Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL RENCANA BISNIS

SENAM LANSIA RAGA SEHAT (SELARAS)

KLINIK PRATAMA INGGIT GARNASIH

Disusun Oleh :
Kelompok 1A

Aisyah Nur Aini, S.Kep 4006220009


Alda Dwi Anggraeni, S.Kep 4006220016
Dara Martha Puspita, S.Kep 4006220024
Imam Hervianto, S.Kep 4006220030
Melania Nurul Majidah, S.Kep 4006220007
Mochamad Khaedar, S.Kep 4006220013
Riski Nadilah Lubis, S.Kep 4006220008
Thalia Salsabilla, S.Kep 4006220006

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, kami dapat menyelesaikan Proposal Rencana Bisnis. Penyusunan
Proposal ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Nursepreneur
Program Profesi Ners dan dapat menjadi masukan untuk program tambahan di
Klinik Pratama Inggit Garnasih . Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Proposal Rencana Bisnis ini masih
jauh dari sempurna. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun diharapkan
dengan senang hati dapat disampaikan kepada penulis, sehingga dapat bermanfaat
dan berguna untuk perbaikan dan perkembangan dimasa yang akan datang. Dalam
menyelesaikan Proposal ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada yang terhormat :

1. Dr. Dra. Suryani, Dipl.Mid., MM., selaku Ketua STIKes Dharma Husada
2. Hilman Firmasyah, Skep.,Ners.,M.Kes, selaku Direktur Utama Klinik Pratama
Inggit Garnasih
3. Riyandi Nurfauzan Iskandar.SE selaku Direktur Operasional Klinik Pratama
Inggit Garnasih.
4. Dr. Suparni,S.T.,M.KKK selaku Pelaksana Tugas Harian Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Dharma Husada
5. Putri Puspitasari,S.Kep., Ners.,M.Kep selaku koordinator profesi ners
6. Yunita Fitri Rejeki, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku koordinator Nursepreneur dan
pembimbing akademik kelompok 1 Nursepreneur.

Bandung, 16 Mei 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Visi Misi Perusahaan........................................................................................3
1.3 Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan bisnis ....................................3
BAB II LANDASAN USAHA .........................................................................................4
2.1 Identitas Usaha Yang Akan Dibangun ...........................................................4
2.2 Identitas Pemilik Usaha ...................................................................................5
2.3 Penjelasan Usaha....................................................................................................5
2.4 Produk yang Dihasilkan ........................................................................................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................8
3.1 Analisis Usaha...................................................................................................8
3.2 Analisis Produksi....................................................................................................8
3.3 Analisis Sumber Daya Manusia ............................................................................9
3.4 Analisis Persaingan ................................................................................................9
3.5 Analisis Keuangan ................................................................................................10
3.6 Analisis Pemasaran ..............................................................................................10
3.7 Analisis Fishbone..................................................................................................11
3.8 Plan Of Action .....................................................................................................12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................13
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................................13
4.2 Saran .....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.


Seperti yang tercantum dalam undang-undang Nomor 13 tahun 1998
tentang kesejahteraan lansia, yang di maksud lansia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia mengalami berbagai perubahan
baik secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan yang bersifat fisik antara
lain adalah penurunan kekuatan fisik, stamina dan penampilan. Secara
umum seseorang dikatakan lanjut usia beresiko apabila usianya 65 tahun ke
atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stress lingkungan.
Semakin bertambahnya usia presentase penduduk lansia mengalami
keluhan kesehatan. Jumlah keluhan kesehatan di Indonesia pada lansia
perempuan 52,31% lebih tinggi dibandingkan persentasi dengan lansia laki-
laki yaitu 49, 74%. Terdapat 64,58% lansia dengan kualitas hidup. yang
kurang, 61,1% dengan aktivitas sosial yang kurang, dan 52,8% lansia
interaksi yang kurang. Bertambahnva usia maka akan ditandai dengan
adanya perbuhan anatomis dan fisiologis yaitu merupakan proses menua
dan akan menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Badan Pusat Statistik merilis data jumlah lansia berdasarkan hasil
Survei Penduduk Antar Sensus Tahun 2016 diperkirakan jumlah lansia (usia
60 tahun ke atas) di Indonesia sebanyak 22.630.882 jiwa. Angka ini
diperkirakan akan meningkat menjadi 31.320.066 jiwa pada tahun 2022.
Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2010-2035, jumlah penduduk
lansia di Jawa Barat pada tahun 2017 sebanyak 4,16 juta jiwa atau sekitar
8,67 persen dari total penduduk Jawa Barat, yang terdiri dari sebanyak 2,02
juta jiwa (8,31 persen) lansia laki-laki dan sebanyak 2,14 juta jiwa (9,03
persen) lansia perempuan. Menurut BPS Kota Bandung 2022 dapat

1
diketahui bahwa jumlah lansia paling banyak terdapat di tahun 2021
diantaranya laki-laki sebanyak 146,586 dan perempuan sebanyak 129,334
jiwa. Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Barat, Barnas Ajidin, mengatakan
20% dari 50 juta penduduk Jawa Barat adalah lansia. Dengan angka lansia
yang besar tersebut, diperlukan sebuah komitmen untuk terus memberikan
pelayanan terbaik.
Salah satu klinik ramah lansia di Kota Bandung adalah Klinik utama
Inggit Garnasih yang resmi didirikan di Jl. Flores Nomor 6 Kota Bandung.
Klinik tersebut didirikan sebagai komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dalam merealisasikan wasiat dari Inggit Garnasih khususnya dalam
pelayanan terhadap Lansia. Pembangunan Pendirian klinik ini bertujuan
untuk melayani kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi lansia yang
membutuhkan di wilayah Jawa Barat untuk memudahkan mengakses
pelayanan kesehatan geriatri secara berkelanjutan demi terwujudnya lansia
sehat lahir batin. Selain itu klinik Pratama Inggit Garnasih pun tidak hanya
untuk lansia melainkan bisa untuk masyarakat umum karena tersedianya
dokter dan pelayanan umum. Klinik ini lebih memprioritaskan untuk
keamanan dan keselamatan lansia serta setting lingkungan yang ramah
lansia, seperti terpasang handrail di beberapa tempat, tidak adanya tangga,
dan penggunaan lantai yang tidak licin.
Salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan pada lansia itu
sendiri dari pola hidup yang sehat salah satunya dengan olahraga yang bisa
dilakukan oleh siapa saja terutama pada lansia juga bisa melakukannya.
Senam lansia adalah salah satu aktivitas olahraga yang bisa dilakukan pada
usia lanjut. Senam lansia yaitu sepertinya, senam kebugaran lansia, senam
otak, senam osteoporosis, senam hipertensi, senam diabetes melitus,
olahraga rekreatif/jalan santai. Modifikasi senam lansia yang teratur dan
terukur dapat merangsang aktivasi dari enzim lipase, yang akan memecah
lemak menjadi asam lemak bebas. Proses beta oksidasi dari asam lemak
bebas ini akan menghasilkan Asetil Ko-A, yang selanjutnya akan diubah
menjadi air, CO2 dan ATP pada proses pembentukan energi, sehingga

2
dengan semakin banyaknya kolesterol yang dipecah menjadi energi, maka
kadar kolesterol serum juga semakin menurun. Selain itu, senam lansia
melemaskan pembuluh-pembuluh darah, sehingga tekanan darah menurun,
sama halnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan tekanan air.
Dengan demikian bertambak baik pada meningkatnya curah jantung yang
akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang
membutuhkan, menyebabkan aktivitas saraf, reseptor hormon, dan produksi
hormon-hormon tertentu menurun. Berdasarkan uraian diatas kelompok
tertarik untuk membuat program baru yang dikhususkan untuk lansia
tentang senam lansia, dan sebagai bagian dari strategi peluang bisnis dan
inovasi nursepreneur pada klinik Pratama Inggit Garnasih.

1.2 Visi Misi Perusahaan


Visi Klinik Pratama Inggit Garnasih adalah menjadikan Klinik Pratama
yang unggul dan terdepan dalam melayani masyarakat juga ramah akan
lansia (lanjut usia). Sedangkan Msi yang direncanakan agar visi tersebut
dapat tercapai antara lain:
1. Memberikan pelayanan yang komprehensif terutama kepada lanjut usia.
2. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan professional.
3. Mengedepankan pendekatan secara humanis dan layanan service
execiellent.

