Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perguruan tinggi memiliki tugas pokok Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran,
penelitian, serta pengabdian masyarakat. Tiga tugas pokok ini
dilakukan secara intrakurikuler, yakni antara satu dengan
lainnya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Banyak bentuk
kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dapat dilakukan oleh
perguruan tinggi, diantaranya adalah program Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Dalam konteks Perguruan Tinggi Agama Islam
(PTAI), program KKN menjadi bagian integral dari kurikulum
nasional, dan menjadi salah satu persyaratan bagi mahasiswa
dalam menyelesaikan pendidikan sarjana pada jenjang Strata
Satu (S-1). Idealnya kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu
dengan dua dharma perguruan tinggi lainnya yang berupa
pendidikan dan penelitian.
Program KKN dilaksanakan mahasiswa di tengah-tengah
masyarakat pedesaan dan pinggiran kota dengan bimbingan para
Supervisor yang berasal dari kalangan dosen. Mahasiswa
membaur bersama masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu
yang telah dimilikinya. Hal ini untuk menghayati kondisi
masyarakat pedesaan dan pinggiran kota yang membutuhkan
motivasi dan bimbingan untuk mengembangkan potensi yang
mereka miliki, dan membantu dalam memecahkan masalah
sosial keagamaan yang mereka hadapi. Program kegiatan KKN
menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap program
pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah.
1
Kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan program KKN
diarahkan pada penerapan berbagai ilmu pengetahuan yang
diperoleh mahasiswa di IAIN Fattahul Muluk Papua dan
menghubungkannya dengan kenyataan kehidupan dan
keberagamaan dalam masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
mengadakan perubahan menuju suatu kondisi kehidupan yang
dinamis dan harmonis dengan menjadikan agama sebagai suatu
motivasi dan pembimbingnya. Oleh karena itu agar tujuan
tersebut dapat tercapai, maka disusun Pedoman panduan
pelaksanan program KKN sebagai pegangan mahasiswa dan
semua pihak terkait dengan pelaksanaan program KKN.
Pedoman ini diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan program KKN mahasiswa
IAIN Fattahul Muluk Papua.

B. Status
Program KKN termasuk bagian dari proses pendidikan
yang berhubungan erat dengan pembinaan dan pengembangan
mahasiswa. Melalui program KKN, mahasiswa diberi
kesempatan untuk melatih dan memahami berbagai problema
yang terdapat di masyarakat, potensi yang dimiliki masyarakat,
serta bekerjasama dengan masyarakat untuk memecahkan
problema dan mengembangkan potensi yang ada pada
masyarakat. Karenanya KKN menjadi bagian integral kurikulum
IAIN Fattahul Muluk Papua, serta merupakan salah satu
persyaratan mahasiswa yang hendak menyelesaikan program
Sarjana jenjang Strata Satu. Program ini telah ditetapkan dalam
Statuta IAIN Fattahul Muluk Papua, KKN adalah sebagai
kegiatan intra-kurikuler yang harus dilaksanakan setiap
mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua.

2
C. Tujuan
Program KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN
Fattahul Muluk Papua bertujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk
menambah wawasan, mengembangkan potensi diri dan
berkreativitas di masyarakat agar dapat hidup mandiri.
b. Menggugah masyarakat pedesaan dan pinggiran kota
untuk mengadakan perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan ke arah kondisi yang lebih baik, khususnya
dalam aspek kehidupan keagamaan.
c. Meningkatkan hubungan antara IAIN Fattahul Muluk
Papua dengan masyarakat pedesaan, Pemerintah Daerah,
organisasi keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan,
sehingga IAIN Fattahul Muluk Papua lebih berperan
aktif serta mampu mengembangkan program
pendidikannya sesuai dengan kebutuhan nyata
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Melatih mahasiswa untuk memahami masalah yang
berkembang dalam masyarakat dan berupaya untuk
mendapatkan jalan penyelesaiannya dengan menjadikan
ajaran Islam dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas
kehidupan beragama dan bermasyarakat.
b. Melatih mahasiswa agar mampu bekerjasama dengan
masyarakat dalam menggalang dan mengembangkan
potensi yang ada dalam masyarakat, sehingga terdorong
untuk menjadi tenaga motivator pembangunan di daerah
pedesaan/perkampungan sebagai alternatif profesinya.

3
c. Memotivasi masyarakat untuk meningkatkan perhatian
dan kesungguhannya dalam membina kehidupan
beragama dan mengupayakan pendidikan formal dan
non formal bagi anak-anaknya.
d. Memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa
untuk mengembangkan kemampuan analisisnya terhadap
ilmu-ilmu pengetahuan dalam hubungannya dengan
praktek kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

D. Sasaran
Berdasarkan tujuan tersebut, maka dirumuskan 4 (empat)
sasaran pelaksanaan program KKN yaitu: terhadap masyarakat,
Pemerintah Daerah, IAIN Fattahul Muluk Papua, dan mahasiswa
sebagai peserta KKN.
1. Terhadap masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan pemikiran dan gagasan
secara langsung dari mahasiswa dan tenaga pengajar
IAIN Fattahul Muluk Papua untuk mampu
meningkatkan sikap kedewasaan dalam rangka
berpartisipasi aktif mendukung program pembangunan
yang ada di lokasi KKN.
b. Masyarakat dapat lebih memperdalam pengetahuan dan
pemahamannya tentang berbagai pengetahuan yang
dimiliki mahasiswa sebagai petunjuk dan motivasi
dalam kehidupan yang kedepannya diharapkan mampu
mengembangkan wilayahnnya.
c. Masyarakat memperoleh pemikiran dan pemahaman
tentang pembentukan institusi-institusi keagamaan dan
kemasyarakatan serta membangun kuantitas dan kualitas
kegiatannya.

