DI RW I KELURAHAN KARANGAYU
SEMARANG BARAT
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Profesi Ners
Alhamdulillah, dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya, serta arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kami dapat
Barat” dengan baik dan lancar. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas Stase Keperawatan Komunitas dalam praktek Program Profesi Pendidikan
Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang, sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
pelaksanaan praktek yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 April - 14 Mei 2022.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati dan tulus ikhlas, perkenankan kami menyampaikan ucapan
Telogorejo Semarang.
Semarang.
3. Ns. Sri Puguh Kristiyawati., M.Kep, Sp.Kep.MB., selaku Ketua Prodi Pendidikan
Komunitas.
1
7. Ibu Fatimah., selaku Ketua RW I Kelurahan Karangayu.
10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan moral dan spiritual sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Kami menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan
Kelompok RW I
DAFTAR ISI
Halaman depan…………………………………………………………….
Prakata…………………………………………………………………….. i
BAB I Pendahuluan………………………………………………………. 1
Latar Belakang…………………………………………………………. 1
Tujuan………………………………………………………………….. 3
Manfaat………………………………………………………………… 4
Konsep Teori…………………………………………………………… 6
Lampiran…………………………………………………………………….
2. Lampiran 2 : Angket…………………………………………..
3. Lampiran 3 : Dokumentasi…………………………………….
6. Lampiran 6 : Poster……………………………………………
7. Lampiran 7 : Booklet………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memiliki nilai-nilai keyakinan, minat yang relatif sama, dan berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan (Mubarak & Chayatin, 2017). Keperawatan komunitas
terdiri dari bio, psiko, sosio, spiritual dan berfokus pada kelompok dengan risiko
2014).
sasaran keperawatan komunitas pada klien yang memiliki risiko tinggi, yaitu klien
yang tinggal di daerah kumuh, berkonflik, daerah yang belum terjangkau dengan
1
2
dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga
jalan anjasmoro raya, sebelah utara berbatasan dengan rel kereta api, dan sebelah
Geografi Kelurahan Karangayu berada pada daerah dataran rendah yang dekat
dengan pantai, dengan permukaan jalanan yang datar, serta Kelurahan Karangayu
masih sering terjadi banjir. Kelurahan Karangayu terdiri dari 6 RW. Praktik
dengan jumlah penduduk sebanyak 1.333 jiwa yang terdiri dari penduduk laki –
laki sebanyak 638 jiwa dan perempuan sebanyak 695 jiwa. Untuk mengkaji
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mahasiswa mampu:
Kelurahan Karangayu
Kelurahan Karangayu
RW I Kelurahan Karangayu
4
di RW I Kelurahan Karangayu
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
keperawatan komunitas
interpersonal.
2. Bagi Institusi
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Pendidikan Profesi Ners
3. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN TEORI
dengan nilai-nilai keyakinan, minat yang relatif sama, dan berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan (Mubarak & Chayatin, 2017). Sekelompok orang
dalam suatu komunitas saling berinteraksi dengan satu unit sosial yang memiliki
karakter, nilai-nilai dan tujuan yang sama (Maurer & Smith, 2009). Proses
lain dan dibatasi oleh wilayah geografis (Lundy & James, 2009, dalam Nies &
sebagai berikut:
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga ataupun
dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap
unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh melalui
optimal.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
di masyarakat.
dan di Puskesmas.
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat
penyembuhan
daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Dermawan (2012) sasaran
a. Tingkat Individu
b. Tingkat Keluarga
dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
ataupun kurang energi kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
b. Tingkat Komunitas
secara sendiri
3) Berbagi informasi
bahwa tidak adil dan bertanggung jawab terhadap cara hidup yang telah
ditempuh.
b. Promosi Kesehatan
1) Deseminasi informasi
indikator sehat.
hasil yang akan diperoleh dari perilaku baru, serta adanya dukungan
4) Penataan lingkungan
c. Pemberdayaan
d. Kemitraan
Kemitraan adalah hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih,
Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik,
setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan (Agung,
2019).
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan
(Mubarak, 2009).
16
f. Sebagai Kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
kesehatan.
Leader)
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya
komunitas dengan luas wilayah, lokasi, dan sumber-sumber yang dimiliki atau
1) Sejarah (History)
1) Lingkungan fisik
2) Pendidikan
6) Komunikasi
7) Ekonomi
8) Rekreasi
a) Sejarah
di masyarakat
a) Lingkungan fisik
b) Pendidikan
(6) Apakah ada pos polisi atau satpam atau sistem keamanan
lingkungan
politik?
e) Pelayanan sosial
f) Komunikasi
g) Ekonomi
h) Rekreasi
1) Windshield Survey
nilai-kepercayaan.
2) Data sekunder
forum komunikasi.
e. Pengumpulan Data
aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
Palpasi.
24
f. Pengolahan Data
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
g. Analisis Data
(Mubarak, 2009).
i. Prioritas Masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal. Contoh
pelayanan kesehatan yang ditunjukan dengan tanda dan gejala (mayor &
minor):
perawatan/pengobatan
kesehatan
minor):
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk
kebutuhan komunitas.
dan harus menunjukan “apa yang akan dilakukan komunitas serta kapan dan
sejauh mana tindakan akan bisa dilaksanakan” dan juga harus spesifik, dapat
d. Dokumentasi
evaluasi.
a. Inovative
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009).
b. Integrated
c. Rasional
BAB III
KELURAHAN KARANGAYU
A. Pengkajian
1. Data Inti
a. Demografi
1) Distribusi RW
Diagram 3.1.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan RW 1 pada
warga di kelurahan karangayu (n=180)
40
35
30
25
20
15
10
0
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7
30
31
2) Suku
Diagram 3.1.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan suku pada
warga di rw 1 kelurahan karangayu (n=180)
Jawa Sunda
01%
99%
3) Agama
Diagram 3.1.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan agama pada
warga di RW 1 kelurahan karangayu (n=180)
Islam Kristen Katolik
02%
01%
97%
4) Pekerjaan
Diagram 3.1.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan
pada warga di RW 1 kelurahan karangayu (n=180)
Karyawan Swasta
12% PNS
31%
Lain Lain
yaitu karyawan swasta sebesar 32%, Wiraswasta 31%, lain lain 26%.
Diagram 3.1.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jumlah
anggota keluarga dalam satu rumah pada warga di RW 1
kelurahan karangayu (n=180)
04%
14% 1 2
31%
3 4
22%
29%
>4
dalam satu rumah terisi 1 anggota keluarga sebersar 4%, terisi 2 anggota
anggota keluarga sebersar 29%, terisi >4 anggota keluarga sebersar 31%,.
33
b. Ekonomi
Diagram 3.1.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jumlah
penghasilan keluarga dalam satu bulan pada warga di RW 1
kelurahan karangayu (n=180)
13%
< Rp 2.500.000
41% Rp 2.500.000 -
Rp 5.000.000
46%
> Rp 5.000.000
Diagram 3.1.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sumber
penghasilan keluarga dalam satu bulan pada warga di rw 1
kelurahan karangayu (n=180)
15%
08% Sendiri
Pensiunan
77% Lain lain
Diagram 3.1.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kecukupan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
pada warga di RW 1 kelurahan karangayu (n=180)
02%
75%
Diagram 3.1.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan bentukan
tabungan dalam keluarga pada warga di rw 1 kelurahan
karangayu (n=180)
10%
23%
Uang tunai
c. Riwayat
Urat)
Diagram 3.1.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan anggota
keluarga yang memiliki penyakit menurun pada warga di rw 1
kelurahan karangayu (n=180)
Ya Tidak
47%
53%
Diagram 3.1.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan anggota
keluarga yang memiliki penyakit menular pada warga di rw 1
kelurahan karangayu (n=180)
Ya Tidak
04%
96%
bulan
Diagram 3.1.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan anggota
keluarga yang pernah dirawat di RS pada warga di rw 1
kelurahan karangayu (n=180)
Ya Tidak
14%
86%
Diagram 3.1.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan tetangga yang
menderita penyakit menular pada warga di kelurahan karangayu
(n=180)
Ya Tidak
03%
97%
Diagram 3.1.5.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan keyakinan
untuk menyelesaikan suatu masalah pada warga di Rw 1
kelurahan karangayu (n=180)
Ya Tidak
02%
98%
Diagram 3.1.5.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan cara
mengambil keputusan pada warga di rw 1 kelurahan karangayu
(n=180)
Keputusan
diambil oleh
32% kepala keluarga
51% Keputusan
diambil sendiri
17%
malam hari
Diagram 3.1.5.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan larangan
anak-anak tidak boleh keluar malam pada warga di kelurahan
karangayu (n=180)
Ya Tidak
17%
83%
2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
Diagram 3.2.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan status
kepemilikan rumah pada warga di RW 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Rumah Sendiri Kontrak
26%
74%
besar sejumlah 74% adalah rumah sendiri. Ada 26% KK yang tinggal di
2) Jenis rumah
Diagram 3.2.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis rumah
pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Permanen Semi permanen Tidak permanen
06%
32%
63%
32% yang menempati rumah semi permanen dan 6% rumah yang tidak
permanen.
3) Jenis lantai
Diagram 3.2.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis lantai
rumah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Tegel/semen Tanah Keramik Papan
19%
12%
58%
Diagram 3.2.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan cara
membersihkan lantai pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Disapu Disapu dan dipel
07%
93%
rumah dengan cara disapu dan di pel sebanyak 93% sedangkan sisanya
Diagram 3.2.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan status
kepemilikan rumah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
> 2x sehari 2x sehari
1x sehari Tidak Pernah
17% 27%
53%
Diagram 3.2.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi
kbersihan perabot rumah pada warga rw 1 di Kelurahan
Karangayu (n=180)
Bersih Berdebu
07%
93%
warga sebagian besar bersih yaitu 92,8% dan sisanya sebesar 7.2 %
berdebu.
43
Diagram 3.2.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan ada tidaknya
jarak antara rumah dengan tetangga pada warga rw1 di
Kelurahan Karangayu (n=180)
Ada Tidak
17%
83%
Diagram 3.2.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jarak antara
rumah dengan tetangga pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=180)
< 1 meter 1-3 meter > 3 meter
6.1%
22.9%
71%
sebanyak 71% dari total populasi responden yang ada. Sebanyak 22,9%
Diagram 3.2.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan tinggi langit-
langit rumah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
12.2%
87.8%
memenuhi standar dengan baik yaitu diatas 2,4 m. Akan tetapi masih
ada pula yang belum memenuhi syarat sebesar 12,2% dari total
penduduk.
45
Diagram 3.2.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan ventilasi
dalam rumah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
4.6%
95.4%
rumahnya.
Diagram 3.2.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan luas ventilasi
pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
29.8%
70.2%
yang memadai yaitu 10% luas lantai. Sebagian besar rumah warga
46
Diagram 3.2.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi rumah
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
12.2%
87.8%
Diagram 3.2.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan ada tidaknya
jendela pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Ada, dibuka Ada, ditutup Tidak ada
6.9%
29.8%
63.4%
selalu dibuka sebanyak 63,4%, yang tertutup cukup (29,8%), dan tidak
Diagram 3.2.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis MCK
pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Di dalam rumah Di luar rumah
06%
94%
Diagram 3.2.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jarak sumber
air dengan MCK pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
< 10 meter > 10 meter
42%
58%
warga dengan MCK yang kurang dari 10 meter ada sebesar 48%
Diagram 3.2.1.16
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis jamban
yang digunakan pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
00% 00% 14%
Toilet duduk
Toilet jongkok
Kolam
86%
Sembarang
Diagram 3.2.1.17
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi
kebersihan jamban pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Bersih Tidak bersih
1.5%
98.5%
Diagram 3.2.1.18
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan terdapat
pembuangan sampah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Ya Tidak
3.1%
96.9%
pembuangan sampah.
50
Diagram 3.2.1.19
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi
tempat pembuangan sampah pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
Terbuka Tertutup
43.5%
56.5%
Diagram 3.2.1.20
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan cara
mengelola sampah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Tempat sampah Dibakar
1.5%
98.5%
membakar sampahnya
Diagram 3.2.1.21
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan tempat
pembuangan air limbah keluarga pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
Selokan Penampungan
13.7%
86.3%
Diagram 3.2.1.22
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi
pembuangan limbah keluarga pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
Mengalir Tidak mengalir
7.6%
92.4%
Diagram 3.2.1.23
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sumber air
keluarga pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Air sumur Air PAM Artetis
6.1% 9.2%
84.7%
sebanyak 84,7%, sisanya menggunakan air sumur (9,2%) dan air artetis
(6,1%)
Diagram 3.2.1.24
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sumber air
minum pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Masak sendiri Isi ulang
37.4%
62.6%
penduduk menggunakan air minum isi ulang untuk sumber air minum
Diagram 3.2.1.25
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis
penampungan air pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
09%
Bak mandi
37%
Ember/gentong
56% Tandon air
sebanyak 55,8%, bak mandi yaitu 36,6% dan tendon air sebanyak 9%.
Diagram 3.2.1.26
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kondisi
tempat penampungan air di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=180)
Tertutup Terbuka
44.3%
55.7%
Diagram 3.2.1.27
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan freuensi
pengurasan penampungan air pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
10%
1x/minggu
16%
2x/minggu
47.3%
3x/minggu
> 3x/minggu
26.7%
per minggu.
55
Diagram 3.2.1.28
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
fogging di lingkungan masyarakat pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
Ya Tidak
40.5%
59.5%
Diagram 3.2.1.29
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan frekuensi
dilakukan kegiatan fogging dalam setahun pada warga di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=180)
< 1 tahun sekali 1 tahun sekali
> 1 tahun sekali
41.2% 34.4%
24.4%
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun dan sisanya (24,4%) melakukan
Diagram 3.2.1.30
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan terjadi banjir
atau rob dilingkungan masyarakat pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
Sering Kadang-kadang Tidak pernah
20%
31%
49%
mengatakan tidak pernah terkena banjir maupun rob dan sisanya 20%
Diagram 3.2.1.31
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan frekuensi
terjadi banjir atau rob pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=180)
1-3 kali tiap
bulan
35.9% Lebih dari 3
kali tiap bulan
58.8% Lebih dari 5
3.2% kali tiap bulan
2.3% Tidak ada
mengatakan bahwa tidak ada banjir (58,8%), disusul dengan 1-3 kali
tiap nula (35,9%) dan sisanya ada yang mengatakan bahwa lebih dari 3
kalo setiap bulan (3,2%) dan lebih dari 5 kali setiap bulan (2,3%)
Diagram 3.2.1.32
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan banjir atau
rob masuk rumah pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Ya Tidak
19.1%
80.9%
menyatakan bahwa apabila terjadi banjir atau rob air tidak amsuk ke
Diagram 3.2.1.33
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kejadian
gatal-gatal pasca rob pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Ya Tidak
8.4%
91.6%
pasca rob.
Diagram 3.2.1.34
Distribusi frekuensi jumlah penduduk tersedianya pekarangan
untuk dimanfaatkan pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=180)
Ya Tidak
34%
66%
Diagram 3.2.1.35
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pemanfaatan
pekarangan pada warga di rw 1 Kelurahan Karangayu(n=180)
02%
Tanaman
35% Warung
60% Kandang
Lain-lain
02%
Diagram 3.2.1.36
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan terdapat
kandang untuk memelihara hewan pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=180)
Ya Tidak
16%
84%
dekat rumah.
Diagram 3.2.1.37
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jarak
kandang dengan rumah pada warga di Kelurahan
Karangayu(n=180)
6.1% 0.8%
9.2%
< 1 meter
1 meter
> 1 meter
84%
Tidak ada
untuk yang memiiki paking banyak sebanyak 9,2% jarak kandang lebih
dari 1 meter dari rumah, 6,1% jarak kandang kurang dari1 meter dari
b. Pelayanan kesehatan
Diagram 3.2.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan terdapatnya
fasilitas kesehatan di dekat rumah pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu(n=180)
Ya Tidak
6.1%
93.9%
Diagram 3.2.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan fasilitas
kesehatan yang sering dikunjungi pada warga di Kelurahan
Karangayu(n=180)
Puskesmas
4.6%
Dokter
24.4% praktek
71%
Diagram 3.2.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jaminan
kesehatan yang dimiliki pada warga di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=180)
12.2% 6.1% Askes
10.7% BPJS
0.6%
Asuransi
Swasta
70.2% Jamkesmas
Diagram 3.2.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan penggunaan
alat transportasi untuk mengakses fasilitas kesehatan pada warga
di rw 1 Kelurahan Karangayu(n=180)
Ya Tidak
18.3%
81.7%
Diagram 3.2.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis
transportasi yang digunakan untuk mengakses fasilitas kesehatan
pada warga di Kelurahan Karangayu(n=180)
7.6%
1.5%
4.4% Sepeda motor
1.5% Mobil
Sepeda
85% Becak
Tidak ada
93.9%
Diagram 3.2.2.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan ada tidaknya
petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=180)
Ada Tidak ada
16%
84%
memberikan penyuluhan.
Diagram 3.2.2.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan petugas
kesehatan yang memberikan penyuluhan pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=180)
14.5% Puskesmas
Perawat
55.7%
28.2% Mahasiswa
praktek
1.5% Tidak ada
c. Transportasi/Keamanan
Diagram 3.2.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan
kendaraan pribadi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
3.1%
96.9%
Diagram 3.2.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis
kendaraan pribadi yang dimiliki pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=180)
Sepeda Motor Mobil
9.2% 3.1%
87.8%
bermotor
Diagram 3.2.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan letak rumah
dekat dengan jalan raya pada di Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
11.5%
88.5%
d. Komunikasi
Diagram 3.2.4.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan
alat komunikasi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya
100.0%
Diagram 3.2.4.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan jenis alat
komunikasi yang digunakan pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=180)
Telepon genggam Telepon rumah
1.5%
98.5%
telepon genggam sebanyak 98,5% warga, akan tetapi 1,5% warga masih
Diagram 3.2.4.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan komunikasi
dalam keluarga dengan masyarakat dalam pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya
100.0%
Diagram 3.2.4.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan keterlibatan
dalam salah satu kegiatan sosial di masyarakat pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
2.3%
97.7%
(3%).
a) Bapak
Diagram 3.2.4.5.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
sosial yang diikuti bapak di Kelurahan Karangayu (n=180)
13.7%
2.3% Pertemuan
rutin
9.2%
Kerja bakti
Pengajian
74.8%
b) Ibu
Diagram 3.2.4.5.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
sosial yang diikuti ibu warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
8.4% 3.1%
4.6% PKK
0.8%
Dasawisma
Pengajian
83.2%
Diagram 3.2.4.5.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
sosial yang diikuti bayi atau balita pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=180)
Posyandu bayi dan balita Tidak mengikuti
48.1% 51.9%
kegiatan posyandu bayi dan balita sebesar (52 %) dan yang tidak
d) Remaja
Diagram 3.2.4.5.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
sosial yang diikuti remaja pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=180)
Karang taruna
35.9%
44.3%
Pengajian
3.1%
8.4% 8.4%
karang taruna sebesar (36%), IRMA (8,4%), karang dan yang tidak
e) Lansia
Diagram 3.2.4.5.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan kegiatan
sosial yang diikuti lansia di Kelurahan Karangayu (n=180)
Kerja bakti Senam lansia Tidak mengikuti
16.8%
21.4%
61.8%
kegiatan senam lansia (21,4%), kerja bakti (16,8%) dan yang tidak
e. Pendidikan
Diagram 3.2.5.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan fasilitas
pendidikan di sekitar rumah pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=180)
PAUD TK SD SMP SMA SMK Perguruan tinggi
1.5%
11.5% 1.5% 17.6%
2.3%
43.5% 22.1%
SMP sebesar (2,4%), SMA sebesar (11,5%), perguruan tinggi (1%), SMK
(1,3%)
73
Diagram 3.2.5.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan adanya
fasilitas pelayanan kesehatan dilingkungan pendidikan pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
UKS Dokter Kecil PMR
5.3%
14.5%
80.2%
f. Rekreasi
Diagram 3.2.6.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan terdapatnya
sarana rekreasi atau hiburan di sekitar rumah pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=180)
Ya Tidak
52% 48%
Diagram 3.2.6.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan frekuensi
berekreasi dalam sebulan pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=180)
1-2 kali > 2 kali Tidak pernah
45.8% 41.2%
13%
lebih dari 3 kali sebesar (13%), dan yang tidak pernah rekreasi (45,8%).
Diagram 3.2.6.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk tempat rekreasi yang sering
dikunjungi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=180)
Pegunungan Pantai
Mall Tidak pernah
Lokasi wisata/ taman Di rumah/ pulang kampung
7.1% 4.8% 16.8%
2.3%
26%
43.5%
(14,5%).
Diagram 3.2.6.4
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita balita selama 3
bulan terakhir (n : 25)
ISPA Diare Stunting DBD
8%
8%
24% 60%
(60%%), Diare 6 balita (24%), stunting 2 balita (8%), dan DBD 2 balita (8%)
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehata balita di Kelurahan Karangayu(n=25)
Baik Cukup Kurang
08%
12%
80%
pada balita.
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai Infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) pada balita di RW 01Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
48.0% 52.0%
virus yang disebarkan melalui air liur, bersin, udara pernafasan yang
77
2) Tanda dan gejala dari ISPA adalah hidung beringus, sakit tenggorokan,
dan demam
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai tanda dan gejala ISPA pada balita
di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
32.0%
68.0%
dari ISPA sedangkan sisanya (32,0%) bukan tanda dan gejala ISPA
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai akibat ISPA pada warga RW 01 di
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
13.0%
87.0%
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai pencegahan penularan ISPA pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
44.7%
55.3%
mengetahuinya
79
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai pencegahan penularan ISPA pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
10%
90%
penyakit penafasan pada anak sebanyak 90% dan sebagian hanya 10%
6) Diare adalah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek
tau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
23.0%
77.0%
bahwa Diare adalah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi
lembek tau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai penyebab Diare pada balita di RW
01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
1.5%
98.5%
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai akibat Diarer pada balita di RW 01
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
52.0% 48.0%
berpendapat sebaliknya.
9) Diare dapat menyebar dan menginfeksi anak melaui empat factor, yaitu
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai penyebaran Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
38.0%
62.0%
Diare dapat menyebar dan menginfeksi anak melaui empat factor, yaitu
10) Diare dapat dicegah dengan cara mencuci tangan sebelum makan
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai pencegahan Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
4.5%
95.5%
sebelum makan tetapi ada 4,5% warga yang belum mengetahui hal ini
kecepatan pertumbuhan
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai pengertian Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Baik Salah
33.0%
67.0%
Diagram 3.3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai dampak Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
35%
65.0%
masalah gizi
Diagram 3.3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 13 mengenai peranan penting ibu dalam
mengatasi masalah gizi RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
44%
56.0%
14) Stunting dapat disebabkan oleh faktor gizi yang buruk yang dialami
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai penyebab Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25 )
Benar Salah
38.9%
61.1%
Stunting dapat disebabkan oleh faktor gizi yang buruk yang dialami oleh
15) Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
awal lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun
Diagram 3.3.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai penyebab kekurangan gizi pada
warga di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
51.1% 48.9%
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal lahir, tetapi
stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun sebanyak 51,1% dan
48,9% mengetahuinya.
86
Diagram 3.3.1.16
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 16 mengenai penyebab DBD pada balita di RW
01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
46.6%
52.4%
aegypti
Diagram 3.3.1.17
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai gejala DBD pada balita di RW 01
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
20.0%
80.0%
18) Demam berdarah adalah penyakit berat dengan gejala mirip dengan flu
Diagram 3.3.1.18
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai akibat DBD pada balita warga di
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
45.0%
55.0%
penyakit berat dengan gejala mirip dengan flu yang bisa menyerang
bayi, anak kecil maupun orang dewasa sebanyak 55,0% dan tidak
Diagram 3.3.1.19
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan frekuensi
pertanyaan pengetahuan poin 19 mengenai penyebab DBD pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
45.0%
55.0%
45,0% mengetahuinya.
20) Salah satu cara mencegah penyakit demam berdarah adalah membunuh
nyamuk pembawanya
Diagram 3.3.1.20
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai pencegahan DBD pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=20)
Benar Salah
48.0% 52%
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap mengenai
masalah kesehatan pada balita di Kelurahan Karangayu (n=25)
Baik Cukup
44.0%
60.0%
1. apabila ada keluarga yang sakit maka anak anda tidak boleh mendekati
0.0%
22.6% sangat setuju
36.5%
setuju
tidak setuju
40.9%
salah satu keluarga yang sakit batuk, pilek maka anak anda tidak boleh
kesehatan
2. menurut saya ISPA hanya batuk pilek biasa dan tidak perlu diobati
3.9%
10.4%
sangat setuju
45.7% setuju
tidak setuju
40.0%
hanya batuk pilek biasa dan tidak perlu diobati karena akan sembuh
kesehatan tersebut.
91
1.1%
20.8% 27.7% sangat setuju
setuju
tidak setuju
50.4%
dan tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendrinya terkait
4. apabila balita ibu mengalami BAB terus menerus dengan disertai mual
4.0% 0.0%
sangat setuju
30.3%
setuju
tidak setuju
65.7%
apabila balita ibu mengalami buang air besar terus menerus dengan
1.9%
17.8%
sangat setuju
setuju
46.1%
tidak setuju
34.2%
6. ibu rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan balita di
tidak setuju
44.2%
memantau)
1.7%
20.0% sangat setuju
32.6%
setuju
tidak setuju
45.7%
terkait masalah kesehatan yaitu sangat setuju 32,6% dan setuju 45,7%.
9.9% 1.0%
sangat setuju
38.9%
setuju
tidak setuju
50.2%
c. Perilaku
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada balita di Kelurahan Karangayu
(n=25)
48.0%
60.0%
6.2%
20.4%
selalu
sering
47.5% jarang
25.9% tidak pernah
2. Saya selalu buka jendela dan pintu setiap hari agar sirkulasi lancer
3.4%
18.6%
selalu
sering
51.5% jarang
26.5%
tidak pernah
mengenai selalu buka jendela dan pintu setiap hari agar sirkulasi lancer
10.0% 2.0%
30.8% selalu
sering
jarang
tidak pernah
57.2%
0.2%
19.9%
selalu
44.2% sering
jarang
tidak pernah
35.7%
0,2%.
5.9% 2.9%
selalu
sering
32.5%
jarang
58.7%
tidak pernah
5.9% 2.9%
selalu
sering
32.5%
jarang
58.7%
tidak pernah
mengenai Ibu memilih bahan makanan yang mengandung zat gizi yang
2,9%.
0.9%
26.0% 27.2%
selalu
sering
jarang
45.9% tidak pernah
lengan panjang dan memberikan lotion anti nyamuk pada balita secara
1.5%
20.0%
selalu
sering
49.6% jarang
Diagram 3.2.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita anak usia
sekolah 3 bulan terakhir (n : 31)
Karies Gigi Kecanduan Gadget
ISPA Gizi Kurang
Scabies
4%
10%
16% 45%
25%
sebanyak 14 anak (45%), Kecanduan gadget 8 anak (25%), ISPA 5 anak (16%),
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
40.0%
61.3%
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai karies gigi pada anak usia sekolah
di Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
27.5%
72.5%
gigi
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 Makanan manis seperti coklat dan permen
dapat menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
10.1%
89.1%
manis seperti coklat dan permen tidak dapat menyebabkan karies gigi.
102
3) Salah satu tanda dan gejala pada karies gigi adalah nyeri pada gigi yang
berlubang
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 Salah satu tanda dan gejala pada karies
gigi adalah nyeri pada gigi yang berlubang pada anak usia
sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
7.6%
92.3%
satu tanda dan gejala pada karies gigi adalah nyeri pada gigi yang
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 Kebiasaan minum susu sebelum tidur
dapat menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di rw
1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
2.3%
97.7%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 Tidak menjaga kebersihan gigi dapat
menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=31)
Benar Salah
2%
99%
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai Kecanduan gadget dapat merubah
perilaku pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=31)
Benar Salah
2.3%
97.7%
belum mengetahuinya.
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai Gadget merupakan kebutuhan
yang harus terpenuhi pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=31)
Benar Salah
29.6%
70.4%
sisanya tidak.
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Kecanduan gadget dapat
menyebabkan gangguan pada mata pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
4.2%
95.8%
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai Sinar radiasi pada gadget
dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan mata (n=31)
Benar Salah
2.1%
97.9%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Frekuensi dan posisi
penggunaan gadget di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
45.7%
54.3%
tetapi ada 54,3% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
11) Gizi buruk merupakan keadaan seseorang kekurangan konsumsi zat gizi
dan nutrisi
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai Gizi buruk merupakan
keadaan seseorang kekurangan konsumsi zat gizi dan
nutrisi (n=31)
Benar Salah
32.1%
67.9%
kekurangan konsumsi zat gizi dan nutrisi, akan tetapi ada 32,1% anak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai Gizi buruk berdampak pada
pertumbuhan dan kesehatan anak pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
12.1%
87.9%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 13 mengenai Gizi buruk ditandai dengan
penurunan berat badan (n=31)
Benar Salah
23.1%
76.9%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 76,9% anak usia sekolah mengetahui
bahwa Gizi buruk ditandai dengan penurunan berat badan, akan tetapi
ada 23,1% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai kurangnya asupan nutrisi
dapat menyebabkan gizi buruk pada anak usia sekolah di rw
1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
13.6%
86.4%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 86,4% anak usia sekolah mengetahui
tetapi ada 13,6% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
110
Benar Salah
10.7%
89.3%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 89,3% anak usia sekolah mengetahui
bahwa Asupan nutrisi yang cukup dapat mencegah gizi buruk, akan tetapi
ada 10,7% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 16 mengenai ISPA adalah penyakit yang
menyerang hidung pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=31)
Benar Salah
10.4%
89.6%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 89,6% anak usia sekolah mengetahui
bahwa ISPA adalah penyakit yang menyerang hidung, akan tetapi ada
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai ISPA disebabkan oleh virus
pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
20.1%
79.9%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 79,9% anak usia sekolah mengetahui
bahwa ISPA disebabkan oleh virus, akan tetapi ada 20,1% anak usia
Benar Salah
51.4% 48.6%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 48,9% anak usia sekolah mengetahui
bahwa Salah satu penyebab ISPA adalah sering meminum es, akan tetapi
ada 51,4% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
19) Tanda dan gejala ISPA adalah hidung tersumbat dan keluar ingus terus
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 19 mengenai Tanda dan gejala ISPA di rw
1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
19.4%
80.6%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 80,6% anak usia sekolah mengetahui
bahwa Tanda dan gejala ISPA adalah hidung tersumbat dan keluar ingus
terus menerus atau batuk dan pilek, akan tetapi ada 19,4% anak usia
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai ISPA tidak dapat menular pada
anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
14.3%
85.7%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 85,7% anak usia sekolah mengetahui
bahwa ISPA tidak dapat menular, akan tetapi ada 14,3% anak usia sekolah
21) Scabies merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 21 mengenai Scabies merupakan penyakit
infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu pada anak usia
sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
10.4%
89.6%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 89,6% anak usia sekolah mengetahui
kutu, akan tetapi ada 10,4% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 22 mengenai Scabies dapat menular
melalui kontak kulit secara langsung Karangayu (n=31)
Benar Salah
20.1%
79.9%
dapat menular melalui kontak kulit secara langsung, akan tetapi ada
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 23 mengenai Scabies menyebabkan gatal-
gatal di kulit (n=31)
Benar Salah
4.9%
95.1%
didapatkan data bahwa 95,1% anak usia sekolah mengetahui bahwa Scabies
menyebabkan gatal di kulit, akan tetapi ada 4,9% yang belum mengetahui
24) Scabies biasanya ditandai dengan kemunculan ruam pada area kulit
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 24 mengenai Scabies biasanya ditandai
dengan kemunculan ruam pada area kulit (n=31)
Benar Salah
4.9%
89.6%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 89,6% anak usia sekolah mengetahui
kulit, akan tetapi ada 4,9% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 25 mengenai Keluarga beresiko tinggi
terkena penyakit scabies pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
41.9%
58.1%
scabies, akan tetapi ada 41,9% anak usia sekolah yang belum
b. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada anak usia sekoah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
39%
61%
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai masalah kesehatan anak usia sekolah di Kelurahan
Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
00%
30% 40%
30%
2) Menggosok gigi yang baik adalah setelah sarapan dan sebelum tidur
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
30%
60%
yang baik adalah setelah sarapan dan sebelum tidur pada malam hari,
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
18%
40%
42%
anak
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
20%
32%
48%
menderita ISPA
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju
52% 48%
menderita ISPA ada sebanyak 52% warga setuju dan yang lainnya
6) ISPA hanya batuk dan pilek biasa akan sembuh dengan sendirinya
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 6
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
06% 06%
88%
bahwa ISPA hanya batuk dan pilek biasa dan tidak perlu diobati karena
121
akan sembuh dengan sendirinya, ada sebanyak 88% warga tidak setuju
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 7
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
06%
36%
58%
ada sebanyak 58% warga tidak setuju dan sebanyak 36% setuju dan 6%
sangat setuju.
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 8
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
10%
38%
52%
gizi buruk, ada sebanyak 52% setuju dan sebanyak 38% sangat setuju
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 9
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
12%
32%
56%
sebanyak 56% setuju dan 32% tidak setuju dan 12% sangat setuju
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 10
mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
28%
48%
24%
adasebanyak 48% tidak setuju dan sebanyak 28% sangat setuju dan
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan warga terhadap pencegahan Masalah Kesehatan pada
anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
35%
65%
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam perilaku Masalah Kesehatan pada
anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
13%
21%
66%
menggosok gigi secara rutin untuk mencegah karies gigi, 21% warga
sering menggosok gigi secara rutin, dan 13% jarang menggosok gigi
secara rutin.
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam pencegahan Masalah Kesehatan
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
02%
14%
84%
pasta gigi, 14 sering dan 2% warga menggosok gigi dengan pasta gigi
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 3 dalam pencegahan Masalah Kesehatan
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
20% 22%
58%
sebanyak 58% anak usia sekolah sering bermain gadget lebih dari 3 jam
dalam sehari, 22% selalu dan 20% warga jarang bermain gadget lebih
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 dalam pencegahan Masalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
18%
46%
36%
Semarang Barat ada 46% anak usia sekolah yang jarang bermain gadget
hingga melupakan tugas sekolah, 36% sering melakukan dan 18% selalu
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 dalam pencegahan Masalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
12%
48%
40%
selalu membuka jendela, 40% yang sering dan 12% jarang membuka
jendelanya.
127
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam pencegahanMasalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
29%
43%
28%
Semarang Barat ada sebanyak 43% anak yang memberikan obat batuk
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 7 dalam pencegahanMasalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=180)
Selalu Sering Jarang
14%
22%
64%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam pencegahan masalah kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
2.2%
25.2%
34.4%
38.2%
Semarang Barat hanya ada 25,2% anak yang menunda makan, 38,2%
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 dalam pencegahanMasalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
20% 26%
54%
tangan, 26% selalu dan 20% jarang mencuci tangan untuk mengurangi
penularan scabies.
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 10 dalam pencegahan masalah kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
22%
47%
31%
membersihkan rumah secara rutin, 31% anak sering dan 47% jarang
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita remaja 3 bulan
terakhir (n : 28)
Desminore Merokok Insomnia
33%
39%
28%
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Baik Cukup
17.8%
82.2%
penduduk terkait masalah kesehatan yaitu baik 17,8% dan cukup 82,2%.
1) Disminore adalah perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram
ringan
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai Disminore pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
47.5%
52.5%
menganggap nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada
2) Gejala utama desminore yaitu nyeri dapat tajam, tumpul, atau menetap.
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai tanda dan gejala desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
49.1% 50.9%
sisanya (49,1%) mengatakan bahwa hal tersebut bukan tanda dan gejala
Diagram 3.3.1.3
27.7%
72.3%
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai dampak buruk desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
45.2%
54.8%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai cara mengatasi desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
42%
58%
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian insomnia pada remaja
di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
33.0%
67.0%
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai Faktor resiko Insomnia pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
51.5% 48.5%
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Faktor penyebab insomnia pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
31.5%
68.5%
9) Dampak insomnia
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai Dampak insomnia
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
33.8%
66.2%
insomnia.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Pencegahan insomnia
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Tidak
14.5%
85.5%
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.5%
75.5%
pusat akan tetapi ada 24,5% remaja yang belum mengetahui hal ini.
137
Diagram 3.3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
14.7%
85.3%
seperti halusinasi akan tetapi ada 24,7% remaja yang belum mengetahui
hal ini.
13) Muncul rasa bersalah saat Pengguna NAPZA gagal untuk berhenti dari
penyalahgunaan NAPZA
Diagram 3.3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 13 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
16.5%
83.5%
14) NAPZA yang membuat orang kencanduan karena efeknya kuat adalah
ganja
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
28.5%
72.5%
efeknya kuat adalah ganja akan tetapi ada 28,5% remaja yang belum
15) Salah satu efek yang sangat merugikan dari penggunaan NAPZA adalah
Diagram 3.3.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
hubungan intim
Diagram 3.3.1.16
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
17) Penyakit menular seksual ditandai dengan ruam atau lepuh, keputihan
Diagram 3.3.1.17
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.5%
75.5%
Diagram 3.3.1.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
34.5%
65.5%
transfusi darah atau berbagi pakai jarum suntik dengan penderita akan
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 19 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
21.5%
78.5%
hubungan intim, baik secara vaginal, anal (melalui dubur), atau oral
(melalui mulut) akan tetapi ada 21,5% remaja yang belum mengetahui
hal ini.
142
20) Penyakit menular seksual tidak disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
Diagram 3.3.1.20
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit akan tetapi ada 29,5% remaja
21) Efek samping yang dialami oleh perokok tidak akan dialami oleh orang
Diagram 3.3.1.21
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 21 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.2%
75.8%
mengetahui bahwa Efek samping yang dialami oleh perokok tidak akan
salah akan tetapi ada 24,2% remaja yang belum mengetahui hal ini.
22) Rokok tidak bisa menyebabkan ketagihan atau kecanduan serta tidak
Diagram 3.3.1.22
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 22 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
25.5%
74.5%
kecanduan serta tidak menyebabkan penuaan dini akan tetapi ada 25,5%
23) Penasaran atau hanya coba-coba merupakan alasan utama remaja ingin
merokok
Diagram 3.3.1.23
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 23 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
22.5%
77.5%
kecanduan serta tidak menyebabkan penuaan dini akan tetapi ada 22,5%
24) Kandungan dalam rokok seperti nikotin dapat menyebabkan plak pada
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 24 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
27.5%
72.5%
akan tetapi ada 22,5% remaja yang belum mengetahui hal ini.
25) Zat yang ada didalam rokok merupakan zat yang mampu membuat
Diagram 3.3.1.25
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 25 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
20.5%
79.5%
pusat akan tetapi ada 20,5% remaja yang belum mengetahui hal ini.
146
b. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai penanganan desminore pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Baik Cukup
14.2%
85.8%
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai desminore pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.8%3.2%
41%
55.0%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 55% remaja tidak setuju bila
147
2) Pencegahan yang tepat pada nyeri haid dapat mengurangi nyeri haid
yang berlebihan
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai pencegahan desminore pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
38.9%
61.1%
pencegahan yang tepat pada nyeri haid dapat mengurangi nyeri haid
yang berlebihan sedangkan 38,9% sisanya juga setuju akan hal tersebut.
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai cara mengatasi insomnia 9 pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.7%
50.4% 48.9%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai insomnia pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.7%
46.6% 52.7%
Diagram 3.3.2.5
52% 48%
47,8% remaja tidak setuju setuju dan yang lainnya sebanyak 52,2%
47%
53%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 7
mengenai PMS pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Tidak setuju Sangat tidak setuju
47%
53%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa PMS dapat menular
melalui oral maupun anal seks sebanyak 52,7% ,dan 47,3% sangat tidak
setuju.
umum
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 8
mengenai PMS pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Tidak setuju Sangat tidak setuju
47%
53%
9) Menghirup udara yang bebas asap rokok mrupakan hak asasi manusia
Diagram 3.3.2.4
47%
53%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa Menghirup udara yang
bebas asap rokok mrupakan hak asasi manusia sebanyak 52,7% ,dan
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 10
mengenai Perilaku merokok pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Tidak setuju Sangat tidak setuju
47%
53%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa remaja lebih merasa
percaya diri jika sedang merokok sebanyak 52,7% ,dan 47,3% sangat
tidak setuju
d. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan remaja terhadap masalah kesehatan pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Baik Cukup
Tidak setuju Sangat tidak setuju
8.2%
92.8%
penanganan masalah kesehatan pada remaja yaitu baik 8,2, % dan cukup
92,8%
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam pencegahan desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.8%
36.4%
43.7%
19.1%
membacanya, 43,7% jarang dan ada 0,8% remaja tidak pernah membaca
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam pencegahan desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
14%
11.5%
65.0%
jika nyeri haid, 14% selalu, 11,5% sering dan 10% remaja tidak pernah.
Diagram 3.3.3.3
23.7%
66.4%
13.7%
33.6% 52.7%
Semarang Barat ada 52,7% remaja yang selalu menciptakan kamar tidur
yg nyaman agara lebih cepat tidur 33,6% sering melakukan dan 13,7%
38.2%
61.8%
menolak tawaran napza ada sebanyak 61,8% remaja, 38,2% yang sering
menolak.
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam pencegahan NAPZA pada remaja
di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.7%
18.3%
40.5%
40.5%
ada sebanyak 40,5% remaja yang selalu Saya selalu melakukan pola
hidup sehat dan kegiatan positif untuk tidak mencoba coba narkoba
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 7 dalam pencegahan PMS pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
7.6%
23.7%
68.7%
melakukan.
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam pencegahan perilaku pada remaja
di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
2.2%
25.2%
34.4%
38.2%
Semarang Barat hanya ada 25,2% remaja yang segera periksa, 38,2%
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 dalam pencegahan Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang
12.2%
26%
61.8%
yang cukup, 26% sering dan 12,2% jarang menjadwalkan istirahat yang
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 10 dalam pencegahan Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang
19.1%
20.6% 60.3%
Diagram 3.4.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita dewasa 3 bulan
terakhir (n : 43)
Hipertensi Asam urat DM TB Paru
5%
10%
53%
32%
a. Pengetahuan
Diagram 3.8.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa berdasarkan pengetahuan
mengenai Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA Mamae pada warga
di Kelurahan Karangayu (n=43)
Baik Cukup Sangat kurang
41.8%
53.4%
penduduk dewasa terkait Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA Mamae
yaitu baik 41,8% , cukup 53,4% , dan sangat kurang 4,6 %. Menggambarkan
pengetahuan yang cukup terkait Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA
Mamae.
pertanyaan pada poin pengetahuan Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA
Mamae :
Diagram 3.8.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai tanda gejala TBC pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
12%
88%
tanda dan gejala dari TBC dan sisanya (12,5%) masyarakat menganggap
Diagram 3.8.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 2 mengenai cara penularan TBC
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
26%
74%
3) Apakah menurut dewasa sesak dan nyeri dada merupakan tanda gejala
TBC ?
Diagram 3.8.1.3
99%
dan nyeri dada merupakan tanda gejala TBC dan 0,9% sisanya
berpendapat sebaliknya.
Diagram 3.8.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 4 mengenai penyebab DM pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
90%
Diagram 3.8.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 5 mengenai pola makan penderita
DM pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
12%
88%
sehari-hari
6) Apakah komplikasi DM
Diagram 3.8.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 6 mengenai komplikasi DM pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
19%
81%
Diagram 3.8.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 7 mengenai pencegahan hipertensi
dengan cara berolahraga pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
03%
97%
Diagram 3.8.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 8 mengenai
pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada penderita
hipertensi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
13%
87%
Diagram 3.8.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 9 mengenai pola tidur
pada penderita hipertensi pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
42%
58%
tidur pada malam hari terganggu dan 42,1 % penduduk tidak ada
10) Apakah menurut dewasa penyakit Asam Urat adalah penyakit yang
Diagram 3.8.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 10 mengenai
pengertian dari asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
06%
94%
11) Apakah menurut dewasa nyeri dan kaku pada sendi adalah tanda gejala
asam urat ?
Diagram 3.8.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 11 mengenai tanda
gejala asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
10%
90%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
mengetahui tanda gejala asam urat dan 10,2 % belum paham tentang
tanda gejala asam uratbahwa pengertian dari asam urat yaitu penyakit
12) Apakah menurut dewasa makanan yang dapat menyebabkan asam urat
tinggi adalah jeroan, kepiting dan udang ?
Diagram 3.8.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 12 mengenai makanan
yang dikonsumsi dapat menyebabkan asam urat tinggi tanda
gejala asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
15%
85%
asam urat dan 14,7 % belum mengetahui makanan yang harus dihindari
13) Apakah menurut dewasa tanda gejala ca mamae yaitu ada benjolan dan
nyeri di daerah sekitar payudara pada wanita ?
Diagram 3.8.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 13 mengenai tanda
gejala ca mamae pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
25%
75%
Benar Salah
50% 50%
15) Apakah menurut dewasa makanan cepat saji, alkohol, daging olahan
dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker ?
Diagram 3.8.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 15 mengenai makanan
yang harus di hindari oleh penderita ca mamae pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
51% 49%
mengetahui makanan cepat saji, daging olahan, dan alkohol yang harus
e. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada dewasa di rw 01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
baik cukup kurang
3.1%
37%
55.8%
kurang 3,1%
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai mengenai masalah kesehatan pada dewasa di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
11.6%
23.3%
16.3%
42%
bahwa yang batuk lebih dari tiga minggu adalah tanda gejala TBC
masyarakat sangat setuju 23,3%, setuju 42%, tidak setuju 16,3%, dan
2) Sering merasa lapar, haus dan sering kencing di malam hari adalah tanda
dan gejala DM
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk poin 2 mengenai sikap
masalah kesehatan di rw.01 kelurahan karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
14.0%
34.9%
51.2%
Semarang Barat bahwa 34,9% warga sangat setuju sering merasa lapar,
haus dan sering kencing di malam hari adalah tanda dan gejala DM, 51,2
hipertensi
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
7.0%
46.5%
46.5%
menyebabkan hiperkolesterol
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai masalah kesehatan warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
11.6%
16.3%
41.9%
23.3%
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
14.0%
51.2%
34.9%
sendi sangat setuju 51,2%, dan setuju 34,9% dan tidak setuju 14%
Diagram 3.3.2.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 6
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
16.2%
45.6%
46.9%
f. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku warga terhadap masalah
kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Baik Cukup Sangat Kurang
20.2%
14.6%
65.1%
jarang 20,2%.
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam pernyataan pada warga di
rw.01Kelurahan Karangayu (n=43)
selalu sering jarang
4.9%
29.5%
65.0%
2) Menggunakan masker saat batuk dan saat berkumpul dengan orang lain
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam perilaku masalah masyarakat pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
14.5% 1.5%
84%
batuk dan saat berkumpul dengan orang lain, 14,5% sering dan 1,5%
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 3 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
19.9% 20%
14.6%
44.9%
Semarang Barat sebanyak 14,6% warga sering priksa kadar gula darah ,
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
13.7% 2.2%
52.7%
33.6%
ada 52,7% warga yang selalu membatasi makanan dan minuman yang
manis, 33,6% sering melakukan dan 13,7% warga jarang minum air
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rt.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
7.6%
38.2%
55.2%
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.7%
18.3%
40.5%
40.5%
mengontrol tekanan darah, 40,5% sering, 18,3% jarang dan 0,7% tidak
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 7 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.7%
28.3% 25.5%
43.5%
kadar kolesterol, 43,5% warga sering, 28,3% warga jarang dan 0,7%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
2.2%
25.2%
34.4%
38.2%
hanya ada 25,2% warga yang selalu menjaga berat badan saya dalam
batas ideal, 38,2% sering, 34,4% jarang dan 2,2% tidak pernah
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
10.2%
38.2%
38.2%
14.4%
mengalami nyeri sendi, 38,2% sering dan 14,4% jarang, dan tidak
pernah 10,2%.
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku masyarakat pada poin
10 dalam perilaku masalah kesehatan pada warga di rw.01
Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
19.1%
20.6% 60.3%
putih 6-8 gelas dlam sehari, 20,6% warga sering dan 19,1% warga
kangkung, sawi, buah pir, apel, persik yang dapat menurunkan resiko
Diagram 3.3.3.11
19.1%
20.6% 60.3%
kangkung, sawi, buah pir, apel, persik yang dapat menurunkan resiko
pembuahan sel kanker, 20,6% warga sering dan 19,1% warga jarang
kangkung, sawi, buah pir, apel, persik yang dapat menurunkan resiko
Diagram 3.4.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita lansia 3 bulan
terakhir (n : 42)
Hipertensi Asam urat DM Stroke
4% 4%
44%
48%
(44%), Asam urat sebanyak 20 orang (48%), DM 2 orang (4%), stroke 2 orang
(4%
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada lansia di RW I Kelurahan
Karangayu (n=42)
baik cukup kurang
8%
39%
53%
penduduk terkait masalah kesehatan yaitu baik 39,0% (17 lansia), cukup
53,0% (22 lansia) dan kurang sebanyak 8,0% (3). Menggambarkan bahwa
183
kesehatan
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai penyebab terjadinya nyeri sendi
pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
45.0%
55.0%
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai penyebab nyeri sendi pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai lokasi nyeri akibat asam urat pada
warga di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
45.0%
55.0%
bahwa asam urat terjadi pada sendi dan 45% (19) lansia sisanya
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai faktor terjadinya asam urat pada
lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
5.0%
95.0%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai penyebab asam urat pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10%
90%
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian DM pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.3%
97.7%
saat gula darah diatas normal dan (2,3%) 1 lansia belum mengetahuinya.
keturunan
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai faktor terjadinya dm pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
1.5%
98.5%
8) Pola makan yang baik merupakan salah satu Tindakan pencegahan dari
penyakit diabetes
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai pencegahan terjadinya DM pada
Lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
1.5%
98.5%
pola makan yang baik maka dapat mencegah terjadinya DM, sisanya
cegah.
188
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai faktor pencetus pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
3.8%
96.2%
10) Kadar gula darah yang tinggi dapat di kontrol oleh insulin
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai pengobatan insulin pada penderita
DM pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
14.5%
85.5%
tinggi
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai pengertina penyakit hipertensi
pada penderita hipertensi pada lansia di rw 01 Kelurahan
Karangayu (n=42)
Benar Salah
20.0%
80.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai akibat konsumsi garam pada
penderita hipertensi pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu
(n=42)
Benar Salah
3.5%
96.5%
13) Merokok pada lansia dapat memicu peningkatan tekanan darah tinggi
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 13
mengenai akibat konsumsi rokok pada penderita hipertensi pada
lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa konsumsi garam berlebih adalah pemicu hipertensi, akan tetapi ada
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai penyebab hipertensi pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai pengobatan pada penderita hipertensi
pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa konsumsi obat hipertensi hanya saat pusing saja, akan tetapi ada
16) Stroke terjdi karen penyumbatan atau pecahnya pembulu darah di otak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 16 mengenai penyebab terjadinya stroke pada
lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa stroke terjadi karena terjatuh , akan tetapi ada (10%) 4 lansia sudah
mengetahui.
193
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai pencegahan stroke pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
4.0%
96.0%
stroke dapat dicegah, akan tetapi ada (4%) 2 lansia mempunyai pendapat
lainnya.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai penyembuhan stroke pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
mengetahuinya.
19) Orang dengan tekanan darah rendah lebih mudah terkena stroke
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 19 mengenai penyebab stroke pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa penyebab stroke adalah hipertensi dan sisanya (10%) 4 lansia tidak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai penyebab stroke pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
bahwa tidak merokok dapat mengurangi resiko terjadinya stroke dan sisanya
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 21 mengenai penyebab TB paru pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
pertanyaan benar.
196
22) Batuk berdahak selama 2-3 minggu tau lebih batuk bercampur darah ,
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 22 mengenai gejala TB paru pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
35.0%
65.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 23 mengenai pengobatan tb pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
bahwa pengobatan tbc 6 bulan harus dituntaskan dan sisanya (2,5%) 1 lansia
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 24 mengenai pengobatan TB pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 25 mengenai komplikasi TB pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
pertanyaan benar.
b. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
dalam mengatasi masalah kesehatan pada lansia di RW I
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sikap
14%
38%
48%
kesehatan pada lansia yaitu baik 38% (16 lansia), cukup 48% (20 lansia), dan
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 1 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
7% 0%
29%
64%
Karangayu didapatkan data bahwa 64% lansia (26) sangat setuju bila
purinsebanyak 29% lansia (13) setuju, 7% lansia (3) tidak setuju dan 0%
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 2 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 0%
36%
64%
Karangayu Semarang Barat bahwa 36% lansia (15) sangat setuju apabila
mengatasi asam urat, sedangkan 64% (27) lansia setuju, dan 0% lansia
yang tidak setuju dan sangat tidak setuju akan hal tersebut.
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 3 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 0%
31%
69%
tinggi gula, 31% (13) lansia setuju, 0% tidak setuju dan 0% sangat tidak
setuju.
201
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 4 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 19%
36%
45%
Karangayu 45% (19) lansia tidak setuju bila diabetes melitus tidak perlu
rutin mengecek kadar gula darahnya, sebanyak 36% (15) lansia sangat
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 5 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
19%
0% 5%
76%
76% (32) tidak setuju, 19% (8) sangat tidak setuju, 5% (2) lansia setuju
Diagram 3.3.2.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 6 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
14% 0%
41%
45%
setuju, sebanyak 41% (17) sangat setuju, 14% (6) tidak setuju, dan 0%
Diagram 3.3.2.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 7 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
2% 17%
45%
36%
dialami walaupun sudah lebih dari 3 minggu karena hal itu tidak
mengganggu aktivitas ada sebanyak 45% (19) lansia tidak setuju, 36%
(15) setuju, 17% (7) lansia sangat setuju, dan sisanya 2% (1) lansia
8) Saya lebih suka menuruti anjuran dokter untuk segera melakukan uji
Diagram 3.3.2.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 8 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
19% 0%
43%
38%
menundanya ada sebanyak 43% (18) lansia sangat setuju, 38% (16)
setuju, 19% (8) tidak setuju, dan 0% lansia sangat tidak setuju akan hal
tersebut.
204
kesehatan
Diagram 3.3.2.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 9 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 0%
29%
71%
besar lansia sebanyak 71% (30) setuju, 29% (12) tidak setuju, 0% lansia
yang sangat setuju dan sangat tidak setuju akan hal tersebut.
Diagram 3.3.2.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 10 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
12% 0%
40%
48%
sebanyak 48% (20) lansia setuju, 40% (17)sangat setuju, 12% (5) tidak
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan lansia dalam mengatasi masalah kesehatan pada lansia
di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
baik cukup kurang
9.0%
43.0%
48.0%
pada persendian
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 1 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
11.0% 17.0%
42.0% 30.0%
2) Mengurangi nyeri sendi karena asam urat dengan rendam air hangat
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 2 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=36)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
8%
23.0%
25.0%
44.0%
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 3 dalam penangana masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
16.0%
25.0%
22.0%
37.0%
tinggi gula dan 7 lansia (16%) tidak pernah menghindari makanan tinggi
gula.
208
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 4 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
14.0% 8.0%
14.0%
64.0%
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 5 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang
7.6%
38.2%
54.2%
lansia (44,0%) jarang melakukan dan ada 4 lansia (9,0%) tidak pernah
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 6 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
9.0% 19.0%
44.0%
33.0%
tinggi kolesterol.
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 7 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
9.0% 19.0%
47.0% 25.0%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 8 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
22.0%
39.0%
17.0%
22.0%
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 9 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
12.0%
30.0%
33.0%
25%
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 10 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di RW I Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
8.0%
28.0%
50.0%
14.0%
sering, 21 lansia (50%) jarang memeriksakan tekanan darah dan 3 lansia (8%)
Diagram 3.4.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita ibu hamil 3 bulan
terakhir (n : 3)
Mual muntah Anemia
33%
67%
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada ibu hamil Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=3)
Baik Cukup
100.0%
masalah kesehatan
1) Anemia
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai nutrisi pada ibu menyusui di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
100.0%
Diagram 3.3.1.2
baik cukup
9.3%
90.7%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai Anemia yang tidak tertangani
menyebabkan penurunan fungsi tubuh pada warga Rw 1 di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
6.7%
93.3%
4) Hipotesi
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai Hipotensi adalah tekanan darah
yang menetap lebih tinggi dari 90/60 mmHg pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
26.8%
73.2%
Hipotensi adalah tekanan darah yang menetap lebih tinggi dari 90/60
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai Hipotensi yang tidak ditangani
dapat mengakibatkan janin tidak berkembang pada warga Rw 1
di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
100%
6) Tanda gejala Hipotensi adalah pusing dan tubuh terasa ringan serta
mudah goyah
Diagram 3.3.1.6
100%
Tanda gejala Hipotensi adalah pusing dan tubuh terasa ringan serta
mudah goyah
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai DM gestasional yaitu meningkatnya
gula darah pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
28.4%
71.6%
gestasional yaitu meningkatnya gula darah saat hamil dan sisanya tidak
8) Ibu Berat badan lebih, melahirkan bayi >4 kg, dan bayi lahir meninggal,
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Ibu Berat badan lebih, melahirkan
bayi >4 kg, dan bayi lahir meninggal, berisiko mengalami GDM
pada warga Rw1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
46%
54%
Ibu Berat badan lebih, melahirkan bayi >4 kg, dan bayi lahir meninggal,
berpendapat sebaliknya.
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 GDM menyebabkan bayi lahir prematur,
kurang gizi pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
baik tidak
43%
57.0%
43% mengetahui
219
10) Insomnia
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Insomnia ibu hamil pada warga Rw 1
di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Tidak
14.5%
85.5%
32.9%
67.1%
tidur, akan tetapi ada 32,9% warga yang belum mengetahui hal ini
12) Pemicu insomnia antara lain karena perubahan fisik maupun kondisi
psikis ibu hamil
Diagram 3. 3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengeahuan
mengenai . Pemicu insomnia antara lain karena perubahan fisik
maupun kondisi psikis ibu hamil pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=3)
Baik Cukup
14.5%
85.5%
psikis ibu hamil, akan tetapi ada 14,5% warga yang belum mengetahui
hal ini.
