Pembimbing:
Oleh:
Pembimbing:
Mengatahui:
Ketua Program Studi Pekerjaan Sosial
Program Sarjana Terapan
Poltekesos Bandung
Dr. AEP RUSMANA, M.Si.
UPAYA PENANGANAN MASALAH FAKIR MISKIN MELALUI
MUHAMMAD RIFQI NADIKA
PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DI DESA SUKALUYU
PUTRA KECAMATAN SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR
NRP. 19.04.015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, praktikan dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Komunitas yang
berjudul “Upaya penanganan masalah fakir miskin melalui pembentukan
kelompok usaha bersama di desa Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur” tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan
Praktikum Komunitas dimulai dari tanggal 31 Oktober hingga 9 Desember 2022.
Praktikan mendapatkan banyak pengalaman maupun pengetahuan khususnya
dalam bidang pekerjaan sosial selama melaksanakan Praktikum Komunitas ini.
Atas terselesaikannya Laporan Praktikum Komunitas, praktikan mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaannya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, berikut diantaranya:
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
b. Bersifat individualistis.
c. Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas
batasannya dan lebih sulit mencari
pekerjaan
d. Interaksi lebih disebabkan faktor
kepentingan dari pada faktor probadi
e. Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan
hidup yang dikaitkan dengan masalah
prestise.
f. Kehidupan keagamaan lebih longgar.
Banyak migran yang berasal dari daerah dan
berakibat negatif di kota, yaitu
pengangguran, naiknya kriminalitas,
persoalan rumah, dan lain sebagainya
b) Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Pedesaan merupakan masyarakat yang
memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat serta sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
Masyarakat pedesaan identik dengan istilah gotong royong yang
merupakan kerjasama untuk mencapai kepentingan- kepentingan
mereka. Karakteristik masyarakat perdesaan menurut Soejono
Soekanto:
a. Warga memiliki hubungan yang lebih erat.
b. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar
kekeluargaan.
c. Umumnya mata pencaharian utama dari pertanian.
d. Golongan orang tua memegang peranan penting.
e. Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan
rakyat bersifat informal.
f. Kehidupan keagamaan lebih kental.
g. Banyak berurbaniasasi ke kota karena ada faktor yang
menarik di kota.
2.2.4 Aset Komunitas
Menurut Isbandi Rukminto Adi (2008) aset komunitas dalam
pengembangan masyarakat terbagi dalam enam aset, diantaranya
yaitu:
1. Modal Fisik (physical capital)
Modal fisik merupakan salah satu modal dasar yang
terdapat dalam setiap masyarakat, baik itu masyarakat yang hidup
secara tradisional maupun masyarakat yang modern. Modal fisik,
yaitu berupa bangunan (rumah, pertokoan, perkantoran, dan lain-
lain) dan infrastruktur (jalan raya, jembatan, jalan kereta api,
jaringan telepon, dan lain-lain).
2. Modal Finansial (financial capital)
Selain modal fisik, modal lain yang cukup banyak
diperhitungkan dalam menentukan kesejahteraan suatu komunitas
adalah modal finansial. Modal finansial adalah dukungan keuangan
yang dimiliki suatu komunitas yang dapat digunakan untuk
membiayai proses pembangunan yang diadakan dalam komunitas
tersebut.
3. Modal Lingkungan (environmental capital)
Modal lain yang juga mempunyai nilai penting dalam suatu
perencanaan partisipatif adalah adanya modal lingkungan yang
dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat. Modal lingkungan
juga dapat berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi, serta mempunyai nilai yang tinggi dalam
upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup.
4. Modal Teknologi (technological capital)
Keberadaan teknologi dalam suatu komunitas tidaklah
selalu berarti teknologi yang canggih dan kompleks seperti apa
yang dikembangkan diberbagai negara yang sudah berkembang,
yang melibatkan berbagai perangkat komputer serta mesin yang
modern. Modal teknologi yang dimaksud disini terkait dengan
ketersediaan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk
masyarakat.
5. Modal Manusia (human capital)
Kekuatan masyarakat yang menjadi titik tolak
berkembangnya suatu negara tidak dapat diragukan lagi terkait
dengan unsur manusia yang menjadi modal dasar pembangunan
mereka. Modal manusia berbicara mengenai sumber daya menusia
yang berkualitas sehingga dapat menguasai teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat, baik itu teknologi yang sederhana
maupun teknologi yang canggih.
6. Modal Sosial (social capital)
Modal sosial yang dimaksud disini adalah norma dan
aturan yang mengikat warga masyarakat yang berada di dalamnya,
dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust)
dan jaringan (networking) antar warga masyarakat ataupun
kelompok masyarakat.
2.2. Tinjauan Tentang Organisasi, Kebijakan, dan Program
2.2.1 Definisi Organisasi
Menurut Hasibuan (2011:120) memberikan pengertian organisasi
sebagai berikut: Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Robbins (1994: 4) Organisasi adalah kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Menurut Scott (dalam Budihardjo, 2014:18), organisasi dipandang
sebagai kumpulan manusia yang memiliki kepentingan bersama demi
kelangsungan hidup organisasi sebab itu mereka melibatkan diri pada
kegiatan-kegiatan bersama dalam organisasi dan membentuk suatu struktur
informal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan usaha / kegiatan