4
d. Masyarakat dapat bekerjasama dengan mahasiswa
menggali dan mengembangkan potensi alam dan potensi
sumber daya manusia yang ada di lokasi KKN.
2. Terhadap Pemerintah Daerah
a. Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan civitas
akademika IAIN Fattahul Muluk Papua dalam
memasyarakatkan program pembangunan dalam jangka
panjang.
b. Pemerintah Daerah memperoleh umpan balik yang
berdaya guna dalam melaksanakan evaluasi dan
perumusan program pembangunan masyarakat yang
lebih realistis, relevan, dan kontinuitas.
c. Pemerintah Daerah, termasuk Pemerintahan
Desa/kampung dapat bekerjasama dengan mahasiswa
untuk merintis kegiatan yang telah diprogramkan,
melalui pendekatan keagamaan dan kemasyarakatan.
3. Terhadap IAIN Fattahul Muluk Papua
a. IAIN Fattahul Muluk Papua mendapat masukan (input)
yang dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dan
pertimbangan untuk pengembangan sistem serta
kurikulum dan program pendidikan yang berdaya guna
untuk meningkatkan kualitas alumni sejalan dengan
perkembangan kehidupan masyarakat dan kebutuhan
pembangunan daerah.
b. IAIN Fattahul Muluk Papua dapat meningkatkan
bubungan dan kerjasama secara lintas sektoral dengan
pihak luar dalam rangka pengabdian masyarakat desa.
c. IAIN Fattahul Muluk Papua dapat lebih memahami
tingkat pemahaman dan pengalaman agama di kalangan
masyarakat desa/kampung dan selanjutnya dapat
merumuskan kebijakan program dalam pengembangan
5
kualitas hidup masyarakat secara mendasar, konseptual
dan praktis.
4. Terhadap Peserta KKN
a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam melaksanakan pengkajian, perumusan, dan
penyelesaian permasalahan yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat secara terpadu, ilmiah, dan
praktis.
b. Membina dan mengakrabkan mahasiswa untuk tetap
menyatu dengan masyarakat dan menjadikannya sebagai
lapangan pengabdian.
c. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan (observations)
secara langsung terhadap kondisi dan masalah
masyarakat yang kemudian dikembangkannya menjadi
sebuah kajian ilmiah dalam penulisan skripsi.
d. Mahasiswa dapat membina kemampuannya dalam
mempersiapkan diri sebagai calon cendikiawan muslim
yang akan menjadi pemimpin agama dan umat pada
masa mendatang.

6
BAB II
PELAKSANAAN

A. Peserta Program
Sesuai dengan status KKN sebagai unsur kegiatan
kurikuler, maka setiap mahasiswa program sarjana strata satu
diwajibkan melaksanakannya selama empat puluh hari(40).
Mahasiswa yang diperkenan melaksanakan KKN ialah mereka
yang telah menyelesaikan kuliah hingga semester VII dan telah
menyelesaikan perkuliahan minimal 120 SKS. Selain itu, setiap
mahasiswa peserta KKN harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun
akademik sedang berjalan yang dibuktikan dengan kuitansi
pembayaran SPP, serta bebas dari tunggakan SPP.
2. Mematuhi kode etik mahasiswa, peraturan
hukum yang berlaku, dan ketentuan yang ditetapkan oleh
IAIN Fattahul Muluk Papua.
3. Mengikuti kegiatan pembekalan/bimbingan
yang diselenggarakan Panitia KKN (sebelum kegiatan di
lokasi).
4. Sehat jasmani dan rohani dengan surat
penyataan dari yang bersangkutan dan surat keterangan dari
dokter pemerintah;
5. Telah memenuhi seluruh syarat administrasi
yang diwajibkan.

B. Tata Tertib
Setiap mahasiswa yang menjadi peserta dalam pelaksanaan
proram KKN wajib mematuhi tata tertib sebagai berikut:

7
1. Meninggalkan lokasi harus memberitahukan kepada Kepala
Kampung dan Supervisor setelah mendapat persetujuan dari
ketua kelompok.
2. Meninggalkan lokasi selama dua minggu secara berturut-
turut tanpa alasan penting, maka yang bersangkutan ditarik
sebagai peserta dan dianggap tidak mengikuti proram KKN.
3. Peserta yang membuat tindakan amoral dan mencemarkan
nama baik IAIN Fattahul Muluk Papua, maka yang
bersangkutan ditarik sebagai peserta, dan dianggap tidak
mengikuti program KKN.
4. Sebelum waktu pelaksanaan program berakhir sesuai waktu
yang ditentukan oleh panitia, peserta tidak diperkenankan
menarik diri dari lokasi.
5. Peserta wajib menjaga nama baik IAIN Fattahul Muluk
Papua.
6. Setiap peserta KKN harus menjaga kehormatan dan
keharmonisan desa atau kampung dimana tempat
dilaksanakannya KKN;
7. Setiap peserta KKN wajib menjaga hubungan personal dan
antar personal peserta selama berada di lokasi KKN;
8. Setiap peserta KKN wajib menjunjung tinggi azas
musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan;
9. Setiap peserta KKN diharuskan memakai atribut, selama
berada di lapangan atau dalam pelaksanaan (action)
program;
10. Setiap peserta KKN wajib menjaga kehormatan dan
keharmonisan rumah tangga Induk Semang dengan jalan
menyesuaikan kondisi yang positif serta memperhatikan
kondisi negatif dan berupaya merubah sesuai dengan
kemampuannya masing-masing;

8
11. Setiap peserta KKN wajib menghormati seluruh aturan-
aturan yang dituangkan dalam tata terib yang dikeluarkan
oleh lembaga (IAIN Fattahul Muluk Papua).

C. Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung dalam 3 (tiga)
tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tiga tahap
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
a. Persiapan administrasi dan pendaftaran peserta.
b. Melaksanakan observasi lokasi dan konsultasi dengan
Kepala Distrik, Kepala Kampung, tokoh masyarakat dan
instansi terkait.
c. Mengurus surat izin dari Kesbang Linmas.
d. Penetapan Dosen Pembimbing / Supervisor.
e. Pembekalan peserta.
f. Pemberangkatan peserta serta penyerahannya kepada
Kepala Distrik dan Kepala Kampung.
Kegiatan pembekalan seperti tersebut pada point e ialah
pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dipandang
dibutuhkan oleh mahasiswa pada saat melaksanakan
kegiatan dalam program KKN. Kegiatan pembekalan
dipersiapkan dan dilaksanakan secara langsung oleh panitia
KKN dengan melibatkan tenaga Dosen dan pihak lain yang
dipandang penting, yakni integritas almamater, dakwah dan
dinamika masyarakat, Kamtibmas, dan sistem penilaian dan
pelaporan.
2. Tahap pelaksanaan
Program KKN di lapangan dilaksanakan 4 (empat)
unsur pelaksana sebagai berikut:
a. Mahasiswa sebagai peserta
9
1) Menyusun rencana jenis, bentuk, dan jadwal
kegiatan sesuai dengan program yang ditetapkan
Panitia KKN dan kebutuhan masyarakat.
2) Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
sesuai dengan batas kemampuan maksimal.
3) Menulis laporan mingguan dan laporan akhir
kegiatan.
Kegiatan poin 1 dan 2 tersebut dilakukan mahasiswa
pada minggu pertama di lokasi KKN. Karenanya hari
efektif pelaksanaan program kegiatan berlangsung
selama 6 (enam) minggu.
b. Dosen pembimbing (supervisor)
1) Melakukan pemeriksaan/pengawasan terhadap
kedisiplinan dan aktivitas mahasiswa dalam
melaksanakan program kegiatan.
2) Memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah saat melaksanakan kegiatan.
3) Mengadakan koordinasi dengan pemerintah
kampung, pemuka agama, tokoh adat, dan tokoh
masyarakat di lokasi menyangkut pelaksanaan
kegiatan.
4) Mencatat segala yang dinilai menyimpang dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dan melaporkannya
secara tertulis pada Panitia KKN untuk diambil
kebijaksanaan yang tepat.
5) Menilai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh mahasiswa dan membuat laporan tertulis
kepada Panitia KKN.
c. Panitia Pelaksana KKN
1) Menangani seluruh administrasi (surat-
menyurat) kegiatan, menyusun kelompok peserta,
10
menetapkan Dosen Pembimbing (supervisor) serta
jadwal pembekalan, supervisi, dan safari KKN.
2) Membukukan nilai-nilai dari supervisor,
Kepala Kampung, dan pemuka agama.
3) Bekerjasama dengan supervisor dan
Pimpinan IAIN Fattahul Muluk Papua dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.
d. Pimpinan IAIN Fattahul Muluk Papua
1) Memberi bimbingan kepada Panitia dan
Supevisor agar dapat memenuhi tugas dan
tanggungjawabnya.
2) Melakukan kunjungan ke lokasi dalam
bentuk safari dan memberikan bimbingan kepada
mahasiswa serta ceramah umum kepada masyarakat.
3) Membantu menyelesaikan, masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan KKN yang
tidak dapat diselesaikan oleh Dosen Pembimbing
dan Panitia KKN.
3. Tahap pembuatan laporan
Dalam pelaksanaan KKN akan diakhiri dengan laporan
yang pada akhirnya akan diseminarkan. Laporan akan
dilakukan oleh koordinator kelompok. Nantinya setiap
kelompok akan memilih salah satu koordinator yang akan
mengkoordinir seluruh mahasiswa KKN di lokasi KKN dan
akan melaporkan secara umum pelaksanaan KKN di masing-
masing lokasi KKN termasuk kendala dan permasalahan
umumnya. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok
dan akhirnya akan membuat laporan kelompok dan
melaporkan kegiatan kelompoknya selama di lokasi KKN.
Yang terakhir adalah laporan individu yang dibuat sesuai
11
dengan format laporan, yang berisi tentang pengalaman unik
yang terjadi di lokasi KKN dan diserahkan kepada Dosen
Pembimbing (supervisor) masing-masing yang
melaksanakan kunjungan sekali sebulan dua kali.
Isi laporan individu harus sesuai dengan kondisi yang
terjadi di lokasi KKN. Karenanya isi laporan antara seorang
mahasiswa dengan mahasiswa lainnya pada satu lokasi KKN
selayaknya tidak sama karena setiap peserta diharapkan
memiliki judul laporan individu yang berbeda antara satu
peserta dengan peserta KKN lainnya. Apabila terdapat
kesamaan dan diragukan kebenarannya, Dosen Pembimbing
dapat membatalkannya. Apabila ternyata isi laporan akhir
KKN mahasiswa pada satu lokasi memiliki persamaan atau
hanya berbeda redaksi, maka Supervisor/tim evaluasi berhak
untuk mengurangi nilainya atau menunda nilai KKN untuk
mendpatkan kesepakatan antara Pembimbing dan mahasiswa
yang bersangkutan.
Adapun laporan yang diseminarkan adalah laporan
kelompok, sedangkan laporan individu tidak di seminarkan.
Akan tetapi kedua laporan tersebut harus di kumpulkan
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh LP2M
IAIN Fattahul Muluk Papua.

D. Program Kegiatan KKN


Program kegiatan KKN yang dilaksankan oleh mahasiswa
selama berada di lokasi meliputi 8 (delapan) bidang kegiatan,
adapun jabaran dari kegiatan tersebut dapat rincian sebagai
berikut:
1. Bidang keagamaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan
12
Agama masyarakat. Jenis kegiatan yang dilakukan antara lain
:
a. Menyampaikan ceramah agama pada kegiatan pengajian
majelis ta’lim kaum ibu, bapak, dan kalangan remaja.
b. Menyampaikan ceramah di masjid atau mushala kepada
masyarakat, sebelum dan/atau sesudah jamaah shalat
subuh.
c. Menyampaikan khutbah jum’at.
d. Memimpin kegiatan wirid yaasin dan tahlil.
e. Membentuk kelompok pengajian atau majlis ta’lim.
f. Memberikan bimbingan/penyuluhan keagamaan
terhadap keluarga anggota masyarakat.
g. Mengarahkan dan mengadakan pembinaan administrasi
dan manajemen pengelolaan masjid.
2. Bidang pendidikan
Kegiatan bidang pendidikan ialah berupa kegiatan pendidikan
anak-anak dan remaja pada lembaga pendidikan formal, atau
non-formal dengan kegiatan meliputi sebagai berikut:
a. Mengajar pada Madrasah atau Sekolah.
b. Membantu memperbaiki administrasi dan manajemen
pendidikan madrasah.
c. Membina kemampuan anak-anak, remaja, dan orang tua
untuk membaca Al-Qur’an di rumah, masjid/mushalla
secara berkelompok.
d. Pelatihan bahasa Inggris dan pendidikan matematika bagi
anak-anak yang dapat dilakukan di POSKO atau tempat
yang telah ditentukan.
3. Bidang lingkungan hidup dan kesehatan
Kegiatan bidang ini bertujuan untuk membina kesadaran
masyarakat tentang pentingnya kesehatan jasmani dan

13
kebersihan lingkungan. Untuk itu dilakukan kegiatan sebagai
berikut:
a. Menggerakkan kegiatan gotong royong memperbaiki dan
bersihkan lingkungan dan sarana umum.
b. Mengadakan atau membantu kegiatan penyuluhan gizi.
c. Membuat apotik hidup.
d. Membantu pelayanan pada posyandu.
e. Senam bersama warga masyarakat.
4. Bidang kesejahteraan masyarakat
Kegiatan bidang kesejahteraan masyarakat adalah dalam
upaya membuka minat dan motivasi masyarakat untuk
memanfaatkan potensi ekonomis yang mereka miliki. Untuk
itu diadakan kegiatan sebagai berikut:

a. Membina keterampilan berwirausaha bagi masyarakat.


b. Mengarahkan masyarakat memanfaatkan pekarangan
rumah sebagai penambah sumber ekonomi.
c. Mengadakan penyuluhan ekonomi bidang peternakan,
pertanian, perikanan, dan lain-lain.
5. Bidang pembinaan generasi muda
Kegiatan bidang ini bertujuan membangun kepribadian
generasi muda dan kesediaan turut berpartisipasi dalam
pembangunan. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan
antara lain:
a. Membentuk organisasi Remaja Masjid.
b. Membina administrasi dan manajemen organisasi
generasi muda.
c. Melaksanakan kegiatan pesantren kilat, pelatihan
keorganisasian dan kepemimpinan generasi muda.
d. Membentuk kelompok dan menggerakkan latihan olah
raga.
14
6. Bidang kesenian
Bidang kegiatan ini diarahkan untuk melestarikan budaya
Islam di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain:
a. Membina grup nasyid anak-anak dan remaja.
b. Membina grup-grup barjanji dan marhaban bagi orang tua
dan remaja.
c. Membina grup-grup qashidah.
7. Pemerintahan Kampung
Kegiatan bidang ini dimaksudkan membantu pemerintahan
kampung dalam mewujudkan administrasi kampung yang
lebih baik. Untuk itu, melalui kerjasama dengan aparat
pemerintahan kampung dilakukan kegiatan:
a. Pembuatan papan data penduduk (monografi kampung)
dan lain-lain dalam rangka pembaharuan data
desa/kampung di lokasi KKN.
b. Pembinaan atau tugas pembantuan yang dilakukan oleh
mahasiswa KKN dalam bidang tata usaha desa/kampung
berkaitan dengan pengarsipan surat.
c. Membuat papan nama lembaga desa/kampung,
masjid/rumah ibadah/puskesmas/sekolah dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan fasilitas umum.
8. Bidang Teknologi
Pembinaan dalam bidang teknologi dilakukan oleh
mahasiswa yang memiliki skill untuk dapat membantu
mengembangkannya di lokasi KKN agar masyarakat tidak
buta akan teknologi. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Pemasangan penerangan jalan (lampu jalan).
b. Pelatihan penggunaan komputer.
c. Pelatuihan penggunaan kamera.
15
d. Dan lain sebagainya.

E. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan program KKN dilakukan selama 40 (empat
puluh) hari secara berturut-turut. Peserta program KKN harus
berada atau tinggal menetap di lokasi dan membaur bersama
masyarakat. Apabila peserta meninggalkan lokasi, maka
dikenakan ketentuan sebagai berikut:
1. Meninggalkan lokasi selama 3 hari baik
secara berturut-turut maupun tidak, harus atas sepengetahuan
dan mendapat izin dari Dosen Pembimbing.
2. Meninggalkan lokasi selama 4 hingga 6 hari,
harus atas sepengetahuan Dosen Pembimbing, mendapat
izin/persetujuan Panitia, dan hanya untuk keperluan kegiatan
IAIN Fattahul Muluk Papua. Apabila tidak memenuhi
ketentuan tersebut, maka peserta yang bersangkutan
dikenakan sanksi pemotongan nilai sebesar 15 % dari nilai
akumulatif yang diperolehnya.
3. Meninggalkan lokasi selama 7 hingga 10
hari, tanpa sepengetahuan dan izin Kepala Kampung dan
Panitia serta untuk keperluan kegiatan IAIN Fattahul Muluk
Papua, dikenakan sanksi pemotongan nilai sebesar 15% dan
nilai akumulatif yang diperolehnya. Tanpa sepengetahuan
Kepala Kampung dan Panitia serta bukan untuk keperluan
kegiatan IAIN Fattahul Muluk Papua, maka dikenakan
sanksi pemotongan nilai sebesar 30% dari nilai akumulatif
yang diperolehnya.
4. Meninggalkan lokasi selama 11 hingga 15
hari atas sepengetahuan dan izin Kepala Kampung dan
Panitia dikenakan sanksi pengurangan nilai sebesar 30 % dan
nilai akumulatif yang diperolehnya. Jika tanpa
16
sepengetahuan dan izin Kepala Kampung dan Panitia, maka
dikenakan sanksi pemotongan nilai sebesar 40% dari nilai
akumulatif yang diperolehnya.
5. Meninggalkan lokasi selama 16 hingga 20
hari atas sepengetahuan dan izin Kepala Kampung dan
Panitia, dikenakan sanksi pemotongan nilai sebesar 40% dari
nilai akumulatif yang diperolehnya. Jika tanpa
sepengetahuan dan izin Kepala Kampung dan Panitia, maka
dikenakan sanksi pemotongan dari nilai sebesar 50% dari
50% akumulatif yang diperolehnya.
Pemberian sanksi kepada mahasiswa yang meninggalkan
lokasi didasarkan kepada pemikiran bahwa tindakan
meninggalkan lokasi kegiatan secara otomatis mengurangi
pencapaian jumlah jam kegiatan serta dapat mengurangi respek
masyarakat terhadap mahasiswa dan institusi IAIN Fattahul
Muluk Papua, yang pada akhirnya dapat merusak citra lembaga.
Penempatan, jumlah, dan nama-nama mahasiswa pada lokasi
ditetapkan oleh Panitia KKN dengan mempertimbangkan kondisi
Keterwakilan masing-masing Program studi yang ada di Kampus
IAIN Fattahul Muluk Papua, kemampuan atau kecakapan
mahasiswa dan pertimbangan tertentu dari LP2M. Karenanya
pada prinsipnya peserta KKN tidak diperkenankan untuk
berpindah lokasi baik secara pribadi maupun kelompok.
Perpindahan lokasi untuk seseorang peserta dapat dilakukan
hanya atas persetujuan LP2M dan pada lokasi lain, atas
pertimbangan keselamatan mahasiswa yang bersangkutan, atau
alasan tertentu yang sama sekali tidak ada jalan pemecahan selain
berpindah lokasi.
Adapun perpindahan lokasi secara kelompok baik lokasi lain
maupun ke desa bukan lokasi KKN yang telah ditetapkan
sebelumnya, dapat dilaksanakan atas persetujuan Panitia setelah
17
berkonsultasi dengan LP2M dan Kepala Distrik lokasi KKN, serta
dengan alasan untuk keselamatan peserta.

18
BAB III
PENlLAIAN

A. Komponen Yang Dinilai


Sesuai dengan status program KKN sebagai bagian dari
kegiatan kurikuler dengan bobot 4 SKS, maka keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakannya perlu diberikan penilaian.
Komponen penilaian mencakup 4 (empat) komponen yaitu:
1. Keaktifan mengikuti pembekalan KKN dan penguasaan
materi yang diberikan. Evaluasi terhadap bidang kegiatan ini
dilaksanakan Panitia KKN berdasarkan pembimbing materi
pembekalan.
2. Pelaksanaan kegiatan di lokasi KKN yang meliputi:
a. Kehadiran di lokasi.
b. Keadaan akhlak/moral menurut ajaran agama Islam dan
nilai-nilai adat di lokasi.
c. Prakarsa/inisiatif membuat gagasan dan rencana
kegiatan.
d. Kerjasama antara sesama peserta dengan masyarakat
dalam melakukan kegiatan.
e. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lokasi dan
pemenuhan jumlah jam yang telah ditetapkan.
Keseluruhan unsur di atas dievaluasi dengan melihat
daftar penilaian dari Kepala Kampung, daftar penilaian dari
pemuka agama, laporan mingguan dari mahasiswa dan hasil
survey Supervisor.
3. Laporan akhir peserta (kelompok) dengan melihat hal-hal
sebagai berikut:
a. Kesempurnaan laporan
b. Kedisiplinan waktu penyerahan dan kerapian laporan.
4. Laporan individu
19
5. Menyerahkan Laporan dalam bentuk Hard Copy dengan
warna cover Hijau dan di jilid Lux dan Soft Copy

B. Penilaian
Penilaian terhadap keberhasilan mahasiswa melaksanakan
KKN adalah sejalan dengan sasaran evaluasi seperti telah
dijelaskan sebelumnya, yakni mencakup komponen pembekalan,
kegiatan di lapangan dan penulisan laporan akhir kelompok dan
laporan individu. Empat komponen ini memiliki bobot nilai
persentase sebagai berikut:

No. Komponen Kegiatan Bobot Nilai %

1 Keaktifan dan penguasaan 10 %


materi pembekalan KKN

2 Kegiatan di lokasi 40 %

3 Penulisan laporan akhir 30 %


kelompok

4 Penulisan laporan akhir 20 %


individu

Jumlah 100%

Dalam pelaksanaan penilaian pembekalan aspek keaktifan,


digunakan sistem persentase kehadiran mengikuti kegiatan
pembekalan dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah hadir : Jumlah pertemuan x 100 = ........... x 10 % =


20
Nilai keaktifan tersebut ditambahkan dengan nilai
penguasaan materi pembekalan berdasarkan hasil evaluasi yang
dilakukan Panitia KKN dengan soal dan kunci jawaban dari
Dosen/Nara Sumber/Pembimbing kegiatan pembekalan KKN.
Adapun penentuan nilai evaluasi penguasaan metode digunakan
rumus sebagai berikut :

Jumlah total nilai hasil evaluasi : Jmlh materi X 10 % = ----

Selanjutnya penilaian kegiatan mahasiswa di lokasi


mencakup tiga unsur penilaian, yakni dari Kepala Kampung,
pemuka Agama, dan Dosen Pembimbing/ Supervisor. Penilaian
Kepala Kampung tercantum pada blanko penilaian Kepala
Kampung dan Daftar Penilaian. Pemuka Agama (seperti
terlampir) memiliki bobot 10%. Adapun penilaian Dosen
Supervisor sesuai hasil pengamatan dan laporan mingguan
mahasiswa peserta memiliki bobot 60 %.
Pada blanko dan penilaian Kepala Kampung 5 (lima) aspek
yang dinilai dengan masing-masing 4 (empat) altematif nilai
kualitatif (sangat aktif/ sangat baik, aktif/ baik, kurang
aktif/kurang baik dan tidak aktif/ tidak baik. Sementara nilai hasil
kegiatan mahasiswa ditetapkan dengan menggunakan kuantitatif.
Karenanya nilai kualitatif yang diberikan Kepala Kampung harus
diganti dengan nilai kuantitatif. Untuk itu digunakan rumus
sebagai berikut:

