OLEH:
Menyetujui:
Ketua
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan laporan akhir pengabdian kepada masyarakat dapat diselesaikan. Sholawat
dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan terbaik bagi seluruh alam yaitu Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Pengabdian kepada
masyarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
dilaksanakan oleh Tim pengabdi program studi S1 Keperawatan, D III Keperawatan, D
III Kebidanan, D III Terapi Wicara STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ketua Yayasan Mercubaktijaya Padang yang telah memberikan dukungan
dan bimbingan dalam penulisan laporan akhir kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
2. Ketua STIKes Mercubaktijaya Padang yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan dalam penulisan laporan akhir kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
3. Ketua LPPM STIKes Mercubaktijaya Padang beserta staff yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan dalam penulisan laporan akhir
pengabdian kepada masyarakat
4. Staff dosen dan Tenaga Kependidikan STIKes Mercubaktijaya Padang yang
telah membantu kelancaran penulisan laporan akhir pengabdian kepada
masyarakat
5. Kepala Sekolah SDN 13 Pasia Kandang, Kelurahan Pasia Nan Tigo Kota
Padang telah bersedia menjadi mitra sasaran pengabdian kepada masyarakat
Akhir kata penulis mengarapkan kritik dan saran yang sehat serta masukan-
masukan yang sifatnya membangun dari semua pihak, guna kesempurnaan penulisan
selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi
kita semua.
Padang, Desember 2022
Tim Pengabdi
ii
RINGKASAN
Analisis Situasi dan Permasalahan : Di kelurahan Pasia Nan Tigo saat ini memiliki
berbagai laporan pengaduan kekerasan seksual pada anak sebagian besar terjadi di
lingkup rumah. Bentuk kekerasan dan pelecehan seksual bisa dilakukan oleh orang yang
dikenal baik oleh anak seperti keluarga ataupun oleh orang yang tidak dikenal. Kasus ini
bisa terjadi jika tanpa pengawasan dari pihak manapun, tentu fenomena ini akan semakin
parah dan sering terjadi. Orangtua adalah figur yang paling berpengaruh terhadap
keoptimalan perkembangan seksual.
Solusi Permasalahan dan Metode Pelaksanaan: masalah masih minimnya informasi
terkait edukasi kekerasan seksual pada anak usia sekolah akan dilakukan penyuluhan
materi yang akan disampaikan oleh narasumber yang berpengalaman dan akan diberikan
kepada siswa kelas IV SDN 31 Pasie Kandang, pelaksanaan dilaksanakan 1 hari dengan
pengisian kusioner, Penyampaian materi dan pengisian kusioner kembali untuk
mengevaluasi pemahaman dari peserta penyuluhan menyediakan informasi edukasi pada
saat pemaparan melalui PPT dan Vidio
Hasil dan Luaran Kegiatan: Pada mitra sasaran pengabdian masyarakat dapat berjalan
optimal. Diketahui bahwa sebelum diberikan edukasi, lebih dari separoh (67%) siswa
memiliki pengetahuan rendah tentang kekerasan seksual. Setelah diberikan edukasi
terjadi peningkatan pengetahuan siswa sebesar 93% sudah memiliki pengetahuan yang
tinggi tentang kekerasan seksual. Adapun target dan luaran adalah peningkatan
pengetahuan tentang pemahaman kekerasan seksual pada anak usia sekolah, dan
diharapkan setelah siswa mendapatkan edukasi siswa paham dan bisa mengantisipasi
tidak terjadinya kekerasan seksual pada anak usia sekolah, publikasi di jurnal nasional
terakreditasi sinta, dipublikasikan secara online melalui youtube.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
RINGKASAN...........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
DAFTAR SKEMA DAN TABEL............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi...........................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra....................................................................................................3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...........................................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................................5
BAB IV LUARAN DAN TARGET CAPAIAN......................................................................7
BAB V ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN.............................................................8
5.1 Anggaran Kegiatan....................................................................................................9
5.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................................12
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................11
BAB VII PENUTUP
1. Kesimpulan ...................................................................................................................18
2. Saran .............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Padang darurat dalam kondisi keamanan anak dari kejahatan seksual.
Kondisi ini tidak baik dan aman untuk anak. Dikelurahan Pasir Nan Tigo merupakan
salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Kelurahan ini
1
terletak di pesisir pantai dan berada 1 meter di atas permukaan laut, dengan keadaan
suu rata-rata 45C. luas wilayah keseluruhan adalah 593,08 Ha. Berdasarkan letak
geografisnya yang berdekatan dengan pantai, rata-rata mata pencarian penduduk
kelurahan Pasir Nan Tigo adalah nelayan. Jumlah penduduk Kelurahan Pasir Nan Tigo
berjumlah 10.568 jiwa, yang terdiir dari laki-laki 5012 dan perempuan 5556 jiwa.
Di kelurahan Pasia Nan Tigo saat ini memiliki berbagai laporan pengaduan
kekerasan seksual pada anak sebagian besar terjadi di lingkup rumah. Bentuk kekerasan
dan pelecehan seksual bisa dilakukan oleh orang yang dikenal baik oleh anak seperti
keluarga ataupun oleh orang yang tidak dikenal. Kasus ini bisa terjadi jika tanpa
pengawasan dari pihak manapun, tentu fenomena ini akan semakin parah dan sering
terjadi. Orangtua adalah figure yang paling berpengaruh terhadap keoptimalan
perkembangan seksual (Kurniasari, 2019). Namun fenomena yang berkembang saat ini
adalah ketabuan orangtua untuk memberitahukan seks kepada anak secara dini. Sebagain
besar orang tua masih merasa risih untuk menjelaskan permasalahan seksual bagi putra
putrinya (Maria, 2014). Pendidikan seks yang ditanamkan sejak dini akan mempermudah
anak dalam mengembangkan harga diri, kepercayaan diri, kepribadian yang sehat, dan
penerimaan diri yang positif.
Untuk mengatasi masalah pada siswa sekolah dasar ini maka perlu dilakukan
upaya peningkatan pengetahuan anak usia sekolah. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan edukasi Kesehatan terhadap anak usia sekolah secara
terpadu baik secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Upaya promotive dan
preventif dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
anak untuk menghindari dan mencegah segala resiko masalah Kesehatan yang dapat
2
terjadi pada anak. Perilaku anak dalam mengenali dan mencegah kejadian kekerasan serta
pelecehan seksual sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap anak, sehingga perlu
diadakan edukasi dan promosi Kesehatan. Pada masa usia dini ini adalah masa peka
dimana anak memiliki kemampuan penyerapan informasi yang luar biasa, serta rasa ingin
yahu yang begitu tinggi tentang berbagai hal, termasuk berbagai hal yang berkaitan
dengan peran jenis kelamin, reproduksi, dan seksualitas. Anak membutuhkan penanganan
dan respon yang tepat dari lingkungan terdekatnya, sehingga seksualitas tidak
berkembanga menjadi pemahaman yang keliru, dan membuat perilaku menjadi
bermasalah dan menimbulkan kejahatan seksual salah satunya kekerasan serta pelecehan
seksual (Noviana, 2015)
1.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan data yang didapatkan pada saat survey awal melalui wawancara
dengan Kepala Sekolah maka prioritas permasalahan siswa SDN 13 Pasie Kandang
adalah sebagai berikut :
3
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Berdasarkan pada permasalahan yang terjadi pada anak usia sekolah di SDN 31
Pasir Kandang, maka solusi dalam penyelesaian masalah melalui program pengabdian
kepada masyarakat meliputi :
1. Sosialisasi rencana kegiatan dengan SDN 31 Pasir Kandang, pihak Puskemas dan
membangun komitmen Bersama untuk upaya peningkatan derajat Kesehatan anak
Adapun target dan luaran dari program pengabdian masyarakat pada siswa dan
siswi anak usia sekolah adalah :
1. Adanya komitmen siswa dan siswi untuk bekerjasama dalam upaya peningkatan
pengetahuan anak
2. Peningkatan pengetahuan siswa tentang pemahaman kekerasan seksula pada anak
sekolah
3. Hasil kegiatan PKM dapat dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi sinta
yaitu Jurnal Pengabdian Peduli Masyarakat
4. Hasil kegiatan PKM telah dipublikasikan secara online melalui youtube.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
d. Membuat komitmen
bersama untuk bekerja
sama dalam upaya
peningkatan edukasi
siswa
2 Melakukan edukasi Peningkatan pengetahuan
a. Membantu persiapan
mengenai “Pemahaman siswa tentang pemahaman
tempat dan sarana
edukasi kekerasan kekerasan seksual pada
tempat edukasi
