KEPIMPINAN
Dosen Pengampu :
Dr. Chalis, M. Ag
Oleh :
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya. Atas petunjuk dan bimbingan-Nya serta berbagai ikhtiar dan doa
Alhamdulillah tugas makalah mata kuliah Hadist yang membahas tentang kepimpinan
ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari, bahwa makalah Hadist ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca agar kami bisa
menjadi lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua dan
dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Nurul Rahimi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah
dijanjikan oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi
sesama umat manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini,
secara tidak langsung telah memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri
untuk melakukan permainan budaya sebaik mungkin.
Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara
menyisakan persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun
sebagai penerusnya. Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok
mengajukan wakilnya untuk dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi
Muhammad untuk memimpin umat. Akhirnya muncullah kholifah rasyidiyah, yang
terdiri dari Abu bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang memimpin secara bergantian.
Dinasti Umayyah adalah kekhalifahan Islam kedua yang berkuasa dari
tahun 661 hingga 750. Dinasti ini didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, yang
merupakan gubernur Syam pada masa Khulafaur Rasyidin. Dinasti Umayyah
muncul sebagai akibat dari krisis politik dan sosial yang terjadi pada masa
pemerintahan Khulafaur Rasyidin, terutama pada masa Utsman bin Affan dan Ali
bin Abi Thalib.
Dinasti Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa dari
tahun 750 hingga 1258. Dinasti ini didirikan oleh keturunan Abbas bin Abdul
Muthalib, paman Nabi Muhammad. Dinasti Abbasiyah muncul sebagai hasil dari
revolusi yang menentang kekuasaan Dinasti Umayyah, yang dianggap korup,
sekuler, dan diskriminatif terhadap kaum Muslim non-Arab.Revolusi ini dipimpin
oleh Abdullah as-Saffah, yang mengklaim sebagai pewaris sah Nabi Muhammad
dari garis Bani Hasyim. Ia mendapat dukungan dari kelompok Syiah, Khawarij,
dan Mawali (Muslim non-Arab), terutama di wilayah Persia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan dari materi tersebut adalah sebagai berikut;
1. Dapat menjelaskan apa itu Khulafaur Rasyidin
2. Dapat menjelaskan siapa saja Khulafaur Rasyidin
3. Dapat menjelaskan Sejarah Bani Umayyah
4. Dapat menjelaskan Sejarah Bani Abbasiyah
BAB 2 PEMBAHASAN
َيا َأَبا َذ ٍّر ِإَّنَك َض ِع يٌف َو ِإَّنَها َأَم اَنُة َو ِإَّنَها َيْو َم اْلِقَياَم ِة ِخ ْز ٌي َو َنَداَم ٌة ِإاَّل َم ْن َأَخ َذ َها ِبَح ِّقَها َو َأَّد ى اَّلِذ ي َع َلْيِه ِفيَها
Artinya: “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal
jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan,
kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan benar dan melaksanakan tugas dengan
baik.” (HR Muslim).
C. Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam dari kalangan sahabat pasca
Nabi wafat. Mereka merupakan pemimpin yang dipilih langsung oleh para sahabat melalui
mekanisme yang demokratis. Siapa yang terpilih, maka sahabat yang lain memberikan
baiat (sumpah setia) pada calon yang terpilih tersebut. Ada dua cara dalam pemilihan
khalifah ini, yaitu : pertama, secara musyawarah oleh para sahabat Nabi. Kedua,
berdasarkan atas penunjukan khalifah sebelumnya.
Namanya ialah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamini. Di zaman pra islam bernama
Abdullah Ibnu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah
seorang sahabat yang utama. Julukannya Abu Bakar (bapak Pemagi) karena dari pagi-pagi
betul memeluk agama islam, gelarnya ash-Shiddiq karena ia selalu membenarkan Nabi
dalam berbagai peristiwa, terutama Isra’Mi’raj. Jadi nabi Muhammad sering kali
menunjukkannya untuk mendampinginya di saat penting atau jika berhalangan, dan Rasul
tersebut mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan.
Ketika nabi Muhammad wafat, nabi tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang
akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat islam setelah beliau wafat. Abu
Bakar ash-Shiddiq di angkat menjadi khalifah karna dipilih oleh rakyat bukan
mencalonkan dirinya sendiri.
Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan
wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa umar bin
Khattab meliputi semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir. Pada hari
Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam ketika sedang
melakukan Shalat Subuh oleh seorang majusi yang bernama Abu Lu’luah, budak milik al-
Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin
Khattab dimakamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam
usia 63 tahun.
Umar dikenal seseorang yang pandai dalam menciptakan peraturan, karena tidak
hanya memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada. Khalifah
umar juga telah juga menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu dengan
menjamin hak yang sama bagi setiap warga Negara. Khalifah Umar terkenal seorang yang
sederhana bahkan ia membiarkan tanah dari negeri jajahan untuk dikelola oleh pemiliknya
bahkan melarang kaum muslimin memilikinya, sedangkan para prajurit menerima
tunjangan dari Baitul Mal, yaitu dihasilkan dari pajak.
c. Khalifah Ustman ibn Affan (23-35 H / 644-656 M)
Nama lengkapnya ialah Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak
Quraisy. Ia memeluk islam lantaran ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat
dekat Nabi. Melalui persaingan ketat dengan ali, tim formatur yang dibentuk oleh Umar
ibn Khaththab akhirnya member mandate kekhalifahan kepada Ustman ibn Affan. Masa
pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman al-Khulafa’
arRasyidin yaitu 12 tahun. Tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa kekuasaannya
menjadi saat yang baik dan sukses bagi beliau. Para pencatat sejarah membagi masa
pemerintahan Ustman ibn Affan menjadi dua periode, enam tahun pertama merupakan
masa pemerintahan yang baik dan enam tahun terakhir adalah merupakan masa
pemerintahan yang buruk.
