Anda di halaman 1dari 23

BAB I

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG
Kewajiban perguruan tinggi untuk senantiasa melaksanakan tri darma sesuai
yang diamatkan Undang – undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, memiliki konsekwensi pada perencanaan pada proses pembelajaran yang
dirancang dalam kurikulum tiap program studi. Kurikulum setiap program studi
memiliki orientasi kepada pola ilmia pokok yang akan memberikan cirri serta
karakter kompetensi para lulusan.oleh karna itu muatan kurikulum harus
mengakomodir mata kulia yang bercirikan visi dan misi universitas,mta kulia
bidang keilmuan yang mengemban visi dan misi fakultas, serta mata kulia khusus
bidang keahlian sesuai dengan visi misi program studi yang biasanya memiliki
proporsi lebih banyak.
Selain kurikulum, fasilitas yang dirancang oleh perguruan tinggi, juga
meliputi perencanaan program serta penyediaanfasilitas pendukung lainnya berupa
kebijakan umum maupun petunujuk teknis yang akan mengikat seluruh civits
akademik secara professional. Proses penyelenggraan tridarma juga terkait erat
dengan target pembelajaran mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan serta
akademik, professional secara personal. Kemampuan akademik diperoleh
mahasiswa dalam pembelajaran dikelas sebagai implementasi dari learning to
know, kemampuan diperoleh dari praktikum di kampus maupun magang di
instansi terkait sebagai implementasi learning to do dan learning to be, serta
kemampuan personal diperoleh dari proses learning to leave together dengan cara
terjun langsung membantu menyelesaikan masalah bersama-sama denga
masyarakat setempat.
Salah satu bentuk implementasi learning to leave together selain
melaksanakan dharma ketiga yaitu pengabdian pada masyarakat, juga dapat
dilakukan melalui kuliah kerja nyata (KKN). KKN juga dapat mengembangkan
jiwa kemimpinan, dengan bersama-sama masyarakat melakukan identifikasi,
analisis datn penanganan masalah pembangunan yang terjadi di lokasi KKN,

1
berdasarkan bidang keahliannya/keprofesian yang dimiliki,membangun
networking dalam melaksanakan kegiatan serta memotivasi diri untuk berkarya
kreatif, mandiri, dan berwawasan stategis dengan keberanian mengambil resiko
berdasarkan pronsip kewirausahaan. Hal ini akan semakin menumbuhkan rasa
memiliki dan kecintaan terhadap daerahnya, sehingga sekaligus mempertebal
wawasan kebangsaan para mahasiswa.
Kampus melalui tri dharma perguruan tinggi sesuai dengan corebusiness
masing-masing bidang ilmu, bertanggungjawab menyinergikan agenda-agenda
pembangunan yang sedang dikembangkan oleh pihak lain secara kolaboratif dan
kooperatif. Karena itu, pada pelaksanaan KKN periode ini, peserta diarahkan
untuk menyukseskan program pemerintah yang dirancang melalui program NTB
Gemilang ( KKN Desa Gemilang, dan disebagian lokasi, peserta juga iku
berpartisipasi dalam menyukseskan data administrasi kependudukan (KKN
Adminduk). Bentuk kegiatan lebih diarahkan pada pengumpulan data dan analisis
data untuk menemukan fokus pembangunan desa, perencanaan agenda
pembangunan secara partisipatif, dan melaksanakan agenda pembangunan sesuai
hasil perencanaan.
B. Tujuan Magang
1. Menanamkan nilai keperibadian nasionalismedan jiwa pancasila, kemandirian,
kepemimpinan dan kewirausahaan, keuletan, etos kerja dan tanggungjawab.
2. Melaksanakan terapan ipteks secara teamwork dan interdispliner.
3. Mendorong learning community dan learning society.
C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses
sosialisasi, integrasi social dan rekayasa social kemasyarakatan.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdispliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan dalam masyarakat.
c. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
transformasi keilmuan dilingkungan masyarakat.

2
d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untukdapat berperan
sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran masyarakat
sebagai problem solver
2. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut andil dalam menyiapkan tenaga
professional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat, .
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara Universitas Hamzanwadi,
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat lainnya.
d. Meningkatkan hubungan social kemasyarakatan.
3. Bagi Universitas Hamzanwadi
a. Memperoleh umpan balik dari kelompok stakeholders terkait guna
pengembangan kurikulum dan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan kualitas pengabdian
kepada masyarakat.
c. Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan
instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi.
D. Sasaran
Sasaran dari program KKN yaitu masyarakat Desa Labuhan Haji Kecamatan
Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur.

BAB II

3
GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Wilayah
1. Profil Desa Labuhan Haji
a. Visi.
“Mewujudkan Desa Labuhan Haji Yang Maju, Aman, Nyaman, Makmur,
Sejahtera dan Mandiri”
b. Misi.
1) Mereformasi Tata Kelola Pemerintahan yang amanah, jujur dan
bertangggung jawab guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
2) Menyelenggarakan Pemerintah yang bersih, bebas dari korupsi dan
bentuk-bentuk penyelewengan lainnya.
3) Menyelenggarakan Pemerintah Desa secara terbuka dan bertanggung
jawab sesuai peraturan perundang-undangan
4) Meningkatkan Perekonomian masyarakat melalui pembentukan
kelompok UKM yang produktif sesuai dengan potensi Desa dan
peluang pasar.
5) Menyelenggarakan Pelatihan dan Penyuluhan bagi kelompok UKM
dan bagi masyarakat pada umumnya sesuai dengan kebutuhannya.
6) Membentuk Badan Usaha Milik Desa (  BUMDES ) sebagai lembaga
yang mengelola produktivitas usaha masyarakat
7) Menjalin Kerjasama dengan semua pihak dalam rangka peningkatan
mutu kesejahteraan masyarakat.
8) Membangun Pola kehidupan masyarakat untuk menjadi masyarakat
yang sehat melalui penigkatan kualitas kegiatan Posyandu Balita,
Posyandu   Lansia, kebersihan Lingkungan dan pembangunan Rumah
Tidak Layak Huni  berdasarkan skala prioritas.
9) Membentuk dan Membangun kembali organisasi-organisasi masyaraka
Desa Labuhan Haji untuk membantu Pemerintah Desa dalam 

4
penyelenggaraan Pemerintah atas dasar kepnetingan masyarakat pada
umumnya.
10) Mengorganisir kaum muda Desa Labuhan Haji dan meningkatkan
perannya sebagai kader pembangunan dan kader pemimpin masa
depan dengan   membentuk organisasi pemuda seperti : karang taruna
dan organisasi yang lainnya.
11) Membangun relasi dengan Lembaga pendidikan formal pada lingkup
internal dan eksternal dengan mengembangkan Lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini ( PAUD) guna menunjang mutu Pendidikan generasi
Desa Labuhan Haji untuk menjadi individu yang berke Tuhanan,
Bermoral, Berpengetahuan Luas dan Mandiri.
12) Menjalin Kerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyaratkat Desa Labuhan Haji dengan
membentuk  Badan Keamanan Desa (BKD) untuk membantu
POLMAS dan BABINSA dan Penegak Hukum lainnya di dalam
menjamin rasa aman bagi masyarakat Desa.
13) Penertiban aset Desa Labuhan Haji dan memanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat.
14) Pembangunan, Perbaikan dan Pemeliharaan Ifrastruktur dalam Desa
Labuhan Haji berdasarkan Skala Prioritas kebutuhan masyarakat.
15) Peningkatan Pemberdayaan Perempuan untuk ikut terlibat di dalam
membangun Desa Labuhan Haji melalui wadah PKK dan organisasi
perempuan lainnya.
16) Mengelola Potensi Desa Labuhan Haji dala Bidang Pertanian,
Perikanan dan Pariwisata untuk meningkatkan PAD ( Pendapatan Asli
Desa) yang sebesar-besarnya guna menuju Desa Labuhan Haji yang
"Mandiri".
17) Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Desa
18) Meningkatkan Sumber Daya Alam yang ada
19) Menigkatkan Peran aktif BPD, LKMD, RT/RW, Pemuda, Wanita dan
Tokoh masyarakat dalam pembangunan Desa

5
20) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berswadaya membangun
Desa.
2. Sejarah Desa Labuhan Haji
Desa Labuhan Haji Terletak di ujung Timur Pulau Lombok dengan
ketinggian 1 s/d 1.5 meter dari permukaan laut, dimana sejak zaman belanda
sudah sikenal sebagai Desa Pelabuhan tempat kegiatan bongkar muat hasil
Pulau Lombok dengan status Pelabuhan Samudra dan pernah dijadikan sebagai
Pelabuhan tempat kegiatan pengangkutan jamah hajji sekitar tahun1982.
Adapun kegiatan bingkar muat hasil laut Pulau Lombok yang
mempergunakan kapal berakhir pada tahun 1956, setelah itu kegiatan bongkar
muat barang-barang pelabuhan Labuhan Haji dengan menggunakan perahu
layar dan berakhir pada tahun 1966. Sedangkan saat ini kegiatan Pelabuhan
Labuhan Haji adalah penyebrangan yang menghubungkan pulau lombok dan
pulau sumbawa (Labuhan Haji-Labuhan Latar-Taliwang) dengan menggunakan
PLM ( Perahu Layar Motor ) berkapasitas 15 s/d 30 ton. Selanjutnya Desa
Labuhan Haji dibentuk pada tahun 1952, dan melihat wilayah ini telah berdiri
perkampungan-perkampungan antara lainn : Kampong Mandar, Kampong
Baru, Kampung Arab, Kampoung Cina yang masing-masing kampung telah
mengangkat kepala kampung masing-masing, maka pada tahun 1952 kampung-
kampung terdebut disatukan menjadi sebuah desa yang diberi nama DESA
LABUHAN HAJI.
Sejak dibentuk Desa Labuhan Haji pada tahun 1952 maka saat itu telah
diangkat kepala desa berama : ZAKARIA dan dibantu oleh seorang keliang dan
2 orang juru arah dan serta seorang juru tulis. Pada tahun 1962 terjadi
pemekaran Desa selanjutnya diadakan pemilihan Kepala Desa dengan 3 ( tiga )
calon antara lain : 1. ZAKARIA, 2. LALU WIRATAKA, 3. DAENG UMAR.
Yang terpilih menjadi Kepala Desa waktu itu adalah LALU WIRATAKA
dengan suara terbanyak dan pada saat itu juga dilanjutkan dengan pemekaran
Desa. Penjelasan Dari hasil pemekaran Desa Tanjung sebgai berikut :

6
a. Kampung Sasak, Montong Meong, dan Dasan Baruyang semula menjadi
wilayah tanjung dijadikan satu wilayah kekeliangan Desa Labuhan Haji
dengan nama kekeliangan Ambengan.
b. Dusun Esot, Gelumpang dan Paok Pampang yang semula menjadi wilayah
tanjung dijadikan satu wilayah kekeliangan Desa Labuhan Haji dengan
nama kekeliangan Esot.
c. Dusun Sisik dan Dasan Labuaji yang semula menjadi wilayah tanjung
dijadikan satu wilayah kekeliangan Sisik.
d. Desa Induk Desa Labuhan Haji hasil pemekaran dari Desa Tanjung. Nama
Dusun/kekeliangan sebelum undang-undang nomor 5 tahun 1979 dan
jumlahnya sebagai berikut:
1) Kekeliangan/Dusun Mandar
2) Kekeliangan/Dusun Ambengan
3) Kekeliangan/Dusun Sisik
4) Kekeliangan/Dusun Esot
3. Kondisi Wilayah Desa Labuhan Haji
Desa Labuhan Haji adalah salah satu Desa dari 21 Desa Pantai yang ada
di Kabupaten Lombok Timur yang terletak pada paling Timur di wilayah
Kecamatan Labuhan Haji dengan ketinggian + 1,5 m di atas permukaan air
laut,  suhu rata-rata 28,50C s/d 300C, jumlah bulan hujan antara 4 ( empat )
sampai 5 ( lima ) bulan dari 12 bulan dengan curah hujan rata-rata + 1.332 mm
dengan bentang wilayah daratan rendah daerah pantai.
Sebagian besar masyarakat Desa Labuhan Haji beragama Islam, dengan
etnis suku Sasak, namun ada juga sebagian yang beretnis Bugis/Mandar, Jawa,
Mbojo, dan walaupun keturunan masyarakat Desa Labuhan Haji terdiri dari
beraneka ragam etnis/suku, namun kerukunan dan keharmonisan tampak jelas
terlihat.
Kesenjangan ekonomi pada masyarakat tidak terlalu menjadi ukuran
pada proses interaksi atau hubungan sosial masyarakat, dengan rata-rata
persentase kemiskinan mencapai 48,15 persen dari jumlah penduduk, yang
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, nelayan, buruh

7
nelayan, dan lainnya. Ada juga yang terpaksa pergi merantau ke daerah lain
bahkan ke luar Negeri.
4. Arah Kebijakan Pebangunan Desa
Tujuan yang paling utama dalam pembangunan Desa adalah berupaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh sebab itu guna mewujudkan
tujuan tersebut maka sangat diperlukan usulan arah kebijakan pembangunan
Desa Labuhan Haji selama periode 2018-2024.
Adapun arah kebijakan pembangunan Desa Labuhan Haji
mengacu pada Misi Desa Labuhan Haji yaitu :
a. Misi Pertama
1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
2) Menigkatkan Pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Agama.
b. Misi Kedua
1) Pembangunan
2) Pemerintah
3) Kemasyarakatan

5. Struktur Organisai dan Tata Kerja Pemerintah Desa Labuhan Haji

8
9
6. Data Demografi Berdasar Populasi Per Wilayah

Nama Kepala Jumlah Jumlah


No Nama Dusun Dusun RT KK Jiwa Lk Pr
1 AMBENGAN 8 444 1418 714 704
2 DASAN BARU 3 221 710 347 363
3 ESOT 4 263 879 444 435
4 GELUMPANG 6 362 1229 603 626
5 LABUAJI 7 349 1139 557 582
6 MANDAR 4 324 1109 565 544
7 MONTONG 4 300 981 496 485
MEONG
8 PAOK PAMPANG 7 460 1614 825 789
9 SISIK 4 306 948 479 469
TOTAL 47 3029 10027 5030 4997

7. Kondisi Giografis Desa Labuhan Haji


NO TATA GUNA TANAH LUAS TANAH
1 Luas Tanah Pemukiman 124,246 Ha
2 Luas Persawahan 217 Ha
3 Luas Perkebunan 40,25 Ha
4 Luas Kuburan 0,75 Ha
5 Luas Perkantoran 6,30 Ha
6 Luas Pekarangan 31 Ha
7 Luas Prasarana Umum Lainnya 8,30 Ha
Jumlah Keseluruhan 396,846 Ha
Letak Desa Labuhan Haji berada di sebelah Timur Kecamatan Labuhan
Haji, jarak dari ibu kota Kecamatan sekitar 0,5 KM, batas-batasnya adalah sebagai
berikut :

-Sebelah Utara     : Kelurahan Suryawangi

-Sebelah Timur     : Selat Alas

-Sebelah Selatan   : Desa Kertasari

-Sebelah Barat      : Desa Banjarsari/Desa Penedagandor

8. Graffik data demografi berdasarkan umur

10
Tabel Data Demografi Berdasar Umur
Jumlah Laki-laki Perempuan
Kelompo
No k n % n % N %
1 Di bawah 67 0.67% 45 0.45% 22 0.22%
1 Tahun
2 2 s/d 4 485 4.84% 252 2.51% 233 2.32%
Tahun
3 5 s/d 9 934 9.31% 491 4.90% 443 4.42%
Tahun
4 10 s/d 14 889 8.87% 444 4.43% 445 4.44%
Tahun
5 15 s/d 19 958 9.55% 505 5.04% 453 4.52%
Tahun
6 20 s/d 24 788 7.86% 380 3.79% 408 4.07%
Tahun
7 25 s/d 29 916 9.14% 439 4.38% 477 4.76%
Tahun

11
Jumlah Laki-laki Perempuan
Kelompo
No k n % n % N %
8 30 s/d 34 910 9.08% 460 4.59% 450 4.49%
Tahun
9 35 s/d 39 812 8.10% 398 3.97% 414 4.13%
Tahun
10 40 s/d 44 845 8.43% 398 3.97% 447 4.46%
Tahun
11 45 s/d 49 708 7.06% 356 3.55% 352 3.51%
Tahun
12 50 s/d 54 515 5.14% 270 2.69% 245 2.44%
Tahun
13 55 s/d 59 383 3.82% 202 2.01% 181 1.81%
Tahun
14 60 s/d 64 329 3.28% 156 1.56% 173 1.73%
Tahun
15 65 s/d 69 217 2.16% 108 1.08% 109 1.09%
Tahun
16 70 s/d 74 126 1.26% 51 0.51% 75 0.75%
Tahun
17 Di atas 75 145 1.45% 75 0.75% 70 0.70%
Tahun
JUMLAH 1002 100.00 5030 50.16 4997 49.84%
7 % %
BELUM 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
MENGISI
TOTAL 1002 100% 5030 50.16 4997 49.84%
7 %

B. Masalah Umum Lokasi KKN

12
Setelah peserta KKN Kependidikan melakukan observasi selama 1 minggu
pertama KKN, ada beberapa masalah umum yang sangat mendasar di temukan,
misalnya ada sebagian aspek yang belum optimal diberdayakan. Aspek yang
dimaksudkan adalah :
1. Masih kurangnya tempat pembuangan sampah sehingga jika diperhatikan masih
banyak sampah yang tidat terurus yang menyebabkan keadaan desa masih
kurang bersih ika terjadi hujan.
2. Belum adanya pemanfaatan sampah oleh masyarakat, sehingga diperlukan
pelatihan khusus untuk pengelolaan sampah menjadi barang yang mempunyai
nilai tambah.
3. Kurangnya perhatian lebih terhadap anak disaat waktu mengaji disela-sela
magrib dan isya sehingga anak-anak yang mengaji terkadang tidak menghormati
guru ngaji (ustadz) yang mengajar dan hingga akhirnya di dalam lokasi mengaji,
anak-anak hanya bermain saja tanpa mau memperdulikan ucapan guru ngaji
untuk membaca Al-Qur’an.
C. Identifikasi Masalah
Sebelum penyusunan program-program yang akan di jalankan selama 2 bulan
kedepan, peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kependidikan FKIP Universitas
Hamzanwadi yang bertempat di desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji
melakukan observasi secara langsung ditengah masyarakat desa guna untuk
mengidentifikasi masalah apa yang terjadi di sekolah dan didesa Labuhan Haji
tersebut selama 1 minggu terhitung dari awal pelepasan peserta KKN dari tanggal
14 Agustus 2019. Dari hasil observasi yang telah dilakukan banyak masalah yang
dapat diidentifikasi diantaranya :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dan saluran
sanitasi sehingga menyebabkan bau dan minimbulkan penyakit.
2. Masyarakat kurang memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk hal yang
lebih bermanfaat.
3. Masih banyak adek-adek yang mengaji di TPQ yang belum lancar membaca
AL-Qur’an (seperti tajwid serta kefasehan membaca huruf).

13
D. Bentuk Program dan Target Minimal Yang Akan Dicapai Untuk Masing-
Masing Bidang
Program yang telah tersusun dan disetujui oleh DPL dan pihak desa,
selanjutnya akan dilaksanakan sesuai jadwal dan target yang telah ditentukan.
Adapun program-program yang dimaksud yaitu:
a. Data SDGS
Tujuan program SDGS ini dilakukan untuk menyurvei keadaan
lingkungan, pendidikan, kemiskinan, ekonomi, kesehatan dan gender. Selain
itu juga tujuan dilakukannya survey ini adalah untuk melihat apa saja
kebutuhan masyarakat yang masih kurang, sehingga nanti pemerintah bisa
menyusun program yang tepat untuk desa. Sesuai dengan kebutuhan
masyarakat untuk mewujudkan program desa Gemilang yang dikeluarkan
oleh gubernur bisa berhasil sesuai dengan harapan. Target atau sasaran pada
program SDGS ini yaitu masyarakat desa Labuhan Haji kecamatan Labuhan
Haji
b. Mengajar Ngaji
Tujuan program ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat mendidik
anak-anak dalam bidang agama atau kerohanian. Selain itu juga tujuannya
adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita khususnya peserta KKN
dalam menjalankan kewajiban beragama. Target atau sasaran pada program
mengajar ngaji ini yaitu masyarakat “Dusun Montong Meong” Desa Labuhan
Haji, kecamatan Labuhan Haji.
c. Bakti Sosial
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan membantu kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini berbentuk kegiatan partisipan ke
masyarakat yakni membantu program kepala desa bersama dengan para
penerima PKH Desa Labuhan Haji dalam kegiatan bersih pantai. Kegiatan
bakti sosial lainnya juga yakni kegiatan gotong royong yang dilaksanakan di
masjid motong meong. Bentuk partisipasi peserta Magang lainnya juga yaitu
pada saat pelaksanaan lomba perayaan Hari kemerdekaan Republik Indoesia
yang di adakan oleh Kepala Desa Labuhan Haji setiap tahunnya yaitu, jalan

14
sehan dan sepeda santai. Dinama kegiatan ini bertujuan untuk mengajak
masyarakat dalam memeriahkan hari kemerdekaan.
d. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Kegitan ini dibentuk untuk membantu anak-anak SD untuk belajar
dirumah setelah pulang sekolah. Pada program bimbingan belajar ini kami
membina 3 mata pelajaran yaitu Bahasa inggris, Matematika dan Ipa. Kegitan
ini dibentuk utuk menarik minat anak SD untuk lebih menghargai waktu dan
lebih memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat. Selain itu juga
dalam kegiatan ini bukan hanya ditujukan untuk anak SD saja melainkan
untuk anak SMP dan SMA juga apabila mereka membutuhkan bantuan atau
mendapatkan esulitan dalam belajar.

15
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL

A. Hasil Pelaksanaan Program pada Masing-Masing Kegiatan


Adapun dari program yang telah disusun dan dilaksanakan, dapat
didesripsikan untuk masing-masing program:
1. Sensus SDGS Desa Gemilang
Bentuk program ini adalah mencari data tentang kependidikan,
lingkungan, kesehatan gender, kemiskinan, dan ekonomi. Data ini diambil
dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang diajukan kepada masyarakat dengan cara
mendatangi masyarakat di rumahnya.
2. Mengaji (Mengajar Ngaji)
Bentuk program ini adalah mengajar anak-anak mengaji di TPQ dan membantu
guru mengaji (ustadz) dalam mengawasi sekaligus berbagi ilmu tentang ilmu
agama dasar kepada anak-anak yang mengaji Menjadi suatu panggilan jiwa
bagi seorang muslim untuk mengajar mengaji apabila melihat anak-anak
sedang belajar mengaji, apalagi kegiatan kita di sekolah juga mengajar anak-
anak. Karena kami semua juga kuliah di fakultas keguruan, jadi mengajar
menjadi suatu kebiasaan dan passion bagi kami. Mereka juga kekurangan
tenaga pengajar, jadi kami berinisiatif untuk membantu.
3. Bakti Sosial Masyarakat
Program ini berbentuk program partisipan yang memang sudah ada dan
terajadwal di desa. Program ini hanya sebentuk memberikan bantuan kepada
masyarakat agar pekerjaan masyarakat lebih ringan dan cepat terselesaikan
sehingga kegiatan masyarakat dapat terasa ringan dan tidak terlalu terbebani.
Program bakti sosial ini dalam bentuk gotong royong.
4. Bimbingan Belajar

16
Bimbibingan belajar ini di bagi menjadi 3 yaitu: bimbingan pelajaran
IPA, IPS dan Bahasa Inggris. Program ini ditujukan kepada siswa Sekolah
Dasar bertujuan untukk menambah ilmu kepada anak-anak dilingkungan
sekitar posko. program yang dijalankan ini allhamdulilah berjalan dengan baik
antusias anak-anak sangat tinggi karena mereka bias belajar sambil bermain.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun dari program yang telah disusun dan dilaksanakan, dapat
didesripsikan untuk masing-masing program:
1. Sensus SDGS Desa Gemilang
a. Faktor Pendukung
1) Sambutan yang baik dari para dusun lokasi sensus
2) Sambutan dan sikap terbuka warga masyarakat
3) Kerjasama yang baik, yang diberikan oleh pihak desa beserta stafnya.
4) Kerjasama yang baik, yang diberikan oleh pihak masyarakat.
b. Faktor Penghambat
1) Kegiatan KBM disekolah yang dilaksanakan sampai jam menjelang
sore, menyita waktu hingga baru bisa memulai survei setelah sholat
asyar.
2) Banyak dusun yang terdapat di labuhan haji lokasinya jauh.
3) Kesibukan warga bekerja setiap sorenya, menyebabkan warga sulit
ditemui.
4) Pertanyaan yang diajukan dalam lembar observasi SDGS Desa
Gemilang terlalu mendalam, sehingga observer sungkan untuk
menanyakan lebih dalam.
5) Jumlah pertanyaan observasi SDGS Desa Gemilang yang terlalu
banyak sehingga, masyarakat mengeluhkan karena banyak waktunya
yang tersita.
2. Mengaji
a. Faktor Pendukung
1) Fasilitas yang memadai
2) Lokasi yang strategis yakni di tengah-tengah pemukiman masyarakat

17
3) Al-Qur’an yang lengkap
4) Bangunan yang nyaman dan bersih

b. Faktor Penghambat
1) Waktu bagi peserta KKN yang sering terlambat dikarenakan
melaksanakan survei SDGS pada sore harinya.
2) Tempat wudhu yang kurang
3) Toilet Tidak ada
4) Antusis anak-anak yang mengaji kurang atau nakal-nakal sehingga tidak
mengutamakan tujuannya untuk mengaji atau membaca Al-Qur’an.
5) Anak-anak yang kurang pandai mengeja huruf hija’iyah.
3. Bakti Sosial
a. Faktor Pendukung

Kegiatan Bakti Sosial sangat disuport oleh masyarakat dan tokoh


masyarakat di lokasi bakti sosial, banyak hal yang telah diberikan sebagai
fasilitas kami menjalankan kegiatan bakti sosial sehingga keiatan ini bisa
berjalan lancar.

b. Faktor Penghambat

1) Terlalu desa dikarenakan kegiatan di sekolah langsung di atur dan


dijadwalkan oleh pihak sekolah.
2) Peserta KKN lebih banyak terfokus pada kegiatan survei SDGS Desa
Gemilang, sehingga hampir tidak melaksanakan kegiatan KKN dalam
bentuk lainnya di desa.
4. Bimbingan Belajar
a. Faktor Pendukung

1) Antusias dari anak-anak di lingkungan sekitar posko KKN.


2) Dukungan dari orang tua, anak-anak di lingkungan posko tersebut.
3) Fasilitas yang disiapkan oleh staf desa seperti, papan tulis.
b. Faktor Penghambat

18
1) Waktu disekolah yang sampai memasuki waktu sore dan membuat
pesrta kelelahan.
2) Waktu survei SDGS Desa Gemilang yang pelaksaannya pada sore hari,
sehingga peserta KKN sulit untuk mengatur waktu.
3) Kesediaan peserta KKN untuk mengajar hanya beberapa orang saja.
C. Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. SDGS Desa Gemilang


Dalam menjalankan program ini kami menenemui hambatan
dikarenakan kegiatan magang disekolah yang sampe jam 2 sehingga banyak
teman-teman yang istirahat siang hingga sore akibat kelelahan. Solusinya kami
memundurkan jam berangkat survei menjadi jam 16:30 sudah berangkat, serta
meninggalkan teman yang masih belum siap hingga jam 16:30.
2. Magrib Mengaji (Mengajar Ngaji)
Didalam menjalankan program, kadang proses mengajar mengaji di TPQ
sudah berjalan sebelum kami berada di lokasi ngaji, karena kami yang kurang
bisa menejemen waktu sehingga kami harus membagi jam survei dan bagi
yang dapat gantian mengajar mengaji di berikan izin untuk pulang lebih awal
agar dapat datang lebih awal untuk bersiap mengajar mengaji.
3. Bakti Sosial
Masalah yang dihadapi ketika kegiatan Bakti Sosial yakni waktu yang
kurang memadai sehingga kami harus mengatur ulang jadwa lagenda kegiatan
yang dilaksanakan di desa.
Solusi yang bisa kami jalankan yakni kami harus mengurangi agenda
kegiatan yang ada di desa dan menjalankan apa yang bisa direalisasikan oleh
peserta KKN seperti kegiatan yang bersifat partisipan yakni membantu
masyarakat dalam menjaga dan melakukan kebersihan di dusun.
4. Bimbingan Belajar
Masalah yang dihadapi adalah kurang siapnya peserta KKN yang menjadi
penanggungjawab dari bimbel IPA dan IPS sehingga hanya satu program

19
bimbel yang terlaksana yakni Bahasa Inggris. Solusinya kami menhentikan
program bimbel ini dikarenakan beberapa hal.
C. Pembahasan Program Kerja dan Hasil yang dicapai
1. Sensus SDGS Desa Gemilang
Program ini dilaksanakan mulai pada minggu ke-2 yakni pada tanggal 19
Agustus 2019, pada walnya program ini dilaksanakan 3 kali dalam seminggu
karena hari lainnya digunakan untuk kegiatan yang lain. Namun karena
terkendala waktu dan jumlah pertanyaan yang banyak sehingga memakan
waktu yang tidak sedikit untuk satu keluarga maka kami mengubahnya
menjadi dilaksanakan setiap hari mulai dari minggu ke-3, serta lokasi dusun-
dusun juga banyak yang jauh. Dari program ini kami mendapatkan hasil ada
banyak permasalahan di masyarakat terutama pada masyarakat yang berpropesi
sebagai nelayan karna sering kali mengalami kerugian sampe harus berhutang
karena hasil tangkapan ikan tidak sesuai dengan modal melaut.
2. Mengaji (Mengajar Mengaji)
Kegian mengajar ngaji ini di mulai saran staf desa tlokasi TPQ yang
kekurangan guru ngaji, dan kondisi anak yang masih kurang lancar mengaji.
Sehingga kami akhirnya melaksanakan kegiatan di TPQ dusun Montong
Meong setelah berkoordinasi dengan kepala dusun dan guru ngaji.
3. Bakti Sosial
Program ini dilaksanakan pada minggu ke-5 dan minggu ke-6 pada hari
jum’at pagi bersama dengan ibu-ibu penerima dana PKH di desa mengadakan
kegiatan bersih-bersih di area sekitar pantai. Selanjutnya pada minggu ke- 6
diadakan gotong royong pembenahan dan bersih-bersih lingkungan masjid di
dusun Montong Meong. Hasil capain yang didapatkan yakni kondisi pantai
lebih nyaman dengan kondisi dan keadaan yang telah bersih, serta lingkungan
masjid yang telah direnovasi menjaddi lebih rapi.
4. Bimbingan Belajar
Program ini dilaksanakan pada minggu ke-1 sampe ke-3, program ini
dilaksanakan 3 kali seminggu dengan pelajaran berbeda setiap harinya, namun
karena ada kendala sensus SDGS dan kesedian pengaja dari peserta KKN

20
akhirnya hanya program bimbel bahasa inggris yang terlaksana. Program ini
hanya terlaksana setengah yakni sampe minggu ke-3 selanjutnya tidak
dilaksanakan lagi dilanjutkan dengan sensus. Dari program ini didapatkan hasil
bahwa tingkat antusiasme masyarakat untuk memberikan pendidikan pada
anaknya cukup tinggi, dilihat dari orangtua yang sampai mengantar anaknya
kelokasi bimbingan belajar.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan KKN di Desa Labuhan Haji yang meliputi semua kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan sosial dan kemasyarakatan telah memberikan manfaat
yang sangat besar bagi kami. Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh selama
melaksanakan KKN baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan
mengikuti kegiatan KKN kami memiliki kesempatan untuk menemukan
permasalahan-permasalahan aktual di masyarakat dan berusaha memecahkan
permasalahan tersebut dengan menerapkan ilmu atau teori-teori yang telah
dipelajari selama kegiatan berlangsung. Kami juga mempelajari bagaimana
menjalin hubungan yang baik dengan instansi pemerintahan di desa untuk
menjamin kelancaran selama bersosialisasi dengan masyarakat.
Pelaksanaan KKN Kependidikan terlaksana selama 2 bulan mulai dari
tanggal 14 Agustus s/d 7 Oktober 2019 dan diawali dengan observasi atau
pengamatan untuk mempersiapkan program yang akan dilaksanakan di lokasi
KKN. Hasil program yang didapatkan dari hasil observasi yang dilaksanakan
yakni:
1. Sensus SDGS Desa Gemilang
Bentuk program ini adalah mencari data tentang kependidikan,
lingkungan, kesehatan gender, kemiskinan, dan ekonomi. Data ini diambil
dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang diajukan kepada masyarakat dengan cara
mendatangi masyarakat di rumahnya.
2. Mengaji (Mengajar Ngaji)
Bentuk program ini adalah mengajar anak-anak mengaji di TPQ dan membantu
guru mengaji (ustadz) dalam mengawasi sekaligus berbagi ilmu tentang ilmu
agama dasar kepada anak-anak yang mengaji Menjadi suatu panggilan jiwa
bagi seorang muslim untuk mengajar mengaji apabila melihat anak-anak
sedang belajar mengaji, apalagi kegiatan kita di sekolah juga mengajar anak-

22
anak. Karena kami semua juga kuliah di fakultas keguruan, jadi mengajar
menjadi suatu kebiasaan dan passion bagi kami. Mereka juga kekurangan
tenaga pengajar, jadi kami berinisiatif untuk membantu.
3. Bakti Sosial Masyarakat
Program ini berbentuk program partisipan yang memang sudah ada dan
terajadwal di desa. Program ini hanya sebentuk memberikan bantuan kepada
masyarakat agar pekerjaan masyarakat lebih ringan dan cepat terselesaikan
sehingga kegiatan masyarakat dapat terasa ringan dan tidak terlalu terbebani.
Program bakti sosial ini dalam bentuk gotong royong.
4. Bimbingan Belajar
Bimbibingan belajar ini di bagi menjadi 3 yaitu: bimbingan pelajaran IPA,
IPS dan Bahasa Inggris. Program ini ditujukan kepada siswa Sekolah Dasar
bertujuan untukk menambah ilmu kepada anak-anak dilingkungan sekitar
posko. program yang dijalankan ini allhamdulilah berjalan dengan baik
antusias anak-anak sangat tinggi karena mereka bias belajar sambil bermain.
B. Rekomendasi
Untuk program-program KKN Kependidikan Universitas Hamzanwadi di
tahun beikutnya agar lebih diperhatikan tufoksi dan jenis program KKN bagi
mahasi-mahasiswa yang melaksanakan KKN Kepepndidikan agar tidak menjadi
kebingungan terkait dengan tujuan KKN dan bagian ataupun jenis dari program
KKN yang berbentuk Kependidikan.
Bagi sekolah agar program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa tidak
terputus begitu saja seperti KKN di tahun-tahun sebelumnya. Program yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa agar tetap dilanjutkan oleh pihak sekolah dengan
memanfaatkan pengetahuan dan praktikum siswa sebagai pengembang lanjutan
dari mahasiswa yang akan menjadi ilmu pengetahuan tambahan dan
pembelajaranbagi siswa di kemudian harinya dan sebagai persiapan untuk
mewujudkan kreatifitas dan kemampuan siswa dalam proses belajar.
Bagi masyarakat untuk tetap dilaksanakan juga program yang telah berjalan
dan program-program yang sekiranya berjenjang panjang agar tetap diperhatikan
dan tetap dijalankan sesuai dengan yang diharapkan bersama.

23

Anda mungkin juga menyukai