221
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=3)
Baik Cukup
30%
70%
kesehatan yaitu baik 70% dan cukup 30%. Menggambarkan bahwa hampir
1) Mengkonsumsi tablet tambah darah setiap hari, agar terhindar dari anemia
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai mengkonsumsi tablet tambah darah setiap hari, agar
terhindar dari anemia pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
43%
57%
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai Menghindari makan mentimun dapat mencegah
hipotensi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju
39%
61%
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai Mengkonsumsi makanan manis menyebabkan GDM
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.8%
50.4% 48.9%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai Olah raga untuk meningkatkan kualitas tidur pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.7%
42.7%
56.6%
kualitas tidur sebanyak 42,7% warga setuju dan 0,7% tidak setuju.
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai Batasi konsumsi kafein agar tidur lebih nyaman pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju
43.5%
56.5%
agar tidur lebih nyaman ada sebanyak 56,5% warga setuju dan yang
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan ibu hamil terhadap penanggulangan penyakit anemia,
insomnia dll pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Baik Cukup
51% 49%
Diagram 3.8.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam Mengkonsumsi suplemen zat besi
adalah cara untuk mencegah anemia pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
8.5% 21%
42.9%
27.6%
tambah darah dan ada 8,5% warga tidak pernah m mengkonsumsi tablet
tambah darah .
Diagram 3.8.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam Melakukan pemeriksaan tekanan
darah secara rutin pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
14.7% 1.8%
84%
pemeriksaan tekanan darah secara rutin, 14,7% sering dan 1,8% warga
Diagram 3.8.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 3 dalam pencegahan pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
10.1%
18.3%
71.6%
dan makan makanan yang tinggi serat, 18,3% warga sering dan 10,1%
kadar Hb (Hemoglobin)
Diagram 3.8.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 dalam Melakukan pemeriksaan darah
rutin di laboratorium dapat mengetahui kadar Hb
(Hemoglobin)pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
30.3%
69.7%
5) Makan-makanan yang bergizi (nasi, sayur, buah dan lauk) setiap hari
Diagram 3.8.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 dalam mencegah anemia pada warga rw1
di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
7.6%
25.7%
65.1%
setiap hari, ada sebanyak 65,1% warga yang selalu makan makanan
228
bergizi, 25,7% yang sering dan 7,6% jarang makan makanan bergizi
setiap harinya
Diagram 3.8.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam Menggunakan tambahan bantal
dan guling untuk memposisikan tubuh nyaman di tempat tidur
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
15.6%
29.4% 55.0%
tempat tidu
229
Diagram 3.8.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam Melakukan cek gula darah secara
rutinpada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
51.3% 48.7%
Diagram 3.8.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 Berfikir negatif dan sering terbangun
akibat mimpi buruk pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
2.8%
0.9%
28.4%
67.9%
67.9%
Diagram 3.4.1
Distribusi frekuensi masalah kesehatan yang diderita ibu menyusui 3
bulan terakhir (n : 8)
Payudara bengkak dan lecet ASI tidak keluar
25%
75%
bengkak & lecet 6 orang (75%), ASI tidak keluar sebanyak 2 orang (25%)
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=8)
Baik Cukup
22.0%
88.0%
penduduk terkait masalah kesehatan yaitu baik 88% dan cukup 22%.
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai nutrisi pada ibu menyusui di
Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
27.5%
72.5%
(72,5%) penduduk menganggap nutrisi yang tepat bagi ibu dan anak,
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai nutrisi ibu menyusui berguna untuk
proses memproduksi asi pada warga Rw 1di Kelurahan
Karangayu (n=8)
baik cukup
9.3%
90.7%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai Nutrisi ibu menyusui berguna
untuk meningkatkan produksi ASI pada warga Rw 1 di
Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
7.6%
92.3%
4) ASI tidak bisa keluar adalah tidak keluarnya ASI dari puting ibu
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai ASI tidak bisa keluar adalah tidak
keluarnya ASI dari puting ibu di Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
0.8%
99.2%
keluar adalah tidak keluarnya ASI dari puting ibu lebih dari 3 hari
5) ASI susu yang tidak keluar dari puting ibu adalah masalah yang sering
terjadi pada ibu pasca melahirkan terutama ibu yang baru lahiran pertama
kali
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai ASI susu yang tidak keluar dari
puting pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
100%
tidak keluar dari puting ibu adalah masalah yang sering terjadi pada ibu
6) ASI susu yang tidak keluar jika tidak segera ditangani akan
Diagram 3.3.1.6
97.7%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
mengetahui bahwa ASI susu yang tidak keluar jika tidak segera
7) ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama atau
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai ASI ekslusif adalah pemberian ASI
saja selama 6 bulan pertama atau tambahan makan dan minum
lainnya pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
1.5%
98.5%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
bahwa ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama
(usia 0-6bulan)
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Apakah ibu meberikan ASI tanpa
makanan tambahan selama 6 bulan pertama (usia 0-6bulan) pada
warga Rw1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
1.5%
98.5%
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai ibu sehari-hari memberikan ASI
serta makanan tambahan atau susu formula sebelum usia 6 bulan
pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
3.8%
96.2%
bahwa Ibu tidak memberikan ASI serta makanan tambahan atau susu
10) Perubahan warna ASI beberapa hari sekali dapat mengurangi bengkak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Perubahan warna ASI beberapa
hari sekali dapat mengurangi bengkak pada payudara ibu pada
warga Rw1di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Tidak
14.5%
85.5%
payudara ibu, akan tetapi ada 14,5% warga yang belum mengetahui
32.8%
67.2%
pada payudara atau mastitis, akan tetapi ada 14,5% warga yang belum
32.8%
67.2%
pada payudara atau mastitis, akan tetapi ada 14,5% warga yang belum
Diagram 3. 3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai Apakah ibu mempunyai penyakit tertentu sehingga
tidak memberikan ASI selama 6 bulan pada warga Rw1 di
Kelurahan Karangayu (n=8)
tidak Iya
0.1%
99.9%
27.5%
72.5%
15) Ibu pernah diberikan anjuran oleh dokter harus memberikan ASI saja
selama 6 bulan
Diagram 3. 3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai penanganan Ibu pernah diberikan anjuran oleh dokter
harus memberikan ASI saja selama 6 bulan pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
Baik Cukup
17.0%
83.0%
Karangayu Semarang Barat didapatkan data bahwa 83% warga Ibu pernah
diberikan anjuran oleh dokter harus memberikan ASI saja selama 6 bulan,
akan tetapi ada 17% warga yang belum mengetahui hal ini
242
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=8)
Baik Cukup
26%
74%
terkait masalah kesehatan yaitu baik 74% dan cukup 26%. Menggambarkan
bahwa hampir penduduk memiliki sikap yang cukup baik mengenai masalah
kesehatan.
43%
57%
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai Menghindari makan mentimun dapat mencegah
hipotensi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat setuju tidak setuju
11%
89%
Apakah ibu memberi ASI saja pada bayi yang berusia kurang dari 6
Diagram 3.3.2.3
48.9% 50.4%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai Bila ibu pergi apakah tetap memberikan ASI pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.7%
42.7%
56.6%
Karangayu Semarang Barat warga sangat setuju bila Olah raga untuk
245
Bila ibu pergi tetap memberikan ASI sebanyak 42,7% warga setuju dan
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai Apakah ibu menyusui bayi setelah lahir pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat setuju Setuju
100.0%
agar tidur lebih nyaman ada sebanyak 100% warga sangat setuju
c. Perilaku
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=8)
Baik Cukup
40%
60%
B. Analisa Data
Ringkasan
No Data Kesimpulan
Laporan
Agregat Balita
1 Kategori data :
a. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang ISPA Cukup : 80% Tingkat resiko terjadinya
b. Tingkat sikap ibu balita tentang ISPA (20 responden) masalah kesehatan ISPA pada
c. Tingkat perilaku ibu balita tentang ISPA Cukup : 60% balita di RW I Kelurahan
(15 responden) Karangayu paling banyak pada
Hasil FGD : Cukup : 60% kategori sedang karena
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa (15 responden) mayoritas tingkat pengetahuan
Kader dan perwakilan ibu balita didapatkan data ibu balita baik sebanyak 80%
terbanyak yaitu balita mengalami ISPA karena (20 responden). Dimana faktor
mayoritas ibu balita belum menerapkan cuci yang paling berpengaruh
tangan sebelum makan kepada anaknya adalah sikap ibu balita untuk
sehingga anak terbiasa memasukkan makanan menangani masalah kesehatan
apa saja yang dia pegang langsung ke dalam dalam kategori cukup sebanyak
mulut. 60% (15 responden).
Agregat Remaja
1 Kategori data :
a. Tingkat pengetahuan remaja perempuan Cukup : 82,2% Tingkat resiko terjadinya
tentang Disminore (23 responden) masalah kesehatan Disminore
b. Tingkat sikap remaja perempuan tentang Cukup : 85,8% pada remaja perempuan di RW
Disminore (24 responden) I Kelurahan Karangayu paling
c. Tingkat perilaku remaja perempuan tentang Cukup : 92,8% banyak pada kategori sedang
Disminore (26 responden) karena mayoritas tingkat
pengetahuan remaja
Hasil FGD : perempuan cukup sebanyak
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa 82,2% (23 responden). Dimana
Kader dan perwakilan remaja didapatkan data faktor yang paling berpengaruh
terbanyak yaitu mayoritas remaja belum adalah sikap remaja perempuan
mengetahui cara mengatasi nyeri saat menstruasi untuk menangani masalah
serta remaja menganggap nyeri menstruasi kesehatan dalam kategori
adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan cukup sebanyak 85,8% (24
sendirinya. responden).
248
Ringkasan
No Data Kesimpulan
Laporan
Agregat Dewasa
1 Kategori data :
a. Tingkat pengetahuan dewasa tentang Cukup : 53,4% Tingkat resiko terjadinya
Hipertensi (23 responden) masalah kesehatan Hipertensi
b. Tingkat sikap dewasa tentang Hipertensi Baik : 55,8% pada dewasa di RW I
c. Tingkat perilaku dewasa tentang Hipertensi (24 responden) Kelurahan Karangayu paling
Baik : 65,1% banyak pada kategori sedang
Hasil FGD : (28 responden) karena mayoritas tingkat
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa pengetahuan dewasa cukup
Kader dan perwakilan dewasa didapatkan data sebanyak 53,4% (23
terbanyak yaitu dewasa mengalami Hipertensi responden). Dimana faktor
karena mayoritas dewasa sering mengonsumsi yang paling berpengaruh
makanan yang asin, goreng-gorengan dan ada adalah sikap dewasa untuk
juga yang memiliki riwayat Hipertensi menurun. menangani masalah kesehatan
dalam kategori baik sebanyak
55,8% (24 responden).
Agregat Lansia
1 Kategori data :
a. Tingkat pengetahuan lansia tentang asam urat Cukup : 53% Tingkat resiko terjadinya
b. Tingkat sikap lansia tentang asam urat (22 responden) masalah kesehatan Asam Urat
c. Tingkat perilaku lansia tentang asam urat Cukup : 48% pada lansia di RW I Kelurahan
(20 responden) Karangayu paling banyak pada
Hasil FGD : Cukup : 48% kategori sedang karena
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa (20 responden) mayoritas tingkat pengetahuan
Kader dan perwakilan lansia didapatkan data lansia cukup sebanyak 53% (22
terbanyak yaitu lansia mengalami Asam Urat responden). Dimana faktor
karena mayoritas lansia memiliki kebiasaan yang paling berpengaruh
makan makanan yang mengandung tinggi purin adalah sikap lansia untuk
(misalnya kangung, jeroan, jamur, kacang- menangani masalah kesehatan
kacangan, daging merah, bayam, nanas, nangka) dalam kategori cukup sebanyak
dan makanan laut (misalnya udang, tiram, 48% (20 responden).
kepiting, kerang).
Ringkasan
No Data Kesimpulan
Laporan
Agregat Ibu Menyusui
1 Kategori data :
a. Tingkat pengetahuan tentang payudara Baik : 88% Tingkat resiko terjadinya
bengkak & lecet (mastitis) (7 responden) masalah kesehatan mastitis
b. Tingkat sikap tentang payudara bengkak & Baik : 74% pada ibu menyusui di RW I
lecet (mastitis) (6 responden) Kelurahan Karangayu paling
c. Tingkat perilaku tentang payudara bengkak & Baik : 60% banyak pada kategori rendah
lecet (mastitis) (5 responden) karena mayoritas tingkat
pengetahuan ibu menyusui baik
Hasil FGD : sebanyak 88% (7 responden).
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa Dimana faktor yang paling
Kader dan perwakilan ibu menyusui didapatkan berpengaruh adalah sikap ibu
data terbanyak yaitu ibu menyusui mengalami menyusui untuk menangani
lecet dan bengkak payudara karena frekuensi masalah kesehatan dalam
anak dalam menyusu, anak menyusu hanya pada kategori baik sebanyak 74% (6
satu payudara dan tergigit oleh anaknya saat responden).
menyusu.
250
E = Risiko parah
F = Minat masyarakat
D. Diagnosis Keperawatan
Anak usia Psikologis Integritas ego D.0099 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
sekolah b.d kurang terpapar informasi
Anak usia Perilaku Penyuluhan dan D.0117 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
sekolah pembelajaran b.d ketidakmampuan mengatasi
masalah
Dewasa Perilaku Penyuluhan dan D.0116 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d
pembelajaran kompleksitas program
perawatan/pengobatan
Lansia Perilaku Penyuluhan dan D.0116 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d
pembelajaran kompleksitas program
perawatan/pengobatan
Ibu Hamil Psikologis Integritas ego D.0099 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b.d kurang terpapar informasi
Agregat Ibu Menyusui dengan Payudara Bengkak dan Putting Lecet (Mastitis)
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
Agregat Balita
1 Pemeliharaan Setelah dilakukan intervensi Ibu dan Memberikan Observasi Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
Kesehatan Tidak keperawatan selama 1x45 menit balita pendidikan - Identifikasi perilaku upaya psikomotor penjelasan b. Kader
Efektif diharapkan pemeliharaan kesehatan kesehatan yang dapat dan afektif mngenai c. Ketua
kesehatan meningkat dengan ditingkatkan pengertian RT/RW
kriteria hasil: Terapeutik tentang ispa d. Petugas
a. Menunjukkan perilaku - Berikan lingkungan yang b. Memberikan puskesmas
adaptif dari sedang (3) mendukung kesehatan edukasi tentang
menjadi meningkat (5) Edukasi tanda gejala
b. Menunjukkan pemahaman - Anjurkan menggunakan air hipertensi
perilaku sehat dari cukup bersih dan sabun c. Memberikan
menurun (2) menjadi cukup - Anjurkan memberantas edukasi
meningkat (4) jentik dirumah seminggu penatalaksaan
c. Kemampuan menjelaskan sekali ispa pada balita
perilaku sehat dari cukup - Anjurkan makan sayur dan d. Memberikan
menurun (2) menjadi cukup buah setiap hari edukasi
meningkat (4) - Anjurkan melakukan pencegahan
aktivitas fisik setiap hari ispa pada balita
2 Perilaku Setelah dilakukan intervensi Balita Memberikan Observasi: Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
Kesehatan keperawatan selama 1x45 menit edukasi dan - Identifikasi perilaku upaya psikomotor edukasi b. Kader
Cenderung diharapkan perilaku kesehatan demonstrasi kesehatan yang dapat , afektif tindakan yang c. Ketua
Berisiko meningkat dengan kriteria hasil: tindakan digunakan akan dilakukan RT/RW
a. Penerimaan terhadap Terapeutik b. Mengajarkan d. Petugas
perubahan status kesehatan - Berikan lingkungan yang fisioterapi dada puskesmas
dari cukup menurun mendukung kesehatan
menurun (2) menjadi - Orientasi pelayanan
cukup meningkat (4) kesehatan yang dapat di
b. Kemampuan melakukan manfaatkan
tindakan pencegahan Edukasi
masalah kesehatan dari - Anjurkan makan sayur dan
cukup menurun menurun buah setiap hari
254
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
(2) menjadi cukup - Anjurkan tidak merokok
meningkat (4) didalam rumah
c. Kemampuan peningkatan - Ajarkan cara etika batuk
kesehatandari cukup
menurun menurun (2)
menjadi cukup meningkat
(4)
3 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Balita Demonstrasi Observasi Kognitif, a. Menjelaskan a. Mahasiswa
Peningkatan keperawatan selama 1x45 menit tindakan - Identifikasi faktor-faktor psikomotor tindakan yang b. Kader
Manajemen diharapkan manejemen yang dapat meningkatkan , afektif akan di lakukan c. Ketua
Kesehatan kesehatan meningkat dengan dan menurunkan motivasi b. Memberikan RT/RW
kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan terapi inhalasi d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk sehat uap sederhana puskesmas
mengurangi resiko dari Terapeutik untuk
cukup menurun menurun - Sediakan materi dan media menurunkan
(2) menjadi cukup pendidikan kesehatan tekanan darah
meningkat (4) - Jelaskan pendidikan tinggiAnjurkan
b. Aktivitas hidup sehari-hari kesehatan sesuai untuk
efektif memenuhi tujuan kesepakatan dilakukan
kesehatan dari cukup - Berikan kesempatan untuk secara mandiri
menurun menurun (2) bertanya
menjadi cukup meningkat Edukasi
(4) - Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perialaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
255
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
Agregat Anak Usia Sekolah
1. Perilaku Setelah dilakukan intervensi Kelompok Pendidikan Intervensi utama : Promosi Kognitif, a. Dilakukan a. Mahasiswa
kesehatan keperawatan selama 1x45 menit anak usia Kesehatan perilaku upaya kesehatan psikomotor edukasi tentang b. Petugas
cenderung diharapkan perilaku kesehatan sekolah dan (I.12472) dan afektif kesehatan gigi Puskesmas
beresiko membaik dengan kriteria hasil Demonstrasi Observasi : melalui c. Kader
(D.0099) (L.12107) - Identifikasi perilaku upaya audiovisual d. Ketua RT/RW
a. Penerimaan terhadap status kesehatan yang dapat b. Dilakukan
kesehatan dari menurun (1) digunakan edukasi cara
menjadi sedang (3) Terapeutik : pencegahan
b. Kemampuan melakukan - Berikan lingkungan yang karies gigi
tindakan pencegahan mendukung kesehatan c. kesehatan
masalah kesehatan dari Edukasi : setempat dalam
menurun (1) menjadi - Anjurkan menimbang balita pelaksanaan
sedang (3) setiap bulan perilaku hidup
c. Kemampuan peningkatan - Anjurkan menggunakan air bersih dan sehat
kesehatan dari sedang (3) bersih (PHBS).
menjadi meningkat (5) - Anjurkan mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun
- Anjurkan memberantas
jentik dirumah seminggu
sekali
- Anjurkan makan sayur dan
buah setiap hari
- Anjurkan tidak merokok
didalam rumah
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Pendidikan Edukasi perilaku upaya Kognitif, a. Dilakukan a. Mahasisw
pemeliharaan keperawatan selama 1x45 menit anak usia Kesehatan Kesehatan (I.12435) psikomotor edukasi tentang b. Petugas
kesehatan diharapkan pemeliharaan sekolah dan Observasi : dan afektif kesehatan gigi Puskesmas
(D.0117) kesehatan membaik dengan Demonstrasi - identifikasi kesiapan dan melalui c. Kader
kriteria hasil:(L.12106) kemampuan menerima audiovisual d. Ketua RT/RW
a. Menunjukkan perilaku informasi b. Dilakukan
adaktif dari sedang (3) Terapeutik : edukasi cara
menjadi meningkat (5)
256
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
b. Menunjukan pemahaman - Sediakan materi dan media pencegahan
perilaku sehat dari cukup pendkes karies gigi
menurun (2) menjadi - Jadwalkan pendkes sesuai c. kesehatan
cukup meningkat (4) kesepakatan setempat dalam
c. Kemampuan menjalankan - Berikan kesempatan untuk pelaksanaan
perilaku sehat dari sedang bertanya perilaku hidup
(3) menjadi meningkat (4) Edukasi : bersih dan sehat
- Ajarkan perilaku hidup (PHBS).
