Anda di halaman 1dari 38

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI PELATIHAN

PEREGANGAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN


DI KELURAHAN PAPUPUSANGAN

Oleh:

Hindun Rahim, S.T.Keb., M.Keb


NIDN. 16 171090 01
Program Studi S1 Pendidikan Profesi Bidan

Ns. Cut Mutiya Bunsal, S.Kep., M.Kep


NIDN. 16 250693 01
Program Studi Ners

Winarsi Mokoagow, S.Tr.Keb


Program Studi S1 Pendidikan Profesi Bidan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul : Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui


Pelatihan Peregangan di Kelurahan Papusungan.
2. Bidang Pengabdian : Kesehatan
3. Ketua Tim Pengusul : Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb
a. Nama Lengkap : Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 1617109001
d. Disiplin Ilmu : Kebidanan
e. Pangkat/Golongan : -/-
f. Jabatan : Dosen
g. Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan
h. Alamat : Jl. Salak 9, Kel. Paniki Dua, Kec. Mapanget
Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
i. Telp/Email : 08114327996/ hindunrahim1710@gmail.com
4. Jumlah Anggota : 2 orang
a. Nama Anggota : Ns. Cut Mutiya Bunsal, S.Kep., M.Kep
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 16 250693 01
d. Disiplin Ilmu : Keperawatan
e. Jabatan : -
f. Program Studi : Program Studi Ners
g. Alamat : Jl. Pandu, Kel. Pandu, Kec. Bunaken, Manado.
h. Telp/Email :
Anggota 2.
a. Nama Anggota : Winarsi Mokoagow, S.Tr.Keb
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : -

ii
d. Disiplin Ilmu : Kebidanan
e. Jabatan : -
f. Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan
g. Alamat : Jl. Pandu, Kel. Pandu, Kec. Bunaken, Manado.
h. Telp/Email :
5. Lokasi Kegiatan :
a. Desa/Kelurahan : Paniki Dua
b. Kecamatan : Lembe Selatan
c. Kabupaten/Kota : Bitung
d. Provinsi : Sulawesi Utara
e. Jarak ke Lokasi : 42,6 km dari Kampus Universitas Muhamamdiyah
Manado.
6. Dana yang diusulkan : Rp. 4,000,000- (empat juta rupiah)

Manado, 22 Maret 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan Ketua Tim Pengusul

Irne Wida Desiyanti, S.ST., M.Kes Hindun Rahim, S.T.Keb., M.Keb


NIDN. 09 081287 03 NIDN. 16 171090 01

Mengetahui,
Kepala BPPM Universitas MUhammadiyah Manado,

Hendra A. Herlambang
NIK. 2225035091

LEMBAR PENGESAHAN LPPM

iii
1. Judul : Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui
Pelatihan Peregangan di Kelurahan Papusungan
2. Bidang Pengabdian : Kesehatan (Kebidanan)
3. Ketua Tim Pengusul :
a. Nama Lengkap : Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 16 171090 01
d. Disiplin Ilmu : Kebidanan
e. Pangkat/Golongan : -/-
f. Jabatan : Dosen
g. Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan
h. Alamat : Jl. Salak 9, Kel. Paniki Dua, Kec. Mapanget, Kota
Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
i. Telp/Email : 08114327996/ hindunrahim1710@gmail.com
4. Jumlah Anggota : 2 orang
Nama Anggota : Ns. Cut Mutiya Bunsal, S.Kep., M.Kep
Nama Anggota : Winarsi Mokoagow, S.Tr.Keb
5. Lokasi Kegiatan :
a. Kelurahan : Papusungan
b. Kecamatan : Lembe Selatan
c. Kota : Bitung
d. Provinsi : Sulawesi Utara
e. Jarak ke Lokasi : 42,6 km dari Universitas Muhammadiyah Manado
6. Dana yang diusulkan : Rp. 4,000,000
Manado, 22 Maret 2022
Ketua Program Studi Ketua Tim Pengusul

Irne Wida Desiyanti, S.ST., M.Kes Hindun Rahim, S.T.Keb., M.Keb


NIDN. 0908128703 NIDN. 1617109001
Tim Reviewer
Reviewer I Reviewer II

apt. Hamidah S.S, S.Farm., M.Si Irne Wida Desiyanti, S.ST., M.Kes
NIDN. 12071189025 NIDN. 0908128703
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Ns. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes


NIK. 0828125800
KATA PENGANTAR

iv
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayahnya hingga penulis dapat
menyelesaikan proposal pengabdian masyarakat yang berjudul “Peningkatan Kualitas
Hidup Lansia melalui Pelatihan Peregangan dan Pemeriksaan Kesehatan di Kelurahan
Papusungan”
Penyusunan proposal ini dibuat untuk memenuhi Catur Darma perguruan
tinggi salah satunya pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen Stikes
Muhammadiyah Manado.
Dalam penyusunan proposal ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada;
1. Agust A. Laya, S.KM., M.Kes, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Manado yang telah memberikan dukungan untuk terlaksananya pengabdian
masyarakat ini.
2. Ns. Hj. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Manado atas dukungan dalam terlaksananya kegiatan
KKN dan pengabdian pada masyarakat.
3. Ketua LPPM atas persetujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang
kami ajukan, sehingga pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana.
Penulis meyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik, saran dan masukkan yang membangun sangat diperlukan sebagai
penyempuraan proposal ini, tidak lupa harapan kami semoga pengabdian masyarakat
ini nantinya dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dan pembaca.

