Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENELITIAN BIDANG STUDI


“FOKUS DAN PERMASALAHAN PTK”

OLEH :
KELOMPOK 2

Astiti Aryani (180110009)


Laxmi Yulianti (180110023)
Rina Widia Putri (180110038)

PENDIDIKAN EKONOMI 6A
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2021
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa
kesehatan sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan untuk melengkapi
tugas perkuliahan Penelitian Bidang Studi. Makalah ini kami susun dengan judul
“Fokus dan Permasalahan PTK”.
Atas terselesainya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada
Dosen Pengampu Ibu Qurratul Aini S.Pd. M.Pd yang telah memberikan arahan
kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan
kepada pihak terkait yang telah memberikan saran dan solusi dalam penulisan
makalah ini.
Demikianlah semoga makalah ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Selong, 25 Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manakala guru merasa puas terhadapa apa yang dulakukan
dalam proses pembelajaran di kelasnya, meskipun sebenarnya
terdapat banyak hambatan yang dialami dalam pengelolaan proses
pembelajaran sulit kiranya bagi guru untuk memunculkan
pertanyaan seperti diatas yang kemudian dapat memicu untuk
dimulainya sebuah PTK. Oleh sebab itu agar guru dapat
menerapkan PTK dalam upayanya untuk memperbaiki dan/atau
meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih professional,
siswa dituntut keberaniannya untuk mengatakan secara jujur
khususnya kepada dirinya sendiri mengenai sisi – sisi lemah yang
masih terdapat dalam implementasi program pembelajaran yang
dikelolanya . dengan kata lain guru garus mamapu merefleksi,
merenung, serta berpikir balik, mengenai apa saja yang telah
dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka
mengidentifikasi sisi –sisi lemah yang mungkin ada. Dalam proses
perenungan ini terbuka peluang bagi guru untuk menemukan
kelemahan – kelemahan praktek pembelajaran yang selama ini
selalu dilakukan secara tanpa disadari. Oleh karena itu untuk
memanfaatkan secra maksimala potensi PTK bagi perbaikan proses
pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin merasakan
adanya persoalan – persoalan dalam proses
pembelajaran.
Dengan kata lain permasalahan yang diangkat dalam PTK
harus benar – benar merupakan masalah – masalah yang dihayati
oleh guru dalam praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan
permasalahan yang disarankan apalagi ditentukan oleh pihak luar
termasuk oleh dosen LPTK yang menjadi mitranya. Permasalahan
tersebut dapat berangkat bersumber dari siswa, guru, bahan ajar,
kurikulum, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu masalah PTK?


2. Bagaimana menentukan fokus PTK?
3. Apa saja jenis lingkup masalah PTK?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu masalah PTK?
2. Untuk mengetahui bagaimana menentukan fokus PTK?
3. Untuk mengetahui apa saja jenis lingkup masalah PTK?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah PTK
Masalah PTK yang ada di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-
persoalan praktis yang di hadapi guru di kelasnya sendiri, oleh karena itu,
diagnosis masalah hendaknya tidak di lakukan oleh orang lain yang bukan
guru, lalu, “ditawarkan” kepada orang lain yang bukan guru untuk di
pecahkan tetapi sebaliknya justru dilakukan besama-sama oleh sesama
guru. Pada dasarnya seorang guru dapat mengajak guru lainnya, di luar
bidang studynya untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menyatakan
masalah-masalah apa yang di hadapi guru yang mungkin dapat di teliti
melalui PTK. Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian
tindalan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang di
hadapinya yang mungkin dapat di teliti bersama dan kemudian membahas
masalah trsebut dengan guru lainnya yang lebih senior.
Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru harus ingat
bahwa tidak semua topik penelitian dapat di angkat sebagai topik PTK.
Hanya masalah yang dapat “dikembangkan berkelanjutan” dalam kegiatan
seharian selama satu semester atau satu tahun yang dapat di pilih menjadi
topik. “di kembangkan berkelanjutan” berarti bahwa setiap waktu tertentu,
misalnya 2 minggu atau satu bulan, rumusan masalah nya, atau hipotesis
tindakannya, atau pelaksanaanya sudah di ganti atau di modifikasi.
Dalam kegiatan guru di kelas, guru dapat mencermati masalah-
masalah apa yang dapat di kembangkan berkelanjutan ini dalam empat
bidang yaitu yang berkaitan dengan bidang pengolahan kelas, proses
kegiatan belajar mengajar, pengembangan/penggunaan sumber belajar,
maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional.
B. Menentukan Fokus Permasalahan PTK
Ada empat hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik untuk
menentukan fokus (lihat Bogdan & Biklen, 1982):
1. Pilihlah topik yang paling penting bagi Anda pribadi dan
mampu membangkitkan motivasi Anda untuk meneliti.
Topik yang Anda teliti hendaknya sesuatu yang mampu
mengusik perasaan dan pikiran Anda. Harus ada "greget" yang
kuat terhadap topik itu. Jangan pilih topik yang tidak lahir dari
dalam diri Anda sendiri, tetapi dipaksa oleh pihak luar
(termasuk tugas wajib untuk penulisan skripsi, tesis, dan lain-
lain). Ingat, keterlibatan peneliti adalah amat penting dalam
penelitian kualitatif. Keterlibatan ini tidak hanya dalam arti
fisik, tetapi juga keterlibatan emosional. Jika pada langkah
awal ini saja Anda sudah merasa tertekan, jengkel, enggan,
maka proses berikutnya pasti akan tersendat dan menjurus
menuju kegagalan.
2. Pilihlah topik dengan ukuran dan kompleksitas yang
mampu Anda teliti dalam jangkauan waktu dan sarana
yang Anda miliki. Penentuan topik atau fokus adalah proses
yang subjektif. Seorang peneliti boleh menentukan topik apa
pun yang ingin ditelitinya. Peneliti itu sendiri yang mengetahui
apa yang dia miliki dan seberapa jauh ia mampu menangani
sebuah proyek penelitian. Perlu diingat lagi, penelitian
kualitatif menuntut Anda untuk selalu berada di lokasi
penelitian. Proses pengumpulan data berlangsung secara terus
menerus. Observasi harus Anda kerjakan sendiri. Wawancara
harus dikerjakan sendiri. Semua ini harus Anda perhitungkan
dalam penentuan fokus penelitian.
3. Pilihlah topik yang Anda tidak terlibat langsung di
dalamnya. Keterlibatan peneliti secara langsung ke dalam
topik kajian akan menimbulkan berbagai masalah. Misalnya,
jika Anda bertanya kepada informan yang Anda kenal baik
(dan mereka mengenal Anda dengan baik pula) tentang sesuatu
hal yang sensitif, mungkin akan membuat informan merasa
kikuk (kaku) dan justru lebih tertutup. Jika Anda "terlalu tahu"
tentang objek penelitian, maka justru malah tidak sensitif dan
kehilangan perspektif yang objektif dalam pengumpulan data.
Ingat, meskipun keterlibatan peneliti sangat penting dalam
penelitian kualitatif, tetapi peneliti harus ingat bahwa ia adalah
seorang peneliti, yang harus menjaga objektifitas
pengamatannya dan netralitas dia sebagai ilmuwan.
Keterlibatan tidak berarti "larut" dan kehilangan jati diri
sebagai peneliti. Jika ada peneliti yang sampai menikah dengan
penduduk setempat yang ditelitinya, ada pula yang memilih
hidup menetap di lokasi penelitiannya, dan cerita-cerita seperti
itu lainnya, ini memang masalah lain. Tetapi keterlibatan
peneliti yang "terlalu dalam" di dalam konteks penelitiannya
memang bukan suatu kemustahilan.
4. Pilihlah topik yang Anda perkirakan memiliki data yang
relatif mudah diakses (dikumnpulkan). Jangan mempersulit
apa yang sudah sulit. Pengumpulan data adalah proses yang
cukup kompleks dan sulit. Bila hal ini Anda tambah dengan
sulitnya mendapatkan data, maka Anda mungkin akan
mendapat hambatan besar. Data sulit didapat mungkin karena
termasuk data rahasia, data disimpan di benak informan yang
sulit dicari dan berbahaya (preman, narapidana), data hanya
dimiliki segelintir orang yang sangat sulit dihubungi, data
harus' "dibeli" dengan harga mahal, dan sebagainya. Data
adalah bahan baku utama penelitian. Peneliti harus menyadari
hal ini. Bahkan peneliti harus merubah total atau
menghentikan penelitiannya jika informan kunci mendadak
tidak ada (pergi jauh, meninggal, dan sebagainya). Karena
topik penelitian kualitatif sering bersifat unik dan kasuistis,
maka peneliti cenderung sangat tergantung pada beberapa
informan kunci yang tidak mudah dicari gantinya.
C. Jenis Lingkup Masalah PTK
1. PTK yang di kaitkan dengan pengelola kelas dapat di lakukan dalam
rangka:
a. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar
b. Meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar
c. Menerapkan pendekatkan belajar-mengajar inovatif
d. Mengikut sertakan pihak ketiga dalam proses belajar
mengajar.
2. PTK yang di kaitkan dengan proses belajar-mengajar dapat di
lakukan dalam rangka:
a. Menerapkan berbagai metode mengajar
b. Mengembangkan kurikulum
c. Menerapkan peranan siswa daalm belajar
d. Memperbaiki metode evaluasi
3. PTK yang di kaitkan dengan pengembangan/penggunaaan sumber-
sumber belajar dapat di lakukan dalam rangka pengembangan
pemanfaatan:
a. Model atau peraga
b. Sumber-sumber lingkungan
c. Peralatan tertentu
4. PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat di
lakukan dalam rangka:
a. Meningkatkan hubungan antara siswa, guru, dan orang tua
b. Meningkatkan “konsep diri” siswa dalam belajar
c. Meningkatkan sifat dan keperibadian siswa
d. Meningkatkan kompetensi guru secara profesional.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Masalah PTK yang ada di sekolah hendaknya berasal dari
persoalan-persoalan praktis yang di hadapi guru di kelasnya sendiri. Ada
empat hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik untuk menentukan
fokus (lihat Bogdan & Biklen, 1982) Pilihlah topik yang paling penting
bagi Anda pribadi dan mampu membangkitkan motivasi Anda untuk
meneliti, Pilihlah topik dengan ukuran dan kompleksitas yang mampu
Anda teliti dalam jangkauan waktu dan sarana yang Anda miliki, Pilihlah
topik yang Anda tidak terlibat langsung di dalamnya, Pilihlah topik yang
Anda perkirakan memiliki data yang relatif mudah diakses
(dikumnpulkan), Dalam penulisan PTK juga harus yang di kaitkan dengan
pengelola kelas, di kaitkan dengan proses belajar-mengajar, di kaitkan
dengan pengembangan/penggunaaan sumber-sumber belajar dan dapat
dijadikan sebagai wahana peningkatan personal dan profesional.
Daftar Pustaka

Ensyamada, Rizal. Fokus Permasalahan PTK. From:


http://rizalensyamada.blog- spot.co.id/2013/01/fokus-dan-
permasalahan-ptk-dan-langkah.html
Kusuma, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2012. Mengenal Penelitian
Tindakan Kelas. Indeks: Jakarta

Kusuma, Wijaya. Penelitian Tindakan Kelas. From:


https://wijayalabs.com/2008 / 06/22/penelitian-tindakan-kelas/.
diakses tanggal 27 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai