1. PENDAHULUAN
A. Pengertian ................................................................ 1
B. Dasar Kebijakan ..................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................ 2
D. Sasaran dan Manfaat ........................................... 3
E. Bidang Garap .......................................................... 4
2. ORGANISASI PELAKSANAAN
A. Kepanitiaan ................................................................ 8
B. Rincian Tugas Panitia ............................................ 9
C. Peserta ....................................................................... 11
3. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Perencanaan ........................................................... 13
B. Pembekalan ............................................................. 14
C. Pelaksanaan ............................................................ 15
D. Supervisi dan Bimbingan .................................. 18
E. Pembuatan Laporan ............................................ 20
F. Penilaian, Yudisium dan Sertifikasi ............. 22
G. Laporan Akhir, Evaluasi dan Pembubaran
Panitia ........................................................................ 23
4. PEMBIAYAAN, TATA TERTIB PESERTA,
FASILITAS DAN PERLENGKAPAN
A. Pembiayaan ............................................................. 24
B. Tata Tertib Peserta KKN ................................... 24
C. Prosedur Pemberian Sanksi ............................ 26
D. Fasilitas dan Perlengkapan .............................. 26
5. PENUTUP ............................................................ 27
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................. 28
i
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
ii
Buku pedoman KKN yang telah disiapkan oleh panitia
KKN ini berisi beberapa hal tentang ketentuan
penyelenggaraan KKN, sejak dari penyiapan program
sampai pelaporan hasil KKN. Diharapkan buku ini dapat
menjadi rujukan bagi para peserta KKN, supervisior, panitia
pelaksana dan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan KKN.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dekan,
Ttd
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
S
ebagai institusi perguruan tinggi agama, Fakultas Agama
Islam (FAI) Universitas Islam Nusantara (UNINUS),
bertanggung jawab atas terlaksananya Tridarma Perguruan
Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat diantaranya adalah Kuliah Kerja Nyata. Dengan
berbagai pertimbangan yang komprehenshif, sekurang-
kurangnya sampai saat ini, FAI masih meyakini bahwa KKN
sebagai suatu pilihan yang memiliki relevansi dengan kebutuhan
pembangunan, terutama pembangunan di bidang agama. Hal ini
ditandai dengan adanya harapan dan dukungan dari masyarakat
ketika melakukan studi perkuliahan.
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu bentuk pemanfaatan secara
langsung ilmu pengetahuan, khususnya agama, yang diperoleh
oleh mahasiswa ketika duduk di bangku kuliah, kepada dan
untuk masyarakat. Pemanfaatan itu bisa dalam bentuk kegiatan
pendidikan dan pengajaran, maupun penelitian sesuai dengan
kebutuhan pembangunan masyarakat setempat.
Secara kurikuler, KKN merupakan kegiatan intra kurikuler yang
sungguhpun merupakan muatan local, wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa FAI sekaligus sebagai syarat untuk menyelesaikan
program sarjana (S1).
B. Dasar Kebijakan
Landasan kebijakan pelaksanaan KKN FAI UNINUS adalah
sebagai berikut:
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
4. Statuta UNINUS
1
C. Tujuan
2
bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan dan pembangunan kearah
terciptanya masyarakat yang mandiri dan
berkeadaan (madani).
c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pembangunan dan pengembangan
masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni secara interdisipliner atau
antarsektor.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi
antara mahasiswa dengan proses pembangunan di
tengah-tengah masyarakat, sehingga dapat dijadikan
bahan penyempurnaan kurikulum yang sesuai
dengan tuntutan nyata pembangunan dan kebutuhan
masyarakat.
b. Memperoleh berbagai kasus yang sangat berharga
untuk dijadikan bahan pengembangan ilmu
pengetahuan baik melalui perkuliahan maupun
penelitian.
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja
sama antara FAI dengan instansi pemerintah,
lembaga-lembaga sosial dan masyarakat.
3
E. Bidang Garapan
1. Ruang Lingkup
Dari sekian banyak yang dilaksanakan mahasiswa di lokasi KKN,
dapat dikelompokan menjadi 2 bidang utama:
1.1 Bidang Garapan Pokok: Bidang Keagamaan,
meliputi:
a. Aspek pemahaman nilai keagamaan
1) Penyelenggaraan dan peningkatan
pendidikan agama
2) Penyelenggaraan dan peningkatan dakwah
b. Aspek pengalaman nilai keagamaan
1) Bimbingan pelaksanaan ibadah ritual
2) Bimbingan pelaksanaan ibadah sosial
keagamaan
c. Aspek institusi sosial keagamaan
1) Pengadaan dan pemeliharaan sarana
keagamaan
2) Pembentukan, penataan dan pemanfaatan
lembaga sosial keagamaan.
