Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Pertama-tama, kami ingin memanjatkan puja-puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Student Project
untuk tugas Inter-Professional Education (IPE) ini dengan lancar dan tepat waktu. Student
Project ini telah kami selesaikan tak lepas dari bantuan berbagai pihak yang membantu
menyelesaikan dan melengkapi segala kekurangan dalam penyusunan Student Project ini.
Maka dari itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. I Gusti Ayu Ary Antari, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB sebagai dosen pembimbing
Kelompok IPE 36 yang secara tidak langsung berperan dalam membantu penyusunan
Student Project ini.
2. Bapak Marulah Sihombing sebagai kepala keluarga dari keluarga binaan kami yang
secara tidak langsung juga berperan dalam membantu penyusunan Student Project ini.
3. Bapak A.A. Bagus Surya Artha sebagai Kepala Dusun Panca Kertha yang secara tidak
langsung berperan dalam membantu penyusunan Student Project ini.
4. Serta teman-teman dan berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Student Project ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan pada Student Project ini. Oleh karena
itu, kami berharap pada seluruh pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun agar Student Project ini lebih baik selanjutnya. Akhir kata kami berharap
Student Project ini dapat bermanfaat bagi khalayak luas.
Om Santih, Santih, Santih, Om.
Penulis
ABSTRAK
orang cucu, namun hanya kepala keluarga dan istrinya saja yang masih bertempat
tinggal di Jl. Gunung Bromo, Banjar Panca Kertha, Desa Tegal Kertha, Denpasar,
Bali. Oleh karena itu, kami hanya dapat mewawancarai suami istri tersebut. Dari
segi ekonomi, keluarga angkat termasuk dalam ekonomi menengah. Keluarga
angkat memiliki hubungan yang rukun dan harmonis meskipun anak-anak sudah
tinggal di rumah masing-masing. Rumah yang dihuni memiliki luas 60 meter2 dan
terdiri dari 2 kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu dan garasi. Rumah
termasuk kategori cukup baik dengan lantai dari keramik, dinding rumah bersih,
dan ventilasi berupa jendela di ruang tamu, namun di setiap kamar hanya terdapat
ventilasi saja tanpa jendela, sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam
kamar kurang. Keluarga angkat sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar
dengan jalan pagi dan sore di sekitar rumah serta Ibu Suraeni kerap kali mengikuti
arisan bulanan di lingkungan rumah tetangga sekitar.
2. Faktor risiko yang dapat diketahui melalui wawancara yaitu faktor keturunan
(genetik) dan kebiasaan pola makan yang tidak baik dari Ibu Suraeni;
3. S
etelah mengetahui faktor risiko dari keluarga angkat, kami memutuskan diabetes
Azrimaidaliza, A. (2011). Asupan Zat Gizi dan Penyakit Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas, 6(1), 36-41.
Garnita, D. (2012). Faktor Risiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Data Sakerti 2007).
Fakultas Kesehatan Masyarkat Universitas Indonesia Depok.
Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI)
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatindiabetes.pdfdiakses
tanggal 12 Juni 2019
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Tahun 2030Prevalensi Diabetes Melitus
DiIndonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. [Online] Available at:
http://www.depkes.go.id/index.php?vw =2&id=414
Lampiran 1. Dokumentasi