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Pendidikan Edukasi perilaku upaya Kognitif, a. Dilakukan a. Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 1x45 menit anak usia Kesehatan kesehatan (I.12435) psikomotor edukasi tentang b. Petugas
manajemen diharapkan manajemen sekolah dan Observasi : dan afektif kesehatan gigi Puskesmas
kesehatan kesehatan membaik dengan Demonstrasi - Identifikasi kesiapan dan melalui c. Kader
(D.0112) kriteria hasil: (L. kemampuan menerima audiovisual d. Ketua
a. Menerapkan program informasi b. Dilakukan RT/RW
perawatan dari sedang (3) - Identifikasi factor-faktor edukasi cara
menjadi meningkat (5) yang dapat meningkatkan pencegahan
b. Aktivitas hidup sehari-hari dan menurunkan motivasi karies gigi
efektif memenuhi tujuan perilaku hidup bersih dan c. kesehatan
kesehatan dari sedang (3) sehat setempat dalam
menjadi meningkat (5) Terapeutik : pelaksanaan
c. Verbalisasi kesulitan - Sediakan materi dan media perilaku hidup
dalam menjalani program pendkes bersih dan sehat
perawatan atau pengobatan - Jadwalkan pendkes sesuai (PHBS).
dari cukup menurun (2) kesepakatan
menjadi cukup menurun - Berikan kesempatan untuk
(4) bertanya
Edukasi :
257
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
- Jelaskan factor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Agregat Remaja
1 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi Kognitif, a. Berikan a. Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 1x45 menit remaja pendidikan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi tentang b. Kader
pengetahuan diharapkan masalah tingkat kesehatan kemampuan menerima dan afektif desminore c. Ketua
pengetahuan teratasi dengan dan informasi b. Berikan RT/RW
kriteria hasil : demonstrasi Terapeutik : edukasi tentang d. Petugas
a. Kemampuan menjelaskan - Sediaka materi dan media tanda gejala puskesmas
pengetahuan tentang suatu pendidikan kesehatan desminore
topik dari menurun (1) - Jadwalkan pendidikan c. Berikan
menjadi sedang (3) kesehatan sesuai edukasi terkait
b. Perilaku sesuai dengan kesepakatan penyebab
pengetahuan dari menurun - Berikan kesepakatan untuk desminore
(1) menjadi sedang (3) bertanya d. Berikan
c. Pertanyaan tentang masalah Edukasi : edukasi terkait
yang dihadapi dari menurun - Jelaskan faktor risiko yang cara mengatasi
(1) menjadi sedang (3) dapat mempengaruhi desminore
d. Persepsi yang keliru kesehatan
terhadap masalah dari - Ajarkan perilaku hidup
menurun (1) menjadi sedang sehat dan bersih
(3)
2 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi : Kognitif, a. Berikan a. Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 1x45 menit remaja edukasi dan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi b. Kader
manajemen diharapkan masalah manajemen demonstrasi kemampuan menerima , afektif tindakan yang c. Ketua
kesehatan kesehatan meningkat dengan tindakan informasi akan dilakukan RT/RW
kriteria hasil : Terapeutik : b. Ajarkan teknik d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk - Sediaka materi dan media relaksasi nafas puskesmas
mengurangi faktor risiko pendidikan kesehatan dalam dan
kompres hangat
258
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
dari menurun (1) menjadi - Jadwalkan pendidikan
sedang (3) kesehatan sesuai
b. Menerapkan program kesepakatan
perawatan dari menurun (1) - Berikan kesepakatan untuk
menjadi sedang (3) bertanya
c. Aktivitas hidup sehari-hari Edukasi :
efektif memenuhi tujuan - Ajarkan manfaat kesehatan
kesehatan dari menurun (1) dan efek fisiologis olahraga
menjadi sedang (3) - Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
kesehatan
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pedinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
3 Pemeliharaan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Demonstrasi Observasi : Kognitif, a. Jelaskan a. Mahasiswa
kesehatan tidak keperawatan selama 1x45 menit remaja tindakan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor tindakan yang b. Kader
efektif diharapkan masalah kemampuan menerima , afektif akan di lakukan c. Ketua
pemeliharaan kesehatan teratasi informasi b. Ajarkan teknik RT/RW
dengan kriteria hasil : Terapeutik : abdominal d. Petugas
a. Menunjukkan perilaku - Sediaka materi dan media streching puskesmas
adaptif dari menurun (1) pendidikan kesehatan exercis
menjadi sedang (3) - Jadwalkan pendidikan c. Anjurkan untuk
b. Menunjukkan perilaku kesehatan sesuai dilakukan
pemahaman sehat dari kesepakatan secara mandiri
menurun (1) menjadi sedang - Berikan kesepakatan untuk
(3) bertanya
c. Kemampuan menjalankan Edukasi :
perilaku sehat dari menurun - Ajarkan manfaat kesehatan
(1) menjadi sedang (3) dan efek fisiologis olahraga
d. Meningkatkan perilaku - Jelaskan jenis latihan yang
sehat menurun (1) menjadi sesuai dengan kondisi
sedang (3) kesehatan
259
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pedinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
Agregat Dewasa
1 Perilaku Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
kesehatan keperawatan selama 1x45 menit dewasa pendidikan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi tentang b. Kader
cenderung diharapkan perilaku kesehatan kesehatan kemampuan menerima dan afektif hipertensi c. Ketua
beresiko membaik dengan kriteria hasil : dan informasi b. Memberikan RT/RW
a. Penerimaan terhadap status demonstrasi Terapeutik : edukasi tentang d. Petugas
kesehatan dari menurun (1) - Sediaka materi dan media tanda gejala puskesmas
menjadi sedang (3) pendidikan kesehatan hipertensi
b. Kemampuan melakukan - Jadwalkan pendidikan c. Memberikan
tindakan pencegahan kesehatan sesuai edukasi terkait
masalah kesehatan dari kesepakatan komplikasi
menurun (1) menjadi - Berikan kesepakatan untuk hipertensi
sedang (3) bertanya d. Memberikan
c. Kemampuan peningkatan Edukasi : edukasi
kesehatan dari sedang (3) - Jelaskan faktor risiko yang terhadap cara
menjadi meningkat (5) dapat mempengaruhi pencegahan
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
sehat dan bersih
2 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi : Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 1x45 menit dewasa edukasi dan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi b. Kader
manajemen diharapkan masalah manajemen demonstrasi kemampuan menerima , afektif tindakan yang c. Ketua
kesehatan kesehatan meningkat dengan tindakan informasi akan dilakukan RT/RW
kriteria hasil : Terapeutik : b. Mengajarkan d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk - Sediaka materi dan media terapi Brisk puskesmas
mengurangi faktor risiko pendidikan kesehatan walking
dari menurun (1) menjadi exercise
sedang (3)
260
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
b. Menerapkan program - Jadwalkan pendidikan
perawatan dari menurun (1) kesehatan sesuai
menjadi sedang (3) kesepakatan
c. Aktivitas hidup sehari-hari - Berikan kesepakatan untuk
efektif memenuhi tujuan bertanya
kesehatan dari menurun (1) Edukasi :
menjadi sedang (3) - Ajarkan manfaat kesehatan
dan efek fisiologis olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
kesehatan
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pedinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
3 Manajemen Setelah dilakukan intervensi Kelompok Demonstrasi Observasi : Kognitif, a. Menjelaskan a. Mahasiswa
kesehatan tidak keperawatan selama 1x45 menit dewasa tindakan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor tindakan yang b. Kader
efektif diharapkan masalah manajemen kemampuan menerima , afektif akan di lakukan c. Ketua
kesehatan meningkat teratasi informasi b. Memberikan RT/RW
dengan kriteria hasil : Terapeutik : terapi relaksasi d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk - Sediaka materi dan media otot progresif puskesmas
mengurangi faktor risiko pendidikan kesehatan untuk
dari menurun (1) menjadi - Jadwalkan pendidikan menurunkan
sedang (3) kesehatan sesuai tekanan darah
b. Menerapkan program kesepakatan tinggi
perawatan dari menurun (1) - Berikan kesepakatan untuk c. Anjurkan untuk
menjadi sedang (3) bertanya dilakukan
c. Aktivitas hidup sehari-hari Edukasi : secara mandiri
efektif memenuhi tujuan - Ajarkan manfaat kesehatan
kesehatan dari menurun (1) dan efek fisiologis olahraga
menjadi sedang (3) - Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
kesehatan
261
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pedinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
Agregar Lansia
1 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Lansia Demonstrasi Observasi Kognitif, a. Menjelaskan a. Mahasiswa
Peningkatan keperawatan selama 1x45 menit tindakan - Identifikasi faktor-faktor psikomotor tindakan yang b. Kader
Manajemen diharapkan manejemen yang dapat meningkatkan , afektif akan di lakukan c. Ketua
Kesehatan kesehatan meningkat dengan dan menurunkan motivasi b. Memberikan RT/RW
kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan edukasi tentang d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk sehat ROP puskesmas
mengurangi resiko dari Terapeutik c. Mengajarkan
cukup menurun menurun - Sediakan materi dan media ROP
(2) menjadi cukup pendidikan kesehatan d. Menganjurkan
meningkat (4) - Jelaskan pendidikan untuk
b. Aktivitas hidup sehari-hari kesehatan sesuai dilakukan
efektif memenuhi tujuan kesepakatan secara mandiri
kesehatan dari cukup - Berikan kesempatan untuk
menurun menurun (2) bertanya
menjadi cukup meningkat Edukasi
(4) - Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perialaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2 Manajemen Setelah dilakukan intervensi Lansia Memberikan Observasi Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
Kesehatan Tidak keperawatan selama 1x45 menit pendidikan - Identifikasi faktor-faktor psikomotor penjelasan b. Kader
Efektif diharapkan pemeliharaan kesehatan yang dapat meningkatkan dan afektif mngenai
262
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
kesehatan meningkat dengan dan menurunkan motivasi pengertian c. Ketua
kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan asam urat RT/RW
a. Melakukan tindakan untuk sehat b. Memberikan d. Petugas
mengurangi faktor resiko Terapeutik edukasi tentang puskesmas
dari sedang (3) menjadi - Sediakan materi dan media tanda gejala
meningkat (5) pendidikan kesehatan asam urat
b. Menerapkan program - Jelaskan pendidikan c. Memberikan
perawatan dari cukup kesehatan sesuai edukasi
menurun (2) menjadi kesepakatan penatalaksaan
cukup meningkat (4) - Berikan kesempatan untuk asam urat
c. Efektivitas hidup sehari- bertanya
hari dari cukup menurun Edukasi
(2) menjadi cukup - Jelaskan faktor resiko yang
meningkat (4) dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perialaku hidup
bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Lansia Demonstrasi Observasi Kognitif, a. Menjelaskan a. Mahasiswa
Perilaku keperawatan selama 1x45 menit tindakan - Identifikasi faktor-faktor psikomotor tindakan yang b. Kader
Kesehatan diharapkan perilaku kesehatan yang dapat meningkatkan , afektif akan di c. Ketua
Cenderung membaik dengan kriteria hasil : dan menurunkan motivasi lakukan RT/RW
Berisiko a. Penerimaan terhadap status perilaku hidup bersih dan b. Memberikan d. Petugas
kesehatan dari menurun (1) sehat edukasi tentang puskesmas
menjadi sedang (3) Terapeutik ROP
b. Kemampuan melakukan - Sediakan materi dan media c. Mengajarkan
tindakan pencegahan pendidikan kesehatan ROP
masalah kesehatan dari - Jelaskan pendidikan d. Menganjurkan
menurun (1) menjadi sedang kesehatan sesuai untuk
(3) kesepakatan
263
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
c. Kemampuan peningkatan - Berikan kesempatan untuk dilakukan
kesehatan dari sedang (3) bertanya secara mandiri
menjadi meningkat (5) Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perialaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Agregat Ibu Hamil
1 Perilaku Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
kesehatan keperawatan selama 1x45 menit ibu hamil pendidikan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi tentang b. Kader
cenderung diharapkan perilaku kesehatan kesehatan kemampuan menerima dan afektif nutrisi ibu c. Ketua
beresiko membaik dengan kriteria hasil : dan informasi hamil RT/RW
a. Penerimaan terhadap demonstrasi Terapeutik : b. Memberikan d. Petugas
status kesehatan dari - Sediaka materi dan media edukasi tentang puskesmas
menurun (1) menjadi pendidikan kesehatan manfaat nutrisi
sedang (3) - Jadwalkan pendidikan ibu hamil
b. Kemampuan melakukan kesehatan sesuai c. Memberikan
tindakan pencegahan kesepakatan edukasi terkait
masalah kesehatan dari - Berikan kesepakatan untuk menu seimbang
menurun (1) menjadi bertanya pada ibu hamil
sedang (3) Edukasi : d. Memberikan
c. Kemampuan peningkatan - Jelaskan faktor risiko yang edukasi
kesehatan dari sedang (3) dapat mempengaruhi terhadap cara
menjadi meningkat (5) kesehatan penyajian
- Ajarkan perilaku hidup makanan
sehat dan bersih
264
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
Agregat Ibu Menyusui
1 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi : Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 1x45 menit ibu edukasi dan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi b. Kader
manajemen diharapkan masalah manajemen menyusui demonstrasi kemampuan menerima , afektif tindakan yang c. Ketua
kesehatan kesehatan meningkat dengan tindakan informasi akan dilakukan RT/RW
kriteria hasil : Terapeutik : b. Mengajarkan d. Petugas
a. Melakukan tindakan untuk - Sediaka materi dan media perawatan puskesmas
mengurangi faktor risiko pendidikan kesehatan payudara
dari menurun (1) menjadi - Jadwalkan pendidikan
sedang (3) kesehatan sesuai
b. Menerapkan program kesepakatan
perawatan dari menurun - Berikan kesepakatan untuk
(1) menjadi sedang (3) bertanya
c. Aktivitas hidup sehari-hari Edukasi :
efektif memenuhi tujuan - Ajarkan manfaat kesehatan
kesehatan dari menurun (1) dan efek fisiologis olahraga
menjadi sedang (3) - Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
kesehatan
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pedinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
2 Perilaku Setelah dilakukan intervensi Kelompok Memberikan Observasi Kognitif, a. Memberikan a. Mahasiswa
kesehatan keperawatan selama 1x45 menit ibu pendidikan - Identifikasi kesiapan dan psikomotor edukasi b. Kader
cenderung diharapkan perilaku kesehatan menyusui kesehatan kemampuan menerima dan afektif tindakan yang c. Ketua
beresiko membaik dengan kriteria hasil : dan informasi akan dilakukan RT/RW
a. Penerimaan terhadap demonstrasi Terapeutik : b. Mengajarkan d. Petugas
status kesehatan dari - Sediaka materi dan media pijat oksitosin puskesmas
menurun (1) menjadi pendidikan kesehatan atau laktasi
sedang (3) - Jadwalkan pendidikan
b. Kemampuan melakukan kesehatan sesuai
tindakan pencegahan kesepakatan
265
Diagnosis Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Evaluator
Keperawatan Kriteria Standar
masalah kesehatan dari - Berikan kesepakatan untuk
menurun (1) menjadi bertanya
sedang (3) Edukasi :
c. Kemampuan peningkatan - Jelaskan faktor risiko yang
kesehatan dari sedang (3) dapat mempengaruhi
menjadi meningkat (5) kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
sehat dan bersih
266
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
Agregat Balita
1 Penentuan masalah kesehatan Menentukan masalah Mahasiswa: Aldha 14 April 2022 Swadaya Balai Kelurahan
pada warga di wilayah RW.01 kesehatan sebagai dasar Sonia dan Siti masyarkat dan Karangayu
Kelurahan Karangayu terkait penyusunan angket terkait Andriyan mahasiswa
penanganan ISPA pada balita penanganan ISPA pada Kader : Bu Umi
balita
2 Penyusunan kelompok Menentukan Mahasiswa: Adinda 21 April 2022 Swadaya Balai Kelurahan
penangggungjawab di wilayah penanggungjawab dan Laura masyarkat dan Karangayu
RW.01 Kelurahan Karangayu pelaksanaan implementasi Kader : Bu Umi mahasiswa
terkait penanganan ISPA pada warga di wilayahRW.01
balita Kelurahan Karangayu ISPA
pada balita
3 Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: Lukita, 22-24 April 2022 Swadaya - Balai Kelurahan
terkait penanganan ISPA pada pelaksanaan implementasi Aldha, Siti masyarkat dan Karangayu
balita dan media yang akan Andriyan mahasiswa - Kampus Stikes
digunakan untuk menangani Kader : Bu Umi Telogorejo
penanganan ISPA pada
balita
267
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
4 Pemberian implementasi terkait Untuk mencegah dan Era dan Ardiyanti 25-27 April 2022 Swadaya masyarkat Halaman rumah RT 03
penanganan ISPA pada balita menangani masalah Kader : Bu Umi dan mahasiswa
Topik: Bersama Kita Cegah ISPA kesehatan ISPA pada balita
pada Balita
- Pendidikan Kesehatan ISPA
- Inhalasi Uap Sederhana
- Fisioterapi Dada
1 Topik: Gerakan BARIS “BEBAS Meningkatkan Mahasiswa: Anifah, 20 April 2022 Mahasiswa - Balai kelurahan
KARIES’
- Inhalasi pengetahuan, sikap, dan Dini Karangayu
Kegiatan yang akan dilakukan: mengubah perilaku Kader : Bu Umi - Kampus Stikes
a. Memberikan edukasi masalah kesehatan pada Telogorejo
kesehatan gigi melalui agregrat Anak usia sekolah
audiovisual
b. Mengarjakan cara
menggosok gigi
c. Memberikan intervensi
dengan cara
“mengunnyah permen
karet untuk mengatasi
karies”
2 Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa : Aisa, 22-24 April 2022 Mahasiswa Kampus Stikes
agregat Anak usia sekolah pelaksanaan implementasi Sari Telogorejo
dan media yang akan Kader : Bu Umi
digunakan
268
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
3 Pelaksanaan implementasi: Mengatasi permasalahan Mahasiswa : 26 April 2022 Mahasiswa Halaman rumah RT 3
pendidikan kesehatan dan pada Anak usia sekolah Fariz, Sandi,
demonstrasi pencegahan dan Erlina.