Situasi politik pada masa akhir pemerintahan Ustman semakin mencekam dan
timbul pemberontakan pemberontakan yang mengakibatkan terbunuhnya Ustman. Ustman
akhirnya wafat sebagai syahid pada hari jumat tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/ 655 M. ketika
para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Ustman saat membaca al-
Quran. Persis seperti yang disampaikan Rasulullah perihal kematian Ustman yang syahid
nantinya. Beliau dimakamkan di pekuburan Baqi di Madinah.
Persoalan pertama yang dihadapi Ali adalah pemberontakan yang dilakukan oleh
Thalhah, Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka, ali tidak mau menghukum para pembunuh
Ustman dan mereka menuntut bela terhadap darah Ustman yang telah ditumpahkan secara
zalim. Peristiwa yang terkenal dalam masa Ali adalah terjadinya perang antara kubu Ali
dan kubu Muawiyah. Perang tersebut terjadi di daerah bernama Siffin, sehingga perang ini
disebut sebagai perang Siffin.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok Ali pecah menjadi dua bagian, dan
kelompok yang keluar dari kelompok Ali dinamai sebagai kelompok Khawarij (orang-
orang yang keluar). Pada 24 Januari 661, ketika Ali sedang dalam perjalanan menuju
masjid Kuffah, ia terkena hantaman pedang beracun di dahinya. Pedang tersebut yang
mengenai otaknya, diayunkan oleh seorang pengikut kelompok Khawarij, Abd al-Rahman
ibn Muljam, yang ingin membalas dendam atas kematian keluarga seorang wanita,
temannya, yang terbunuh di Nahrawan.
Pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dari Kekhalifahan Rasyidin,
terjadilah perang saudara antara Ali dengan Muawiyah I di Shiffin.
Perang Shiffin ini diakhiri dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata
tidak menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan
politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij.
Setelah Ali terbunuh, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh putranya,
Hasan.Namun, setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari posisinya demi
mendamaikan kaum muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah.
Bani Umayyah mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Khalifah Al-
Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang memimpin pada tahun 705-715 masehi.
Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi
juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan.
Ilmu agama dan pengetahuan juga berkembang pesat, dan umat Islam hidup
dengan aman, makmur, serta tentram.Pada masa pemerintahan khalifah
setelahnya,ekspansi wilayah Bani Umayyah terus berlanjut.
Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa Bani Umayyah
juga belajar ilmu bahasa, kesenian, filsafat, geografi, sejarah, kimia, fisika,
kedokteran, dan astronomi.
1. Sistem pengantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru
bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik yang terjadi di masa Ali.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia
Utara dan Arabia Selatan yang sudah terjadi sejak zaman sebelum
Islam,semakin meruncing.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap
hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup
memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka menguasai.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al-Abbas ibn Adb
Al-Muthalib.
1. Periode Pertama (750 M-847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
2. Periode Kedua (847 M – 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
3. Periode Ketiga (945 M – 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat (1055 M-1194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki
kedua.
5. Periode Kelima (1194 M-1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain,
tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari
bangsa Mongol.
Al-Mahdi (775-785 M)
Al-Ma’mun (813-833 M)
Al-Mu’tashim (833-842 M)
Al-Watsiq (842-847 M)
Al-Mutawakkil (847-861 M)
Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.
Utamanya peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil
pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi. Selain itu, para pedagang yang
transit dari Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan. Pada masa khalifah
Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma’mun, kekayaan negara banyak dimanfaatkan
untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter,
dan farmasi.
1. Persaingan Antarbangsa
Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan orang-
orang Persia. Persekutuan dilatarbelakangi oleh persamaan nasib kedua golongan itu
pada masa Bani Umayyah berkuasa. Keduanya sama-sama tertindas. Setelah khilafah
Abbasiyah berdiri, dinasti Bani Abbas tetap mempertahankan persekutuan itu.
Menurut Stryzewska, ada dua sebab dinasti Bani Abbas memilih orang-orang Persia
daripada orang-orang Arab. Pertama, sulit bagi orang-orang arab untuk melupakan
Bani Umayyah. Kedua, orang-orang Arab terpecah belah dengan adanya ‘ashabiyyah
kesukuan. Dengan demikian, khilafah Abbasiyah tidak ditegakkan di atas ‘ashabiyah
tradisional.
2. Kemerosotan Ekonomi
3. Konflik Keagamaan
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftr pustaka
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban islam. Depok: PT RajaGrafindo Persada,jakarta,2016
Man, yovenska L.” Pemerintahan dan Politik Islam “.Vol. 4, No. 2, 2019
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/19/182951479/kekhalifahan-abbasiyah-
sejarah-masa-keemasan-dan-akhir-kekuasaan
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/20/140841179/kekhalifahan-bani-umayyah-
masa-keemasan-dan-akhir-kekuasaan