21
Nilai Nilai Bobot Jumlah
No.
Kualitatif Kuantitatif Nilai Nilai

1 Sangat baik/ 20 10 % 2
Sangat aktif

2 Baik/aktif 15 10 % 1,5

3 Kurang Baik/ 10 10 % 1
Kurang aktif

4 Tidak baik/ 5 10 % 0,5


Tidak aktif

Selanjutnya pada blanko daftar penilaian pemuka agama


ada 2 (dua) aspek penilaian dengan masing-masing 4 (empat)
alternatif nilai kualitatif (sangat aktif/ sangat baik, aktif/baik,
kurang aktif/kurang baik dan tidak aktif/tidak baik. Untuk
mengalihkan nilai kualitatif tersebut kepada nilai kualitatif
digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai
Nilai Bobot Jumla
No. Kuantitati
Kualitatif Nilai h Nilai
f

1 Sangat baik/ Sangat 25 10 % 2,5


aktif

2 Baik/aktif 20 10 % 2

22
3 Kurang baik/ Kurang 15 10 % 1,5
aktif

4 Tidak baik/ tidak aktif 10 10 % 1

Jumlah total nilai dari Kepala Kampung dan pemuka agama


tersebut digabungkan dan dibagi dua, sehingga menghasilkan
nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 3,25.
Seperti telah dijelaskan pada Bab I bahwa kegiatan
mahasiswa di lapangan berjumlah 140 jam. Setiap jam kegiatan
memiliki nilai bobot/persentase 0,71. Hal ini lebih jelas dapat
dilihat tabel sebagai berikut:
Nilai Jumlah
No. Bidang Kegiatan Jumlah Jam
Bobot Nilai

1 Agama 49 jam 0,71 34,79

2 Pendidikan 35 jam 0,71 24,85

3 Lingkungan hidup/ 14 jam 0,71 9,94


kesehatan.

4 Kesejahteraan 14 jam 0,71 9,94


masvarakat

5 Pembinaan genernsi 14 jam 0,71 9,94


muda

6 Kesenian 7 Jam 0,71 4,97

7 Pemerintahan desa 7 jam 0,71 4,97


23
Jumlah 140 Jam ----- 99,4

Jika mahasiswa dapat memenuhi seluruh jam kegiatan di


lokasi KKN yang berjumlah 140 jam, maka ia memperoieh nilai
99,4. Nilai ini dikalikan 60 %, sehingga nilai maksimal kegiatan
mahasiswa di lapangan menjadi 59,64 (lima puluh sembilan koma
enam puluh empat).
Berbeda dengan sistem penilaian dua komponen tersebut,
peni1aian terhadap komponen laporan akhir dilakukan dengan
melihat isi laporan dan ketepatan waktu penyerahan. Untuk
penilaian isi laporan akhir digunakan angka puluhan dengan
rentang 50-100.
Angka ini kemudian dikalikan 20%. Adapun penilaian
terhadap ketepatan waktu hanya untuk menjaga keutuhan nilai
laporan akhir atau pengurangan nilai bila terjadi keterlambatan
penyerahan. Untuk itu digunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah Keterlambatan Pemotongan Nilai
No
Maks. Nilai waktu Nilai Akhir

1 20 1—3 hari 15% 17

2 20 4—6 hari 30% 14

3 20 7—10 hari 50% 10

4 20 11—13 hari 80% 4

5 20 Lebih 13 hari 100% Nihil

24
Keterlambatan penyerahan laporan akhir mulai dihitung
12 hari setelah tanggal akhir kegiatan KKN, karena kepada
peserta disediakan waktu selama 12 hari untuk membuat
laporan akhir setelah tanggal akhir kegiatan KKN di lokasi.
Seluruh nilai dari 3 (tiga) komponen penilaian kegiatan KKN
digabungkan (setelah dipersentasekan). Apabila mahasiswa
mencapai nilai maksimal dari kegiatan pembekalan (10),
penilaian kepala desa dan pemuka agama (10), penilaian
Dosen Pembimbing/ Superevisor (59,64) serta penulisan
laporan akhir (20), maka nilai akhir KKN mahasiswa
menjadi berjumlah 99,64.

Nilai
No Unsur-unsur Penilaian Presentase
Maksimal

1 Pembekalan KKN 10% 10

2 Penilaian dari Kepala Desa 10% 5

3 Penialian dari Pemuka Agama 10% 5

4 Kegiatan di lokasi KKN 60% 59.64

5 Penulisan Laporan Akhir 20% 20

Jumlah 100% 99.64

Nilai yang diberikan kepada mahasiswa dari keseluruhan


komponen penilaian dikonversikan kepada skala penilaian
sebagai berikut:

25
No. Interval Nilai Nilai Huruf Keterangan

1 80—100 A Baik sekali

2 70—79 B Baik

3 60—69 C Cukup

4 50—59 D Kurang

5 0—49 E Gagal

Mahasiswa yang mendapat nilai 50—59 (D) diberikan


kesempatan melakukan perbaikan nilai dengan mengikuti
kegiatan KKN pada tahun selanjutnya. Adapun mahasiswa yang
mendapat nilai 0—49 (E) diwajibkan mengulang, yakni
melaksanakan kegiatan KKN pada tahun berikutnya. Terhadap
mahasiswa yang melakukan perbaikan nilai dan atau yang
mengulang dibebankan membayar dana KKN secara penuh
seperti yang berlaku pada tahun tersebut.