Manado, 21 Maret 2022


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

v
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii
ABSTRAK............................................................................................................. ix
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Kegiatan...........................................................................................3
D. Manfaat Kegiatan ........................................................................................3
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Senam Lansia.............................................................................4
B. Manfaat Senam Lansia.................................................................................4
C. Tujuan Senam Lansia...................................................................................5
D. Komponen Senam Lansia............................................................................5
E. Waktu Pelaksanaan Senam Lansia...............................................................6
F. Pedoman Program Latihan Fisik..................................................................7
G. Gerakan Senam Lansia................................................................................8
Bab III Pelaksanaan Kegiatan
A. Kerangka Pemecahan Masalah..................................................................11
B. Realisasi Pemecahan Masalah...................................................................11
C. Sasaran Program........................................................................................12
D. Metode Pengabdian....................................................................................12
E. Waktu dan Tempat Pengabdian.................................................................12
F. Sarana, Alat dan Bahan yang digunakan...................................................12
G. Pihak yang terlibat.....................................................................................12
H. Kendala dan Upaya Pemecahan.................................................................13
I. Rancangan Evaluasi...................................................................................13
Bab IV Hasil dan Pembahasan...........................................................................14
Bab V Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

DAFTAR GAMBAR

vi
Gambar 1. Gerakan Senam Lansia Pemanasan..................................................8
Gambar 2. Gerakan Inti Senam Lansia..............................................................9
Gambar 3. Gerakan Pendinginan.....................................................................10
Gambar 4 Kerangka Pemecahan Masalah Peningkatkan Kualitasi Hidup
Lansia melalui Pelatihan Pergerakan.............................................11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Riwayat Hidup 19

vii
Lampiran 2. Gambaran Penerapan Pengabdian Kepada Masyarakat yang
Akan dilakukan 21
Lampiran 3. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Dengan Informasi Jarak dari
Universitas Muhammadiyah Manado 22
Lampiran 4. Jadwal Pelaksanaan 23
Lampiran 5. Rencana Anggaran Belanja 24
Lampiran 6. Nota Pengeluaran 25
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan 26
Lampiran 8. Surat Tugas 27
Lampiran 9. Daftar Hadir Peserta 28

viii
ABSTRAK

Salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan kesehatan pada lansia


itu sendiri dari pola hidup yang sehat salah satunya dengan olahraga yang bisa
dilakukan oleh siapa saja terutama pada lansia juga bisa melakukannnya. Upaya
mewujudkan peningkatan hidup lansia yang sehat, produktif, mandiri serta
berkualitas harus dilakukan pembinaan sedini mungkin selama siklus kehidupan
manusia, dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan diantaranya kegiatan-kegiatan
yang dapat memacu lansia untuk beraktifitas serta meningkatkan kesadaran lansia
tentang asupan gizi yang sehat. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia
telah dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan peregangan
yang dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan bertempat di keluarahan
Papusungan. Kegiatan ini dihadiri oleh 28 orang lansia, waktu pelaksanaanya
pada bulan Maret 2022. Meotde yang digunakan dalam kegiatan ini berupa
pemberian materi, diskusi dua arah, pemeriksaan kesehatan dan pelatihan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat sambutan dan antusias oleh peserta
serta berlangsung dengan baik dan lancar. Kesimpulan pelaksanaan kegiatan ini
dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

Kata Kunci: Pelatihan Peregangan, Senam Lansia.

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lanjut usia yang ada di masyarakat sangat kompleks,
peningkatan jumlah lanjut usia di Indonesia akan membawa dampak
tingginya penyakit degenerative dan peningkatan jumlah tanggungan biaya
terhadap kesehatan lanjut usia. Kader lansia belum memiliki pengetahuan
yang cukup tentang bagaimana memberikan pemberdayaan pada lansia,
seperti pelatihan peregangan atau senam lansia, kegiatan keterampilan dan
tidak memiliki peralatan pemeriksaan kesehatan (Aisyah et al, 2020).
Indonesia termasuk salah satu Negara di Aisa yang menduduki lima besar
dengan pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia). Penduduk lansia
merupakan salah satu kelompok penduduk yang berpontensi menjadi
masyarakat rentan, sehingga perlu menciptakan kondisi fisik maupun nonfisik
yang kondusif untuk pembinaan kesejahteraannya, agar Negara khususnya
Indonesia penduduk lansia dapat menikmati masa tuanya dengan sehat,
bahkan berdayaguna bagi pembangunan. Sehingga perlu adanya strategi
khusus untuk menangani permasalahan ini sejak dini (Nugraheni & Hardini,
2017).
Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana setiap orang akan
mengalaminya. Banyak orang yang bisa menikmati masa tua dengan bahagia,
akan tetapi tidak sedikit yang mengalami masa sakit dan sampai meninggal
tanpa dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Namun, banyak kejadian
yang menunjukkan lansia-lansia yang menjadi depresi, stress dan menderita
penyakit kronis (Putri, 2017).
Bertambahnya usia, kekuatan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik
semakin berkurang. Terjadi penurunan kekuatan tubuh, lansia diharapkan
masih bisa aktif dan produktif dengan cara berolahraga, melakukan aktivitas
fisik dasar yang ringan dan sesuai dengan kemampuannya, serta bergerak
secara teratur atau kontinyu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan untuk
mencegah timbulnya penyakit. Lansia yang tidak melakukan aktivitas fisik

