Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Islam pada Masa khulafaurrasyidin

pendahuluan
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan oleh Al–
Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama umat manusia lainnya.
Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak langsung telah memberikan
produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan permainan budaya sebaik mungkin.
Terdapat banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah, terutama terhadap sejarah
peradaban umat Islam.
Perbedaan cara pandang tersebut sebagai akibat dari khazanah pengetahuan tentang
sejarah yang berbeda. Hal itu dipicu dari keberagaman teori sejarah. Lebih– lebih sejarah islam
yang sebagian besar adalah sejarah tentang polotik dan kekuasaan yang berujung pada
kepentingan kelompok maupun individual semata. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang
dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti
dan rakyat membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati
penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para sahabatnya (khulafaur Rasyidin).
Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai penerusnya.
Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok mengajukan wakilnya untuk
dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi Muhammad untuk memimpin umat. Akhirnya
muncullah kholifah rasyidiyah, yang terdiri dari Abu bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang
memimpin secara bergantian. Dalam prosesnya banyak sekali peristiwaperistiwa yang terjadi dan
patut dipelajari sebagai landasan sejarah peradaban islam.

1. Pengertian dan Pembentukan Khilafah


Setelah ditinggal oleh Nabi Muhammaad Saw, perjuangan untuk menyebarkan islam
beralih kepada empat sahabat terdekat beliau, yang di kenal dengan khulafaur rasyidin. Siapakah
khulafaur rasyidin itu ? Khulafaur Rasyidin adalah adalah para pengganti kedudukan nabi
Muhammad Saw. Sebagai pemimpin negara.
Jadi, setelah beliau wafat posisi kepemimpinan negara diteruskan oleh mereka. khulafaur
rasyidin ada ada empat, dan keempatnya menjadi khalifah secara bergantian, yakni Abu Bakar,
Umar Bin Khattab, Ustman Bin Affand, dan Ali Bin Abi Thalib. Nah, keempat khalifah tersebut
adalah khalifah-khalifah yang jujur dan menegakkan kebenaran dan mereka terus menegakkan
ajaran islam hingga ke luar jazirah arab. Kata ‫ )خليفه‬khalifah) secara biasa diterjemahkan dengan
pengganti atau seseorang yang menggantikan orang lain sebagai penggantinya. 3 Istilah khalifah
muncul di dalam Al-Quran.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui." (QS. Al-Baqarah: 02).4
Secara istilah, khalifah adalah pemimpin yang diangkat setelah Nabi wafat untuk
menggantikan Nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintah.5
Pengertian khilafah berdasarkan syariah, khilafah digunakan untuk menyebut suatu lembaga
kekuasaan yang menggantikan Nabi Muhammad SAW dalam kepemimpinan Negara Islam.
Inilah pengertiannya pada masa awal Islam.
Disimpulkan bahwa Khalifah berarti pengganti Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai
kepala Negara dan pimpinan agama. Jadi, khalifah bertugas untuk menggantikan Nabi sebagai
kepala pemerintahan dan pimpinan agama, bukan menggantikan MuhammadSAW sebagai Nabi,
karena posisi kenabian tidak dapat digantikan oleh siapapun.

2. Pengertian Khulafaur Rasyidin


Al-Khulafa ar-Rasyidin bermakna pengganti-pengganti Rasul yang cendekiawan. Adapun
pencetus nama Al-Khulafa ar-Rasyidin adalah dari orang-orang muslim yang paling dekat dari
Rasul setelah meninggalnya beliau. Mengapa demikian, karena mereka menganggap bahwa 4
tokoh sepeninggal Rasul itu orang yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau menjadi
pemimpin dan dalam menjalankan tugas.
Adapun yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin adalah para pemimpin pengganti
Rosulullah dalam mengatur kehidupan umat manusia yang adil, bijaksana, cerdik, selalu
melaksanakan tugas dengan benar dan selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Tugas Khulafaur Rasyidin adalah menggantikan kepemimpinan Rosulullah dalam
mengatur kehidupan kaum muslimin. Jika tugas Rosulullah terdiri dari dua hal yaitu tugas
kenabian dan tugas kenegaraan. Maka Khulafaur Rasyidin bertugas menggantikan
kepemimpinan Rasulullah dalam masalah kenegaraan yaitu sebagai kepala Negara atau kepala
pemerintahan dan pemimpin agama. Adapun tugas kerosulan tidak dapat digantikan oleh
Khulafaur Rasyidin karena Rasulullah adalah Nabi dan Rosul yang terakhir. Setelah Beliau tidak
ada lagi Nabi dan Rosul lagi.
Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam dari kalangan sahabat pasca Nabi
wafat. Mereka merupakan pemimpin yang dipilih langsung oleh para sahabat melalui mekanisme
yang demokratis. Siapa yang terpilih, maka sahabat yang lain memberikan baiat (sumpah setia)
pada calon yang terpilih tersebut. Ada dua cara dalam pemilihan khalifah ini , yaitu : pertama,
secara musyawarah oleh para sahabat Nabi. Kedua, berdasarkan atas penunjukan khalifah
sebelumnya.

A. Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H / 632-634 M)

Abu Bakar Ash-Shiddiq (lahir: 572 - wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H)
termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk agama Islam atau yang dikenal
dengan sebutan as-sabiqun al-awwalun. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi
khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Dia adalah satu di antara
empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin .
Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun, 2 bulan, dan 14 hari sebelum meninggal
terkena penyakit. Nama lengkap Abu Bakar adalah Abdullah bin Abi Quhafah bin Amir bin
Umayyah bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taym bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ayy bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin al-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma'ad bin Adnan (Al-Qurashi, Muhammad, Tārīkh al-Madīnah alMunawwarah,
1997: 88). Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya bernama Murrah bin Ka'ab bin
Lu'ay dan ibu dari Abu Bakar adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab
bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim. Abu
Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama asli Abu Bakar adalah
Abdullah bin Abi Quhafah. (Imam alQurtubi, Al-Mufhim Limaa Ashkala min Talkhis Kitab
Muslim, 2003: 12). Nabi memberinya gelar Ash- Shiddiq setelah Abu Bakar membenarkan
peristiwa Isra Mi'raj.
Adapun faktor-faktor terpilihnya Abu Bakar antara lain:
1) Menurut pendapat umum yang ada pada zaman itu, seorang khalifah (pemimpin)
haruslah berasal dari suku Quraisy; pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi
Muhammad SAW yang berbunyi "al-aimmah min Quraisy" (kepemimpinan itu di
tangan orang Quraisy).
2) Sahabat sependapat tentang ketokohan pribadi Abu Bakar sebagai khalifah karena
beberapa keutamaan yang dimilikinya, antara ia adalah laki-laki dewasa pertama yang
memeluk Islam, ia satu-satunya sahabat yang menemani Nabi SAW pada saat hijrah
dari Makkah ke Madinah dan ketika bersembunyi di Gua Tsur, ia yang ditunjuk oleh
Rasulullah SAW untuk mengimami shalat pada saat beliau sedang uzur, dan ia
keturunan bangsawan, cerdas, dan berakhlak mulia.
3) Beliau sangat dekat dengan Rasulullah SAW, baik dalam bidang agama maupun
kekeluargaan. Beliau seorang dermawan yang mendermakan hartanya untuk
kepentingan Islam

B. Khalifah Umar Ibnu al-Khathab (13-23 H / 634-644 M)


Umar bin Khattab (Lahir Tahun 585 M, Wafat 3 November 644) adalah khalifah kedua
yang berkuasa pada tahun 634 sampai 644. Dia juga digolongkan sebagai salah satu
Khulafaur Rasyidin. Umar merupakan salah satu sahabat utama Nabi Muhammad dan juga
merupakan ayah dari Hafshah, istri Nabi Muhammad. Umar adalah salah satu dari sepuluh
sahabat yang dijamin masuk surga, dan di antara ulama sahabat dan termasuk sahabat yang
zuhud. Dia mengambil alih kekhalifahan Islam setelah kematian Abu Bakar Ash-Shiddiq
pada tanggal 23 Agustus 634 M, bertepatan dengan tanggal dua puluh dua Jumadil Akhir
tahun 13 H.
Umar bin al-Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku
Quraisy dengan nama lengkap Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Abdul-Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurt bin Razah bin Adi bin Ka’b. . Keluarga Umar tergolong keluarga kelas
menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat
jarang terjadi.Umar bin Khattab dikenal memiliki fisik yang kuat, bahkan ia menjadi juara
gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu.
Beliau memiliki watak yang keras hingga dijuluki sebagai “Singa Padang Pasir”. Beliau
termasuk pemuda yang amat keras dalam membela agama tradisional Arab yang saat itu
masih menyembah berhala serta menjaga adat istiadat mereka.
Umar menjadi khalifah kedua diangkat dan dipilih oleh para pemuka muslimin dan
disetujui oleh jamaah. Dia bernama Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Rabah
bin Qurth bin Razah bin Ady bin Kaab bin Luat. Amirul Mukminin, Abu Hafash al-Quraisyi,
al-Adawi, al-Faruq.18 Beliau masuk islam pada tahun keenam kenabian. Saat itu ia berusia
27 tahun. Umar adalah calon tunggal khalifah Abu Bakar waktu sakit dan akan wafat setelah
bermusyawarah dengan para sahabat pilihannya.
Ketika itu, dalam sakitnya Abu Bakar, ia menunaikan suatu tugas yang sungguh mulia
yang pernah dilakukan orang sesudah Rasulullah saw. terhadap islam dan muslimin, yaitu
penunjukan Umar bin Al-Khattab sebagai khalifah19. Para ahli sejarah banyak sekali
berbicara tentang penunjukan ini. Mereka memberikan kesan, bahwa Abu Bakar telah
bermusyawarah dengan beberapa orang sahabat Nabi yang penting diantaranya Abdurrahman
bin Auf, Usman bin Affan, Saida bin Zaid bin Nufail. Dan mereka semua sependapat dengan
Abu Bakar.
Berdasarkan sumber lain disebutkan dalam riwayat Al-lalaka`y dari Utsman bin Ubaid
bin Abdullah bin Umar, dia berkata, “Sebelum ajal tiba, Abu Bakar memanggil Utsman bin
Affan, agar dia menulis surat wasiat yang akan didiktekannya. Sebelum Abu Bakar selesai
mendiktekan nama yang akan menggantikan kedudukannya, dia pingsan tak sadarkan diri
karena sakitnya. Ketika Abu Bakar siuman kembali, dia melihat dalam surat itu sudah tertulis
nama Umar bin Al-Khathab, maka Abu Bakar berkata,”Rupanya engkau sudah menulis nama
seseorang”. Utsman menjawab. “karena aku mengkhawatirkan keadaanmu dan akau takut
akan terjadi perpecahan. Maka kutulis nama Umar bin Al-Khatthab” Abu Bakar
berkata,”semoga Allah merahmatimu.andaikan engkau menulis namamu sendiri, sebenarnya
engkaupun layak.
Dan ketika Abu Bakar meninggal dunia, ia mewasiatkan khilafah bagi Umar r.a dengan
mengumpulkan penduduk dimasjid Nabi saw., kemudian berkata kepada mereka: “Apakah
kalian menyetujui orang yang kutunjuk untuk menggantikan kedudukanku sepeninggalku?
Sesungguhnya aku, demi Allah telah bersungguhsungguh berdaya upaya memikirkan tentang
hal ini, dan aku tidak mengangkat seseorang dari sanak keluargaku, tapi aku telah menunjuk
Umar bin Khattab sebagai penggantiku. Maka dengarlah dan taatlah kepadanya”. Orang
banyak pun berkata : “Samina wa athana” (“kami dengar dan kami taat”)
Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan
wilayah islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa umar bin Khattab
meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir. Pada hari Rabu
bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam ketika sedang melakukan
Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin
Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattabdimakamkan
di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.
Umar dikenal seseorang yang pandai dalam menciptakan peraturan, karena tidak hanya
memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada. Khalifah umar juga
telah juga menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu dengan menjamin hak yang
sama bagi setiap warga Negara. Khalifah Umar terkenal seorang yang sederhana bahkan ia
membiarkan tanah dari negeri jajahan untuk dikelola oleh pemiliknya bahkan melarang kaum
muslimin memilikinya, sedangkan para prajurit menerima tunjangan dari Baitul Mal, yaitu
dihasilkan dari pajak.

C. Khalifah Ustman ibn Affan (23-35 H / 644-656 M)


Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang
ke-3. beliau dijuluki Dzu Nurain, yang berarti pemiliki dua cahaya, Julukan ini didapat karena
Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasulullah yaitu Ruqayah dan Ummu
Kaltsum. Beliau juga dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun
sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal
dakwah Islam.
Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu asy-Syam bin Abdu Manaf bin
Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan
adalah silsilah sebenarnya. Amirul mukminin telah berhijrah dua kali, Ibunya bernama Arwa
binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim,
Bidha binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga,
beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan salah seorang khalifah al-Mahdiyin, yang
diperintahkan untuk mengikuti sunahnya. Utsman bin Affan adalah sahabat nabi yang memiliki
sifat yang sangat pemalu. Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut
yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar, berbahu bidang,
rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Kedudukan khalifah selanjutnya dilanjutkan oleh Usman bin Affan. Penentuan Utsman bin
Affan sebagai khalifah ketiga dirundingkan dalam rapat. Nama lengkapnya adalah Utsman ibn
Abil Ash Ibn Umaiyah. Beliau masuk islam atas seruan Abu Bakar Shiddiq.26 Utsman bin Affan
termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaan untuk
kepentingan umat islam. Utsman diangkat menjadi khalifah hasil pemilihan panitia enam yang
ditunjuk oleh khalifah Umar bin Khattab menjelang beliau akan meninggal. Penitia yang enam
adalah : Utsman, Ali bin Abi Thalib. Thlhah, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, dan
Abdurahman bin Auf.
Tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa kekuasaannya menjadi saat yang baik dan sukses
bagi beliau. Para pencatat sejarah membagi masa pemerintahan Ustman ibn Affan menjadi dua
periode, enam tahun pertama merupakan masa pemerintahan yang baik dan enam tahun terakhir
adalah merupakan masa pemerintahan yang buruk.
ya menyandang gelar Khalifah. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak
ada kegiatan-kegiatan yang penting. Ustman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus
banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan,
jembatan-jembatan, masjid-masjid, dan memperluas masjid di Madinah.
Prestasi yang terpenting bagi Khalifah Ustman adalah menulis kembali al-Quran yang telah
ditulis pada zaman Abu Bakar yang pada waktu itu disimpan oleh Khafsoh binti Umar. Manfaat
dibukukan al-Qur`an pada masa Ustman adalah :
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu macam mushaf yang seragam ejaan tulisannya.
2. Menyatukan bacaan, kendatipun masih ada perbedaannya, namun harus tidak berlawanan
dengan ejaan mushaf Ustmani.
3. Menyatukan tertib susunan suratsurat menurut tertib urut yang kelihatan pada mushaf
sekarang ini. Situasi politik pada masa akhir pemerintahan Ustman semakin mencekam dan
timbul pemberontakan-
pemberontakan yang mengakibatkan terbunuhnya Ustman. Ustman akhirnya wafat sebagai
syahid pada hari jumat tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/ 655 M. ketika para pemberontak berhasil
memasuki rumahnya dan membunuh Ustman saat membaca al-Quran. Persis seperti yang
disampaikan Rasulullah perihal kematian Ustman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di
pekuburan Baqi di Madinah.

D. Khalifah Ali ibn Abi Thalib (35-40 H / 656-661 M)


Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut
sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599
Masehi atau 600 (perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia
Ali terhadap Nabi Muhammad masih diperselisihkan hingga kini, sebagian riwayat menyebut
berbeda 25 tahun, ada yang berbeda 27 tahun, ada yang 30 tahun bahkan 32 tahun. Dia bernama
asli Assad bin Abu Thalib, bapaknya Assad adalah salah seorang paman dari Muhammad SAW.
Assad yang berarti Singa adalah harapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang
dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di antara kalangan Quraisy Mekkah. Setelah
mengetahui anaknya yang baru lahir diberi nama Assad, Ayahnya memanggil dengan Ali yang
berarti Tinggi (derajat di sisi Allah).
Peristiwa pembunuhan Utsman mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia islam yang
waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu
mnguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali Bin Abi thalib menjadi khalifah.
Waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi Zubair Bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah
memaksa beliau sehingga akhirnya Ali menerima baiat mereka. Menjadikan Ali satu-satunya
khalifah yang di baiat secara massal. Karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang
berbeda-beda.
Peristiwa pembaiatan ini terjadi pada hari Jumat,13 Dzul Hijjah 35 H./23 Juni 656 M di
Mesjid Nabawi, seperti pembaiatan para khalifah sebelumnya. Ali sendiri sesungguhnya tidaklah
terlalu berambisi dengan jabatan itu, pada awalnya beliau menampik dengan mengatakan bahwa
Thalhah dan Zubairlah yang lebih cocok untuk menempati posisi kekhalifahan tersebut. Hanya
karena terus-menerus didesak, kemudian dukungan yang datang makin gencar, akhirnya beliau
menerima jabatan tersebut. Segera setelah dibaiat, khalifah Ali mengambil langkah-langkah
politik, yaitu:
1) Memecat para pejabat yang diangkat oleh Utsman, termasuk didalamnya beberapa
gubernur lalu menunjuk penggantinya.
2) Mengambil tanah yang telah dibagikan Utsman kepada keluarga dan kaum kerabatnya.
3) Memberikan kepada kaum muslimin tunjangan yang diambil dari bait al-mal, seperti yang
pernah dilakukan oleh Abu Bakar, pemberian dilakukan secara merata, tanpa membedakan
sahabat yang lebih dulu memeluk agama Islam atau yang belakangan.
4) Meninggalkan kota Madinah dan menjadikan kota Kufah sebagai pusat pemerintahan.
Persoalan pertama yang dihadapi Ali adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Thalhah,
Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka, ali tidak mau menghukum para pembunuh Ustman dan
mereka menuntut bela terhadap darah Ustman yang telah ditumpahkan secara zalim. Bersamaan
dengan itu, kebijakan-kebijakan Ali juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di
Damaskus.
Muawiyah yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan
kedudukan dan kejayaan.17 Peristiwa yang terkenal dalam masa Ali adalah terjadinya perang
antara kubu Ali dan kubu Muawiyah. Perang tersebut terjadi di daerah bernama Siffin, sehingga
perang ini disebut sebagai perang Siffin. Pada saat Mu’awiyah dan tentaranya terdesak Amr bin
Ash sebagai penasehat Mu’awiyah yang dikenal cerdik dan pandai berunding, meminta agar
Mu’awiyah memerintahkan pasukannya mengangkat mushaf al-Qur’an di ujung tombak sebagai
isyarat berdamai dengan cara tahkim (arbitrase) dengan demikian Mu’awiyah terhindar dari
kekalahan total. Seusai perundingan, Abu Musa sebagai yang tertua dipersilahkan untuk
berbicara lebih dahulu. Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya antara mereka berdua, Abu Musa
menyatakan pemberhentian Ali dari jabatannya sebagai khalifah dan menyerahkan urusan
penggantiannya kepada kaum muslimin.
Tetapi ketika tiba giliran Amr bin Ash, ia menyatakan persetujuannya atas pemberhentian Ali
dan menetapkan jabatan khalifah bagi Mu’awiyah. Ternyata Amr bin Ash menyalahi
kesepakatan semula yang dibuat bersama Abu Musa. Sepak terjangnya dalam peristiwa ini
merugikan pihak Mu’awiyah.Ali menolak keputusan tahkim tersebut, dan tetap mempertahankan
kedudukannya sebagai khalifah. Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok Ali pecah
menjadi dua bagian, dan kelompok yang keluar dari kelompok Ali dinamai sebagai kelompok
Khawarij (orang-orang yang keluar).
Pada 24 Januari 661, ketika Ali sedang dalam perjalanan menuju masjid Kuffah, ia terkena
hantaman pedang beracun di dahinya. Pedang tersebut yang mengenai otaknya, diayunkan oleh
seorang pengikut kelompok Khawarij, Abd al-Rahman ibn Muljam, yang ingin membalas
dendam atas kematian keluarga seorang wanita, temannya, yang terbunuh di Nahrawan.

Kesimpulan
sejarah Islam pada masa Khulafaurrasyidin adalah periode kepemimpinan empat khalifah yang
dipandang sebagai penerus Rasulullah SAW. Mereka, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, memiliki peran penting dalam memperluas wilayah
Islam, menegakkan keadilan, dan menyebarkan ajaran Islam. Meskipun masa Khulafaurrasyidin
terinspirasi oleh beberapa konflik internal, periode ini dianggap sebagai salah satu puncak
kejayaan dalam sejarah awal Islam.
Masa Khulafaur Rasyidin juga menjadi masa pembentukan masyarakat politik Islam dan
peningkatan kekuasaan demokratis Para khalifah menerapkan sistem pemerintahan yang
demokratis dan mengajarkan hukum serta musyawarah untuk mengendalikan masyarakat
Muslim Selain itu, masa Khulafaur Rasyidin juga menjadi masa konsolidasi dan rekonstruksi
landasan politik bagi masyarakat Muslim

Anda mungkin juga menyukai