Anda di halaman 1dari 21

Pemberdayaan Pelaksanaan Kegiatan Hari Besar Nasional

di Desa Cihideung

Hafizaidan Muflih1, Haryadi Setiawan2, Muhamad Isfani3, Qintharafella Shalya Nugraha4


(Gisha, 11 Pt, Tebal, Kapital di Awal, dan penomoran pangkat)
1
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. e-mail: hfizdan@gmail.com (Gisha, 10pt)
2
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. e-mail: haryadisetiawan15@gmail.com (Gisha, 10pt)
2
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. e-mail: muhamadisfaniii@gmail.com (Gisha, 10pt)
2
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. e-mail: didinkomaruddin@uinsg.ac.id (Gisha, 10pt)

Abstrak
Hari besar Nasional adalah hari peringatan dari suatu kondisi atau peristiwa
yang terjadi di indonesia. Hari besar Nasional mencakup hari-hari penting
yang jatuh setiap bulannya oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
memperingati hari besar Nasional agar membangkitkan semangat-semangat
para Pemuda dan Pemudi seperti semangat perjuangan terdahulu. Tujuan dari
kegiatan pengabdian ini yaitu, meningkatkan rasa kecintaan terhadap Negara
Indonesia dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Jenis metode
yang dilakukan yaitu, dengan memberikan penyuluhan dalam bentuk
sosialisasi dan penjambaran informasi mengenai hari besar Nasional dengan 2
tahap pelaksanaan kegitan yaitu perencanaan partisipatif dan pelaksanaan
program. Berdasarkan hasil sosialisasi, terjadi peningkatan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya hari besar nasional itu diperingati
Kata Kunci: hari besar nasional, masyarakat, pemuda, pengabdian.
Abstract

National holiday is a commemoration day of a condition or event that occurs


in Indonesia. National holidays include important days that fall every month,
therefore, efforts need to be made to commemorate National holidays in order
to raise the spirits of the Youth and Women as the spirit of the previous
struggle. The purpose of this service activity is to increase a sense of love for
the State of Indonesia and increase awareness of the environment. The type of
method used is by providing counseling in the form of socialization and
elaboration of information about National holidays with 2 stages of activity
implementation, namely participatory planning and program implementation.
Based on the results of the socialization, there was an increase in public
knowledge about the importance of commemorating the national holiday.
Keywords: national holidays, community, youth, service.

A. PENDAHULUAN
Tanggal 17 Agustus dimaknai sebagai hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Merupakan momentum ketika Indonesia berhasil merdeka dan berdiri menjadi negara
sendiri. Tradisi menggelar upacara sertaa mengibarkan bendera merah putih merupakan
agenda yang tidak boleh lepas dalam merayakan hari kemerdekaan RI. Selain
menggelar upcara, acara yang menjadi khas saat merayakan hari kemerdekaan RI
adalah dengan menggelar lomba. Masyarakat Indonesia melabeli acara tersebut dengan
sebutan “agustusan”. Menggelar acara lomba untuk anak-anak serta orang dewasa
menjadi acara wajib saat merayakan hari kemerdekaan RI

Selain merayakan hari kemerdekaan RI, acara lomba 17 Agustusan ini juga
menjadi moment kebersamaan antar warga. Beberapa jenis lomba yang menjadi ciri
khas saat merayakan hari kemerdekaan RI adalah; balap karung, tarik tambang, panjat
pinang, koin dalam jeruk dan gebuk bantal. Sayangnya, tradisi ini mulai ditinggalkan
oleh masyarakat, terutama pada masyarakat perkotaan (Warsono, 2019).

Hal ini terjadi juga terhadap masyarakat RW 12 Desa Cihideung yang sudah dua
tahun tidak menggelar lomba untuk merayakan hari kemerdekaan RI karena berbagai
alasan diantaranya pandemi dan masalah kerukunan yang ada di lingkungan tersebut.
Alasan kerukunan menjadi masalah yang cukup serius karena selama dua tahun tidak
ada inisiatif dari pemuda ataupun dari tokoh lainnya untuk mengadakan acara lomba
dalam memeriahkan hari kemerdekaan.

Selama 2 tahun tidak adanya kegiatan lomba peringatan hari kemerdekaan juga
karena tidak adanya wadah organisasi untuk pemuda mengekspresikan ide, gagasan,
dan kreatifitas yang bisa meningkatkan kemampuan pemuda, hal ini juga membuat
pemuda kurang mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh tetua yang ada. Hal ini sangat
disayangkan karena potensi yang dimiliki pemuda di RW 12 Desa Cihideung cukup
beragam seperti dalam bidang seni, olahraga, dan pendidikan.

Tidak adanya karang taruna sebagai wadah bagi para pemuda merupakan
kesalahan dalam masyarakat karena pemuda adalah tulang punggung bangsa dan
negara. Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan merupakan hal yang diharapkan
oleh bangsa dan negara. Sebagai agen perubahan maka diharapkan pemuda membawa
perubahan yang sangat besar di dalam mencapai tujuan nasional dan untuk membangun
karakter-karakter pemuda yang baik, maka diperlukan wadah sebagai tempat
pembentukan karakter pemuda tersebut. Wadah tersebut adalah karang taruna, yang
dapat membentuk karakter para pemuda menjadi pemuda yang memiliki taqwa serta
tanggung jawab moral terhadap masyarakat.

Menurut Mooney dalam Fathoni (2006:220) menyatakan bahwa organisasi ada


bila orang-orang bergabung dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun 2009 bahwa organisasi kepemudaan
dibentuk oleh pemuda dan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional,
memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan,
kepeloporan. Karang taruna adalah suatu organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia
dan merupakan sebuah wadah tempat pengembangan jiwa sosial para pemuda sebagai
wujud dari regenerasi organisasi kemasyarakatan.

Mengingat acara hari besar yang sudah dekat dan kekosongan wadah untuk
pemuda dalam jangka waktu yang cukup lama, maka dibulan agustus ini dianggap
sebagai momen yang tepat untuk membentuk organisasi karang taruna. Pembentukan
karang taruna ini dianggap sangat penting karena karang taruna merupakan tempat para
pemuda belajar dan mengembangkan potensi dirinya dalam berorganisasi.

Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan


masyarakat (community development) dan pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat (community-based development) (Thereisa, Andini, Nugraha, &
Marikanto, 2015). Menurut definisinya, pemberdayaan diartikan sebagai upaya
untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada
masyarakat.Konsep pemberdayaan menampakkan dua kecenderungan yaitu (1)
pemberdayaan menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian
kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat, organisasi atau individu
agar menjadi lebih berdaya. Proses ini sering disebut sebagai kecenderungan primer
dari makna pemberdayaan, (2) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong
dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberadayaan untuk
menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya. Proses ini sering disebut sebagai
kecenderungan sekunder dari makna pemberdayaan. (soedarmayanti (2000) dalam
Rambe, (2017)).
Namun karena karang taruna yang baru dibentuk masih memiliki banyak tugas
yang harus dibenahi, maka untuk menyiapkan acara agustusan dibentuklah panitia
peringatan hari besar nasional yang beranggotakan pemuda-pemuda setempat. Untuk
membantu panitia peringatan hari besar nasional maka dilakukanlah pemberdayaan
pelaksanaan

a. Tujuan Pelaksanaan KKN


Rekan-rekan mahasiswa kelompok 153 mengetahui metode, kondisi objektif,
serta proses praktik lapangan terpadu dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat Pelaksanaan KKN juga bertujuan sebagai
pembelajaran seorang pemberdaya atau fasilitator dalam kegiatan langsung di lapangan
yang dilakukan untuk memberikan pelajaran dan mengetahui penerapan dalam
pemberdayaan, pengabdian dan membantu masyarakat untuk menjadikan kesejahteraan
dalam siklus kehidupannya.

b. Manfaat pelaksanan KKN


1. Untuk Mengetahui karakteristik keberadaan dan keberdayaan masyarakat
di Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat
2. Mahasiswa dapat menemukan model pendekatan pendidikan keagamaan
dan lingkungan melalui pemberdayaan pada masyarakat Desa Cihideung,
Kabupaten Bandung Barat
3. Sebagai bahan pembelajaran mahasiswa dalam bermasyarakat dikemudian
hari.
4. memenuhi tugas mata kuliah pada semester VI
c. Lokasi dan Pelaksanaan KKN
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) ini di laksanakan di RW 12 Desa Cihideung
Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Waktu pelaksanaan selama satu
bulan lebih yang di lasanakan dari bulan Juli tanggal 25 sampai dengan bulan Agustus
tanggal 25 tahun 2022.

B. METODE PENGABDIAN
a. Pengorganisasian Masyarakat (Orgamas)
Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap adanya
organisasi masyarakat warga yang mampu melaksanakan nilai-nilai luhur yang dimotori
oleh pemimpin yang mempunyai kriteria yang sesuai dengan masyarakat sekitar. Hal ini
sebagai jawaban dari hasil analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinanyang sudah
dilaksanakan ketika siklus pemetaan sosial. Organisasi masyarakat yang dibangun bisa
berbentuk paguyuban atau perhimpunan atau bahkan memanfaatkan lembaga atau
organisasi yang sudah ada di masyarakat. Contohnya seperti Dewan Kemakmuran
Masjid, MUI, Karang Taruna, Ibu-ibu PKK, dll.

b. Perencanaan Partisipatif (Cantif)


Perencanaan partisipatif merupakan suatu perencanaan partisipatif warga yang
dilakukan untuk mengembangkan program dalam bidang sosial, ekonomi, dan
lingkungan baik dalam jangka pendek yaitu selama satu tahun maupun jangka panjang
yakni selama 5 tahun. Program yang dikembangkan ini merupakan hasil kajian masalah
kebutuhan masyarakat dan analisa potensi yang ada di masyarakat melalui Pemetaan
sosial secara swadaya.

Siklus ini merupakan siklus lanjutan dari pemetaan sosial akan tetapi
pelaksanaan siklus ini setelah pengorganisasian masyarakat dan pengembangan dari
Pokja. Siklus ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa dari pengorganisasianlah
yang mengambil keputusan serta yang mengemban program-program yang telah
diswadayakan sesuai kebutuhan masyarakat yang menjadi prioritas inti untuk
dikembangkan. Manfaat dari program ini diutamakan pada masalah yang sudah
diidentifikasi dalam siklus sebelumnya yakni dalam siklus pemetaan sosial, dan
menyatu dengan Pokja, sehingga Pokja yang dibentuk bukan karena adanya kegiatan
KKN Sisdamas ini melainkan sebagai penerima manfaat dari program yang didasarkan
pada Pokja yang telah dibuat.

Dokumen Perencanaan Partisipatif (dorantif) akan lebih baik jika hasil dari
KKN Sisdamas menjadi suatu rujukan utama dalam musyawarah perencanaan
pembangunan. Setelah satu tahun program berjalanmaka dapat dilakukan evaluasi
tahunan guna melihat dan mengkaji kembali apakah program yang dikembangkan
tersebut sudah tepat dengan tujuan dan tepat sasaran dan bagaimana hasil yang
dirasakan.

Setelah dokumen perencanaan partisipatif (dorantif) ini dibuat oleh tim dari
organisasi masyarakat, maka langakah selanjutnya yaitu menyusun rencana tahunan
yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Cihideung ini sebagaimana kegiatan
rembug warga pada sosialisasi awal.