1
apapun dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat tidak adanya gerakan
tubuh (Rahmawati, 2017).
Pergerakan yang dilakukan oleh lansia dapat meningkatakn kesegaran
jasmani. Kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan olahraga. Unsur utama manusia dalam menjunjung
aktivitas sehari-hari adalah kesegaran jasmani. Manusia kadang lupa menjaga
dan memlihara kesehatan jasmani. Hal ini terkadang dipengaruhi oleh
kurangnya pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya kesegaran jasmani
dan cara hidup sehat apalagi diusia lanjut. Banyaknya masyarakat yang
mengesampingkan kesegaran jasmani apalagi pada usia lansia tanpa disadari
bahwa kesadaran jasmani sangat menunjang aktvitas sehari-hari (Putri, 2017).
Lansia yang senantiasa menjaga kesegaran/kesehatan jasmani membantu
dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, sehingga perlu bagi lansia agar
melakukan pergerakan baik berupa senam lansia, jalan sehat, atau gerakan-
gerakan dasar yang mudah dilakukan. Atas dasar tersebut maka penting
dilakukan pelatihan pergerakan bagi lansia untuk meningkatkan kualitas
hidup lansia di Kelurahan Papusungan, mengingat jumlah lansia di Kelurahan
Papusungan dari 150 KK yang didata didapati 9,5% lansia awal, 3,7% lansia
akhir, dan 7,6% manula. Selain itu, posyandu lansia di Kelurahan Papusungan
sudah tidak berjalan. Sehingga pelatihan pergerakan bagi lansia penting
dilakukan untuk memberdayakan masyarakat lansia agar bisa melalukan
sendiri di rumah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dari kegiatan ini anatara lain;
1. Jumlah lansia yang masih banyak didapati di Kelurahan Papusungan
2. Posyandu lansia di Keluarahan Papusungan yang tidak berjalan
3. Pelatihan Pergerakan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup
lansia
4. Lansia bisa melakukan sendiri di rumah jika tidak sempat mengunjungi
posyandu lansia.

2
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk antara lain;
1. Memberikan edukasi tentang pola hidup sehat bagi lansia, bagi menjaga
kesehatan jasmani dengan melakukan pergerakan baik senam, jalan sehat
dan pergerakan dasar bagi lansia, serta menjaga pola nutrisi dan
mengkonsumsi obat-obatan dengan benar bagi lansia yang dalam
pengobatan
2. Memberikan pelatihan pergerakan bagi lansia untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia
3. Pemeriksaan gula darah, dan asam urat
D. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lansia diantaranya;
1. Meningkatkan kesadaran lansia pentingnya melakukan pergerakan dasar
guna menjaga kesehatan jasmani
2. Meningkatkan kualitas hidup lansia
3. Masyarakat dalam hal ini lansia dapat mengetahuan dan mempraktekan
sendiri pergerakan dasar dan manfaatnya bagi tubuh.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Senam Lansia
1. Pengertian
Senam lansia merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang
memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia,
bila dilakukan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering
diidentifikasi sebagai suatu aktifitas fisik yang teratur dalam jangaka
waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha
mennjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah,
serta sebagai terapi bagi mereka yang menderita penyakit tertentu.
(Depkes RI,2014).
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional otot otot untuk mencapai
tujuan tersebut (sentosa, 2014).
Lansia adalah seorang laki-laki maupun perempuan yang sudah
berusia antara 60-69 tahun (2013). Jadi senam lansia adalah serangkaian
gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang
lanjut usia yang dilakukan
2. Manfaat Senam Lansia
a. Sebagai pencegahan
Untuk usia 40 tahun ke atas senam sangat baik digunakan mengatasi
proses – proses degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata
olahraga yang bersifat undaurance sangat baik untuk mrngatasi proses
degenerasi tubuh, sehingga wajah akan kelihatan lebih muda.
Kekurangan gerak juga menyebabkan otot dan tulang tidak tumbuh
dengan baik, otot yang lemah akan meneybabakan kelainan posisi
badan yang nantinya akan menjadi kelainann tulang.
b. Sebagai pengobatan (kuratif)

4
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi denmhgan senam
lansia adalah kelemahan/ Kelainan sirkulasi darah, DM, Kelainan
insufisiensi koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thrombophlebitis
dan osteoporosis.
c. Sebagai Rahabilitasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai
berikut :
1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan
3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tentutan
4) Mengasah daya ingat, mencegah kepikunan
3. Tujuan Senam Lansia
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehatn dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani.
(Widiyanti, et al (2010):
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolism
b. Membangun kekuatan dan daya tahan.
c. Menurunkan lemak
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi
4. Komponen Senam Lansia
Beberapa komponen aktivitas fisik dan kebugaraan menurut darmojo
(2014) :
a. Self Efficacy (keberdayagunaan Mandiri) adalah suatu istilah untuk
mengembarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas.
Dengan keberdayaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai
keberanian dalam melakukan aktivitas.
b. Keuntungan fungsional atas latihan bertahan (resistence training)
Berhubungan dengan hasil yang di dapatkan atas jenis latihan jenis

5
latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi,
luas lingkup (range of motion) dan jenis kukeatan yang dihasilkan.
c. Daya Tahan (endurance) dan keuntungannya. Daya tahan (endurance)
atau kebugaran yang ditunjukan dengan volume oksigen (VO2)
maksimal akan menurun dengan lanjutanya usia, dimana penurunan
akan 2x lebih cepat pada orang inalit disbanding atlit. Kebugaran ini
menurun sebagian karena penurunan masa otot skeletal, sebagian akibat
hilangnya otot skeletal dan sebagian lagi akibat penurunan laju jantung
maksimal, penurunan isi jantung sekuncup mkasimal dan penurunan
oksigen yang dapat di ekstraksi oleh otot-otot yang terletih. Latihan
kebugaran dapat memperbaiki semua factor tersebut kecuali laju
jantung maksimal. (Darmajo, R, et.al, 2010)
d. Kelenturan (flexibility). Latihan kelenturan sendi merupakan komponen
penting dari latihan atau olahraga bagi lanjut usia untuk mencegah
kekakuan otot.
e. Keseimbangan Latihan Keseimbangan yang meliputi motoric sensorik
dan kekuatan otot akan menurunkan inseden jatuh pada lansia sebanyak
12%. Latihan ini dilaksanakan berupa gerakan menyandar (leaning),
berbalik (turning) dan mengangkat (lifting). Latihan keseimbangan
tersebut harus diupayakan kesinambungan dengan latihan jenis lain
seperti yang teklah disebutkan di atas, untuk juga dapat memberikan
mafaat bagi penguatan otot penyangga keseimbangan tubuh (Darmojo
R, et al, 2010).
5. Waktu Pelaksanaan senam lansia
Senam lansia dapat dilaksanakan diposbindu, dimana pelaksanaan
posbindu dilakukan sebulan sekali, namun bagi lansia yang melakukan
sanam lansia di rumah atau secara mandiri dapat melakukan senam lansia
minimal 1kali dalam seminggu, dilakukan dengan rutin dan sesuai prinsip
senam lansia, lama pelaksanaan minimum 15-45 menit kontinyu (Depkes
RI.2012).

6
a. Lamanya senam, Senam akan bermanfaat untuk meningkatkan
kesegaran jasmani jika dilakukan dalam waktu paling sedikit 15 menit.
Ataupun latihan fisik (senam) lansia sebaiknya dilakukan dalam periode
waktu 20-30 menit (Maryam, R. S, et al 2013)
b. Frekuensi senam untuk memperbaiki dan mempertahankan kesegaran
jasmani, maka senam lansia harus dilaksanakan minimal 1 bulan sekali,
dapat dilakukan dua kali dalam seminggu. Waktu yang tepat dalam
melakukan senam lansia sebaiknya pada pagi hari, yaitu pada saat
menjelang matahari terbit karena udara masih sangat segar. Senam pada
waktu sore hari juga di perbolehkan namun di tempat /lapangan yang
nyaman (Murray, & Zentner 2013).
6. Pedoman Program latihan fisik pada lansia
Menurut (Maryam, R,S, et al 2013) pedoman senam bagi lansia sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan fisik harus dapat dapat dipertanggung jawabkan untuk
mengkaji kondisi kesehatan sebelum memulai program latihan fisik
(senam ).
b. Memulai suatu latihan (senam) harus disesuaikan dengan kebutuhan
dasar setiap individu mengenai penilain kekuatan dan kelemahan.
c. Kesesuain program latihan menggunakan senam aerobic akan
memenuhi kebutuhan setiap individu.
d. Aktivitas latihan (Senam) harus dimulai dengan pemanasan untuk
mempersiapkan sendi dan otot. Pemanasan mencakup beberapa
pergerakan dan peregangan.
e. Mulailah gerakan yang paling mudah sampai yang paling sukar.
f. Sebelum melakukan latihan cek dahulu frekuensi jantung dan denyut
nadi dan evaluasi selama melakukan latihan dan pastikan frekuensi
dalam keadaan aman.
g. Langkah terakhir dalam aktivitas latihan senam yaitu melakukan
pendinginan diamana otot-otot direlaksasikan kembali.

7
h. Sebelum melakukan senam dianjurkan untuk minum air putih terlebih
dahulu serta sesudah senam.
i. Senam dianjurkan dilakukan setelah 2 jam sesudah makan agar supaya
tidak mengganggu pencernaan.
j. Senam lansia wajib di damping oleh pelatih /Instruktur.
k. Sebaiknya pada saat melakukan senam menggunakan pakaian yang
riangan dan tipis.
7. Gerakan senam Lansia
a. Pemanasan (warming up)
Tujuan dari Pemanasan adalah untuk mengurangi cedera dan
mempersiapkan sel-sel tubuh agar mampu meningkatkan metabolism,
memberi dorongan hasrat latihan agar bersemangat, melakukan
pemanasan agar jaringan tubuh tidak kaku akibat lama tidak bergerak.
Gambar 1. Pemanasan

8
b. Gerakan Inti
Menurut Santoso dan Ismail (2009) gerakan inti yang dilatih antara
lain :
1) Daya Tahan (endurance) pada lansia, latihan daya tahan pada senam
bugar lansia bermanfaat memperbaiki organ tubuh misalnya pada
system jantung, pembuluh darah dan pernafasan.
2) Kekuatan Pada lansia yang kurang aktif biasanya berjalan kurang
stabil karena menurunya kekuatan otot. Peranan latihan senam bugar
lansia untuk menguatkan tulang agar tidak terjadi pengeroposan
tulang.
3) Kelenturan, Melemahnya kekuatan otot pada lansia meneybabkan
gerak berjalan pada lansia lambat. Senam bugar lansia sangat
pentingf untuk olahraga pada lansia.
Gambar 2. Gerakan Inti Senam Lansia

9
c. Pendinginan
Dilakukan dengan gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh
kembali normal, dilakukan selama 8-10 menit (sunarti 2019).

Gambar 3. Pendinginan

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Kelurahan
Papusungan

Jumlah lansia yang masih banyak ditemukan dan perlu


diberdayakan
 

Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui Pelatihan


Pergerakan
 

Lansia dapat mempraktekkan sendiri di rumah


 

Gambar 4. Kerangka Pemecahan Masalah Peningkatkan Kualitasi Hidup Lansia


melalui Pelatihan Pergerakan.

Kontribusi mendasar dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas


hidup lansia melalui pelatihan pergerakan bagi lansia. Mulai dari pengetahuan
tentang pola hidup sehat, senam lansia, dan gerakan dasar dan manfaatnya
bagi tubuh serta membantu dalam peningkatan prasarana posyandu lansia.
Tim pengabdian menawarkan solusi terkait dengan kesehatan lansia di
Kelurahan Papusungan, diantaranya perlu memberikan edukasi masyarakat
lansia mengenai kualitas hidup di usia senja dengan berkualitas.
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Realisasi yang dilakukan dalam pemecahan masalah meliputi identifikasi
kebutuhan, identifikasi potensi dan kelemahan yang ada serta menentukkan

11
jalan keluar dan kegiatan yang akan dilakukan, dan membuat perorganisasian
kegiatan.
Kegiatan tahap pertama dimulai dengan survey lapangan ke Kelurahan
Papusungan, dibantu oleh mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang sekaligus merupakan bimbingan tim pengusul.
C. Sasaran Program Pengabdian Masyarakat
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat lansia di Kelurahan
Papusungan, Kecamatan Lembe Selatan, Kota Bitung. Selain lansia dilibatkan
juga kader untuk diikutsertakan dalam pelatihan ini.
D. Metode Pengabdian
Metode pengabdian dilakukan dengan menyampaikan beberapa materi terkait
kualitas hidup lansia, pemeriksaan gula darah dan asam urat serta
memberikan pelatihan bagaimana melakukan pergerakan dasar atau senam
lansia untuk menjaga kesegaran atau kesehatan jasmani pada masyarakat
lansia di Kelurahan Papusungan.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26
Maret 2022, pukul 09.00 wita sampai dengan selesai.
F. Sarana dan alat yang digunakan
1. Sarana
Sarana yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyaraka di Kelurahan Paniki Dua adalah balai kegiatan di Kantor
Kecamatan Lembe Selatan, memberikan materi dalam bentuk PPT dan
Leaflet serta video sebagai bahan pelatihan.
2. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan antara lain proyektor
untuk pemaparan materi dan video, sound sitem untuk memutar music
saat senam lansia. Bahan yang dibutuhkan kertas, serta strip gula darah,
dan asam urat untuk pemeriksaan kesehatan.

12
G. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu lansia,
pemerintah setempat dan tenaga kesehatan yang berada di desa Papusungan.
Antusiasme dari masyarakat sangat baik, demikian juga dengan pemerintah
setempat.
H. Kendala dan Upaya Pemecahan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakuakn selama
pelaksanaannya tidak menemui kendala-kendala yang berpengaruh besar
terhadap pengabdian masyarakat yang di lakukan. Salah satu kendala yang
perlu menjadi perhatian adalah kurangnya kegiatan yang melibatkan lansia
misalnya dalam hal kegiatan senam lansia yang seharusnya penting bagi
lansia. Sehingga upaya yang perlu dilakukan ada memberikan pelatihan
peregangan bagi lansia agar para lansia bisa melakukan sendiri di rumah.
I. Rancangan dan Upaya Pemecahan
Rancangan dan upaya dalam pemecahan masalah adalah meninjau
pemahaman peserta terkait pelatihan yang telah diberikan, apakah dapat
melakukan secara mandiri. Baik bagi lansia dan kader kesehatan yang dilatih.
Tim peneliti terus melakukan evaluasi pada setiap jalannya pelatihan.

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan kesehatan pada lansia


itu sendiri dari pola hidup yang sehat salah satunya dengan olahraga yang bisa
dilakukan oleh siapa saja terutama pada lansia juga bisa melakukannnya (Senam
et al., 2021). Upaya mewujudkan peningkatan hidup lansia yang sehat, produktif,
mandiri serta berkualitas harus dilakukan pembinaan sedini mungkin selama
siklus kehidupan manusia, dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan diantaranya
kegiatan-kegiatan yang dapat memacu lansia untuk beraktifitas serta
meningkatkan kesadaran lansia tentang asupan gizi yang sehat (Sulistyowati,
2020).
Senam akan bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani jika
dilakukan dalam waktu paling sedikit 15 menit ataupun latihan fisik lansia
sebaiknya dilakukan dalam periode waktu 20-30 menit (Maryam, R. S, et al
2013). Pelatihan peregangan yang bisa dilakukan sendiri oleh lansia dapat
membantu tubuh usia lanjut untuk menjaga kebugaran tubuh karena dapat
membantu untuk menghilangkan radikal bebas yang berada di dalam tubuh
(Sulistyowati, 2020).
Senam lansia yang dilakukan dengan teratur berdampak positif terhadap
peningkatan kualitas hidup lansia. Banyak orang yang dapat menikmati masa tua
tetapi ada juga yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa menikmati
masa tua yang bahagia. Untuk dapat menghadapi lansia yang bisa menikmati
hidupnya dan tetap terjaga baik kekuatan maupun kebugarannya makanya lansia
harus melakukan senam lansia untuk peningkatan kualitas hidup lansia (Dewi et
al., 2021).
Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertemakan “Peningkatan Kualitas
Hidup Lansia melalui Pelatihan Peregangan dan Pemeriksaan Kesehatan di
Kelurahan Papusungan” dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 dihadiri
oleh Ibu yang sudah Lanjut Usia (LANSIA) sebanya 28 orang. Pelaksanaan
kegiatan berlangsung kurang lebih 3-4 jam yang dimulai pukul 09.00 WITA dan

14
berakhir 12.00 WITA. Waktu yang digunakan untuk memberikan latihan
peregangan atau senam lansia 15-45 menit. Sesuai dengan Depkes RI (2012)
dimana lama pelaksanaan minimum 15-45 menit kontinyu.
Pelatihan dilakukan dengan sebelumnya memberikan materi oleh
narasumber Hindun Rahim, S.T.Keb., M.Keb dan Ns. Cut Mutia Bunsal, S.Kep.,
M.Kep dan dimoderator oleh Winarsi Mokoagow, S.Tr.Keb. Kegiatan ini dihadiri
oleh pemerintah setempat dalam hal ini dihadiri oleh Ibu Lurah yang turut
memberikan sambutan sebelum kegiatan dimulai, serta dihadiri oleh ibu lansia
yang menjadi pusat pengabdian masyarakat. Selain itu mahasiswa juga ikut
berperan aktif memberikan pelatihan peregangan. Selain pelatihan peregangan,
dilakukan juga pemeriksaan kesehatan seperti mengukur tekanan darah,
pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat. Pemeriksaan kesehatan
dilakukan untuk memastikan kondisi lansia apakah kondisi fisik dalam keadaan
baik untuk mengikuti senam lansia. Menurut Maryam, R,S, et al (2013) bahwa
pemeriksaan fisik harus dapat dipertanggung jawabkan untuk mengkaji kondisi
kesehatan sebelum memulai program latihan fisik.
Pemerintah kelurahan Papusungan sangat memberikan apresiasi pada
kegiatan ini dan menyampaikan terima kasih pada pihak Universitas
Muhammadiyah Manado yang telah memberikan kebermanfaatan bagi kelurahan
Papusungan dalam hal meningkatkan kualitas hidup lansia.
Materi yang diberikan oleh narasumber dilengkapi dengan pemberian
leaflet dan pelatihan yang diberikan juga disertai dengan video yang bermaksud
memberikan kemudahan bagi para lansia untuk mengikuti gerakan yang diberikan
serta didampingi langsung oleh para mahasiswa yang membetulkan gerakan para
lansia jika tidak sesuai.
Pelatihan peregangan atau bisa disebut dengan senam lansia dimulai
dengan terlebih dahulu melakuakn pemanasan (warning up), gerakan ini bertujuan
untuk mengurangi cedera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar mampu
meningkatkan metabolism, serta memberi dorongan hasrah latihan agar lansia
bersemangat, sehingga jaringan tubuh tidak kaku akibat lama tidak bergerak
(Maryam, R,S, et al 2013). Selanjutnya melakukan gerakan inti dari yang mudah

15
hingga yang sukar dengan menyesuaikan kondisi fisik para lansia. Menurut
Santoso & Ismail (2009) gerakan inti yang dilatih bisa berupa; daya tahan
(endurance) bermanfaat memperbaiki organ tubuh misalnya sitem jantung,
pembuluh darah dan pernafasan; gerakan yang dilatih selanjutnya adalah kekuatan
dan kelenturan yang memberikan manfaat untuk menguatkan tulang agar tidak
terjadi pengeroposan tulang, dan latihan terakhir yaitu melakukan pendinginan,
dilakukan dengan gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal
selama waktu 8-10 menit (Sunarti, 2019).
Pelatihan peregangan ini menjadi upaya yang perlu diberikan di Kelurahan
Papusungan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, mengingat tingginya
proporsi angka kesakitan dan disabilitas pada kelompok umur ini mengakibatkan
kebutuhan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan
pelayanan home care dan fasilitas perawatan rehabilitative (Dewi et al., 2021).
Harapannya melalui pengabdian masyarakat ini dilakukan para lansia bisa
melakukan senam lansia atau melatih bergerak di rumah sendiri jika tidak
mempunyai kesempatan untuk mengikuti posyandu di puskesmas terdekat.
Evaluasi dilakukan setelah 7 hari kegiatan berjalan dengan melakukan
kontak dengan mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN).
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, memang tidak banyak lansia yang
melakukan pelatihan peregangan di rumah, dikarenakan sebagian besar para lansia
memang masih aktif bekerja dan berpikir bahwa aktivitas yang dilakukan
merupakan bagian dari peregangan. Namun, melalui kontak mahasiswa
memberikan penjelasan kembali, bahwa gerakan yang diajarkan memberikan
manfaat dan berbeda dengan aktivitas yang dilakukan. Sehingga perlu bagi lansia
untuk melakukan peregangan setiap pagi atau pada waktu sore hari. Adapun bagi
lansia yang didapati hasil pemeriksaan gula darah dan asam urat yang tidak
normal diberikan edukasi pada saat musyawarah masyarakat desa II, bagaimana
cara untuk menekan agar asam urat dan gula darah tetap dalam batas normal.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pemberian edukasi tentang pola hidup sehat bagi lansia untuk menjaga
kesehatan jasmani dengan melakukan peregangan baik senam, jalan sehat
dan pergerakan dasar bagi lansai, serta menjaga pola nutrisi dan
mengkonsumsi obat-obatan dengan benar bagi lansia yang dalam
pengobatan telah diberikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
2. Keguatan pelatihan pergerakan bagi lansian dimana untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia berjalan dengan lancar dan baik.
3. Sebelum kegiatan pelatihan dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti
pengukuran tekanan darah, pemeriksaan asam urat dan gula darah.
B. Saran
1. Pelatihan yang diberikaan dapat meningkatkan kesadaran bagi lansia
pentingnya melakukan pergerakan dasar guna menjaga kesehatan jasmani
2. Lansia yang senantiasa bergerak aktif dengan melakukan peregangan baik
melalui senam lansia, atau jalan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia
3. Pelatihan peregangan yang diberikan melalui pengabdian masyarakat ini
dapat memberikan pengetahuan untuk dapat mempraktikan sendiri
pergerakan dasar dan manfaatnya bagi tubuh.

17
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo (2010) Keperawatan Gerontik, Jakarta ;EGC Departemen Kesehatan RI.


2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5.

Dewi, E. R., Falentina Tarigan, E., Azizah, N., Tambun, M., Septriyana, T., &
Nancy Sinaga, W. (2021). Pelaksanaan Senam Lansia Untuk Peningkatan
Kualitas Hidup Lansia. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 4, 440–444.
https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v4i0.1208

Maryam, S & dkk. (2013). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Nugraheni, R., & Hardini, K. F. (2017). Pengabdian Masyarakat “Penyuluhan
Lansia Sehat Dan Mandiri” Dan “Senam Lansia Untuk Mencegah Low Back
Pain.” … Pengabdian Masyarakat, 42–46.
https://prosidingonline.iik.ac.id/index.php/senias/article/view/34
Pengusul, T. I. M. (2020). Senam Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo
Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya. 0717078101, 1–24.

Putri, A. S. E. (2017). Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui Penerapan


Pola Hidup Sehat di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah.

Rahmawati, A. (2017). Laporan pengabdian masyarakat. Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 201910367, 1–35.

Santoso, H. dan Ismail, A. (2009). Memahami krisis lanjut usia. Jakarta: Gunung
Mulia.

Senam, P., Desa, L., Mahasiswa, L., Universitas, K. K. N., Royhan, A., Kota, D.,
Kelompok, P., Sibangkua, D., Lansia, P. S., Lansia, S., Kkn, M., Aufa, U.,
Di, R., Padangsidimpuan, K., Lansia, S., Mahasiswa, P., Universitas, K. K.
N., Royhan, A., Kota, D., … Lansia, P. (2021). Jurnal Pengabdian
Masyarakat Aufa ( JPMA ) PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM
PENINGKATAN MUTU KESEHATAN DENGAN PROGRAM SENAM
LANSIA DI DESA SIBANGKUA ANGKOLA BARAT UniversitasAufa
Royhan Di Kota Padangsidimpuan hyaturramadhan@gmail.com No . HP :
082366830922 Jurn. 3(3), 133–138.

Sulistyowati, E. T. (2020). Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Dengan Senam


Lansia dan Penyuluhan tentang Menu Sehat Lansia di Asrama Polisi Pingit.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada, 2(1), 35–40.

18
Lampiran 1. Riwayat Hidup

A. Identitas Diri
1. Ketua Kegiaan
1 Nama Lengkap Hindun Rahim, S.T.Keb., M.Keb
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIDN 16 171090 01
5 Tempat, tanggal lahir Gorontalo, 17 Oktober 1990
6 Email hindunrahim1710@gmail.com
7 No. Tlp/Hp 0811 432 7996
8 Alamat Kantor Jl. Raya Pandu, Lk. III, Kel. Pandu, Kec.
Bunaken, Kota Manado
9 No. Tlp/Fax -
10. Pengalaman Penelitian 1. Risk Factors Breast Cancer in Southes
Asia
2. Pengaruh Edukasi Kesehatan
Reproduksi terhadap perilaku seksual
remaja

11. Publikasi Sinta 3, di Jurnal Kesehatan

2. Anggota
1 Nama Lengkap Winarsi Mokoagow, S.Tr.Keb
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIDN -
5 Tempat, tanggal lahir Deaga, 10 Desember 1996
6 Email mokoagowwinarsi@gmail.com
7 No. Tlp/Hp 0853 4058 1833
8 Alamat Kantor Jl. Raya Pandu, Lk. III, Kel. Pandu, Kec.
Bunaken, Kota Manado
9 No. Tlp/Fax -

19
B. Riwayat Pendidikan
1. Ketua Kegiatan
D3 D4 S2
Perguruan Tinggi STIKES POLTEKKES Uniersitas
Muhammadiyah Kemenkes Aisyiyah
Manado Gorontalo Yogyakarta
Bidang Kebidanan Kebidanan Kebidanan
Ilmu/keahlian
Tahun masuk-lulus 2009-2012 2015-2016 2018-2020

2. Anggota
D3 D4
Perguruan Tinggi STIKES Muhammadiyah POLTEKKES Kemenkes
Manado Manado
Bidang Kebidanan Kebidanan
Ilmu/keahlian
Tahun masuk-lulus 2015-2018 2020-2021

Manado, 22 Maret 2022


Ketua Kegiatan Anggota,

Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb Ns. Cut Mutiya Bunsal, S.Kep., M.Kep
NIDN. 1 171090 01 NIDN. 16 250693 01

20
Lampiran 2. Gambaran Penerapan Pengabdian kepada Masyarakat yang
akan dilakukan

Perencanaan Kegiatan;
- Mengidentiikasi kebutuhan Survey Lapangan, diskusi
- Mengidentifikasi potensi dengan perangkat kelurahan
dan kelemahan yang ada baik lurah dan masyarakat
- Menentukkanjalan keluar terkait pelayanan yang
dari kegiatan yang akan dibutuhkan
dilakukan

Pelayanan pada Lansia

Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian


Kerjasama dengan Kader Masyarakat “Peningkatan Kualitas
Kesehatan dan mahasiswa Hidup Lansia melalui Pelatihan
Pergerakan Lansia

Pemeriksaan Kesehatan, Penyuluhan


pola hidup sehat bagi lansia, dan
pelatihan pergerakan lansia

Demontrasi Senam Lansia


atau gerakan dasar bagi
lansia

Diskusi dan Evaluasi Peemahaman


Pelatihan Pergerakan yang diberikan serta
pemahaman materi yang diberikan

Penutup

21
Lampiran 3. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan dengan Informasi Jarak dari
Universitas Muhammadiyah Manado

Kegiatan Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan di;

 Kelurahan : Papusungan
 Kecamatan : Lembe Selatan
 Kota : Bitung
 Provinsi : Sulawesi Utara
 Jarak ke Lokasi : 42,6 km dari Universitas Muhammadiyah Manado

22
Lampiran 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan Pelaksanaan Kegiatan


Nama Maret-April 2022
No
Kegiatan
2
17 21 22 23 24 5 26 28 28 29 30 1 2 3 4
1 Survey lokasi
Permintaan ijin
pelaksanaan
2 kegiatan
Penyiapan
3 materi
Pencetakan
baliho, brosur &
4 sovenir
Pelaksanaan
5 kegiatan
Analisis hasil
6 kegiatan
Penyusunan
7 laporan
Penyerahan
8 laporan kegiatan

23
Lampiran 5. Rencana Anggaran Belanja

No
JenisKegiatan Biaya yang diusulkan (Rp.)
.
1. Transportasi dan Uang harian (37%) Rp. 1,480,000
Alat dan Bahan (50%)
- ATK Rp. 200,000
- Strip Gula Darah @2 botol Rp. 180,000
2. - Strip Asam urat @2 botol Rp. 224,000
- Blood ancet & Alkohol Swab Rp. 56,000
- Baliho Rp. 60,000
-
Konsumsi (13%)
Nasi 40 box Rp. 1,000,000
3.
Kue 40 box Rp. 400,000
-

4. Publikasi Rp. 400,000

Jumlah Rp. 4.000.000

24
Lampiran 6. Nota Pengeluaran

25
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan

26
Lampiran 8. Surat Tugas

27
Lampiran 9. Daftar Hadir Peserta Pelatihan

28
29

Anda mungkin juga menyukai