Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu Kegiatan dalam pendidikan tinggi

yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Undang -Undang No 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan

pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara

bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani

mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang

ditimbulkannya.

Sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara

aktif mengembagnkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak muliya, serta keteramppilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penetapan ini didasarkan pada amanat presiden republik indonesia pada februari 1972.

Yang menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu

tertentu untuk tinggal dan membantu msyarakat pedesaan memecahkan masalah pembangunan

sebagai bagian dari kurikulumnya.

1
Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan pengabdian pada

masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata

(KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan

tinggi.

Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu

amanat Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat serta implementasi dari

ilmu pengetahuan yang di dapat selama berada di meja kuliah. Karena dimana kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) memiliki manfaat dan tujuan yang sangat besar bagi kelangsungan

kehidupan masyarakat, sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan mendapatkan

pengetahuan serta pengalaman langsung yang di dapat oleh mahasiswa selama mengikuti proses

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut.

Di samping itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi

masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya, bidang keagamaan

maupun dalam bidang-bidang yang lain sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat

menyentuh langsung dengan masyarakat serta membantu program pemerintah daerah.

Oleh sebab itu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat yang di

rasakan secara langsung oleh masyarakat, sehingga program-program yang di lakukan dalam

proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat

setempat karena di mana dari berbagai program yang di laksanakan selama menjalankan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) adalah program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,

sehingga program tersebut dapat di rasakan secara langsung hasilnya oleh masyarakat itu sendiri.

2
Hal ini berdasarkan materi pendidikan dan kebudayaan yang menyatakan bahwa:

1. Pendidikan tinggi harus merupakan bagian integral dari usaha-usaha pembangunan

nasional maupun regional.

2. Pendidikan tinggi harus merupakan penghubung antara dua yaitu ilmu pengetahuan dan

tekhnologi dengan masyarakat.

3. Menciptakan serta memadukan relevansi antara program studi, terutama perangkat

administrasi kurikulum dengan keadaan yang nyata.

Dalam hal ini mahsiswa calon sarjana selalu di identikkan dengan guru pengajar ataupun

dosen yang selalu berhubungan dengan dunia pendidikan. Yang memberikan sumbangsi dan

tenaganya untuk mengajar dan membimbing, relaitas yang terjadi bahwa mahasiswa selain

sebagai tenaga pengajar mereka juga harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat di

lingkungan sekitar pembuktian bahwa ilmu yang di dapat bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar

tanpa harus di identikkan dengan dunia pendidikan yang formal tetapi harus mampu memberikan

dedikasi kepada masyarakat.

Fakta, bahwa masyarakat minoritas ada yang tidak mampu untuk mengikuti jenjang

pendidikan formal karena berbagai faktor penghambat salah satunya masalah ekonomi,

dampaknya masyarakat tidak bisa membaca, sehingga akan merembet pada pendidikan anak

yang tidak berpendidikan sehingga tidak mampu mencerdaskan generasi-generasi yang akan

menjadi estafet   bangsa. Selain itu juga dari kuliyah kerja nyata ini juga mahasiswa harus

mampu memberikan solusi atas semua rentetan permasalahan yang terjadi, yaitu dengan di

terjunkan secaralangsung dilapangan agar mahasiswa bisa memberikan ide kreatifnya terhadap

permasalahan yang terjadi.

3
1.2 Maksud dan Tujuan KKN

Secara umum kuliah kerja nyata mempunyai 4 (empat) tujuan, yaitu :

1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam

masyakarat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan

menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis interdisipliiner.

2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni dalam

upya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader pembangunan.

3. Supaya perguruan tinggi dapat mencetak sarjana pengisi tekhnologi struktur dalam

masyarakat yang lebih menghayati kondisi gerak dan permaslahan yang komplek

dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian out put

perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam menaggulangi

permasalahan pembangunan yang lebih pragmatis dan interdisipliner.

4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instasi

terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi lebih dapat berperan dan menyesuaikan

pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan realistis dari masyarakat yang sedang

membangun.

1.3 Kegunaan KKN

Adapun kegunaan kuliyah kerja nyata yang bisa dirasakan oleh :

1.3.1 Bagi Mahasiswa KKN

1. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis dalam

menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.