penanganan masalah kesehatan Kader : Bu
a. Memberikan edukasi Umi
kesehatan gigi melalui audiovisual
b. Mengarjakan cara menggosok
gigi
c. Memberikan intervensi
dengan cara “mengunnyah
permen karet untuk mengatasi
karies”
Agregat Remaja
1. Topik: MAS ANDRE (Mengatasi Meningkatkan Mahasiswa: 21 April 2022 Swadaya masyarkat Balai kelurahan Karang
Nyeri Desminore) pengetahuan, sikap, dan Ida Riyana Anggi dan mahasiswa ayu
mengubah perilaku masalah Novita
Kegiatan yang akan dilakukan: kesehatan pada agregrat Siti Nurul Silfina
a. Pendidikan kesehatan remaja Kader: Bu Erna
desminore
b. Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat
c. Ajarkan teknik abdominal
streching exercis
2. Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: 22-24 April 2019 Swadaya masyarkat Kampus Stikes
agregat Remaja pelaksanaan implementasi Arimbi Retno Eni dan mahasiswa Telogorejo
dan media yang akan Wulan
digunakan Bunga Putri
Kader: Bu Erna
269
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
3. Pelaksanaan implementasi Mengatasi permasalahan Mahasiswa: 27 April 2022 Swadaya masyarkat Halaman rumah RT 5
a. Pendidikan kesehatan pada remaja Ida Riyana Anggi dan mahasiswa
desminore Novita
b. Ajarkan teknik relaksasi nafas Siti Nurul Silfina
dalam dan kompres hangat Kader: Bu Erna
c. Ajarkan teknik abdominal
streching exercise
Agregat Dewasa
1. Topik: Dewasa sehat dan Meningkatkan Mahasiswa: 21 April 2022 Swadaya masyarkat Balai kelurahan Karang
Berkualitas pengetahuan, sikap, dan Ade Kristianti dan dan mahasiswa ayu
Kegiatan yang akan dilakukan: mengubah perilaku masalah Cindy Putri U
d. Relaksasi otot progresif dan kesehatan pada agregrat Kader: Bu Septi
aromaterapi dewasa
e. Brisk walking exercise
f. Edukasi DIET DASH
(DIETARY APROACHES TO
STOP HYPERTENSION)
terhadap kepatuhan diet dan
tekanan darah pada penderita
hipertensi
2. Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: 22-24 April 2019 Swadaya masyarkat Kampus Stikes
agregat dewasa pelaksanaan implementasi Ade Kristianti dan dan mahasiswa Telogorejo
dan media yang akan Cindy Putri Utami
digunakan Kader: Bu Septi
270
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
3. Pelaksanaan implementasi Mengatasi permasalahan pada Mahasiswa: 28 April 2019 Swadaya masyarkat Teras masjid RT 6 RW
a. Relaksasi otot progresif dan usia dewasa Ade Kristianti dan dan mahasiswa 1 Kelurahan Karang ayu
aromaterapi Cindy Putri Utami
b. Brisk walking exercise Kader: Bu Septi
c. Edukasi DIET DASH
(DIETARY APROACHES
TO STOP HYPERTENSION)
terhadap kepatuhan diet dan
tekanan darah pada penderita
hipertensi
Agregat Lansia
1 Topik: Ramadhan sehat bebas asam Meningkatkan pengetahuan, Mahasiswa: 21 April 2022 Swadaya Teras masjid RT 6 RW
urat sikap, dan mengubah Andriana Puji dan mahasiswa 1 Kelurahan Karang ayu
Kegiatan yang akan dilakukan: perilaku masalah kesehatan Rahayu Utami
a. Pendidikan kesehatan (Asam pada agregrat lansia Kader : Bu Septi
Urat)
b. Pengecekan kesehatan (Asam
Urat)
c. Lansia aktif : ROP
d. Pengajian
2 Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: 22-24 April 2019 Swadaya Teras masjid RT 6 RW
agregat lansia pelaksanaan implementasi Andriana Puji dan mahasiswa & 1 Kelurahan Karang ayu
dan media yang akan Rahayu Utami Masyarakat
digunakan Kader : Bu Septi
271
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
3 Pelaksanaan implementasi Mengatasi permasalahan Mahasiswa: 28 April 2022 Swadaya mahasiswa Teras masjid RT 6 RW
a. Pendidikan kesehatan (Asam kesehatan pada lansia Andriana Puji dan & Masyarakat 1 Kelurahan Karang ayu
Urat) Rahayu Utami
b. Pengecekan kesehatan Kader : Bu Septi
(Asam Urat)
c. Lansia aktif : ROP
d. Pengajian
1. Topik : SAMPERIN BUMIL Meningkatkan Mahasiswa : 21 April 2022 Swadaya - Balai Kelurahan
(Bersama Perhatikan Nutrisi Ibu pengetahuan, sikap, dan Sarah, Bekti, mahasiswa & Karangayu
Hamil) mengubah perilaku Kader : Bu Umi Masyarakat - Kampus Stikes
Merencanakan kegiatan yang akan masalah kesehatan pada Telogorejo
dilakukan : edukasi nutrisi ibu agregrat ibu hamil
hamil
2. Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: 22-24 April 2022 Swadaya Kampus Stikes
agregat ibu hamil pelaksanaan implementasi Sarah, Bekti mahasiswa & Telogorejo
dan media yang akan Kader : Bu Umi Masyarakat
digunakan
3. Pelaksanaan implementasi Mengatasi permasalahan Mahasiswa: 25 April 2019 Swadaya Halaman rumah RT 3
a. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan pada ibu hamil Sarah, Bekti mahasiswa &
nutrisi iu hamil Kader : Bu Umi Masyarakat
b. Edukasi memilih makanan
pendamping pada ibu hamil
272
Sumberdaya
Waktu Tempat
No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Penanggung Jawab
Pelaksanaan Alokasi Dana Pelaksanaan
Agregat Ibu Menyusui
1. Topik: Topik : Srawung lan sinau Meningkatkan Mahasiswa: 21 April 2022 Swadaya - Balai Kelurahan
ngASIhi pengetahuan, sikap, dan Sarah, Bekti mahasiswa & Karangayu
Kegiatan yang akan dilakukan : mengubah perilaku Kader : Bu Umi Masyarakat - Kampus Stikes
Breast Care masalah kesehatan pada Telogorejo
agregrat ibu menyusui
2. Penyusunan media implementasi Menentukan metode Mahasiswa: 22-24 April 2022 Swadaya Kampus Stikes
agregat ibu menyusui pelaksanaan implementasi Sarah, Bekti mahasiswa & Telogorejo
dan media yang akan Kader : Bu Umi Masyarakat
digunakan
3. Pelaksanaan implementasi : Mengatasi permasalahan Mahasiswa: 25 April 2019 Swadaya Halaman rumah RT 3
Breast Care kesehatan pada ibu Sarah, Bekti mahasiswa &
menyusui Kader : Bu Umi Masyarakat
273
Semarang Barat. Kegiatan dimulai pada tanggal 25 April 2022 – 28 April 2022.
ketua RW, ketua RT, serta dukungan dari warga RW I Kelurahan Karangayu,
kebutuhan dan implementasi yang diberikan, misalnya leaflet, booklet, poster, alat
peraga, video, roleplay, game, redemonstrasi dan talk show. Diantaranya masalah
1. Agregat Balita
a. Diagnosa KeperawatanKomunitas
Semarang Barat
b. Implementasi Keperawatan
hari Senin, 25 April 2022 pukul 09.00 WIB kepada semua responden
Barat.
d. Dokumentasi
(terlampir)
b. Implementasi keperawatan
1) Menjelaskan edukasi brushing teeth yang benar
2) Mendemonstrasi brushing teeth yang benar
c. Pelaksanaan implementasi
1) Materi : Brushing teeth
2) Media : Poster, leaflet, role play, audiovisual dan game
3) Penjelasan melalui media poster dan pembagian leaflet tentang
brushing teeth yang benar kemudian mengajarkan menggosok gigi
melalui audiovisual dan melakukan demonstrasi brushing teeth
melalui role play kemudian di tutup dengan game dilakukan secara
langsung pada hari Selasa, 26 April 2022 pukul 10.00 WIB kepada
semua responden anak usia sekolah (AUS) di RW 1 Kelurahan
Karangayu Kecamatan Semarang Barat.
d. Dokumentasi
(terlampir)
3. Agregat Remaja
b. Implementasi Keperawatan
exercis.
d. Dokumentasi
(terlampir)
277
4. Agregat Dewasa
pencegahan
perawatan/pengobatan
informasi
b. Implementasi Keperawatan
penderita hipertensi
penderita hipertensi
278
d. Dokumentasi
(terlampir)
5. Agregat Lansia
Semarang Barat.
pencegahan
279
perawatan/pengobatan
b. Implementasi Keperawatan
d. Dokumentasi
(terlampir)
b. Implementasi Keperawatan
7) Menjelaskan manfaat zat besi dan asam folat bagi ibu hamil
bagi ibu hamil dilakukan secara langsung pada hari Senin 25 April 2022
d. Dokumentasi
(terlampir)
b. Implementasi Keperawatan
2) Media poster
pada hari Senin 25 April 2022 pukul 10.00 WIB kepada semua
Semarang Barat.
d. Dokumentasi
(terlampir)
Setelah dilaksanakan edukasi melalui leaflet, booklet, poster, alat peraga, video,
role play, game, redemonstrasi dan talk show yang dilakukan secara tatap muka.
1. Evaluasi struktur
b. Seting tempat, waktu pelaksanaan dan alat peraga sudah disiapakan 1 hari
sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi proses
ditentukan
283
3. Evaluasi hasil
agregatnya :
1) Agregat balita dengan ISPA sikap cukup 60% (15 responden) menjadi
2) Agregat anak usia sekolah dengan Caries Gigi sikap cukup 20,1% (6
5) Agregat lansia dengan Asam Urat sikap cukup 48% (20 responden)
6) Agregat ibu hamil dengan mual muntah sikap baik 70% (2 responden)
agregatnya:
2) Agregat anak usia sekolah dengan Caries Gigi perilaku cukup 34,2% (11
5) Agregat lansia dengan Asam Urat perilaku cukup 48% (20 responden)
I. Evaluasi Pelaksanaan
1. Agregat Balita
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada balita di Kelurahan Karangayu
(n=25)
Baik Cukup
10.0%
90.0%
masyarakat terkait masalah kesehatan pada balita yaitu baik 90%, dan cukup
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai Infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) pada balita di RW 01Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
5.0%
95.0%
virus yang disebarkan melalui air liur, bersin, udara pernafasan yang
2) Tanda dan gejala dari ISPA adalah hidung beringus, sakit tenggorokan,
dan demam
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai tanda dan gejala ISPA pada balita
di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
8.0%
92.0%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai akibat ISPA pada warga RW 01 di
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
12.0%
88.0%
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai pencegahan penularan ISPA pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
14.0%
86.0%
mengetahuinya
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai pencegahan penularan ISPA pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
9%
91%
6) Diare adalah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek
tau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
15.0%
85.0%
bahwa Diare adalah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi
lembek tau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai penyebab Diare pada balita di RW
01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
1.5%
98.5%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai akibat Diarer pada balita di RW 01
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
20.0%
80.0%
berpendapat sebaliknya.
291
9) Diare dapat menyebar dan menginfeksi anak melaui empat factor, yaitu
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai penyebaran Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
18.0%
82.0%
10) Diare dapat dicegah dengan cara mencuci tangan sebelum makan
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai pencegahan Diare pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
4.5%
95.5%
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai pengertian Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Baik Salah
10.0%
90.0%
mengetahuinya.
Diagram 3.3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai dampak Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
25%
85.0%
masalah gizi, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari
Diagram 3.3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 13 mengenai peranan penting ibu dalam
mengatasi masalah gizi pada balita di RW 01 Kelurahan
Karangayu (n=25)
Benar Salah
44%
86.0%
upaya mengatsi masalah gizi, terutama dalam hal asupan gizi keluarga,
14) Stunting dapat disebabkan oleh faktor gizi yang buruk yang dialami
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai penyebab Stunting pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25 )
Benar Salah
18.9%
81.1%
disebabkan oleh faktor gizi yang buruk yang dialami oleh ibu hamil
15) Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
awal lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun
Diagram 3.3.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai penyebab kekurangan gizi pada
warga di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
11.1%
88.9%
sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal lahir, tetapi stunting
baru nampak setelah anak berusia 2 tahun sebanyak 88,9% dan 11,1%
tidak mengetahuinya.
Diagram 3.3.1.16
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 16 mengenai penyebab DBD pada balita di RW
01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
13.4%
86.6%
Diagram 3.3.1.17
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai gejala DBD pada balita di RW 01
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
15.0%
85.0%
18) Demam berdarah adalah penyakit berat dengan gejala mirip dengan flu
Diagram 3.3.1.18
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai akibat DBD pada balita warga di
Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
13.0%
87.0%
penyakit berat dengan gejala mirip dengan flu yang bisa menyerang
bayi, anak kecil maupun orang dewasa sebanyak 87,0% dan tidak
Diagram 3.3.1.19
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan frekuensi
pertanyaan pengetahuan poin 19 mengenai penyebab DBD pada
balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
Benar Salah
11.0%
89.0%
20) Salah satu cara mencegah penyakit demam berdarah adalah membunuh
nyamuk pembawanya
Diagram 3.3.1.20
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai pencegahan DBD pada balita di
RW 01 Kelurahan Karangayu (n=20)
Benar Salah
18.0%
82%
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada balita di Kelurahan Karangayu
(n=25)
Baik Cukup
11.0%
89.0%
terkait masalah kesehatan pada balita yaitu baik 89%, dan cukup 11% .
1) Apabila ada salah satu keluarga yang sakit batuk, pilek maka anak anda
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 1 mengenai Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
pada balita di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
2.0% 1.0%
15.0% sangat setuju
setuju
tidak setuju
82.0%
(82,0%) penduduk sangat setuju apabila ada salah satu keluarga yang
sakit batuk, pilek maka anak anda tidak boleh mendekati orang yang
2) Menurut saya ISPA hanya batuk pilek biasa dan tidak perlu diobati
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 2 mengenai tanda dan gejala ISPA pada balita di RW
01 Kelurahan Karangayu (n=25)
1.0% 9.0%
sangat setuju
setuju
tidak setuju
90.0%
mengatakan apabila ISPA hanya batuk pilek biasa dan tidak perlu
mengatakan ISPA hanya batuk pilek biasa dan tidak perlu diobati karena
oralit
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 3 pada warga RW 01 di Kelurahan Karangayu (n=25)
10.0% 2.0%
sangat setuju
setuju
tidak setuju
88.0%
4) Apabila balita ibu mengalami buang air besar terus menerus dengan
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 4 mengenai balita mengalami buang air besar terus
menerus dengan disertai mual dan muntah ibu akan segera
membawanya ke puskesmas terdekat di RW 01 Kelurahan
Karangayu (n=25)
8.0% 1.0%
sangat setuju
setuju
tidak setuju
91.0%
mengalami buang air besar terus menerus dengan disertai mual dan
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 5 mengenai anak/balitanya lebih pendek dari usianya
adalah factor genetic sehingga tidak memerlukan penanganan
lebih lanjut di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
5.0%
16.0% sangat setuju
setuju
tidak setuju
89.0%
6) Ibu rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan balita di
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 6 mengenai ibu rutin menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan balita di posyandu atau puskesmas
terdekat RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
2.0%
sangat setuju
setuju
tidak setuju
98.0%
Karangayu sangat setuju (98%) ibu rutin menimbang berat badan dan
setuju
tidak setuju
96.0%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
303
pada balita
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
sikap poin 8 mengenai Tidur menggunakan kelambu dapat
mengurangi gigitan dari nyamuk pada balita di RW 01 Kelurahan
Karangayu (n=25)
11.5%
sangat setuju
setuju
tidak setuju
88.5%
c. Perilaku
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada balita di Kelurahan Karangayu
(n=25)
baik cukup kurang
5.0%2.0%
93.0%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
95.0%
(95%) penduduk sangat setuju Apabila ada yang sakit batuk, anda
menggunakan masker.
305
2) Saya selalu buka jendela dan pintu setiap hari agar sirkulasi lancar
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
perilaku poin 2 mengenai buka jendela dan pintu setiap hari agar
sirkulasi lancar di RW 01 Kelurahan Karangayu (n=25)
4.0% 1.0%
10.0%
selalu
sering
jarang
tidak pernah
85.0%
Karangayu Semarang Barat bahwa warga selalu buka jendela dan pintu
setiap hari agar sirkulasi lancer sebanyak (85%), sedangkan (1%) tidak
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
perilaku poin 3 pada warga RW 01 di Kelurahan Karangayu
(n=25)
5.0% 1.0%
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
94.0%
mengalami diare
91.0%
sedangkan hanya ada (1%) ibu yang jarang mengajarkan anak mencuci
Selalu
sering
jarang
tidak pernah
98.0%
90.0%
bahan makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,
sedangkan hanya (1%) ibu tidak pernah Ibu memilih bahan makanan
menggunakan kelambu
Diagram 3.3.2.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
perilaku poin 7 pada warga di RW 01 Kelurahan Karangayu
(n=25)
3.0%
1.0%
0.9%
selalu
sering
jarang
tidak pernah
96.0%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
97.0%
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pengetahuan mengenai masalah kesehatan pada anak usia sekolah
di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
11.1%
88.9%
pengetahuan anak usia sekolah terkait masalah kesehatan yaitu baik 88,9%
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 1 mengenai karies gigi pada anak
usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
4.6%
95.4%
Semarang Barat didapatkan data bahwa sebagian besar 95,4% anak usia
310
gigi
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 2 Makanan manis seperti coklat dan
permen dapat menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di
rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
6.2%
93.8%
3) Salah satu tanda dan gejala pada karies gigi adalah nyeri pada gigi
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 Salah satu tanda dan gejala pada karies gigi adalah
nyeri pada gigi yang berlubang pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
4.4%
95.6%
gejala pada karies gigi adalah nyeri pada gigi yang berlubang dan 4,4%
berpendapat sebaliknya.
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 4 Kebiasaan minum susu sebelum tidur
dapat menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
1.8%
98.2%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 5 Tidak menjaga kebersihan gigi
dapat menyebabkan karies gigi pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
2%
99%
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 6 mengenai Kecanduan gadget
dapat merubah perilaku pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
1.3%
98.7%
belum mengetahuinya.
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 7 mengenai Gadget merupakan
kebutuhan yang harus terpenuhi pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=31)
Benar Salah
23.6%
76.4%
tidak.
314
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 8 mengenai
Kecanduan gadget dapat menyebabkan gangguan pada
mata pada warga di Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
2.3%
97.7%
mata
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 9 mengenai Sinar radiasi pada
gadget dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan mata pada
anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
1.5%
98.5%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 10 mengenai Frekuensi dan posisi
penggunaan gadget berdampak terhadap penurunan ketajaman
penglihatan pada anak di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
12.1%
87.9%
tetapi ada 12,1% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
316
11) Gizi buruk merupakan keadaan seseorang kekurangan konsumsi zat gizi
dan nutrisi
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 11 mengenai
Gizi buruk merupakan keadaan seseorang kekurangan
konsumsi zat gizi dan nutrisi pada anak usia sekolah di rw
1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
10.5%
89.5%
kekurangan konsumsi zat gizi dan nutrisi, akan tetapi ada 10,5% anak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 12 mengenai Gizi buruk
berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan anak pada anak
usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
11.5%
88.5%
dan kesehatan anak, akan tetapi ada 11,5% anak usia sekolah yang
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 13 mengenai
Gizi buruk ditandai dengan penurunan berat badan pada
anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
13.7%
86.3%
badan, akan tetapi ada 13,7% anak usia sekolah yang belum mengetahui
hal ini.
