Anda di halaman 1dari 19

1

I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Pemikiran
Pesatnya dua perkembangan teknologi dewasa ini seiring dengan
perkembangang pembangunan diberbagai sektor kehidupan. Teknologi dan
pembangunan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan ini didukung
oleh berbagai faktor diantaranya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
memadai, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang demikian pesat
menyebabkan pemerintah menetapan program-program pembangunan termasuk
pembangunan dibidang pendidikan yang tentunya diharapkan untuk mengatur
masyarakat kepada tingkat kecerdasan yang tinggi. Proses pembangunan ini tidak lepas
bertujuan untuk mensejahtrakan kehidupan masyrakat.
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang didalamnya terdiri dari
komunikasi intelektual yang arah pembangunan sumber daya manusia adalah mendidik
mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki jiwa
pengapdian dan tanggung jawab terhadap masyarakat bangsa dan Negara. Dengan
demikian mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang berpikir secara ilmiah dan
rasional tidak akan terlepas dari tanggung jawab jabatannya terhadap pembangunan
bangsa baik secara fisik maupun dari segi sumber daya manusia pada perguruan tinggi
dikenal slogan populer yaitu Tri darma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan
penelitian dan pengapdian kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata adalah praktek penerapan ilmu pengetahuan yang bersifat
interdisipliner yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh fakultas,
jurusan sebagai satu bagian dari program pendidikan UIN secara keseluruhan. Program
KKN merupakan kewajiban intrakurikuler, dilaksanakan dengan menentukan
mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antar disiplin ilmu
pengetahuan (interdisipliner) di daerah pedesaan yang meliputi sejumlah desa dalam
waktu tertentu. Dan para mahasiswa dipersiapkan terlebih dahulu dalam memberi bekal
berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menyelesaikan setiap
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya masyarakat Wakatobi.
Dengan demikian salah satu media untuk mengaplikasikan ilmu kepada
masyarakat oleh lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) diformat
dengan program Kuliah Kerja Nyata Nusantara (KKN_Nusantara), yang dikolaborasi
dengan mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia. Serta merupakan salah satu mata


2
kuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu syarat guna
meraih gelar kesarjanaan.
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Nusantara
(KKN_Nusantara) ini mahasiswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi, menganalisis
dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakatat secara professional
sehingga dapat membantu dalam memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat
sesuai disiplin ilmu yang dimiliki setiap mahasiswa dengan membangun kerjasama
yang baik antar kelompok. Mahasiswa dengan kemampuan pemikiran intelektualnya
diharapkan dapat menyikapi fenomena-fenomena yang ada dalam masyarakat. Oleh
karena itu kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Nusantara (KKN_Nusantara) di
tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi motivator dan penggerak dalam
rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan
baik sumber daya manusia (SDM) maupun dari sumberdaya alam (SDA).
1.2. Tema Kegiatan
Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata Nusantara (KKN_Nusantara) Angkatan
XXIII Universitas Halu Oleo mulai 5 Januari -18 Februari 2013 yaitu Melalui Kuliah
Kerja Nyata Nusantara (KKN_Nusantara) adalah Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Cerdas Kompherensif, Tangguh, Berkarakter Indonesia dan Berwawasan Lingkungan
untuk NKRI yang Berkualitas.
1.3. Bentuk dan Program Kegiatan
Bentuk dan program kegiatan yang dilakukan di Desa Wawotimu, Kecamatan
Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Penanaman Pohon gamal
2. Pembuatan struktur organisasi Desa wawotimu
3. Bakti Sosial Balai Desa
4. Pembuatan Papan Nama Kepala Desa dan para perangkatnya
5. Bakti Sosial Pembersihan Jalan/Pembabatan Rumput Dipingiran Jalan Desa
Wawotimu.
6. Penanaman pohon Mahoni di lingkup desa Wawotimu
7. Penyuluhan Kesehatan Di SDN Wawotimu dan SDN Lagole
8. Penyuluhan Kesehatan dan Masalah Hukum Di SMPN Satu Atap Wawotimu

