Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakulikuler yang memberikan


kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja sama dengan masyarakat.
KKN yang dilakukan mahasiswa adalah melakukan pemberdayaan sebagai sebuah
proses pencarian yang dilakukan bersama-sama untuk mencari jalan terbaik dalam
penyelesaian persoalan yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas
pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi problem
sosial yang ada di tengah-tengah mereka.

A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Angkatan I
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Curup.
B. Landasan Konseptual
Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan instrakulikuler yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama dengan
masyarakat. KKN yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti mengajar
masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi melakukan
pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan bersama-
sama untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaian persoalan yang mereka
hadapi. Mahasiwa melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat dalam menghadapi problem sosial yang ada ditengah- tengah
mereka.
Selama ini, kegiatan KKN diprogramkan sebagai proses pembelajaran hidup
bermasyarakat (Pengabdian), karena Perguruan Tinggi dipadang sebagai menara
gading dan ilmunya kurang membumi. Dalam kondisi demikian ini, orientasi
program KKN lebih berkisar pada; (1). Pelayanan masyarakat, sehingga tidak
mampu membangkitkan semangat dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan
perubahan atas permasalahan yang mereka hadapi, (2). Pelayanan untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan di kantor pemerintah desa, (3). Konsep kegiatan
yang diajukan bersiat monolitis atau sepihak serta bersifat top down , karena
mahasiswa menggali dan menyelesaikan masalah sendiri untuk masalah, (4).
Mahasiswa menempatkan diri sebagi problem solver dalam menjawab berbagai
permasalahan sosial, (5). Masyarakat dijadikan sebagai objek kegiatan, (6).
1
Kegiatan bersifat formalitas yang cenderung kearah seremonial akademik semata,
dan (7). Hasil kegiatan hanya berwujud laporan kegiatan, bukan laporan riset
akademik.
Di samping berdasarkan pengalaman dan hasil evaluasi pelaksanaan KKN
selama ini, baik yang dilakukan di perguruan tinggi agama Islam maupun
perguruan tinggi umum dapat disimpulkan bahwa; (1). KKN cenderung berorientasi
pada pembangunan fisik, (2). KKN mengawang – awang, tidak realistis , tidak
pernah membumi (program yang dibuat tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat),
(3). KKN sering pindah lokasi, sehingga tidak pernah ada evaluasi indikator
keberhasilan dan perubahan sosial, (4). KKN dianggap sebagai program yang bisa
menyelesaikan semua persoalan, (5). Kurang memiliki kemmampuan meteodologi
yang memadai, (6). Kurang mampu memberi aspek pembelajaran bagi mahasiswa,
(7). Kurang mampu memberi aspek penyadaran bagi masyarakat.
Berdasarkan pengalam dan evaluasi pelaksanaan KKN selama ini, maka
paradigma KKN perlu dilakukan versifikasi (Pengayaan Paradigma) salah satu
diantaranya menggunakan orientasi transformatif.
Melihat hasil evaluasi tersebut, maka diperlukan bangunan paradigma baru
sebagai sebuah tawaran, yaitu penguatan aspek epistimologis dan metodologis
dalam kegiatan KKN tersebut. Pendekatan Participatory Action Research
(PAR)dengan mengkombinasikan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA)
sebagai alternatif untuk memberikan bobot akademik atas pelaksanaan kegiatan
KKN. Sebab, pada dasarnya kegiatan KKN adalah proses pembelajaran Mahasiswa
bersama masyarakat untuk melakukan aksi transformasi sosial. Penguatan aspek
metodologis ini diharapkan agar KKN bukan sekedar kegiatan ceremonial akademi
semata, tetapi benar- benar bahwa mahasiswa mampu melaksanakan pemberdayaan
masyarakat (Community Empowering) dengan baik.
Dengan menggunakan pendekatan tersebut KKN diharapka agar lebih
berorientasi pada; (1). Kebutuhan masyarakat (berbasi realitas), (2). Penguatan
aspek metodologis oleh dosen pembimbing maupun mahasiswa secara sistematik,
(3). Dipahami sebagai proses belajar dan bekerja bersama masyarakat, (4). Lebih
mengarah kepada perubahan sosial , keagamaan masyarakat, (5). Menyatukan
ketiga aspek tridarma Pergutuan Tinggi yaitu : pendidikan, Penelitian,
Pemberdayaan masyarakat. (6). Bersifat Bottom Up yakni menggali potensi dan
problem secara partisipatif, (7). Memfungsikan mahasiswa sebagai fasilitator

2
(Fasilitasi Pertemuan) katalisator (Sumber Ide Perubahan) dan Dinamisator
(Penggerak masyarakat) dalam menjawab permasalahan sosial yang dihadapi, (8).
Masyarakat dijadikan subjek bukan objek, (9). Menjawab kebutuhan masyarakat,
mengembangkan ilm dan mempengaruhi perubahan, dan (10) Hasilnya, berupa
analisa- analisa kritis sosial keagamaan dan dapat dipertanggung jawabkan secara
akademik.
Perlunya konsep alternatif untuk melakukan perubahan paradigma Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang selama ini berjalan berdasarkan argumentasi sebagi berikut; (1).
KKN adalah upaya sistematis, terpadu dan berkelanjutan yang bukan semata- mata
kegiatan insidental, sporadis dan sektoral, (2). KKN ditempatkan dalam perpektif
pemberdayaan masyarakat (terutama memberikan perhatian kaum Dhuafa) menuju
transformasi sosial, (3). KKN proses pembelajaran masyarakat dalam mengatasi
masalah, (4). KKN sebagai pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat, produksi
ilmu pengetahuan umat dan proses perubahan sosial keagamaan, (5). KKN sebagai
sarana membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif, (6). KKN sebagai media
refleksi dan penddidikan keberagaman masyarakat.
C. Landasan Filosofis
1. Keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi;
2. Pencapaian tiga manfaat KKN dilaksanakan untuk mencapai pengembangan
kepribadian mahasiswa (personality development), dan pemerdayaan masyarakat
(community development), dan pengembangan institusi (institusional
development) yang berdasarkan pada integritas, etos kerja yang tinggi serta
mempuyai sifat-sifat gotong royong.
3. Empati Partisipatif.
4. Pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral yang dilaksanakan secara
komprehensif;
5. Pemerdayaan
6. Komprehensif-Komprehensif dan berdimensi luas;
7. Realistis-Pragmatis
D. Landasan yuridis
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Perguruan Tinggi;
3. Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2018 tentang Institut Agama Islam
Curup;

3
4. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 Tentang penelitian dan
pengabdian masyarakat pada perguruan tinggi keagamaan;
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 02 Tahun 2019 Tentang STATUTA
Institut Agama Islam Curup;
6. Keputusan menteri agama RI Nomor B.II/3/15447 Tanggal 18 April 2018
Tentang Pengangkatan Rektor IAIN Curup periode 2018-2022;
7. DIPA IAIN Curup Tahun 2019
8. Surat Keputusan Rektor tentang panitia KKN Angkatan I IAIN Curup Nomor
252 Tahun 2019.

E. Visi
Mewujudkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis realitas, untuk mendampingi,
mengorganisir dan menggerakkan masyarakatyang berorientasi transformatif dalam
bidang sosial agama dan pemberdayaan masyarakat.
F. Misi
1. Terwujudnya praktik kehidupan beragama yang mencerahkan
2. Terwujudnya kesadaran bersama masyarakat untuk melakukan aksi perubahan
sosial bersama menuju kemandirian dan pembebasan.
G. Tujuan
1. Mengupayakan terwujudnya praktik keberagamaan yang mampu memberikan
pencerahan terhadap praktik kehidupan sosial keagamaan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sosial, pencerahan,
pembebasan dan kemandirian.
3. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, prilaku dan cara kerja yang lebih
baik bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan
yang ada dimasyarakat.
H. Sasaran
1. Mahasiswa
2. Dosen
3. Masyarakat
4. IAIN Curup
5. Pemerintah Daerah
I. Manfaat
4
1. Mahasiswa
a) Mahasiswa Dapat belajar dari kehidupan masyarakat dan bekerja bersama
mereka untuk melakukan perubahan sosial.
b) Dapat memberi motivasi, inovasi dan dinamisasi dalam pemberdayaan
masyarakat.
c) Dapat belajar membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuaan
agama bagi pengembangan motivasi beramal, berusaha sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
d) Mendewasakan keperibadian dan keluasan mahasiswa dalam melihat
persoalan nyata yang ada pada masyarakat.
2. Masyarakat
a) Dapat menindaklanjutkan dan mengembangkan amal/usaha yang telah
dilakukan bersama-sama mahasiswa.
b) Adanya perubahan sikap dan perilaku positif, serta masyarakat yang
menunjang upaya untuk menunju kemandirian masyarakat.
3. IAIN Curup
a) Mampu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan
pemanfaatan dan pengembangan pengetahuaan keagamaan.
b) Memperoleh pemasukan atau data dari berbagai aspek pelaksanaan KKN
dilapangan, guna untuk penyempurnaan atau penyesuaian materi kurikulum
pendidikan.
c) Mendekatkan keberadaan IAIN Curup kepada masyarakat luas.
4. Pemerintah Daerah
a) Mampu memanfaatkan kegiataan KKN dalam menunjang program
pembangunan daerah, guna mempercepat kemandirian daerah.
b) Mampu memanfaatkan data yang disusun oleh mahasiswa KKN , sebagai
bahan masukan bagi perencanaan program pembangunan daerah.
J. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan KKNIAIN CurupAngkatan I tahun 2019 di lokasi Desa Air Meles Atas
Kecamatan Selepu Rejang Kabupaten Rejang Lebong terhitung sejak Tanggal 06
Juli 2019 sampai 06 Semptember 2019.
K. Profil Kelompok
Adapun profil kelompok 42 KKNIAIN Curup 2019Desa Air Meles Atas
Kecamatan Selepu Rejang Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebagai berikut:

