Anda di halaman 1dari 13

REVIEW LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNITAS

TENTANG
PENINGKATAN KAPASITAS : ORANG TUA DAN PENGURUS
PAUD UNTUK SINERGI DALAM PERKEMBANGAN ANAK
MANDIRI DI PAUD AKUR KURNIA 57 YAYASAN AKUR
KURNIA JAKARTA TIMUR
Paper ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Individu pada mata kuliah
Intervensi Pekerjaan Sosial Komunitas
Dosen Pengampu : 1. Dr. Yuti Sri Ismudiyati, M.Si
2. Sulistyari Ardiyantika, S.Sos.I, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Gina Rizqia Salsabila


NRP : 22.02.019
Kelas : 2 B Rehabilitasi Sosial

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN REHABILITASI SOSIAL


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
2023
 Judul Laporan : Peningkatan Kapasitas : Orang Tua Dan
Pengurus Paud Untuk Sinergi Dalam Perkembangan Anak
Mandiri Di Paud Akur Kurnia 57 Yayasan Akur Kurnia Jakarta
Timur.
 Laporan Praktikum : Laporan Praktikum Komunitas
 Nama Peneliti : Muhammad Akbar Rafsanjani (19.02.022)
 Dosen Pembimbing : 1. Dra. Ella Nurlela, M.Si
2. Dr. Tukino, M.Si
 Halaman : 116 Halaman
 Tahun Angkatan : 2019
 Riviewer : Gina Rizqia Salsabila (22.02.019)

A. Latar Belakang
Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung
menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi yang mencetak calon pekerja
sosial yang harus memiliki kompetensi intervensi yang dilandasi oleh
pengetahuan, nilai, keterampilan praktik pekerjaan sosial. Intervensi
Pekerjaan sosial ini dilandaskan dalam aras Mikro, Mezzo, dan Makro.
Praktikum mahasiswa program studi Rehabilitasi Sosial Program
Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial dilakukan dalam 3
kegiatan praktikum dari 1) Praktikum Laboratorium, 2) Praktikum Institusi
dan 3) Praktikum Komunitas. Praktikum laboratorium ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa dalam penanganan
kasus klien melalui intervensi praktik pekerjaan sosial mikro dan mezzo di
lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial milik pemerintah dan
masyarakat.
Praktikum Komunitas tahun 2022 mengambil lokasi yang sama
dengan praktikum institusi yaitu di sentra dan sentra terpadu kementerian
sosial. Pada Praktikum Komunitas ini mahasiswa fokus pada praktik
pekerjaan sosial makro dalam rangka pengembangan program pelayanan
rehabilitasi sosial bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS)
yang dilaksanakan oleh Sentra dan Sentra Terpadu dengan
mengoptimalkan penggunaan Potensi dan Sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) yang ada di masyarakat.
Praktikum di komunitas mengarahkan mahasiswa dapat membantu
dan mengembangkan Sentra dan Sentra Terpadu memberikan layanan
rehabilitasi sosial berbasis keluarga dan komunitas, sehingga para
mahasiswa mampu :
1. Melakukan identifikasi dan menemukenali permasalahan/kebutuhan
program, potensi dan sumber rehabilitasi sosial.

2
2. Melakukan identifikasi kebijakan bidang rehabilitasi sosial yang
relevan mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat lokal
3. Mengkaji penyebab dan akibat dari permasalahan/kebutuhan program
rehabilitasis sosial;
4. Melakukan analisis kebijakan rehabilitasi sosial;
5. Mengembangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang
berhubungan dengan pelaksanaan program rehabilitasi sosial dan
kebijakan Sentra dan Sentra Terpadu;
6. Menyeleksi alternatif pilihan program rehabilitasi sosial melalui publik
hearing dengan significant others;
7. Melakukan analisis kelayakan alternatif program dan kebijakan
8. Membuat rancangan program rehabilitasi sosial dan policy brief

B. Permasalahan
Identifikasi permasalahan Rehabilitasi Sosial yang Nampak
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan FGD yang telah
dilaksanakan oleh praktikan bersama dengan pengurus Yayasan Akur
Kurnia dan setiap unsur yang bertanggung jawab atas program yang
dijalankan. Dalam hal ini berdasarkan hasil diskusi dan arahan dengan Pak
H. Otong Suryana, S.H praktikan ditempatkan di lokbin lingkungan
sekitar, lokbin kandang sapi dan program PAUD. Maka muncul berbagai
permasalahan maupun hambatan program. Di antaranya sebagai berikut :
Masalah yang nampak di lokasi binaan lingkungan sekitar yaitu masih
terdapat kenakalan remaja dan kemiskinan karena sempitnya lowongan
pekerjaan, dan di lokasi binaan kandang sapi sekitar masalah yang nampak
yaitu banyaknya warga sana yang melakukan pernikahan dini, angka putus
sekolah yang tinggi dan masih banyaknya kemiskinan. Dan di PAUD Akur
Kurnia 57 terdapat permasalahan mengenai miskonsepsi dan tuntutan dari
orang tua terhadap PAUD agar anak mampu menerapkan keterampilan
membaca, menulis dan berhitung. Penyebab terjadinya miskonsepsi orang
tua mengenai pembelajaran di PAUD Akur Kurnia 57 yaitu karena,
a. Orang tua yang belum mengetahui mengenai tugas
perkembangan anak.
b. Ada tuntutan untuk dapat, menulis dan berhitumembacang
untuk dapat melanjutkan ke SD
c. Kurangnya pentingnya penyuluhan mengenai PAUD
Tiga hal yang menjadi penyebab miskonsepsi orang tua mengenai
pembelajaran di PAUD Akur Kurnia 57 adalah karena pengaruh dari
internal maupun ekternal orang tua, hasil dari observasi bahwa sasaran dari
PAUD Akur Kurnia 57 adalah anak dari keluarga prasejahtera yang
menjadikan belum adanya pemahaman akan tugas belajar perkembangan
anak. Selain itu memang belum adanya penyuluhan maupun sosialiasi

3
Akibat Fokus Masalah Sebab kepada orang tua mengenai PAUD dan tugas
perkembangan anak pada orang tua.
C. Peran Pekerja Sosial
Pada kegiatan Praktikum Komunitas, praktikan mengasumsikan
diri sebagai pekerja sosial professional pada aras makro yang memiliki
beberapa peranan, sebagai berikut :
1. Peran Fasilitator : Pekerja sosial dapat memfasilitasi dalam
mendukung perkembangan potensi masyarakat, dalam mempermudah
proses perubahan klien dan menolong sepanjang proses pengembangan
dengan menyediakan waktu, pemikiran dan sarana-sarana yang
dibutuhkan.
2. Peran Educator : Pekerja sosial sebagai educator memiliki
kemampuan untuk membimbing dan membantu kelompok sasaran dalam
memperoleh informasi, pengetahuan, atau keterampilan untuk hidup
mandiri.
3. Peran Sosial (Social Planner) : Pekerja Sosial mengumpulkan informasi
dari masyarakat, menganalisisnya atau mendiskusikannya bersama tim
kerja masyarakat mengenai tindakan apa yang harus dilakukan dalam
upaya mengatasi masalah yang dihadapi. Seperti dalam proses community
meeting, penyusunan rencana intervensi, pelaksanaan kegiatan dan
mengembangkan program.
4. Peran Motivator : Pekerja sosial secara moral memberi dukungan
motivasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
5. Peran Broker : Pekerja sosial menghubungkan kebutuhan
individu maupun kelompok dalam masyarakat dengan sumber-sumber
yang menyediakan pelayanan yang dibutuhkan.
D. Tujuan.
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua tujuan umum dan tujuan
khusus.
a. Tujuan Umum
Tujuan umum praktikum komunitas adalah meningkatnya
kompetensi mahasiswa dalam melakukan analisis program, pengelolaan
dan pengembangan program layanan rehabilitasi sosial berbasis
komunitas.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus praktikum komunitas ini adalah agar mahasiswa memiliki
kemampuan, yaitu untuk :
1. Menerapkan konsep dan teori-teori praktik pekerjaan sosial makro
dalam pengembangan program pelayanan rehabilitasi sosial berbasis
keluarga dan masyarakat. Tak hanya itu untuk
2. Meningkatkan kemaampuan dalam melakukan keterampilan dalam
pengembangan program, dan
3. Mampu menerapkan prinsip dan etika pekerja sosial,

4
4. Kemampuan identifikasi data dalam menemukan permasalahan atau
kebutuhan program, potensi dan sumber rehabilitasi sosial.
5. Kemampuan mengkaji penyebab dan akibat dari
permasalahan/kebutuhan program rehabilitasis sosial.
6. Kemampuan melakukan identifikasi kebijakan bidang rehabilitasi yang
relevan mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat lokal
7. Kemampuan mengembangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang berhubungan dengan kebijakan, penyelenggaraan dan
pengembangan program rehabilitasi sosial berbasis keluarga dan
masyarakat di Sentra dan sentra terpadu kementerian sosial.
8. Kemampuan menyeleksi alternatif yang dikembangkan.
9. Kemampuan analisis kelayakan alternatif program dan kebijakan.
10. Kemampuan membuat laporan hasil analisis program rehabilitasi
sosial dengan model policy brief.
11. Kemampuan melakukan dengar pendapat (public hearing)
E. Sumber Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. FGD ( Focus Group Discussion)
F. Teknologi Pekerjaam Sosial Makro
Seorang peksos dapat menggunakan teknologi-teknologi yang ada
untuk mempermudah pelaksanaan kegiatannya. Yaitu :
a. Community Involvement, Neighborhood Survey Study, Community Night
Meeting Forum
Ketiga teknologi ini paada umumnya digunakan pada tahap inisiasi
sosial dalam mengajak masyarakat membangun kesadaran kolektif
bersama. Community Involment dapat dilakukan dengan cara meleburkan
diri atau melibatkan diri dalam berbagai kegiatan masyarakat, baik
kegiatan formal maupun non-formal. Neighborhood Survei Study (NSS)
adalah nama lain dari home visit atau kunjungan rumah yaang merupakan
salah satu teknik dalam pengumpulan data dengan cara mengunjungi
rumah sasaran untuk membantu menyelesaikan masalaha dan melengkapi
data hasil asessment. Community night meeting forum (CMF) atau
pertemuan masyarakat merupakan kegiatan non-formal berupa forum
musyawarah.
b. Focus Group Discussion (FGD)
Dilansir dari laman British Ecological Society, focus group
discussion adalah suatu teknik yang dimanfaatkan oleh para peneliti guna
mengumpulkan suatu kelompok dan membahas suatu topik tertentu yang
spesifik. Dari banyaknya kelompok yang terpilih itu, umumnya peneliti
akan mengambil suatu kesimpulan dari pendapat berdasarkan topik yang
ditentukan. Nantinya, diskusi ini akan dipimpin oleh salah satu orang dan
umumnya akan berlangsung secara santai dan informal, sehingga setiap

5
peserta tidak akan ada yang merasa tertekan dalam menyampaikan
pendapat mereka.
c. Penilaian Kapasitas (PEKA)
Penilaian Kapasitas (PEKA) merupakan suatu teknologi dalam
menilai kemampuan suatu organisasi masyarakat yang dilakukan secara
bersama-sama antara pengurus dan anggota organisasi itu sendiri dan
hasilnya kemudian dapat dijadikan sebagai Rencana Tindak Lanjut guna
memperkuat serta mengembangkan kemampuan organisasi itu sendiri
dalam usaha mencapai cita-cita. Penilaian ini merupakan upaya mengenali
43 dan mengukur tingkat kemampuan organisasi masyarakat yang
dilakukan secara partisipatif melalui proses diskusi terfokus antara
pengurus dan anggotanya. Proses tersebut mencakup; mengenali potensi,
kemampuan, kelemahan dan tantangan
G. Metode Penelitian
Praktikum komunitas menggunakan metode Praktik Pekerjaan
Sosial Pengembangan Masyarakat (Community Development)/
Pengembangan Organisasi (Community Organization) (CO/ CD). Metode
ini memandang bahwa perubahan atau pengembangan masyarakat dapat
dilakukan dengan sangat baik melalui suatu partisipasi aktif dari
masyarakat.
H. Strategi dan Taktik
Strategi dan taktik yang digunakan dalam proses pelaksanaan kegiatan
praktikum di masyarakat dengan menggunakan metode praktik CO/ CD
diiringi dengan beberapa strategi serta taktik, diantaranya adalah:
a. Kolaborasi (Collaboration), dengan taktik:
1) Implementasi, yaitu pelaksanaan kerjasama sistem kegiatan
(berbagai pihak yang dilibatkan dalam kegiatan) dengan kelompok
16 sasaran untuk melakukan perubahan untuk memecahkan
masalah yang disepakati dengan alokasi dan distribusi sumber.
2) Pengembangan kapasitas dengan pengembangan partisipasi dan
pemberdayaan.
b. Kampanye (Campaign), dengan taktik:
1) Pendidikan
2) Persuasi (dengan komunikasi persuasive, kooptasi maupun lobby)
3) Pemanfaatan berbagai bentuk media
c. Kontes (Contest) dengan taktik :
1) Bargaining
2) Negosiasi
3) Advokasi
I. Langkah-langkah Praktikum
1. Pra-Praktikum
Pada tahap ini mahasiswa akan mempersiapkan diri dengan
mengikuti kegiatan pembekalan sebelum mahasiswa menuju ke lokasi
praktikum. Pembekalan ini dilakukan secara daring dengan

6
menghadirkan ahli di bidang program pelayanan rehabilitasi sosial
secara ahli pengembangan komunitas.
a. Persiapan pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada hari selasa
25 Oktober 20222 Pukul 19.30 WIB dengan bahasan mengenai
teknis kegiatan praktikum komunitas yang akan dijalani oleh
masing-masing mahasiswa praktikum.
b. Pembekalan untuk praktikum komunitas dilaksanakan pada
hari Rabu, 26 Oktober 2022 Pukul 08.00-15.00 WIB yang
dilakukan secara daring/online melalui zoom meeting.
Pembekalan ini disampaikan oleh Drs. Tata Sudrajat, M.Si
dengan materi Analisis Program Rehabilitasi Sosial, lalu
dilanjut oleh narasumber berikutnya yaitu Dr. Rudi Saprudin
Darwis dengan materi Intervensi Komunitas.
2. Pelaksanaan Praktikum
Setelah tahapan Pra-Praktikum, selanjutnya pada hari Jum’at 4
November 2022 praktikan menuju ke lokasi yang dijadikan tempat
praktikum komunitas Pukul 10.00 WIB. Setibanya di lokasi praktikan
langsung bertemu dengan pembina dari Yayasan Akur Kurnia.
a) Tahap Pengenalan dan Orientasi Mengenai Lembaga (Social
PreparationI)
Tahap pertama dalam pelaksanaan praktikum komunitas
adalah pengenalan dan orentasi lembaga yang di laksanakan mulai
tanggal 4- 10 November 2022. Praktikan mendapat informasi
menganai karateristik umum lembaga pelayanan dan masyarakat
yang menjadi lokasi binaan/warga binaan sosial dari lembaga.
Praktikan juga mengikuti beberapa kegiatan yang diselenggarakan
oleh Lembaga sebagai bagian dari Community Involvement (CI)
b) Tahap Identifikasi Maslah (Asessment)
Pada tahap ini praktikan melaksanakan asesmen mengenai
masalah/sumber, pengumpulan bukti, mengkaji penyebab masalah
serta mengevaluasi program. Dilaksanakan pada tanggal 11 – 24
November 2021. Dalam tahap ini praktikan memperoleh informasi
program-program yang di laksanakan di Yayasan Akur Kurnia serta
mendapatkan isu masalah dari program yang telah dijalankan
maupun isu masalah dari masyarakat binaan Yayasan Akur Kurnia
itu sendiri yang akan menjadi indikator praktikan dalam membuat/
merekomendasikan suatu program.
c) Tahap Perencanaan Rekomendasi Program (Planning)
Pada tahap ini praktikan menentukan alternatif program,
mengidentifikasi manfaat dan biaya yang harus di peruntukan oleh
program tersebut, serta melakukan public hearing yang bertujuan
untuk bertukar pendapat mengenai program yang akan ditetapkan.
Perumusan alternative program ini dimulai dari tanggal 25
November 2022 dan direkomendasikan kepada Yayasan Akur

7
Kurnia pada tanggal 30 November 2022 saat pelaksanaan public
hearing.
d) Pelaksanaan Program
Pelaksanaan implementasi program dilaksanakan pada
tanggal 1- 5 Desember 2022
3. Pengakhiran Praktikum (Evaluasi dan Terminasi)
Praktikan melakukan kegiatan pengakhiran praktikum komunitas
pada Rabu, 7 Desember 2022 dengan melakukan evaluasi atas
pelaksanaan praktikum, dan evaluasi terhadap program yang telah
dilakukan. Serta berpamitan kepada jajaran pengurus dari Yayasan
Akur Kurnia. Selanjutnya pada Kamis, 8 Desember 2022 Praktikan
juga melakukan pengakhiran kegiatan praktikum kepada pihak Sentra
Mulya Jaya sekaligus untuk berpamitan. Kepulangan praktikan
dilakukan pada Hari Jumat, 9 Desember 2022
J. Sistematika Laporann
Penulisan laporan praktikum institusi ini disajikan dalam sistematika
penulisan sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi terkait latar belakang, tujuan dan manfaat praktikum,
fokus oraktik, metode, strategi dan teknik pekerja sosial yang
digunakan, ekologi praktik pekerja sosial makro yang digunakan
peksos di dalam praktikum, proses survisi-langkah-langkah kegiatan
praktikum serta sistematika penulisan laporan praktikum.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS, SASARAN PELAYANAN


Bab ini berisi konsep organisasi, masyarakat/komunitas serta
permasalahan (yang sesuai fokus praktikum), tentang sistem
pemerintahan lokal, organisasi, dan kelembagaan, kebijakan dan
program pelayanan rehabilitasi sosail berbasis masyarakat, tentang
praktek pekerja sosial makro atau pengembangan masyarakat(definisi,
model-model pengembangan masyarakat/komunitas, prinsip-prinsip,
proses, strategi, taktik, dan teknik, keterampilan, dan peran pekerja
sosial).

BAB III : DESKRIPSI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL


Bab ini berisi tentang :
1. Profil lembaga meliputi a) Latar belakang terbentuknya lembaga
kesejahteraan sosial (LKS), serta perkembangannya; b) status
lembaga; c) Visi dan misi lembaga; d)program dan strategi; e)
Manajemen lembaga; f) Ketersediaan pekerja sosial professional
dan/atau tenaga kesejahteraan sosial yang memiliki sertifikat

8
kompetensi; g) kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan; h)
ketersediaan dana; i) Tahapan pelayanan; j) metode dan teknik
pelayanan; k) ketepatan sasaran penerima pelayanan; dan l) jumlah
penerima pelayanan; m) kualitas pelayanan; dan n) pencapaian
tujuan pelayanan.
2. Kehidupan interaksi sosial yang di LKS/Organisasi komunitas
(gambarkan bagaimana kehidupan kerjasama, komunikasi antara
anggota organisasi, keeratan hubungan antar anggota kelompok,
serta bagaimana penyeleasaian konflik tersebut); dan identitas
potensi dan sumber (gambarkan bagaimana ketersediaan serta
kondisi sumber daya yang ada dalam organisasi dan masyarakat,
seperti sumber manusiawi, material, non-material, finanasial,
sumber alamiah, dsb.)
3. Masalah Utama yang Nampak: a. Identifikasi bagaimana
permasalahan rehabilitasi sosial yang nampak, mencakup sasaran
pelayanan rehabilitasi sosial bagi anak, lanjut usia, penyandang
disabilitas, penyalahgunaan NAPZA, dan tuna sosial, serta
masalah-masalah rehabilitasi sosial lain yang Nampak melalui
pengamatan lapangan. b. Identifikasi bagaimana upaya yang telah
dilakukan untuk mengatasi perlasalahan rehabilitasi sosial tersebut,
bagaimana mekanisme pemecahan masalah tersebut. c. Identifikasi
bagaimana hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemecahan
masalah yang telah dilakukan, identifikasi siapa penyebab
kegagalan yang dialami, bagaimana reaksi pengelola organisasi
dan masyarakat terhadap upaya pencegahan yang pernah
dilakukan, dsb.
BAB IV : PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pelaksanaan praktikum Rehabilitasi Sosial di Komunitas, meliputi:
1. Melakukan identifikasi data dan menemukenali
permasalahan/kebutuhan program, potensi dan sumber rehabilitasi
sosial;
2. Melakukan analisis secara sistematik sebab akibat dari
permasalahan/kebutuhan program rehabiloitasi sosial;
3. Melakukan identifikasi kebijakan dan program bidang rehabilitasi
yang relevan mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat lokal;
4. Mengembangkan alternative program yang berhubungan dengan
28 pelaksanaan program rehabilitasi sosial dan kebijakan LKS;
5. Menyeleksi alternatif yang dikembangkan;
6. Melakukan analisis kelayakan alternatif program;
7. Membuat laporan hasil analisis program (policy brief); dan
8. Melakukan public hearing.

9
BAB V : REFLEKSI PEKAKSANAAN PRAKTIKUM
Bab ini berisi terkait laporan kegiatan yang memuat tentang refleksi
lapangan meliputi: pencapaian tujuan dan manfaat praktikum yang
dirasakan praktikan, faktor pendukung dan faktor penghambat kegiatan
praktikum dalam penerapan teknologi, teknik, taktik dan strategi
pekerjaan sosial, usulan dan masukan untuk praktik rehabilitasi sosial
di komunitas.

BAB VI : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Bab ini berisi terakait kesimpulan tentang praktik rehabilitasi sosial di
komunitas, serta rekomendasi yang ditujukan kepada pihak mana, isi
teknis rekomendasi, serta langha-angkah untuk melaksanakan
rekomendasi.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

K. Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program mengenai miskonsepsi
orang tua mengenai pembelajaran di PAUD Akur Kurnia 57. Praktikan
mengambil pilihan program berdasarkan hasil asessmen dan analisis
praktik terhadap permasalahan konsepsi di PAUD Akur Kurnia 57, maka
muncul beberapa pilihan alternatif program yang dapat dilaksanakan guna
menangani permasalahan kenakalan remaja,antara lain :
a. Training Guru PAUD Akur Kurnia 57 agar dapat memberikan
pemahaman pada anak dan orang tua
b. Pendampingan dengan reaksi edukasi bersama anak dan orang tua
PAUD Akur Kurnia 57
c. Pengembangan kapasitas orang tua dan PAUD untuk sinergi dalam
perkembangan anak mandiri. Rekomendasi program ini didasari oleh
hasil asessmen dan arahan dari supervisor dan pendampingan
lapangan.
Karena hasil asessmen menunjukkan akibat dari permasalahan
miskonsepsi orang tua terhadap pembelajaran di PAUD, yakni adanya
tuntutan pada anak, anak menjadi tidak konsisten hadir, anak menjadi
kurang percaya diri serta tuntutan kepada pihak PAUD Akur Kurnia 57.
Hasil yang di capai dari program “Pengembangan Kapasitas : Orang Tua
dan PAUD untuk Sinergi dalam Perkembangan Anak Mandiri” sasaran
pesertanya yaitu untuk seluruh orang tua anak yang menitipkan anaknya di
PAUD dan pengurus PAUD Akur Kurnia 57 Yayasan Akur Kurnia. Hasil
yang dicapai dari program ini, yaitu :

10
a. Memberikan wawasan kepada orang tua yang menitipkan anaknya di
PAUD Akur Kurnia 57 mengenai tugas perkembangan anak
b. Memberikan penyadaran kepada orang tua yang menitipkan anaknya
di PAUD Akur Kurnia 57 mengenai konsepsi Pendidikan Anak Usia
Dini
c. Memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa kepemilikan orang
tua yang menitipkan anaknya di PAUD Akur Kurnia 57
d. Menciptakan sinergi antara orang tua dan PAUD untuk kemandirian
anak
L. Faktor Pendukung Praktikum dalam Penelitian
Dalam pelaksanaan praktikum di Yayasan Akur Kurnia, praktikan sangat
terbantu oleh beberapa faktor pendukung, antara lain :
a. Sumber daya manusia yang terbuka kepada praktikan selama
praktikum berlangsung. Pembina lokbin yang bersedia di wawancarai
sangat mendukung praktikan untuk berpraktik di lapangan. Kesediaan
untuk membantu, memberikan tambahan informasi dan triangulasi
data.
b. Keberjalanan program yang berjalan dengan lancar.
c. Dan Pihak Sentra Mulya Jaya yang tetap memberikan dukungan baik
secara fisik maupun non-fisik selama jalannya proses praktikum.
d. Ternan-teman praktikan satu kelompok yang saling membantu satu
sama lain selama jalannya proses praktikum komunitas ini.
M. Faktor Penghambat Praktikum dalam Penelitian
Selain faktor pendukung tentunya ada juga faktor penghambat dalam
pelaksanaan penelitian di PAUD Akur Kurnia 57 ini, yaitu :
a. Fasilitas lembaga yang kurang memadai. Sebagai lembaga
kesejahteraan sosial (LKS) yang berbasis masyarakat, Yayasan Akur
Kurnia 57 ini kurang memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai.
b. Lokasi dari Yayasan Akur Kurnia yang merupakan luar wilayah kerja
dari Sentra Mulya Jaya tempat praktikan berpraktikum menyebabkan
pihak Sentra tidak dapat menjadi sistem sumber yang optimal.
c. Pola pikir masyarakat sekitar Yayasan Akur Kurnia yang
mengharapkan leibih kepada bantuan materil ketika berpraktikum
d. Kurangnya SDM yang berkualitas di Yayasan Akur Kurnia sendiri,
menyebabkan praktikan sangat bergantung pada Pembina Yayasan
dalam setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan
e. Kebingungan praktikan ditempatkan di lembaga yang bukan berbasis
rehabilitasi sosial. Namun kebingungan ini mereda setelah supervisor
atau dosen pembimbing memberikan bimbingan mengenai kejelasan
mengenai praktik yang akan dilakukan.
N. Kesimpulan
Dalam review praktikum ini tepatnya di PAUD Akur Kurnia 57
Yayasan Akur Kurnia di Jakarta Timur. Reviewer mengambil kesimpulan
bahwa dalam praktikum ini praktikan membahas suatu masalah yaitu

11
tentang miskonsepsi orang tua terhadap pembelajaran di PAUD Akur
Kurnia 57 dikarenakan pihak orang tua anak memiliki harapan yang tinggi
terhadap PAUD agar anak mendapatkan keterampilan membaca, menulis
dan berhitung ketika masuk PAUD. Sehingga orang tua beberapa kali
menuntut pihak PAUD dan anak demi tercapainya tujuan. Miskonsepsi
mengenai PAUD ini didasari karena tidak pahaman orang tua mengenai
tugas perkembangan anak pada usia dini, meskipun praktikan yakini
bahwa orang tua sudah memiliki keterampilan untuk pengasuhan anak.
Permasalahan ini muncul melalui proses asessmen yang dilakukan
dengan menggunakan tools PEKA, FGD, pohon masalah, serta wawancara
dan observasi. Hal ini diperkuat dengan belum adanya sosialisasi kepada
orang tua mengenai permasalahan tersebut. maka praktikan merumuskan
alternatif yang terpilih yaitu, pengembangan kapasitas: orang tua dan
PAUD untuk sinergi dalam perkembangan anak mandiri di PAUD Akur
Kurnia 57 Yayasan Akur Kurnia. Dan praktikan melaksanakan program
sosialisasi yang ditujukan untuk kedua orang tua yang menitipkan anaknya
di PAUD dan kepada kaka pendamping yang ada di PAUD, yang
diharapkan dengan diadakannya sosialisasi ini, orang tua murid yang
menitipkan anaknya di PAUD dapat mengerti dan memberikan wawasan
mengenai tugas perkembangan anak dan mengenai konsepsi pendidikan
anak usia dini dan tidak adanya lagi tuntutan pada anak, yang
menyebabkan anak menjadi tidak konsisten hadir dan menjadikan anak
kurang percaya diri dan mengurangi tuntutan kepada pihak PAUD Akur
Kurnia 57. Dan pada dasarnya program PAUD ini lebih masuk ke program
pendidikan dibanding program rehabilitasi sosial, namun tetap masuk pada
langkah preventif dari rangkaian proses rehabilitasi terlebih kepada orang
tua dan keluarga yang menjadi sistem sumber utama bagi anak.

O. Saran
1. PAUD Akur Kurnia 57
Pengurus PAUD Akur Kurnia 57 diharapkan dapat melanjutkan
program yang sudah berjalan dengan adanya sosialisasi kepada orang
tua murid dan diharapkan menjadi rutinan adanya pertemuan dengan
pihak kedua orang tua ini, untuk meningkatkan daya keterampilan
orang tua anak dalam mendidik anak yang mandiri karena
pembelajaran selain di sekolah adalah dari kedua orang tuanya dan
keluarganya.
2. Sentra Mulya Jaya
Walaupun Yayasan Akur Kurnia ini jauh dari sentra mulya jaya, tetapi
diharapkan agar LKS ini dapat perhatian dan dukungan selalu dari
sentra Kementerian Sosial melalui Sentra Mulya Jaya.

12
13

Anda mungkin juga menyukai