3
9. Panitia Maulid Nabi Muhammadad SAW 1435 H 2014 M di Masjid Al-Anshar
Dan Masjid Al-Hikma Di Desa Wawotimu.
10. Penanaman pohon mahoni yang bertempat di lokasi lapangan pesawat terbang
Tomia
11. Silahturahmi disetiap warga atau masyarakat di Desa Wawotimu
12. Pendataan tingkat kosumsi ikan pada masyarakat Desa Wawotimu
13. Pendataan tingkat kesehatan masyarakat di Desa Wawotimu
14. Melakukan kerja bakti/pembersihan Benten Lagole/Benteng Rambe Randa
peninggalan sejarah masa lalu diatas pemerintahan Awalluddin yang membawa
ajaran islam pertama di Wakatobi khususnya di Tomia
15. Menjadi salah satu Guru bantu mengajar di SMA Negeri 2 Tomia
16. Panitia pelaksanaan Festival Selat Kasipala 2014 (Pesta Nelayan Tradisonal Tomia)
dalam rangka mewujudkan kedaulatan laut tomia pada bingkai kearifan nelayan
lokal.
17. Panitia pelaksana Turnamen Sepak Bola Polambasi Kawati Timu Cup II di Desa
Wawotimu.
18. Pendataan Penomoran Rumah Masyarakat Desa Wawotimu
19. Pembuatan No. Rumah sekaligus penempelan atau pemasangan disetiap rumah
Desa Wawotimu.
20. Menjadi salah satu Guru bantu mengajar di SMP Negeri SATU ATAP
WAWOTIMU
21. Pemberian Vaksin Terhadap ternak yang ada di Desa Wawotimu
22. Pembuatan Papan Nama Jalan Desa Wawotimu
23. Pendataan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Wawotimu
24. Pendataan Buta Aksara Desa Wawotimu
25. Pendataan Data Kepemudaan Desa Wawotimu
26. Pendataan Data Olahraga Desa Wawotimu

1.4. Tujuan dan Target Kegiatan
Tujuan dan target pelaksanaan kegiatan KKN Nusantara Universitas Halu Oleo
Angkatan XXIII 2014 adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat
Sulawesi Tenggara secara umum dan masyarakat Desa Wawotimu secara khusus

4
b. Melatih mahasiswa agar dapat mengidentifikasikan berbagai macam permasalahan
dan membersihkan solusi yang ada di masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang
dimiliki.
c. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara perguruan tinggi dalam hal ini
Universitas Halu Oleo, pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengatasi
permasalahan dalam pembangunan.

1.5. Sasaran Kegiatan
1.5.1. Mahasiswa
a. Memperdalam penghayatan terhadap pemanfaatan ilmu yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan
b. Memperdalam penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat
c. Memperdalam cara berpikir dan bekerja secara professional, sehingga dapat
menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar berbagai pihak
d. Memperdalam penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk permmasalahan
keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat
e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan identifikasi, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatic ilmiah
f. Memberikan keterampilan bagi mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan
pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu yang dipelajarinya secara
interdisipliner atau antar sektor
g. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan dan
memecahkan masalah secara langsung, akan lebih menumbuhkan sikap
profesionalisme dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung
jawab, maupun rasa kesejawatan
h. Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator, dan problem solver
dimasyarakat
i. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga
terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

1.5.2. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses
pembangunan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi kuliahan dan arah

5
pengembangan ilmu yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi dapatlebih
disesuaikan dengan tuntutan masyarakat dalam mendukung pembangunan
b. Memperoleh berbagai fenomena yang berharga yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam merumuskan kurikulum dan menemukan berbgai masalah untuk
pengembangan penelitian
c. Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, yaitu dapat menelaah dan merumuskan
permasalahan aktual di masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu serta
dapat mendiagnosis secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu yang
diamalkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
d. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi serta
departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melakukan KKN
Nusantara
1.5.3. Masyarakat (Instansi Pemerintah dan Swasta)
a. Memperoleh bantuan pemikiran dalam kaitannya dengan IPTEK dan seni, inovasi,
tenaga baru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
pembangunan
b. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan
c. Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat sehingga menjamin
keberlanjutan pembangunan
d. Memnafaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program
pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata Nusantara (KKN_Nusantara) Angkatan XXIII Tahun 2014
pelaksanaannya dimulai pada tanggal 5 Januari sampai 18 Februari 2014 yang
ditempatkan di Desa Wawotimu, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi,
Provinsi Sulawesi Tenggara.






6
II. GAMBARAN LOKASI KKN
2.1. Sejarah Singkat Lokasi KKN
Desa Wawotimu merupakan sebuah desa yang diambil dari nama wawo dan
timu, yang artinya dibagian timur/di atas timur. Desa Wawotimu memiliki dua dusun
yaitu dusun Lagole dan dusun Umbua. Lagole berasal dari kata gole-gole artinya
dimain-mainkan sedangkan umbua artinya dusun bambu.
Desa Wawotimu merupakan desa yang kaya akan potensi, baik potensi manusia
maupun potensi alam. Potensi alam yang terdapat di desa Wawotimu ini adalah
merupakan salah satu desa yang memiliki lahan pertanian terluas yaitu 170 ha/m
2
di
kecamatan Tomia dan memiliki tanah yang subur dan berbagai macam jenis tumbuhan
serta memiliki lahan hutan dengan luas 75,5 ha/m
2
. Selain potensi tersebut Desa
Wawotimu juga memiliki wilayah pesisir, mata air gua yang indah serta memiliki 3
buah benteng besar. Diantaranya benteng Rambiranda Lagole. Benteng ini berasal dari
kata rambe-rambe randaku yang artinya dak-dik-duk jantungku.
Sebelum desa Wawotimu terbentuk, desa ini bergabung dengan desa Kahianga.
Pada tahun 1981 desa Wawotimu terbentuk menjadi sebuah desa di atas pemerintahan
Hasan Djandi sampai tahun 1987, kemudian pada tahun 1989 digantikan oleh H.
Ramsia massa jabatannya sampai tahun 1994. Pada tahun 1995 desa Wawotimu berada
pada pemerintahan Lakasimu massa jabatannya sampai tahun 2009, dan pada tahun
2011 digantikan oleh Mujidu sampai sekarang.
2.2. Letak Geografis
Wilayah Desa Wawotimu terletak di bagian timur Kecamatan Tomia timur
Kabupaten Wakatobi dengan luas wilayah 184,5 ha/m
2
. Jarak Desa ke Kecamatan
Tomia timur berjarak 7 Km dengan jarak tempuh 0,5 jam dengan menggunakan
kendaraan bermotor, sedangkan jarak tempuh dengan berjalan 1,5 jam. Adapun
batasan-batasan wilayah Desa Wawotimu adalah sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Banda
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Timu
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kulati
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kahianga
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia dan Kabupaten Wakatobi pada
umumnya, Desa Wawotimu hanya dikenal dua musim kemarau dan musim hujan.


7
keadaan topografi Desa Wawotimu merupakan daerah berbukit-bukit dengan luas 90
ha/m
2
dan memiliki tepi pantai/pesisir dengan luas 3 ha/m
2
serta daerah Desa
Wawotimu merupakan kawasan rawa dengan luas 0,5 ha/m
2
. Ketinggian tempat dari
permukaan laut 130 mdp, dengan curah hujan rata-rata 2100 mm/tahun, serta jumlah
hujan selama 4 bulan.
Jenis dan kesuburan tanah seperti warnah tanah sebagian besar berwarnah
kuning sedangkan tekstur tanah lampungan. Tingkat erosi tanah pada luas tanah yang
terjadi erosi ringan sekitar 150 ha/m
2
dan yang tidak terjadi erosi seluas 750 ha/m
2
.

2.3. Struktur Penduduk / Struktur Organisasi
2.3.1 Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Desa Wawotimu sebanyak 635 jiwa dengan klasifikasi
sebagai berikut: laki-laki sebanyak 319 jiwa dan perempuan 316 jiwa.

2.3.2 Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan pada usia 3-6 tahun yang sedang
TK menurut jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 11 orang, perempuan sebanyak 12
orang. Tingkat pendidikan pada usia 7-18 tahun yang sedang sekolah menurut jenis
kelamin adalah laki-laki sebanyak 83 jiwa, perempuan sebanyak 77 jiwa. Tingkat
pendidikan pada usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat menurut jenis kelamin
adalah laki-laki sebanyak 6 jiwa, perempuan sebanyak 17 jiwa. Tingkat pendidikan
pada usia 7-18 tahun yang tamat SD/sederajat menurut jenis kelamin adalah laki-laki
sebanyak 94 jiwa, perempuan sebanyak 101 jiwa. Tingkat pendidikan pada usia 18-56
tahun tidak tamat SMP menurut jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 3 jiwa,
perempuan sebanyak 13 jiwa. Tingkat pendidikan pada usia 18-56 tahun tidak tamat
SMA menurut jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 5 jiwa, perempuan sebanyak 9
jiwa. Sedangkan tingkat pendidikan tamat SMP menurut jenis kelamin adalah laki-laki
sebanyak 37 jiwa, perempuan sebanyak 43 jiwa. Tingkat pendidikan tamat SMA
menurut jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 54 jiwa, perempuan sebanyak 42 jiwa.
Tingkat pendidikan tamat D-3 menurut jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 2 jiwa,
perempuan sebanyak 4 jiwa. Sedangkan tingkat pendidikan tamat S-1 menurut jenis
kelamin adalah laki-laki sebanyak 3 jiwa, perempuan sebanyak 4 jiwa. Adapun
penduduk yang buta aksara sebanyak 20 jiwa.