1.2 Bidang Garapan Penunjang, meliputi:
a. Prasarana Fisik dan Lingkungan Hidup:
1) Pengadaan dan pemeliharaan prasarana
fisik desa yang bernilai strategis, ekonomis
dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
2) Pengadaan, pemeliharaan dan pembinaan
mental yang mengarah kepada terciptanya
lingkungan hidup yang sehat.
b. Administrasi Pemerintah Desa
1) Membantu upaya penataan dan
peningkatan fungsi administrasi desa.
2) Membantu pelaksanaan program pem-
bangunan desa sesuai dengan semangat
otonomi daerah dan desentralisasi.
c. Pendidikan, Sosial, Budaya, Ekonomi,
Kesehatan dan Keluarga Berencana
4
1) Pembinaan lembaga pendidikan (formal)
yang sesuai dengan prinsip otonomi
pendidikan dan kebijakan pendidikan
berbasis masyarakat (PBM) dan manajemen
berbasis sekolah (MBS).
2) Pembinaan dan pemeliharaan lingkungan
dan pergaulan sosial yang sehat dan
beradab.
3) Pembinaan dan pemeliharaan adat istiadat
dan budaya masyarakat agar lebih prestatif
sepanjang tidak menyimpang dari prinsip
ajaran agama.
4) Pembinaan dan peningkatan aktivitas
ekonomi masyarakat kearah yang lebih
produktif.
5) Pembinaan dan bimbingan terhadap
masyarakat, khususnya remaja, mengenai
pentingnya hidup sehat.
6) Pembinaan dan bimbingan terhadap
masyarakat mengenai makna dan
pentingnya keluarga berencana secara
proporsional.
2. Pelaksanaan
Untuk melaksanakan semua bidang garap tersebut di atas, maka
diatur dengan ketentuan berikut:
a. Program Kolektif
Program kolektif adalah semua peserta wajib secara bersama-
sama menyusun program dari 4 (empat) ruang lingkup bidang
garap baik pokok maupun penunjang yang meliputi: keagamaan,
prasarana fisik, dan lingkungan hidup, administrasi
pemerintahan desa dan pendidikan, sosial, budaya, ekonomi,
kesehatan, dan keluarga berencana.
b. Program Individual
Program individual adalah setiap peserta wajib memilih salah
satu bidang dari 3 (tiga) macam bidang garap penunjang dan
menyusun program kegiatannya secara mandiri 5 buah program
5
kegiatan yang diawali dengan identifikasi masalah. Kegiatan yang
telah menjadi program kolektif tidak boleh dijadikan program
individu, begitu juga sebaliknya. Dengan kata lain rumusan
program kegiatan antara individu dan kolektif harus berbeda.
Bidang garap utama, yakni keagamaan tidak boleh dipilih dalam
program individual melainkan harus dijadikan program kolektif
saja agar dapat mewarnai kagiatan KKN secara keseluruhan.
(cara mengidentifikasi masalah lihat lampiran 1).
6
BAB II
ORGANISASI PELAKSANAAN
A. Kepanitiaan
7
PEMBAGIAN DOSEN PEMBIMBING
No KEL. KETUA KEL. DOSEN PEMBIMBING DESA
Dra. Hj. Mumung Mulyati, M.Ag
Satu Ade Hilman F Fitriyani Kosasih, M.PdI
1. (1)
Jagabaya
081321593217 Dian Rosdiana, SE, MM
Ifah Khadijah, M.Pd.
2. Dua Cecep Buudiman Dr. Agi Gifari, M. Pd.I.
(2)
Cimaung
083894360151 H. Aji Setaji. M.Pd.I.
3. M. Saybani Dr. H. Dadang Mustopa, M.MPd.
Tiga
Karim Deden Faoz Al Madani, M.Pd. Jagabaya
(3)
087823805270 Rif’at Sadly, M.Ag.
Umar Rosadi, M. Pd.I.
4. Empat Nanang Kosasih Drs. H. Chotib Amrullah, M.Ag. Cimaung
(4) 085797535495 Fahrul Anam, M. Ag.
Usep Suherman, M.Pd.I.
5. Lima Arul Ihza F. Iwan Permana, SE, ME.Sy Jagabaya
(5) 089685666012 Anton, M.Ag.
Neneng Sulastri, M.Pd.I.
6. Enam Taufik Budiman Khoerul Umam, MM. Cimaung
(6) 089682773216 Muhsin. M,Si.
Muhammad Hori, M.Ag.
7. mTujuh Salman Al-Farizi Titi Hayati, SE, MM. Jagabaya
(7) 085861542405 Agus Hendra, M.Ag.
8
penyempurnaan dapat dilakukan sesuai dengan peraturan yang
ada, bagi tercapainya tujuan KKN.
3. Pengarah
a. Memberikan arahan dan pertimbangan-pertimbangan
kepada panitia KKN baik dalam bidang akademik,
keuangan dan kemahasiswaan yang terkait dengan KKN,
sesuai dengan statusnya sebagai pimpinan fakultas.
b. Memberikan saran, usul dan pendapat kepada panitia
KKN baik diminta ataupun tidak diminta dalam rangka
melancarkan jalannya KKN.