318
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 14 mengenai kurangnya asupan
nutrisi dapat menyebabkan gizi buruk pada anak usia sekolah di
rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
8.6%
91.4%
buruk, akan tetapi ada 8,6% anak usia sekolah yang belum mengetahui
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 15 mengenai
Asupan nutrisi yang cukup dapat mencegah gizi buruk
pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=31)
Benar Salah
6.5%
93.5%
buruk, akan tetapi ada 6,5% anak usia sekolah yang belum mengetahui
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 16 mengenai
ISPA adalah penyakit yang menyerang hidung pada anak
usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
7.4%
92.6%
hidung, akan tetapi ada 7,4% anak usia sekolah yang belum mengetahui
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 17 mengenai
ISPA disebabkan oleh virus pada anak usia sekolah di rw
1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
7.5%
92.5%
sekolah mengetahui bahwa ISPA disebabkan oleh virus, akan tetapi ada
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 18 mengenai Salah satu penyebab
ISPA adalah sering meminum es pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
12.1%
87.9%
es, akan tetapi ada 12,1% anak usia sekolah yang belum mengetahui
321
19) Tanda dan gejala ISPA adalah hidung tersumbat dan keluar ingus terus
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 19 mengenai Tanda dan gejala ISPA
adalah hidung tersumbat dan keluar ingus terus menerus atau batuk
dan pilek pada anak di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
9.5%
90.5%
tersumbat dan keluar ingus terus menerus atau batuk dan pilek, akan
tetapi ada 9,5% anak usia sekolah yang belum mengetahui hal ini.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 20 mengenai ISPA tidak dapat
menular pada anak usia sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu
(n=31)
Benar Salah
6.5%
93.5%
sekolah mengetahui bahwa ISPA tidak dapat menular, akan tetapi ada
21) Scabies merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 21 mengenai Scabies merupakan
penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu pada anak usia
sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
7.2%
92.8%
yang disebabkan oleh kutu, akan tetapi ada 7,2% anak usia sekolah yang
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 22 mengenai Scabies dapat menular
melalui kontak kulit secara langsung pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
9.3%
90.7%
langsung, akan tetapi ada 9,3% anak usia sekolah yang belum
mengetahui
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 23 mengenai
Scabies menyebabkan gatal-gatal di kulit pada anak usia
sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
2.6%
97.4%
akan tetapi ada 2,6% anak usia sekolah yang belum mengetahui
24) Scabies biasanya ditandai dengan kemunculan ruam pada area kulit
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 24 mengenai Scabies biasanya
ditandai dengan kemunculan ruam pada area kulit pada anak usia
sekolah di rw 1 Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
6.3%
93.7%
kemunculan ruam pada area kulit, akan tetapi ada 6,3% anak usia
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 25 mengenai Keluarga beresiko
tinggi terkena penyakit scabies pada anak usia sekolah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Benar Salah
17.7%
83.2%
scabies, akan tetapi ada 17,7% anak usia sekolah yang belum
b. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada anak usia sekoah di rw 1
Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
20.1%
79.9%
baik.
16%
83.6%
didapatkan data bahwa 83,6% penduduk sangat setuju bila coklat dapat
2) Menggosok gigi yang baik adalah setelah sarapan dan sebelum tidur
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 2 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju
6.3%
93.7%
Menggosok gigi yang baik adalah setelah sarapan dan sebelum tidur
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 3 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
setuju tidak setuju
36.0%
64.0%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 4 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
setuju tidak setuju
20.4%
79.6%
menderita ISPA
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 5 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Setuju Sangat setuju
10.4%
89.6%
anak anda menderita ISPA ada sebanyak 89,6% warga setuju dan yang
5) ISPA hanya batuk dan pilek biasa dan tidak perlu diobati karena akan
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 6 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Setuju Tidak setuju
5.4%
94.6%
Semarang Barat bahwa ISPA hanya batuk dan pilek biasa dan tidak perlu
warga tidak setuju dan yang lainnya sebanyak 5,4% setuju akan hal
tersebut.
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 7 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Setuju Tidak setuju
9.4%
90.6%
bahwa Tidak mau makan makanan bergizi mengakibatkan gizi buruk ada
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 8 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Setuju Tidak setuju
9.7%
90.3%
gizi buruk, ada sebanyak 90,3% setuju dan sebanyak 9,7% tidak setuju
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 9 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
13.5%
22.9%
63.6%
scabies, ada sebanyak 63,6% setuju dan sebanyak 22,9% tidak setuju dan
331
13,5% sangat setuju akan hal tersebut. Scabies dapat di cegah dengan
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan sikap
poin 10 mengenai Masalah Kesehatan pada anak usia sekolah di
Kelurahan Karangayu (n=31)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
10.7%
38.7%
50.6%
tidak setuju dan sebanyak 38,7% sangat setuju dan 50,6% setuju =
b. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan perilaku
keikutsertaan warga terhadap pencegahan Masalah Kesehatan pada
anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Baik Cukup
34.2%
65.8%
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 1 dalam perilaku Masalah
Kesehatan pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu
(n=31)
Selalu Sering Jarang
8.9%
14.8%
76.8%
didapatkan data 76,8% anak usia sekolah selalu menggosok gigi secara
rutin untuk mencegah karies gigi, 14,8% anak sering menggosok gigi
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 2 dalam pencegahan Masalah
Kesehatan pada warga di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering
6.6%
93%
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 3 dalam pencegahan Masalah
Kesehatan pada warga di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
17.9%
52.1%
38.1%
gadget lebih dari 3 jam dalam sehari, 17,9% selalu dan 52,1% warga
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 4 dalam pencegahan Masalah
Kesehatan pada anak di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
12.7%
20.6%
30.8%
Semarang Barat ada 35,9% anak usia sekolah yang jarang bermain
sekolah.
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 5 dalam pencegahan Masalah
Kesehatan pada anak di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
9.8%
47.4%
42.8%
47,4% selalu membuka jendela, 42,8% yang sering dan 9,8% jarang
membuka jendelanya.
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam pencegahanMasalah Kesehatan
pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
25.9%
35.2%
19.6%
Semarang Barat ada sebanyak 35,2% anak yang selalu diberikan obat
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 7 dalam pencegahanMasalah
Kesehatan pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu
(n=31)
Selalu Sering Jarang
29.3%
45.0%
18.9%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 8 dalam pencegahan masalah
kesehatan pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
43.7%
24.9%
Semarang Barat hanya ada 23,3% anak yang menunda makan, 24,9%
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 dalam pencegahanMasalah Kesehatan pada
anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
14.3%
53.7%
32%
tangan, 32% sering dan 14,3% jarang mencuci tangan untuk mengurangi
penularan scabies.
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah anak usia sekolah berdasarkan
perilaku masyarakat pada poin 10 dalam pencegahan masalah
kesehatan pada anak usia sekolah di Kelurahan Karangayu (n=31)
Selalu Sering Jarang
29.0% 24.8%
46.2%
membersihkan rumah secara rutin, 46,2% anak sering dan 29% jarang
3. Agregat Remaja
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Baik Cukup
25.0%
75.0%
terkait masalah kesehatan yaitu baik 75% dan cukup 25%. Menggambarkan
kesehatan
1) Disminore adalah perasaan nyeri waktu haid dapat berupa kram ringan
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai Disminore pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
15.0%
82.5%
menganggap nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada
2) Gejala utama desminore yaitu nyeri dapat tajam, tumpul, atau menetap.
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai tanda dan gejala desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
14.3%
85.0%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai desminore pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=280)
Benar Salah
27.7%
72.3%
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai dampak buruk desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
15.0%
85.2%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai cara mengatasi desminore pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
14%
83%
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian insomnia pada remaja
di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
33.0%
85.2%
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai Faktor resiko Insomnia pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
15.0%
82.5%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Faktor penyebab insomnia pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
31.5%
68.5%
9) Dampak insomnia
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai Dampak insomnia
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
33.8%
66.2%
insomnia.
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Pencegahan insomnia
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Tidak
14.5%
85.5%
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.5%
75.5%
pusat akan tetapi ada 24,5% remaja yang belum mengetahui hal ini.
Diagram 3.3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
14.7%
85.3%
seperti halusinasi akan tetapi ada 24,7% remaja yang belum mengetahui
13) Muncul rasa bersalah saat Pengguna NAPZA gagal untuk berhenti dari
penyalahgunaan NAPZA
Diagram 3.3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 13 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
16.5%
83.5%
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
28.5%
72.5%
15) Salah satu efek yang sangat merugikan dari penggunaan NAPZA adalah
Diagram 3.3.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai Penggunaan NAPZA
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
mengetahui
346
16) Penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui hubungan
intim
Diagram 3.3.1.16
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
17) Penyakit menular seksual ditandai dengan ruam atau lepuh, keputihan
Diagram 3.3.1.17
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.5%
75.5%
lepuh, keputihan akan tetapi ada 24,5% remaja yang belum mengetahui
18) Penyakit menular seksual tidak menular melalui transfusi darah atau
Diagram 3.3.1.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
34.5%
65.5%
19) Penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim, baik secara
Diagram 3.3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 19 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
21.5%
78.5%
hubungan intim, baik secara vaginal, anal (melalui dubur), atau oral
(melalui mulut) akan tetapi ada 21,5% remaja yang belum mengetahui.
20) Penyakit menular seksual tidak disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
Diagram 3.3.1.20
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai Penyakit menular seksual
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
29.5%
70.5%
infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit akan tetapi ada 29,5% remaja
21) Efek samping yang dialami oleh perokok tidak akan dialami oleh orang
Diagram 3.3.1.21
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 21 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
24.2%
75.8%
Efek samping yang dialami oleh perokok tidak akan dialami oleh orang
22) Rokok tidak bisa menyebabkan ketagihan atau kecanduan serta tidak
Diagram 3.3.1.22
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 22 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
25.5%
74.5%
kecanduan serta tidak menyebabkan penuaan dini akan tetapi ada 25,5%
23) Penasaran atau hanya coba-coba merupakan alasan utama remaja ingin
merokok
Diagram 3.3.1.23
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 23 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
22.5%
77.5%
kecanduan serta tidak menyebabkan penuaan dini akan tetapi ada 22,5%
24) Kandungan dalam rokok seperti nikotin dapat menyebabkan plak pada
Diagram 3.3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 24 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
27.5%
72.5%
25) Zat yang ada didalam rokok merupakan zat yang mampu membuat
Diagram 3.3.1.25
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 25 mengenai Perilaku merokok
pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Benar Salah
20.5%
79.5%
pusat akan tetapi ada 20,5% remaja yang belum mengetahui hal ini.
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Baik Cukup
20.0%
80.0%
masalah kesehatan yaitu cukup 20% dan baik 80%. Menggambarkan bahwa
(PMS):
353
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai desminore pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.8%3.2%
41%
55.0%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 55% remaja tidak setuju bila
harus minum jamu tradisional, sebanyak 41% setuju, 3,2% tidak setuju
2) Pencegahan yang tepat pada nyeri haid dapat mengurangi nyeri haid
yang berlebihan
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai pencegahan desminore pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
28.9%
61.1%
setuju akan hal tersebut sementara tidak setuju 5% dan sangat tidak
setuju sebanyak 5%.
3) Tidur siang dapat mengatasi insomnia
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai cara mengatasi insomnia 9 pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.7%
48.9%
50.1%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai insomnia pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.7%
46.6% 52.7%
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai NAPZA pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.0% 0.0%
47.8%
47,8% remaja tidak setuju setuju dan yang lainnya sebanyak 52,2%
52.7%
Diagram 3.3.2.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 7
mengenai PMS pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.0% 0.0%
52.7%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa PMS dapat menular
melalui oral maupun anal seks sebanyak 52,7% ,dan 47,3% sangat tidak
setuju.
umum
Diagram 3.3.2.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 8
mengenai PMS pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.0% 0.0%
52.7%
9) Menghirup udara yang bebas asap rokok mrupakan hak asasi manusia
Diagram 3.3.2.9
52.7%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa Menghirup udara yang
bebas asap rokok mrupakan hak asasi manusia sebanyak 52,7% ,dan
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai Perilaku merokok pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0.0%
0.0%
42.7%
Semarang Barat remaja sangat tidak setuju bahwa remaja lebih merasa
percaya diri jika sedang merokok sebanyak 42,7% ,dan 57,3% sangat
tidak setuju.
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada remaja di Kelurahan
Karangayu (n=28)
Baik Cukup
18.0%
82.0%
terkait masalah kesehatan yaitu baik 82% dan cukup 18%. Menggambarkan
kesehatan
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 1 dalam pencegahan desminore pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.8%
36.4%
43.7%
19.1%
membacanya, 43,7% jarang dan ada 0,8% remaja tidak pernah membaca
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 2 dalam pencegahan desminore pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
14%
11.5%
65.0%
jika nyeri haid, 14% selalu, 11,5% sering dan 10% remaja tidak pernah.
360
Diagram 3.3.3.3
9.9%
23.7%
66.4%
13.7%
33.6% 52.7%
Semarang Barat ada 52,7% remaja yang selalu menciptakan kamar tidur
361
yg nyaman agara lebih cepat tidur 33,6% sering melakukan dan 13,7%
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 5 dalam pencegahan NAPZA pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
38.2%
61.8%
baik dan terampil menolak tawaran napza ada sebanyak 61,8% remaja,
6) Saya selalu melakukan pola hidup sehat dan kegiatan positif untuk tidak
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 6 dalam pencegahan NAPZA pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0.7%
18.3%
40.5%
40.5%
ada sebanyak 40,5% remaja yang selalu Saya selalu melakukan pola
hidup sehat dan kegiatan positif untuk tidak mencoba coba narkoba
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 7 dalam pencegahan PMS pada remaja di
Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
7.6%
23.7%
68.7%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 8 dalam pencegahan periksa ke layanan
kesehatan pada remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
2.2%
25.2%
34.4%
38.2%
hanya ada 25,2% remaja yang segera periksa, 38,2% sering, 34,4%
jarang dan 2,2% tidak pernah melakukan pemeriksaan jika ada gejala.
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 9 dalam pencegahan Perilaku merokok pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang tidak pernah
12.0%
18%
30.5%
Semarang Barat sebanyak 39,5% remaja tidak pernah lebih percaya diri
jika merokok, 30,5% jarang lebih percaya diri, 18% sering percaya diri,
10) Jika ada anggota keluarga yg merokok didalam rumah, anggota keluarga
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
remaja pada poin 10 dalam pencegahan Perilaku merokok pada
remaja di Kelurahan Karangayu (n=28)
Selalu Sering Jarang
19.1%
20.6% 60.3%
4. Agregat Dewasa
a. Pengetahuan
Diagram 3.8.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa berdasarkan pengetahuan
mengenai Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA Mamae pada warga
di Kelurahan Karangayu (n=43)
Baik Cukup Sangat kurang
41.8%
53.4%
terkait Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA Mamae yaitu baik 41,8% ,
pada poin pengetahuan Hipertensi, DM, Asam Urat, TB, dan CA Mamae :
365
Diagram 3.8.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai tanda gejala TBC pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
3.7%
96.3%
menganggap batuk lebih dari 3 minggu merupakan tanda dan gejala dari
TBC dan 12,5% menganggap itu bukan tanda dan gejala dari TBC.
Diagram 3.8.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 2 mengenai cara penularan TBC
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
5.5%
94.5%
3) Apakah menurut dewasa sesak dan nyeri dada merupakan tanda gejala
TBC ?
Diagram 3.8.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 3 mengenai tanda gejala TBC pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
0.9%
99.1%
dan nyeri dada merupakan tanda gejala TBC dan 0,9% sisanya
berpendapat sebaliknya.
367
Diagram 3.8.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 4 mengenai penyebab DM pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
100.0%
Diagram 3.8.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 5 mengenai pola makan penderita
DM pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
0.9%
99.1%
sehari-hari
6) Apakah komplikasi DM
Diagram 3.8.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk dewasa RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 6 mengenai komplikasi DM pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
18,7%
81,3%
Diagram 3.8.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga RW 1 berdasarkan
pertanyaan pengetahuan poin 7 mengenai pencegahan hipertensi
dengan cara berolahraga pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
Diagram 3.8.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 8 mengenai
pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada penderita
hipertensi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
Diagram 3.8.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 9 mengenai pola tidur
pada penderita hipertensi pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
tidur pada malam hari terganggu dan 42,1 % penduduk tidak ada
10) Apakah menurut dewasa penyakit Asam Urat adalah penyakit yang
Diagram 3.8.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 10 mengenai
pengertian dari asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu
(n=43)
Benar Salah
8.3%
91.7%
11) Apakah menurut dewasa nyeri dan kaku pada sendi adalah tanda gejala
asam urat ?
Diagram 3.8.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 11 mengenai tanda
gejala asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
mengetahui tanda gejala asam urat dan 10,2 % belum paham tentang
tanda gejala asam uratbahwa pengertian dari asam urat yaitu penyakit
12) Apakah menurut dewasa makanan yang dapat menyebabkan asam urat
tinggi adalah jeroan, kepiting dan udang ?
Diagram 3.8.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 12 mengenai makanan
yang dikonsumsi dapat menyebabkan asam urat tinggi tanda
gejala asam urat pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
asam urat dan 14,7 % belum mengetahui makanan yang harus dihindari
13) Apakah menurut dewasa tanda gejala ca mamae yaitu ada benjolan dan
nyeri di daerah sekitar payudara pada wanita ?
Diagram 3.8.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 13 mengenai tanda
gejala ca mamae pada warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
Benar Salah
2.8%
97.2%
15) Apakah menurut dewasa makanan cepat saji, alkohol, daging olahan
dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker ?
Diagram 3.8.1.15
Distribusi frekuensi jumlah penduduk warga dewasa RW 1
berdasarkan pertanyaan pengetahuan poin 15 mengenai makanan
yang harus di hindari oleh penderita ca mamae pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=43)
Benar Salah
2.8%
97.2%
mengetahui makanan cepat saji, daging olahan, dan alkohol yang harus
c. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada dewasa di rw 01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
baik cukup kurang
3.1%
37%
55.8%
kesehatan pada dewasa yaitu sangat baik 38,9 % dan baik 60,9 %.
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
mengenai mengenai masalah kesehatan pada dewasa di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
41,6%
5,7%
52,7%
Semarang Barat didapatkan data bahwa 55% penduduk yang batuk lebih
dari tiga minggu adalah tanda gejala TBC sangat setuju 41,6%, setuju
2) Sering merasa lapar, haus dan sering kencing di malam hari adalah tanda
dan gejala DM
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai sikap masalah kesehatan di rw.01 kelurahan karangayu
(n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
61,2%
38,9%
bahwa 61,2% warga sangat setuju sering merasa lapar, haus dan sering
menyebabkan hipertensi
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
7.0%
59,9%
40,1%
menyebabkan hiperkolesterol
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai masalah kesehatan warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
61,8%
38,2%
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
71,8%
28,2%
Diagram 3.3.2.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 6
mengenai masalah kesehatan pada warga di rw.01 Kelurahan
Karangayu (n=43)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
69%
31%
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan warga terhadap masalah kesehatan pada warga di
rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
selalu sering jarang
28,2 %
71,8%
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam pernyataan pada warga di
rw.01Kelurahan Karangayu (n=43)
selalu sering jarang
27,9%
72,1%
2) Menggunakan masker saat batuk dan saat berkumpul dengan orang lain
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam perilaku masalah masyarakat pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
0,9%
99,1%
saat batuk dan saat berkumpul dengan orang lain, dan 0,9% sering.
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 3 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
32,2%
67,8%
Semarang Barat sebanyak 67,8% warga sering periksa kadar gula darah
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
75,8%
24,2%
Semarang Barat ada 75,8% warga yang selalu membatasi makanan dan
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rt.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
31,1% 68,9%
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
4,9%
59,3%
35,8%
tekanan darah.
382
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 7 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
39%
61%
kadar kolesterol.
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
32,1%
67,9%
Semarang Barat hanya ada 67,9% warga yang selalu menjaga berat
383
badan saya dalam batas ideal dan 32,1% sering menjaga berat badan
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
66,2%
34%
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 10 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
21% 79,1%
putih 6-8 gelas dlam sehari dan 21% warga sering minum air putih 6-8
kangkung, sawi, buah pir, apel, persik yang dapat menurunkan resiko
Diagram 3.3.3.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 11 dalam perilaku masalah kesehatan pada
warga di rw.01 Kelurahan Karangayu (n=43)
Selalu Sering Jarang
18%
82%
sayuran hijau dan buah-buahan seperti bayam, kangkung, sawi, buah pir,
apel, persik yang dapat menurunkan resiko pembuahan sel kanker dan
seperti bayam, kangkung, sawi, buah pir, apel, persik yang dapat
5. Agregat Lansia
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada lansia di Kelurahan
Karangayu (n=42)
baik cukup kurang
38.0%
59.0%
baik 59% (25 lansia), cukup 38% (16 lansia) dan kurang sebanyak 3% (1).