seksual pada anak anak sekolah
sekolah b. Hadir pada saat
edukasi
6
BAB IV
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran dan target capaian pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah :
7
BAB V
ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN
8
5.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 5.2 Jadwal Kegiatanz
Bulan ke
No Nama Kegiatan
Okt 22 Nov 22 Des 22 Jan 23 Feb 23
1 Survei dan sosialisasi PKM
Persiapan fasilitas, sarana untuk
kegiatan pengabdian kepada
2
masyarakat dan kerja sama dengan
SDN 13 Pasir Kandang
Edukasi edukasi mengenai
3 “Kekerasan Seksual Pada Anak
Sekolah
4 Penyusunan laporan
5 Pernyusunan Artikel Publikasi
6 Publikasi Artikel
9
Jarak antara STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang dengan SDN 13 Pasir Kandang
Pasir Nan Tigo lebih Kurang 12,1 km
10
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 6.1 diatas diketahui bahwa sebelum diberikan edukasi, lebih dari
separoh (67%) siswa memiliki pengetahuan rendah tentang kekerasan seksual. Setelah diberikan
edukasi terjadi peningkatan pengetahuan siswa sebesar 93% sudah memiliki pengetahuan yang
tinggi tentang kekerasan seksual.
Tingkat kejahatan seksual makin marak di Indonesia, anak-anak menjadi salah satu objek
dari kejahatan predator disekeliling mereka. Kekerasan anak secara seksual dapat berupa
perlakuan prakontra seksual antara anak dengan orang yang lebih besar (melalui kata, sentuhan,
gambar visual, exhibitionisme), maupun perlakuan kontak seksual secara langsung antara anak
dengan orang dewasa seperti perkosaan, eksploitasi seksual. Pelaku tindak pencabulan anak
11
dibawah umur umumnya akan dijerat Pasal 8i dan 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak, dengan hukuman antara 3 sampai 10 tahun penjara. Sementara dalam KUHP,
tindak pemerkosaan diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara (Ayu, 2019)
Pendidikan seksual merupakan kunci dari upaya pencegahan kekerasans eksual pada
anak, yang bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan seksual pada masa dewasa. Ini harus
membantu anak-anak dalam mengembangkan pandangan positif dari seksualitas, menyediakan
mereka dengan informasi yang mereka butuhkan untuk menjaga Kesehatan seksual mereka, dan
membantu mereka memperoleh keterampilan untuk membuat keputusan sekarang dan dimasa
depan (Guidelines For Comprehensive Sexuality Education (3rd ed.), 1991)
Lingkungan sangat berperan penting dalam upaya perlindungan hak-hak anak utamanya
dalam upaya preventif kekerasan seksual pada anak. Tindakan pencegahan primer meliputi
kegiatan yang membantu menghindari masalah Kesehatan (Miller, 2008). Program pencegahan
pelecehan seksual anak berbasis sekolah yang terkait dengan insiden mengurangi pelecehan
seksual anak (Gibson & H, 2000)
Pada usia sekolah dasar, yaitu usia 7 – 12 tahun berdasarkan konsep perkembangan
kognitif Piaget, anak masuk kedalam tahap operasional-konkret. Pada usia 7 tahun, anak berubah
dari berfikir egosentrik menjadi lebih berfikir secara logis. Pada fase ini anak berubah dari tahap
sensorimotor menuju tahap operasional. Anak belajar untuk lebih mengandalkan proses berpikir
daripada aktifitas fisik (shif from actionto thought) (Davies, 2011)
Anak usia sekolah dasar lebih mudah untuk diberi edukasi secara langsung dengan bahasa
dan pemahaman yang lebih baik dibandingkan fase usia sebelumnya. Meski disisi lain, anak usia
sekolah dasar memasuki fase Latent dimana pada fase ini baik anak laki-laki maupun perempuan
mengalami perkembangan psikoseksual yang terhenti (Semium, 2006). Hal ini dikarenakan
adanya supresi terhadap insting seksual. Keadaan laten yang diteruskan ini diperkuat dengan
perasaan malu, bersalah dan moralitas pada diri anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak usia sekolah dasar memiliki
pemahaman tentang Pendidikan seksual dalam kategori sedang. Anak-anak yang memahami
upaya-upaya pencegahan kekerasan seksual baik melalui proses edukasi seksual akan lebih
mampu melindungi dirina dari resiko kekerasan seksual (Chen & Chen, D. G, 2005)
Pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan seseorang individu atau kelompok.
