PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu Kegiatan dalam pendidikan tinggi
yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Undang -Undang No 12 Tahun 2012 tentang
mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang
ditimbulkannya.
Sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara
Penetapan ini didasarkan pada amanat presiden republik indonesia pada februari 1972.
Yang menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu
tertentu untuk tinggal dan membantu msyarakat pedesaan memecahkan masalah pembangunan
1
Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan pengabdian pada
masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan
tinggi.
Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu
amanat Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat serta implementasi dari
ilmu pengetahuan yang di dapat selama berada di meja kuliah. Karena dimana kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) memiliki manfaat dan tujuan yang sangat besar bagi kelangsungan
kehidupan masyarakat, sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan mendapatkan
pengetahuan serta pengalaman langsung yang di dapat oleh mahasiswa selama mengikuti proses
Di samping itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi
masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya, bidang keagamaan
maupun dalam bidang-bidang yang lain sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat
Oleh sebab itu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat yang di
rasakan secara langsung oleh masyarakat, sehingga program-program yang di lakukan dalam
proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat
setempat karena di mana dari berbagai program yang di laksanakan selama menjalankan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) adalah program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,
sehingga program tersebut dapat di rasakan secara langsung hasilnya oleh masyarakat itu sendiri.
2
Hal ini berdasarkan materi pendidikan dan kebudayaan yang menyatakan bahwa:
2. Pendidikan tinggi harus merupakan penghubung antara dua yaitu ilmu pengetahuan dan
Dalam hal ini mahsiswa calon sarjana selalu di identikkan dengan guru pengajar ataupun
dosen yang selalu berhubungan dengan dunia pendidikan. Yang memberikan sumbangsi dan
tenaganya untuk mengajar dan membimbing, relaitas yang terjadi bahwa mahasiswa selain
sebagai tenaga pengajar mereka juga harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat di
lingkungan sekitar pembuktian bahwa ilmu yang di dapat bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar
tanpa harus di identikkan dengan dunia pendidikan yang formal tetapi harus mampu memberikan
Fakta, bahwa masyarakat minoritas ada yang tidak mampu untuk mengikuti jenjang
pendidikan formal karena berbagai faktor penghambat salah satunya masalah ekonomi,
dampaknya masyarakat tidak bisa membaca, sehingga akan merembet pada pendidikan anak
yang tidak berpendidikan sehingga tidak mampu mencerdaskan generasi-generasi yang akan
menjadi estafet bangsa. Selain itu juga dari kuliyah kerja nyata ini juga mahasiswa harus
mampu memberikan solusi atas semua rentetan permasalahan yang terjadi, yaitu dengan di
terjunkan secaralangsung dilapangan agar mahasiswa bisa memberikan ide kreatifnya terhadap
3
1.2 Maksud dan Tujuan KKN
2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni dalam
3. Supaya perguruan tinggi dapat mencetak sarjana pengisi tekhnologi struktur dalam
masyarakat yang lebih menghayati kondisi gerak dan permaslahan yang komplek
perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam menaggulangi
terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi lebih dapat berperan dan menyesuaikan
pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan realistis dari masyarakat yang sedang
membangun.
1. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis dalam
4
2. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang kegunaan agama, ilmu, seni dan
4. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam melakukan telaah,
6. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
pembangunan.
2. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai dengan
pembagunan.
pembangunan.
5
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang
penelitian.
6
BAB II
Desa Silanga sebelum berdiri menjadi sebuah desa, di perkirakan pada abad ke-17
telah dihuni oleh berbagai etnis kelompok masyarakat yang mendiami beberapa
Keempat pemukiman ini pemukiman ini dipersatukan oleh seorang tokoh yang
berpengaruh pada masanya yang bernama Aru Biru yang dikenal dengan panggilan
akrabnya Pue Boku ( nenek pendek) kemudian pada tahun 1890, Pue Boku mendirikan
sebuah kampong yang diberi nama kampung atau desa Silanga yang dipimpin langsung
oleh beliau dengan gelar Magau, yang sekarang di kenal oleh masyarakat desa SIlanga
dengan sebutan Magau panda. Kemudian pada tahun 1897 beliau ditangkap oleh Belanda
karena tidak mau tunduk oleh penjajah, maka beliau digantikan oleh keponakannya yang
bernama Rontolage yang sudah berada dibawah kekuasaan kerajaan Parigi pada tahun
7
1897. Rontolage diangkat oleh raja parigi dengan kedudukan sebagai kepala kampung
jabatannya sebagia Kapita tetap dijabat oleh Rontolage. Dari sinilah awal mula
berdirinya desa Silanga yang kepala desanya silih berganti dan sampai tahun 2016 kepala
Silanga terdiri dari dua kata yaitu “Sila” dan “Nga’a”. Sila artinya Dasar, sedangkan
Nga’a artinya Ringan. Pegertian muncul ketika pada wakt pembahasan ketentuan hokum
adat yang harus dilaksanakan oleh desa, maka dimusyawarahkan hokum data tersebut
melalui tokoh-tokoh adat yang ada, dimana hokum ada pada waktu itu sangat tidak
memungkinkan untuk diterapkan atau dijalankan di desa Silanga, karena snagat berat,
lalu diambillah kesepakatan berssama lewat musyawarah adat, dimana hokum adat
kesalahan atau denda yang besar diringankan, diantaranya sperti denda seekor kerbau
diganti dengan seekor sapi. Denda seekor spai diganti dengan seeokr kambing sementara
Dari sinilah muncul kata Silanga’a yang artinya dasar-dasar hokum dat yang berat
menjadi ringan. Perubahan hokum data ini di sebabkan karna berbagaia kelompok etnis
2. Rontolage (1897-1898);
8
3. Kalibamba (1898-1906);
4. Lento (1906-1914);
5. Lanjima (1914-1924);
6. Botulolo (1924-1932);
7. Paita (1924-1932);
8. Sale.P (1940-1949);
(narasamber bapak Hasbi Masjidi kepala desa Toraranga dan bapak Kahar Muzakar
Pejabat Sementara Desa Silanga). Desa Toraranga adalah Desa hasil Pemekaran desa
Silanga.
9
2.1.2 Letak dan batas-batasnya
Desa Silanga merupakan salah satu desa dari tujuh desa yang masuk dalam wilayah
Kecamtan siniu, yang sangat geografis. Desa Silanga terbagi atas empat (4) Dusun dan
delapan belas (12) Rukun Tetangga (RT) degan luas wilayah 33.02 Ha. Adapun batas-
Jumlah Penduduk desa Silanga Tahun 2010 tercatat sebesar 1738 jiwa, masing-
masing 849 jiwa laki-laki dan 889 jiwa perempuan. Jumlah angkatan kerja 586 orang
untuk sektir lapangan kerja menunjukan bahwa sebagian besar pendududk memiliki
mata pencaharian sebagai Petani 449 orang, Nelayan 53 orang, Pedagang 32 orang,
13 orang.
Disektor kegiatan ekonomi kawasan cukup potensial, hal ini dikarenakan jalan
a. Topografi
10
Desa Silanga terletak di kecamatan Siniu arah Selatan dengan zona wilayah Datar
b. Kondisi Lingkungan
Desa Silanga terletak dibagian utara Kabupaten Parigi Moutung atau tepatnya
berada pada poros jalan Trans Sulawesi arah Utara Parigi, dan secara fisik
Masyarakat Desa Silanga didominasi oleh suku Kaili sebagai penduduk asli yang
turun temurun berada didesa ini akan tetapi ada juga suku-suku dari Sulawesi Selatan
Di samping faktor lainya aspek demografi termasuk salah satu aspek yang sangat
penting dalam suatau wilayah pedesaan. Penduduk baik statusnya sebagai subyek dan
terlebih lagi sebagai subyek pembangunan merupakan salh satu sumber daya
itu sendiri.
11
Penduduk
menurut
Desa
Silanga
tahun 2010 :
(mata pencaharian) sebagai Petani, Nelayan, Buruh Tani, Tukang serta sebagian kecil
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Honorer yang relatif berpenghasilan rendah.
Dimana hal ini merupan hal mendasra bagi peningkatan taraf hidup masyarakat kawasan
pemukiman di Desa Silanga terhadap perubahan hunian itu sendiri. Dari hasil perolehan
Petani 86 %
Nelayan 9 %
Pedagang 2%
Honorer 1 %
Tukang 2 %
12
Sumber : Data Kantor Desa Silanga Tahun 2010
Kehidupan Masyarakat Desa Silanga masih sangat homogeny dengan menganut system
kekerabatan yang sangat kuat, Karena secara historis warga 8masyarakatnya masih
banyak diikat oleh budaya yang sama dengan berdasarkan asas kekluargaan. Hal ini dapat
dilihat dari cara kehidupan mereka, dimana mereka sangat memperhatikan hubungan
Tatanan masyarakat Desa Silanga dapat dikatakan masih sangat rapat, di perkuat dengan
Masyarakat Desa Silanga adalah masyarakat yang suka bekerja secara gotong-royong.
Misalnya jika ada salah satu keluarga yang mengadakan upacara pernikahan atau ada
warga yang sedang berduka, maka dengan suka rela anggota masyarakat lainnya akan
datang membantu keluarga tersebut, walaupun tanpa harus diundang. Kehidupan seperti
Desa Silanga pada umumnya memiliki adat istiadat yang seragam baik di bidang
13
2.3.2 Keadaan Ekonomi
Pertanian adalah salah satu sector ekonomi yang di harapkan akan dapat bertahan
dalam berbagai bentuk usaha dimasing-masing sub sector. Keadaan tanah di Desa Silanga
terdiri dari dataran dan pegunungan denagn ketinggian diatas permukiman air laut 0 -10
meter.Sumber daya alam yang paling menunjang penghasilan penduduk Desa Silanga
adalah tanah yang subur dimanfaatkan untuk pertanian khususnya tanaman perkebunan
dari luas wilayah Desa Silanga diantaranya digunakan sebagai lahan pertanian (kebun)
Keadaan ekonomi masyarakat desa Silanga khususnya petani dan nelayan masih
berpenghasilan rendah disebabkan berbagai faktor diantaranya petani dan nelayan tidak
pemasaran hasil perkebunan dan masih kurangnya kesadaran masyarakat petani bekerja
Dusun sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Silanga memiliki
fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut
Struktur administrative kepemimpinan Desa Silanga dapat dilihat dalam bagan dibawah
ini :
14
Sumber :Pejabat Sementara Desa Silanga Tahun 2016
15
BAB III
16
hari selasa dan jum’at selama 2 minggu. Terjadi 5 kali pertemuan kami mulai dari
saling konsultasi permasalahan, pengadaan alat dan bahan sampai dengan pembuatan
bukuan kas desa.
3. Pemberdayaan Ekonomi
Desa silanga memiliki sekelompok petani dan nelayan yang tergabung dalam
kelompok-kelompoknya. Pemberdayaan kelompok ini dilakukan dengan
melaksanakan program penyuluhan yaitu pemberdayaan ekonomi di bidang pertanian
dan perikanan yang dilaksanakan di desa dengan mengundang beberpa pemateri dari
universitas tadulako sesuai dengan bidangnya masing-masing. Namun, dalam
pelaksanannya yang direncanakan pada tanggal …… kami memiliki kendala terhadap
kesibukan dari masyarakat desa yang dikarenakan adanya hal yang tidak di
rencanakan yaitu kedukaan di salah satu rumah penduduk serta sibuk melaksanakan
persiapan acara pernikahan. Kepala desa menyarankan untuk membatalkan sosialisasi
tersebut mengingat kesibukan warganya. Pemberdayaan ekonomi kami hanya bisa
melaksanakan pembuatan kebun tanaman toga di masing - masing dusun di Desa
Silanga.
4. Profil Desa
Program ini merupakan satu-satunya kegiatan fisik dalam rangkaian program
kerja KKN 74 Desa silanga. Program Profil Desa terbagi menjadi tiga (3) bagian
yaitu :
1. Pembuatan Tapal Batas Dusun
Batas dusun direnovasi dari yang sebelumnya hanya berupa papan kayu,
dan ada pula yang belum memiliki batas, menjadi batas dusun permanen
berbahan dasar batako, Tapal batas di buat di 3 titik batas-batas dusun
Desa Silanga.
2. Pembuatan Struktur Pemerintahan Desa Silanga
Pembuatan kembali Struktur Pemerintahan desa yang sudah digunakan
pada pemerintahan desa sebelumnya.
3. Rekap Data Monografi
Membantu aparat Desa Silanga untuk merekap Data jumlah KK ( Kepala
Keluarga) yang ada di 3 dusun desa Silanga.
17
5. Persiapan MTQ
Pada program ini kami melakasnakan 2 macam kegiatan Yaitu :
a. Pembuatan papan motto Kecamatan Siniu
b. Kerja bakti di Masjid Desa Silanga
B. Program Ekstra
Program Ekstra KKN Desa Silanga Kecamatan Siniu Sebagai Berikut :
1. Membantu Tenaga Kesehatan Desa
Membantu Tenaga Kesahatan dalam pelaksanaan Imunisasi Balita dan
Pemriksaan kesahatan Lansia, kegitan berlansung 2 kali. Pertama di lakuakan pada
tanggl 5 September 2016 di Posyandu Desa Silanga dan yang kedua di lakukan pada
tanggal 19 september di Kantor Desa Silanga.
2. Panjat Pinang
Program ini merupakan program ekstra yang di lakukan untuk memeriahkan
hari Raya Idhul Adha. Pada program ini melibatkan anak-anak sebagai peserta.
3. Pertandingan Bola Voly dan Main Hadang
Program ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan bakat masyarakat Desa
Silanga dalam cabang olahraga Bola Voli dan Main Hadang. Peserta yang terlibat
dalam kegitan ini adalah Pemuda dan Ibu-ibu yang tergabung dari tiap-tiap club di
tiap-tiap dusun Desa Silanga.
4. Pertandingan Lomba Azan dan Mengaji
Program ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan bakat Masyarakat
Khususnya anak-anak dalam bidang Keagamaan yaitu mengikuti lomba Adzan dan
Mengaji.
18
3.2.1. Faktor Pendukung
Suatu kegiatan dapat berjalan sukses dengan adanya bantuan dari berbagai pihak yang
terkait. Program kerja KKN 74 Desa Silanga telah berjalan dengan sukses dikarenakan
adanya faktor-faktor sebagai berikut.
1. Masyakat desa meliputi aparat desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga desa yang
suportif dan antusias terhadap program kerja KKN 74 Desa Silanga. Dalam pelaksanaan
program, masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam hal persiapan, maupun pelaksanaan
kegiatan; seperti bergotong-royong dalam mempersiapkan kegiatan dalam hal mencari
perlengkapan dan peralatan, penyediaan bahan baku, pendistribusian undangan, hingga
mengisi acara dan menghadiri kegiatan.
2. Fasilitas yang memadai. Fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di Desa Silanga dinilai
cukup baik dan bermanfaat bagi pelaksanaan program kerja KKN 74 Desa Silanga.
Adapun fasilitas yang dimaksud yaitu peralatan penunjang seperti sound system, tempat
kegiatan, in focus; perlengkapan penunjang seperti bahan baku (bambu); dan Pohon
Pinang, serta kemudahan akses yang dimana lokasi Desa Silanga dinilai strategis,
sehingga akses menuju tempat tertentu mudah dicapai seperti pasar, toko ATK, fotocopy,
Kantor Camat.
3. Sumber dana kegiatan yang mencukupi. Sumber dana kegiatan dalam program kerja
KKN 74 Desa Silanga merupakan sumber dana swadaya yang diperoleh dari kontribusi
mahasiswa peserta KKN 74 Desa Silanga, serta donasi dari Pemerintah dan Masyarakat
Desa Silanga. Pemerintah dan Masyarakat Desa Silanga memiliki peranan penting dalam
mengisi sumber dana, adanya sumbangan baik dari pihak aparat desa, tokoh masyarakat,
pemuda, maupun warga; baik dalam bentuk fresh money maupun bantuan logistik sangat
membantu kebutuhan finansial, walaupun sumber dana dari Alokasi Dana Desa belum
dapat terealisasikan pada KKN 74 Desa Silanga kali ini.
3.2.2. Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung, dalam pelaksanaan program kerja KKN 74 Desa Silanga
terdapat pula faktor-faktor penghambat yang kemudian membuat pelaksanaan program
berjalan sukses namun kurang maksimal dan tidak berjalan sesuai perencanaan. Berikut
merupakan rincian faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan KKN 74 Desa Silanga.
19
1. Keterbatasan waktu. Waktu yang dialokasikan pada KKN 74 Desa hanya selama 26 hari.
Sedikitnya waktu yang dialokasikan membuat program terlaksana namun tidak begitu
memuaskan antusias warga. Begitu banyak warga yang antusias dengan program kerja
KK 74 Desa Silanga, namun dikarenakan waktu yang terbatas, mahasiswa peserta KKN
74 Desa Silanga belum mampu untuk mengakomodir dan memfasilitasi keinginan warga
yang menginginkan program berjalan lebih lama.
2. Lemahnya konektivitas jaringan seluler maupun internet. Jaringan seluler dan internet
merupakan salah satu perlengkapan penunjang yang sangat substantif dalam pelaksanaan
kegiatan. Hal ini menyangkut penunjang dalam hal koordinasi antar pelaksana kegiatan,
pemateri, bahkan penunjang dalam hal persiapan materi yang dimana menggunakan
internet. Lemahnya konektivitas jaringan Desa Silanga merupakan suatu hambatan,
namun dapat teratasi dengan mencari konektivitas jaringan yang lebih baik di desa lain.
3. Faktor alam yang tidak bersahabat. Faktor alam seperti cuaca yang ditandai dengan hujan
lebat membuat pelaksanaan program kerja terhambat bahkan tertunda.
20
Main Hadang
4 Pertandingan lomba adzan 15.5
dan Mengaji
Tabel Uraian Program Kerja KKN 74 Desa Silanga
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan
bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan
21
wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan
antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa
dan masyarakat.
Peran masyarakat, baik secara materi maupun nonmateri sangat membantu terlaksananya
program KKN. Dengan adanya animo masyarakat yang baik dapat membantu mahasiswa KKN
belajar bersosialisasi dengan warga, belajar bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai
dengan norma-norma yang berlaku. Di samping itu, peran serta masyarakat juga mendukung
dalam kelancaran pelaksanaan program KKN, dimana masyarakat di seluruh lapisan tanpa
terkecuali turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program, baik secara materiil maupun non
materiil, baik dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi.
4.2. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan KKN Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 74
Tahun Ajaran 2016/2017 di Desa Silanga, disadari bahwa terdapat beberapa hal yang perlu
direkomendasikan sebagai bahan pembenahan bagi semua pihak baik masyarakat, Pemerintah
Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Daerah maupun semua pihak yang terlibat dan telah
membantu selama pelaksanaan kegiatan KKN ini. Adapun saran-saran tersebut yaitu:
1. Pemerintah harus menjaga dan memelihara lingkungan yang ada di desa agar dapat
menunjang segala aktifitas aparat desa sehingga tugas dan fungsi aparat desa dapat
berjalan dengan baik.
2. Perlu membangun rasa solidaritas antara pemerintah Desa/Kecamatan dengan
masyarakat Desa untuk menuju sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
3. Perlu adanya sentuhan tangan-tangan yang profesional yang mendampingi masyarakat
dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan Desa, dalam hal
ini adalah mahasiswa KKN yang merupakan bagian dari Universitas Tadulako yang
perannya adalah sebagai masyarakat yang ilmiah.
4. Akhir kata penulis selaku mahasiswa KKN Profesi Integral Multi Model berharap agar
program yang penulis laksanakan selama ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan
masyarakat demi tercapainya masyarakat desa yang lebih sejahtera.
22
23
LAMPIRAN
24
LAMPIRAN 1:
LAPORAN KELOMPOK,
RENCANA PEMBAGIAN TUGAS
PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KKN KEPADA SEMUA
ANGGOTA
25