Anda di halaman 1dari 21

31 Desember 2020

https://www.kompasiana.com/alimudingarbiz/5fbd04988ede483caf056a72/asa-koperasi-di-tengah-pandemi

Berdiskusi dg Relawan Koperasi Pemberdayaan Rakyat (Perak)

Pandemi Covid 19 belumlah berakhir. Sendi-sendi kehidupan tergoyahkan dengan adanya


Virus Corona yang melanda negeri kita dan bahkan dunia. Berbagai bidang usaha dan
pekerjaan terpuruk dan terhempas dalam ketidakpastian. Bahkan pendidikan sebagai pilar dan
pondasi dasar masa depan bangsa juga tak lepas terkena imbasnya.
Sekolah-sekolah, pengajian, bahkan ibadah harus menyesuaikan, shalat jum'at sampai
berhenti. masu ke mesjid dan tempat ibadah lainnya harus pakai masker. Sesuatu yang tak
pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya.
Namun, selalu ada jalan bagi kita untuk selalu berbuat. Sahabat saya, Kang Haji Heri
mendirikan Koperasi Pemberdayaan Rakyat yang disingkat Koperasi Perak. Dengan segala
kesungguhan dan suka dukanya, membangun Koperasi Perak dari nol. Merintisnya dari
merangkak sampai sekarang sudah mencapai dua ratusan Dewan Kemakmuran Mesjid
(DKM) menjadi anggotanya.
Pusatnya di Tasikmalaya, Misinya menyediakan berbagai kebutuhan dasar para pengurus
DKM dan anggotanya. Kang Haji Heri menghitung setiap kebutuhan warga, standar
minimalnya satu keluarga membutuhkan satu juta rupiah per bulan. dan itu tak boleh tidak.
Mau kaya mau miskin, kebutuhan rilnya perbulan sekitar itu.
Kapan Berkat Kepausan untuk Koperasi Indonesia?
Diperbarui: 31 Desember 2020
https://www.kompasiana.com/jalan-kalimantan/5f6c292b62e8034a231e5a92/kapan-berkat-kepausan-untuk-
koperasi-indonesia

Kabar gembira datang dari gerakan credit union di Korea Selatan. Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-60
credit union di Korea Selatan tahun 2020 ini, Paus Fransiskus memberikan berkat kepuasan (Papal Blessing)
kepada Younsik Kim, Ketua sekaligus Presiden National Credit Union Federation Of Korea NACUFOK
(www.aaccu.coop).

"Menerima Berkat Kepausan ini bukanlah satu kehormatan bagi saya sendiri, melainkan sungguh sebuah
pengakuan dan penghormatan yang besar atas jerih payah dan kepedulian para perintis Credit Union Korea
beserta 6 juta anggotanya serta dedikasi 15.000 pegawainya,"kata Kim.

Berkat tersebut bermakna mendalam karena itu adalah pengakuan dari Pemimpin Gereja Katolik tertinggi di
dunia terhadap gerakan credit union (CU) Korea yang aktif menerapkansejumlah kebijakan utama keuangan dan
mewujudkan semangat belarasa pada mereka yang kurang beruntung secara sosial.

Dikutip dari situs www.cu.co.kr, di Korea, gerakan credit union dimulai pada Mei 1960 oleh seorang biarawati
Amerika, Suster Mary Gabriella (1900-1993), dengan mendirikan Credit Union Keluarga Kudus. Awalnya CU
ini beranggotakan 27 orang yang merupakan karyawan di Rumah Sakit Maryknoll dan Catholic Relief Services
di Busan. Pada bulan Juni tahun yang sama, Pastor Chang Dae-ik (1923-2008) mendirikan Central Credit
Union, yang terdiri dari umat Katolik di Seoul. Gereja Katolik menggerakkan credit union dengan serius di
Korea. , dengan demikian menggerakkan gerakan serikat kredit dengan sungguh-sungguh.

Tujuah kebijakan
Apa saja kebijakan gerakan CU di Korea yang membuatnya diakui Vatikan? Ada tujuh kebijakan dilakukan
yang berkontribusi besar bagi kemanusiaan dan orang lemah. Pertama, pinjaman bagi stabilitas rumah tangga
dengan banyak anak. Kedua, deposito bagi orangtua terpisah. Ketiga, pusat bantuan bagi credit union dan para
pengusaha kecil. Setiap kantor regional NACUFOK menyediakan 10 perintis wiraswasta kecil yang
menyediakan bantuan sistematis dan praktis bagi para perintis usaha atau wiraswasta kecil, terutama yang
mengalami kesulitan.

Keempat, bebas dari pinjaman bunga tinggi. Kelima, proyek penyedia informasi lokasi gratis. NACUFOK
menyediakan secara gratis sistem informasi berbasis GPS bagi kaum marjinal atau yang rentan seperti anak-
anak dan para penderita penurunan daya ingat. Keenam, terlibat dalam proyek usaha regional yang strategis.
Ketujuh, proyek bantuan khusus bagi wilayah terdampak krisis industri dan pengangguran.
Bagaimana CU di Indonesia?
Apa yang dilakukan gerakan credit union di Korea Selatan, yang dikordinir oleh federasi nasional-nya semoga
menjadi pembelajaran dan berharap beberapa kebijakan tersebut bisa dipraktikkan dalam gerakan CU Indonesia.
Kita mengetahui bahwa di Indonesia sudah ada beberapa CU primer yang melakukan beberapa
kebijakan/program seperti yang dilakukan CU di Korea tersebut. Namun agar berdampak luas bagi masyarakat,
khususnya anggota, maka perlu digerakkan, dikordinasikan secara nasional.

