Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAUNCHING POSYANDU LANSIA “LENTERA GEDONGAN”

TIM PENGUSUL:
Ketua : Ema Waliyanti, S.Kep.,Ns, MPH (198310830201604173162)
Anggota :
Wilda Shafira 20194030005
Ika Fauziyah Rahmawati 20194030014
Bayu Aji Firman M 20194030019
Atika Oktariza 20194030023
Yuda Hidayat 20194030025
Lia Aprilyanti Batubara 20194030058
M. Sahman Rusly 20194030060
Mahrika Oktavianty 20194030066
Mukhlisin 20194030074
Uzwahzulhasanah 20194030083
Afrilia Nur Cahyani 20194030097
Mayang Puspita Adha 20194030098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul Pengabdian : Launching Posyandu Lansia “Lentera Gedongan”


2. Bidang : Ilmu Keperawatan
3. Ketua Tim Pengusul :
a. Nama Lengkap : Ema Waliyanti, S.Kep., Ns., MPH
b. NIDN/NIK : 0530108302/ 198310830201604173162
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Golongan : IIIB
e. Program Studi : Ilmu Keperawatan
f. Bidang Keahlian : Keperawatan Komunitas
g. No Handphone : 0857-2925-9152
h. Alamat (e-mail) : emawaliyanti@umy.ac.id
emawaliyanti@yahoo.com
4. Jumlah Anggota : 12 orang (mahasiswa)
5. Lokasi Kegiatan : Sekolah Alam, Dusun Gedongan, Banginjiwo,
Kasihan, Bantul
6. Waktu Pelaksanaan : 1 Maret 2020
7. Biyaya Pengabdian : Rp. 500.000,00

Yogyakarta, 13 Maret 2020

Mengetahui, Ketua Tim Pengusul


Ka.Prodi PSIK FKIK UMY

Ema Waliyanti, S.Kep., Ns., MPH


Arianti, M.Kep.,Sp.Kep.MB
NIK: 198310830201604173162
NIK: 1981220200510173073

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena  Ridho dan
kehendak-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan pengabdian
masyarakat dengan judul Launching Posyandu Lansia “Lentera Gedongan” telah
diselesaikan pada tepat waktu.

Laporan ini dibuat untuk kegiatan pengabdian masyarakat tentang Keperawatan


komunitas yang dikoordinir oleh Ibu Ema Waliyanti, S.Kep.,Ns, MPH pada jenjang
pendidikan Profesi Ners FKIK UMY. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami untuk menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, karena
itu kami mohon arahan, saran dan kritik yang sifatnya menyempurnakan laporan ini. Kami
berharap laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum warahmatullah wb.

Yogyakarta, 13 Maret 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi...............................................................................................................1
B. Permasalahan Mitra......................................................................................................1
C. Solusi yang ditawarkan.................................................................................................2
D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................2
E. Manfaat Kegiatan..........................................................................................................2
F. Target Luaran................................................................................................................2
G. Jadwal Kegiatan.........................................................................................................3
H. Rincian Biaya..............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu.........................................................................................................................4
B. Lansia..............................................................................................................................5
BAB III METODE DAN MATERI
A. Metode Pelaksanaan Kegiatan....................................................................................10
B. Alat dan Media.............................................................................................................10
C. Sasaran..........................................................................................................................10
D. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................13
BAB V KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................................17
LAMPIRAN..............................................................................................................................18

iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi

Posyandu lansia merupakan salah satu pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Seiring dengan semakin meningkatnya populasi
lanjut usia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan
lanjut usia ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut
usia untuk mencapai masa tua bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan
kesehatan pada lanjut usia, pemerintah telah mencanangkan adanya pelayanan pada
lanjut usia melalui beberapa jenjang. Pelayanan ditingkat masyarakat adalah Posyandu
Lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.
Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal yang sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data hasil pengkajian
yang telah dilakukan di Padukuhan Gedongan RT 03, 04 dan 12 dari 327 warga 30 %
diantaranya adalah lansia, yakni sebanyak 98 orang. Aktivitas sehari-hari lansia di
daerah tersebut mayoritas sebagai petani, pedagang dan ibu rumah tangga. Lansia di
padukuhan Gedongan janrang memeriksakan perihal kesehatannya. Fasilitas kesehatan
yang paling mudah dijangkau oleh para lansia adalah puskesmas yang jaraknya kurang
lebih 1km, namun para lansia sering mengeluh karena terkadang antri dan
membutuhkan trasportasi untuk menjangkaunya.