c. Sinergi Program

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun masyarakat agar


mereka memiliki inisiatif melakukan aktivitas sosial agar mereka bisa membenahi
situasi dan kondisi mereka sendiri. Pemberdayaan tidak mempunyai pengertian model
tunggal. Pemberdayaan dipahami sangat berbeda menurut cara pandang orang maupun
konteks kelembagaan, politik, dan sosial budayanya. Ada yang memahami
pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan,
memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-
kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, pemberdayaan masyarakat memerlukan


keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah dan berbagai pihak
untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang diraih.
Hasil perencanaan partisipatif ditentukan oleh prioritas program kegiatan yang telah
disepakati sebelumnya bersama seluruh stakeholder di tempat KKN melalui semacam
forum rapat paripurna. Forum ini seyogyanya difasilitasi oleh organisasi masyarakat
(orgamas) yang disepakati melalui pendampingan oleh peserta KKN. Pada forum itu
hadir stakeholder tempat tersebut seperti, Ketua RW, RT, tokoh agama, dan tokoh
pemuda. Forum ini membahas sinergi program yang memungkinkan kegiatan ini masuk
pada agenda musyawarah perencanaan pembangunan.

Selain itu, forum ini menetapkan angka partisipasi swadaya masyarakat baik
dalam bentuk tenaga ataupun bahan material. Kemudian tim yang ditunjuk sebagai
penyusun proposal kegiatan dengan angka riil dari hasil prioritas program dengan
proses yang didampingi oleh peserta KKN dengan struktur penulisan terlampir.

Adapun beberapa hal penting yang perlu dieksplorasi pada tahap sinergi
program (sipro) ini diantaranya :

1. Penetapan Kegiatan
2. Fasilitasi Penyusunan Proposal

d. Pelaksanaan Program (Pepro)


Dalam Pelaksanaan Program pada masyarakat RW.12 Desa Cihideung,
Kecamatan Parongpong. Pelaksanaan program dilakukan pada hari Sabtu, 13
Agustus sampai dengan hari Rabu, 17 Agustus 2022 pelaksanaan program ini
berjalan dengan lancar, semua pihak ikut terlibat baik dari masyarakat, orgamas dan
masyarakat semua menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing. Program yang kita sekapati mengenai Pelaksanaan Kegiatan Hari
Besar Nasional. Program yang kami ambil yaitu:
 Sabtu 13 Agustus : Volli ibu-ibu
 Minggu 14 Agustus : Futsal anak-anak, ibu-ibu
 Senin 15 Agustus : Balap Kelereng, Balap Kerupuk
 Selasa 16 Agustus : Arak-arakan
 Rabu 17 Agustus : Estafet Terigu, Balap Karung
 Kamis 18 Agustus : Nenen Endot
 Jumat 19 Agustus : Kaligrafi, Lomba Cerdas Cermat
 Sabtu 20 Agustus : Koin Jeruk,Bugel
 Minggu 21 Agustus : Panjat Pisang

e. Monitoring dan Evaluasi


Tahap ini merupakan tahapan terakhir pada siklus KKN Sisdamas. Pada tahap
ini organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan dengan warga bersama para
stakeholder pada tempat KKN ini dengan tujuan membentuk tim Monev. Kemudian tim
ini melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan mengecek kembali hasil dari
pelaksanaan program serta disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam
dalam proposal. Hasil monev ini selanjutnya direkomendasikan kepada organisasi
masyarakat sebagai bahan tindak lanjut pada program berikutnya. Setelah dipandang
selesai, tim monev menerbitkan berita acara yang menjelaskan bahwa pelaksanaan
program telah dilaksanakan. Kemudian organisasi masyarakat membubarkan pokja dan
tim monev serta membentuk organisasi pemelihara dengan tujuan untuk menjaga
keberlanjutan dari program tersebut.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN (Gisha, 12 Pt, Tebal, Kapital Semua)

Dalam Pelaksanaan Program pada masyarakat RW.12 Desa Cihideung,


Kecamatan Parongpong. Pelaksanaan program dilakukan pada hari Sabtu, 13
Agustus sampai dengan hari Rabu, 17 Agustus 2022 pelaksanaan program ini
berjalan dengan lancar, semua pihak ikut terlibat baik dari masyarakat, orgamas dan
masyarakat semua menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing. Program yang kita sekapati mengenai Pelaksanaan Kegiatan Hari
Besar Nasional. Program yang kami ambil yaitu:
 Sabtu 13 Agustus : Volli ibu-ibu
 Minggu 14 Agustus : Futsal anak-anak, ibu-ibu
 Senin 15 Agustus : Balap Kelereng, Balap Kerupuk
 Selasa 16 Agustus : Arak-arakan
 Rabu 17 Agustus : Estafet Terigu, Balap Karung
 Kamis 18 Agustus : Nenen Endot
 Jumat 19 Agustus : Kaligrafi, Lomba Cerdas Cermat
 Sabtu 20 Agustus : Koin Jeruk,Bugel
 Minggu 21 Agustus : Panjat Pisang
Lomba Volli Ibu-ibu antar RT yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 13
Agustus 2022

Lomba Futsal anak-anak antar RT yang diselenggarakan pada hari minggu tanggal 14
Agustus 2022
Lomba Futsal ibu-ibu antar RT yang diselenggarakan pada hari minggu tanggal 14
Agustus 2022

Lomba Balap Kelereng anak-anak yang diselenggarakan pada hari senin tanggal 15
Agustus 2022
Lomba Balap Kerupuk anak-anak yang diselenggarakan pada hari senin tanggal 15
Agustus 2022

Arak-arakan menuju kantor kecamatan Parongpong diikuti oleh seluruh warga Desa
Cihideung yang diselenggarakan pada hari selasa tanggal 16 Agustus 2022
Lomba Estafet Terigu yang diselenggarakan pada hari rabu tanggal 17 Agustus 2022
Lomba Balap Karung anak-anak yang diselenggarakan pada hari rabu tanggal 17 Agustus
2022

Lomba Nenen Endot diperuntukkan kepada bapak-bapak yang diselenggarakan pada hari
Kamis tanggal 18 Agustus 2022
Lomba Kaligrafi anak-anak madrasah yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 19
Agustus 2022

Lomba Cerdas Cermat anak-anak madrasah yang diselenggarakan pada hari Jumat
tanggal 19 Agustus 2022
Lomba Koin Jeruk anak-anak yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 20 Agustus
2022

Lomba Bugel yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2022
Lomba Panjat Pisang yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2022

Dalam pelaksanaan program yang pertama dilakukan adalah melakukan briefing


dengan organisasi masyarakat terkait pembagian tugas. Pembagian tugas ini dilakukan
agar pelaksanaan programnya berjalan dengan lancar dan tersruktur, serta pelaksanaan
programnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembagian tugas juga diperuntukan
untuk mengkordinasi dan juga memonitor semua kegiatan yang berhubungan dengan
program.

Dalam pelaksanaan program ini, baik itu mahasiswa maupun masyarakat yang
ada di RW tempat kegiatan memiliki tanggung jawabnya masing masing . mahasiswa
akan diberi arahan oleh kelompok kerja untuk menjalankan tugasnya sebagaimana yang
sudah menjadi tugas per-individu dari mahasiswa itu sendiri. Dan harus memiliki sikap
tanggung jawab, adil, jujur, dan toleransi.

Pada tahap awal kegiatan itu dimulai dari bersosialisasi baik itu lisan maupun
tulisan. Secara lisan itu dilakukan secara langsung berhadapan dengan masyarakat
melalui cara door to door yaitu secara langsung datang ke tiap rumah warga, dan
memberi tahu dengan cara yang sopan dan tutur kata yang baik. Dan jika dengan cara
tulisan itu melalui surat yang minimalnya dibagikan ke tiap RT setempat.
Langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan program yang berkoordinasi dengan
pokja agar waktu dan tempat dilaksanakannya program dapat terealisasikan secara
beraturan dan tertata. Dan yang paling penting yaitu komunikasi antar pokja dengan
mahasiswa harus terus tersambung karna ditakutkan adanya miskomunikasi yang akan
menyebabkan kesalahpahaman.

Setiap kegiatan berlangsung harus diadakannya dokumentasi agar menjadi


sebuah bukti akan kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu bulan kedepan.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NAMA PENDAPATAN
Kas panitia PHBN tahun lalu 1.620.000
Kas RW 12 1.000.000
Kas RT 04 1.000.000
Sumbangan dari warga 12 11.584.000

Donatur :
Pemuda RW 12 (parkir) 450.000
Kelompok sauyunan 12 (idoy) 500.000
KPSBU 100.000
Karang taruna 12 1.000.000
Parkzoo 200.000
Pt. Berkah Melano Indonesia Artgarden 500.000
Flowers
Pa Ade Obih 150.000
Anugerah Jaya Mebel 2.000.000
Dewan (Ayi Sudrajat) 500.000
PDAM Tirta Wening Kota Bandung 610.000

Pendaftaran :
Gapleh 160.000
Tenis meja 260.000
Jalan santai 2.685.000

Jumlah : 24.319.000

NAMA PENGELUARAN
Pembenahan Lapang 850.000
Peralatan Pertandingan 1.376.000
Los Listrik & Pemb. Pulsa 350.000
Hadiah Perlombaan Dewasa & Orang 3.050.000
Tua
Hadiah Main Rebutan 200.000
Hadiah Jalan Santai 4.515.000
Hadiah Perlombaan Anak-Anak 2.670.000
Social 1.500.000
Konsumsi 2.274.000
Artis Dangdut 1.900.000
Insentif Ustad 500.000
Dekorasi 100.000
Pembelian Air Cap PDAM 610.000
Pembuatan Bender/Baligho 250.000
Transportasi 100.000
Bensin Jenset 350.000
Sound Dan Teknisi 1.000.000
Tenda Dan Bayar Bongkar Pasang 700.000
Administrasi 175.000
Pembubaran Panitia 300.000

Jumlah 22.770.000

Rekapitulasi Pendapatan Dan Pengeluaran

PENDAPATAN 24.319.000
PENGELUARAN 22.770.000

SALDO SISA 1.549.000

Kegiatan memperingati hari besar nasional sebagai bentuk pengabdian


masyarakat dengan tujuan utama meningkatkan rasa rasionalisme dan kekeluargaan
serta memberikan rasa peduli antar warga rw 12. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh
warga RW 12 yang merupkan ruang lingkup kkn kelompok 153.

Hasil dari kegiatan mempoeringati hari besar nasional dapat diamati secara
langsung setelah kegiatan dilaksanakan. Seluruh warga RW 12 merasa antusias dan
merespon positif kegiatan PHBN tersebut, yang diaman tiap tahunnya akan
diselenggarakan kembali.
E. PENUTUP

a) Kesimpulan

Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang


bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental
serta terdidik dan kuat serta inovatif, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi.

Namun, selain nilai fisik di atas, ada pula nilai-nilai intrinsik dalam masyarakat
yang juga menjadi sumber keberdayaan, seperti nilai kekeluargaan, kegotong-royongan,
kejuangan, dan yang khas pada masyarakat kita, kebinekaan. Keberdayaan masyarakat
adalah unsur-unsur yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan (survive), dan
dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan.
Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik
pada tingkat nasional kita sebut ketahanan nasional.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan


martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

Adapun penduduk atau masyarakat yang berlokasi di Desa Cihideung yang


berada dataran tinggi khususnya di RW 12 ini berpotensi menghasilkan hasil bumi yang
baik, karena lahan disana cenderung subur hal ini pun yang membuat mayoritas
masyarakat disana bermata pencaharian sebagai petani, karena letak geografisnya
sangat mendukung untuk melakukan itu semua. Tanah di pedesaan cenderung masih
subur, inilah yang membuat masyarakat desa bekerja pada sektor pertanian atau
perkebunan. Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang minim lahan kosong. Mereka
akan beralih pada sektor jasa.

Masyarakat Desa Cihideung RW 12 rata-rata bermata pencaharian sebagai


Petani tanaman hias dan juga pedagang, adapun selain petani dan pedagang adapula
yang bermata pencaharian sebagai karyawan swasta.

Tujuan adanya kegiatan KKN ini, mahasiswa diharapkan mampu dalam


berperan sebagai pemberdaya atau fasilittor dalam kegiatan terjun langsung di lapangan,
seperti apa penerapan dalam pemberdayaan, pendampingan masyarakat, pengabdian
dan membantu masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-
harinya. Manfaat dengan adanya kegaiatan KKN ini, memahami model pendekatan
keagaam, sosial dan lingkungan melalui pemberdayaan pada masyarakat Desa
Cihideung khususnya di RW 12 sebagai suatu pembelajaran sehingga ketika mahasiswa
hidup bermasyarakat dapat menjadi teladan dan panutan terbaik yang bermanfaat.

b) Saran

Diharapkan warga Desa Cihideung tepatnya di Rw 12, selalu menjunjung tinggi


nilai kebersamaan, rasa integritas, bahkan kemandirian. Yang dimaksudkan
kemandirian ialah, warga yang mampu secara fisik maupun non-fisik dalam
memberdayakan potensi yang telah dimiliki, tidak bergantung pada orang lain. Semoga
warga Desa Cihideung RW 12 dapat mempertahankan, mengembangkan dan
meneruskan program yang sudah di usahakan bersama mahasiswa, sehingga dari
kegiatan KKN selama sebulan penuh dapat dirasakan value dan manfaatnya.
F. UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berjudul “Pemberdayaan


Pelaksanaan Kegiatan Hari Besar Nasional di Desa Cihideung” Di RW 12, Desa
Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat ini disusun guna
memenuhi pertanggungjawaban tugas akhir artikel Kuliah Kerja Nyata. Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada:

1. Ibu Heny Mulyani, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah
membimbing Kuliah Kerja Nyata kami sehingga berjalan lancar dan baik selama 1
bulan penuh. Di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung
Barat.

2. Bapak Ade Obih selaku Kepala Desa Cihideung yang telah memberikan izin serta
menerima dengan baik rekan-rekan kelompok 153 untuk menetap dan
melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cihideung Rw 12.

3. Bapak Wawan Karnawan dan Ibu Imat Nuranti selaku ketua Rw 12 Desa
Cihideung Kecamatan Parongpog Kabupaten Bandung Barat yang juga telah
memberikan izin serta menerima dengan baik rekan-rekan Mahasiswa KKN
kelompok 153 untuk menetap dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
selama satu bulan

4. Bapak Asep Adang selaku mantan Ketua Rw 12 Desa Cihideung Kecamatan


Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang begitu totalitas untuk membantu dan
menyukseskan kegiatan rekan Mahasiswa kelompok 153 dalam menjalani program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan berlangsung.

5. Ustad Taufik selaku tokoh agama setempat yang telah membimbing kami para
Mahasiswa KKN Kelompok 153 yang berdiam di Rw 12 yang senantiasa
mengingatkan kami akan kebaikan dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah
Swt

6. Kepada semua tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat yang ada di RW 12 Desa


Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang juga telah
memberikan izin serta menerima rekan-rekan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati
Bandung angkatan 2019 untuk menetap dan melaksanakan kegiatan.

7. Semua pihak dan rekan-rekan kelompok 153 Di Rw 12 Desa Cihideung yang telah
membantu dalam penyusunan artikel Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.

G. DAFTAR PUSAKA

Rambe, A. (2017). Analisis Pemberdayaan Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
Kota Medan. Pasca Sarjana Universitas Medan Area. Universitas Medan Area.
http://doi.org/10.4337/9781784714871.00007

Thereisa, A., Andini, K. S., Nugraha, P. G. P., & Marikanto, T. (2015). Pembangunan Berbasis
Masyarakat(pertama). Bandung: CV Alfabeta.

Abdurrahmat, Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta.

Warsono, H. T. (2019, Agustus 3). Perlombaan 17 Agustus yang Mulai ditinggalkan Masyarakat . Jawa
Timur

Anda mungkin juga menyukai