8
2.3.3 Keadaan Penduduk Menurut Agama
Keadaan penduduk menurut agama yang ada di Desa Wawotimu seluruh
masyarakat 100% Islam tidak ada campuran dari agama lain.

2.3.4 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok umum masyarakat kelurahan lapulu meliputi petani
sebanyak 189 jiwa, nelayan sebanyak 15 jiwa, peternak sebanyak 8 jiwa, pegawai
negeri sipil sebanyak 7 jiwa, pengrajin industry rumah tangga sebanyak 42 jiwa,
pengusaha kecil dan menengah sebanyak 25 jiwa dan TNI/POLRI sebanyak 3 jiwa.

2.4. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Wawotimu, kecamatan
Tomia Timur adalah sebagai berikut :
a. Prasarana transportasi darat
Jalan Desa
- Panjang jalan tanah yaitu 2 Km
- Panjang jalan komblok/semen/beton yaitu 4 Km
Jalan antar Desa
- Panjang jalan aspal yaitu 3 Km
b. Sarana transportasi darat
Angkutan Desa yaitu 1 unit
Ojek yaitu 10 unit
c. Sarana transportasi laut
Sampan nelayan yaitu 7 unit
d. Prasarana air bersih da sanitasi
Prasarana air bersih
- Jumlah PAH yaitu 97 unit
- Jumlah tangki air bersih 10 unit
- Jumlah embun yaitu 2 unit
- Jumlah mata air gua yaitu 7 unit
e. Prasarana dan sarana pemerintahan
Prasarana dan sarana pemerintahan Desa
- Gedung kantor 1 mempunyai 2 ruangan

9
- Inventaris dan alat tulis kantor yaitu meja 2 buah, kursi 43 buah dan kendaraan
dinas 1 unit
- Administrasi pemerintahan Desa yaitu buku data peraturan Desa, buku keputusan
kepala desa, buku administrasi kependudukan, dll.
f. Prasarana Peribadatan
Masjid 1 buah
Mushola 1 buah
g. Prasarana Olah Raga
Lapangan sepak bola 1 buah
Lapangan bola voli 1 buah
h. Prasarana dan sarana kesehatan
1. Prasarana kesehatan
- Poliklinik Desa 2 unit
- Posyandu 2 unit
- Gudang penyimpan obat 1 unit
- Balai kesehatan ibu dan anak 1 unit
2. Sarana kesehatan
- Paramedis 2 orang
- Dukun bersalin terlatih 2 orang
- Bidan 1 orang
- Perawat 1 orang
i. Prasarana dan sarana pendidikan
Gedung SMP/sederajat 1 buah
Gedung SD/sederajat 2 buah
Gedung TK 1 buah
Perpustakaan Desa 1 buah
j. Prasarana energy dan penerangan
Diesel umum 1 unit
Genset pribadi 7 unit
k. Prasarana hiburan dan wisata
Tempat wisata 3 buah
Permandian gua air 7 buah


10
2.5. Struktur Pemerintahan Desa
Struktur Pemerintahan Desa Wawotimu adalah sebagai berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
KECAMATAN TOMIA TIMUR
DESA WAWOTIMU
JL. NO. WAWOTIMU

STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA



























KEPALA
DESA
MUJIDU
SEKRETARIS DESA
DJALIL
KAUR PEMBANGUNAN
LA AKA
KAUR PEMERINTAH
SAMSUL POU
KAUR UMUM
HAENUDIN
KA. DUSUN UMBUA
KARTOLO
KA. DUSUN LAGOLE
ABUSALIM
B P D


11
III. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN
3.1. Potensi Masyarakat
Jumlah penduduk Desa Wawotimu sebanyak 635 jiwa dengan klasifikasi
sebagai berikut: laki-laki sebanyak 319 jiwa dan perempuan 316 jiwa. Aliran
kepercayaan atau agama yang ada di Desa Wawotimu 100% Islam tidak ada campuran
dari agama lainnya.
Terciptanya potensi yang lebih besar di Desa Wawotimu disebabkan banyaknya
berbagai sektor, adapun sektor yang ada di Desa Wawotimu adalah sektor pertanian,
kerajinan, perikanan dan peternakan maupun pedagang kecil. Berbagai sektor tersebut
yang paling dominan adalah pertanian dan kerajinan, hal ini dikarenakan potensi
perkebunan yang ada di Desa Wawotimu memiliki pertumbuhan yang pesat karena
kualitas tanah yang dimiliki Desa Wawotimu sangat baik digunakan untuk lahan
pertanian berbeda dengan Desa lainnya yang ada di Kecamatan Tomia Timur.
Masyarakat Desa Wawotimu selain mengandalkan hasil pertaniannya, mereka juga
mempunyai kerja sampingan untuk menambah masukan nilai ekonomis seperti
kerajinan yaitu adanya pembuatan tapis beras yang berbahan dasar bambu, jelaja rumah,
alat tangkap bubu, dll.