Dengan meningkatkan pengetahuan siswa maka juga dapat meningkatkan perilaku atau sikap
siswa dalam mengatasi ancaman kekerasan seksual sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
derajat Kesehatan siswa yang berada pada tahap usia sekolah di SDN 31 Pasir Kandang.
12
Berdasarkan hasil jawaban peserta setelah dilakukan edukasi diketahui bahwa setelah
diberikan edukasi, lebih dari separoh (93%) siswa memiliki pengetahuan tentang pengertian
kekerasan seksual, hal yang harus dilakukan jika ada yang mengajak ketempat sepi, dan hal yang
harus dilakukan jika orang lain memegang dada dan perut terjadi peningkatan signifikan dari
pengetahuan siswa.
Saat ditemui hal yang tidak wajar atau mencurigakan anak diajarkan untuk
menyampaikan temuannya kepada orang yang sangat ia percaya. Apabila terjadi kejahatan
seksual Orang tua juga sebaiknya segera membawa anak untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli
(psikolog, konselor, psikiater) yang biasa menangani anak-anak korban pelecehan seksual, untuk
mendiskusikan mengenai kondisi anak pasca peristiwa pelecehan seksual terjadi. Sehingga, anak
akan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat untuk memulihkan kondisi psikologis anak
akibat trauma yang ditimbulkan
Dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 1. Peserta Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
13
Pada gambar diatas terlihat semangat dari para siswa dalam mengikuti edukasi kekerasan
seksual pada anak sekolah dasar. Anak berhak untuk hidup dan berkembang sebagai manusia,
tidak membeda-bedakan anak hanya karena perbedaan agama, suku, ras, jenis kelamin dan
budaya, dihargai dan didengarkan ketika mengemukakan pendapat, mempertimbangkan yang
terbaik menyangkut kepentingan hidup anak, terpenting adalah anak bebas dari perlakukan
tindak kekerasan. Dalam hal ini, peran dari orangtua atau pengasuh lainnya menjadi penting bagi
perkembangan anak (Gustina & Anandita, 2021)
14
Gambar 3. Penyampaian Materi Tentang Kekerasan Seksual
15
Setelah dilakukan edukasi melalui penyampaian materi dan disertai penayangan video
tentang “Bentengi Diri Kita dari Kekerasan Seksual” dilakukan post-test (Gambar 4). Diperoleh
nilai dari 30 peserta, nilai post-test sebanyak 93% peserta memahami kekerasan seksual pada
anak sedangkan sisanya 7% tidak memahami kekerasan seksual pada anak.
Pengetahuan dan Pendidikan Kesehatan seksual dan reproduksi yang diberikan kepada
anak-anak tentu bukan satu-satunya cara untuk mencegah kejahatan seksual terhadap anak.
Pencegahan kejahatan seksual terhadap anak-anak harus mencakup : 1) pencegahan primer, yaitu
pencegahan dengan menekankan masyarakat sebagai pelindung social; 2) pencegahan sekunder,
yaitu pencegahan yang berfokus pada anak-anak dari keluarga yang rentan dan beresiko; 3)
pencegahan tersier, adalah pencegahan yang memprioritaskan anak-anak yang mengalami
perlakuan buruk (Sandarwati, 2014)
Sekolah Sekolah mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan kekerasan
seksual, karena sekolah mempunyai akses langsung dengan anak-anak dan mempunyai
tanggungjawab dalam keamanan dan keselamatan dengan memberikan edukasi kepada siswa.
Anak perlu dibekali pengetahuan seks supaya anak mengerti dan memahami peran dan jenis
kelamin, setiap perubahan fisik, serta memperkuat rasa percaya diri dan tanggungjawab terhadap
dirinya. Perlunya materi dalam pendidikan seks pada anak perlu dijelaskan sejak usia dini dengan
menekankan pemahaman kondisi tubuhnya, pemahaman lawan jenis, dan pemahaman bagaimana
cara menghindar dari kejahatan seksual (Sulistiyowati, 2018)
Penggunaan teknologi video pada kelompok anak-anak, membantu dalam meningkatkan
pemahaman anak-anak tentang materi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak. Video yang
dipaparkan pada edukasi Kesehatan tersebut menjelaskan tentang bagian tubuh mana saja yang
tidak diperkenankan disentuh dan dilihat orang lain. Berdasarkan observasi, anak-anak mampu
menyebutkan Batasan bagian tubuh mana sajaa yang harus selalu tertutup dan menjadi privasi.
Penggunaan video dengan lagu sentuhan boleh dan tidak boleh memiliki pengaruh yang
lebih signifikan jika dibandingkan hanya dengan memperhatikan gambar saja (Safyana, Marlina ,
& Yaswinda, Y, 2019). Hal ini dikarenakan gabungan antara gambar, suara dan animasi
meningkatkan motivasi anak-anak pada suatu kegiatan pemberian informasi. Penggunaan media
video pada edukasi membantu anak-anak lebih konsentrasi dan fokus dengan materi yang
disampaikan, dimana anak-anak lebih mudah teralihkan pada obyek yang lain dan mudah
terdistraksi apabila terdapat hal yang lebih menarik (Syaparudin & Elihami, E, 2020)
Keuntungan dari penggunaan video pada edukasi Kesehatan pada anak-anak yaitu video
memiliki keunggulan menunjukkan suatu animasi gambar yang mampu memfokuskan anak-anak
16
pada informasi yang tersedia pada video sampai 98,9%. Hal tersebut dikarenakan animasi
mampu membantu meningkatkan pemahaman dari infromasi yang disampaikan dari educator.
Selain itu, animasi juga membantu anak-anak dapat mempertahankan focus perhatian yang
menjadi sumber informasi dengan suasana yang menyenangkan (Szeszak, et al., 2016)
17
BAB VII
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengabdian tentang edukasi pemahaman kekerasan seksual pada anak usia
sekolah di SDN 13 Pasie Kandang, pada mitra sasaran pengabdian masyarakat dapat berjalan
optimal. Diketahui bahwa sebelum diberikan edukasi, lebih dari separoh (67%) siswa
memiliki pengetahuan rendah tentang kekerasan seksual. Setelah diberikan edukasi terjadi
peningkatan pengetahuan siswa sebesar 93% sudah memiliki pengetahuan yang tinggi
tentang kekerasan seksual. Adapun target dan luaran adalah peningkatan pengetahuan tentang
pemahaman kekerasan seksual pada anak usia sekolah, dan setelah siswa mendapatkan
edukasi siswa paham dan bisa mengantisipasi tidak terjadinya kekerasan seksual pada anak
usia sekolah, publikasi di jurnal nasional terakreditasi sinta, dipublikasikan secara online
melalui youtube
2. Saran
Hal penting dari pendidikan kekerasan seksual adalah membangun psikologi anak, membuat
mereka lebih waspada, dan tidak percaya begitu saja dengan orang yang kita kenal. Sangat
diperlukan bagi orang tua untuk berpartisipasi aktif, menjaga dan melindungi anak setiap
saat, serta menghindari predator yang mengintai. mereka dalam rencana kegiatan pengabdian
masyarakat untuk siswa sekolah dasar
18
DAFTAR PUSTAKA
UNICEF. (2020). Situasi Anak Indonesia - Tren, Peluang, dan Tantangan dalam Memenuhi
Hak-Hak Anak. Indonesia: Unicef Indonesia.