1.3 Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan bisnis


Tujuan umum pendirian klinik untuk melayani semua masyarakat Jawa
Barat dan ditujukan khususnya untuk lansia di Jawa Barat yang tidak
mampu, melalui dana yang diberikan oleh Bank BJB nantinya lansia
tersebut bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di klinik
tersebut dengan nyaman sesuai dengan program Gubernur Jawa Barat
“Nyaah Ka Kolot”

3
BAB II

LANDASAN USAHA

2.1 Identitas Usaha Klinik


Klinik inggit garnasih dibuat karena sebagai bentuk komitmen
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merealisasikan wasiat dari Inggit
Garnasih khususnya dalam pelayanan terhadap Lansia.
Klinik Utama Inggit Garnasih merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan bagi lansia
seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dari tahun ke tahun dan
merupakan bentuk keperdulian dalam meningkatkan derajat Kesehatan
khususnya lansia.
Pendirian klinik ini juga bertujuan untuk melayani kebutuhan akan
pelayanan kesehatan bagi lansia membutuhkan di wilayah Jawa Barat untuk
memudahkan mengakses pelayanan kesehatan geriatri secara berkelanjutan.
Klinik Inggit Garnasih memiliki program unggulan Fisioterapi, dengan ini
diharapkan adanya peningkatan keseimbangan pada pasien lansia dengan
gangguan dinamis dengan modalitas berupa core stability exercise dan
tandem walking exercise.
Program yg ditawarkan dapat :
1) mengoptimalkan kemampuan jaringan
2) peningkatan kemampuan fisim
3) perbaikan pola tidur
4) mencegah stress
5) meningkatkan kualitas hidup
Pelayanan terapi fisioterapi di klinik Inggit Garnasih untuk segala
kalangan dari yang muda sampai tua dan dengan berbagai macam tujuan
mulai dari yang kecil seperti sakit punggung hingga pasca cedera berat yang
tentunya dilakukan oleh tenaga ahli yang professional.

4
2.2 Identitas Pemilik Usaha
a. Pemilik Usaha : Baznas
b. Alamat : Jalan Flores Nomor 6 Kota Bandung
c. Kontak person : Direktur Utama Hilman Firmasyah, Skep.,Ners.,M.Kes

2.3 Penjelasan Usaha


Klinik pratama inggit garnasih merupakan klinik dengan pelayanan
umum yang dimana pelayanan di klinik menerapkan sistem ramah lansia
sesuai dengan keinginan ibu inggit garnasih yang menginginkan
terwujudnya rumah sakit khusus lansia.
Terdapat berbagai macam pelayanan diklinik tersebut misalnya
pemeriksaan dokter, laboratorium, dan fisioterapi. Fisioterapi ini
merupakan salah satu program unggulan di klinik tersebut, karena
dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap.

Terdapat 3 macam fisioterapi diklinik tersebut diantaranya:

1. Fisioterapi Aktif & Pasif


Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan
manusia untuk melakukan pergerakan dimana pergerakan tersebut
dilakukan secara bebas. latihan aktif dan pasif / ROM dapat dilakukan kapan
saja dimana keadaan fisik tidak aktif dan disesuaikan dengan keadaan
pasien.
Tujuan :
1. Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran.
2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.
3. Untuk merangsang sirkulasi darah.
4. Untuk mencegah kelainan bentuk.
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot

5
2. Hydro Fisioterapi

Hydroterapi merupakan suatu prosedur terapi yang melibatkan


penggunaan air. Terapi ini bertujuan mengobati penyakit atau menjaga
kesehatan.Prosedur ini berbeda dengan berenang. Hydrotherapy meliputi
gerakan fisik khusus yang dilakukan pada kolam berisi air hangat. Suhu air
berkisar 33–36ºC yang relatif lebih hangat. Hidroterapi, metode fisioterapi
dengan menggunakan media air ini bertujuan untuk mendapatkan efek
relaksasi, pengurangan nyeri, dan penguatan otot.
Hidroterapi sangat membantu pada pasien-pasien stroke, pemulihan
pasca operasi, keluhan osteoarthritis, osteoporosis, cidera tulang belakang.
Juga keluhan nyeri punggung, bahu, leher, dan bagian tubuh lain. Namun
pada pasien dengan diabetes dan hipertensi tidak terkontrol, tidak
disarankan. Hal ini disebabkan kemungkinan adanya luka terbuka atau
gangguan tekanan darah.
Selain relatif lebih efektif dan mempercepat proses pemulihan,
keunggunggulan hidroterapi lainnya, membantu penguatan otot,
meningkatkan kerja sistem pernapasan, mengurangi pembebanan sendi, dan
mengurangi risiko pasien jatuh.
2.4 Produk yang Dihasilkan
Klinik Inggit Ganarsih bergerak dibidang pelayanan dan fisioterapi
dengan harapan klien menginginkan adanya pelayanan fasilitas lainnya
yang bergerak dibidang kebugaran dan jasmani yang mampu membuat salah
satu faktor penentu kesehatan serta ketahanan tubuh. Misalnya, semakin
rutin berolahraga, maka daya tahan tubuh akan lebih baik. Seperti harapan
klien yang ingin diadakannya kegiatan senam lansia.
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan
membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang
tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.

6
Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut
jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi
supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus
menurun. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia
merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran
tetap segar.
Jenis-jenis senam lansia seperti senam kebugaran lansia, senam
otak, senam osteoporosis, senam hipertensi, senam diabetes mellitus,
Olahraga rekreatif/jalan santai. Dengan prinsip Senam lansia seperti
Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah), Bersifat progresif (bertahap
meningkat, Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap Latihan, Lama
latihan berlangsung 15-60 menit, Frekuensi latihan perminggu minimal 3
kali dan optimal 5 kali.
Manfaat senam lansia sebagai rehabilitas pada lanjut usia terjadi
penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal,
toleransi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.
Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai
penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti senam lansia
dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti hipertensi,
diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil.

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Usaha


Program "SELARAS" dibuat untuk membantu para Lansia dapat
bergerak atau latihan fisik yang dapat meningkatkan kemampuan
fungsionalnya. Jenis aktivitas SELARAS adalah senam yg memiliki
gerakan yang teratur, terarah, dan terencana, yang disesuaikan dengan
berbagai perubahan tubuh pada lansia. Diadakannya program SELARAS di
Klinik Pratama Inggit Garnasih karena memiliki prinsip ramah lansia dan
senam dapat memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
Klinik Inggit Garnasih memiliki program unggulan Fisioterapi yg dimana
program SELARAS adalah salah satu latihan fisioterapi berupa senam dan
olahraga. Macam jenis SELARAS meliputi Senam Hipertensi, Senam
Osteoporosis, Senam Diabetes, Senam Otak, Senam Kebugaran Lansia,
Senam Olahraga Rekreatif/jalan santai.

3.2 Analisis Produksi


Produksi yang dihasilkan adalah senam lansia yang terdiri dari 6 jenis
senam yang berbeda. Dalam merencanakan produk ini tidak luput dari
kerjasama dengan program layanan kesehatan, yakin klinik Bandung
Geriatric Care dan Lembaga Non-Provit Indonesia Ramah Lansia.
Dalam penyusunan program ini tidak lepas dari adanya hambatan.
Hambatan yang muncul yaitu belum keluarnya surat izin operasional klinik
inggit garnasih, karena masih dalam proses perizinan, diperkirakan surat
perizinan keluar pada bulan Maret 2023.
Tempat Usaha :
- Senam Diabetes dan Otak dapat dilakukan diruangan tertutup/Indoor
klinik Inggit Garnasih ruangan fisioterapi (ruang Gym) karena 2 senam
ini memerlukan tempat duduk dan konsentrasi.

8
- Senam Kebugaran, Osteoporosis, Hipertensi dan Jalan Santai dapat
dilakukan diruangan terbuka/outdoor dihalaman depan klinik garnasih
dipagi hari sebelum melakukan aktivitas pemeriksaan pasien diklinik
karena senam ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kebugaran
serta kesegaran jasmani dan rohani.

3.3 Analisis Sumber Daya Manusia


Sistem Rekrutmen Instruktur Senam Pelatih/Instruktur senam pada
Lansia harus mengikuti pelatihan SLB (Senam Lansia Bugar), dimana
pelatihan ini bertujuan untuk :
- Tersedia instruktur SLB yg professional
- Tersedia instruktur yang peofesional dan siap melatih lansia
didaerahnya
- Kebugaran jasmani lansia meningkat
Senam Lansia Bugar (SLB) adalah suatu pelatihan senam yg diperuntukan
para lanjut usia sehingga bentuk kegiatan latihannya disesuaikan dengan
orang lanjut usia. Pelatih atau instruktur yg baik harus memiliki beberapa
kemampuan, antara lain kemampuan fisik, psikis, pengedalian emosi, sosial
serta kemampuan untuk dapat mewujudkan kemampuan- kemampuan yg
dilandasi oleh tanggungjawab dan pengabdian

3.4 Analisis Persaingan


Dalam mendirikan sebuah bisnis atau sebuah produk tidak lepas dari
adanya pesaing. Di kota bamdung terdapat klinik yang menjalankan bisnis
di bidang yang sama yaitu Klinik Utama Halmahera Medika. Kliniki ini
memperkenalkan fasilitas terbaru yang mereka miliki yaitu fasilitas
documentation based care (DBC), DBC ini merupakan alat rehabilitasi
medis yang berkonsentrasi pada penyembuhan otot punggung, leher, bahu
dan lutut.
Sedangkan Klinik Inggit Garnasih, memiliki fasilitas seperti fisioterapi
pasif dan aktif, poli umum, dan fasilitas unggulan yakni terapis hydtoterapy.

9
Program yang sedang kami rencanakan ialah SELARAS (senam lansia raga
sehat), yaitu senam yang dilakukan setiap hari. Guna untuk meningkatan
kebugaran jasmani pada lansia, program tersebut juga diciptakan untuk
meningkatkan kualitas mutu pelayan klinik Inggit Garnasih.

3.5 Analisis Keuangan


Sumber modal Klinik dari CSR (BJB) selama 1 tahun dan Baznas
menggunakan uang zakat yg dimana uang tersebut menggunakan aturan
dalam pengeluarannya.
NO Kegiatan Pengeluaran/bln Pengeluaran /6 Keterangan
bln
1 Senam Rp.2.000.000.00-, Rp. Instruktur
12.000.000.00-, senam
2 Air Rp.560.000.00-, Rp.3.360.000.00-, Peserta
mineral senam
Total keseluruhan Rp.15.360.000.00-,

3.6 Analisis Pemasaran


Target pasar dari program SELARAS ini ialah pra lansia dan lansia
berusia 45 tahun keatas. Pemasaran program ini dapat dilakukan melalui,
penyebaran informasi yang memanfaatkan kerja sama dengan beberapa
pihak yaitu pensiunan TELKOM, nasabah prioritas Bank BJB, komunitas
keagamaan baznas, target lansia yang mendapatkan bantuan dari jabar
bergerak. Selain itu penyebaran informasi dapat dilakukan secara langsung
dengan menyebarkan brosur ditempat bakti sosial yang dilakukan oleh
Baznas.

10
3.7 Analisis Fishbone

11
3.8 Plan Of Action

No Usulan Acuan Standar Uraian Kegiatan Sasaran Target Waktu Biaya Penanggung
Kegiatan Jawab
1. Senam Buku pedoman Terlaksananya Klinik Pralansia Senin, 20 Rp. 640.000 Kelompok 1
lansia senam lansia tahun senam lansia di pratama dan lansia Februari perminggu
2016 klinik pratama inggit 2023
inggit ganarsih ganarsih
2. Edukasi Buku pedoman Terlaksananya Klinik Pralansia Senin, 20 - Kelompok 1
senam lansia tahun pemberian edukasi pratama dan lansia Februari
2016 kepada lansia inggit 20230
terkait senam lansia ganarsih

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Semakin bertambahnya usia presentase penduduk lansia mengalami
keluhan kesehatan. Bertambahnya usia maka akan ditandai dengan adanya
perubahan anatomis dan fisiologis yaitu merupakan proses menua dan akan
menyebabkan penurunan kualitas hidup. Dengan demikian lansia, diperlukan
sebuah komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik guna
meningkatkan kualitas hidup dan kualitas pelayanan. Salah satunya dengan
meningkatkan mutu pelayanan klinik dengan memberikan fasilitas atau
program yang memberikan manfaat yang baik bagi konsumen/pasien.

Program tersebut ialah Senam Lansia Raga Sehat (SELARAS) sebagai salah
satu aktivitas olahraga yang bisa dilakukan pada usia lanjut, yang memiliki
manfaat baik yaitu melemaskan pembuluh-pembuluh darah, sehingga tekanan
darah menurun, sama halnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan
tekanan air. Dengan demikian bertambak baik pada meningkatnya curah
jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh
yang membutuhkan, menyebabkan aktivitas saraf.

4.2 Saran
Semoga usulan ini dapat bermanfaat dan dapat di realisasikan di Klinik
Pratama Inggit Ganarsih. Senam lansia ini diharapkan dapat melengkapi
pelayanan yang tersedia di klinik tersebut. Senam lansia yang memiliki
beberapa manfaat diantaranya terpeliharanya kesehatan jantung dan sistem
pernafasannya, terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya tubuh,
tekanan darah stabil, mencegah terjadinya kehilangan massa tulang, turunnya
kadar lemak dalam darah, dapat mengurangi timbulnya serangan penyakit
jantung, memperbaiki kesehatan jiwanya dan meningkatkan kebahagiaan.
Dengan terlaksananya program senam tersebut semoga mampu meningkatkan
kualitas kesehatan lansia

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Finatunni’mah, A., & Nurhidayati, T. (2020). Pelaksanaan senam otak untuk


peningkatan fungsi kognitif pada lansia dengan demensia. Ners Muda, 1(2),
139-145.

Andriani, M., & Yanti, S. (2019, September). Pengaruh Senam Osteoporosis terhadap
Penurunan Nyeri Muskuloskeletal pada Lanjut Usia di Dusun Barekah Desa
Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. In Seminar Nasional Taman Siswa
Bima (Vol. 1, No. 1, pp. 405-410).

Hastuti, W., Sonhaji, S., & Abdillah, Y. (2020). Pengaruh Senam Diabetes Terhadap
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah
Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Jurnal Smart Keperawatan,
4(1), 58-64.

Manangkot, M. V., Sukawana, I. W., & Witarsa, I. M. S. (2018). Pengaruh senam


lansia terhadap keseimbangan tubuh pada lansia di lingkungan Dajan Bingin
Sading. J Keperawatan Community of Publishing Nursing, 4(1), 24-7.

Putri, D. E. (2021). Hubungan Fungsi Kognitif dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal
Inovasi Penelitian, 2(4), 1147-1152.

Setyawan, D. A. (2018, November). Peran Olahraga Rekreasi untuk Menjaga


Kebugaran Lansia. In SEMINAR NASIONAL KEINDONESIAAN III.

Sumartini, N. P., Zulkifli, Z., & Adhitya, M. A. P. (2019). Pengaruh senam hipertensi
lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Cakranegara Kelurahan Turida tahun 2019. Jurnal Keperawatan
Terpadu (Integrated Nursing Journal), 1(2), 47-55.

Wahyuni, N. P. D. S. (2017). Sehat dan bahagia dengan senam bugar lansia. Jurnal
Penjakora, 3(1), 66-77.

14
Lampiran

Arti logo

• 2 lansia senam menggambarkan serangkaian gerakan yang teratur dan terarah


dengan tujuan meningkatkan kemampuan fungsional tubuh baik secara mental
maupun fungsional. Kasih sayang yang dirasakan oleh sesama lansia diharapka
mampu mengurangi rasa cemas dan meningkatkan kebahagiaan
• Warna hijau mengartikan kebugaran dan kedamaian. Warna hijau dapat
digunakan untuk memengaruhi manusia, baik secara fisik maupun mental.
Karena dianggap mampu mengurangi rasa cemas dan depresi. Perasaan ini
akan membantu orang sering merasa tegang karena beberapa hal, salah satunya
penyakit.

15
• Daun sebagai simbol hidup dan kehidupan manusia.
• Arti bunga sebagai kasih saying
• Tulisan melingkar sebagai rasa kebersamaan.
• Arti lingkaran sebagai menyatukan kebulatan sehat

16

Anda mungkin juga menyukai