3.2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program kerja, baik program
dari pemerintahan maupun dari mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat setempat terhadap kebersihan, hal ini dapat diliat
dari kurangnya partisipasi di dalam menjaga kebersihan di lingkungan pesisir
maupun permandian dalam gua, sehingga banyaknya sampah dan serta limbah yang
berhamburan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
2. Kurangnya oprasional yang mendukung kegiatan kerja di Desa Wawotimu seperti
terbatasnya peralatan Kebersihan.
3. Sebagian kecil masyarakat Desa wawotimu, khususnya orang tua tidak mengetahui
bahasa Indonesia, sehingga dalam melakukan pendataan kepada masyarakat
memiliki keterlambatan.
4. Kurannya koordinasi Kepala Desa dan Masyarakat Desa Wawotimu, sehingga
menyebabkan keterlambatan dalam menjalankan kegiatan yang dilakukan baik
kegiatan pemerintah maupun kegiatan individu.

12
5. Tidak adanya listrik yang memadai di Desa Wawotimu, sehingga menghambat
terjadinya proses kegiatan yang dilakukan.

3.1. Program Penugasan
Program penugasan yang disepakati dengan Kepala Desa di Wawotimu adalah
sebagai berikut :
1. Bakti sosial bersama masyarakat Desa Wawotimu setiap hari minggu
2. Pembuatan nomor rumah Desa Wawotimu
3. Pembuatan nama jalan Desa Wawotimu
4. Pembuatan papan nama Kepala Desa dan para perangkat Desa
5. Pembersihan Balai Desa bersama masyarakat dan perangkat Desa di Wawotimu
6. Pembuatan Struktur Pemerintahan Desa Wawotimu
7. Pembuatan Topografi PKK Desa Wawotimu
8. Pembersihan Benteng Rambiranda Lagole bersama masyarakat Desa Wawotimu
9. Penanaman pohon mahoni disekitaran Desa Wawotimu maupun Di Lapangan
Pesawat Terbang Tomia.
10. Panitia Maulid Nabi Muhammadad SAW 1435 H 2014 M di Masjid Al-Anshar
Dan Masjid Al-Hikma Di Desa Wawotimu.
11. Panitia pelaksana Turnamen Sepak Bola Polambasi Kawati Timu Cup II di Desa
Wawotimu.
12. Panitia pelaksanaan Festival Selat Kasipala 2014 (Pesta Nelayan Tradisonal Tomia)
dalam rangka mewujudkan kedaulatan laut tomia pada bingkai kearifan nelayan
lokal.
13. Pendataan tingkat pendidikan, Buta aksara, kepemudaan dan olahraga di Desa
Wawotimu.













13
IV. PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
4.1. Deskripsi Pelaksanaan Program Penugasan
Pelaksanaan program kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 6 Januari sampai 9
Februari 2014, yang berarti program kegiatan dilakukan selama 35 hari kerja dan
kegiatan selebihnya dilakukan dengan istirahat dan acara-acara yang direncanakan oleh
pihak kecamatan, desa, maupun dari kelompok KKN Nusantara angkatan XXIII tahun
2014 Universitas Haluoleo Kendari yang ditempatkan di masing-masing instansi.
Perjalanan Mahasiswa KKN Nusantara dari Kendari menuju ke Tomia tiba di
pelabuhan Tomia tepat pada pukul 06.00 WITA, sekaligus pada waktu itu juga setiap
Kepala Camat Tomia mengadakan penjemputan langsung untuk menuju kelokasi
kegiatan KKN Nusantara. Pada malam itu juga Kepala Camat Tomia mengadakan
penyambutan di balai kecamatan bersamaan dengan Kepala Desa dan Lurah yang
nantinya akan ditempatkan di setiap Desa dan Lurah yang ada di Kecamatan Tomia
Timur. Pada malam itu juga, setiap Kepala Desa dan Lurah langsung membawa
rombongan mahasiswa KKN Nusantara menuju ke lokasi masing-masing.
Pelaksanaan program kegiatan mahasiswa KKN Nusantara di Desa Wawotimu
Kecamatan Tomia Timur pada hari selasa tanggal 7 Januari 2014 di Desa Wawotimu
diadakan dengan penyerahan mahasiswa terhadap Kepala Desa oleh Dosen Pembimbing
serta perkenalan peserta Mahasiswa KKN Nusantara terhadap Kepala Desa dan para
perangkat desa. Pada tanggal 8 Januari, dilanjutkan dengan survei pendahulan lokasi
untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat Desa Wawotimu. Pada tanggal 9 Januari, dilaksanakan dengan musyawarah
atau diskusi program kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Wawotimu. Kemudian
pada malam hari dilanjutkan dengan pembuatan struktur organisasi KKN Nusantara
Desa Wawotimu, pembuatan absen dan mengadakan perjanjian bahwa setiap malam
pukul 19.00 WITA diadakan briefing untuk membahas program kegiatan yang akan
dilaksanakan ke hari berikutnya serta apa kendala dan permasalahan yang dihadapi
setiap mahasiswa KKN Nusantara agar dapat diselesaikan secara bersama dan dicari
bagaimana solusinya. Pada tanggal 10 Januari 2014 dilaksanakan pemasangan struktur
organisasi, mading, spanduk dan sekaligus pembersihan posko KKN Nusantara Desa
Wawotimu.
Pelaksanaan program KKN Nusantara tanggal 11 Januari 2014 dilaksanakan
dengan program kegiatan penanaman pohon gamal yang bertujuan sebagai penghijauan


14
serta sebagai pakan ternak. Kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 08.00 WITA
sampai selesai. Pada malam hari, kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan struktur
pemerintahan Desa Wawotimu. Pelaksanaan program KKN Nusantara tanggal 12
Januari 2014 dilaksanakan dengan pemasangan struktur pemerintahan Desa Wawotimu.
Kegiatan ini berlansung pada pukul 08.00 WITA sampai selesai.
Kelompok KKN Nusantara Desa Wawotimu pada minggu ke-2, tanggal 13
Januari 2014, program kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan bakti sosial
di balai desa yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan balai desa. Kegiatan ini
dilaksanakan dari pukul 08.00 WITA sampai selesai. Pada tanggal 14 Januari 2014
dilanjutkan dengan pemasangan papan nama Kepala Desa dan para perangkatnya yang
bertempat di setiap ruangan balai desa, proses pembuatannya dilakukan pada malam
hari. Tanggal 15-16 Januari 2014 dilanjutkan dengan bakti sosial pembersihan jalan
sekaligus penanaman pohon mahoni di pinggiran jalan Desa Wawotimu. Kegiatan ini
dilakukan mulai pukul 08.00 sampai selesai. Pada tanggal 17 Januari 2014 kelompok
KKN Nusantara melaksanakan penyuluhan kesehatan di SDN Wawotimu dan SDN
Lagole, dengan tujuan agar siswa-siswi dapat mengetahui bagaimana melakukan cuci
tangan yang baik dan sikat gigi yang benar sehingga siswa-siswi tidak mudah untuk
terkena kuman ataupun penyakit. Tanggal 16 januari 2014 mahasiswa KKN Nusantara
mengadakan penyuluhan kesehatan tentang bahaya narkoba dan rokok sekaligus
membahas UUD Hukum Kesehatan Di SMPN Satu Atap Wawotimu. Tujuan
penyuluhan ini adalah agar siswa-siswi tidak menggunakan rokok dan narkoba, karena
rokok dan narkoba sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Pada tanggal 19 januari 2014
mahasiswa-mahasiswi KKN Nusantara menjadi panitia pelaksana Maulid Nabi
Muhammadad SAW 1435 H 2014 M di Masjid Al-Anshar dan Masjid Al-Hikma di
Desa Wawotimu. Dari pelaksanaan Maulid Nabi ini, mahasiswa KKN Nusantara di
Desa Wawotimu menjadi salah satu pembaca protokol, ayat suci Al-Quran, saritilawah
dan salah satu pembaca sambutan Hikma Maulid Nabi Muhammadad SAW 1435 H
2014 M.
Kelompok KKN Nusantara Desa Wawotimu pada minggu ke-3, tanggal 20
januari 2014 melaksanakan program kegiatan Penanaman pohon mahoni yang
bertempat di lokasi lapangan pesawat terbang Tomia. Dengan tujuan penghijauan
kembali. Pada tanggal 21 januari 2014 mahasiswa melakukan kerja bakti/pembersihan
Benteng Rambiranda Lagole peninggalan sejarah masa lalu diatas pemerintahan
Awalluddin yang membawa ajaran islam pertama di Wakatobi khususnya di Tomia.