5
1. Nama : ARIAN SAPUTRA
TTL : Palembang, 06 juni 1998
Alamat : Prumnas tl.Kelapa blok 7
Jurusan : Fakulta Tarbiyah Ilmu Kependidikan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
2. Nama : SEPTY PRATIWI
TTL : Curup, 29 September 1998
Alamat : Air Bang
Jurusan : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Prodi : Perbankan Syari’ah
3. Nama : ERIKA JULIAN SABELA
TTL : Limaupit, 27 Juli 1998
Alamat : Limaupit
Jurusan : Fakulta Tarbiyah Ilmu Kependidikan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
4. Nama : DARFI HANI
TTL : Ujung Tanjung, 31 Juli 1998
Alamat : Muning Agung
Jurusan : Fakulta Tarbiyah Ilmu Kependidikan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
5. Nama : MUHAMAD OKTO PUTRA
TTL : Durianmas, 11 Oktober 1996
Alamat : Durianmas
Jurusan : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Prodi : Perbankan Syari’ah
6. Nama : FITRI PERMATA SARI
TTL : Curup, 9 Februari 1998
Alamat : Air Meles Bawah
Jurusan : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Prodi : Perbankan Syari’ah
7. Nama : SRI RIZKI OKTARI
TTL :Lubuk Linggau, 25 Oktober 1998
Alamat : Talang Rimbo Lama
Jurusan : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

6
Prodi :Perbankan Syari’ah
8. Nama : DIAN OCTA SYAFITRI
TTL : Curup, 1 Oktober 1997
Alamat : Dwi Tunggal
Jurusan : Fakulta Tarbiyah Ilmu Kependidikan
Prodi :Pendidikan Agama Islam
9. Nama : DIAH PUSPITA LOKA
TTL : Pagar Agung, 26 Januari 1999
Alamat : Pagar Agung
Jurusan : Fakulta Tarbiyah Ilmu Kependidikan
Prodi : Pendidikan Agama Islam

7
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI PRA DAN PASCA KPM
A. Sejarah Singkat Desa Air Meles Atas
Pada tahun 1970 Air Meles Atas pada awalnya beinduk ke Air Meles
Bawahdan sebelum resmi mejadi Air Meles Atas.Saatmasih meginduk ke Air
Meles Bawah kadesnya bernama Rajiman. Air Meles Berasal dari kata ‘’air
meleleh, mendidih, meresep, merembes” dan pada tahun 1982 Air Meles Atas
pisah dari Air Meles Bawah kades pertamanya Ronandi, pada tahun 1988
didirikan pesantren Ar-rahmah, masuk periode kedua 1993-2001 kades nya
bernama Supardi, dan pada tahun 2001-2013 kadus ketiga yaitu Syamsul
Bahrun, dan pada tahun 2002-2006 Air Meles Atas membangun masjid pertama
yaitu masjid Mustaqim, dan pada tahun 2007-2013 Syamsul Bahrun menjadi
kepala desa dan yang terakhir Air Meles Atas yang menjadi kepala desa yaitu
pak Wahyono dan sekarang diganti Plt. pak Arif mulyadi.
B. Letak Geografis Desa Air Meles Atas
Tabel 1. Batas-batas wilayah Desa Air Meles Atas,, Kecamatan Selupu
Rejang.
Arah Mata angin Batasan Daerah
Utara Talang Ulu, Cawang Baru, Simpang
Nangka, kampung Baru, dan Suban
Ayam
Selatan Talang Rimbo Lama dan Hutan Lindung
Barat Suban Ayam, Air Bang, Air Meles
Bawah, Air Merah, dan Talang Rimbo
Lama
Timur Hutan Wisata, Bukit Kaba,dan Hutan
Lindung
Sumber :

C. Letak Demografis Desa Air Meles Atas


Desa Air Meles Atas terbagi kedalam 6 dusun, yakni Dusun I, Dusun II,
Dusun III, dan Dusun IV, Dusun V, dan Dusun VI

8
Desa Air Meles Atas Jumlah
Dusun Dusun Dusun Dusun Dusun Dusun Penduduk
1 II III VI V VI (Jiwa)

Jumlah
Penduduk 394 506 409 361 322 400 2.456 jiwa

(Jiwa)
Jumlah 741 kk
KK

Adapun demografis Desa Air Meles Atas dapat dilihat dari beberapa aspek
sebagai berikut:
1. Aspek pemanfaatan Luas Wilayah
No Wilayah Jumlah (Ha)
1. Luas Wilayah 2.33550 Ha
2. Perkebunan 1.985.00 Ha
3. Persawahan 139,00 Ha
4. Pemukiman 0,0 Ha
5. Lahan yang belum digarap 0,0 Ha

2. Aspek Etnis/ Suku


Etnis/ Suku yang mendiami dan berdomisili di Desa Sair Meles Atas
mayoritas adalah suku Jawa yang telah turun menurun mendiami Desa Air
Meles Atas ini. Namun ada beberapa penduduk yang merupakan pendatang,
seperti dari suku Rejang.
3. Aspek Keagamaan
Warga desa Air Meles Atas mayoritas beragama islam. Sebelum
kedatangan peserta KKN di Desa Air Meles Atas banyak sekali kegiatan
keagamaan yang sudah ada dan sering dilaksanakan secara rutin, seperti
kegiatan pengajian atau Masjlis Ta’lim Ibu- Ibu, kegiatan pengajian TPA dan
TPQ, Penyelenggaraan yasinan, Tahlilan dan pengajian yang di
selenggarakan bergantian dirumah warga, kegiatan perayaan hari besar Islam,
seperti Idhul Adha dan kegiatan –kegiatan pemakmuran Masjid yang rutin
selalu dilaksanakan.

