Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAFSIR TARBAWI

Disusun Oleh :
Winda Delpia

Dosen Pengampu :
Ulfa Firmani, S.Si, MA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KERINCI


TAHUN AKADEMIK 2020/1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya, penulis dapat meyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan.Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil
selama proses penulisan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliyah serta diharapkan
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca guna mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan, begitu pula dalam
penulisan makalah ini. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna memperbaikinya dalam penulisan selanjutnya.

Kerinci,
Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A Latar belakang.................................................................................... 1
B Rumusan masalah............................................................................... 1
C Tujuan penulisan................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79........................................................ 2
B Al-Qur’an surat................................................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A Kesimpulan......................................................................................... 7
B Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan merupakan anugerah yang sangat agung dan rahasia


Illahi yang paling besar dari sekian banyak rahasia Allah di alam ini. Allah
menciptakan dan membentuk manusia dengan perangkat akal dan pikiran yang
responsif terhadap berbagai fenomena kehidupan di muka bumi, beserta berbagai
macam tanda kebesaran-Nya di jagad raya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia
dikukuhkan menjadi pembawa risalah kekhalifahan di muka bumi, yang memiliki
kewajiban untuk memakmurkan dan mengembangkannya. Dengan dinamika
kehidupan dan berbagai pernak-perniknya, berdasarkan petunjuk Rabb-Nya,
selaras dengan manhaj dan arahan-Nya, sehingga proses pencarian maupun
pengamalan Ilmu Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ibadah.

Berbicara tentang Ilmu Pengetahuan dalam hubungannya dengan Al-


Qur’an, ada persepsi bahwa Al-Qur’an itu adalah kitab Ilmu Pengetahuan.
Persepsi ini muncul atas dasar isyarat-isyarat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
Ilmu Pengetahuan. Dari isyarat tersebut sebagian para ahli berupaya
membuktikannya dan ternyata mendapatkan hasil yang sesuai dengan isyaratnya,
sehingga semakin memperkuat persepsi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79
2. Menjelaskan Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 75

C. Tujuan
3. Mengetahui Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 79
4. Mengetahui Al-Qur’an surat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an Surat an-Nahl ayat 79

ٍ ‫أَلَ ْم يَ َر ْوا إِلَى الطَّي ِْر ُم َس َّخ َرا‬


‫ت فِي َج ِّو ال َّس َما ِء َما يُ ْم ِس ُكه َُّن إِاَّل هَّللا ُ إِ َّن فِي‬
َ ُ‫ت لِّقَ ْو ٍم ي ُْؤ ِمن‬
‫ون‬ َ ِ‫َذل‬
ٍ ‫ك آَل يَا‬
Artinya : Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan
terbang diangkasa bebas. tidak ada yang menahannya selain daripada Allah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beri

Hubungan Ayat dengan Pendidikan Ayat ini menggambarkan betapa


luasnya kekuasaan Allah SWT melalui burung-burung yang ditundukkan di udara
antara langit dan bumi, tidak ada yang menahannya di angkasa dari jauh ke bumi,
kecuali Allah Azza wa Jalla dengan kekuasaannya yang luas. Padahal tubuhnya
yang berat dan udara yang ringan menharuskan dia untuk jatuh, karena tidak ada
gantungan di atasnya dan tidak ada tiang di bawahnya. Sekiranya saja Allah
mengambil kekuatan untuk terbang yang telah Dia berikan kepadanya niscaya dia
tidak akan kuasa untuk terbang tinggi.

Ulama dahulu mengetahui adanya kerenggangan atmosfir di lapisan-


lapisan atas di angkasa. Ini adalah sebuah teori yang baru dipelajari dewasa ini di
dalam ilmu-ilmu fisika. Ka’ab Al-Ahbar mengatakan, burung terbang di angkasa
setinggi dua belas mil, tidak lebih dari itu.

Sesungguhnya pada penundukan dan penahanan burung di angkasa benar-


benar terdapat dalil, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-
Nya dan bahwa patung-patung serta berhala tidak mempunyai bagian di dalam
uluhiyyah. Dalil tersebut bagi orang yang beriman kepada Allah, dan mengakui-
Nya dengan adanya apa yang terlihat oleh padanya mata dan terindra oleh indra-
indra mereka.

2
Penafsiran Ayat Secara Umum
Tafsir jalalain:
(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan)
terbang (di angkasa bebas) di udara antara langit dan bumi. (Tidak ada yang
menahannya) sewaktu ia melipat sayap atau mengembangkannya sehingga ia
tidak jatuh ke bawah (selain daripada Allah) yakni dengan kekuasaan-Nya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman) yaitu penciptaan burung itu
sehingga dapat terbang dan penciptaan udara sehingga dapat memungkinkan bagi
burung untuk terbang mengarunginya dan menahan burung untuk tidak jatuh ke
tanah.