15
Tanggal 22 januari 2014 mahasiswa-mahasiswi KKN Nusantara Desa Wawotimu
Kecamatan Tomia Timur mengadakan silahturahmi disetiap warga atau masyarakat di
Desa Wawotimu dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antara sesama baik
masyarakat maupun antara mahasiswa. Pada tanggal 23 januari 2014 mahasiswa-
mahasiswi KKN Nusantara Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur melakukan
pendataan tingkat konsumsi ikan pada masyarakat Desa Wawotimu, agara kita dapat
mengetahui spesies apa saja yang dikonsumsi oleh masyrakat setiap harinya dan berapa
banyak jumlah yang di konsumsi. Pada tanggal 24-25 januari 2014 mahasiswa-
mahasiswi KKN Nusantara Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur mengadakan
pendataan tingkat kesehatan masyarakat di Desa Wawotimu. Sedangkan pada tanggal
26 januari 2014, program kegiatan yang dilakukan adalah menjadi salah satu Guru
bantu mengajar di SMA Negeri 2 Tomia ini berlangsung selama 3 minggu.
Kelompok KKN Nusantara Desa Wawotimu pada minggu ke-4, tanggal 27
januari 2014 melaksanakan program kegiatan Panitia pelaksana Festival Selat Kasipala
2014 (Pesta Nelayan Tradisonal Tomia) dalam rangka mewujudkan kedaulatan laut
tomia pada bingkai kearifan nelayan lokal, berlangsung selama 2 hari. Pada tanggal 29
januari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah menjadi panitia pelaksana Turnamen
Sepak Bola Polambasi Sekawati Timu Cup II di Desa Wawotimu. Tujuan dilaksanakan
kegiatan ini adalah untuk menjalin persaudaraan, kekeluargaan dan keakrabatan antara
Desa Wawotimu, Desa Kulati, Desa Dete, dan Desa Timu. Tanggal 30 januari 2014
program kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan dan penempelan serta pemasangan
Biografi PKK Balai Desa Wawotimu, kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 WITA
sampai selesai bertempat dibalai desa. Tanggal 31 januari 2014 kegiatan yang dilakukan
adalah penyuluhan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi Di SMPN 4 Tomia.
Pada tanggal 1 februari 2014 program kegiatan yang dilakukan adalah pendataan
penomoran rumah warga Desa Wawotimu, kegiatan ini berlangsung pada jam 18.00
WITA sampai selesai. Sedangkan pada tanggal 2 februari 2014 kegiatan yang dilakukan
adalah pembuatan No. Rumah sekaligus penempelan atau pemasangan disetiap rumah
Desa Wawotimu, tujuan dilakukan kegiatan ini adalah agar dapat diketahui nomor
berapa rumah yang dihuni oleh setiap warga dan agar dapat lebih mudah diketahui oleh
pengunjung ataupun tamu yang belum mengetahui posisi rumah setiap warga.
Kelompok KKN Nusantara Desa Wawotimu pada minggu ke-5, tanggal 3
februari 2014 melaksanakan program kegiatan pembuatan patok dan papan untuk nama
jalan di Desa Wawotimu. Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 WITA sampai

16
selesai. Pada tanggal 4 februari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan nama
jalan sekaligus pemasangan disetiap jalan yang telah ditentukan di Desa Wawotimu,
dengan tujuan agar masyarakat mudah untuk mengetahui nama setiap jalan dan
pengunjung baru yang datang di desa tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00
WITA sampai selesai. Tanggal 5 februari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah menjadi
salah satu Guru bantu mengajar di SMP Negeri 1 Atap Wawotimu sekaligus pengajaran
mengenai PBB untuk setiap siswa-siswi SMPN 1 Atap Wawotimu. Kegiatan ini
berlangsung selama 2 minggu dan menjadi program kerja sampingan, untuk membantu
siswa-siswi member pemahaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki setiap
mahasiswa-mahasiswi ataupun dari ilmu jurusan masing-masing. Pada tanggal 6
februari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah pemberian vaksin terhadap ternak yang
ada di Desa Wawotimu. Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 WITA sampai selesai.
Tanggal 7 februari 2014 program kegiatan yang dilakukan adalah pendataan tingkat
pendidikan masyarakat Desa Wawotimu sekaligus pendataan buta aksara Desa
Wawotimu. Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 WITA sampai selesai. Pada
tanggal 8 februari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pendataan data
kepemudaan Desa Wawotimu sekaligus pendataan data olahraga Desa Wawotimu.
Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 sampai selesai. Sedangkan pada tanggal 9
februari 2014 kegiatan yang dilakukan adalah melakukan kerja bakti/pembersihan
Benteng Rambiranda Lagole peninggalan sejarah masa lalu diatas pemerintahan
Awalluddin yang membawa ajaran islam pertama di Wakatobi khususnya di Tomia
bersamaan dengan seluruh masyarakat Desa Wawotimu.
Kelompok KKN Nusantara Desa Wawotimu pada minggu ke-6, dari tanggal 10-
16 februari 2014 mengadakan kegiatan liburan dan acara perpisahan bersama
masyarakat desa dan acara perpisahan bersama camat. Serta melakukan survei kembali
program kegiatan yang dilakukan selama berada di desa Wawotimu dan berpamitan
serta saling bermaaf-maafan kepada seluruh warga desa Wawotimu, kecamatan Tomia
Timur.

4.2. Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan pelaksanaan program penugasan di
lokasi KKN Nusantara baik faktor internal maupun eksternal adalah sebagai berikut :
a) Adanya dukungan dari Kepala Desa Wawotimu sehingga program kerja dapat
berjalan dengan efektif dan efisien

17
b) Lokasi muda dijangkau oleh peserta KKN Nusantara sehingga mamudahkan
mahasiswa di dalam menjalankan program kegiatan tanpa memikirkan transportasi
yang akan digunakan.
c) Partisipasi yang baik oleh Staf Kepala Desa di dalam menjaga kebersihan
lingkungan. Hal ini dilihat dari komitmen Staff di dalam menjaga lingkungan dengan
baik, demi tercapainya lingkungan yang bersih sehat dan nyaman di Desa
Wawotimu.
d) Adanya keinginan dan motivasi yang dimiliki oleh setiap peserta KKN Nusantara
dalam menjalankan program kegiatan kerja baik yang berada di Desa Wawotimu
maupun program kegiatan Kecamatan.
e) Adanya kerja sama yang baik antara masyarakat Desa Wawotimu dengan mahasiswa
KKN Nusantara sehingga program kegiatan yang dilakukan terlaksana dengan baik
tampa ada halangan ataupun kendala.
f) Adanya partisipasi masyarakat dalam meminjamkan kendaraan untuk keperluan
program kegiatan mahasiswa KKN Nusantara yang berada diluar lingkungan Desa
Wawotimu.
4.3. Faktor Penghambat
faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program penugasan KKN
Nusantara Desa Wawotimu, baik faktor internal maupun eksternal adalah sebagai
berikut :
a) Adanya perselisihan antara dusun Umbua dan dusun Lagole sehingga menghambat
program kegiatan pembuatan nama jalan di Desa Wawotimu.
b) Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di Desa Wawotimu di antaranya adalah
listrik, air dan kendaraan.
c) Terlambatnya dana dari pemerintah daerah setempat untuk keperluan konsumsi dan
kegiatan lain-lain.
d) Kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat di dalam menjaga kebersihan.
e) Terbatasnya waktu pelaksanaan program KKN Nusantara yang telah direncanakan.







18
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan KKN Nusantara pada Desa Wawotimu Kecamatan
Tomia Timur Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, maka dapat di
simpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a) Dengan adanya dukungan dari berbagai stekholder yang terlibat baik itu
mahasiswa, pemerintah, masyarakat maupun dosen pembimbing maka program
kegiatan di Desa Wawotimu bisa terlaksana dengan baik dan berjalan dengan
lancer.
b) Dengan adanya KKN Nusantara ini, dapat terjalin kerja sama antara pemerintah
Kabupaten Wakatobi dalam hal ini Desa Wawotimu dengan perguruan tinggi/
Universitas Halu oleo Kendari.
c) Dengan adanya KKN Nusantara mahasiswa dan masyarakat dapat saling
berinteraksi dan bekerja sama dalam mewujudkan program-program kerja untuk
mencapai suatu target yang diharapkan.
d) Dapat dikatakan bahwa kualitas dari KKN Nusantara belum begitu maksimal, hal
ini dapat dilihat dari kurangnya dukungan dari berbagai stekholder mengenai
program kerja.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan KKN Nusantara pada Desa Wawotimu Kecamatan
Tomia Timur Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
a) Agar KKN Nusantara ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran, maka
pembagian jurusan haruslah di posisikan dengan tepat dan benar sesuai dengan
Konsep The Right Man in the right Place. Sehingga tujuan dari KKN Nusantara
tepat dan efektif.
b) Agar KKN Nusantara berjalan dengan efektif, dibutuhkan sinergi antara anggota
kelompok di dalam mencapai tujuan yang dinginkan. Sehingga diharapkan kepada
peserta KKN Nusantara kedepannya untuk menjaga komitmen dan kebersamaan di
dalam meningkatkan kerja yang baik dan terstruktur.


19
c) Kepada pihak perguruan tinggi, kiranya pelaksanaan KKN Nusantara mendatang
mampu menambah waktu pelaksanaan KKN Nusantara agar hasil yang diinginkan
lebih maksimal.
d) Tersedianya alokasi dana yang lancar juga akan mempercepat program pekerjaan
yang dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai