TAFSIR TARBAWI
Disusun Oleh :
Winda Delpia
Dosen Pengampu :
Ulfa Firmani, S.Si, MA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya, penulis dapat meyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan.Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil
selama proses penulisan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliyah serta diharapkan
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca guna mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan, begitu pula dalam
penulisan makalah ini. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna memperbaikinya dalam penulisan selanjutnya.
Kerinci,
Maret 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A Latar belakang.................................................................................... 1
B Rumusan masalah............................................................................... 1
C Tujuan penulisan................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79........................................................ 2
B Al-Qur’an surat................................................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A Kesimpulan......................................................................................... 7
B Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79
2. Menjelaskan Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 75
C. Tujuan
3. Mengetahui Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79
4. Mengetahui Al-Qur’an surat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penafsiran Ayat Secara Umum
Tafsir jalalain:
(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan)
terbang (di angkasa bebas) di udara antara langit dan bumi. (Tidak ada yang
menahannya) sewaktu ia melipat sayap atau mengembangkannya sehingga ia
tidak jatuh ke bawah (selain daripada Allah) yakni dengan kekuasaan-Nya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman) yaitu penciptaan burung itu
sehingga dapat terbang dan penciptaan udara sehingga dapat memungkinkan bagi
burung untuk terbang mengarunginya dan menahan burung untuk tidak jatuh ke
tanah.
3
B. Al-Qur’an Surat al-Mulk ayat 75
Surah Al-Mulk (Arab: الملك,"Kerajaan") adalah surah ke-67 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 30 ayat. Dinamakan Al
Mulk yang berarti Kerajaan di ambil dari kata Al Mulk yang yang terdapat pada
ayat pertama surat ini. Surat ini disebut juga dengan At Tabaarak yang berarti
Maha Suci. QS. Al-Mulk
) اذَّل ِ ي َخلَ َق الْ َم ْو َت َوالْ َح َيا َة1( تَ َب َاركَ اذَّل ِ ي ِب َي ِد ِه الْ ُمكْل ُ َوه َُو عَىَل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَ ِد ٌير
) اذَّل ِ ي َخلَ َق َس ْب َع مَس َ َاو ٍات ِط َباقًا َما2( ِل َي ْبلُ َومُك ْ َأيُّمُك ْ َأ ْح َس ُن مَع َ اًل َوه َُو الْ َع ِز ُيز الْ َغ ُف ُور
ِ ) مُث َّ ْار ِجع3( ور ٍ تَ َرى يِف َخلْ ِق َّالرمْح َ ِن ِم ْن تَ َف ُاو ٍت فَ ْار ِجع ِ الْ َبرَص َ ه َْل تَ َرى ِم ْن فُ ُط
ٌالْ َبرَص َ َك َّرتَنْي ِ ي َ ْن َق ِل ْب ل َ ْي َك الْ َبرَص ُ َخ ِاسئًا َوه َُو َح ِسري
ِإ
(Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di
tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala
kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu).
(Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang
menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang
mati, kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia
mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian
lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti memastikan
(supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini
(siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling
taat kepada Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan
pembalasan terhadap orang yang durhaka kepada-Nya (lagi Maha
Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
(Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yakni sebagian di
antaranya berada di atas sebagian yang lain tanpa bersentuhan. (Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah) pada tujuh
langit yang berlapis-lapis itu atau pada makhluk yang lain (sesuatu yang
tidak seimbang) yang berbeda dan tidak seimbang. (Maka lihatlah
4
berulang-ulang) artinya lihatlah kembali ke langit (adakah kamu lihat)
padanya (keretakan?) maksudnya retak dan berbelah-belah.
(Kemudian pandanglah sekali lagi) ulangilah kembali penglihatanmu
berkali-kali (niscaya akan berbalik) akan kembali (penglihatanmu itu
kepadamu dalam keadaan hina) karena tidak menemukan sesuatu cacat
(dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) yakni tidak melihat
sama sekali adanya cacat.
(Dan sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat) yang dekat
dengan bumi (dengan lampu-lampu) dengan bintang-bintang (dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar) alat untuk melempar dan
merajam (setan-setan) bilamana mereka mencuri pembicaraan para
malaikat dengan telinga mereka; umpamanya terpisah batu meteor dari
bintang-bintang itu yang bentuknya bagaikan segumpal api, lalu mengejar
setan dan membunuhnya atau membuatnya cacat. Pengertian ini bukan
berarti bahwa bintang-bintang itu lenyap dari tempatnya (dan Kami
sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala) yang besar
apinya.
keutamaan surat Al-Mulk
1. Syafa'at
Berdasarkan hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda mengenai keutamaan surat Al-Mulk. Surat ini dapat
memberikan syafa'at sehingga yang membacanya bisa diampuni dari dosa.
5
bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu 'Tabaarakalladzii
biyadihil mulku (surat Al Mulk)'."
BAB III
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah SWT menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan tujuh lapis
langit; sebahagian lapisan langit itu berada di atas lapisan yang lain di alam
semesta. Tiap-tiap lapisan itu seakan-akan terapung kokoh di tengah-tengah jagat
raya, tanpa ada tiang-tiang yang menyangga dan tanpa ada tali-temali yang
mengikatnya. Tiap-tiap langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan
baginya di tengah-tengah jagat raya dan masing-masing lapisan itu terdiri atas
ratusan ribu planet yang tidak terhitung banyaknya. Tiap-tiap planet berjalan
mengikuti garis edar yang telahditentukan.
Menurut Ilmu Astronomi bahwa di jagat raya yang luasnya tiada terhingga
itu, terdapat galaxi-galaxi atau gugusan-gugusan bintang yang di dalamnya
terdapat ratusan ribu bintang-bintang yang tiada terhitung jumlahnya Bintang-
bintang yang berada di dalam tiap-tiap galaxi itu ada yang kecil seperti bumi ini
dan ada pula yang besar seperti matahari, banyak yang lebih besar dari matahari.
Tiap-tiap galaxi itu mempunyai sistem yang teratur rapi, yang tiap-tiap sistem itu
tidak terlepas dari sistem ruang angkasa seluruhnya. Adanya daya tarik menarik
yang terdapat pada tiap-tiap planet itu, menyebabkan planet-planet itu tidak jatuh
dan tidak berbenturan antara yang satu dengan yang lain, sehingga tetaplah ia
terapung-apung dan beredar padagaris-garisedarnya.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umum nya dan dapat
mengambil hikmah dari makalah ini, kritik dan saran diperlukan untuk
penyempurnaan makalah selanjut nya.
DAFTAR PUSTAKA
7
Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghiy juz XIV. Semarang: Toha
Putra, 1989
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Tafsir Ibnu Katsir jilid IV. Jakarta: Gema Insani
Press, 2000
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII. Jakarta: Lentera
Abadi, 2010
Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Misbah vol. 13. Jakarta: Lentera Hati, 2002