IDAI. (2014). Practikal Manajemen In Pediatrics. Jakarta: IDAI.
Noviana, P. (2015). Kekerasan Seksual Terhadap Anak : Dampak dan Penanganannya. Sosio
Informa, 13-28.
Kurniasari, A. (2019). Dampak Kekerasan Pada Kepribadian Anak. Sosio Informa, 15-24.
Maria, U. (2014). Peran Orangtua dalam Mencegah Terjadinya Kekerasan Seksual Pada Anak.
Diambil kembali dari kominfo.go.id: https://kominfo.go.id
Forces, N. G. (1991). Guidelines For Comprehensive Sexuality Education (3rd ed.).
Miller, T. W. (2008). School Violence and Primary Prevention. School Violence and Primary
Prevention. Switzerland: Spinger New York, NY.
Gibson, L. E., & H, L. (2000). Child sexual abuse prevention programs: Do they decrease the
occurrence of child sexual abuse? Elsevier, 1115-1125.
Davies, D. (2011). Child Development : A Practitioners’s Guide. New York & London: New
York & London: The Guilford Press.
Semium, Y. (2006). Teori Kepribadian dan Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Chen, J. Q., & Chen, D. G. (2005). Awareness of child sexual abuse prevention education among
parents of Grade 3 elementary school pupils in Fuxin City, China. Health Educ Res,, 540-
547.
Gustina, I., & Anandita, M. Y. (2021). Edukasi Pemahaman Kekerasan Seksual Pada Anak
Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita, 177-187.
Sandarwati, E. M. (2014). Revitalisasi Peran Orangtua dalam Mengurangi Tindak Kekerasan
Terhadap Anak. Sawwa : Jurnal Studi Gender, 9(4).
Sulistiyowati, M. d. (2018). Psikoedukasi Seks : Meningkatkan Pengetahuan Untuk Mencegah
Pelecehan Seksual Pada Anak Prasekolah. 2540-8291. Volume 06, Nomor 01 Januari
2018.
Safyana, S. I., Marlina , S., & Yaswinda, Y. (2019). Pengaruh Penggunaan Video Sentuhan
Boleh dan Tidak Boleh terhadap Pendidikan Seks Anak. JFACE : Journal of Family,
Adult and Early Childhood Education, 1(1), 63-71.
Syaparudin, S., & Elihami, E. (2020). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Video Pada
Pembelajaran PKn di Sekolah Paket C. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(1), 187-200.
Szeszak, S., Man, R., Love , A., Langmack, G., Wharrad, H., & Dineen, R. (2016). Animated
19
Educational Video to Prepare Children For MRI Without Sedation : Evaluation of The
Appeal And Value. Pediatric Radiology, 46(12), 1744-1750.
20
Lampiran 1. Peta Lokasi
21
Lampiran 2. Foto Kegiatan
22
Lampiran 3. Materi Pengabdian Kepada Masyarakat
23
a) Penyalahgunaan obat terlarang, alcohol
b) Menyakiti diri sendiri
c) Perilaku anti social
d) Kekejaman terhadap hewan
e) Kriminalitas (dewasa)
f) Bunuh diri
i. Rendah diri yang buruk
j. Gangguan identitas diri
k. Perubahan perilaku seksual
24
g. Tanamkan pada diri kita bahwa orangtua dan keluarga selalu melindungi dan menjaga kita
h. Genapkan ikhtiar dengan Doa
25
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta
26
27
Lampiran 5. Biodata Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat
A. Riwayat Pendidikan
C2. Penelitian
No Judul Penelitian Sumber Dana Tahun
1 Analisis Faktor yang berhubungan dengan Mandiri 2017
Kemampuan Perawatan Diri (Self-Care)
anak Retardasi Mental : Literature Review
28
2 Hubungan Keterpaparan Media Massa Mandiri 2019
Internet dan Status Gizi terhadap Usia
Menarche Pada Siswi Kelas VII SMPN 22
Padang
3 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mandiri 2019
Orangtua terhadap Tindakan Pencegahan
Kekerasan Seksual Pada Anak Usia 6-12
Tahun
4 Family Support and Parent Anxiety in Yayasan 2020
Compliance With Basic Immunization In
The Covid-19 Pandemic
5 Factor-faktor yang berhubungan dengan Mandiri 2020
Tingkat Kecemasan Ibu Premonopouse
dalam Menghadapi Masa Menopouse
6 Factor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Mandiri 2021
Penyembuhan Luka pada Pasien Post
Sectio Caesarea
7 Pengaruh Pemberian Buah Belimbing Mandiri 2021
Manis terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi
8 Factors Related Readiness Elementary Mandiri 2021
Child Facing First Menstruation
9 Factor-Faktor yang Berhubungan dengan Mandiri 2021
Kepatuhan Ibu dalam Melakukan
Pemenuhan Imunisasi Dasar Bayi Usia 0-
12 Bulan
10 Obesitas dan Stress berhubungan dengan Mandiri 2021
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II
11 Hubungan Status Gizi dan Motivasi Mandiri 2022
dengan Prestasi Belajar pada Anak Usia
Sekolah
12 Pengaruh Program Terapi Musik Rumahan Yayasan 2022
pada Orangtua dan Anak dengan
Disabilitas
29
2 Pemeriksaan Kesehatan Dalam Rangka Hibah Yayasan 2019
HUT PPNI
3 Peningkatan Status Gizi Anak, Hibah Yayasan 2019
Mengurangi Kejadian Kurus dan Pendek
Melalui Penerapan Gizi Seimbang di
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
4 Kenali Perubahan fisik Remaja dan Hibah Yayasan 2020
Manajemen Kebersihan Menstruasi selama
masa Pandemi covid 19
5 Pentingnya Menjaga Kesehatan dimasa Mandiri 2020
Pandemi Covid-19 pada Remaja di Panti
Aisyiyah Lubuk Minturun
6 Peningkatan Status Gizi Anak, Mengurangi Mandiri 2020
Kejadian Kurus dan Pendek Melalui
Penerapan Gizi Seimbang di Wilayah
Kerja Puskesmas nanggalo Padang
7 Penyuluhan Penerapan Cryotherapy Mandiri 2020
sebagai Terapi Komplementer untuk
Mukositis pada Anak Kanker
8 Penyuluhan “JASEZI” (Jajanan Sehat dan Mandiri 2020
Bergizi) Agar Tubuh Kuat Lawan Corona
pada Anak Usia Sekolah
9 Penyuluhan ACBT (Active Cycle of Mandiri 2021
Breathing Technique) dapat Mengurangi
Sesak Napas pada Pasien PPOK di
Poliklinik Paru RSUD Sijunjung
10 Melatih Kognitif Melalui Terapi Puzzle Mandiri 2021
terhadap Tingkat Demensia Lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai
nan Aluih Sicincin Padang Pariaman
11 Edukasi Dukungan Kesehatan Psikososial Mandiri 2021
Pada Siswa Akibat Pembelajaran Daring
disaat Pandemi Covid-19
12 Pemberian Intervensi Gizi Spesifik Untuk Mandiri 2021
pencegahan Stunting pada Anak Terhadap
Orangtua
13 Terapi Hipnotis Lima Jari Upaya Mandiri 2022
Mengelola Kecemasan dimasa Pandemi
Varian Omicron
30
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sangsi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Pengabdian kepada masyarakat hibah Yasayan.