Tafsir umum surat


Sebuah panorama berupa burung-burung yang dengan mudah terbang
diangkasa bebas merupakan pemandangan yang selalu berulang. Shingga
keterbiasaan itu telah menghilangkan keajaiban  yang terkandung didalamnya .
kalbu insani yidaklah mungkin mampu menangkap keajaiban kecuali jika ia selalu
sadar.
“tidak ada yang menahannya selain daripada allah”,  yakni Dia
menahannya dengan sunnahtullah-Nya yang diletakkan pada insting sang burung
dan kedalam fitrah alam yang ada disekitarnya. Dia membuat burung mampu
terbang dan menjadikan udara disekitarnya sesuai dengan penerbangan burung itu.
Dengan begitu, Dia menahan burung agar tidak terjatuh saat sedang terbang di
angkasa.
“sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran tuhan) bagi orang-orang yang beriman”, jadi hati seorang beriman ini
laksana hati sang penyair berbakat yang mampu menangkap berbagai keindahan
den keajaiban makhluknya. Hati inilah yang bisa memahami berbagai keajaiban
alam semesta yang mampu menggetarkan rasa dan menggugah hati nurani. Lalu ia
ekspresikan cita rasanya akan keindahan semesta alam ini dalam bentuk beriman,
beribadah, bertasbih kepada-Nya.       

3
B. Al-Qur’an Surat al-Mulk ayat 75
Surah Al-Mulk (Arab: ‫الملك‬,"Kerajaan") adalah surah ke-67 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 30 ayat. Dinamakan Al
Mulk yang berarti Kerajaan di ambil dari kata Al Mulk yang yang terdapat pada
ayat pertama surat ini. Surat ini disebut juga dengan At Tabaarak yang berarti
Maha Suci. QS. Al-Mulk

‫) اذَّل ِ ي َخلَ َق الْ َم ْو َت َوالْ َح َيا َة‬1( ‫تَ َب َاركَ اذَّل ِ ي ِب َي ِد ِه الْ ُمكْل ُ َوه َُو عَىَل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَ ِد ٌير‬
‫) اذَّل ِ ي َخلَ َق َس ْب َع مَس َ َاو ٍات ِط َباقًا َما‬2( ‫ِل َي ْبلُ َومُك ْ َأيُّمُك ْ َأ ْح َس ُن مَع َ اًل َوه َُو الْ َع ِز ُيز الْ َغ ُف ُور‬
ِ ‫) مُث َّ ْار ِجع‬3( ‫ور‬ ٍ ‫تَ َرى يِف َخلْ ِق َّالرمْح َ ِن ِم ْن تَ َف ُاو ٍت فَ ْار ِجع ِ الْ َبرَص َ ه َْل تَ َرى ِم ْن فُ ُط‬
ٌ‫الْ َبرَص َ َك َّرتَنْي ِ ي َ ْن َق ِل ْب ل َ ْي َك الْ َبرَص ُ َخ ِاسئًا َوه َُو َح ِسري‬
‫ِإ‬
 (Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di
tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala
kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu).
 (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang
menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang
mati, kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia
mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian
lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti memastikan
(supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini
(siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling
taat kepada Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan
pembalasan terhadap orang yang durhaka kepada-Nya (lagi Maha
Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
 (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yakni sebagian di
antaranya berada di atas sebagian yang lain tanpa bersentuhan. (Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah) pada tujuh
langit yang berlapis-lapis itu atau pada makhluk yang lain (sesuatu yang
tidak seimbang) yang berbeda dan tidak seimbang. (Maka lihatlah

4
berulang-ulang) artinya lihatlah kembali ke langit (adakah kamu lihat)
padanya (keretakan?) maksudnya retak dan berbelah-belah.
  (Kemudian pandanglah sekali lagi) ulangilah kembali penglihatanmu
berkali-kali (niscaya akan berbalik) akan kembali (penglihatanmu itu
kepadamu dalam keadaan hina) karena tidak menemukan sesuatu cacat
(dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) yakni tidak melihat
sama sekali adanya cacat.
  (Dan sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat) yang dekat
dengan bumi (dengan lampu-lampu) dengan bintang-bintang (dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar) alat untuk melempar dan
merajam (setan-setan) bilamana mereka mencuri pembicaraan para
malaikat dengan telinga mereka; umpamanya terpisah batu meteor dari
bintang-bintang itu yang bentuknya bagaikan segumpal api, lalu mengejar
setan dan membunuhnya atau membuatnya cacat. Pengertian ini bukan
berarti bahwa bintang-bintang itu lenyap dari tempatnya (dan Kami
sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala) yang besar
apinya.
keutamaan surat Al-Mulk
1. Syafa'at
Berdasarkan hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda mengenai keutamaan surat Al-Mulk. Surat ini dapat
memberikan syafa'at sehingga yang membacanya bisa diampuni dari dosa.

‫ ِم ِّى ع َْن أَبِى‬r‫ُش‬


َ ‫س ْالج‬ ٍ ‫ا َدةَ ع َْن َعبَّا‬rrَ‫ ْعبَةُ ع َْن قَت‬r‫ َّدثَنَا ُش‬r‫ر َح‬r ٍ r ‫ َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ بَ َّش‬r‫َح‬
ٍ rَ‫ َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َج ْعف‬r‫ار َح‬
‫ ٍل َحتَّى‬r‫ت لِ َر ُج‬ْ ‫فَ َع‬r‫ةً َش‬rَ‫ونَ آي‬rrُ‫رْ آ ِن ثَالَث‬rrُ‫و َرةً ِمنَ ْالق‬r‫ا َل إِ َّن ُس‬rَ‫ ق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫هُ َر ْي َرةَ َع ِن النَّبِ ِّى‬
ُ ‫ك الَّ ِذى بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل‬
‫ك‬ َ َ‫ُغفِ َر لَهُ َو ِه َى سُو َرةُ تَب‬
َ ‫ار‬

Artinya: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah


menceritakan pada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada
kami Syu'bah, dari Qotadah, dari 'Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah,
dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Ada suatu surat
dari al qur'an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa'at

5
bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu 'Tabaarakalladzii
biyadihil mulku (surat Al Mulk)'."

2. Penyelamat Siksa Kubur


Membaca surat Al-Mulk sebelum tidur atau pada setiap malam dapat
menyelamatkan diri dari siksa kubur. Hal ini sesuai dengan hadist riwayat
An Nasai
‫دثنا بن أبي‬r‫ال ح‬r‫دني ق‬r‫ابت الم‬r‫و ث‬rr‫د هللا أب‬rr‫د بن عبي‬r‫أخبرنا عبيد هللا بن عبد الكريم وقال حدثنا محم‬
‫ود عن زر عن‬rr‫م بن أبي النج‬rr‫د عن عاص‬rr‫حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواح‬
‫بر‬rr‫ذاب الق‬rr‫ا من ع‬rr‫ه هللا به‬rr‫ من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منع‬: ‫عبد هللا بن مسعود قال‬
‫ا‬rr‫رأ به‬rr‫وكنا في عهد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب هللا سورة من ق‬
‫في كل ليلة فقد أكثر وأطاب‬

Artinya: Telah menceritakan pada kami 'Ubaidullah bin 'Abdil Karim, ia


berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin 'Ubaidillah Abu
Tsabit Al Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi
Hazim, dari Suhail bin Abi Sholih, dari 'Arfajah bin 'Abdul Wahid, dari
'Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
"Barangsiapa membaca "Tabarokalladzi bi yadihil mulk" (surat Al Mulk)
setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menamakan surat tersebut 'al
Mani'ah' (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di
dalam Kitabullah. Barang siapa membacanya setiap malam, maka ia telah
memperbanyak dan telah berbuat kebaikan

BAB III

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Allah SWT menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan tujuh lapis
langit; sebahagian lapisan langit itu berada di atas lapisan yang lain di alam
semesta. Tiap-tiap lapisan itu seakan-akan terapung kokoh di tengah-tengah jagat
raya, tanpa ada tiang-tiang yang menyangga dan tanpa ada tali-temali yang
mengikatnya. Tiap-tiap langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan
baginya di tengah-tengah jagat raya dan masing-masing lapisan itu terdiri atas
ratusan ribu planet yang tidak terhitung banyaknya. Tiap-tiap planet berjalan
mengikuti garis edar yang telahditentukan.
Menurut Ilmu Astronomi bahwa di jagat raya yang luasnya tiada terhingga
itu, terdapat galaxi-galaxi atau gugusan-gugusan bintang yang di dalamnya
terdapat ratusan ribu bintang-bintang yang tiada terhitung jumlahnya Bintang-
bintang yang berada di dalam tiap-tiap galaxi itu ada yang kecil seperti bumi ini
dan ada pula yang besar seperti matahari, banyak yang lebih besar dari matahari.
Tiap-tiap galaxi itu mempunyai sistem yang teratur rapi, yang tiap-tiap sistem itu
tidak terlepas dari sistem ruang angkasa seluruhnya. Adanya daya tarik menarik
yang terdapat pada tiap-tiap planet itu, menyebabkan planet-planet itu tidak jatuh
dan tidak berbenturan antara yang satu dengan yang lain, sehingga tetaplah ia
terapung-apung dan beredar padagaris-garisedarnya.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umum nya dan dapat
mengambil hikmah dari makalah ini, kritik dan saran diperlukan untuk
penyempurnaan makalah selanjut nya.

DAFTAR PUSTAKA

7
Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghiy juz XIV. Semarang: Toha
Putra, 1989

Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghiy juz XXII. Semarang: Toha


Putra, 1992

Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghiy juz XXVIII. Semarang: Toha


Putra, 1989

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Tafsir Ibnu Katsir jilid IV. Jakarta: Gema Insani
Press, 2000

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII. Jakarta: Lentera
Abadi, 2010

Munir, Ahmad, Tafsir Tarbawi cet.1. Yogyakarta: Teras, 2008

Nata, abuddin, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,


2002

Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Misbah vol. 13. Jakarta: Lentera Hati, 2002

Anda mungkin juga menyukai