Anda di halaman 1dari 7

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat

diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya wa al-mursalin), tetapi kedudukan


beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya.
Orang itulah yang dinamakan Khalifah artinya yang menggantikan Nabi
menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan
petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam.
Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran.
Maka setelah Nabi Muhammad SAW wafat, pemuka-pemuka Islam segera
bermusyawarah untuk mencari pengganti Rasulullah SAW. Setelah terjadi
perdebatan sengit antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, akhirnya terpilihlah
sahabat Abu Bakar sebagai Khalifah, artinya pengganti Rasul SAW yang
kemudian disingkat menjadi Khalifah atau Amirul Muminin.
Keputusan Rasulullah SAW yang tidak menunjuk penggantinya sebelum beliau
wafat dan menyerahkan pada forum musyawarah para sahabat merupakan
produk budaya Islam yang mengajarkan bagaimana cara mengendalikan
negara dan pemerintah secara bijaksana dan demokratis.[11] Terpilihnya Abu
Bakar sebagai Khalifah yang pertama dalam ketatanegaraan Islam merupakan
salah satu refleksi dari konsep politik Islam.

https://agantuger.wordpress.com/2014/02/02/peradaban-islam-pada-masakhulafaur-rasyidin/

Pengertian Khulafaur Rasyidin.


Kata Khulafaur Rasyidin itu berasal dari bahasa arab yang terdiri dari
kata khulafadan rasyidin, khulafa itu menunjukkan banyak khalifah, bila satu
di sebut khalifah, yang mempunyai arti pemimpin dalam arti orang yanng
mengganti kedudukan rasullah SAW sesudah wafat melindungi agama dan
siasat (politik) keduniaan agar setiap orang menepati apa yang telah ditentukan
oleh batas-batanya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat agama islam.
Adapun kata Arrasyidin itu berarti arif dan bijaksana. Jadi Khulafaur
Rasyidin mempunyai arti pemimpim yang bijaksana sesudah nabi muhammad
wafat. Para Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana.
Mereka itu terdiri dari para sahabat nabi muhammad SAW yang berkualitas

1.
2.
3.
4.

tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sebagai
berikut:
a) Arif dan bijaksana
b) Berilmu yang luas dan mendalam
c) Berani bertindak
d) Berkemauan yang keras
e) Berwibawa
f) Belas kasihan dan kasih sayang
g) Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum islam.
Para sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang
khalifah yaitu:
Abu bakar Shidik khalifah yang pertama (11 13 H = 632 634 M)
Umar bin Khattab khalifah yang kedua (13 23 H = 634 644 M)
Usman bin Affan khalifah yang ketiga (23 35 H = 644 656 M)
Ali bin Abi Thalib khalifah yang keempat (35 40 H = 656 661 M)
http://ie-new.blogspot.co.id/2014/05/makalah-sejarah-peradaban-padamasa.html

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H atau
tanggal 8 Juni 632 M. Sesaat setelah beliau wafat, situasi di kalangan umat
Islam sempat kacau. Hal ini disebabkan Nabi Muhammad SAW tidak menunjuk
calon penggantinya secara pasti. Dua kelompok yang merasa paling berhak
untuk dicalonkan sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW adalah kaum
Muhajirin dan Anshar.
Terdapat perbedaan pendapat antara Kaum Muhajirin dan Anshar karena kaum
Muhajirin mengusulkan Abu Bakar as Shiddiq, sedangkan kaum Anshar
mengusulkan Saad bin Ubadah sebagai pengganti nabi Muhammad SAW.
Perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut akhirnya dapat diselesaikan
secara damai setelah Umar bin Khatab mengemukakan pendapatnya.
Selanjutnya, Umar menegaskan bahwa yang paling berhak memegang pimpinan
sepeninggal Rasulullah adalah orang-orang Quraisy. Alasan tersebut dapat
diterima oleh kedua belah pihak.
http://anshar-mtk.blogspot.co.id/2013/05/makalah-khulafaur-rasyidin.html

Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ) atau Khalifah ArRasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang
dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi
Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat
dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela
ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah
tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan
konsensus bersama umat Islam.[1]
Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal
tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas
yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi
kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut
paham Syi'ah meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi
Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang
akan meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada
salah satu haditsGhadir Khum.
Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang khalifah
pertama Islam, namun sebagian ulama menganggap bahwaKhulafaur
Rasyidin atau khalifah yang memperoleh petunjuk tidak terbatas pada keempat
orang tersebut di atas, tetapi dapat mencakup pula para khalifah setelahnya yang
kehidupannya benar-benar sesuai dengan petunjuk al-Quran dan sunnah. Salah
seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama dapat diberi gelar khulafaur
rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-8.

Setelah Khulafaur Rasyidin[sunting | sunting sumber]


Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh purta Ali yaitu Hasan
selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan menginginkan perdamaian dan
menghindari pertumpahan darah, maka Hasan menyerahkan jabaran
kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Dan akhirnya penyerahan
kekuasaan ini dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam satu
kepemimpinan politik, di bawah Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Di sisi lain,
penyerahan itu juga menyebabkan Mu'awiyah menjadi penguasa absolut dalam
Islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai
tahun jama'ah ('am jama'ah)! Dengan demikian berakhirlah masa yang disebut

dengan masa Khulafa'ur Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayyah


dalam sejarah politik Islam.

Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang
sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah
abad, merupakan kemenangan menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya
tidak pernah mempunyai pengalaman politik yang memadai. Faktor-faktor yang
menyebabkan ekspansi itu demikian cepat antara lain adalah:

Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan


Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
Dalam dada para sahabat, tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban
menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Semangat
dakwah tersebut membentuk satu kesatuan yang padu dalam diri umat Islam.
Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu
itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering
terjadi peperangan antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam
negeri masing-masing.
Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya
kemerdekaan beragama bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan
memaksakan aliran yang dianutnya. Mereka juga tidak senang karena pajak
yang tinggi untuk biaya peperangan melawan Persia.
Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan
toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya untuk masuk Islam.
Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang
bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa Eropa, Bizantium,
yang memerintah mereka.
Mesir, Syria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu membantu
penguasa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah
Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah
yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul
menurut teladan nabi. Setelah periode ini, pemerintahan Islam berbentuk
kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang
khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika

negara menghadapi kesulitan; Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesarpembesar yang lain. Sedangkan para penguasa sesudahnya sering bertindak
otoriter.
https://id.wikipedia.org/wiki/Khulafaur_Rasyidin

abu bakar di pilih sebagai pemimpin


Ne biografinya:
Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota
Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya
Abdullah bin Utsman bin Amir bin Kaab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama
Abdul Kabah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah.
Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro dan Miroj,
beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka
beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama
ummul Khoir Salma binti Shahr bin Amir .
Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-Atiq. Konon ceritanya Rasulullah
pernah berkata; Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (Atiq) dari api
neraka. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan
al-Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat
lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain
karena tidak ada cacat dalam nasabnya.
Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair,
Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya
kepada Abu Bakar. Apakah kamu pernah minum khomer pada masa
Jahiliyah? kata orang itu. Beliau menjawab, Aku berlingung kepada Allah.
Kenapa orang itu bertanya. Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan
muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan
muruahnya jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah.
Rasulullah berkata, Abu Bakar benar. Abu Bakar benar. Dari Aisyah Aisyah
r.a. berkata, Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada
masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin Affan tidak pernah meminum
khomer/arak.
Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan
akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini,
beliau dengan lantang berkata; Siapa diantara kalian yang menyembah

Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa


menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.
Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah
SWT menguatkan keimanan mereka.
Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum
muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam
untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro (musyawarah). Pada waktu
dipilih menjadi kholifah beliau berkata; Aku diangkat menjadi pemimpin
kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku
melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat
salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah
amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar.
Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku
memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah
lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.
Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu,
begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam
firman Allah; sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua
Hiro..(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama
menjadi amir (ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang
pertama yang menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.
Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin
al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqos,
Tholhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orangorang yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.
Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, Amir bin Fahiroh, Zanirah,
Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu Abis.
Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang
yang sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan
membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar
melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam
Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari
beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah,
ajarkan kepadaku doa dalam sholat. Rasulullah menjawab: berdoalah dengan
ini; Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro(Wahai Allah, aku
banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosadosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-

dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah
Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang (HR.Bukhori)
Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: Tidak seorangpun diantara manusia
yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan
hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia
niscaya saya jadika

Kalau presiden indonesia melalui demokrasi (suara terbanyak itulah yang


menang) ke seluruh rakyat tanpa terkecuali. Sedangkan pemilihan
khulafaurrasyidin melalui pemuka-pemuka agama/ sahabat rasul yang paling
paham dengan al-Qur'an dan as-Sunnah lalu berunding/bermusyawarah

Anda mungkin juga menyukai