B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil pengkajian dan skrining secara door to door di Padukuhan
Gedongan RT 03, 04 dan 12 dari 327 warga 30 % diantaranya adalah lansia, yakni
sebanyak 98 orang. Hasil pengkajian dari lansia tersebut didapatkan beberapa masalah
yang berkaitan dengan lansia yakni 21 lansia dengan gejala stress ringan, 1 lansia
dengan gejala stress berat, 29 lansia dengan hipertensi, 5 lansia dengan dibetes
mellitus, 1 lansia dengan hipertensi dan diabetes mellitus dan 2 lansia dengan gejala
stroke. Kesehatan pada lansia tidak terpantau karena ketiadaan fasilitas kesehatan yang
dekat yang dapat dengan mudah dijangkau oleh lansia.
1
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa key informant
mengatakan bahwa di padukuhannya pernah ada posyandu lansia, namun vakum
karena tidak ada sumber daya manusia yang bersedia menjadi kader. Key Informant
juga mengatakan untuk menunjang kesehatannya, terkadang ada lansia yang ikut
posyandi di perumahan yang jaraknya jauh dari padukuhan, dan ada lansia yang
mengikuti senam namun berbayar.

C. Solusi yang ditawarkan


Berdasarkan permasalahan mitra maka berdasarkan kesepakatan bersama akan
dibentuk kembali kegiatan posyandu lansia yang selanjutnya akan diberi nama
“Lentera Gedongan” yang merupakan akronim dari Lansia Sehat dan Sejahtera.
Kegiatan posyandu lansia ini berisi beberapa program, yakni pelatihan kader, edukasi
psikologi lansia, pelaksanaan posyandu 5 meja dan launching posyandu lansia.

D. Tujuan Kegiatan
1. Untuk mengetahui permasalahan kesehatan pada lansia
2. Untuk mengoptimalisasikan kader posyandu lansia tentang pengelolaan posyandu
3. Untuk menindaklanjuti status kesehatan lansia dengan melaksanakan posyandu
lansia

E. Manfaat Kegiatan
Warga Padukuhan Gedongan khususnya lansia dapat mengetahui tentang
permaslahan kesehatan yang terjadi pada lansia, baik dari segi perubahan fisik,
penyakit tidak menular dan strees yang terjadi pada lansia. Melalui posyandu lansia,
para lansia dapat memonitor status kesehatannya. Selain untuk kesehatatan, posyandu
lansia juga merupakan ajang bagi lansia untuk bertemu dengan teman sebaya dan
sebagai salah satu refreshing dari kegiatan rutinitasnya.

F. Target Luaran
Target luaran dari kegiatan ini adalah :
1. Terbentuknya posyandu lansia di padukuhan Gedongan
2. Lansia dapat meningkatkan status kesehatannya melalui posyandu

2
G. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret


1. pengkajian permasalahan mitra

2. Perumusan masalah

3. Penyusunan rencana

4. Sosialisasi posyandu lansia

5. Penjaringan dan pembentukan kader

6. Pelatihan kader

7. Launching posyandu lansia

8. Evaluasi posyandu lansia

9. Pendampingan posyandu lansia

H. Rincian Biaya

No Penggunaan Jumlah
1 Alat Kesehatan ( tensimeter, stetoskop, timbangan, midline Rp 300.000
dan microtoise)
2 Banner Rp 180.000
3 Print daftar hadir buku Lentera Gedongan Rp 20.000
Jumlah Rp 500.000

BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

A. Posyandu

1. Pengertian Posyandu

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan suatu forum komunikasi, alih

teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak

dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya

disebut Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya

masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat

dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan

angka kematian ibu dan bayi (Mubarak dkk, 2017).

2. Posyandu Lansia

Posyandu lansia merupakan program puskesmas dengan sasaran adalah lansia (≥

60 tahun) dan pra lansia (45-59 tahun) dengan tujuan agar lansia siap menghadapi

usia lanjut dengan mandiri dan sehat. Pelayanan kesehatan di posyandu lansia

meliputi pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living),

penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah,

penyuluhan kesehatan, pemeriksaan laboratorium sederhana, pemeriksaan status

mental dan emosional, pengobatan sederhana dan upaya rujukan bila diperlukan.

Selain pelayanan kesehatan, dilakukan juga kegiatan sosial seperti wirid bulanan

dan senam lansia. Semua kegiatan di posyandu lansia dilakukan satu kali dalam

sebulan (Depkes RI,2005). Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat

4
dalam upaya kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan

yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila

proses kepemimpinan, terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota kelompok

dan kader serta tersedianya pendanaan (Azizah, 2011).

B. Lansia

1. Lansia

Menurut Undang-Undang RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut

Usia dengan tegas dinyatakan bahwa yang disebut “lansia adalah laki-laki ataupun

perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih.” Dalam usia ini, kemampuan fisik

dan kognitif manusia sangat menurun. Hal itu nantinya juga berakibat pada

berkurangnya tingkat produktivitas manusia. Individu yang berusia lanjut atau

yang sering disebut lansia adalah individu yang mengalami proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang dideritanya (Sunaryo, 2016).

2. Manfaat Posyandu lansia Menurut Budiman (2015) manfaat dari Posbindu lansia

ialah:

1) Kesehatan fisik lansia dapat dipertahankan tetap bugar.

2) Kesehatan rekreasi dapat terpelihara.

3) Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang

3. Klasifikasi Lansia

Menurut Sumedi (2016) usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut:

1) Usia pertengahan (middle age) ialah antara 45-59 tahun

2) Usia lanjut (elderly) ialah antara 60-74 tahun

3) Usia lanjut tua (old) ialah antaraa 75-90 tahun

5
4) Usia sangat tua (very old) ialah diatas 90 tahun

Menurut Marry Buckly dalam Argyo Demartoto (2006:15-17) karakteristik usia

lanjut adalah sebagai berikut:

1) Usia seseorang dikatakan usia lanjut apabila orang tersebut berusia tua dan

orang tersebut harus mengerti serta dihayati sebagai orang tua. Pada umumnya

usia lanjut memiliki pengertian psikologis dan kultural yang berbeda-beda di

dalam masyarakat. Masyarkat menganggap bahwa usia lanjut adalah sesuatu

yang mengkhawatirkan dan menakutkan. Demikian pula usia lanjtu itu sendiri

merasakan bahwa penolakan masyarakat terhadap usia tua yang dialaminya

dan pada gilirannya menyebabkan orang usia lanjut secara emosional merasa

tidak tentram dalam kehidupannya. Usia sebagai suatu faktor sekaligus

merupakan tantangan dan pusat perhatian. Hal inin terjadi karena

pengambilalihan sikap-sika dari luar (sikap masyarakat terhadap orang usia

lanjut) menjadi sikap yang dimiliki oleh usia lanjut merupakan salah satu

factor kepribadian manusia. Masalah-masalah emosional (perasaan) dialami

oleh usia lanjut itu sendiri tetapi berkaitan dengan kekcewaan-kekecewaan

berisikan anggapan bahwa orang usia lanjut adalah tidak berguna dan tidak

diinginkannya. Kenyataan ini mengakibatkan sulitnya memahami dengan tepat

tekanan-tekanan yang dialami oleh orang usia lanjutapakah bersifat dari dala

atau dari luar. Oleh karena itu perlu dimengerti keadaan jiwa dan reaksireaksi

usia lanjut terhadap usia tua.

2) Kematian 20 Kematian merupakan fakta kehidupan bagi semua orang tetapi

kematian sebagai ancaman yang tidak dapat dihindarkan. Semakin orang lanjut

usia semakin dekat dengan kematian dan itu merupakan fakta yang dirasakan

dan ditanggapi secara berbedabeda oleh usia lanjut. Usia lanjut adalah orang

6
yang berangsurangsur kehidupan dunianya semakin sempit. Secara statistic

menunjukkan bahwa kematian orang usia lanjut disebabkan oleh penyakit

jantung, kanker, serangan terhadap otak dan kecelakaan merupakan empat

penyebab kematian yang paling umum. Kehidupan yang semakin hari semakin

menyempit, banyak orang usia lanjut yang merasa khawatir akan kekuatan-

kekuatan yang semakin menurun dan menghadapi kematian yang setiap hari

datang semakin dekat.

3) Intensifikasi (peningkatan) Pada umumnya orang usia lanjut menjadi lebih

egosentris. Mereka kurang bertenggang rasa dengan yang lainnya tetapi sibuk

memikirkan atau merenungkan tentang kematian, agama, dirinya sendiri dan

keadaan jasmaninya. Kondisi ini merupakan perilaku orang usia lanjut yang

bersifat alamiah yang merupakan reaksi pertahanan diri orang usia lanjut

terhadap penolakan masyarakat terhadap dirinya.

4) Penyakit Orang usia lanjut pada umumnya dikelilingi oleh penyakit sehingga

mereka biasanya dalam keadaan sakit. Dan yang perlu diperhatikan dan

dipahami adalah akibat-akibat emosional dari penyakit terhadap semangat dan

kekuatan orang usia lanjut.

5) Kesepian dan Keterasingan Sebagian besar orang usia lanjut berada dalam

situsi kesepian sebagai akibat kehilangan berbagai aspek dalam kehidupannya.

Seperti kehilangan sahabat, anak , istri, atau suami.

4. Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia

Pelayanan di Posyandu Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi

pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau

dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis

7
Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia

menurut Azizah (2011:107) adalah:

a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun

tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental

emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran

tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).

d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta

penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.

f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit

gula (diabetes mellitus).

g. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi

awal adanya penyakit ginjal.

h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada rujukan

i. Penyuluhan Kesehatan, kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dan kondisi setempat

j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang

tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.

k. pemberian makanan tambahan (PMT) dan Penyuluhan conth menu makanan.

l. kegiatan olahraga seperti senam lanjut usia dan jalan santai

8
5. Masalah Kesehatan Pada Lansi

Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang

dewasa, yang sering disebut dengan sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-

gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau

keluarganya (istilah 14 I) (Ditjen Yankes,2018), yaitu:

a. Immobility (kurang bergerak)

b. Instability (mudah jatuh)

c. Incontinence (beser BAB/BAK)

d. Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)

e. Infection (infeksi)

f.Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan

dan penciuman)

g. Isolation (Depression)

h. Inanition (malnutrisi)

i.Impecunity (kemiskinan)

j.Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)

k. Insomnia(sulit tidur)

l.Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)

m. Impotence(Gangguan seksual)

n. Impaction (sulit buang air besar)

9
BAB III
METODE DAN MATERI

A. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Launching Posyandu Lansia “Lentera Gedongan” di Dukuh
Gedongan ini dalam mencapai hasil kegiatan yang diinginkan menggunakan metode
dengan melakukan pelatihan kader dan pelaksanaan launching posyandu lansia yang
meliputi beberapa kegiatan yaitu senam lansia, skrining kesehatan atau posyandu lansia,
dan games serta pembagian doorprize

B. Alat dan Media


1. Laptop
2. LCD
3. Speaker
4. Tensimeter
5. Timbangan berat badan
6. Microtoise
7. Midline
8. Sound system
9. Stetoskop
10. Easy Touch & Strip Asam Urat, Gula Darah, Kolestrol

C. Sasaran
Sasaran kegiatan yang dilakukan adalah warga khusunya yang berusia dalam rentang
pre-lansia dan lansia di Dukuh Gedongan Kasihan, Bantul.

D. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan


Pembentukan posyandu lansia di dukuh Gedongan diawali dengan sosialisasi
terkait posyandu lansia pembentukan pengurus dan pelatihan calon kader-kader posyandu
lansia
1. Sosialisasi dan Pembentukan Pengurus Posyandu Lansia

10
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 Februari 2020, pukul 16.00 –
18.00 bertempat dirumah Bapak Dukuh Gedongan. Acara ini diawali dengan
pembukaan, tilawah, pemaparan materi tentang posyandu lansia, dan diakhiri dengan
diskusi terkait kepengurusan poyandu lansia.

2. Pelatihan kader Posyandu Lansia


Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis 28 Februari 2020, pukul 16.00 – 18.00
WIB di rumah Bapak Dukuh Gedongan. Tahap pelaksanaan meliputi:
a. Pembukaan dan tilawah
b. Mereview tentang tugas 5 meja posyandu lansia
c. Pembagian tugas kader posyandu lansia yang ada di 5 meja serta peranya
d. Pelatihan kader posyandu lansia terkait cara mengukur tekanan darah, tinggi
badan, lingkar lengan atas, lingkar perut, tinggi badan, pengisian Kartu Menuju
Sehat Lansia (KMS).
e. Rolley play
f. Evaluasi dan penutupan

3. Launching Posyandu Lansia “Lentera Gedongan” dilakukan pada hari Minggu, 1


Maret 2019 pukul 07.00 – 11.30 WIB bertempat di Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta. Tahap pelaksanaan meliputi:
a. Registrasi peserta
b. Senam Lansia
c. Persiapan Launching Posyandu Lansia
d. Pembukaan
e. Tilawah
f. Peresmian dan penandatangan berita acara posyandu Lansia “Lentera
Gedongan” Dusun Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
g. Penyerahan alat kesehatan dan foto bersama
h. Sambutan-sambutan
i. Pelaksanaan posyandu lansia
1) Kegiatan posyandu mulai dari pendaftaran yang dilakukan di meja 1
2) Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar perut,
tekanan darah yang dilakukan di meja
11
3) Pengisian KMS Lansia (Kartu Menuju Sehat) dilakukan di meja 3
4) Penyuluhan dan konseling tentang masalah kesehatan dilakukan di meja 4
5) Pelayanan Kesehatan dan pemeriksaan kesehatan seperti asam urat, gula
darah, kolestrol dan pemberian obat dari puskesmas Kasihan 1 yang
dilakukan di meja
6) Games
7) Pembagian doorprize dan penutupan
4. Pendampingan Posyandu Lansia
Kegiatan ini dilaksanakan setelah peresmian hingga batas selesai stase
komunitas, keluarga dan gerontik, dan tidak kemungkinan pendampingan
tersebut kami lakukan sampai selesai dan ketika ada yang bisa dibantu kami
akan memfasilitasinya.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan posyandu lansia yang bernamakan “POSYANDU LENTERA


GEDONGAN” sudah terlaksana pada hari Minggu, 1 Maret 2020 yang bertempat di
Pedukuhan Gedongan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan pembentukan posyandu lansia
ini terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu diawali dengan kegiatan pembentukan kader serta
pelatihan kader posyandu lansia tentang peran 5 meja dan launching posyandu lansia.
Adapun kegiatan tersebut dibentuk untuk meningkatkan status kesehatan dari dan oleh
masyarakat dukuh Gedongan.

Kegiatan pembentukan kader serta pelatihan kader posyandu lansia sudah terlaksana
pada tanggal 24 Februari 2020. Kegiatan ini berisi tentang penyampaian materi terkait
pengenalan posyandu lansia serta beberapa materi terkait tugas 5 meja, pelatihan berupa cara
mengukur tekanan darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut serta pengisian KMS
Lansia (Kartu Menuju Sehat), dan roleplay. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Utami (2017) yang menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
pendampingan kader posyandu lansia dilakukan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi dengan melakukan pendampingan pada kader posyandu lansia. Pada tahap persiapan
dilakukan koordinasi dengan tatanan pedukuhan setempat serta mitra Puskesmas.

Posyandu lansia merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka


pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membantu dan
menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Posyandu lansia
merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan
dukungan teknis petugas Puskesmas. Posyandu lansia juga merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Utami, 2017).

Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lanjut usia ini cukup besar, yang diawali
pada tahun 1996 dengan ditetapkannya tanggal 29 Mei yang diperingati setiap tahun sebagai
Hari Lanjut Usia. Selanjutnya pada tahun 1998, perhatian ini diperkuat dengan diterbitkannya

13
Undangundang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia sebagai landasan
hukum keberadaan para lanjut usia. Di bidang kesehatan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (2016) menyebutkan upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap
sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan ekonomi sehingga untuk mewujudkan hal
tersebut pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan memfasilitasi pengembangan kelompok lanjut usia.

Pemerintah sendiri memiliki upaya dengan pembentukan posyandu lansia dalam


lingkungan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang penyelenggaraannya melalui
program puskesmas dengan melibatkan peran serta pada lansia, keluarga, tokoh masyarakat
dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Kusumawati, 2016). Tujuanya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan lanjut usia dengan kegiatan lansia yang mandiri dalam
masyarakat, memudahkan bagi lanjut usia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,
meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan lanjut usia, khususnya aspek
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan
pemulihan, serta mengembangkan lanjut usia yang aktif dalam melaksanakan kegiatan dengan
kualitas yang baik secara berkesinambungan (Mutmainah, 2017).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Demografi Lansia (N=33)


Frekuensi Persentase (%)
Karakteristik
(n)
Jenis Perempuan 21 64
kelamin Laki-laki 12 36
Total 33 100
Umur 56 – 65 tahun (Lansia 36
12
akhir) 64
21
> 65 tahun (Manula)
Total 33 100
Status Duda/Janda 12 36
Pernikahan Menikah 21 64
Total 33 100
Kemandiria Mandiri 85
28
n Ketergantungan 9
3
Sebagian 6
2
Ketergantungan total
Total 33 100
Status Ada 10 30
14
Mental Tidak ada 23 70
Total 33 100
Sumber: Data primer 2020

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan posyandu lansia didapatkan bahwa jumlah lansia

yang melakukan cek kesehatan di posyandu lansia sebanyak 33 orang. Lansia yang

menghadiri posyandu lansia terbanyak adalah usia manula yaitu 21 (64%). Mayoritas lansia

masih memiliki pasangan hidup yaitu sebanyak 21 (64%). Tingkat kemandirian lansia

terbanyak adalah 28 lansia (85%). Status mental lansia pada saat dilakukan skrining stress

pada lansia menunjukkan bahwa mayoritas lansia tidak memiliki status mental sebanyak 23

(70%).

Tingkat kemandirian pada lansia yang mengahadiri posyandu lansia mayoritas adalah

mandiri. Hal tersebut selaras dengan penelitian Idris (2011), bahwa dari 91 lansia, sebanyak

62 lansia memiliki tingkat ketergantungan mandiri dan tidak membutuhkan bantuan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi dan Ayu (2019), bahwa kesehatan menjadi

factor utama yang mempengaruhi peningkatan kualitas hidup lansia sehingga lansia dapat

terus melakukan pemenuhan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.

Tabel 1. Data KMS Lansia (N=33)

Frekuensi Persentase
Karakteristik
(n) (%)
IMT Kurus 7 21
Normal 18 55
Gemuk 2 6
Obesitas 6 18
Total 33 100
Tekanan > 140/90 mmHg 29 88
darah (Tinggi) 4 12
120/80 mmHg
(Normal)
Total 33 100
GDS Normal 23 70
Sewaktu Pra-Diabetes 5 15
Diabetes 5 15
Total 33 100

15
Sumber: Data primer 2020

Berdasarkan data KMS didapatkan hasil bahwa lansia yang memiliki masalah

tekanan darah tinggi sebanyak 29 (88%). Mayoritas lansia yang menghadiri posyandu lansia

memiliki IMT normal sebanyak 18 (55%), IMT dalam kategori kurus sebanyak 7 (21%),

IMT dengan kategori gemuk sebanyak 2 (6%) dan IMT dengan kategori obesitas sebanyak 6

(18%). Data KMS lansia didapatkan hasil GDS sewaktu lansia terbanyak adalah dalam

kategori normal sebanyak 23 (70%).

16
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
 Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan
terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Terlaksananya
kegiatan Launching Posyandu Lansia “LENTERA GEDONGAN” di Dukuh
Gedongan terutama di RT 03, 04, 06, 07, 08 dan 12 diharapkan dapat menjadi salah
satu wadah bagi lansia untuk memeriksakan dan me monitoring status kesehatannya
serta memberikan semangat baru bagi lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala dengan harapan dapat meningkatkan status kesehatan serta kualitas
hidup lansia di dukuh Gedongan.
Kegiatan posyandu lansia ini mendapatkan respon positif dari masyarakat,
tokoh masyarakat serta Puskesmas. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah lansia yang
mengikuti kegiatan ini, sebanyak 74 lansia hadir dan melakukan pemeriksaan
kesehatan dari total 100 lansia yang di targetkan. Hasil pemeriksaan menunjukan
bahwa sebanyak 88% lansia memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi). Kegiatan
posyandu lansia ini dapat menjadi sarana fasilitas pertama bagi lansia untuk
mendapatkan tindak lanjut terutama dibidang pelayanan kesehatan.
B. Saran
Rencana tindak lanjut terhadap kegiatan posyandu lansia LENTERA
GEDONGAN di dukuh Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul sebaiknya selalu
dipantau dari Puskesmas Kasihan 1 agar kegiatan ini dapat terus berjalan seperti yang
diharapkan, dan semoga para kader posyandu lansia LENTERA GEDONGAN ini bisa
selalu semangat untuk menjalankan program tersebut.

17
LAMPIRAN

18
LAMPIRAN I
Biodata Tim Pengabdian Masyarakat
1. Ketua Tim Pengusul
Nama : Ema Waliyanti, S.Kep.,Ns.,MPH
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Lahir : Kendal
Tanggal Lahir : 30 Oktober 1983
Agama : Moslem
Status : Menikah
Alamat : Perum Permata Griya Mandiri F9 Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta
Nomor HP : +6285-729-259-152
Alamat Kantor : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl.
Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Indonesia
Office Phone 0274 387656
Fax Kantor : 0274 387646
E-mail : emawaliyanti@umy.ac.id / emawaliyanti@yahoo.com
NIK : 198310830201604173162
NIDN : 0530108302

2. Anggota Tim Pengusul


a. Nama : Bayu Aji Firman Muflihin
NIM : 20194030019
Tempat Tanggal Lahir: Macuan, 11 September 1997

b. Nama : Uswahzulhasanah
NIM : 20194030083
Tempat Tanggal Lahir: Bima, 1 Mei 1997

c. Nama : Wilda Shafira


NIM : 20194030005
Tempat Tanggal Lahir: Semarang, 9 Januari 1998

d. Nama : Ika Fauziyah


NIM : 20194030014
Tempat Tanggal Lahir: Klaten, 13 April 1997

e. Nama : Lia Aprilyanti Batubara


NIM : 20194030058
Tempat Tanggal Lahir: Tembagapura, 27April 1997

19
f. Nama : Mahrika Oktaviyanti
NIM : 20194030066
Tempat Tanggal Lahir: Sampit, 27 Oktober 1997

g. Nama : M. Sahman Rusly


NIM : 20194030060
Tempat Tanggal Lahir: Malifut, 5 Juli 1996

h. Nama : Yuda Hidayat


NIM : 20194030025
Tempat Tanggal Lahir: Aceh Timur, 30 Maret 1997

i. Nama : Afrilia Nur Cahyani


NIM : 20194030097
Tempat Tanggal Lahir: Temanggung, 16 April 1997

j. Nama : Atika Oktariza


NIM : 20194030023
Tempat Tanggal Lahir: Temanggung, 22 Oktober 1997

k. Nama : Mayang Puspita Adha


NIM : 20194030098
Tempat Tanggal Lahir: Tenggarong, 28 April 1996

l. Nama : Mukhlisin
NIM : 20194030074
Tempat Tanggal Lahir: Pandansari, 14 Maret 1997

20
LAMPIRAN II

Kartu Identitas Mahasiswa

21
22
LAMPIRAN III

DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Gambar 1.1. Kegiatan senam bersama yang dipimpin oleh kader posyandu lansia

Gambar 1.2. kegiatan pelaksanaan 5 meja


oleh kader posyandu lansia dan di meja 5 terdapat pemeriksaan kesehatan yang bekerja sama
dengan Puskesmas Kasihan 1

Gambar 1.3. Launching Posyandu


Lansia “LENTERAGEDONGAN”
oleh bapak Wasiadi sebagai kepala
dukuh Gedongan dan Bapak Aceng
selaku perwakilan Puskesmas
Kasihan 1

23
Gambar 1.4. Penyerahan Posyandu Lansia “LENTERA GEDONGAN” secara simbolis oleh
Bapak Aceng selaku perwakilan puskesmas dan Ibu Ema selaku perwakilan Dosen UMY kepada
Bapak Wasiadi selaku Kepala Dukuh Gedongan dan Ibu Indri sebagai Ketua Kader Posyandu
Lansia

Gambar 1.5. Penyerahan Kenang –


kenangan oleh Ibu Tantri selaku
perwakilan dosen UMY kepada
Ibu Indri selaku ketua kader
posyandu lansia

Gambar 1.6. Foto Bersama


Bapak Sekertaris Desa, Bapak
Kepala Dukuh, Ibu Ketua Kader,
Ibu Dosen UMY dan Perwakilan

Puskesmas Kasihan 1
Gambar 1.7. Foto bersama kader Posyandu Lansia dan Mahasiswa Profesi Ners XXVII UMY
24
25
LAMPIRAN IV

ABSENSI

26
27
28
Hal : Ucapan terimakasih
Kepada Yth:
Ema Waliyanti, S.Kep.,Ns., MPH
Sutantri, S.Kep.,Ns.,M.Sc.,Ph.D
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY
Di Yogyakarta
Assalamualaikum Wr Wb
Sehubungan dengan dilaksanakannya program pengabdian masyarakat berupa launching
“POSYANDU LANSIA LENTERA GEDONGAN” (POS PELAYANAN TERPADU LANSIA
SEHAT DAN SEJAHTERA GEDONGAN) yang diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal :Minggu, 1 Maret 2020
Jam :07.00 - Selesai
Tempat :Dusun Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Dengan ini kami selaku Kepala Dusun Gedongan mengucapkan terimakasih atas program
yang telah dilaksanakan di Masyarakat kami kami.
Demikian ucapan terimakasih ini kami sampaikan semoga kerjasama yang baik ini akan tetap
terbina di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr Wb

Yogyakarta, 1 Maret 2020


Mengetahui,
Kepala Dusun Gedongan

(Wasiadi Raharjo Warsito)


29
Hal : Ucapan terimakasih
Kepada Yth:

1. Wilda Shafira 20194030005


2. Ika Fauziyah 20194030014
3. Bayu Aji Firman M 20194030019
4. Atika Oktariza 20194030023
5. Yuda Hidayat 20194030025
6. Lia Apriliyanti B 20194030057
7. M Sahman Rusly 20194030060
8. Mahrika Oktaviani 20194030066
9. Mukhlisin 20194030074
10. Uswahzulhasanah 20194030083
11. Afrillia Nur Cahyani 20194030097
12. Mayang Puspita Adha 20194030098
Mahasiswa Co-Ners XXVII Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Di Yogyakarta
Assalamualaikum Wr Wb
Sehubungan dengan dilaksanakannya program pengabdian masyarakat berupa launching
“POSYANDU LANSIA LENTERA GEDONGAN” (POS PELAYANAN TERPADU LANSIA
SEHAT DAN SEJAHTERA GEDONGAN) yang diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal :Minggu, 1 Maret 2020
Jam :07.00 - Selesai
Tempat :Dusun Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Dengan ini kami selaku Kepala Dusun Gedongan mengucapkan terimakasih atas program
yang telah dilaksanakan di Masyarakat kami kami.
Demikian ucapan terimakasih ini kami sampaikan semoga kerjasama yang baik ini akan tetap
terbina di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr Wb
Yogyakarta, 1 Maret 2020
Mengetahui,
Kepala Dusun Gedongan

30
(Wasiadi Raharjo Warsito)

NOTA

31

Anda mungkin juga menyukai