9
4. Aspek Pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan warga Desa Sumber Air Meles Atas dapat
dirincihkan
No Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1. Tamatan SD 559
2. Tamatan SMP 74
3. Tamatan SMA 216
4. Tamatan S1 58

Dilihat dari data lulusan masyarakat Air Meles Atas sudah mayoritas
sekolah bahkan sudah mencapai ketingkat perguruan tinggi. Sehingga
menunjukan bahwa sudah banyak mengetahui pengetahuan dan Ilmu agama
yang cukup.
Adapun Sarana Penunjang Pendidikan yang ada di Desa Air Meles Atas,
yaitu:

No Sarana Pendidikan Jumlah Lokasi


1 PAUD/TK 2 UNIT Dusun II dan V
2 SD 2 UNIT Dusun IV dan VI
3 SMP 1 UNIT Dusun VI
5 SMA 2 Dusun III dan VI

5. Aspek Mata Pencaharian / pekerjaan


Berdasarkan aspek mata pencarian atau pekerjaan, jumlah masyarakat
Desa Air Meles Atas yang berusia produktif atau usia kerja sebanyak 1666 Jiwa
dan dapat diklarisifikasikan ke dalam jenis pekerjaan sebagai berikut:

No Mata Pencarian Jumlah (Jiwa)

1 PNS 13

2 Pedagang 4

3 Petani 1335

4 Buruh 120

Total 1666

Sumber: Arsip Desa air meles atas tahun 2018

10
6. Aspek Usia
Menurut data yang ada di Desa Air Meles Atas, jumlah penduduk dilihat
dari tingkat usianya dan jenis kelamin, tergambar dalam keadaan sebagi
berikut:

No Jenis Usia
Kelamin
0-5 6-17 18-25 26-str
1. Laki- Laki 159 321 180 887
2. Perempuan 120 268 108 216
Sumber : Data Potensi Desa Air Meles Atas
7. Culture Masyarakat Desa Air Meles Atas
Penduduk Desa Air Meles Atas adalah Mayoritas suku Jawa, tetapi juga
ada beberapa suku yang terdapat di Desa ini karena ini dapat dilihat dari tutur
kata (dialeg) serta kebiasaan masyarakat sehari- harinya. Suku Jawa pada
umumnya adalah pendatang yang secara turun menurun tinggal dan menetap
di Desa Air Meles Atas dan begitupun dengan suku yang lainnya adalah
pendatang dari berbagai daerah.
Walaupun terdiri dari berbagai suku , masyarakat Desa Air Meles Atas
tetap menjunjung tinggi rasa solidaritas, kebersamaan dan persatuan serta
kekeluargaan yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan –
kegiatan gotong royong dalam rangkaian kegiatan sosial kemasyarakatan di
Desa, misalnya memperingati hari Sedekah Bumi, Hajatan atau perayaan
pernikahan, khitanan dan kegiatan sosial masyarakat lainnya.
8. Perkumpulan dan Organisasi Kemasyarakatan
Sebelum kedatangan peserta KKNIAIN Curup di Desa Air Meles Atas
sendiri telah terbentuk berbagai perkumpulan dan organisasi kemasyarakatan.
Misalnya saja majelis taklim Anak-anak, pengajian ibu-ibu, RISMA , Karang
Taruna, Perkumpulan Alat Tarup dan Tenda, serta kelompok- kelompok tani
dan organisasi kepemudaan yang telah aktif menjalankan kegiatan- kegiatan
yang rutin.
Namun demikian, organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Desa Air
Meles Atas ini masih sangat membutuhkan pemberdayaan dan pembidaan
dari berbagai elemen , sehingga dapat tertata rapi, tersusun sesuai dengan
tugas pokok dan kegiatannya masing- masing.

11
Dalam hal ini peserta KKNIAIN Curup mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam hal pembinaan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan
yang ada, sehingga dapat berjalan sebagai mestinya.
9. Organisasi Pemerintahan Desa
Desa Air Meles Atas memiliki Pemerintahan Desa yang dijabat dan
dijalankan oleh aparat Desa setempat berdasarkan UU nomor 06 tahun 2014
BAB V penyelenggaraan Pemerintah Desa. Pemerintahan Desa bertujuan
melaksanakan segala sesuatu yang menyangkut ketertiban administrasi
sebagai upaya untuk menjalankan pelayanan kepemerintahan kepada
masyarakat Desa.
Adapun susunan pemerintahan Desa Air Meles Atas untuk periode 2013
s/d 2019, adalah sebagai berikut:

No Jabatan pemerintahan Desa Dijabat Oleh


1. Kepala Desa Drs.Arif Mulyadi
2. Sekretaris Desa M. Yasir
3. Kepala Urusan Pemerintahan Ervina
4. Kepala Urusan Perencanaan Akmalul Badri
5. Kepala Urusan Tata Usaha Delviansari
6. Kepala Urusan Keuangan Embang Novianto
7. Kepala Urusan Pelayanan Umum Reski
8. Kepala Urusan Sosial Saidil Subarata
9. Kepala Dusun I Apriyani/Oyon
10. Kepala Dusun II Agus linam toro
11. Kepala Dusun III M.Yatim
12. Kepala Dusun IV Suparno
13. Kepala Dusun V Sunarto
14. Kepala Dusun VI Rohman
Sumber: Papan Struktur Pemerintahan Desa
Dengan susunan Anggota BPD Desa Air Meles Atas untuk periode 2013
s/d 2019, adalah sebagai berikut:
No Jabatan Anggota BPD Dijabat Oleh
1. Ketua YAMANI
2. Wakil Ketua HEPNI JOHAN
3. Sekretaris LILIS SURYANI

12
4. Anggota SUYUD NURJANI
5. Anggota SULAIMAN

10. Organisasi Sosial Kemasyarakatan


Nama Organisasi Sosial Keterangan
No
Kemasyarakatn
1. BMA Pandi
2. PKK Subaidah
3. Posyandu Suratmi
4. Karang Taruna Asep sudawirat
5. Persatuan Alat Tarup Giok

Dengan susunan Anggota BMA Desa Air Meles Atas untuk periode
2013 s/d 2019, adalah sebagai berikut:
No Jabatan Anggota BMA Dijabat Oleh
1. Ketua Pandi
2. Anggota Sutris
3. Anggota Barlian
4. Anggota

11. Organisasi Keagamaan

No Nama Organisasi Keagamaan Keterangan


1. Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Aktif
2. RISMA Cukup Aktif
3. Majelis Ta’lim As- Syifa Aktif
4. Majelis Ta’lim Al- Ijaiyah Aktif
5. TPA/TPQ Aktif

D. Perhubungan Dan Transportasi Desa Air Meles Atas


Alat transportasi yang digunakan penduduk Desa Air Meles Atas pada
umumnya adalah tranportasi darat beroda dua maupun empat, namun pada
umumnya penduduk lebih banyak menggunakan sepeda motor untuk alat
transportasi mereka, meski sarana jalan penghubung antar desa sudah baik,
namun masih sedikit taksi yang masuk ke Desa ini.. Untuk dusun IV,V,VI
sendiri kondisi jalan sebagai sarana penghubung antar dusun sudah baik karena
13
sudah diadakan pengerasan jalan. Dan jalan yang tidak terlalu besar sehingga
membuat roda dua dan roda empat selintasan.
E. Kesehatan
Sarana dan Prasarana kesehatan di Desa Air Meles Atas Khususnya di
dusun IV wilayah II sudah bagus dan baik karena Desa terdapat poskesdes
terdapat di Desa Air Meles Atas. Di dusun V wilayah II hanya terdapat 1 bidan
desa.
Kegiatan Posyandu di Desa Air Meles Atas ini dilaksanakan pada setiap
hari Kamis pagi pada setiap bulan sekali dan melayani semua usia. Sarana
MCK pun sudah baik, masyarakat di Desa ini telah sadar MCK yang baik pada
umumnya. Mereka memiliki MCK di rumah masing-masing.
F. Agama, Sosial, dan Budaya
Agama masyarakat di Desa Air Meles Atas adalah penganut Agama
Islam. Sedangkan untuk suku, penduduk Desa Air Meles Atas ini terdapat
beberapa suku dalam satu Desa tetapi Suku Jawa dan adatnya yang masih sering
dilaksanakan seperti Punjungan, Punggahan, Brokohan, dan Slametan.
G. Sarana Dan Prasarana
Untuk Sarana dan Prasana Pemerintahan di Desa Air Meles Atas
khususnya dusun V sudah cukup memadai, dengan memiliki 1 balai desa, 2
masjid,2 PAUD,
H. Kelembagaan
Untuk masa sekarang pada tahun 2017-2019, struktur pemerintahan dan
koordinasi sistem serta managemen pemerintahannya telah berjalan dengan baik
dipimpin oleh Kepala Desa asli putra daerah bersuku Jawa dibantu dengan 1
sekretaris, 6 kaur, dan 6 Kadus. Unsur BPD pun telah terbentuk untuk ikut
membantu membangun Desa Air Meles Atas .
Sedangkan Organisasi kelembagaan di Desa Air Meles Atas terdiri dari :
Kelompok Tani, Karang Taruna, BMA, LPM, PKK, Majelis Ta’alim, BKM, dan
Risma.

14
BAB III
INVENTARISASI MASALAH DI DESA LOKASI KPM
A. Inventarisasi Masalah
Inventarisasi masalah merupakan hasil dari observasi yang dimaksudkan
pada pemberian kesempatan bagi mahasiswa KKN untuk mengenai lokasi Desa
Air Meles Atas. Dari hasil observasi dan wawancara dengan beberapa toko
masyarakat Imam dan Kepala Desa Air Meles Atas dan warga masyarakat yang
disusun oleh seluruh peserta kelompok 42 KKNIAIN Curup Angkatan I tahun
2019 yang dimulai pada tanggal 06 Juli sampai dengan 06 September 2018,
maka terinventaris masalah – masalah sebagai berikut:
Ada beberapa permasalahan dalam bidang keagamaan di Desa Air Meles
Atas, antara lain:
1. Bidang Agama
Dalam bidang keagamaan khususnya Masjid sudah dikatakan berjalan,
namun kebanyakan masyarakat di Desa Air Meles Atas ini banyak yang
melakukan kesibukan masing- masing, apalagi rutinitas masyarakat di Desa
ini mayoritas sebagai petani, yang terkadang menjadi kendala dalam
kurangya keaktifan Masjid.
2. Masyarakat
Masyarakat di Desa Air Meles Atas ini , dikatakan mudah untuk
bersosialisasi, walaupun masyarakat disibukan dengan kegiatan mereka
masing- masing, seperti nderes dan berkebun tetapipara pemuda- pemudinya
muda untuk disatukan dalam hal organisasi Desa.
3. Pendidikan
Dengan adanya kedatangan Mahasiswa KKNIAIN Curup Angkatan I,
antusias anak- anak belajar, khususnya SD, sangat bersemangat dalam
mengikuti bimbingan belajar, yang mana dalam bimbingan belajar ini ,
perlu lebih ekstra dalam memberikan bidang mata pelajaran yang akan di
ajarkan, karena pengetahuan dan cara pemikiran anak- anak sangat berbeda
dalam daya tangkapnya.
B. Program Kerja Pokok
Setelah melakukanobservasi dan membuat inventarisasi masalah dilokasi
KKN maka diadakan musyawarah kelompok untuk membentuk program kerja
KKN. Program ini dibuat sebagai sandaran kegiatan – kegiatan yang mungkin

15
untuk dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaanya tetap memperhatikan kondisi
yang ada atau yang dibutuhkan masyarakat setempat, sehingga bisa terjadi
perubahan- perubahan waktu dalam pelaksanaan program kerja yang
dimusyawarahkan.
Adapun program kerja yang peserta musyawarah adalah sebagai berikut:
1. Garapan Pokok
Garapan Pokok Merupakan garapan utama dalam kegiatan KKN, baik
garapan fisik maupun non fisik. Adapun garapan pokok program kerja
KPM di Desa Air Meles Atas adalah sebagai berikut:
a. Non Fisik
1) Observasi Lapangan
- Mengetahui seluk beluk Desa Air Meles Atas
2) Lokakarya
- Memberitahu dan menjelaskan program kerja dan yang dibahas
didalamnya.
3) Mengajar TPQ
4) Kutbah Jumat
5) Pelatihan wudhu dan sholat
6) Kegiatan perlombaan
- Peringatan 17 Agustus
b. Fisik
1) Gotong royong membersihkan TPU
2) Membersihkan masjid
3) Membuat jadwal petugas piket
4) Pengajian ibu-ibu
5) Pengajian RISMA
6) Pengajian Bapak-Bapak.
2. Program Kerja Penunjang
Garapan penunjang yaitu pembangunan yaitu pembangunan lintas
sektoral, baik fisik maupun non fisik. Dari hasil observasi yang dilakukan
didapatkan penyusunan program kerja penunjang , adapun garapan
penunjang:
A. Non Fisik
a. Mengadakan bimbingan belajar

16
1) Bimbel bahasa Inggris
2) Bimbel matematika
3) Bimbel agama
b. Membantu mengajar di SD
c. Membantu mengajar di pasantren
d. Membantu kegiatan dibalai desa
B. Fisik
a. Jumat bersih
b. Senam
c. Pembersihan Sekretariat KKN
d. ikut kepanitiaan qurban
e. posyandu
f. pembuatan papan merk
g. pertemuan karang taruna
C. Ikut Serta
a. Kepanitiaan
b. Kemasyarakatan
c. Keorganisasian
D. Kegiatan Partisipasi
Kegiatan partisipasi maksudnya adalah peserta KKN ikut serta dalam
berbagai acara dimasyarakat, misalnya seperti acara dimasyarakat,
misalnya seperti acara do’a, acara pesta/ pernikahan dan Kematian, rapat-
rapat dan sebagainnya.

17
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Programkerja yangdilaksanakan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan I
Tahun 2019 oleh seluruh anggota kelompok 42 di Desa Air Meles Atas Kabupaten
Rejang Lebong disesuaikan dengan inventaris masalah yang diperoleh hasil observasi
dan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama. Dalam
pelaksanaan program kerja tersebut Mahasiswa KKN banyak dibantu oleh Kontribusi
dan bantuan baik tenaga dan pikiran dari pemuda-pemudi, Perangkat Kelurahan serta
masyarakat Kelurahan setempat. Meskipun dalam pelaksanaan program kerja kelompok
42 ditemui beberapa kendala umum maupun khusus, ini dapat diatasi dengan rasa
persatuan dan kekompakan tim peserta KKN kelompok 42 sehingga program kerja
dapat terlaksana dengan baik.
Dari hasil Observasi dan wawancara dengan penduduk di Desa Air Meles Atas,
tepatnya di Dusun 5 oleh Peserta KKN Kelompok 42 AngkatanI tahun 2019 yang
telah melaksanakan observasi dari tanggal 06 Juli sampai dengan 03 Agustus, maka
dihasilkan inventarisasi masalah yang terdapat di Desa Air Meles Atas sebagai berikut:
Desa : Desa Air Meles Atas
Kec : Selupu Rejang
INVENTARISASI MASALAH DI LOKASI KKN
KELOMPOK 42
DESA AIR MELES ATAS
KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

Desa : Air Meles Atas


Kecamatan : Selupu Rejang
Kabupaten : Rejang Lebong
No Bidang Spesifikasi Masalah Peluang Tantangan
garapan /
Domain

1 MASJID APARATUR - sudah ada -kurangnya


AGAMA perangkat pengurus keinginan
1. Pelengkapan - adanya masyarakat
administrasi kepedulian balik bahkan
yang masih dari masyarakat pengurus
kurang bahkan risma masjid untuk
khususnya pada masjid. melengkapi
struktur - serta masjid pun administrasi
adminitrasi tempatnya strategis masjid seperti
(seperti:struktur dan tidak sulit yang
pengurus dijangkau oleh seharusnya
masjid,daftar masyarakat dan ada pada
18
infak,dll). anggota risma administrasi
2. Kebersihan yang baik.
masjid yang masih - kesibukan
kurang . masing-
masing
pengurus
masjid dan
masyarakat
sekitar
2 RISMA KEAKTIFAN - RISMA sudah - kurangnya
ANGGOTA memiliki jumlah strategi
1. Kurangnya anngota yang cukup, pengurus
partisifasi dan RISMA RISMA dalam
anggota memiliki strukrur mengatur dan
RISMA dari yang jelas. mengajak
keseluruhan keanggotaann
jumlah ya turut
anggota berkontribusi
RISMA yang dalam
ada. kegiatan
2. Kurang RISMA
efektif dan -kurangnya
efisien kesadaran diri
kegiatan sebagai
RISMA anggota
dengan RISMA untuk
berkurangnya turut aktif
kontribusi dalam bekerja
dan sama
partisifasi
anggota-
anggota
3 ANAK- 1. Anak-anak - Anak-ank memiliki - Anak-anak
ANAK kurang waktu belajar disibukan
disiplin mengenai hal-hal dengan bermain
dalam yang seharusnya sehingga hanya
mengatur mereka pelajari menghabiskan
waktu seperti keagamaan waktunya
belajar. (ilmu agama dan al- dengan hal
Qur’an) tersebut.
- Memiliki semngat
dan keinginan yang
tinggi dalam belajar.

Desa Air Meles Atas,


September 2019
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Dra.Ratnawati M.Pd Muhamad Okto Putra


Nip. 196709111994032002 Nim. 16631076
19
Mengetahui
Lurah/Kepala Desa

Drs.Arif Mulyadi

20
BAB V
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Pelaksanaan Program Kerja


Program Kerja yang telah dilaksanakan selama KKN (Kuliah Kerja Nyata )
Oleh seluruh anggota kelompok 42di Desa Air Meles Atas, disesuaikan dengan
inventarisasi masalah yang diperoleh dari hasil Observasi dan wawancara dengan
penduduk Desa Air Meles Atas.
Dalam Pelaksanaan Program Kerja Mahasiswa KKN ini tentunya tidak terlepas
dari dukungan dan partisipasi masyarakat dan para pemuda/i yang berada di dusun
IV,V dan VI, dan sudah tentu dalam pelaksanaan program ini pasti terdapat kendala
yang secara umum dapat teratasi dengan baik sehingga program kerja ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
Adapun Program kerja yang telah disusun dan dilaksanakan selama KPM Di
mulai Tanggal 06 Juli – 06 September 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Pelaksanaan Program Kerja Kelompok 42KKNIAIN CURUPAngkatan I 2019

No Bidang Garapan Uraian Kegiatan Ket


1 1.Bidang Garapan Pokok
A. Non Fisik
1. Ta’aruf dengan warga Terlaksana
2. Lokakarya Terlaksana
3. Membantu pengajaran TPQ Terlaksana
4. Khutbah Jumat Terlaksana

5. Pelatihan wudhu’ dan Terlaksana


sholat
6. Kegiatan Perlombaan Terlaksana
a. Peringatan 17
Agustus
1. Gotong royong Terlaksana
membersihkan TPU
2. Membersihkan masjid Terlaksana
21
3. Membuat jadwal petugas Terlaksana
piket
4. Pengajian ibu-ibu Terlaksana
5. Pengajian Risma Terlaksana
B.Fisik 6. Pengajian Bapak-Bapak Terlaksana

2 2.Bidang Garapan Penunjang


A.Non Fisik 1. Mengadakan bimbingan Terlaksana
belajar
a. Bahasa Inggris
b. Matematika
c. Agama
2. Membantu mengajar di Terlaksana
SD
3. Membantu mengajar di Terlaksana
Pesantren
B.Fisik 1. Jumat bersih Terlaksana
2. Senam sehat Terlaksana
3. Pembersihan Sekretariat Terlaksana
4. Membantu kegiatan Terlaksana
dibalai
5. membantu posyandu Terlaksana
6. ikut kepanitian qurban Terlaksana
7. pembuatan Kotak sampah Terlaksana
8. pertemuan karang taruna Terlaksana

Ikut Serta 1.Kepanitiaan


2.Keorganisasian Terlaksana
3.Kemasyarakatan

22
Desa Air MelesAtas,
September 2019
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Dra.Ratnawati M.Pd Muhamad Okto Putra


Nip. 196709111994032002 Nim. 16631076

Mengetahui
Lurah/Kepala Desa

Drs.Arif Mulyadi

23
B. Faktor - Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja.
1. Tingginya minat anak – anak untuk belajar
2. Besarnya minat warga untuk memperoleh pengetahuan baru
3. Tingginya keinginan remaja untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan
4. Adanya dukungan perangkat desa dalam pengadaan berbagai program kerja
5. Besarnya dukungan pengurus masjid berkaitan dengan beberapa kegiatan
keagamaan.
6. Banyaknya kesempatan yang diberikan warga untuk melaksanakan program
kerja dan berbagai pengetahuan
7. Kekompakan pemuda dan pemudi yang sangat tinggi
C. Hambatan- hambatan dalam pelaksanaan program kerja
1. Sarana dan prasarana yang kurang memadai
2. Kurangnya tenaga pengajar
3. Kurangnya narasumber untuk mengisi kultum
4. Sebagian besar warga sibuk dengan bekerja di kebun, sehingga tidak sempat
untuk hadir dalam beberapa kegiatan.

24
BAB VI
EVALUASI PROGRAM KERJA

A. Evaluasi Terhadap Masyarakat


Pelaksanaan Program kerja yang telah disusun, baik berupa bidang
garapan pokok maupun penunjang telah dapat dijalankan dengan baik,
walaupun tidak seluruhnya sesuai dengan target, Program-program ini
dirancang dengan keterlibatan masyarakat secara utuh sesuai dengan arah
yang dikembangkan oleh BP-KPM kepada peserta KKN , yaitu dengan
pengoptimalan potensi yang ada di masyarakat guna mencapai tujuan dan
memandirian masyarakat.
Secara umum, peran serta masyarakat dapat dirasakan dalam berbagai
pelaksanaan program kerja, baik berupa tenaga, fikiran, waktu dan
sebagainya. Namun, khususnya bidang keagamaan, peran partipasi
masyarakat masih dirasakan sangat kurang.
B. Evaluasi Terhadap Kegiatan Mahasiswa Peserta KKN
Melalui pelaksanaan berbagai program kerja ini, mahasiswa banyak
mendapatkann hal-hal positif dari masyarakat. Namun masih banyak hal
yang perlu menjadi catatan bagi mahasiwa untuk nantinya dijadikan bahan
evaluasi bagi peserta KKN , diantaranya :
1. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan keterampilan
berorganisasi, sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan KKN .
2. Perlu adanya kesadaran dari setiap peserta KKN, mengenai keterlibatan
masyarakat secarah utuh dalam pelaksanaan kegiatan, agar tercapainya
kemandirian dan kemajuaan.
3. Perlunya peserta KKN membekali diri dengan berbagai pengetahuan
keagamaan juga keterampilan yang diperlukan masyarakat.

25
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Program kerja yang direncanakan, alhamdulillah telah terealisasi dengan baik
dalam jangka waktu 63 hari, terhitung sejak 06 Juli sampai dengan 06
September 2019 , meskipun dalam pelaksanaan peserta KKN kelompok 42
menghadapi berbagai kendala. Namun, berbagai kendala tersebut dapat diatasi
sehingga terjalin kerjasama yang baik antara peserta KKN kelompok 42dengan
masyarakat.
2. Begitu besar respon positif dari perangkat desa, tokoh agama serta masyarakat
Desa Air Meles Atas semua Dusun khususnya Dusun IV, V dan VI terhadap
program kerja KKN Kelompok 42
3. Terjalinnya suasana yang akrab antara peserta KKN dengan pemuda –pemudi
Desa Air Meles Atas.
B. Saran
Sangat diharapkan program kerja yang telah dilaksanakan oleh peserta KKN
Kelompok 42 dapat diteruskan dan ditindak lanjuti oleh berbagai pihak, baik
perangkat desa, tokoh agama, maupun pemuda pemudi pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Karena tanpa adanya tindak lanjut dari program-
program tersebut maka dukungan dan partisipasi selama KKN menjadi tidak
berarti.

26
27

Anda mungkin juga menyukai