4. Ketua
a. Memimpin penyelenggaraan KKN secara keseluruhan.
b. Mengkoordinasikan beberapa bidang kegiatan KKN dan
menandatangani surat-surat.
c. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi untuk
menjamin terselenggarananya pelaksanaan KKN secara
berhasil dan berdaya guna.
d. Memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk teknis
kepada anggota panitia lainnya tentang pelaksanaan
KKN.
e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Dekan
FAI serta mempertanggungjawabkan setelah KKN
selesai.
5. Wakil Ketua
a. Membantu ketua KKN dalam memimpin pelaksanaan
KKN, dan mewakilinya pada saat berhalangan.
b. Mengkoordinasikan beberapa bidang kegiatan KKN dan
menandatangani surat-surat.
c. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi menurut
bidang yang dikoordinasikannya untuk menjamin
terselenggaranya pelaksanaan KKN secara berhasil dan
berdaya guna.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua
KKN serta bertanggung jawab kepadanya.
9
6. Sekretaris
a. Mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan
tugas-tugas kesekretariatan sesuai dengan kebutuhan.
b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua
dan wakil ketua dan mempertanggung jawabkan segala
tugasnya langsung kepada ketua KKN.
7. Wakil Sekretaris
a. Mewakili sekretaris apabila berhalangan.
b. Menyelenggarakan urusan surat-menyurat menurut
bidang yang dikoordinasikannya.
c. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rapat
panitia KKN.
d. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab
kepada sekretaris.
8. Bendahara
a. Bersama-sama dengan ketua dan sekretaris,
mengkoordinasikan rencana penggunaan keuangan,
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk
ditetapkan dalam rapat pleno panitia.
b. Menyediakan dan melaksanakan anggaran sesuai
kebijakan yang telah ditetapkan.
c. Membuat kebijakan keuangan sejak dari perencanaan
hingga evaluasi.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua
panitia KKN dan bertanggung jawab langsung
kepadanya.
9. Wakil Bendahara
a. Menerima segala keuangan yang masuk untuk
keperluan KKN.
b. Melaksanakan pengeluaran keuangan sesuai dengan
keputusan dan garis-garis yang telah ditetapkan panitia,
setelah mendapat persetujuan dari ketua panitia.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh bendahara dan
bertanggung jawab.
10
C. Peserta
11
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Perencanaan
B. Pembekalan
12
1. Wakil Rektor II
Membahas tentang hakikat, kedudukan dan fungsi KKN bagi
mahasiswa Uninus serta relevansinya dengan visi, misi, dan
tujuan Uninus.
2. Dekan Fakultas Agama Islam
Membahas tentang urgensi dan peranan KKN dalam rangka
mewujudkan tujuan FAI sebagai institusi pendidikan tinggi Islam
berkaitan dengan aspek, dakwah dan ekonomi Islam.
3. Ketua Panitia KKN FAI Uninus
Membahas tentang pelaksanaan KKN FAI, mulai dari dasar dan
landasan KKN, tujuan dan manfaat KKN serta aspek teknis
pelaksanaan KKN.
4. Pemerintah Kecamatan
Membahas tentang kondisi obyektif, kebiasaan, sikap dan corak
keagamaan, mata pencaharian, geografis, pertumbuhan ekonomi,
dan respons masyarakat terhadap KKN di Desa Cimaung dan
Jagabaya Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Kabupaten
Bandung secara umum, sehingga mahasiswa memperoleh bekal
pendahuluan yang sangat bermanfaat bagi usaha menyesuaikan
diri kelak setelah datang di lokasi KKN.
C. Pelaksanaan
13
bersama-sama dengan DPL masing-masing untuk
diserahterimakan kepada tuan rumah tempat pemondokan.
b. Observasi dan pendekatan peserta kepada masyarakat
Observasi dilakukan paling lambat 5 hari, mengingat waktu
pelaksanaan KKN hanya butuh 1 bulan. Untuk itu peserta KKN
harus dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan
seoptimal mungkin untuk mendapatkan data-data yang
komprehensif.
c. Penyusun rencana program kerja
Hasil dari observasi dijadikan dasar dalam menyusun Rencana
Program Kerja (RPK), selanjtunya RPK dijadikan sebagai
pedoman pelaksanaan program. RPK dibuat serealistik mungkin
tidak bombastis dan disesuaikan dengan kemampuan, biaya dan
potensi ada. RPK ditandatangani oleh DPL dan Kepala Desa
(contoh sistematika rencana program kerja / RPK, baik individual
maupun kolektif, lihat lampiran 2).
d. Pelaksanaan program tahap 1 (dua minggu I)
Untuk dapat melaksanakan program kerja dengan baik,
individual maupun kolektif, agar memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Berpegang teguh kepada RPK yang telah dibuat.
Sebaiknya tidak membuat program kerja baru di
tengah-tengah masa pelaksanaan program kerja.
2) Bekerja secara terjadwal sesuai dengan jadwal yang
telah digariskan.
3) Berusaha mencapai target yang telah ditetapkan.
Kalau bisa diusahakan, lebih baik jika melampau
tinggi.
4) Program kerja harus mencerminkan nilai
pemberdayaan masyarakat, bukan memperdaya dan
membebani masyarakat.
5) Selalu berkonsultasi dengan kepala desa, perangkat
desa, kecamatan dan tokoh masyarakat (agama,
wanita, dan pemuda agar program yang dilakukan
mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat.
14
6) Khusus pelaksanaan program kerja kolektif, agar
ditetapkan pada koordinasi yang baik oleh kelompok
yang bersangkutan.
e. Penyusunan laporan berkala (dwi mingguan I) dan
evaluasi pelaksanaan program tahap I. teknis
pembuatan laporan dwi minggu I dibahas dalam sub
bab “Pembuatan Laporan”. Pada akhir minggu kedua,
juga perlu diadakan “Evaluasi Tengah Program”.
Tujuannya adalah untuk mengetahui secara konkrit
hasil yang telah diperoleh, hambatan yang dhadapi dan
factor pendukung yang ada. Jika diperlukan, peserta
bisa memanggil pihak lain untuk memberikan masukan
yang relevan.
f. Monitoring DPL ke Lokasi
Pembahasan tentang monitoring ada dalam sub-bab Supervisi
dan Bimbingan.
g. Rapat laporan kemajuan (progress report) DPL
mengenai pelaksanaan program tahap I
Rapat ini dilakukan oleh panitia pada awal minggu ketiga.
Tujuannya adalah untuk mendengarkan laporan para DPL
menggenai pelaksanaan program kerja tahap/dwi mingguan I.
h. Pelaksanaan program kerja tahap II dimulai
Pelaksanaan program kerja tahap II dimulai pada awal minggu
ketiga sampai selesainya pelaksanaan KKN dua minggu
kemudian, pada tahap ini hendaknya memperhatikan hasil
evaluasi baik yang diadakan oleh peserta maupun panitia KKN.
i. Peninjauan pimpinan fakultas ke lokasi
Pada pelaksanaan program tahap II, pimpinan fakultas, DPL dan
panitia mengadakan peninjauan ke seluruh lokasi KKN, guna
melihat dari dekat pelaksanaan program KKN, baik yang
dilakukan oleh peserta maupun mekanismenya. Peninjau
memberikan petunjuk dan arahan sepenuhnya.
j. Penyusunan laporan akhir
Pembahasan tentang laporan akhir ada dalam sub-bab
“Pembuatan Laporan”
15
k. Lokakarya di tingkat kecamatan
Lokakarya di tingkat kecamatan dilaksanakan setelah peserta
menyelesaikan seluruh kegiatan KKN dan sebelum pulang ke
kampus. Tujuannya adalah untuk membahas hasil pelaksanaan
kegiatan KKN selama sebulan penuh dari semua desa/lokasi
KKN. Dari lokakarya, diketahui hasil KKN secara umum,
hambatan yang dihadapi dan faktor pendukung yang ada melalui
lokakarya akan dihasilkan sebuah rekomendasi yang sangat
diperlukan oleh pihak masyarakat desa dan kecamatan dalam
melanjutkan proses pembangunan. Di samping itu, rekomendasi
hasil lokakarya juga bermanfaat untuk kegiatan KKN selanjtunya
di wilayah yang sama. Dengan demikian, proses pembangunan,
baik yang dilakukan oleh peserta KKN maupun masyarakat
setempat akan berjalan secara berkesinambungan.
l. Perpisahan dengan masyarakat
Perpisahan dengan masyarakat desa lokasi KKN dihadiri oleh
pejabat dan tokoh masyarakatdesa yang bersangkutan, undangan
dan DPL. Semua kelompok, harus sudah melaksanakan
perpisahan di desa masing-masing sebelum acara penjemputan/
pulang ke kampus. Sehingga satu-satunya acara pada waktu
pulang ke kampus adalah pamit dengan pihak kecamatan.
m. Penjemputan peserta dilanjutkan dengan penyerahan
peserta dari Camat setempat kepada Dekan Fakultas
Agama Islam Uninus.
Acara penjemputan dilakukan di kantor kecamatan/ tidak ke
tempat pemondokan. Pada acara pamit, camat menyerahkan
kembali peserta KKN kepada Dekan Fakultas Agama Islam
Uninus Kabupaten Bandung.
1. Pengertian
Pengawasan dan bimbingan dimaksudkan untuk memberikan
pengarahan, membantu memecahkan masalah yang dihadapi
peserta KKN di lapangan, agar kegiatannya lebih terarah dan
berlangsung sesuai dengan rencana. Oleh karena itu, intensitas
16
dan frekuensi bimbingan sangat menentukan terhadap
keberhasilan KKN.
2. Fungsi Supervisi
Membantu peserta sejak dari perencanaan hingga evaluasi agar
mereka dapat melaksanakan tugas yang harus dikerjakan selama
KKN dengan baik, tepat sasaran, terprogram, terukur, terencana,
sesuai potensi dan sumber daya yang tersedia sehingga tercipta
solidalitas di antara peserta dan masyarakat yang pada
gilirannya akan menjadi KKN lebih berhasil dan berdaya guna.
3. Metode dan Frekuensi Supervisi
a. Bimbingan formal dilakukan sekurang-kurangnya 2
minggu sekali secara berkala dengan metode langsung,
tidak melalui alat komunikasi (telepon, surat, dll).
Bahkan sangat diharapkan bermalam bersama-sama
mahasiswa di desa agar lebih mengetahui kondisi dan
situasi rill kegiatan KKN.
b. DPL wajib menyampaikan laporan perkembangan
kegiatan KKN dalam rapat laporan kemajuan (progress
report) tahap I yang diadakan oleh panitia.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, DPL supaya
bersilaturahmi, berkonsultasi dan berkomunikasi
dengan kepala camat, kepala desa, tokoh dan warga
masyarakat untuk mengetahui realitas kegiatan KKN
secara lebih otentik.
4. Jumlah DPL tiap kelompok adalah 2 orang, dimaksudkan
agar tingkat pengawasan dan bimbingan lebih seksama
dan informasi yang diperoleh lebih akurat. Sehingga dapat
membantu panitia dalam mencari solusi terhadap
masalah-masalah tertentu secara lebih efektif.
5. Wewenang, tanggung jawab dan hak DPL:
a. Memberi motivasi dan bimbingan kepada peserta KKN
dalam proses bermasyarakat di desa.
b. Mengendalikan, mengarahkan dan mengawasi perilaku
peserta KKN sehingga semua ucapan dan tindakan
selalu sesuai dengan nilai-nilai Islam dan budaya
setempat.
17
c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta
tentang cara-cara dan prinsip-prinsip melaksanakan
program KKN yang efektif sejak dari perencanaan
hingga evaluasi.
d. Membimbing peserta KKN dalam menyusun laporan,
baik dwi mingguan maupun akhir sesuai dengan
petunjuk dan ketentuan yang ditetapkan panitia serta
menyerahkannya secara cepat waktu.
e. Membantu peserta dalam mengatasi masalah-masalah
yang krusial di masyarakat, dan mengkonsultasikannya
kepada panitia KKN jika ada masalah yang belum dapat
dicarikan penjelasannya.
f. Menandatangani segala surat menyurat, administrasi
yang diperlukan untuk kepentingan KKN dan laporan
KKN baik dwi mingguan maupun akhir.
g. DPL berhak mendapat fasilitas dan honorarium dari
panitia KKN sesuai dengan ketentuan yang ada.
E. Pembuatan Laporan
Ada dua macam laporan yang harus dibuat oleh peserta KNN,
yaitu laporan:
1. Laporan Kolektif
Laporan kolektif merupakan laporan yang dibuat secara
bersama-sama/kelompok yang memuat semua kegiatan yang
menjadi program kolektif, laporan kolektif terdiri dari laporan
berkala/dwi mingguan dan lapporan akhir.
2. Laporan Individual
Laporan individual merupakan laporan yang dibuat peserta KKN
secara mandiri yang memuat semua kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan bidang garap yang dipilihnya. Laporan individual
terdiri dari laporan berkala/dwi mingguan dan laporan akhir.
Laporan Berkala/Dwi Mingguan
Adalah laporan yang dibuat setelah peserta melaksanakan
kegiatan 2 minggu pertama (minggu I dan II) di lokasi KKN.
Laporan berkala berisi uraian ringkas tentang kondisi obyektif
masyarakat (untuk laporan berkla individual agar menekankan
18
kondisi obyektif yang terkait dengan bidang garap yang dipilih)
berdasarkan hasil observasi, rencana program dan pelaksanaan
program selama dua minggu pertama. Laporan berkala
diserahkan kepada panitia KKN melalui DPL dan kepala desa.
Laporan berkla berfungsi sebagai bahan untuk mengadakan
evaluasi tengah program sehingga berbagai kendala yang
dihadapi dapat segera dicarikan solusinya dan segala
kemungkinan yang terjadi pada dua minggu berikutnya dapat
diantisipasi. (format dan sistematika laporan berkala lihat
lampiran 7).
Laporan Akhir
Laporan akhir dibuat setelah peserta menyelesaikan seluruh
kegiatan KKN yang memuat secara komprehensif seluurh
kegiatan dari awal kedatangan (observasi) hingga terakhir
pelaksanaan KKN, diuraikan secara spesifik dengan
menggunakan data yang bersifat kuantitatif disertai analisis
ilmiah. Kegiatan dwi mingguan II (minggu III dan IV)
diintegrasikan kepada laporan akhir, dan tidak perlu dibuatkan
laporan dwi mingguan secara tersendiri. Laporan akhir (baik
individual maupun kelompok) diserahkan kepada panitia KKN
melalui DPL dan kepala desa. Laporan akhir dibuat rangkap 4
(empat) dengan rincian untuk panitia KKN/Fakultas, kepala desa,
camat, dan peserta yang bersangkutan. Laporan akhir berfungsi
sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan nilai
KKN. Laporan akhir diserahklan palling lambat 1 minggu setelah
kegiatan KKN berakhir. (format dan sistematika laporan akhir
lihat lampiran).