26
BAB IV
PENUTUP

Program KKN ini harus dilaksanakan dengan penuh


kesungguhan dan tanggung jawab, karena program ini merupakan
salah satu syarat mutlak dalam menyelesaikan pendidikan sarjana
jenjang strata satu pada IAIN Fattahul Muluk Papua. Program ini
diharapkan menjadi kegiatan pembinaan keterampilan dan semangat
pengabdian mahasiswa, sarana pembangunan masyarakat desa, dan
sebagai sarana mempererat hubungan IAIN Fattahul Muluk Papua
dengan masyarakat dan pihak Pemerintah Daerah. Keberhasilan
program KKN bukan hanya keberhasilan mahasiswa dan Panitia,
tetapi juga keberhasilan IAIN Fattahul Muluk Papua dan menjadi
sumbangan yang berarti kepada Pemerintah Daerah dalam
pembangunan masyarakat pedesaan.
Untuk tercapainya hasil yang maksimal program kegiatan
KKN ini sangat dibutuhkan kesungguhan dan kerjasama seluruh
personal Panitia dan peserta. Dengan jalan itulah kegiatan dalam
program KKN dapat terumuskan dan terlaksanakan secara baik.
Selain itu, kemauan anggota masyarakat turut terlibat dan
memberikan dukungan penuh secara moril dan materil dalam
pelaksanaan kegiatan program, termasuk penentu tingkat
keberhasilan KKN. Untuk itu, komunikasi dan kerjasama yang baik
antara peserta dan anggota masyarakat merupakan hal utama harus
diciptakan dan dipelihara secara dinamis dan produktif. Tidak adanya
dukungan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi sesuai
rencana dan dilaksanakan mahasiswa merupakan suatu kelemahan
yang dapat mengurangi keberhasilan kegiatan program KKN.

Panduan ini disusun sebagai pedoman umum kepada seluruh


unsur yang terlibat dalam pelaksanaan program KKN. Hal-hal
27
bersifat teknis, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
di lapangan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan di lokasi.
Apabila muncul sesuatu masalah yang penyelesaiannya tidak
terdapat dalam panduan ini, akan diselesaikan melalui musyawarah
Panitia, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua dan pihak-pihak terkait,
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada.

28
Lampiran 1 : Sistematika Laporan Kelompok

Halaman Cover

Halaman Pengesahan (Oleh Kepala Kampung dan dua orang


Supervisor)

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
A. Deskripsi umum Kabupaten, Distrik dan Kampung
B. Keadaan geografis
C. Mata pencaharian Hidup masyarakat
D. Sistem budaya masyarakat
E. Sistem Sosial masyarakat
F. Keadaan kehidupan keagamaan

Bab II Program Kerja


A. Program yang dilakukan
B. Kendala yang dihadapi
C. Partisipasi baik mahasiswa maupun masyarakat

Bab III Hasil Pelaksanaan Kegiatan


A. Keberhasilan program
B. Manfaat untuk masyarakat
C. Analisa program yang dilakukan
29
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Lampiran (dokumentasi kegiatan, dokumentasi lokasi, daftar


peserta, daftar hadir yang ditandatangani oleh Kepala Kampung)

30
Lampiran 2 : Sistematika Laporan Individu

Tuliskan Laporan Terkait Aktivitas Masyarakat Berupa


Kepercayaan, Politik, Sosial, Budaya, Ekonomi, Seni Teknologi,
Hukum Adat, Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan Hal unik
lainnya.

Halaman Cover

Halaman Pengesahan (Oleh Kepala Kampung dan dua orang


Supervisor)

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Alur Pikir
D. Metodologi Penulisan Laporan
1. Jenis Tulisan
2. Setting Lokasi
3. Tehnik Pengumpulan Data
4. Tehnik Pengolahan Data

Bab II Gambaran Umum


A. Deskripsi umum Distrik dan Kampung
B. Keadaan geografis
C. Mata pencaharian hidup masyarakat
D. Sistem budaya masyarakat

31
E. Sistem sosial masyarakat
F. Keadaan kehidupan keagamaan

Bab III. Sesuaikan Dengan Judul


A. Memaparkan Rumusan Masalah Pertama
1. Mengemba
ngkan Tulisan sesuai dengan indicator pertama pada
rumusan masalah pertama.
2. Mengemba
ngkan Tulisan sesuai dengan indicator Kedua pada
rumusan masalah pertama.
B. Memaparkan Rumusan Masalah Kedua
1. Mengembangkan Tulisan sesuai dengan indicator
pertama pada rumusan masalah kedua.
2. Mengembangkan Tulisan sesuai dengan indicator Kedua
pada rumusan masalah Kedua.

Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Lampiran ( Dena Kampung, Daftar Istilah Lokal, dokumentasi )

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai