Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Angkatan 1
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Curup.
B. Landasan Konseptual
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakulikuler yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerjasama dengan masyarakat. KKN
yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti mengajar masyarakat tentang sesuatu yang
terbaik untuk mereka, tetapi melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian
(research) yang dilakukan bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik dalam
penyelesaian persoalan yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan
terhadap apa yang dibutuhkan dan dilakukan oleh masyarakat dalam mengahadapi
masalah sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Selama ini, kegiatan KKN di programkan sebagai proses pembelajaran hidup
bermasyarakat (pengabdian). Oleh karena itu program KPM hanya bergerak pada :
1. Pelayanan masyarakat, sehingga tidak mampu membangkitkan semangat dan
menyadarkan masyrakat untuk melakukan perubahan atas masalah yang mereka
hadapi.
2. Pelayanan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dikantor pemerintahan desa.
3. Konsep kegiatan yang diajukan bersifat sepihak, karena mahasiswa menggali dan
menyelesaikan masalah sendiri untuk masyarakat
4. Mahasiswa menempatkan diri sebagai pemecah masalah dalam menjawab
permasalahan sosial
5. Masyarakat dijadikan sebagai objek kegiatan
6. Hanya bersifat formalitas yang cenderung kearah akademik semata
7. Hasil kegiatan hanya berwujud laporan kegiatan bukan laporan riset akademik
Disamping beradasarkan pengalaman dan hasil evaluasi pelaksanaan KKN
selama ini, baik yang dilakukan perguruan tinggi agama Islam maupun perguruan tinggi
umum disimpulkan bahwa :
1. KKN cenderung berorientasi pada pembangunan fisik
2. KKN tidak realistis, tidak pernah membumi (membuat program tidak berdasarkan
kebutuhan masyarakat).

1
3. KKN sering pindah lokasi hingga tidak pernah ada evaluasi indikator keberhasilan dan
perubahan sosial.
4. KKN dianggap sebagai program yang bisa menyelesaikan program persoalan.
5. Kurang memiliki kemampuan metodologi yang memadai .
6. Kurang mampu memberi aspek pembelajaran bagi mahasiswa.
7. Kurang mampu memberi aspek penyadaran masyarakat.
Berdasarkan pengalaman dan evaluasi pelaksanaan KKN selama ini maka
paradigma KKN perlu dilakukan versifikasi (pengkayaan paradigma) salah satu
diantaranya menggunakan orientasi transformative.
Melihat hasil evaluasi tersebut, maka diperlukan bangunan paradigma baru
sebagai sebuah tawaran, yaitu penguatan aspek epistimologis, dan metodologi dalam
kegiatan KKN tersebut. Pendekatan Participatory Acpoin Researh (PAR) dengan
mengkombinasikan tekhnik Participatory Rular Appraisal (PRA) sebagai alternatif
untuk memberikan bobot akademik atas pelaksanaan kegiatan KKN. Sebab, pada
dasarnya kegiatan KKN adalah proses pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat
untuk melakukan aksi tranformasi sosial. Penguatan metodologis ini, diharapkan agar
KKN bukan sekedar kegiatan sereminial akademis semata, tetapi benar-benar mahasiswa
mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan baik.
Dengan menggunakan pendekatan tersebut KKN diharapkan agar lebih
berorientasi pada :
1. Kebutahan masyarakat.
2. Penguatan aspek metologis baik dosen pembimbing maupun mahasiswa secara
sismatik.
3. Dipahami sebagai proses belajar dan bekerja bersama masyarakat.
4. Lebih mengarah pada perubahan sosial keagamaan masyarakat.
5. Menyatukan ketiga aspek yaitu: pendidikan, penelitian dan pemberdayaan
masyarakat.
6. Bersifat Buttom Up, yaknimenggali potensi dan problem secara partisipatif.
7. Memfungsikan mahasiswa sebagai katalisator (sumber ide perubahan) dan dinmisator
(penggerak masyarakat) dalam menjawab problem social yang dihadapi
8. Masyarakat dijadikan sebagai subjek bukan objek.
9. Menjawab kebutuhan masyarakat, mengembangkan ilmu, dan mempengaruhi
perubahan, dan

2
10. Hasilnya analisis kritis sosial keagamaan dan dapat dipertanggung-jawabkan secara
akademik.
Perlunya konsep alternatif, untuk melakukan perubahan paradigma kuliah
pengabdian masyarakat (KKN) yang selama ini berjalan didasarkan argumentasi
sebagai berikut :
1. KKN adalah upaya sistematis, terpadu, dan berkelanjutan.
2. KKN ditempatkan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat
3. KKN proses pembelajaran, masyarakat dalam mengatasi masalah
4. KKN sebagai pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat, produksi ilmu pengetahuan
masyarakat, dan proses perubahan sosial masyarakat dan keagamaan
5. KKN sebagai sarana membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif
6. KKN sebagai media refleksi dan pendidikan keberagamaan masyarakat
C. Landasan Filosofis
1. Keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
2. Pencapaian tiga manfaat KKN dilaksanakan untuk mencapai pengembangan
kepribadian mahasiswa, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan institusi
integritas, etos kerja yang tinggi serta mempunyai sifat-sifat gotong royong.
3. Pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral yang dilaksanakan secara komprehensif.
4. Pemberdayaan.
5. Keterlibatan aktif masyarakat.
D. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang RI No. 12 Tahub 2012 tentang Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI No. 24 Tahun 2018 tentang Institut Agama Islam Negeri
Curup.
4. Peraturan Menteri Agama RI No. 30 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Institut Agama Islam Negeri Curup.
5. Peraturan Menteri Agama RI No. 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
6. Keputusan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2019 tentang STATUTA Institut Agama
Islam Negeri Curup.
7. Keputusan Mentari Agama RI No. B.II/3/15447 Tanggal 18 April 2018 tentang
Pengangkatan Rektor IAIN Curup Periode 2018-2022.

3
8. Keputusan Dirjen Pe,binaan Kelembagaan Islam Departemen Agama RI No.
E/133/1998 tentang Pelaksanaan Program Desa Binaan.
9. DIPA IAIN Curup tahun Anggaran 2019.
10. Surat Keputusan Rektor tentang Panitia KKN Angkatan 1 IAIN Curup NO. 252
Tahun 2019.
E. Visi
Mewujudkan kuliah kerja nyata untuk mewujudkan masyarakat yang religius tanpa
menghilangkan unsur kearifan lokal masyarakat.
F. Misi
1. Terwujudnya implementasi keagamaan yang baik.
2. Meningkatkan potensi SDA dan SDM yang ada.
G. Tujuan
1. Terwujudnya praktik keberagamaan yang mampu memberikan pencerahan terhadap
praktik kehidupan sosial keagamaan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan memecahkan masalah sosial bersama masyarakat dalam
rangka kesejahteraan sosial, pencerahan, pembebasan dan kemandirian.
3. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja yang lebih baik
bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat.
H. Sasaran
1. Mahasiswa.
2. Dosen.
3. Masyarakat.
4. IAIN Curup.
5. Pemerintah Daerah.
I. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat belajar dari kehidupan masyarakat dan bekerja sama mereka
untuk melakukan perubahan sosial.
b. Dapat memberi motivasi, inovasi, dan dinamisasi dalam pemberdayaan
masyarakat.

4
c. Dapat belajar membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan agama
bagi pengembangan motivasi beramal, berusaha sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
d. Mendewasakan kepribadian dan pengembangan wawasan mahasiswa dalam
melihat realita persoalan masyarakat
2. Dosen
a. Mengejawantahkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian masyarakat
berbasis riset.
b. Melakukan pengabdian masyarakat berbasis riset.
c. Publikasi hasil pengabdian masyarakat berbasis riset (diutamakan jurnal).
d. Kolaborasi Dosen dengan Mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat
berbasis riset.
3. Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam merencanakan dan melaksanaoan pembanguan.
b. Dapat menindak-lanjuti dan mengembangkan amalan/usaha yang telah dilakukan
bersama dengan mahasiswa.
c. Adanya perubahan sikap dan perilaku positif dari masyarakat yang menunjang
upaya kemandirian masyarakat
4. IAIN Curup
a. Mampu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan
pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan keagamaan.
b. Memperoleh masukkan atau data dari berbagai aspek pelaksanaan KKN di
lapangan guna untuk penyempurnaan atau penyesuaian materi kurikulum
pendidikan.
c. Mendekatkan keberadaan IAIN Curup kepada masyarakat luas.
5. Pemerintah Daerah
a) Mampu memanfaatkan kegiatan KKN dalam menunjang program pembangunan
daerah guna untuk mempercepat kemandirian daerah.
b) Mampu memanfaatkan data yang disusun oleh mahasiswa KKN, sebagai bahan
masukan bagi perencanaan program pembangunan daerah.

5
J. Profil Individu
Kelompok 55 KKN IAIN Curup Angkatan 1 tahun 2019 terdiri dari 10 orang
peserta yang ditugaskan di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan Kabupaten
Rejang Lebong. Yang di ketuai oleh Arby Arzandi, Sekretaris 1. Ari Mariani dan 2. Silvi
Destiansi, Bendahara Fitri Wahyuni, anggota kelompok yaitu Anugra Mahotra, Puspa
Pandini, Putri Ambarwati, Wilda Agustina, Muhammad Yamin, Ira Lestari.
Peserta KKN kelompok 55 berasal dari Fakultas, jurusan, dan tempat tinggal yang
berbeda-beda yaitu Curup, Kepahiang, sehingga bisa dikatakan heterogen. Tentunya jika
dilihat dari profil peserta kelompok, maka kelompok 55 yang ditugaskan di Desa
Tanjung Dalam ini terdiri dari kepribadian yang berbeda pula, namun perbedaan ini
dijadikan penyempurnaan dan kekurangan dari masing-masing peserta.

PROFIL INDIVIDU PESERTA KKN KELOMPOK 55 IAIN CURUP


ANGKATAN 1 TAHUN 2019
DESA TANJUNG DALAM KEC. CURUP SELATAN KAB. REJANG
LEBONG

Nama : Muhammad Yamin


NIM : 16532017
Alamat : Kepahiyang
TTL : Talo, 11 Februari 1985
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jabatan : Seksi Ibadah

6
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
1. Sejarah Desa Tanjung Dalam
Berdasarkan berita para sesepuh desa diperkirakan pada tahun 1713 ada suatu
petalang yang masuk marga bermani ulu raya yang dikenal dengan Talang Ka’it,
penduduk aslinya suku Rejang yang bercocok tanam dan mendiami wilayah tempat
perbukitan. Atas kesepakatan pemerintahan marga Talang Kait dirubah menjadi
Tanjing Alam yang berarti Paku Bumi. Setelah beberapa tahun pemerintahan marga
mengganti nama Tanjing Alam menjadi Sedalam. Kemudian pada tahun 1898
disepakati penggantian nama kampung dari Sedalam menjadi Tanjung Dalam yang
ditunjuk pula seorang pemimpin kampung yang diberi gelar PATEI. Patei pertama
Tanjung Dalam adalah Puyang Dangek. Namun pusat pemerintahan masih berada di
Desa Dusun Sawah.
Seiring berjalannya waktu berangsur-angsur masyarakat yang menghuni
tempat tersebut semakin banyak dan terus berkembang, sehingga muncullah niat dan
itikad bersama untuk membentuk desa. Berkat doa dan perjuangan bersama, akhirnya
pada tahun 1920 resmi terbentuknya Desa Tanjung Dalam (yang wilayanya sekarang
meliputi desa Pungguk Lalang, Turan Baru, Tanjung Dalam dan Air Lanang)
Untuk mengisi pimpinan desa dilakukan pemilihan kepalah desa pertama,
pemilihan ini dimenangkan oleh KS’IB (menjabat tahun 1968-1976 M). Setelah masa
jabatan kepalah desa berakhir diadakan pemilihan kepalah desa kedua, pemilihan ini
dimenangkan oleh Baharudin (menjabat tahun 1976-1985 M). Setelah masa jabatan
kepalah desa berakhir diadakan pemilihan kepalah desa ketiga, pemilihan ini
dimenangkan oleh Jilani (menjabat tahun 1985-2001 M). setelah masa jabatan
kepalah desa berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keempat, pemilihan ini
dimenangkan oleh Salimin (menjabat tahun 2001-2007 M). setelah masa jabatan
kepalah desa berakhir maka pihak kecamatan curup selatan menunjuk seorang
pelaksana tugas kades sehingga tanjung dalam di pimpin oleh Joni tahun (tahun 2007
M). setelah itu diadakan pemilihan kepalah desa kelima, pemilihan ini dimenangkan
oleh Jon Kenedi (menjabat tahun 2007-2013 M). setelah masa jabatan kepalah desa
berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keenam, pemiliohan ini dimenangkan oleh
Betnan Junaidi (yang menjabat tahun 2013-sekarang).

7
2. Sejarah perkembangan desa
Tabel 1
Tahun Kejadian Yang Baik Kejadian Yang
Buruk
1713- Dilaksanakan musyawarah dan sepakat membentuk
1898 sebuah kampung/petalangan yang dinamakan Talang
Kait, oleh pemerintahan marga diganti menjadi
Tanjing Alam,kemudian diganti menjadi Sedalam.
Dan akhirnya disepakati Tanjung Dalam.
1968 Dihapuskan system pemerintahan Marga dan
pemerintahan dusun menjadi pemerintahan desa
maka disepakati pemilihan kepalah desa secara
langsung. Pemilihan Kepalah Desa yang pertama
dimenangkan oleh KA’IB.
1976 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa kedua Terjadi Gempa Bumi
dimenangkan oleh Baharudin. yang mengakibatkan
desa mengalami
kerugian besar
1985 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa ketiga
dimenangkan oleh Jilani.
2001 Dilaksanakan pemilihan kepalah desa keempat
dimenangkan oleh Salimin.
2004 Terjadinya Pemekaran Kecamatan Curup Selatan
Dari Kecamatan Curup.
2007 Terjadi kekosongan jabatan Kades maka ditunjuk
seorang PJs. Kades bernama Joni
2007 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa yang kelima
dimenangkan kembali Jon Kenedi.
2013 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa yang keenam
yang dimenangkan oleh Betnan Junaidi.
2007 Pembangunan saluran pembuangan air limbah
(SPAL) dari program PNPM-PPK didusun I dan II.
2008 Pembangunan jalan rabat beton dari program PNPM- Terjadi Gempa Bumi

8
PMd di Dusun I dan II. yang menimbulkan
banyak kerugian bagi
masyarakat
2009 Mewabahnya
penyakit cikungunya
secara meluas,
sehingga banyak
warga masyarakat
yang menderita
penyakit cikungunya
2009 Pembangunan Posyandu dari program PMPN-MPd di
dusun I.
2009 Pembangunan balai desa dari ADD di Dusun I.
2009 Mendapatkan bantuan dari program GAPOKTAN,
termasuk kegiatan simpan pinjam
2010 Pembangunan jaran rabat beton (jalan sentra produksi
menuju lahan perkebunan (dari program PNPM-PMd
di Dusun I.
2010 Melanjutkan pembangunan Balai Desa (polesteran
dinding dan pembuatan teras Balai Desa) dari dana
Desa (ADD) di Dusun I.
2011 pembangunan jalan Rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari program
PNPM-PMd di Dusun II.
2011 Melanjutkan pembangunan Balai Desa (pemasangan
keramik Balai Desa) dari dana Alokasi Dana Desa
(ADD) di Dusun I.
2012 pembangunan jalan rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari program
PNPM-PMd di Dusun I dan II.
2012 Pembangunan jalan rabat beton dari dana Alokasi
dana desa (add) di dusun I dan II.
2013 Pembangunan jembatan dan pembukaan badan jalan

9
dari program PNPM-MPd di dusun I dan II.
2013 Dilaksanakan pemilihan kepalah desa yang keenam
yang dimenangkan oleh Betnan Junaidi.
2014 Pembangunan jalan rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari program
PNPM-MPd di dusun I dan II.
2014 Pembangunan papin blok Balai Desa dari (ADD).
2015 Terjadinya kemarau
panjang ± 6 bulan
yang menyebabkan
lahan perkebunan
kering, menurunnya
hasil pertanian
masyarakat
2015 Pembangunan jalan lapen dari Dana Desa (DD) di
dusun I dan II.
2015 Pembangunan Balai pertemuan Desa dari (ADD)
2016 Pembangunan jalan TelFod dari Dana Desa (DD) Di
Dusun I dan II.
2016 Pembukaan badan jalan, Drainase, dan pelapis tebing
dari Dana Desa (DD) di dusun I.

B. Letak Geografis dan Demografis


1. Peta Desa
Propinsi Bengkulu terletak di bagian barat pulau Sumatera dan berbatasan
langsung denga Samudera Indonesia dengan pantai ±525 KM dan luas wilayah
32.365,6 KM² yang memanjang dari perbatasan Propinsi Sumatra Barat sampai
propinsi Lampung dengan jarak ±567 KM².
Desa Tanjung Dalam adalah salah satu desa di Kecamatan Curup Selatan
Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, dengan luas wilayah 3569,5 Hektar.
Jarak dari desa ke ibukota kecamatan 1,2 KM, jarak dari desa ke ibukota kabupaten
2,4 KM. Adapun batas-batas wilayah desa Tanjung Dalam adalah:
Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Turan Baru

10
Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Air Lanang
Sebelah Selatan :berbatasan dengan lahan pertanian warga Desa pungguk
Lalang
Sebelah Utara : berbatasan dengan Bukit Basah
Wilayah Desa Tanjung Dalam, 90% berupa daratan yang sebagian besar
dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dengan komoditi utama kopi, sahang, durian
dan dipergunakan untuk pemukiman penduduk sekitar 25%, sedangkan 10% berupa
perairan yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan persawahan, dan lahan
kolam ikan.
Iklim Desa Tanjung Dalam sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim kemarau dan penghujan hal tersebut mempengaruhi langsung
terhadap pola tanam dan pola pertanian yang diterapkan masyarakat dalam hal
mengelolah lahan pertanian yang ada di Desa Tanjung Dalam.
2. Kondisi Desa
a. Keadaan Sosial
Penduduk Desa Tanjung Dalam berasal dari berbagai daerah dimana yang
mayoritas penduduknya asli suku Rejang Bermani / Rejang Manei dan sebagian
kecil dari suku Rejang Utara, Jawa dan Kerinci. Sehingga tradisi musyawarah
mufakat, gotong royong dan kearifan lokal cendrung lebih efektif dan efisien
dalam menyelesaikan permasalahan dari pada jalur hukum, hal ini untuk
menghindari adanya gesekan-gesekan terhadap norma-norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat. Desa Tanjung Dalam mempunyai jumlah penduduk 1.210 jiwa
yang terdiri dari laki-laki; 512 jiwa, perempuan: 698 jiwa dan 517 KK yang
terbagi dalam 3 (tiga) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2
keterangan Dusun I Dusun II Dusun III jumlah
Jiwa 417 412 381 1.210
KK 195 187 135 517

Jumlah penduduk Desa Tanjung Dalam lebih dominan di Dusun I karena


luas wilayah dusun I lebih luas.

11
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat SDM di Desa Tanjung Dalam termasuk kategori rendah secara
rata-rata tamatan SD dan tamatan SMP lebih mendominasi hal ini dikarenakan
banyak anak putus sekolah pada usia remaja menginjak remaja.
Tabel 3
Tidak Pra SD SLTP SLTA Diploma S1 S2dst
Sekolah Sekolah
408 112 250 270 135 15 20 0
Orang Orang orang Orang orang Orang orang Orang

c. Jenis Pekerjaan
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani (sebagian besar
petani kopi, sahang dan sebagian kecilnya sawah dan palawija). Hal ini sesuai
dengan kondisi Desa Tanjung Dalam yang berupa perbukitan, hutan dan
perkebunan.
Tabel 4
Buruh Petani Peternak Jasa/ Pedagang Honorer/ PNS TNI/ Swasta/
keterampila kontrak POLRI lainnya
n
125 717 81 15 35 12 15 0 76
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang

d. Kepemilikan Ternak
Masyarakat Desa Tanjung Dalam sebagian besar memiliki ternak ayam /
unggas dan sebagian kecil memiliki ternak kerbau.
Ayam/ Unggas Kambing Sapi Kerbau Lainnya

1230 Ekor 50 Ekor 25 Ekor 18 Ekor 0 Ekor

e. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Tanjung Dalam secara rata-rata
tergolong masyarakat menengah kebawah dan RTM, sedangkan hanya sebagian
kecilnya yang berekonomi kuat/menengah keatas. Kondisi ini disebabkan oleh
12
rendahnya SDM dan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani
yang menggunakan pola pertanian tradisional. Selain bertani ada juga yang
bekerja sebagai buruh bangunan, Buruh tani, PNS, Honorer dan pelayanan jasa
lainnya.
f. Kelembagaan Desa
1. Pembagian Wilayah
Wilayah Desa Tanjung Dalam terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun dimana setiap
Dusun memiliki wilayah pertanian dan perkebunan, sementara pusat desa
berada di dusun I dan setiap dusun dipimpin oleh Kepala Dusun.
3. Sarana dan psarana desa
NO SARANA/ PSARANA JUMLAH/ LOKASI
VOLUME
1. Kantor/Balai Desa 1 Unit Dusun I
2. Masjid 1 Unit Dusun I
3. Mushollah 1 Unit Dusun III
4. Posyandu 1 Unit Dusun I
5. Pos Ronda 3 Unit Dusun III
6. Gedung SD 1 Unit Dusun II
7. Tempat Pemakaman Umum (TPU) 2 Titik Dusun II
8. Jalan Poros/Hot Mix ±700M Desa
9. Jalan Telford/Pekerasan ±1.600M Dusun I,II
10. Jalan Lapisan Penetrasi ±590M Dusun I,II
11. Jalan Rabat Beton Ke Perkebunan ±2.100M Dusun I,II,III
12. Jalan Rabat Beton Dalam Desa ±1.150M Dusun I,II,III
13. Je Jalan Tanah/Setapak 7.300M Dusun I,II,III
14. jembatan Beton Dalam Desa 1 Unit Dusun I
15. Jembatan Beton Ke Perkebunan - -
16. Jembatan Gantung 1 Unit Desa
17. Jembatan Papan/Bambu 3 Unit Dusun I,II
18. SPAL ±450M Dusun I,II
19. Saluran Irigasi ±560M Dusun III
20. Lapangan Bola Volly 1 Titik Dusun II
21. Fasilitas Jaringan Telepon 1 Paket Desa
13
22. Usaha Penggilingan Kopi/Padi 2 Unit Dusun I,II
23 Kolam Pancing 4 Unit Dusun I,II

C. Susunan Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)


Susunan organisasi pemerintah desa dan tata kerja pemerintahan desa Tanjung Dalam
Kecamatan Curup Selatan sebagai berikut;

KEPALA DESA
Betnan Junaidi

SEKRETARIS DESA
Paisal Bakri

KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN


Mike Soraya Naimatul Insani Sainir Kusyandi

KEPALA DUSUN I
Komarudin

KEPALA DUSUN II Edi


Elius E

KEPALA DUSUN III


Bambang

Keterangan Singkatan:
1. Kades adalah Kepalah Desa.
2. Sekdes adalah Sekretaris Desa.
3. Kaur adalah Kepalah seksi.
4. Kadus adalah Kepalah Dusun.

14
BAB III
INVENTARISASI MASALAH DAN PROGRAM KERJA
A. Inventarisasi Masalah
Dari hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat Desa Tanjung Dalam
yang dilakukan oleh anggota KKN kelompok 55 Angkatan 1 Tahun 2019 yang dimulai
pada tanggal 6 Juli-6 September, maka terinventarisasi sebagai berikut :

INVENTARISASI MASALAH PROGRAM MAHASISWA KKN IAIN CURUP


KELOMPOK 55 ANGKATAN 1 TAHUN 2019
DESA : TANJUNG DALAM
KECAMATAN : CURUP SELATAN
KABUPATEN : REJANG LEBONG

NO BIDANG SPESIFIKASI PELUANG TANTANGAN


GARAPAN
1. KEAGAMAAN
a. Anak- Sore Mengaji Banyak anak- Banyak anak-
anak anak di Desa anak yang
Tanjung Dalam. kurang bisa
mengaji.
b. Ibu-ibu Pengajian dan mengisi Adanya kegiatan Kurangnya
materi keagamaan. zhalat dzhuhur narasumber
berjamaah. yang ahli dalam
bidang tersebut.
c. Risma Diskusi bersama untuk Banyak remaja Remaja yang
dan menggerakkan dan Desa Tanjung ada di Desa
Karang mengaktifkan kembali Dalam yang Tanjung Dalam
Taruna program kegiatan. memiliki waktu kurang aktif
luang. dalam kegiatan
keagamaan.

15
2. PENDIDIKAN
a. SD Ikut serta dalam kegiatan Banyak anak- Minat brlajar
belajar mengajar dan anak di Desa rendah.
ekstra kurikuler. Tanjung Dalam.
3. SOSIAL
a. Pencema Audiensi ke dinas Antusias Tenaga dan
ran kebersihan dan pembuatan masyarakat yang Biaya
Lingkun kotak sampah di Desa tinggi untuk Operasional.
gan Tanjung Dalam. menjaga
lingkungan
terutama sungai
yang ada di Desa
Tanjung Dalam.
Tanjung Dalam, Senin 8 Juli 2019
Ketua Kelompok 55

Arby Arzandi
16631013

Mengetahui,
Kepala Dusu 2 Dosen Pembimbing Lapangan

Syamsul Rizal, S.Ag, S.Ip, M.Pd


Edi Elyus Efendi NIP. 197010041999031001

16
B. Program Kerja Kelompok

N BIDANG RINCIAN TUJUAN WAKTU BIAYA


Ket
O GARAPAN JENIS PELAKSANA
KEGIATAN AN
Garapan Pokok
1. Risma Mengikuti Untuk Kamis, Pukul -
kegiatan mempererat tali 20.00 WIB.
Risma silaturahmi dan
Terlaks
membantu
ana
mengaktifkan
kegiatan Risma
tersebut.
2. Pengajian Menggerak Untuk Jumat, pukul -
Ibu-ibu kan Ibu-ibu mempererat 14.00 WIB
dalam silaturahmi dan
Terlaks
kegiatan membantu
ana
pengajian. mengaktifkan
kembali kegiatan
pengajian Ibu-ibu.
3. Membersih Membersih Untuk menjaga Jumat, pukul -
kan Masjid kan jendela, kebersihan 08.00 WIB
lantai, masjid. Terlaks
karpet, ana
tempat
wudhu.
4. Tabligh Ceramah Untuk mengajak Jumat (09
Akbar dengan atau membantu Agustus 2019),
Tema masyarakat akan pukul 14.00
Terlaks
Qurban pemahaman WIB.
ana
Tanda tentang qurban.
Cinta, Cinta
Allah, Cinta

17
Sesama.
5. Idhul Adha Makan Untuk memererat Minggu (11
bersama silaturahmi Agustus 2019),
masyarakat bersama pukul 10.00 Terlaks
Desa masyarakat. WIB. ana
Tanjung
Dalam.
6. 17 Agustus Mengikuti Untuk mengajak Minggu-Rabu
kegiatan Bapak/Ibu, (14-17 Agustus) _
Risma dan Remaja serta
Karang anak-anak ikut
Terlaks
Taruna berpartisipasi
ana
dalam dalam kegiatan
kegiatan kemerdekaan 17
lomba 17 Agustus.
Agustus.
7. Sosialisasi Mengadaka Untuk mengajak Selasa (27
Ekonomi n sosialisai masyarakat Desa Agustus 2019), _
Terlaks
Rabbani masalah Tanjung Dalam pukul 20.00
ana
Ekonomi tentang Ekonomi WIB.
Rabbani. Rabbani.
C. Garapan Penunjang
1. Mengajar Membantu Untuk Senin-kamis
SD mengajar membantu Selama KKN _
didalam kelas mengembangk Terlaks
dan kegiatan an potensi diri ana
ekstrakurikuler. serta ilmu
pengetahuan.
2. Mengajar Membantu Untuk Senin-sabtu -
Mengaji memberikan membantu dan Selama KKN
Terlaks
materi dan membuat
ana
mengajar anak-anak
mengaji. pandai dalam

18
mengaji.
3 Posyandu Membantu Untuk 2 Minggu 1x
kegiatan membantu Terlaks
posyandu di para pengurus _ ana
desa Baru manis posyandu

Tanjung Dalam, 8 Juli 2019


Ketua Kelompok 55

Arby Arzandi
16631013

Mengetahui,
Kepala Dusun 2 Dosen Pembimbing Lapangan

Syamsul Rizal, S.Ag, S.Ip, M.Pd


Edi Elyus Efendi NIP. 197010041999031001

19
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pelaksanaan Program Kerja
Dalam melaksananakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kami dari
kelompok 55 bekerja sama dengan perangkat-perangkat desa di desa Tanjung Dalam,
pemuka-pemuka masyarakat, organisasi keagamaan, karang taruna, dan pihak-pihak
terkait. Selanjutnya kerja sama yang dilakukan tersebut menghasilkan program kerja
yang berpedoman pada buku Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN
Curup mahasiswa reguler dan non reguler angkatan 1 tahun 2019 yang dapat
diklasifikasikan dalam bidang-bidang sebagai berikut :
1. Bidang garapan pokok, yaitu riset dan survey desa, serta pembangunan bidang
keagamaan baik fisik maupun non-fisik
2. Bidang garapan penunjang, meliputi pembangunan lintas sektoral, baik fisik maupun
non-fisik.
Tabel
Pelaksanaan Program Kerja Kelompok 55
KKN IAIN Curup Angkatan 1 Tahun 2019

A. Pokok

N Bidang Rincian Jenis


Tujuan Peluang Tantangan
o Garapan Kegiatan
A. KEAGAMAAN
1 a.Anak- Sore mengaji Banyalnya Banyak
anak anak-anak anak-anak
yang berada di yang
desa Tanjung kurang bias
b. ibu-ibu Dalam. mengaji.

20
2 Pengajian Pengajian dan Menambahkan Adanya Kurangnya
Ibu-ibu mengisi materi wawasan kegiatan shalat narasumber
tentang keagamaan dan dzhuhur yang
keagamaan. menumbuhkan berjamaah. mengisi /
nilai spiritual. ahli dalam
Menjalin tali bidang
silaturahim antar tersebut.
ibu-ibu

Jum’at Bersih Menggerakan Dekat Kurang


kesadaran untuk dengan motivasi
3 menjaga rumah dari warga
. Masjid kebersihan warga untuk
lingkungan menjaga
Masjid dan kebersihan
Sekelilingnya nya masjid
B. Bidang Sosial Kemasyarakatan
4 Risma Diskusi Banyak remaja Kurang
. bersama untuk di desa aktifnya
Meningkatkan
menggerakkan Tanjung remaja desa
semangat kinerja
dan Dalam. Tanjung
pemuda untuk aktif
mengaktifkan Dalam akan
dalam masyarakat
kembali kegiatan
kegiatan Risma. Risma
tersebut.
Lomba Untuk 1. Keinginan Minat dan
peringatan 17 meningkatkan / minat motivasi
Agustus (Hari semangat yang kuat yang belum
17
5 Kemerdekaan nasionalisme, dan dari lahir dalam
Agust
. Republik mengingat kembali beberapa diri pemuda
us
Indonesia ke- perjuangan para orang
74) pahlawan untuk
Indonesia dalam mendirika

21
meraih n karang
kemerdekaan taruna
2. Dukungan
dari
perangkat
desa dan
mamsyara
kat.
C. Bidang Pendidikan
6 Sekolah Dasar Membantu - Meringankan Sarana dan Minat
. mengajar di pekerjaan prasarana belajar
sekolah - Menambah sekolah yang masih
pengetahuan memadai rendah
anak didik .
- Mengaplikasika
n metode yang
telah dipelajari
di perkuliahan
7 Posyandu Membantu Untuk Para pengurus Kuran
. kegiatan membantu para yang handal g
posyandu di pengurus menge
desa Baru posyandu rti
Tanjung Dalam dalam
bidang
keseha
tan

B. Faktor-faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja


Dalam melaksanakan program kerja kuliah pengabdian masyarakat ini,
tentunya ada banyak pendukung. Maka dari itu banyak faktor-faktor yang kami anggap
mendukung program kerja ini, diantaranya adalah :
1. Kepala Desa

22
Kepala Desa Tanjung Dalam yaitu Bapak Betnan Junaidi selalu mendukung
program kerja yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN
Curup. Setiap acara yang diselenggarakan baik dari Bapak kepala desa maupun
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu mendapat dukungan baik. Dan dari setiap
acara yang dilaksanakan Bapak Kepala Desa selalu meluangkan waktu untuk hadir
dalam acara yang dibuat tersebut.
2. Perangkat Desa
Perangkat Desa, Desa Tanjung Dalam juga selalu mendukung dalam setiap
program kerja yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan
memberikan pendapat serta memberi jalan kelancaran kerja bagi mahasiswa KKN,
Khususnya bapak Edi, bapak Komarudin, yang selalu meluangkan waktu untuk
seluruh kelancaran program kerja KKN IAIN Curup 2019, serta selalu mendampingi
kami peserta KKN IAIN Curup 2019.
3. Perangkat Agama
Perangkat Agama desa Tanjung Dalam juga selalu mendukung dalam setiap
program kerja yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta
memberikan arahan atau dampingan kepada peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
khususnya Bapak Imam dan perangkat-perangkat masjid Baiturrahmah.
4. Masyarakat Desa Tanjung Dalam
Dengan menjalin silaturahmi dan hubungan yang baik dengan masyarakat
Desa Tanjung Dalam sudah jelas bahwasannya masyarakat Desa Tanjung Dalam
selalu mendukung program kerja yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN curup. Pada umumnya masyarakat Desa Tanjung Dalam adalah
masyarakat yang baik, ramah, dan mudah bergaul dengan masyarakat yang baru.
Maka program kerja yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan
sebagaimana mestinya.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Kerja
Setiap usaha yang dilakukan pasti ada hambatan-hambatannya dalam
pelaksanaannya, begitu juga dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini.
Dalam pelaksanaan program kerja yang direncanakan ada beberapa hambatan
yang dialami, dintaranya adalah :
1. Kesibukan Masyarakat Desa Tanjung Dalam

23
Umumnya masyarakat Desa Tanjung Dalam sibuk dengan kegiatan atau
aktifitas masing-masing di karenakan mayoritas masyarakat desa Tanjung Dalam
adalah petani. Sehingga untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan atau
perencanaan kedepan untuk desa kurang begitu dipedulikan. Dan hanya sebagian
masyarakat yang memiliki rasa peduli dan ikut berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan yang diadakan di desa. Terkecuali kegiatan yang dilakukan pada malam
hari. Hal ini disebabkan aktifitas masyarakat dari pagi hingga sore kebanyakan
dihabiskan untuk bertani.
2. Kurangnya Kesadaran Pemuda-Pemudi
Dalam palaksanaan program kerja ini hambatan selanjutnya adalah pemuda-
pemudi desa Tanjung Dalam. Masih ada pemuda-pemudi yang belum sadar akan
kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Maka hal itu
merupakan salah satu penghambat dalam pelaksanaan program kerja yang dirancang
oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup. Misalnya dalam kegiatan
pembentukan dan pengaktifan organisasi RISMA, sulit untuk mengumpulkan
pemuda pemudi dalam kegiatan tersebut. Karena kesibukan masing-masing.
D. Kegiatan Partisipasi
Kegiatan partisipasi adalah kegiatan yang di dalamnya peserta KKN dapat ikut
serta dalam membantu berjalannya berbagai acara kegiatan di masyarakat, misalnya
acara hajatan, pernikahan , musyawarah, rapat panitia HUT RI, Tabligh Akbar di Desa
Tanjung Dalam.
Dalam beberapa kegiatan yang diadakan masyarakat setempat peserta Kuliah
Kerja Nyata (KKN) kelompok 55 harus pro-aktif dalam segala kegiatan kemasyarakatan,
misalnya kegiatan kemasyarakatan peserta KKN menjadi panitia pelaksana kegiatan
peringatan HUT KEMRI, panitia lapangan pada acara pernikahan, panitia Kurban hari
raya Idul Adha dan lain sebagainya.
E. Rencana Kegiatan
Rancangan kegiatan kelompok 55 disesuaikan dengan permasalahan-
permasalahan yang ada di masyarakat yang ditemukan dan dapat dilihat rinciannya pada
inventarisasi masalah yang ditemukan dari hasil observasi kelompok.
Dengan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang berbasis Islami tentunya
kelompok 55 akan memulai kegiatan keagamaan yang menjadi garapan pokok yaitu
kebersihan tempat ibadah (masjid), melaksanakan ibadah, menggerakkan organisasi

24
keagamaan yang telah di bentuk, dan lain sebagainya. Kemudian kelompok 55 akan,
mengadakan perlombaan-perlombaan membantu mengajar di sekolah dan sebaginya.
Setelah melakukan observasi dan diketahui berbagai permasalahan yang ada dan
mendengar penjelasan dari masyarakat maka diadakan diskusi kelompok untuk
membentuk program kerja KKN dari berbagai pendapat oleh kelompok KKN 55.
Program ini dibuat dalam time schedule, yang menjadi acuan dalam melakukan berbagai
kegiatan. Namun dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kondisi yang ada atau yang
dibutuhkan masyarakat setempat. Sehingga terjadi perubahan-perubahan waktu dan
pelaksanaan program kerja yang ada pada time schedule.

25
BAB V
EVALUASI PROGRAM KERJA
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama enam puluh dua hari ini
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para peserta, pihak pelaksana dan
masyarakat. Dalam realisasi program kerja kelompok 55 tentu saja terdapat kekurangan
dan kelebihan. Dari dua sisi tersebut perlu adanya evaluasi terhadap manfaatnya bagi
masyarakat, khususnya masyarakat desa Tanjung Dalam. Adapun secara umum yang dapat
dijadikan bahan evaluasi adalah :
A. Evaluasi Terhadap Masyarakat
Program kerja yang telah dirancang baik program pokok maupun program
penunjang telah dapat dilaksanakan dengan baik selama kegiatan KKN di Desa Tanjung
Dalam. Namun kesempurnaannya secara jujur dan tanpa direkayasa kesuksesan secara
100% belumlah tercapai, dikarenakan kendala dan hambatan yang di hadapi selama
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun program tersebut telah hampir tuntas dan
pelaksanaan program kerja yang telah di rancang dan disusun telah mendapat respon dari
masyarakat berupa partispasi secara fisik maupun Psikis dari masyarakat desa Tanjung
Dalam.
Pelaksanaan program kerja yang telah disusun dan dirancang dengan keterlibatan
masyarakat secara utuh sesuai dengan arah yang di emban oleh BP-KKN kepada peserta
KKN. Maka dari itu peran serta masyarakat sudah dapat dirasakan baik berupa bentuk
tenaga, waktu dan pikiran. Namun secara khusus di aspek-aspek tertentu dalam
masyarakat, peran masyarakat dirasakan sangat membantu walaupun masih ada
kekurangan dalam beberapa hal, mislanya pelaksanan program kerja tidak secara
sempurna karena kendala waktu mengingat kesibukan dari masyarakat desa Tanjung
Dalam itu sendiri.
B. Evaluasi Terhadap Kegiatan Mahasiswa Peserta KPM
Dalam pelaksanaan kegiatan selama KKN di desa Tanjung Dalam, banyak
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kepribadian, pengetahuan serta
keluasan mahasiswa. Hal ini didapat dari pengalaman selama berinteraksi dengan
masyarakat, namun masih banyak hal yang perlu menjadi catatan bagi mahasiswa untuk
dijadikan bahan evaluasi bagi peserta KKN, diantaranya :
1. Perlunya kesadaran dari setiap peserta KKN, mengenai keterlibatan masyarakat secara
utuh dalam pelaksanaan kegiatan terhadap masyarakat dalam mencapai kemajuan dan

26
kemandirian dengan segala keterbatasan, kemampuan, pengetahuan dan finansial.
Maka pelaksanaan kegiatan KN, belum mencapai tingkat keberhasilan 100%. Oleh
karena itu, ini menjadi bahan evaluasi bagi peserta KKN. Ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan- kegiatan selama Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di desa Tanjung Dalam.
2. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan pengetahuan Agama dalam mengajak
masyarakat untuk aktif dalam beribadah, serta memberikan motivasi bagi masyarakat
Desa Tanjung Dalam pentinya pengetahuan agama.
3. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan keterampilan berorganisasi sehingga
dapat mendukung kelancaran kegiatan KKN.
4. Bila memungkinkan, diusahakan dalam waktu tertentu secara bersama-sama kami
akan melakukan kunjungan silaturahmi agar hubungan yang sudah terjalin dengan
masyarakat tidak terputus dan akan tetap berlanjut meski waktu Kuliah Kerja Nyata
(KKN) telah usai.

27
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Program kerja yang dirancang dan dilaksanakan oleh KKN
Kelompok 55 selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 6 Juli sampai 6 September telah
terealisasikan dan di realisasi dengan baik. Meskipun dalam prosesnya peserta kelompok
55 KKN IAIN Curup tahun 2019 menghadapi berbagai macam kendala dan hambatan
dalam masyarakat.
Segala sesuatunya dapat terselesaikan berkat sebuah kelompok yang telah
menjadi keluarga baru selama KKN di Desa Tanjung Dalam. Dengan kekompakkan dan
kekeluargaan yang terjalin sangat baik antara peserta KKN dengan Masyarakat Desa
Tanjung Dalam sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Dari hasil laporan ini maka
dapat disimpulkan beberapa pokok pembahasan :
1. Seluruh program kerja baik garapan pokok maupun garapan penunjang secara
keseluruhan dapat dijalankan dengan baik.
2. Kerjasama terjalin baik antara perangkat desa Tanjung Dalam, perangkat Agama,
pemuka Adat, dan Tokoh Masyarakat.
3. Terjalinnya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga peserta KKN dengan LPPM angkatan 1
Tahun 2019.
4. Adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup
kelompok 55 dengan seluruh masyarakat Desa Tanjung Dalam.
5. Serta adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN
Curup kelompok 55 dengan seluruh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) lainnya.
B. Saran-Saran
Secara umum pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan, namun tentu saja masih ada kelemahan dalam segala
bidang misalnya, realitas di masyarakat masih perlu berbagai pembenahan khususnya
dalam hal kepemudaan dan pengorganisasian.
Dan tentunnya sangat diharapkan semua program-program kerja yang telah
dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 55 dapat diteruskan dan
di tindak lanjuti oleh berbagai pihak baik perangkat desa, tokoh agama, pemuda-pemudi

28
serta masyarakat Desa Tanjung Dalam. Karena tanpa adanya tindak lanjut dari program-
program tersebut maka dukungan dan partisipasi selama KKN menjadi tidak berarti.
Demikianlah laporan ini kami buat dengan sebenarnya, semoga dapat dijadikan
sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selanjutnya. Serta
dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan evaluasi. Dan bagi semua pihak
kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kami berterima kasih kepada semua pihak
yang terkait dalam pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup Angkatan 1 tahun
2019.

29

Anda mungkin juga menyukai