Laporan akhir panitia secara keseluruhan disusun berdasarkan
laporan akhir peserta KKN yang akan dipertanggung jawabkan
dalam rapat evaluasi dan pembubaran panitia. Selanjutnya
laporan diserahkan kepada Dekan Fakultas Agama Islam Uninus
Kabupaten Bandung.
19
F. Penilaian, Yudisium dan Sertifikasi
1. Penilaian
a. Penilaian adalah pemberian angka prestasi peserta
KKN terhadap aspek-aspek yang dinilai sejak
mengikuti pembekalan hingga penyusunan laporan
akhir.
b. Aspek yang dinilai
Umum, terdiri dari akhlak dan tingkat kehadiran
peserta di lokasi
Khusus, terdiri dari:
Kegiatan pembekalan 10%
Kegiatan penyusunan program 10%
Kegiatan pelaksanaan program 70%
Kegiatan penyusunan program 10%
c. Kualifikasi penilaian
Kualifikasi penilaian ditetapkan dengan pedoman sebagai
berikut:
No Angka Nilai Kualifikasi
1 80-100 A Istimewa
2 70-79 B Baik Sekali
3 60-69 C Baik
4 50-59 D Kurang
5 0-49 E Tidak Lulus/Gagal
2. Yudisium
Yudisium adalah penentuan lulus atau tidaknya mahasiswa
dalam mengikuti KKN. Sidang yudisium dilakukan oleh panitia
KKN dalam rapat pleno. Seorang peserta dinyatakan lulus jika
nilai akhir sekurang-kurangnya C (baik). Peserta dinyatakan
tidak lulus wajib mengikuti KKN angkatan berikutnya dengan
hak dan kewajiban yang sama seperti lainnya. Panitia KKN wajib
mengumumkan nilai akhir peserta KKN dengan mencantumkan
nilai dari semua komponen penilaian.
20
3. Sertifikasi
Sertifikasi KKN diberikan kepada peserta KKN yang dinyatakan
lulus berdasarkan Surat Keputusan Dekan FAI Uninus. Sertifikasi
KKN merupakan bukti bahwa yang bersangkutan sudah
mengikuti KKN sebagai wujud amaliah dari salah satu unsur Tri
Darma Perguruan Tinggi yakni darma pengabdian masyarakat.
Sertifikasi KKN menjadi salah satu syarat untuk dapat mengikuti
sidang munaqasyah.
21
BAB IV
PEMBIAYAAN, TATA TERTIB PESERTA,
FASILITAS DAN PERLENGKAPAN
A. Pembiayaan
22
itu juga. Tidak dibenarkan pindah lokasi tanpa seizin
panitia melalui DPL.
5. Peserta yang datang ke kampus atau meninggalkan lokasi
tanpa alasan yang dapat dibenarkan dianggap absen di
lokasi dan akan mendapat sanksi.
6. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan lokasi, untuk
kepentingan diluar KKN tanpa seizin kepala desa secara
tertulis, walaupun kurang dari 1 x 24 jam.
7. Peserta KKN harus bersikap sopan, berpakaian yang wajar
dan rapi dalam rangka senantiasa menjunjung tinggi citra
dan nama baik almamater Uninus.
8. Peserta dilarang mengangkat tema-tema sensitif yang
dapat membahayakan ukhuwah islamiyah dan persatuan
bangsa.
9. Setelah berada di lokasi, peserta menjadi tanggung jawab
DPL. Oleh karena itu, peserta tidak diperkenankan
berhubungan langsung dengan panitia KKN, tetapi harus
melalui DPL. Begitu juga segala bentuk hubungan keluar
harus sepengetahuan/seizin DPL. Semua urusan surat-
menyurat yang berhubungan dengan kegiatan KKN baik ke
luar maupun ke dalam harus diketahui dan ditanda tangani
oleh DPL.
10. Peserta tidak diperkenankan memberikan keterangan
pers kepada wartawan / media masa, baik secara individu
maupun kelompok. Keterangan pers jika diperlukan,
diberikan pleh panitia KKN.
11. Peserta wajib mengisi buku kegiatan harian setiap hari
untuk kepentingan pengawasan, bimbingan dan
penyusunan laporan. Hindari penundaan pengisian buku
kegiatan harain hingga hari berikutnya.
23
diputuskan melalui sidang yang dihadiri oleh pimpinan fakultas,
panitia KKN, DPL, setelah mendengar klarifikasi dari peserta
yang bersangkutan.
24
BAB V
PENUTUP
K
uliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang
kompleks. Oleh karena itu harus dikelola dengan
pendekatan sistem. Seburuk buruk sistem adalah lebih
baik dari pada tidak memakai sistem. Sistem yang dimaksud
adalah segenap aturan dan ketentuan yang tertuang dalam buku
pedoman ini.
Berhasil tidaknya KKN salah satunya adalah dipengaruhi oleh
seberapa jauh mahasiswa/peserta KKN dapat mengapresiasi
buku pedoman ini untuk dijadikan pijakan dalam setiap kegiatan
yang terkait dengan KKN. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk
mengabaikan buku pedoman ini dengan cara tidak membacanya
sampai tuntas. karena, hanya dengan ketuntasan membaca akan
diperoleh pemahaman yang utuh.
Sudah barang tentu, sebagai hasil sebuah pemikiran dan upaya,
tidak telepas dari kekurangan. Untuk itulah kami memohon
saran, masukan, kritik agar buku ini bisa disempurnakan lagi
menjadi lebih baik.
25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1:
A. Bidang Keagamaan
26
C. Bidang Administrasi Pemerintah
27
Lampiran 2:
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
II. GAMBARAN UMUM DESA II. DESKRIPSI WILAYAH DESA
(sesuai dengan bidang yang dipilih) III. GAMBARAN UMUM DESA
A. Permasalahan Umum A. Permasalahan Umum
B. Identifikasi Masalah B. Identifikasi Masalah
III. RENCANA PROGRAM KERJA IV. RENCANA PROGRAM KERJA
A. Bentuk-bentuk program kerja A. Bentuk-bentuk program kerja
B. Tujuan masing-masing (Agama, Prasarana Fisik dan LH,
program kerja Administrasi pemerintah,
C. Target yang akan dicapai: Diksosbudek)
1. Target Kuntitatif B. Tujuan masing-masing, program
2. Target Kualitatif kerja sesuai bidangnya
IV. MEKANISME PELAKSANAAN C. Target yang akan dicapai:
A. Organisasi Pelaksanaan 1. Target Kuntitatif
B. Pihak yang diajak ikut serta 2. Target Kualitatif
C. Anggaran biaya: V. MEKANISME PELAKSANAAN
1. Sumber daya A. Pola Organisasi
2. Anggaran biaya B. Pihak yang diajak ikut serta
pelaksanaan program C. Jadwal kegiatan selama 31 hari
V. PENUTUP D. Anggaran Biaya:
LAMPIRAN: 1. Sumber Dana
Peta Wilayah Desa 2. Anggaran biaya pelaksanaaan program
kerja kolektif
VI. PENUTUP
LAMPIRAN:
Peta Wilayah Desa
Lain-lain yang dianggap perlu
28
Lampiran 3:
Bidang:
Prasarana Fisik dan Lingkungan Hidup
29
Lampiran 4:
Bidang:
Keagamaan, Prasarana Fisik dan Lingkungan Hidup,
Administrasi Pemerintah dan Pendidikan, Sosial, Budaya,
Ekonomi, Kesehatan dan Keluarga Berencana
Desa : Jagabaya
Kecamatan : Cimaung
Kabupaten : Kabupaten Bandung
DPL : Dr. H. Dadang Mustopa, M.MPd.
Dra. Ifah Khadijah, M.Pd.I.
Oleh:
1. Abu Bakar 210308021 (Prasarana Fisik & LH)
2. Umar Khattab 210308022 (Adm. Pemerintahan)
3. Usman Affan 210308023 (Pend. & SosbudekkesKB)
4. Ali Akbar 210308024 (Prasarana Fisik & LH)
5. Aisyah K. 210308025 (Adm. Pemerintahan)
6. Khadijah 210308026 (Pend. & Sosbudekkeskb)
7. Umi Kulsum 210308027 (Adm. Pemerintahan)
8. Siti Hafash 210308028 (Pend. & Sosbudekkeskb)
30
Lampiran 5:
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirrohim
……………………………………. …………………………………
NIDN………………………………. NIDN……………………………
31
Lampiran 6:
A. Individual B. Kolektif:
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
II. GAMBARAN UMUM II. GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Desa A. Deskripsi wilayah secara
(sesuai yang dipilih) singkat
B. Identifikasi Masalah yang B. Permasalahan umum secara
ditetapkan singkat
III. RENCANA PROGRAM KERJA C. Identifikasi masalah yang
A. Bentuk-bentuk program kerja ditetapkan
B. Tujuan masing-masing D. Bentuk-bentuk program kerja
program kerja (Agama, Prasarana Fisik dan
C. Target yang akan dicapai LH, Administrasi Pemerintahan,
secara kuantitatif Diksosbusekoskb) serta target
yang akan dicapai secara
IV. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA kuantitatif
A. Hasil pelaksanaan program IV. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
kerja secara kuantitatif DAN HASILNYA
B. Faktor pendukung dan A. Hasil pelaksanaan program
penghambat kerja menurut bidang:
C. Pembahasan pelaksanaan 1. Keagamaan
program kerja dan hasil yang 2. Administrasi
dicapai (analisis) pemerintahan
V. KESIMPULAN, SARAN DAN 3. Prasarana fisik dan LH
PENUTUP 4. Pend. Diksosbusekoskb
LAMPIRAN: B. Pendukung & penghambat
C. Pembahas pelaksanaan
program kerja dan hasil yang
dicapai (analisis)
V. KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
LAMPIRAN
32
Lampiran 7 :
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Catatan:
*) jika laporan bersifat kolektif, maka diuraikan hasil, pelaksanaan
program setiap bidang: keagamaan, prasarana fisik dan
lingkungan hidup, administrasi pemerintahan, dan pendidikan
sosial, budaya, ekonomi, kesehatan dan keluarga berencana.
33
Lampiran 8:
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASILNYA
A. Hasil pelaksanaan program kerja individual dan kolektif
secara kuantitatif
B. Pembahasan pelaksanaan program kerja individu dan
kolektif serta hasil yang dicapai (analisis)
BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
34
PESERTA KKN
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNINUS
NO KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3
1 Abayu Ginanjar Cecep budiawan Mabrur Sayibani Karim
2 Annisa Shivia fauziyah Dedeh Nurjanah Eliana Nurbianita Ulfa
3 Aprila Noor Dini Asri Hayati Ines Herlianti
4 Amiludin Muhamad Ilham Sugeng Priyadi
5 Diana Dwi Apriliani Fitri Yanti Ira Uthamie R
6 Eutik Masiroh Heni Handayani Nisa Mutmainah
7 Ahmadi Noor Miqdad M. Abdul Gufran
8 Iwansyah Mi’raj sopian Muhammad Farhan
9 Ade Ayu Mursida Dera Sri Al Fujian Mutia
10 Abdul Mukit Itsnaeni Nurhasanah
11 Berlian Mustika Agustin Ahmad Sanusi Dindin Saepudin
12 Adji Wahab Ali Apandi Holid
13 Anisa Octaviasari Burhanudin Muhammad Mu’alim S
14 Alifia Yasfar Novia Dewi Lestari Hoirul Umam F
15 Akbar Jaelani Deni Indrawan Sipa Nurjanah
16 Ade Hilman Fahmidin Ali Lukman Nurhakim Ari Akbar Fauzi
17 Anita Octaviani Cindy Setia Palupi Dara Anggita
18 Ayu Puspita Chandra Cucu Nurmala Elis Sri Mulyati
19 Melya Zein Sri Devi Br G Roni Gunawan
20 Siti Aulia Vianita Hanita Hendarwati
NO KELOMPOK 4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
1 Moh. Zhaphran R M. Firman Kholiqul A Muhammad Galih Ajhari
2 Ines Meriliani Neneng Sahidah M Rifa’atu Shofwatil M
3 Lucci Trianah Rani Indriani R Riva Fauziyah M
4 Muhammad Hasbi Al-Habsyi Adam Abdul Malik Nina Asmara
5 Nursyifa Fauziyah Sri Mulyati Rino Setriawan
6 Sopianti Yulia Astriani Shihabu Romli G
7 Rafli Rizkiana P Rexy Lesmana Safira Yasmin
8 Nuri Herlaini Riki Nugraha Silmi Silvana G
9 Rahayu Sri Saparini Reka Zulfatunnisa Tiana Sari
10 Rida Nurazizah Roja Nuha Jamilah Vemi Lula Y
11 Encep Sutisna Maki Mukhtar F Slamet
12 Nanang Kosasih Onang Utsman Sofyan S
13 Rahmat Hidayat Ripanul jabar Sopiandih
14 Elvi Apriani Siti Robiah Gina Sonia
15 Siti Rostiani R Rizki Muhamad saepudin Ina Herlina
16 Sri Gita I Arul Ihza Fakhruriza Candra Nugraha
17 Aris Rohana Feby Apriani Taufik Budiman
18 Fadilah Siti Nurjanah Ilsa Nurkhajizah Nandang
19 Farhan Siddiq Ghafari M. Saepudin Gina Fauzia
20 Wahid Cucu Siti Hafifah Muhammad Ramdhan
NO KELOMPOK 7
1 Muhamad Ikhsan F.R 11 Intan sri Putri A
2 Rofiqotul Istianah 12 Kharomatul Meilia
3 M. Rizki Al MArij 13 Saskia Ayu P.R.U
4 Sely Nur Padilah 14 Eki Dewa Saputra
5 Syarifah Amalya A 15 Zaenal Arifin
6 Upik Sahara N. S 16 Siti Solihah
7 Vauzan A. R 17 Siti Sofwatun Nisa
8 Wahyu Fahrurrozi 18 Resti Wulansari
9 Ari Ramadhan A 19 Salman Al-Farizi
10 Suhandi
35
CATATAN
36
CATATAN
37
CATATAN
38