Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

EDUKASI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG


RUMAH SEHAT PADA MASYARAKAT DI DESA PEGAYUT

BIDANG KEGIATAN: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Disusun Oleh: Dina Fadilah /10020005/Mahasiswa


Joko Tri Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep /1295005/Pembimbing

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan :Edukasi Upaya Peningkatan Pengetahuan


Tentang Rumah Sehat Pada Masyarakat
Desa Pegayut
2. Bidang Ilmu : D3 Kesehatan Lingkungan
3. Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Dina Fadilah
b. NIM : 10020005
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Silaberanti lr.dahlia / 082285490945
d. Alamat Email : dinafadilah1710@gmail.com
4. Pembimbing
a. Nama Lengkap : Joko Tri Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep
b. NBM/NIDN : 1295005/0228118902
c. Prodi : Keperawatan
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Tanjung aur III, Blok C No.6
..Kel. Bukit Baru, Kota Palembang
e. Alamat email : joko.mkep@gmail.com
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 Januari – 18 Febuari 2023

Palembang, 14 Febuari 2023

Menyetujui,
Pembimbing, Mahasiswa,

Joko Tri Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep Dina Fadilah


NBM: 1295005 NIM: 10020005

Mengetahui,
Ka. Prodi,

Rio Purnama SKM.,MPH (I.H)


NBM: 1112114

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Edukasi
Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Rumah Sehat Pada Masyarakat Desa
Pegayut
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya
untuk Tersusunnya laporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak lepas
dari dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Nina Mardiana, SKM selaku Kepala Desa Pegayut
2. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes. selaku Rektor IKesT Muhammadiyah
Palembang.
3. Ibu Zairinayati SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan IKesT
Muhammadiyah Palembang.
4. Bapak Rio Purnama, SKM.,MPH (I.H). selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Lingkungan IkesT Muhammadiyah Palembang.
5. Bapak Joko Tri Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep, SST., M.Kes. selaku dosen
pembimbing lapangan PKLT IKesT Muhammadiyah Palembang.
6. Para dosen dan seluruh staf karyawan IKesT Muhammadiyah Palembang serta
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
pelaksanaan PKLT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan pengabdaian
masayarakat ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Selanjutnya penulis mohon maaf kepada
seluruh pihak atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis selama menjalankan
kegiatan ini. Harapan penulis semoga dengan adanya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini dapat menjadi pengalaman masa depan dan bermanfaat bagi
penulis khususya dan bagi masyarakat Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan
Kabupaten Ogan Ilir pada umumnya.

Palembang, 15 Februari 2023


Penulis,

iii
RINGKASAN

Rumah merupakan lingkungan yang paling dekat masyarakat.Rumah sehat


merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, dimana rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses
jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan. Rumah serta lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan, merupakan faktor resiko dan sumber penularan
berbagai jenis penyakit. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan
tuberkulosis erat kaitannya dengan kondisi hygiene bangunan perumahan.

Desa Pegayut masih terdapat rumah yang belum memenuhi kriteria rumah
sehat. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi
kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai
rumah sehat untuk meningkatkan kesehatan rumah sehingga penyakit berbasis
lingkungan rumah dapat dikurangi. Metode yang digunakan dalam kegiatan
penyuluhan pada pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan
penyuluhan dan leaflet. Materi yang disajikan berkaitan dengan rumah sehat
seperti indikator rumah sehat dan penyakit yang ditimbulkan bila rumah tidak
sehat. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah warga masyarakat di
Desa Pegayut khususnya di dusun 2 dan 4.

iv
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Sampul...........................................................................................i
Lembar Pengesahan.....................................................................................ii
Kata Pengantar............................................................................................iii
Ringkasan...................................................................................................iv
Daftar Isi......................................................................................................v
BAB I. Pendahuluan...................................................................................1
A. Analisis Situasi................................................................................1
B. Permasalahan Masyarakat...............................................................3
BAB II. Solusi Permasalahan......................................................................5
A. Solusi yang Ditawarkan..................................................................5
BAB III. Metode Pelaksanaan.....................................................................7
A. Nama dan Jenis Kegiatan................................................................7
B. Waktu dan Tempat..........................................................................7
C. Peserta.............................................................................................7
D. Tahap Kegiatan...............................................................................7
BAB IV. Luaran dan Target Capaian..........................................................9
A. Target Luaran..................................................................................9
B. Rencana Capaian............................................................................9
BAB V. Biaya dan Jadwal.........................................................................10
A. Anggaran Biaya............................................................................10
B. Jadwal Kegiatan............................................................................10
BAB VI Hasi dan Luaran yang Dicapai....................................................11
A. Hasil Kegiatan...............................................................................11
B. Luaran...........................................................................................11
BAB VII Kesimpulan dan Saran................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................12
B. Saran..............................................................................................12
Daftar Pustaka............................................................................................13
Lampiran....................................................................................................14

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk tinggal
yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah,
tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan antara anggota keluarga,
tempat berlindung dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga
merupakan status lambang sosial. Perumahan merupakan kebutuhan dasar
manusia juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karena itu
pengadaan perumahan merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan
tersedianya standar perumahan merupakan isu penting dari kesehatan
masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi
syarat kesehatan sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat
tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan saran yang terkait, seperti
penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan
tersedianya pelayanan sosial.(Wibisono et al. 2014)
Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satu
indikator Indonesia Sehat 2010 dan target Millenium Deveploment Goals
(MDGs) tahun 2015. Target rumah sehat yang akan dicapai dalam Indonesia
Sehat 2010 ditentukan sebesar 80% (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2003). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia pada tahun 2007,
persentase rumah sehat Indonesia pada tahun 2007 adalah 50,79%. Jumlah ini
masih dibawah target yang ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2007 yaitu
75% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).
Hampir setiap hari orang bertempat tinggal di rumah. Apabila rumah tidak
sehat maka akan berpengaruh terhadap kesehatan. Penyakit yang terkait
dengan lingkungan rumah yang tidak sehat bervariasi tergantung kondisi
perumahan misalnya penerangan, ventilasi, kelembaban udara, kondisi
debu/kebersihan, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2008). Berbagai penyakit timbul di masyarakat

1
seperti diare, infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA), TB paru, tetanus,
malaria, demam berdarah dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut
sangat erat kaitannya dengan keadaan lingkungan yang kurang sehat.
Lingkungan perumahan merupakan salah satu diantaranya yang selalu
berinteraksi dengan manusia, karena kurang lebih separuh hidup manusia akan
berada di rumah. Rumah yang buruk/kumuh dapat mendukung terjadinya
penularan penyakit dan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran napas,
infeksi pada kulit, infeksi akibat infestasi tikus, arthropoda (filum terbesar dari
hewan), kecelakaan, mental dan sick building syndrome yang terdiri dari batuk
kering, iritasi mata dan THT (Telinga Hidung Tenggorokan), kulit kering dan
gatal, badan lemah lebih dari dua minggu. Sehingga kualitas rumah akan
berdampak pada kondisi kesehatannya (Eka, 2011).
Untuk menciptakan rumah sehat maka masyarakat perlu mengetahui
komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah (1) Fondasi yang kuat
untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberikan kestabilan
bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bangunan dengan
tanah; (2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10cm dari
pekarangan dan 25cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah
panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu; (3) Memiliki jendela
dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari
dengan luas minimum 10% luas lantai; (4) Dinding rumah kedap air yang
berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air
hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan
(privacy) penghuninya; (5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas
terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman
bambu, triplek atau gipsum; serta (6) Atap rumah yang berfungsi sebagai
penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin, dan air
hujan. Rumah yang sehat juga bersinergi dengan sisi penghematan, baik biaya
maupun energi. Berhemat bukan cuma tentang pemilihan bahan dan material
namun termasuk juga bagaimana cara pemakaiannya dan perawatannya. Jika
kebersihan rumah sudah dijaga dengan baik, dibersihkan secara teratur, bahan

2
makanan dan sisa makanan disimpan aman dan suasana rumah (penukaran
udara segar, ventilasi, dan cahaya) nyaman maka sebagaian besar hama
penyakit tidak akan masuk (Reisna 2010).
Pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat masih sangat rendah sekali
yaitu hanya 48%, selain itu tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh
terhadap pengetahuan tentang rumah sehat. Penelitian Antonius (2010),
menunjukkan bahwa persentase responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang kepemilikan rumah sehat yaitu sebesar 60,8% dan kurang baik sebesar
39,2%. Menurut Rogers (2007), pengetahuan merupakan indikator yang
memungkinkan seseorang untuk mempunyai rumah yang layak dan sehat.
Upaya pengendalian faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya ancaman
kesehatan telah diatur dalam Kemenkes RI No. 829/MenKes/SK/VII/1999
tentang persyaratan kesehatan perumahan. Berdasarkan Profil Kesehatan
Indonesia tahun 2014, diketahui bahwa pencapaian rumah sehat di Indonesia
yaitu sebesar 61,81%. Sedangkan target nasional yang ditetapkan yaitu sebesar
80% (Depkes RI, 2014).

B. Permasalahan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi di atas, disimpulkan masalah yang terjadi di
masyarakat disebabkan karena kualitas rumah dan juga perilaku penghuni
yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan rumah. Menurut hasil survei di
Desa Pegayut di dusun 2 dan dusun 4 masih ada beberapa ditemukannya
rumah-rumah yang belum termasuk kriteria rumah sehat yaitu masih
ditemukannya ketersediaan lahan yang sempit dengan jumlah penghuni yang
tidak sesuai, masih ditemukannya rumah-rumah yang belum mempunyai
jamban menggunakan septitank dan juga masih belum adanya pengelolaan
sampah yang tertata dengan baik. dengan melihat kondisi tersebut tentunya
akan mempengaruhi derajat kesehatan keluarga, dimana nantinya akan
ditemukan berbagai masalah yaitu faktor resiko yang dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit, dengan mengacu pada analisis situasi di atas maka
masyarakat perlu diberikan peningkatan pengetahun agar dapat mengetahui
syarat-syarat rumah yang sehat yang dapat mendukung kebutuhan pokok agar

3
penghuninya dapat berkarya sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Oleh
karena itu diperlukan peyuluhan kesehatan tentang rumah sehat.

4
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

A. Solusi Yang Ditawarkan


1. Solusi yang ditawarkan sebagai upaya dalam menjawab permasalahan
yang dihadapi masyarakat maka perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi
tentang kriteria rumah sehat, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman masyarakat pada tahap pembuatan rumah sehat terutama
pada kriteria serta hal-hal yang harus diketahui dalam pembuatan rumah
sehat. Adapun kriteria rumah sehat adalah :
a. Penyediaan air bersih yang cukup
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan
lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan
makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari
air, untuk anak- anak 65 % dan bayi 80%. Kebutuhan manusia akan
air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci
(bermacam macam cucian) dsb. Menurut perhitungan WHO di
negara- negara maju setiap orang memerlukan antara lain 60- 120 iter
per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia, setiap orang memerlukan air antara 30-60 liter/hari.
b. Pembuangan air
Pembuangan air tinja sebaiknya tidak mengotori permukaan tanah di
sekitar jamban dan tidak mengotori air permukaan disekitarnya (jarak
dari sumber air ± 10 meter). Adalah air yang berasal dari kamar
mandi, air cucian pakaian, dan dapur. Pembuangan air harus tersedia
di setiap rumah tangga. Syarat tempat pembuangan air limbah adalah
tidak mecemari permukaan tanah dan tidak mecemari air permukaan
maupun air tanah.
c. Pembuangan sampah
Pengumpulan dan pengangkutan sampah dengan cara dibakar,
ditanam dan dijadikan pupuk.

5
d. Fasilitas dapur
Mempunyai cerobong asapn dapur yang berguna untuk mencegah
ganguan pernafasan dan lingkungan rumah menjadi kotor.
e. Ventilasi
Penggunaan ventilasi yang cukup dapat menghasilkan sirkulasi yang
baik. Ventilasi juga menjadi kriteria rumah sehat dari kemenkes, yang
diatur sebagai berikut. Untuk luas penghawaan atau ventilasi alamiah
yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
2. Pemilihan media edukasi juga sangat penting. Dalam hal ini tim memilih
media edukasi leaflet untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan
pendekatan meliputi : memberikan pemahaman dan pengetahuan rumah
sehat yang layak huni.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Nama dan Jenis Kegiatan


Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Tridharma
Perguruan Tinggi untuk pengabdian masyarakat. Fokus utama dari kegiatan
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat Desa Pegayut
terhadap rumah sehat.
B. Waktu dan Tempat
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Januari-Februari
2023 di Desa Pegayut di dusun 2 dan 4.
C. Peserta
Peserta kegiatan merupakan warga Desa Pegayut yang diberikan edukasi
berjumlah 21 orang.
D. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan kegiatan
Berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat, materi edukasi tentang
rumah sehat, survey lapangan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan selama pelaksanaan pengabdian
masyarakat yaitu :
a. Kegiatan Edukasi
Berkoordinasi dengan pihak Kades Desa Pegayut dan Kadus dusun 2
dan 4 dengan menyampaikan surat ijin, menjelaskan tujuan, prosedur
kegiatan, dan memuat kontrak kegiatan. Melakukan penyuluhan
dengan menjelaskan tentang pentingnya tahapan pembuatan rumah
sehat yang baik.
Langkah pelaksanaannya adalah :
1) Koordinasi dengan ketua kelompok untuk menentukan tanggal
kegiatan pelaksanaan penyuluhan kesehatan
2) Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat

7
Penyuluhan dilakukan secara door-to-door (dari rumah ke rumah)
3) Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri dan menyebutkan maksud dan tujuan
diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat.
4) Memberikan pre test
5) Menjelaskan pentingnya rumah sehat untuk meningkatkan
kesehatan rumah yang merupakan kebutuhan dasar manusia
untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga
b. Kegiatan Monitoring Evaluasi
Setelah kegiatan edukasi diberikan akan dilakukan post test untuk
mengukur kemampuan masyarkat terhadap materi yang telah
diberikan. Hasil dari semua rangkaian kegiatan akan adibuat laporan
akhir yang disertai dengan pendokumentasian kegiatan pengabdian
masyarakat.

8
BAB IV
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

A. Luaran
Hasil dari kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang Upaya
Peningkatan Pengetahuan Tentang Rumah Sehat pada Masyarakat Desa
Pegayut akan di publikasikan di jurnal nasional pengabdian masyarakat yang
terakreditasi, leaflet memiliki HaKI serta dapat dijadikan sebagai bahan ajar
baik bagi mahasiswa D3 Kesehata Lingkungan maupun masyarakat Desa
Pegayut khususnya di dusun 2 dan 4.
B. Target Capaian
Edukasi dilakukan sebagai upaya pencapaian peningkatan pengetahuan
tentangupaya peningkatan pengetahuan tentang rumah sehat pada masyarakat
Desa Pegayut. Edukasi diberikan melalui penyampaian materi dengan
menggunakan leaflet. Akhir dari kegiatan, leaflet dan Upaya Peningkatan
Pengetahuan Tentang Rumah Sehat pada Masyarakat Desa Pegayut diberikan
dengan tujuan masyarakat Desa Pegayut Darat Kecamatan Pemulutan
Kabupaten Ogan Ilir akan dapat mempelajari lebih mendalam tentang rumah
sehat.

9
BAB V
JADWAL KEGIATAN

A. Jadwal Kegiatan
Januari
No Kegiatan
31 01 02 03 04 05 06 07
1 Pembuatan rancangan proposal
pengabdian masyarakat
2 Pengajuan rancangan proposal
pengabdian masyarakat
3 Pengurusan administrasi
4 Tahap persiapan
5 Tahap pelaksanaan
6 Pembuatan laporan
7 Tahap pelaporan

10
BAB VI
HASIL DAN LUARAN YANG DIPAKAI

A. Hasil Kegiatan
1. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan melakukan
musyawarah dengan masyarakat terkait dengan permasalahan yang ada di
desa Pegayut. Mahasiswa datang dari rumah ke rumah untuk melakukan
pengkajian di dusun 2 dan 4. Hasil dari pengkajian didapatkan banyak
masyarakat yang belum memenuhi kriteria rumah sehat.
2. Proses kegiatan dilakukan dengan izin dari Kepala Desa pegayut. Adapun
persiapan kegiatan edukasi menggunakan leaflet, pre test dan post test
tentang upaya pencapaian peningkatan pengetahuan tentang rumah sehat
pada masyarakat Desa Pegayut. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dari
rumah ke rumah warga Desa Pegayut. Hasil evaluasi kegiatan edukasi
didapatkan rerata responden dapat menjelaskan tentang rumah sehat
3. Hasil dari kegiatan ini adalah mayoritas masyarakat tidak memiliki
plafon, warga mengolah sampah dengan cara dibakar, pencahayaan masih
kurang karena masih banyak warga yang tidak menggunakan genteng
kaca, masih banyak yang membuang sampah di pekarangan rumah dan di
sungai, dan masi terdapat 24% masyarakat yang tidak menggunakan
septic tank yaitu sebanyak 51.

B. Luaran Yang Dicapai


Edukasi dilakukan untuk mampu meningkatkan pengetahuan tentang rumah
sehat serta meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Pegayut Kecamatan
Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Edukasi diberikan melalui penyampaian
materi dengan menggunakan media leaflet, pre test dan post test. Rencana
akhir dari kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat akan dipublikasikan
di jurnal nasional pengabdian masyarakat.

11
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang upaya
peningkatan pengetahuan tentang rumah sehat dapat disimpulkan bahwa :
1. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya rumah sehat dan menjaga kesehatan rumah.
2. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah dilaksanakan dan berjalan
dengan lancar. Masyarakat telah mengetahui pentingnya menjaga
kesehatan rumah dan memahami komponen rumah sehat sederhana yang
layak untuk dihuni. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan standar
kesehatan penghuninya.
B. Saran
Dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan tentang rumah sehat
diharapkan masyarakat dapat merealisasikannya dan dapat memperbaiki hal-
hal yang menjadi persyaratan rumah sehat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Eka (2011). Perilaku Masyarakat dalam Menanggulangi Limbah Rumah


Tangga di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-
UNIMED.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta :


Depkes RI Jakarta .
Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 5. Jakarta: Depkes RI, p441-448.

Notoatmodjo. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta

Reisna, Defi. 2010. “Solusi Alternatif Rumah Sehat Oleh Masyarakat


Berpenghasilan Rendah” Vol 6, No.1

Wibisono, Arif Fajar et al. 2014. “Upaya Peningkatan Pengetahuan Rumah Sehat
Bagi Keluarga.” 3(1): 17–20.

13
14

Anda mungkin juga menyukai