b. Deskripsi
hulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa yang artinya adalah pengganti, sedangkan Ar-
rasyidin mempunyai arti mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa arti dari Khulafaur Rasyidin
adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Sedangkan secara istilah adalah pemimpin umat islam dan kepala negara yang selalu mendapat
petunjuk dari Allah untuk meneruskan perjuangan dakwah Rasulullah. Khulaur Rasyidin
merupakan khalifah (pemimpin) yang dijabat oleh keempat sahabat Rasulullah yang tercatat
paling dekat dengan nabi dan paling semangat dalam membela ajaran yang dibawanya di saat
masa kerasulan Muhammad.
Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan hasil dari
musyawarah dan kesepakatan bersama seluruh muslimin pada saat itu.
c. Relevansi
Kisah Khulafaur Rasyidin merupakan kisah yang penuh dengan makna yang dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari – hari, yaitu kita untuk bijaksana dalam memimpin dalam menjalankan roda pemerintahan
dengan tetap bertaqwa kepada Allah SWT.
d. Petunjuk Pembelajaran
1. Untuk menguasai materi pada bahan ajar ini bacalah dengan teliti dan pahami isi dari tiap
materi yang ada pada modul ini
2. Pelajari keseluruhan modul ini secara keseluruhan agar dapat memahami tiap bagian-
bagian/Sub dari modul ini
3. Diskusikanlah materi yang dianggap sulit dari modul ini bersama teman sejawat
4. Refleksikan materi yang anda pelajari dari modul ini dalam kehidupan sehari-hari
e. Capaian Pembelajaran
Melalui pembahasan materi tentang Khulafaur Rasyidin ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami tentang Kisah Khulafaur Rasyidin, pencapaian selama memimpin dan perbedaan gaya
kepemimpinannya
g. Uraian Materi
1. Abu Bakar
Abu Bakar adalah khalifah yang pertama kali setelah wafat nya Rasulullah saw. Sebelum
nya Abu Bakar merupakan salah satu petinggi di Makkah dari Suku Quraisy. Lahir dengan
nama Abdus Syams. Baru setelah masuk islam nama Abdu Syams diganti oleh Rasulullah
dengan nama “Abu Bakar” dan diberi gelar “Ash-Shidiq” yang artinya terpercaya
Abu Bakar merupakan salah satu sahabat nabi yang paling dekat dengan Rasulullah. Ia
pernah ditunjuk Rasulullah untuk menemani nya pergi ke Yatsrib (Madinah). Ketika Nabi
Muhammad sakit keras ia juga yang ditunjuk untuk menggantikannya menjadi imam sholat.
Menurut sebagian ulama hal tersebut merupakan isyarat dari Rasulullah mengenai siapa
penggantinya kelak jika sudah meninggal.
Masa kekhalifahan
Abu Bakar menjadi khalifah selama kurang lebih 2 tahun (632-634 M). Walaupun hanya
memimpin selama 2 tahun, banyak kemajuan pesat yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar,
yaitu memperluas kekuasaan islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab hingga menaklukkan
sebagian daerah kekaisaran Bizantium.
Pada masa awal pemerintahan banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya
ketika suku-suku bangsa Arab tidak mau lagi patuh dengan kebijakan pemerintahan Madinah
sepeninggal Rasulullah saw. Karena mereka beranggapan, perjanjian yang dibuat bersama
Rasulullah dengan sendirinya batal setelah wafatnya rasul.
Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dianggap bisa membahayakan
pemerintahan dan agama islam, maka Khalifah Abu Bakar menyerukan perang melawan
kemutadan. Terjadilah perang Riddah dengan Khalid bin Walid sebagai panglimanya. Dalam
perang ini Khalid bin Walid merupakan panglima yang banyak berjasa.
Baru setelah urusan dalam negri selesai Khalid ditugas kan menuju ke Iraq dan dapat
menguasai wilayah al-hijrah pada tahun 634 M.
Masa Kekhalifahan
Di zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi : ibu
kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium
kalah di pertempuran Yarmuk, dengan demikian seluruh daerah Syria jatuh ke bawah
kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai pusat pemerintahan, perluasan diteruskan
ke Mesir di bawah pimpinan ‘Amr bin ‘Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi
Waqqash. Iskandariah (Alexandria), ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan
demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam.
Karena perluasan daerah yang begitu cepat, Umar segera mengatur administrasi negara
dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi
pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah
Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.
Selama menjabat sebagai khalifah, Umar dikenal dari gaya hidup nya yang jauh dari
bergelimpangan harta layaknya pejabat-pejabat saat ini. Kehidupannya yang sederhana
membuat Umar semakin dicintai oleh rakyatnya Umar menjadi Khalifah selama kurun waktu
10 tahun (634-644 M), masa jabatannya diakhiri dengan kematiannya. Ia meninggal karena
dibunuh oleh seorang budak majusi dari Persia yang bernama Abu Lu’lu’ah. Umar ditusuk
dengan sebuah belati ketika sedang melaksanakan shalat shubuh.
3. Usman Bin Affan
Untuk menentukan penggantinya kelak Umar tidak menempuh dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar dulu. Ia menunjuk 6 orang sahabat, yaitu Ali, Thalhah,
Zubair, Utsman, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash untuk kemudian di
musyawarahkan siapa yang akan menggantikannya nanti. Dari hasil musyawarah yang
panjang terpilihlah sayyidina Utsman bin Affan untuk maju menjadi khalifah.
Nama panggilannya adalah Abu Abdullah, tampan wajahnya, lembut kulitnya, dan lebat
jenggotnya. Sosok sahabat mulia ini sangat pemalu hingga malaikat pun malu kepadanya.
Demikian Rasulullah menyanjung: “Tidakkah sepatutnya aku malu kepada seorang (yakni
Utsman) yang para malaikat malu kepadanya?”
Mudah menangis kala mengingat akhirat. Jiwanya khusyu’ dan penuh tawadhu’ di hadapan
Allah Rabbul ‘alamin.
Beliau adalah menantu Rasulullah yang sangat dikasihi. Memperoleh kemuliaan dengan
menikahi dua putri Nabi, Ruqayyah kemudian Ummu Kultsum hingga mendapat julukan
Dzunurain (pemilik dua cahaya). Bahkan Rasulullah bersabda: “Seandainya aku masih
memiliki putri yang lain sungguh akan kunikahkan dia dengan Utsman.”
Utsman juga terkenal dengan pintar berdagang dan memiliki harta yang melimpah.
Namun, dengan kekayaannya itu tidak membuat Utsman menjadi pribadi yang sombong. Ia
sering mensedekahkan hartanya kepada yang membutuhkan. terutama saat terjadi
peperangan, Utsman termasuk salah satu sahabat yang paling depan dalam
menyumbangkan hartanya
Salah satu peninggalan Utsman yang masih ada sampai saat ini adalah sumur Ar-rumah.
Sumber air Madinah yang beliau beli dengan harga sangat mahal sebagai wakaf untuk
muslimin di saat mereka kehausan dan membutuhkan tetes-tetes air. Rasulullah
menawarkan jannah bagi siapa yang membelinya. Utsman pun bersegera meraih janji itu.
Demi Allah! Beliau telah meraih jannah yang dijanjikan.
Masa Kekhalifahan
Pada masa kekhalifahan Utsman wilayah Armenia, Rhodes, Tunisia, Cyprus,
Tabaaristan, dan wilayah yang tersisa dari Persia berhasil diambil alih. Dengan adanya
perluasan wilayah maka banyak dari sahabat yang mendatangi wilayah tersebut guna
mengajarkan ilmu agama islam.
Dengan adanya pertukaran pemikiran antara penduduk asli dengan para sahabat membuat
ilmu pengetahuan berkembang dengan baik. Dari segi sosial budaya, Utsman juga
mahkamah peradilan. Ini merupakan sebuah terobosan yang baru karena sebelum nya
peradilan dilakukan di dalam masjid.
Selain itu Utsman juga menerapkan penyeragaman bacaan alquran dan merenovasi
Masjidil Haram serta Masjid Nabawi agar bisa memuat lebih banyak orang. Penyeragaman
bacaan alquran dilakukan karena pada masa Rasulullah saw, beliau memberikan
kelonggaran kepada kabila-kabilah Arab untuk membaca quran sesuai dengan dialek
masing-masing daerah. Seiring bertambahnya wilayah kekuasaan islam, dan makin banyak
orang yang memeluk agama islam, pembacaan pun menjadi semakin beragam.
Pemerintahan Utsman berlangsung selama kurun waktu 12 tahun, di akhir masa jabatannya
muncul perasaan ketidakpuasan dari sebagian kaum muslimin. Hal ini disebabkan oleh
hasutan fitnah yang disampaikan oleh Abdullah bin Saba, salah seorang Yahudi yang
berpura-pura masuk islam
Salah satu faktor yang membuat kebanyakan rakyat berburuk sangka adalah
kebijaksanaannya mengangkat anggota keluarganya kedalam jabatan yang tinggi.
Abdullah bin Saba gemar berpindah-pindah tempat untuk menyebarkan fitnah kepada kaum
muslimin yang baru saja memeluk agama islam.
Akhirnya pada tahun 35 H, tepatnya di hari Jumat dimana waktu itu sedang berlangsung
ibadah haji rumah Utsman dikepung oleh segerombolan pemberontak.
Dalam suasana pengepungan dan kekacauan, masuklah seseorang hendak membunuh
khalifah. Orang ini datang dan menarik jenggot Utsman. Utsman dengan tenang berkata
Masa Kekhalifan
Selama masa pemerintahannya, ia menghadapai berbagai macam gejolak. Bisa
dikatakan pada saat itu suasana yang ada tidak pernah stabil.
Setelah ia menjabat sebagai khalifah, hal yang pertama ia lakukan adalah mencopot semua
gubernur yang dulu diangkat oleh Utsman. Karena ia yakin bahwa pemberontakan-
pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka.
Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi
pajak tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana dulu pernah diterapkan pada masa
kekhalifahan Umar.
Tidak lama setelah itu Ali menghadapi pemberontakan dari Thalhah, Zubair, dan Aisyah.
Alasan mereka adalah karena Ali tidak mau menghukum pelaku pembunuhan Utsman. Ali
mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair untuk menyelesaikannya secara damai, namun
keduan nya menolak melewati jalur damai. Ali sebenarnya tidak mau terjadi peperangan
antar saudara.
h. Tugas Struktur
Untuk lebih memperdalam pengetahuan saudara tentang kisah Khulafaur Rasyidin saudara
identifikasi langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk bisa memahami, dan mendeskripsikan dengan
baik dan benar
i. Form Diskusi
Setelah anda mempelajari pada modul ini, diskusikan bersama teman sejawat, melalui fasilitas daring:
Apakah masih banyak anak yang masih meneladani kisah Khulafaur Rasyidin ?
j. Tes formatif
1. Jelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin
2. Tuliskan Biografi Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali)
3. Sebutkan kemajuan yang dicapai Khulafaur Rasyidin
4. Tuliskan Hikmah yang didapat dari kisah Khulafaur rasyidin