31
Anggota 1
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
f
1. Nama Lengkap : Sri Suciana,S.ST.,MKM
(Dengan Gelar)
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Status Perkawinan : Belum Kawin
4. Agama : Islam
5. Jabatan Fungsional / TMT : Asisten Ahli (Penata TK.IIIB)
6. NIK : 1302054703920001
7. NIDN : 1007039201
8. Scopus ID : -
9. SINTA ID : 6667573
10. No.Sertifikat Sertifikasi : -
11. Nomor NPWP : 952099364203000
12. Tempat dan Tanggal Lahir : Kubang Nan Duo,Sirukam 07 Maret 1992
13. Email / Surel : Srisuciana1992@gmail.com
14. No Hp : +6285271447817
15. Alamat Kantor : STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl.Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba – Padang
25146
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
C. RIWAYAT PEKERJAAN
32
Evaluasi Padang
D. PELATIHAN PROFESIONAL
33
kesehatan dalam JAYA Padang
mengembangkan
Enterpreneurial mindset
2019 Deteksi CV Nutrion Peserta Hotel Basko
KehamilanResiko Amazing Team Padang
Tinggi Serta
Optimalisasi Produksi
Asi Dengan Pijat
Oksitosin
2020 The New Normal Kementerian Peserta Virtual
Elderly Life and Care PPN/Bappenas
Post Covid-19
2020 Public Health Bagian Ilmu Peserta Virual
Perspective on Covid - Kesehatan
19 Masyarakat
Ilmu
Kedokteran
Komunitas
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Andalas
34
Dar-El Iman Di Kecamatan Nanggalo
Kota Padang
Tahun 2019
1 2019 Pembentukan Dan Pelatihan Dokter Yayasan 3.500.000
Kecil Di
Sd 17 Gurun Laweh Kecamatan
Nanggalo
Kota Padang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Sri Suciana.,S.ST.,MKM
NIDN.1007039201
35
Anggota 2
I. Data Pribadi
36
2021 Kementrian Komunikasi dan Literasi Gigital Nasional
Informatika
2021 Universitas Muslim Makasar Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik
Instruksional ( Pekerti )
2021 KPK Trening Of Trainers ( TOT )
2021 Universitas Baiturrahmah Penyusunan Proposal Penelitian dan
PKM Hibah Dikti tahun 2021.
V. Penguasaan Bahasa
No. Bahasa Kemampuan
Membaca Menulis Berbicara Mendengar
37
Angggota 3
BIODATA ANGGOTA
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2. Penelitian
D. RIWAYAT PEKERJAAN
38
Lembaga Psikologi Progressif Staf Psikolog
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Sri Wahyuni Audia Putri
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : D3 Terapi Wicara
4. NIM : 2131147
5. Tempat,Tanggal lahir : Pekanbaru 04 April 2003
6. Alamat Email : sw7215493@gmail.com
7. No Telepon/HP : 083172892335
39
Anggota 5
BIODATA ANGGOTA
C. Identitas Diri
Nama Lengkap : Resti
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : S1 Keperawatan
NIM : 221212147
Tempat,Tanggal lahir : Padang, 20 Maret 2003
Alamat Email : restiptri20@gmail.com
No Telepon/HP : 083173335766
Resti
NIM. 221212147
40
Anggota 6
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Sonya Enzuri Fadilah
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : S1 Keperawatan
NIM : 221212032
Tempat,Tanggal lahir : Padang, 28 april 2004
Alamat Email : sonyafadilah3@gmail.com
No Telepon/HP : 085271722784
41
Anggota 7
BIODATA ANGGOTA
A.IdENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Selli Yunafika
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Dlll Kebidanan
4. Nim 21212051
5. Tempat tanggal lahir Pondok baru,08-03-2003
6. No.Hp 082260651795
7. Email Selliyunafika08032003@gmail.com
Selli Yunafika
NIM. 21212051
42
Anggota 8
BIODATA ANGGOTA
Identitas Diri
8. Nama Lengkap : Al Thorik Maeza
9. Jenis Kelamin : Laki laki
10. Program Studi : S1 Keperawatan
11. NIM : 221212163
12. Tempat,Tanggal lahir : Padang, 28 Agustus 2003
13. Alamat Email : althorikm@gmail.com
14. No Telepon/HP : 083818460622
Al Thorik Maeza
NIM. 221212163
43
Lampiran 6. Luaran
44
2. Publikasi di Youtube
45
Lampiran 7. Surat Tugas Pelaksanaan
46
Lampiran 8. Berita Acara Pengabdian Kepada Masyarakat
47
Lampiran 9. Surat Selesai Pelaksanaan
48
49