MUH.AL-ABRAR (05220210015)
FAKULTASAGAMA ISLAM
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT. yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR
RASYIDIN” penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
SEJARAH PERADABAN ISLAM. adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari agar
kami semua menjadi Mahasiswa yang berguna bagi agama bangsa dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 3
C. Tujuan …………………………………………………………………..
A.
B.
A. KESIMPULAN……………………………………………………….
B. SARAN …………………………………………………………………………
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 Masehi atau tahun 11 H,
terdapat empat sahabat Rasulullah SAW yang kemudian dikenal dengan sebutan
Khulafaur Rasyidin. Siapa saja khulafaur rasyidin tersebut?
Mengutip dari laman resmi Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, pengertian khulafaur
rasyidin atau khalifah ar-rasyidin adalah empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat
Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat.
Khulafaur Rasyidin ini dapat diartikan secara harfiah sebagai para pemimpin yang
mendapatkan petunjuk. Empat sahabat Rasul yang termasuk dalam khulafaur rasyidin
adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib.
Selain itu, setelah hukum-hukum syariat sempurna pada masa Rasulullah SAW, lalu
pindah ke zaman para sahabat di mana mereka harus memikul tanggung jawab mencari
sumber-sumber syariat. Hal ini diperlukan agar mereka dapat menjawab perkembangan
zaman yang tidak ada dalam Al Quran dan sunnah.Keempat khulafaur rasyidin ini
berhasil memperluas syiar agama Islam hingga ke luar jazirah Arab, menyelamatkan
Islam, serta meletakkan dasar-dasar kehidupan agama Islam terhadap umatnya.Pada
kesempatan kali ini kami akan membahasnya secara menyeluruh
B. Rumusan Masalah
Menjelang wafat, Abu Bakar menunjuk Umar ibn Khattab sebagai penggantinya.
Di sinilah tampak perbedaan, di mana Abu Bakar diangkat dan diakui oleh mayoritas
umat, sedang Umar ditunjuk langsung oleh seorang Abu Bakar. (Abdul Karim, 2007:83
Demikianlah beberapa jasa Utsman yang cukup menonjol. Pada paroh terakhir
masa kekholifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam
terhadapnya. Kepemimpinan Utsman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan
Umar. Ini mungkin karena umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan
sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H/655 M, Utsman dibunuh oleh
kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu. (Badri Yatim,
1993:38)
Menurut Badri Yatim (1993:38), salah satu faktor yang menyebabkan banyak
rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Utsman adalah kebijaksanaannya mengangkat
keluarga dalam kedudukan tinggi (nepotisme). Namun anggapan nepotisme yang
demikian ditolak oleh Abdul Karim. Menurut Abdul Karim (2007:105) bahwa nepotisme
Utsman tidak terbukti. Karena, pengangkatan saudara-saudara berangkat dari
profesionalisme kinerja mereka di lapangan. Akan tetapi memang pada masa akhir
kepemimpinan Utsman, para gubernur yang diangkat tersebut bertindak sewenang-
wenang terutama dalam bidang ekonomi. Mereka di luar kontrol Utsman yang memang
sudah berusia lanjut sehingga rakyat menganggap hal tersebut sebagai kegagalan Utsman,
sampai pada akhirnya Utsman mati terbunuh.
Begitu Ali menjadi kholifah, beliau menarik kembali tanah yang oleh
pendahulunya dihadiahkan kepada para pendukungnya itu dan menyerahkan
hasil pendapatannya kepada negara, serta memakai kembali. Sistem distribusi
persen tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan
Umar (Hasan Ibrahim Hasan, 1989:62)
Rasulullah SAW juga sangat mempercayai Ali. Bahkan, Ali dinikahkan dengan
puteri Rasulullah, Fatimah az-Zahra.Setelah khalifah Ustman bin Affan meninggal dunia,
para sahabat seperti Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam membaiat (sumpah
setia) Ali sebagai khalifah. Pembaiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 13 Dzulhijjah 35
Hijriah.Masa pemerintahan Ali dipenuhi dengan pergolakan-pergolakan. Beberapa
perang besar antar kaum muslimin terjadi di masa Ali, seperti Perang Jamal dan Perang
Shiffin.Pada masa Ali, muncul beberapa kelompok, yang didasari ketidakpuasan kepada
Ali. Pertama adalah kelompok Khawarij. Kedua, kelompok Murji’ah, dan terakhir
muncullah kelompom Syiah.
https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/06/200000379/biografi-singkat-khulafaur-
rasyidin?page=all.
https://bertuahpos.com/islampedia/khalifah-ali-bin-abi-thalib-dan-berakhirnya-kepemimpinan-
khulafaur-rasyidin.html
https://mangunbudiyanto.wordpress.com/2011/09/30/kebijakan-politik-al-khulafaur-rosyidun-2/