4
2. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang kegunaan agama, ilmu, seni dan

budaya bagi pembangunan.

3. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang di hadapi

masyarakat dalam melaksanaka pembangunan.

4. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam melakukan telaah,

perumusan dan pemecahan masalah.

5. Membina mahasiswa menjadi inovator, motivator, dinamisator, problem solver

dan Religions counselor.

6. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap

kemajuan masyarakat.

7. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.

1.3.2 Bagi Masyarakat dan Pemerintah

1. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan melaksanakan

pembangunan.

2. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai dengan

pembagunan.

a. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga

terjamin kelangsungan pembangunan bangsa dan negara.

3. Bagi Perguruan Tinggi


a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan

masyarakat sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan

pembangunan.

5
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang

berharga dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan kegiatan

penelitian.

c. Mempererat kerja sama antara lembaga Muhammadiyah dengan instansi

lain dalam pelaksanaan pembangunan

6
BAB II

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DESA

2.1 Kondisi Geografi

2.1.1 Sejarah Desa Silanga

A. Riwayat singkat berdirinya Desa Silanga

Desa Silanga sebelum berdiri menjadi sebuah desa, di perkirakan pada abad ke-17

telah dihuni oleh berbagai etnis kelompok masyarakat yang mendiami beberapa

pemukiman penduduk yamg terdiri dari :

1. Pemukiman Toraranga yang terletak di bagian timur atau posisi pantai;


2. Pemukiman Tandelere yang terletak di bagian barat kawasan pegunungan yang
sekarang di kenal Torivela;
3. Pemukiman Bulumarapia juga terletak dibagian barat yang sekarang di kenal
dengan Tobualo;
4. Pemukiman Volomembangu yang terletak di bagian tengah desa Silanga.

Keempat pemukiman ini pemukiman ini dipersatukan oleh seorang tokoh yang

berpengaruh pada masanya yang bernama Aru Biru yang dikenal dengan panggilan

akrabnya Pue Boku ( nenek pendek) kemudian pada tahun 1890, Pue Boku mendirikan

sebuah kampong yang diberi nama kampung atau desa Silanga yang dipimpin langsung

oleh beliau dengan gelar Magau, yang sekarang di kenal oleh masyarakat desa SIlanga

dengan sebutan Magau panda. Kemudian pada tahun 1897 beliau ditangkap oleh Belanda

karena tidak mau tunduk oleh penjajah, maka beliau digantikan oleh keponakannya yang

bernama Rontolage yang sudah berada dibawah kekuasaan kerajaan Parigi pada tahun

7
1897. Rontolage diangkat oleh raja parigi dengan kedudukan sebagai kepala kampung

Silanga’a dan juga jabatan sebagai Kapita.

Dan selanjutnya setahun kemudian kepemimpinan Rontolage sebagai kepala kampung

diseranhkan kepada anak perempuannya yang bernama Kalibamba, sedangkan

jabatannya sebagia Kapita tetap dijabat oleh Rontolage. Dari sinilah awal mula

berdirinya desa Silanga yang kepala desanya silih berganti dan sampai tahun 2016 kepala

desa dijabat oleh Arman Lakani.

B. Asal Usul Nama Desa Silanga

Silanga terdiri dari dua kata yaitu “Sila” dan “Nga’a”. Sila artinya Dasar, sedangkan

Nga’a artinya Ringan. Pegertian muncul ketika pada wakt pembahasan ketentuan hokum

adat yang harus dilaksanakan oleh desa, maka dimusyawarahkan hokum data tersebut

melalui tokoh-tokoh adat yang ada, dimana hokum ada pada waktu itu sangat tidak

memungkinkan untuk diterapkan atau dijalankan di desa Silanga, karena snagat berat,

lalu diambillah kesepakatan berssama lewat musyawarah adat, dimana hokum adat

kesalahan atau denda yang besar diringankan, diantaranya sperti denda seekor kerbau

diganti dengan seekor sapi. Denda seekor spai diganti dengan seeokr kambing sementara

denda seekor kambing di ganti dengan seekor ayam.

Dari sinilah muncul kata Silanga’a yang artinya dasar-dasar hokum dat yang berat

menjadi ringan. Perubahan hokum data ini di sebabkan karna berbagaia kelompok etnis

masyarakt yang bermukim di desa Silanga pada waktu itu.

C. Nama-nam yang oernah Memimpin Desa Silanga

1. Aru Biru (1890-1897);

2. Rontolage (1897-1898);

8
3. Kalibamba (1898-1906);

4. Lento (1906-1914);

5. Lanjima (1914-1924);

6. Botulolo (1924-1932);

7. Paita (1924-1932);

8. Sale.P (1940-1949);

9. Ahio Citan (1949-1950);

10. Yodo (1950-1956);

11. Hi. Mahmud (1956-1957);

12. L. Yunus (1957-1960);

13. Ladjiro (1960-1968);

14. Yusuf Lasabaro (1968-1976);

15. Bantilan (1976-1979);

16. Saso Hi. Tandilawa (1979-1985);

17. Ambo Zakir (1985-2002);

18. Athar Hi. Yusuf (2002-2003);

19. Kahar Muzakar (2003-2004) Pjs;

20. Nalman Sido (2004-2010);

21. Arman Lakani (2010-2016).

(narasamber bapak Hasbi Masjidi kepala desa Toraranga dan bapak Kahar Muzakar

Pejabat Sementara Desa Silanga). Desa Toraranga adalah Desa hasil Pemekaran desa

Silanga.

9
2.1.2 Letak dan batas-batasnya

Desa Silanga merupakan salah satu desa dari tujuh desa yang masuk dalam wilayah

Kecamtan siniu, yang sangat geografis. Desa Silanga terbagi atas empat (4) Dusun dan

delapan belas (12) Rukun Tetangga (RT) degan luas wilayah 33.02 Ha. Adapun batas-

batas Desa Silanga adalah :

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tandaigi.

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Toraranga.

 Sebelah Timur Berbatasan dengan Teluk Tomini.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Labuan.

Jumlah Penduduk desa Silanga Tahun 2010 tercatat sebesar 1738 jiwa, masing-

masing 849 jiwa laki-laki dan 889 jiwa perempuan. Jumlah angkatan kerja 586 orang

untuk sektir lapangan kerja menunjukan bahwa sebagian besar pendududk memiliki

mata pencaharian sebagai Petani 449 orang, Nelayan 53 orang, Pedagang 32 orang,

Pegawai Negeri Sipil 20 orang, Pegawai Swasta/Honorer 19 orang, Tukang kayu/batu

13 orang.

Disektor kegiatan ekonomi kawasan cukup potensial, hal ini dikarenakan jalan

poros trans Sulawesi.

2.1.3 Kondisi Fisik Lingkungan

a. Topografi

10
Desa Silanga terletak di kecamatan Siniu arah Selatan dengan zona wilayah Datar

dan pegunungan, namun cenderung didominasi kawasan lahan pegunungan.

Kondisi tersebut menempatkan kawasan rata-rata berada antara 0 – 10 meter diatas

permukiman laut (DPL).

b. Kondisi Lingkungan

Desa Silanga terletak dibagian utara Kabupaten Parigi Moutung atau tepatnya

berada pada poros jalan Trans Sulawesi arah Utara Parigi, dan secara fisik

kelurahan ini terletak pada kawasan pesisir pantai, teluk Tomini.

2.2 Kondisi Demografis

Masyarakat Desa Silanga didominasi oleh suku Kaili sebagai penduduk asli yang

turun temurun berada didesa ini akan tetapi ada juga suku-suku dari Sulawesi Selatan

(suku Bugis,Mandar), Gorontalo,dsb.

Di samping faktor lainya aspek demografi termasuk salah satu aspek yang sangat

penting dalam suatau wilayah pedesaan. Penduduk baik statusnya sebagai subyek dan

terlebih lagi sebagai subyek pembangunan merupakan salh satu sumber daya

terpenting yang kemampuannya harus ditumbuh kembangkan sehingga mampu

menjawab berbagai perkembangan yang terjadi sebagai dampak dari pembangunan

itu sendiri.

2.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

11
Penduduk

menurut

Perempuan; Laki - Laki;


Laki 49
- Laki jenis
51 Perempuan
kelamin di

Desa

Silanga

tahun 2010 :

Sumber : Data Kantor Desa Silanga Tahun 2010

2.2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Adapun kondisi ekonomi masyarakat Desa Silanga pada umumnya berpotensi

(mata pencaharian) sebagai Petani, Nelayan, Buruh Tani, Tukang serta sebagian kecil

adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Honorer yang relatif berpenghasilan rendah.

Dimana hal ini merupan hal mendasra bagi peningkatan taraf hidup masyarakat kawasan

pemukiman di Desa Silanga terhadap perubahan hunian itu sendiri. Dari hasil perolehan

data lapangan diketahui komposisi penduduk sebagai berikut :

Petani 86 %
Nelayan 9 %
Pedagang 2%
Honorer 1 %
Tukang 2 %

12
Sumber : Data Kantor Desa Silanga Tahun 2010

2.3 Kondisi Sosial Dan Ekonomi

2.3.1 Kondisi Sosial

Kehidupan Masyarakat Desa Silanga masih sangat homogeny dengan menganut system

kekerabatan yang sangat kuat, Karena secara historis warga 8masyarakatnya masih

banyak diikat oleh budaya yang sama dengan berdasarkan asas kekluargaan. Hal ini dapat

dilihat dari cara kehidupan mereka, dimana mereka sangat memperhatikan hubungan

darah atau hubungan famili di antara mereka.

Tatanan masyarakat Desa Silanga dapat dikatakan masih sangat rapat, di perkuat dengan

system kemasyarakatan yang teguh dengan nilai-nilai kekeluargaan dan

kegetongroyongan, dan tetap berlandaska kepada nilai religi yang ada.

Masyarakat Desa Silanga adalah masyarakat yang suka bekerja secara gotong-royong.

Misalnya jika ada salah satu keluarga yang mengadakan upacara pernikahan atau ada

warga yang sedang berduka, maka dengan suka rela anggota masyarakat lainnya akan

datang membantu keluarga tersebut, walaupun tanpa harus diundang. Kehidupan seperti

itu sangat baik untuk dilestarikan untuk kepentingan pembangunan Desa.

Desa Silanga pada umumnya memiliki adat istiadat yang seragam baik di bidang

kesenian, perayaan hari-hari besar maupun penerapan norma-norma keagamaan dengan

desa-desa lain yang ada di Kecamatan Siniu.

13
2.3.2 Keadaan Ekonomi

Pertanian adalah salah satu sector ekonomi yang di harapkan akan dapat bertahan

dalam berbagai bentuk usaha dimasing-masing sub sector. Keadaan tanah di Desa Silanga

terdiri dari dataran dan pegunungan denagn ketinggian diatas permukiman air laut 0 -10

meter.Sumber daya alam yang paling menunjang penghasilan penduduk Desa Silanga

adalah tanah yang subur dimanfaatkan untuk pertanian khususnya tanaman perkebunan

dari luas wilayah Desa Silanga diantaranya digunakan sebagai lahan pertanian (kebun)

seluas ±555,95 Ha, Ladang 15 Ha pada umumnya masyarakat desa Silanga

mengahrapkan tanaman perkebunan kelapa, cacao.

Keadaan ekonomi masyarakat desa Silanga khususnya petani dan nelayan masih

berpenghasilan rendah disebabkan berbagai faktor diantaranya petani dan nelayan tidak

memiliki pengetahuan yang cukup baik dari perawatan/pemeliharaan pengolahan maupun

pemasaran hasil perkebunan dan masih kurangnya kesadaran masyarakat petani bekerja

secara mapalus bahkan cenderung mengolah sendiri-sendiri.

2.4 Kondisi Pemerintahan Desa

Dusun sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Silanga memiliki

fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut

terutama berkaitan hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya.

Struktur administrative kepemimpinan Desa Silanga dapat dilihat dalam bagan dibawah

ini :

14
Sumber :Pejabat Sementara Desa Silanga Tahun 2016

15
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN

3.1. Program Kerja KKN Desa Toga


Program/kegiatan KKN Desa Silanga Kecamatan Siniu terbagi menjadi dua jenis
Program kerja yaitu, Program Kerja Pokok dan Program Kerja Ekstra.

A. Program Kerja Pokok


Program kerja pokok KKN Desa Silanga Kecamatan Siniu sebagai berikut :
1. Penyuluhan Narkoba
Program penyuluhan narkoba menjadi salah satu program pokok yang harus
dilaksanakan mengingat tingkat penggunaan narkoba di desa silangga yang rata-rata
penggunanya adalah remaja. Hal ini membuat masyarakat khususnya para orang tua
manjadi resah karena takut anak-anak mereka menjadi korban. Mengatasi
permasalahan tersebut maka dilakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta
dampaknya. Penyuluhan narkoba dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu penyuluhan di
kantor kecamatan pada tanggal 17 september 2016 dengan sasaran kepada masyarakat
umum dan di laksanakan di SMP Negeri 1 Siniu pada tanggal 19 september 2016.
Kami melakukan pendekatan sebagai pengenalan bahaya narkoba serta
pencegahannya. Kami menjelasakan sedikit tentang dampak yang ditimbulkan dari
narkoba dan obat-obatan sejenis sehingga mereka tidak mudah terpengaruh ataupun
sekedar ingin mencoba-coba dengan bujuk rayu dari para pengguna narkoba.
2. Aministrasi Keuagan Desa.
Program ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara langsung bersama-
sama dengan aparat desa khususnya bendahara di desa silanga. Kegiatan ini kami
laksanakan mengingat bendahara di desa silanga ini masih kurang berpengalaman
karena baru di angkat menjadi bendahara desa. Kami membatu dalam hal pembukuan
administrasi desa. Kegiatan ini kami lakukan bersama dengan bendahara desa dalam
hal pembuatan fotmat dalam buku kas desa. Mulai dari buku kas umum, buku bank
dan buku kas pembantu kegiatan desa silanga. Kegiatan ini kami laksanakan setiap

16
hari selasa dan jum’at selama 2 minggu. Terjadi 5 kali pertemuan kami mulai dari
saling konsultasi permasalahan, pengadaan alat dan bahan sampai dengan pembuatan
bukuan kas desa.
3. Pemberdayaan Ekonomi
Desa silanga memiliki sekelompok petani dan nelayan yang tergabung dalam
kelompok-kelompoknya. Pemberdayaan kelompok ini dilakukan dengan
melaksanakan program penyuluhan yaitu pemberdayaan ekonomi di bidang pertanian
dan perikanan yang dilaksanakan di desa dengan mengundang beberpa pemateri dari
universitas tadulako sesuai dengan bidangnya masing-masing. Namun, dalam
pelaksanannya yang direncanakan pada tanggal …… kami memiliki kendala terhadap
kesibukan dari masyarakat desa yang dikarenakan adanya hal yang tidak di
rencanakan yaitu kedukaan di salah satu rumah penduduk serta sibuk melaksanakan
persiapan acara pernikahan. Kepala desa menyarankan untuk membatalkan sosialisasi
tersebut mengingat kesibukan warganya. Pemberdayaan ekonomi kami hanya bisa
melaksanakan pembuatan kebun tanaman toga di masing - masing dusun di Desa
Silanga.
4. Profil Desa
Program ini merupakan satu-satunya kegiatan fisik dalam rangkaian program
kerja KKN 74 Desa silanga. Program Profil Desa terbagi menjadi tiga (3) bagian
yaitu :
1. Pembuatan Tapal Batas Dusun
Batas dusun direnovasi dari yang sebelumnya hanya berupa papan kayu,
dan ada pula yang belum memiliki batas, menjadi batas dusun permanen
berbahan dasar batako, Tapal batas di buat di 3 titik batas-batas dusun
Desa Silanga.
2. Pembuatan Struktur Pemerintahan Desa Silanga
Pembuatan kembali Struktur Pemerintahan desa yang sudah digunakan
pada pemerintahan desa sebelumnya.
3. Rekap Data Monografi
Membantu aparat Desa Silanga untuk merekap Data jumlah KK ( Kepala
Keluarga) yang ada di 3 dusun desa Silanga.

17
5. Persiapan MTQ
Pada program ini kami melakasnakan 2 macam kegiatan Yaitu :
a. Pembuatan papan motto Kecamatan Siniu
b. Kerja bakti di Masjid Desa Silanga
B. Program Ekstra
Program Ekstra KKN Desa Silanga Kecamatan Siniu Sebagai Berikut :
1. Membantu Tenaga Kesehatan Desa
Membantu Tenaga Kesahatan dalam pelaksanaan Imunisasi Balita dan
Pemriksaan kesahatan Lansia, kegitan berlansung 2 kali. Pertama di lakuakan pada
tanggl 5 September 2016 di Posyandu Desa Silanga dan yang kedua di lakukan pada
tanggal 19 september di Kantor Desa Silanga.
2. Panjat Pinang
Program ini merupakan program ekstra yang di lakukan untuk memeriahkan
hari Raya Idhul Adha. Pada program ini melibatkan anak-anak sebagai peserta.
3. Pertandingan Bola Voly dan Main Hadang
Program ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan bakat masyarakat Desa
Silanga dalam cabang olahraga Bola Voli dan Main Hadang. Peserta yang terlibat
dalam kegitan ini adalah Pemuda dan Ibu-ibu yang tergabung dari tiap-tiap club di
tiap-tiap dusun Desa Silanga.
4. Pertandingan Lomba Azan dan Mengaji
Program ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan bakat Masyarakat
Khususnya anak-anak dalam bidang Keagamaan yaitu mengikuti lomba Adzan dan
Mengaji.

3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat


Dalam setiap pelaksanaan program, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi baik
faktor pendukung maupun faktor penghambat. Adapun faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam pelaksanaan KKN 74 Desa Silanga adalah sebagai berikut:

18
3.2.1. Faktor Pendukung
Suatu kegiatan dapat berjalan sukses dengan adanya bantuan dari berbagai pihak yang
terkait. Program kerja KKN 74 Desa Silanga telah berjalan dengan sukses dikarenakan
adanya faktor-faktor sebagai berikut.
1. Masyakat desa meliputi aparat desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga desa yang
suportif dan antusias terhadap program kerja KKN 74 Desa Silanga. Dalam pelaksanaan
program, masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam hal persiapan, maupun pelaksanaan
kegiatan; seperti bergotong-royong dalam mempersiapkan kegiatan dalam hal mencari
perlengkapan dan peralatan, penyediaan bahan baku, pendistribusian undangan, hingga
mengisi acara dan menghadiri kegiatan.
2. Fasilitas yang memadai. Fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di Desa Silanga dinilai
cukup baik dan bermanfaat bagi pelaksanaan program kerja KKN 74 Desa Silanga.
Adapun fasilitas yang dimaksud yaitu peralatan penunjang seperti sound system, tempat
kegiatan, in focus; perlengkapan penunjang seperti bahan baku (bambu); dan Pohon
Pinang, serta kemudahan akses yang dimana lokasi Desa Silanga dinilai strategis,
sehingga akses menuju tempat tertentu mudah dicapai seperti pasar, toko ATK, fotocopy,
Kantor Camat.
3. Sumber dana kegiatan yang mencukupi. Sumber dana kegiatan dalam program kerja
KKN 74 Desa Silanga merupakan sumber dana swadaya yang diperoleh dari kontribusi
mahasiswa peserta KKN 74 Desa Silanga, serta donasi dari Pemerintah dan Masyarakat
Desa Silanga. Pemerintah dan Masyarakat Desa Silanga memiliki peranan penting dalam
mengisi sumber dana, adanya sumbangan baik dari pihak aparat desa, tokoh masyarakat,
pemuda, maupun warga; baik dalam bentuk fresh money maupun bantuan logistik sangat
membantu kebutuhan finansial, walaupun sumber dana dari Alokasi Dana Desa belum
dapat terealisasikan pada KKN 74 Desa Silanga kali ini.
3.2.2. Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung, dalam pelaksanaan program kerja KKN 74 Desa Silanga
terdapat pula faktor-faktor penghambat yang kemudian membuat pelaksanaan program
berjalan sukses namun kurang maksimal dan tidak berjalan sesuai perencanaan. Berikut
merupakan rincian faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan KKN 74 Desa Silanga.

19
1. Keterbatasan waktu. Waktu yang dialokasikan pada KKN 74 Desa hanya selama 26 hari.
Sedikitnya waktu yang dialokasikan membuat program terlaksana namun tidak begitu
memuaskan antusias warga. Begitu banyak warga yang antusias dengan program kerja
KK 74 Desa Silanga, namun dikarenakan waktu yang terbatas, mahasiswa peserta KKN
74 Desa Silanga belum mampu untuk mengakomodir dan memfasilitasi keinginan warga
yang menginginkan program berjalan lebih lama.
2. Lemahnya konektivitas jaringan seluler maupun internet. Jaringan seluler dan internet
merupakan salah satu perlengkapan penunjang yang sangat substantif dalam pelaksanaan
kegiatan. Hal ini menyangkut penunjang dalam hal koordinasi antar pelaksana kegiatan,
pemateri, bahkan penunjang dalam hal persiapan materi yang dimana menggunakan
internet. Lemahnya konektivitas jaringan Desa Silanga merupakan suatu hambatan,
namun dapat teratasi dengan mencari konektivitas jaringan yang lebih baik di desa lain.
3. Faktor alam yang tidak bersahabat. Faktor alam seperti cuaca yang ditandai dengan hujan
lebat membuat pelaksanaan program kerja terhambat bahkan tertunda.

3.3 Hasil Dan Capaian


Dalam bab ini akan dipaparkan hasil-hasil pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) yang berhasil dilaksanakan di Desa Silanga Kecamatan Siniu. Program kerja terdiri
dari 5 program kerja pokok, dan 4 program kerja ekstra. Terdapat beberapa ketidaksesuaian
antara pelaksanaan dengan rencana program kerja, karena adanya faktor-faktor penghambat
yang tidak dapat dihindari.
Berikut merupakan uraian kegiatan pelaksanaan program kerja secara rinci:
WAKTU TINGKAT
NO PROGRAM
PELAKSANAAN PENCAPAIAN
PROGRAM POKOK
1 Penyuluhan Narkoba 10 dan 19 9.4
September 2016
2 Administrasi keuangan desa 6.6
3 Pemberdayaan Ekonomi 22.7
4 Profil Desa 16.0
5 Persiapan MTQ 3.3
PROGRAM EKSTRA
1 Membantu Tenaga Kesehatan 4.4
2 Panjat Pinang 5.5
3 Pertandingan Bola voli dan 16.6

20
Main Hadang
4 Pertandingan lomba adzan 15.5
dan Mengaji
Tabel Uraian Program Kerja KKN 74 Desa Silanga

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan
bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan

21
wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan
antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa
dan masyarakat.

Peran masyarakat, baik secara materi maupun nonmateri sangat membantu terlaksananya
program KKN. Dengan adanya animo masyarakat yang baik dapat membantu mahasiswa KKN
belajar bersosialisasi dengan warga, belajar bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai
dengan norma-norma yang berlaku. Di samping itu, peran serta masyarakat juga mendukung
dalam kelancaran pelaksanaan program KKN, dimana masyarakat di seluruh lapisan tanpa
terkecuali turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program, baik secara materiil maupun non
materiil, baik dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi.

4.2. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan KKN Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 74
Tahun Ajaran 2016/2017 di Desa Silanga, disadari bahwa terdapat beberapa hal yang perlu
direkomendasikan sebagai bahan pembenahan bagi semua pihak baik masyarakat, Pemerintah
Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Daerah maupun semua pihak yang terlibat dan telah
membantu selama pelaksanaan kegiatan KKN ini. Adapun saran-saran tersebut yaitu:
1. Pemerintah harus menjaga dan memelihara lingkungan yang ada di desa agar dapat
menunjang segala aktifitas aparat desa sehingga tugas dan fungsi aparat desa dapat
berjalan dengan baik.
2. Perlu membangun rasa solidaritas antara pemerintah Desa/Kecamatan dengan
masyarakat Desa untuk menuju sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
3. Perlu adanya sentuhan tangan-tangan yang profesional yang mendampingi masyarakat
dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan Desa, dalam hal
ini adalah mahasiswa KKN yang merupakan bagian dari Universitas Tadulako yang
perannya adalah sebagai masyarakat yang ilmiah.
4. Akhir kata penulis selaku mahasiswa KKN Profesi Integral Multi Model berharap agar
program yang penulis laksanakan selama ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan
masyarakat demi tercapainya masyarakat desa yang lebih sejahtera.

22
23
LAMPIRAN

24
LAMPIRAN 1:
LAPORAN KELOMPOK,
RENCANA PEMBAGIAN TUGAS
PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KKN KEPADA SEMUA
ANGGOTA

25

Anda mungkin juga menyukai