Di sinilah letak peran strategis federasi nasional CU Indonesia (Inkopdit). Federasi nasional, bersama federasi
daerah (Puskopdit; Puskopdit bersama CU primer) diharapkan menyusun peta jalan, bagaimana agar CU bisa
berkontribusi secara maksimal bagi anggota dan masyarakat umumnya yang terdampak krisis ekonomi,
masyarakat rentan, masyarakat miskin. Inkopdit diharapkan proaktif dan inisiator proses ini. Inkopdit
diharapkan memfasilitasi penyusunan program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang secara
nasional gerakan CU di Indonesia.

Kebijakan CU di Korea sekali lagi mengingatkan kita bahwa mengelola CU bukan (hanya) mengelola uang, tapi
mengelola manusia, memanusiakan manusia. CU harus berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup
anggotanya, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan kualitas masyarakatnya, yang pada akhirnya
peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara dimana CU tersebut berada.***

Silaturahmi Para Aktivis PSE dan Koperasi Bangka


31 Desember 2020
https://www.kompasiana.com/alfonsliwun/5faa2116d541df67434ee652/silaturahmi-para-aktivis-pse-dan-
koperasi-bangka

Pandemi Covid-19 belum usai. Menjaga kesehatan sambil mentaati protokol kesehatan menjadi suatu keharusan
bagi kita semua, tentu tanpa kecuali. Jalan Raya menuju Koba, Kabupaten Bangka tengah, pagi itu cukup ramai
kendaraan, walau hari itu Minggu 8 November 2020.

Bertepatan di rumah retret Puri Shadanna milik Keuskupan Pangkalpinang, para aktivis katolik Pengembangan
Sosial Ekonomi (PSE) dan Koperasi Kredit (Kopdit) Pangkalpinang dan sekitarnya berkumpul, bersilaturahmi,
temu kangen dengan tetap menjaga protokol kesehatan dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Temu kangen itu
dengan tema yang diusung secara khusus oleh Pangkalpinang Integral Pastoral Approach (PIPA) "Mewujudkan
Tata Dunia Dengan Semangat Injil dan Komunio".

Para aktivis yang hadir 40 orang yang terdiri dari 8 Koperasi Primer. Para peserta didampingi oleh dua
narasumber, Prof. Dr. Mgr. Adrianus Sunarko, ofm, Uskup Keuskupan Pangkalpinang dan RD. Andreas
Naraama Lemoro, Ketua PSE Keuskupan Pangkalpinang. Mgr. Adrianus dalam presentasinya mengajak para
aktivis untuk mewujudkan tata dunia dengan semangat Injil dan Komunio yang mendasar pada "spiritualitas
Inkarnasi. Spiritualitas Inkarnasi adalah spiritualitas kemuridan. Murid ingin meneladani sang Guru. Sang Guru
yang adalah Putera Allah, Dia turun ke dalam dunia (inkarnasi) dan hidup bersama manusia.

Kita murid yang mengikuti sang Guru, maka teladan seperti terlibat, turun menjumpai sesama, membangun
sikap bela rasa, bela kasih, saling membantu bagi yang membutuhkan, berbagi satu sama lain dan cinta kasih
adalah teladan yang harus diwujudkan dalam meresapi tata dunia sebagai seorang murid. Karena bagaimana
pun, cara-cara demikian tadi merupakan cara kaum awam atau para aktivis mewujudkan nilai-nilai Injil.

Lebih lanjut, Bapa Uskup Pangkalpinang pun menegaskan bahwa "tugas meresapi, merasuki, dan
penyempurnakan tata dunia, merupakan khas kaum awam" (AA No. 2 dan 5). Dalam meresapi, merasuki dan
menyempurnakan tata dunia, para aktivis menjumpai semua orang dengan latar belakang suku, budaya, agama
dan politik yang berbeda-beda. Disinilah kita perlu membangun sikap saling menghormati dan menghargai
sesama semua sebagai saudara-saudari,seperti diungkapkan Sri Paus Fransiskus dalam dokumen Fratelli Tutti.

Sementara itu RD. Andreas mengundang para peserta untuk merefleksikan perjuangan para aktivis selama ini
sebagai penggerak Koperasi dengan topik "Perahu Kosong" melalui settingan situasi sang Guru ketika berada di
danau Galilea. Sang Guru mendekati murid-Nya dengan pendekatan 3M. 3M yang dimaksudkan ialah
Melibatkan, Mengembangkan, dan Mencerdaskan. Siapa saja yang para aktivis jumpa mengajaknya untuk
terlibat didalam koperasi. Setelah melibatkan, para aktivis perlu mengembangkannya. Bukan memperdayakan.
Dan ketika sudah mengembangkan, jelaskan akan memajukannya untuk mencerdaskan banyak orang. Disinilah
para aktivis harus memasukan 3M ini dalam 3 pilar Koperasi Kredit: pendidikan, swadaya dan solidaritas.

Silaturahmi menjadi lebih menghargai dan menghormati satu sama antar peserta ketika setiap peserta yang
berasal dari Koperasi atau Credit Union diberi waktu untuk mensharingkan profil Koperasinya dan sharing
pergulatan selama ini para aktivis membangun komunio didalam internal pengurus pengawas dan staff serta
dengan anggota dan masyarakat luas.

Temu kangen diakhiri dengan idealisme pembentukan Forum Aktivis Katolik PSE dan Koperasi Bangka dan
bersepakat untuk rutin berjumpa untuk saling berbagi sharing dan membangun spiritualitas Inkarnasi sebagai
roh penggerak memajukan ekonomi kerakyatan. Salam Communio. ***
6 USAHA KECIL MENENGAH YANG MENJANJIKAN
31 Desember 2020
https://www.cermati.com/artikel/6-usaha-kecil-menengah-yang-menjanjikan

Bisnis memang telah menjadi sebuah hal yang digemari masyarakat akhir-akhir ini. Namun
seringkali untuk menjalankan sebuah usaha terbentur dengan modal yang tidak sedikit. UKM
atau Usaha Kecil Menengah pun menjadi solusi bagi mereka yang tidak memiliki banyak
modal. Bahkan tidak sedikit UKM di Indonesia yang akhirnya berhasil dan sukses di pasaran.
Apa saja UKM yang menjanjikan untuk Anda jalankan, berikut daftar Usaha Kecil Menengah
yang menjanjikan :

1. UKM di Bidang Kuliner 


UKM pertama yang menjanjikan untuk mencapai sukses adalah UKM bidang kuliner.
Kuliner yang berkaitan dengan makanan ini memang akan selalu dicari setiap orang untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya. Maka dari itu bisnis UKM dibidang kuliner ini tak akan
pernah mati jika Anda mampu mengerjakannya dengan baik. Bisnis UKM di bidang kuliner
ini sendiri ada banyak macamnya, sebut saja kuliner makanan ringan (camilan), minuman,
hingga makanan pokok. Dan semua kategori bisnis kuliner tersebut sama-sama memiliki
peluang dan prospek yang bagus untuk Anda jalankan sebagai usaha skala besar atau skala
kecil (UKM).

UKM dibidang kuliner yang telah mencapai sukses sendiri sudah banyak. Pada jenis kuliner
camilan kita bisa menyebut keripik Maicih kreasi Reza Nurhilman. Pada jenis kuliner
minuman kita bisa menyebut es teler 77 milik Munriati dan pada jenis kuliner makanan poko
ada Pecel Lele Lela yang dikreasikan oleh Rangga Umara. Ketiga contoh bisnis kuliner diatas
memang telah mencapai kesuksesannya bila sekarang mau meniliknya dari omset dan jumlah
cabangnya. Meski sepertinya tidak seperti kelas UKM jika dilihat kondisinya sekarang,
namun perlu Anda tahu bahwa ketiganya memulai usahanya ini dari skala kecil atau UKM.

2. UKM di Bidang Fashion 


Jika Anda tidak tertarik dengan dunia kuliner maka Anda bisa melirik jenis UKM yang
berikutnya yaitu UKM di bidang fashion. Usaha dibidang fashion ini juga memiliki peluang
yang besar untuk sukses karena pakaian termasuk salah satu kebutuhan pokok atau primer
yang akan selalu dicari manusia. Apalagi saat ini pakaian yang terus mengalami
perkembangan mode, maka hal ini akan berimbas pada dunia fashion yang akan membuatnya
semakin berkembang.

Jenis-jenis bisnis fashion sendiri ada banyak jumlahnya. Sebut saja fashion pada kategori
pakaian pria atau wanita, fashion pakaian muslim, fashion pakaian model korea, dan masih
banyak lagi. Jika mau membahas satu contoh kita bisa menyebut brand Jilbab Rabbani yang
telah sukses menjalankan bisnisnya dari skala kecil (UKM). Dengan memfokuskan pada para
wanita muslimah, Jilbab Rabbani menghadirkan fashion muslimah yang bernilai dan
bermutu. Dalam menjalankan bisnisnya ini Jilbab Robbani sendiri menerima para pengecer
(reseller) untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk mereka. Tidak hanya Jilbab
Rabbani, saat ini sendiri sudah banyak suplier brand fashion yang menawarkan sistem
penjualan dengan cara reseller ataupun dropship. Dari sini kita pun bisa menjalankan bisnis
meski dengan modal yang relatif kecil.

3. UKM di Bidang Pendidikan 


Bila Anda memiliki minat dan kegemaran pada bidang pendidikan, maka Anda bisa
membuka bisnis UKM di bidang pendidikan. Pendidikan yang semakin tahun semakin
menuntut keseriusan dan menjadi kebutuhan untuk bisa menyongsong masa depan yang lebih
cerah membuat banyak orang mengejar pendidikan ini dengan tingkat yang setinggi-
tingginya. Maka dari sini akan banyak peminat dari masyarakat yang untuk mendapatkan
pendidikan. Untuk skala kecil (UKM) bisa jadi Anda akan kesulitan untuk membuka sekolah
dan universitas yang membutuhkan dana yang besar. Namun peluang Anda belum tertutup
bila Anda hanya memiliki modal sedikit untuk membuka usaha dibidang pendidikan ini.
Bagaimana caranya? Anda bisa membuka tempat kursus atau bimbingan belajar (bimbel) dan
lembaga pendidikan non formal lainnya. Lembaga-lembaga non formal ini memang tidak
akan membuat Anda harus mengeluarkan dana besar untuk memulainya.

Salah satu contoh bisnis dibidang pendidikan yang kini sukses dari usaha awalnya dengan
skala kecil (UKM) adalah Ganesha Operation (GO). Lembaga pendidikan yang dipelopori
oleh Bob Foster ini memang telah sukses menjadikan bimbingan belajarnya sebagai yang
terdepan di Indonesia. Contoh lain adalah Robota Robotics School yang merupakan lembaga
pendidikan robot terbesar di Indonesia yang mulai menyebar ke ke seluruh masayarakat
Indonesia. Selain Ganesha Operation dan Robota Robotics School ada juga International
Language Program (ILP) yang merupakan lembaga pendidikan bahasa Inggris. ILP yang kini
menawarkan kemitraan dalam bisnis waralaba juga mengawali usahanya dari skala kecil
(UKM).

4. UKM di Bidang Otomotif 


Anda hobi dan sangat suka dengan dunia otomotif? Mengapa tidak membuka bisnis UKM
dibidang otomotif saja. Dengan kegemaran yang Anda miliki Anda bisa menjadikan bisnis ini
berhasil dan sukses. Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan bidang otomotif di
Indonesia maka membuat para konsumennya semakin tahun semakin besar, Anda bisa
memulainya dari kecil dulu. Seperti yang dilakukan beberapa perusahaan berikut yang
mengawali karirnya dengan Usaha Kecil Menengah seperti : AHRS (Asep Hendro Racing
Sport) juga mengawali bisnis ini dari kecil (UKM). Selain menyediakan spare part, Anda
juga bisa menjalankan UKM dibidang otomotif ini dengan menjual jasa cuci kendaraan,
menjual helm dan perlengkapan berkendara atau juga membuka bengkel dan lain sebagainya.

5. UKM di Bidang Agrobisnis 


Indonesia yang tanahnya sangat subur tentu merupakan modal yang bagus untuk Anda
mengembangkan UKM dibidang agrobisnis. Agrobisnis sendiri adalah usaha dibidang
pertanian, perkebunan dan peternakan. Dengan meyediakan lahan yang Anda miliki, Anda
tinggal membeli bibit tanaman atau hewan yang harganya tak terlalu mahal dan menanamnya
atau memeliharanya untuk kemudian dirawat dan akhirnya menghasilkan keuntungan dari
panen yang melimpah. Beberapa hasil dari UKM agrobisnis ini sendiri adalah padi, sayur-
mayur, buah-buahan dan hasil peternakan yaitu berupa daging , telur atau susu. Dari hasil
UKM agrobisnis ini akan terlihat bahwa produknya akan selalu dicari oleh konsumen.

Jadi Anda tak perlu khawatir terkait pangsa pasarnya. Yang perlu Anda seriusi untuk bisa
menjadikan bisnis ini sukses adalah kualitas dari produk agrobisnis yang dihasilkan. Salah
satu contoh bisnis agrobisnis yang telah mencapai kesuksesan adalah kemchick milik Bob
Sadino. Diawali dari bisnis biasa (UKM), Bob Sadino kini telah berhasil mengembangkan
Kemchick menjadi bisnis yang bertaraf dan berkualitas modern yang cabangnya tersebar
dibanyak tempat.

6. UKM di Bidang Teknologi Internet 


Terakhir, bisnis skala kecil (UKM) yang menjanjikan untuk dijalankan adalah UKM dibidang
teknologi internet. Kini di zaman yang serba canggih ini UKM memang bisa menyasar bisnis
digital berbasis teknologi internet dengan istilah bisnis “startup”. Kebutuhan akan informasi,
hiburan dan layanan yang semakin besar dari publik menjadikan bisnis startup ini semakin
tahun semakin menguntungkan. Dan untuk menjalankan bisnis ini Anda tak perlu
mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar. Anda hanya cukup menyediakan sebuah
aplikasi atau situs yang bisa Anda buat sendiri dengan server yang bisa dibeli dengan harga
yang terjangkau.

Beberapa jenis bisnis berbasis digital internet (startup) sendiri bisa Anda pilih sesuai
kebutuhan seperti di bidang #eCommerce, media online, aplikasi, dan lain-lain. Contoh bisnis
startup yang telah sukses di Indoensia adalah kaskus yang dipelopori oleh Andrew darwis,
Arnold Sebastian pendiri TokoBagus.com, Ahmad Zaky pendiri BukaLapak.com serta komik
digital Si Juki yang menawarkan konten segar dan lucu bagi para pembacanya.

MANAJEMEN UKM
31 Desember 2020
http://www.leadershiparticles.net

Apakah yang demikian dinamakan manajemen bisnis?


Jika hanya itu yang diperlukan dalam menjalankan usaha, mengapa tidak semua orang
menjadi pengusaha? Jika menangani bisnis adalah hal yang mudah, mengapa ada konsultan?
Jawabannya sederhana: menangani bisnis adalah tugas yang lebih rumit dari yang kita
perkirakan.

Selalu saya katakan, tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah perusahaan, merupakan hal
yang sangat besar untuk menangani isu setiap harinya. Kita bisa saja mendapatkan sedikit
bantuan.Manajemen bisnis tradisional, yang pernah saya pelajari dan metodologinya saya
gunakan ketika membahas isu bisnis dengan klien, yang keseluruhan aspeknya ditemukan
dalam menjalankan bisnis, besar atau kecil.

Apakah perusahaan tersebut bernilai jutaan dollar atau milyaran dolar, semua perusahaan
berjalan sama.
Manajemen bisnis tradisional sangat menjelaskan individu; mengatur bisnis dengan metode
tradisional yang telah digunakan bertahun-tahun.
Metode tradisional tersebut terdiri dari tiga aspek: strategi sales dan marketing , metode
operasi dan produksi yang efisien, serta finance dan accounting (SG&A). Saya yakin semua
pengusaha harus memahami tiga area bisnis tersebut dan mencoba mengaturnya dengan baik.
Kebanyakan perusahaan besar fokus pada area-area ini, dimana mereka memiliki sumber
untuk menggaji karyawan yang memiliki spesialiasi di bidang tersebut.

Misalnya, beberapa perusahaan terbesar di Amerika Serikat, seperti Home Depot, Starbucks
dan Dell. Mereka mensyaratkan manajemen yang tepat dah ahli dalam operasional bisnis
mereka serta memelihara posisi finansial yang positif bagi para investor. Perusahaan-
perusahaan ini menggaji karyawan full time sesuai dengan fungsinya di dalam perusahaan.
Ketika kita melihat usaha kecil di Amerika, kita harus bertanya, “Apakah UKM memiliki
sumber finansial untuk menggaji sumber seruoa, seperti chief financial officer, atau Sales
yang berkualitas”? Jawaban yang cepat: tidak! Sebenarnya, tidak adalah satu-satunya
jawaban.

Jika kita melihat perusahaan yang lebih besar dan bagaimana mereka mengatur sales dan
marketingnya, kita temukan bahwa perusahaan besar memiliki sumber finansial untuk
menggaji karyawan full time yang berpengalaman di bidang sales dan marketing.

Bisa kita katakan hal yang sama untuk aspek ketiga manajemen bisnis tradisional, operasi dan
produksi. Sekali lagi, bisnis besar memiliki revenue untuk posisi full-time seperti general
manager, manager produksi, dan terkadang, Vice-President of Operations.

Sekali lagi, usaha kecil jarang memiliki peluang untuk membayar gaji tenaga ahli full time,
yang mengakibatkan biaya bisnis membengkak ribuan dollar setiap tahunnya.

Jadi, sekarang kita tahu bahwa bisnis tradisional memerlukan keahlian individu di bidang
tertentu, seperti keuangan, marketing, sales, produksi, opearsi, dan manajemen.

Sebagai pengusaha kecil, dapatkah anda membayar penuh upah karyawan? Haruskah anda
mempekerjakan semua karyawan ini agar anda memiliki lebih sedikit waktu di kantor dengan
mengkhawatirkan isu bisnis?
Saya telah melihat banyak perusahaan dengan nilai jutaan dan milyaran dollar; satu-satunya
perbedaan adalah yang satu membayar karyawan full time yang memiliki keahlian dan yang
satunya tidak. Sudah jelas, bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki dana untuk menggaji
karyawan yang berpelanggaman, sedang usaha kecil tidak.

Jadi, bagaimana pengusaha kecil belajar dasar-dasar manajemen bisnis tanpa mengambil
gelar MBA atau mengeluarkan ribuan dollar setiap tahunnya untuk gaji para ahli?
Baru-baru ini, manajemen bisnis tradisional harus membuat ruang baru untuk aspek baru
dalam bisnis: teknologi.

Selama bertahun-tahun, manajemen bisnis tradisional harus menggabungkan strateginya


dengan perkembangan teknologi dimana setiap pemilik usaha dari Starbuck hingga Jim’s
Auto telah menggabungkan teknologi kedalam operasional sehari-hari.

Masalahnya adalah bisnis percaya bahwa teknologi akan menjadi solusi bagi setiap masalah,
namun hingga pemikir manajemen bisnis berpendapat bahwa teknologi akan gagal jika tidak
diterapkan dengan tepat.

Dimana, manajemen bisnis tradisional harus menggabungkan dirinya dengan teknologi.


Jadi, kini anda memiliki model bisnis tradisional untuk dipertimbangkan, dan anda juga harus
berpikir bahwa model memiliki keterkaitan dengan teknologi. Anda melihat, mengatur
perusahaan tidak semudah yang diperkirakan. Ketika anda melihat model bisnis ini, saya
yakin kalau anda tidak pernah melihat bisnis anda dengan cara ini sebelumnya. Percaya atau
tidak, lulusan sekolah mengajarkan hal demikian dan sudah jelas perusahaan besar memiliki
uang untuk membayar orang untuk memikirkan hal-hal demikian, tapi bagaimana dengan
pengusaha kecil?

Pengusaha kecil tidak memiliki sumber finansial untuk membayar konsultan karena beberapa
alasan : tidak perlu berbicara dengan pengusaha kecil. Mengapa? Kebanyakan perusahaan
konsultan selalu mencari “ikan besar”, 1% dari bisnis di Amerika yang mampu membayar fee
fenomenal yang mereka kenakan.
Perusahaan konsultan yang lebih besar tidak memiliki waktu atau keinginan untuk bertemu
dengan pengusaha kecil, ataupun merubah fee mereka sekitar kurang lebih $400.00 per jam.
Salah satu komentar yang sering saya dengar dari pengusaha kecil adalah , “Ide bagus, andai
orang-orang saya dapat melakukannya, tapi saya tidak dapat berharap mereka untuk merubah
cara mereka.” Saya katakan, “Lebih baik anda meminta mereka untuk mengganti cara
kerjanya atau kehilangan pekerjaan”! Yang cukup janggal, pengusaha kecil segan atau skeptis
meminta bantuan untuk bisnis mereka. Mengapa pengusaha kecil tidak menginginkan
bantuan?

Saya yakin bisnis adalah bisnis, terlepas dari ukuran perusahaan, pendapatan pertahun, atau
jumlah karyawan. Ingatlah, bahwa bisnis terbesar didunia sebelumnya adalah usaha kecil dan
saat ini mereka bernilai tinggi.

Semua bisnis “diatur” jalannya menuju ke atas, terlepas dari industri.


Saya telah melihat berbagai bisnis jutaan dollar di setiap industri, termasuk kontraktor,
restoran, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur. Dan saya telah bekerja untuk
perusahaan senilai milyaran dollar. Ada satu persamaan yang mereka miliki: Mereka berjalan
hampir sama, beberapa menghasilkan pendapatan yang lebih banyak dari yang lainnya.
Sering saya katakan, tidak peduli apa yang anda buat untuk dijual, BAGAIMANA
memproduksinya adalah yang terpenting bagi pertumbuhan bisnis anda.

Bisnis anda tidak perlu terlalu kecil atau besar untuk ditinjau proses bisnisnya. Belum pernah
saya bertemu dengan pengusaha, presiden atau CEO sebuah perusahaan yang dapat
mengatakan pada saya bahwa bisnis mereka berjalan sangat mulus sehingga tidak diperlukan
perubahan.

Hal ini sama sekali tidak benar.Pengendali alamai ekonomi Amerika adalah apa yang
menyebabkan diperlukannya perubahan di semua ukuran bisnis dan saya menjamin jika anda
tidak memikirkan kembali strategi bisnis anda secara konstan, maka pesaing yang akan
melakukannya.

Dapatkah anda katakan bahwa bisnis anda cukup fleksibel untuk mengatur kompetisi dan
berada dititik atas kurva, atau bisnis anda dapat mengatasi fluktuasi ekonomi sehari-hari di
Amerika?
Tanyakan pada diri anda beberapa pertanyaan berikut.
1. Pernahkan pendapatan total anda naik atau turun dari tahun kemarin?
2. Pernahkan profit anda meningkat dan turun sejak tahun lalu?
3. Darimana datangnya dollar berikutnya?
4. Apakah anda lelah berangkat kerja?
5. Apakah anda memiliki tingkat inventory yang memadai?
6. Berapa banyak karyawan yang laporan pada anda sehari-hari?
7. Apakah karyawan anda benar-benar melakukan apa yang anda perintahkan dan sesuai
yang anda harapkan?
8. Apakah anda memiliki tim manajemen di tempat?
9. Adakah pengeluaran bisnis yang tidak anda harapkan?
10. Apakah setiap karyawan di perusahaan anda memiliki fungsi kerja spesifik yang
menjustifikasi beban kerja mereka?
11. Ingatkah anda ketika memiliki usaha anda merupakan kebahagiaan bagi anda dan
keluarga?
12. Apakah anda yakin perusahaan berjalan semulus dan se-effisien seperti yang
seharusnya?
13. Apakah anda memiliki rencana jangka panjang?
14. Apakah karyawan berbagi visi bisnis dengan anda?
15. Kepada siapa karyawan mengadu saat terjadi masalah?
16. Jika anda bertemu dengan saya, dapatkan anda mengatakan bahwa bisnis anda tidak
perlu perubahan, atau apakah memang sudah menguntungkan?

3 TIPS AGAR UKM BISA BERTAHAN DI TENGAH COVID-19 SAAT


RAMADAN
31 Desember 2020
https://rumahukm.com/blog/2020/05/15/3-tips-agar-ukm-bisa-bertahan-di-tengah-covid-19-
saat-ramadan/

Liputan6.com, Jakarta – Pandemi Corona membawa dampak besar di berbagai sektor,


termasuk ekonomi. Namun, startup logistik berbasis teknologi Paxel meyakini dampak ini
juga dapat menjadi kesempatan untuk menciptakan peluang usaha sendiri yang bisa dimulai
di masa sulit ini, terlebih saat Ramadan.
Secara umum, saat ini perilaku belanja masyarakat semakin mengarah ke online untuk
memenuhi kebutuhan dan mengurangi transaksi offline.

Hal tersebut bisa dilihat dari hasil riset Kantar pada Februari 2020, yang menunjukkan terjadi
peningkatan aktifitas belanja online sebesar 32 persen. Ini karena perubahan perilaku
masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Bryant Christanto, CEO Paxel, melihat permintaan akan frozen food dari beragam brand
UKM belakangan ini semakin populer, terutama memasuki bulan Ramadhan.

“Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis
para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki. Memulai bisnis berskala
kecil menengah, seperti berjualan makanan beku, bisa dilakukan dengan mudah asalkan kita
mengerti caranya,” tambahnya.

Melihat bagaimana UKM dapat terus mengembangkan bisnis selama pandemi Corona ini,
Bryant Christanto mendorong masyarakat untuk berani mengambil kesempatan ini dan
memaksimalkan pemasukan selama di rumah saja.

“Khususnya di bulan Ramadhan, ada banyak peluang bisnis yang bisa dijalankan seperti
berjualan makanan beku, kue kering, atau aneka kerajinan tangan. Jangan ragu, Paxel dengan
layanan sameday delivery dan tarif flat hingga 5kg akan membantu memperluas jangkauan
kirim, yang otomatis akan mempercepat pemutaran uang,” tutupnya.
Paxel merangkum 3 tips untuk memulai dan mempertahankan bisnis UKM di tengah masa
pandemi dari para mitra:
1. Inovasi produk berdasarkan kebutuhan
Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis dengan fleksibel
setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat
langka.
“Meskipun kami bukan produsen masker, kami coba untuk fleksibel dengan
kebutuhan masyarakat sekarang,” ujar Asri.
Inovasi Jahitin.com ditambah penjualan online lewat Paxel Market, akhirnya
membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi 3,000 masker per
hari di masa pandemi Corona.

2. Perhatikan standar kualitas produk


Terkait toko yang tidak bisa beroperasi, untuk tetap bisa berjualan, Bakso Ati Raja
Makassar, mitra Paxel, menghadirkan paket ekonomis spesial bulan Ramadhan.
“Meskipun ekonomis, kualitas bahan dan ukuran bakso tidak boleh berubah. Yang
terpenting adalah bagaimana mempertahankan produk di pasaran, bukan hanya
mencari keuntungan,” ujar Honny selaku pemilik.
Mempertahankan kualitas produk salah satunya adalah memastikan produk dikirim
dalam keadaan baik.
“Kami selalu memastikan paket dikemas sesuai arahan Paxel, yaitu menggunakan
boks berbahan aman dan kuat, menambahkan ice gel, dan memastikan tidak ada ruang
hampa di dalamnya untuk menghindari kerusakan akibat guncangan di perjalanan,”
ucapnya.
3. Maksimalkan layanan sameday delivery
Maraknya bisnis UKM di jalur online, membutuhkan partner yang bisa memastikan
produk diterima konsumen dengan cepat dan aman. Layanan logistik sameday
delivery seperti Paxel membuat pengusaha UKM tidak terbatasi oleh jarak yang jauh.
Andrew Prasetya, pemilik usaha Boncafe Surabaya, menjelaskan bagaimana dia
memaksimalkan penjualannya dengan layanan sameday delivery.
“Karena sekarang diterapkan PSBB, cafe kami arahkan untuk penjualan online saja
khususnya frozen food. Akhirnya kami cari partner logistik, Paxel, yang bisa
memastikan barangnya aman sampai di pembeli,” jelas Andrew.
Terlebih, ia melanjukan, Paxel bisa sameday delivery antarkota, sehingga tidak
kesulitan kirim barang dari Surabaya ke Jakarta atau kota lainnya.
FKM UNHAS GELAR SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
31 Desember 2020
https://www.kompasiana.com/khozake.com/5ded9d09097f3614ea01ea22/fkm-unhas-gelar-seminar-
kewirausahaan

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin melaksanakan Seminar


bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin, Unhas Makassar, Minggu (8/12).

Seminar dengan tema "Set Up Your Mind to be an Entrepreneur" untuk memberikan


paradigma pengusaha bagi mahasiswa.

Seminar menghadirkan mantan Menteri Pertanian Indonesia kerja 2014-2019, Amran


Sulaiman yang memaparkan tentang pengalamannya sebagai pengusaha.

"Dalam era sekarang mahasiswa harus bermental baja untuk mencapai kesuksesan. Untuk
berbisnis, mulailah saat engkau belum siap untuk melakukannya" imbau lelaki yang CEO
Tiran Grup.

Kegiatan seminar yang diikuti sekitar 200 peserta yang berasal dari mahasiswa lintas fakultas
di Unhas. Narasumber lain yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Founder
of Paccoo.com, M. Zulfikri, Founder Truzt.id, Ahmad Rafif, Unit Pengembangan dan
Kewirausahaan dan Bisnis, Asdar Fajrin Multazam.

Zul menceritakan sejarah pengembangan usaha paccoo yang awalnya di mulai dari
pengembangan talas menjadi sebuah produk agriculture di kampung Malakaji puncak gunung
Lampobattang.

Ketakutan, doktrin tradisional dan gengsi menjadi tantangan anak muda untuk maju saat ini.
Menjadi pengusaha perlu mindset dan challenges yang memiliki efek dan value kepada
masyarakat.

"Kalian perlu ikuti ajang-ajang bisnis untuk mendapatkan peluang modal dalam
mengembangkan usaha. Selain itu cari partner dengan skill yang berbeda untuk memulai
sebuah usaha" ujar pengusaha muda sukses ini
Ahmad Rafif, Founder Truzt.id menjelaskan seputar financial planning dan in UIvestment for
millenials. Mahasiswa harus merencanakan keuangan dan investasi sejak awal dengan
melakukan finacial check up dan membagi pos-pos pengeluaran.

"Investasi sejak awal untuk melawan inflasi. Investasi bukan hal yang asing dan
menyeramkan. Yang menyeramkan adalah investasi bodong" ujar pemuda yang juga
mahasiswa ekonomi Unhas ini.

Asdar menjelaskan selama ini mahasiswa tidak memulai usaha karena terhambat modal.
Untuk itu pemerintah menelurkan dana yang sangat besar untuk dukungan infrastruktur,
layanan bisnis, pembiayaan dan koneksi melalui inkubator yang di kembangkan di
Universitas di Indonesia.

Atjo Wahyu, Wakil dekan bidang perencanaan dan keuangan FKM Unhas yang membuka
acara seminar mengharapkan mahasiswa FKM menjadi mahasiswa dengan jiwa entrepreneur
yang memiliki manfaat bagi lingkungan sekitar.

MELIHAT SISI SALAH KAPRAH KEWIRAUSAHAAN KITA


31 Desember 2020
https://www.kompasiana.com/yoserevela/5cff7dd13ba7f765bf6d7183/melihat-sisi-salah-
kaprah-kewirausahaan-kita?page=1

Dalam beberapa tahun terakhir, "kewirausahaan" atau "entrepreneurship" menjadi satu tren
gaya hidup yang membuat banyak orang terpikat. Dengan segala kelebihan yang ada
padanya, berwirausaha seolah menjadi jalan keluar instan untuk membuat seseorang "naik
kelas" menjadi seorang "bos", bukan lagi "pegawai". Tak heran, banyak orang berlomba-
lomba merintis usaha sendiri, bahkan sampai berani berutang begitu banyak.

Sayangnya, antusiasme ini kerap menghadirkan satu situasi "salah kaprah". Karena, banyak
orang berlomba-lomba menjadi wirausahawan/wati, tanpa pemahaman yang cukup, terkait
apa yang sebenarnya ingin atau sedang mereka kerjakan.
Parahnya, apa yang mereka kerjakan justru merepresentasikan seberapa besar ego mereka.
Tak heran, kita kadang melihat para "entrepreneurship-enthusiast" atau "so-called
entrepreneur" ini merendahkan para "pekerja kantoran", "karyawan", atau sejenisnya, tanpa
melihat diri sendiri. Alhasil, "entrepreneurship" berubah wujud sejenak menjadi
"egopreneurship"

Padahal, sehebat apapun kemampuan seorang "entrepreneur", mereka tetap butuh bantuan
orang-orang yang bersedia menjadi anggota tim kerja. Ya, tugas seorang "entrepreneur" yang
baik tak hanya tampil di atas panggung atau berpose depan kamera. Mereka juga dituntut
untuk bisa mendelegasikan wewenang, dan mengkoordinir tim kerjanya.

Tanpa kemampuan itu, mereka hanya seorang pembual, yang hanya menjual cerita motivasi
kosong dari panggung ke panggung. Di sini, atraksi badut sirkus atau "stand up comedy" jelas
jauh lebih layak tonton, daripada cerita sukses rasa pepesan kosong.

Dari sudut pandang eksternal, seorang "entrepreneur" yang baik harus mampu melihat tren,
bahkan menciptakan tren mereka sendiri. Mereka juga dituntut mampu memilah mana yang
baik dan buruk buat usaha mereka.

Tanpa kemampuan itu, secantik atau seganteng apapun penampilan mereka, badut maskot
masih lebih baik dan lebih elok dilihat, dibanding "so-called entrepreneur", yang hanya jadi
"badut maskot tetap" perusahaan.

Di sisi lain, seorang "entrepreneur" yang baik harus memahami esensi kewirausahaan yang
utama, yakni "menciptakan nilai tambah yang dapat memberdayakan diri sendiri dan sesama,
tanpa melupakan kodrat sebagai manusia". Meski digaji, karyawan juga manusia. Mesin saja
rusak jika dipaksa bekerja nonstop, apalagi manusia.

Dalam artian, mereka bisa memahami, kapan dan dimana urusan pekerjaan dan kehidupan
pribadi diletakkan pada tempatnya. Pemahaman inilah salah satu kunci, mengapa level
negara-negara maju masih sulit kita kejar. Karena, mereka punya keseimbangan hidup yang
baik sebagai dasarnya.
Kita tentu ingat, Tuhan sudah menciptakan segala sesuatunya dengan begitu seimbang. Ada
gelap ada terang, ada laki-laki ada perempuan. Kita hanya perlu mengikuti semua perbedaan
ini, karena perbedaan ada supaya keseimbangan dalam hidup tetap terjaga, bukan untuk
diseragamkan, apalagi dilawan.

Pada akhirnya, kewirausahaan tak sebatas bicara soal kuantitas, tapi kualitas. Satu unit usaha
yang mampu bertumbuh dengan baik, selalu lebih baik daripada sejuta unit usaha gagal.
Karena, ia mampu memberdayakan dan memanusiakan manusia, bukan membuat manusia
menjadi budak jeratan segunung hutang.

Ingat, seorang "bos" tak akan pernah menjadi "bos", jika tak ada yang mau menjadi "anak
buah", seperti halnya "produsen" dan "konsumen".

Kalau semua ingin jadi produsen, siapa konsumennya?

TEKNIK AWAL MEMULAI USAHA


31 Desember 2020
http://makalah-kewirausahaanku.blogspot.com/2015/04/teknik-awal-memulai-usaha.html

Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak
sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu
rencana usaha atau rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide
yang hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar
ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak
pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan. Tulisan
ini mencoba mengupas tentang business plan, dengan harapan dapat digunakan sebagai
pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk menggali, menumbuhkan
ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan sekaligus menuangkannya dalam sebuah
rencana usaha/bisnis.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-
ide orisinil yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan
ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikemas
sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam sebuah bisnis riil,
tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula muda sendiri dan sekaligus
memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya. Salah satu kunci sukses
memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis.

Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah
demi selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis
sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan
berjangka panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang, juga sangat
berguna apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk
merealisasi impian kita agar jadi kenyataan.

Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:


 Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
 Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
 Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
 Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien
Kegiatan Business Plan Perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Jadi, perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha
yang mengembangkan dan menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun
eksternal untuk memulai suatu usaha. Di sini seorang wirausaha diharapkan mampu
menggarap perencanaan usaha jangka pendek dan dapat merumuskan untuk mencapai sasaran
dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya:

 Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.


 Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.
 Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
 Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.
 Menentukan rencana anggaran usaha.
 Membuat kebijaksanaan usaha.
Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang Baik?
1. Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan.
Perencanaan yang baik indikatornya antara lain:
 Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah
dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan
kepraktisan)
 Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam
waktu, personalianya dan anggarannya.
 Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam
tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
 Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang
lengkap semua elemennya.
2. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai
hal, seperti:
 Mendefinisikan dan menetapkan tujuan
 Menciptakan laporan bisnis secara reguler
 Mendefinisikan bisnis-bisnis baru
 Mensupport aplikasi pinjaman
 Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner
 Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal
 Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi
Dalam dunia praktek sehari-hari, ternyata banyak kendala yang ditemui baik dalam membuat
business plan maupun implementasinya. Kendala yang sering ditemui dalam membuat
business plan adalah sulitnya menemukan ide-ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang
menguntungkan. Kendala lahirnya ide-ide kreatif yang punyai nilai ekonomis ini banyak
terjadi karena kita sendiri sering kali kurang menyadari bahwa ide adalah hasil proses alam
bawah sadar sehingga ide tidak akan hadir berkali-kali. Di sisi lain kita juga sering kurang
peka terhadap lingkungan sekitar dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan,
padahal ide-ide kreatif, inovatif dan bernilai ekonomis justru sering lahir dari kepekaan kita
terhadap lingkungan dan kemampuan kita merubah tantangan menjadi peluang. Setelah kita
mampu membuat business plan-pun seringkali tidak bisa diimplementasikan, alasan utama
adalah kendala modal.
Kadangkala modal tidak menjadi masalah tetapi keberanian untuk memulai yang belum ada
atau nyaris tidak ada. Banyak faktor yang menyebabkan semua ini terjadi, ada faktor di luar
ekonomi, misalnya kultur di Indonesia yang masih menganggap profesi wirausaha sebagai
profesi kurang terhormat, sehingga banyak orang tua yang lebih menginginkan anakanaknya
berprofesi sebagai PNS, ABRI atau Pegawai Swasta. Faktor lain adanya anggapan bahwa
berwirausaha selalu faktor modal yang utama, padahal banyak bukti pengusaha/entrepreneur
sukses justru memulai usaha dari nol alias tanpa modal. Banyak entrepreneur sukses
menganggap dalam memulai bisnis modal utamanya adalah ide-ide cemerlang, relasi ataupun
impian-impian yang tinggi yang kadang menurut orang lain tidak masuk akal, tapi dengan
sedikit kecerdikan dan keberanian mengambil risiko (ciri seorang entrepreneur) mampu
melahirkan pengusahapengusaha yang handal dan sukses.

Anda mungkin juga menyukai