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai penyebab terjadinya nyeri sendi
pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
26.0%
74.0%
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai penyebab nyeri sendi pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai lokasi nyeri akibat asam urat pada
warga di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
22.0%
78.0%
78% (33) lansia berpendapat bahwa asam urat terjadi pada sendi dan
22% (9) lansia sisanya berpendapat nyeri asam urat pada seluruh tulang.
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai faktor terjadinya asam urat pada
lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai penyebab asam urat pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10%
90%
jika protein merupakan penyebab asam urat dan (10%) 4 lansia setuju.
6) Diabetes adalah penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula darah diatas
normal
Diagram 3.3.1.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 6 mengenai pengertian DM pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai faktor terjadinya dm pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
8) Pola makan yang baik merupakan salah satu Tindakan pencegahan dari
penyakit diabetes
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai pencegahan terjadinya DM pada
Lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
seluruh lansia (100%) mengetahui bahwa dengan pola makan yang baik
9) Riwayat keluarga , kegemukan, pola makan yang salah dan kurangnya aktivitas
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 mengenai faktor pencetus pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
10) Kadar gula darah yang tinggi dapat di kontrol oleh insulin
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai pengobatan insulin pada penderita
DM pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
14.5%
85.5%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 11 mengenai pengertina penyakit hipertensi
pada penderita hipertensi pada lansia di rw 01 Kelurahan
Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
hipertensi.
392
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 12 mengenai akibat konsumsi garam pada
penderita hipertensi pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu
(n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
13) Merokok pada lansia dapat memicu peningkatan tekanan darah tinggi
Diagram 3.3.1.10
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa konsumsi garam berlebih adalah pemicu hipertensi, akan tetapi ada
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 14 mengenai penyebab hipertensi pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 15 mengenai pengobatan pada penderita hipertensi
pada lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
16) Stroke terjadi karena penyumbatan atau pecahnya pembulu darah di otak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 16 mengenai penyebab terjadinya stroke pada
lansia di rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
bahwa stroke terjadi karena terjatuh , akan tetapi ada (10%) 4 lansia sudah
mengetahui.
395
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 17 mengenai pencegahan stroke pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
0.0%
100.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 18 mengenai penyembuhan stroke pada lansia di
rw 01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
10.0%
90.0%
mengetahuinya.
396
19) Orang dengan tekanan darah rendah lebih mudah terkena stroke
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 19 mengenai penyebab stroke pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
5.0%
95.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 20 mengenai penyebab stroke pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
dapat mengurangi resiko terjadinya stroke dan sisanya (2,5%) 1 lansia tidak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 21 mengenai penyebab TB paru pada lansia di rw
01 Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
22) Batuk berdahak selama 2-3 minggu tau lebih batuk bercampur darah , dan
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 22 mengenai gejala TB paru pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
35.0%
65.0%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 23 mengenai pengobatan tb pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
bahwa pengobatan tbc 6 bulan harus dituntaskan dan sisanya (2,5%) 1 lansia
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 24 mengenai pengobatan TB pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
2.5%
97.5%
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 25 mengenai komplikasi TB pada lansia di rw 01
Kelurahan Karangayu (n=42)
Benar Salah
100.0%
benar.
400
b. Sikap
Diagram 3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan
38% 53%
pada lansia setelah dilakukan implementasi yaitu baik 53% 22lansia), cukup
Diagram 3.3.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 1 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0%
100%
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 2 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 0%
41%
59%
Karangayu bahwa 59% lansia (25) sangat setuju, sedangkan 41% (17)
lansia setuju, dan 0% lansia yang tidak setuju dan sangat tidak setuju
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 3 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Sangat Setuju
Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju
0%
100%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 4 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 13%
24%
63%
Karangayu 63% (26) lansia tidak setuju bila diabetes melitus tidak perlu
rutin mengecek kadar gula darahnya, sebanyak 24% (10) lansia sangat
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 5 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
100%
Diagram 3.3.2.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 6 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
13% 0%
24%
63%
setuju, sebanyak 24% (10) sangat setuju, 13% (6) tidak setuju, dan 0%
Diagram 3.3.2.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 7 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
2% 17%
45%
36%
dialami walaupun sudah lebih dari 3 minggu karena hal itu tidak
mengganggu aktivitas ada sebanyak 45% (19) lansia tidak setuju, 36%
(15) setuju, 17% (7) lansia sangat setuju, dan sisanya 2% (1) lansia
8) Saya lebih suka menuruti anjuran dokter untuk segera melakukan uji
Diagram 3.3.2.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 8 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
19% 0%
43%
38%
menundanya ada sebanyak 43% (18) lansia sangat setuju, 38% (16)
setuju, 19% (8) tidak setuju, dan 0% lansia sangat tidak setuju akan hal
tersebut.
kesehatan
Diagram 3.3.2.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 9 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0% 0% 15%
85%
besar lansia sebanyak 85% (36) tidak setuju, 15% (6) setuju, 0% lansia
yang sangat setuju dan sangat tidak setuju akan hal tersebut.
406
Diagram 3.3.2.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap lansia
pada poin 10 mengenai masalah kesehatan pada lansia di
Kelurahan Karangayu (n=42)
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
0%
100%
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
keikutsertaan lansia dalam mengatasi masalah kesehatan pada lansia
di Kelurahan Karangayu (n=42)
kurang baik cukup kurang
5%
cukup
33%
baik
62%
pada persendian
Diagram 3.3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 1 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
11.0% 17.0%
32.0%
40.0%
Diagram 3.3.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 2 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=36)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
Selalu
Tidak 8%
pernah
23% Sering
25%
Jarang
44%
Diagram 3.3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 3 dalam penangana masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Tidak
Sering Jarang Tidak pernah
pernah
10% Selalu
25%
Jarang
18%
Sering
47%
tinggi gula dan 4 lansia (10%) tidak pernah menghindari makanan tinggi
gula.
Diagram 3.3.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 4 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Tidak
Sering Jarang Tidak pernah
pernah
9% Selalu
14%
Jarang
19%
Sering
58%
Diagram 3.3.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 5 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang
7.6%
38.2%
54.2%
lansia (44,0%) jarang melakukan dan ada 4 lansia (9,0%) tidak pernah
Diagram 3.3.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 6 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
4.0%
24.0% 29.0%
43.0%
Diagram 3.3.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 7 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
3.0%
25.0%
27.0%
45.0%
Diagram 3.3.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 8 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
22.0%
39.0%
17.0%
22.0%
Diagram 3.3.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 9 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Tidak
Sering Jarang Tidak pernah
pernah
10%
Selalu
Jarang 35%
25%
Sering
30%
Diagram 3.3.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
lansia pada poin 10 dalam penanganan masalah kesehatan pada
lansia di Kelurahan Karangayu (n=42)
Selalu Sering Jarang Tidak
Tidak pernah
pernah
Jarang Selalu 0%
25% 30%
Sering
45%
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada ibu hamil Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=3)
Baik Cukup
0.0%
100.0%
1) Anemia
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai nutrisi pada ibu menyusui di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
100.0%
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai Anemia pada ib hamil disebabkan
oleh kurangnya zat besi pada warga Rw 1di Kelurahan
Karangayu (n=3)
baik cukup
4.3%
95.7%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai Anemia yang tidak tertangani
menyebabkan penurunan fungsi tubuh pada warga Rw 1 di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
1.9%
98.1%
berpendapat sebaliknya
4) Hipotesis
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai Hipotensi adalah tekanan darah
yang menetap lebih tinggi dari 90/60 mmHg pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=3)
baik cukup
11.2%
88.8%
Hipotensi adalah tekanan darah yang menetap lebih tinggi dari 90/60
dalam kandungan
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai Hipotensi yang tidak ditangani
dapat mengakibatkan janin tidak berkembang dalam kandungan
pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
100%
6) Tanda gejala Hipotensi adalah pusing dan tubuh terasa ringan serta mudah
goyah
Diagram 3.3.1.6
100%
417
Tanda gejala Hipotensi adalah pusing dan tubuh terasa ringan serta
mudah goyah
7) Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai Nutrisi adalah dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi pada
warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
2.1%
97.9%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
aktifitas tubuh
418
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Nutrisi seimbang selama hamil
membantu memfungsikan semua sistem secara memadai termasuk
pada janin pada warga Rw1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
26%
74%
9) Kebutuhan Asam Folat pada ibu hamil meningkat, kebutuhan energi hamil tua
Diagram 3.3.1.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 9 Kebutuhan Asam Folat pada ibu hamil
meningkat, kebutuhan energi hamil tua lebih banyak daripada
hamil muda pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
baik tidak
18.6%
81%
hamil tua lebih banyak daripada hamil muda, kurang gizi dan sebaliknya
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Diit seimbang pada masa
kehamilan menghambat pertumbuhan dan perkembangan organ
janin pada warga Rw1di Kelurahan Karangayu (n=3)
Benar Salah
6.3%
93.7%
b. Sikap
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=3)
Baik Cukup
0%
100%
kesehatan yaitu baik 70% dan cukup 30%. Menggambarkan bahwa hampir
22.4%
77.6%
Diagram 3.3.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 2
mengenai Menghindari makan mentimun dapat mencegah
hipotensi pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju
19%
81%
Diagram 3.3.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 3
mengenai Menghindari asap rokok selama kehamilan pada warga
di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
15.0%
85.0%
Diagram 3.3.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 4
mengenai Menghindari kafein (kopi) dan minuman berkabonisasi
selama kehamilan pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
0.0%
25.0%
75.0%
Diagram 3.3.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 5
mengenai Melakukan hobi untuk mengurangi stress pada warga
di Kelurahan Karangayu (n=3)
Sangat setuju Setuju
33.0%
67.0%
mengurangi stress ada sebanyak 67% warga sangat setuju dan yang
c. Perilaku
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada ibu hamil Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=3)
Kurang Cukup
27%
83%
Diagram 3.8.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 dalam Mengkonsumsi suplemen zat besi
adalah cara untuk mencegah anemia pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
8.5%
21% 42.9%
27.6%
dan ada 8,5% warga tidak pernah m mengkonsumsi tablet tambah darah.
Diagram 3.8.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 dalam Melakukan pemeriksaan tekanan
darah secara rutin pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
16.5%
84%
18.4%
81.6%
makanan yang tinggi serat, 18,4% warga makana makanan tinggi serat
Diagram 3.8.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 dalam Melakukan pemeriksaan darah
rutin di laboratorium dapat mengetahui kadar Hb
(Hemoglobin)pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
30.3%
69.7%
5) Makan-makanan yang bergizi (nasi, sayur, buah dan lauk) setiap hari
Diagram 3.8.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 Makan-makanan yang bergizi (nasi,
sayur, buah dan lauk) setiap hari
pada warga rw1 di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang
0.0%
34.9%
65.1%
setiap hari, ada sebanyak 65,1% warga yang selalu makan makanan
Diagram 3.8.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 dalam Melakukan penimbangan berat
badan secara rutin selama hamil pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
51.3% 48.7%
Diagram 3.8.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 Berfikir positif selama kehamilan dan
mendengarkan musik klasik membuat diri ibu menjadi lebih
tenang pada warga di Kelurahan Karangayu (n=3)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
32.1%
67.9%
Semarang Barat sebanyak 67,9% warga selalu, 32,1% sering berfikir positif
selama kehamilan dan mendengarkan musik klasik membuat diri ibu menjadi
lebih tenang
428
a. Pengetahuan
Diagram 3.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pengetahuan
mengenai masalah kesehatan pada ibu menyusui Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=8)
Baik Cukup
3%
97%
penduduk terkait masalah kesehatan yaitu baik 97% dan cukup 3%.
Diagram 3.3.1.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 1 mengenai nutrisi pada ibu menyusui di
Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
15.7%
84.3%
(84,3%) penduduk menganggap nutrisi yang tepat bagi ibu dan anak,
Diagram 3.3.1.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 2 mengenai nutrisi ibu menyusui berguna untuk
proses memproduksi asi pada warga Rw 1di Kelurahan
Karangayu (n=8)
baik cukup
9.3%
90.7%
Diagram 3.3.1.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 3 mengenai Nutrisi ibu menyusui berguna
untuk meningkatkan produksi ASI pada warga Rw 1 di
Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
7.6%
92.3%
4) ASI tidak bisa keluar adalah tidak keluarnya ASI dari puting ibu atau
Diagram 3.3.1.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 4 mengenai ASI tidak bisa keluar adalah tidak
keluarnya ASI dari puting ibu atau ASI keluar sedikit lebih dari 3
hari pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
baik cukup
100%
ASI tidak bisa keluar adalah tidak keluarnya ASI dari puting ibu atau
5) ASI susu yang tidak keluar dari puting ibu adalah masalah yang sering
Diagram 3.3.1.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 5 mengenai ASI susu yang tidak keluar dari
puting ibu pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
100%
Karangayu seluruh warga mengetahui ASI susu yang tidak keluar dari
puting ibu adalah masalah yang sering terjadi pada ibu pasca melahirkan
6) ASI susu yang tidak keluar jika tidak segera ditangani akan
Diagram 3.3.1.6
100%
mengetahui bahwa ASI susu yang tidak keluar jika tidak segera
dibutuhkan.
7) ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama atau
Diagram 3.3.1.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 7 mengenai ASI ekslusif adalah pemberian ASI
saja selama 6 bulan pertama atau tambahan makan dan minum
lainnya pada warga Rw 1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
0.3%
99.7%
Sumber: Mahasiswa Stikes Telogorejo Profesi ners tahun 2022
bahwa ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama
tidak.
433
Diagram 3.3.1.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 8 mengenai Apakah ibu meberikan ASI tanpa
makanan tambahan selama 6 bulan pertama (usia 0-6bulan) pada
warga Rw1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
100%
Diagram 3.3.1.9
100%
bahwa Ibu tidak memberikan ASI serta makanan tambahan atau susu
10) Perubahan warna ASI beberapa hari sekali dapat mengurangi bengkak
Diagram 3.3.1.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan pertanyaan
pengetahuan poin 10 mengenai Perubahan warna ASI beberapa
hari sekali dapat mengurangi bengkak pada payudara ibu pada
warga Rw1di Kelurahan Karangayu (n=8)
Benar Salah
11%
89%
mengurangi bengkak pada payudara ibu, akan tetapi ada 11% warga
Diagram 3. 3.1.11
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai penanganan Payudara bengkak tidak ditangani segera
akan mengakibatkan infeksi pada payudara atau mastitis pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Baik Cukup
2.8%
97.2%
pada payudara atau mastitis, akan tetapi ada 2,8% warga yang belum
Diagram 3. 3.1.12
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai penanganan Payudara bengkak tidak ditangani segera
akan mengakibatkan infeksi pada payudara atau mastitis pada
warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Baik Cukup
20.8%
79.2%
pada payudara atau mastitis, akan tetapi ada 120,8% warga yang belum
Diagram 3. 3.1.13
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai Apakah ibu mempunyai penyakit tertentu sehingga
tidak memberikan ASI selama 6 bulan pada warga Rw1 di
Kelurahan Karangayu (n=8)
tidak Iya
0.1%
99.9%
Diagram 3. 3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai Apakah budaya di tempat ibu menganjurkan untuk
memberikan makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan
pada warga Rw1 di Kelurahan Karangayu (n=8)
Baik Cukup
10.4%
89.6%
15) Ibu pernah diberikan anjuran oleh dokter harus memberikan ASI saja
selama 6 bulan
Diagram 3. 3.1.14
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
mengenai penanganan Ibu pernah diberikan anjuran oleh dokter
harus memberikan ASI saja selama 6 bulan pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
Baik Cukup
17.0%
83.0%
selama 6 bulan, akan tetapi ada 17% warga yang belum mengetahui hal
ini.
b. Sikap
Diagram 3.8.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap pada ibu
menyusui Rw 1 Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat Setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
10% 0% 0%
90%
Diagram 3.8.2.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap poin 1
Tidak mengkonsumsi makanan mengandung protein tidak
berpengaruh pada produksi ASI pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=8)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
13% 0% 0%
87%
produksi ASI.
2) Ibu memberi ASI saja pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
Diagram 3.8.2.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
masyarakat pada poin 2 memberi ASI saja pada bayi yang berusia
kurang dari 6 bulan pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
13% 0% 0%
87%
Karangayu Semarang Barat didapatkan data bahwa 87% Ibu setuju harus
440
memberikan ASI saja selama 6 bulan, akan tetapi ada 13% ibu tidak setuju
Diagram 3.8.2.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
masyarakat pada poin 3 memberi ASI saja pada bayi yang berusia
kurang dari 6 bulan pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0% 0%
0%
100%
Diagram 3.8.2.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
masyarakat pada poin 4 bila ibu pergi tetap memberikan ASI
(n=8)
Sangat setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat tidak setuju
13% 0% 0%
87%
Diagram 3.8.2.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan sikap
masyarakat pada poin 5 ibu menyusui bayi segera setelah lahir
(n=8)
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
0% 0%
0%
100%
c. Perilaku
Diagram 3.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
mengenai masalah kesehatan pada ibu hamil Rw 1 Kelurahan
Karangayu (n=8)
Baik Cukup
7%
93%
kesehatan.
Diagram 3.8.3.1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 1 Mengkonsumsi makanan tinggi protein,
lemak dan karbohidrat baik untuk ibu menyusu pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
13% 0% 0%
87%
terjadi keluhan.
Diagram 3.8.3.2
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 2 Melakukan pemeriksaan ke bidan
terdekat atau tenaga kesehatan jika terjadi keluhan.pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
13% 0% 0%
87%
terjadi keluhan.
3) Melakukan pompa payudara atau memeras ASI jika ASI tidak keluar
Diagram 3.8.3.3
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 3 Melakukan pompa payudara atau
memeras ASI jika ASI tidak keluarpada warga di Kelurahan
Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
0%
1%
99%
melakukan pompa payudara atau memeras ASI jika ASI tidak keluar.
Diagram 3.8.3.4
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 4 Merangsang payudara untuk merangsang
ASI agar dapat keluar pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0%
27%
0%
73%
melakukan pompa payudara atau memeras ASI jika ASI tidak keluar.
Diagram 3.8.3.5
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 5 Melakukan pijat payudara sehari satu
kali jika payudara terasa bengkak pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0% 0%
25%
75%
setuju bahwa melakukan pijat payudara sehari satu kali jika payudara
terasa bengkak
Diagram 3.8.3.6
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 6 Ibu selesai menyusui dibersihkan dengan
menggunakan sabun pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
20%
0%
0%
80%
Diagram 3.8.3.7
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 7 Memberikan tambahan nutrisi dengan
meminum susu untuk ibu menyusui. pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0% 0%
25%
75%
Diagram 3.8.3.8
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 8 Mengkompres payudara untuk
merangsang ASI agar dapat keluar pada warga di Kelurahan
Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
0% 0%
25%
75%
dapat keluar
Diagram 3.8.3.9
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 9 Cukup istirahat untuk menurunkan
stress pada ibu menyusui.
pada warga di Kelurahan Karangayu (n=8)
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
13% 0%
0%
87%
menyusui.
10) Mengkonsumsi obat yang dapat membuat ASI keluar sedikit (pelancar
ASI)
Diagram 3.8.3.10
Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan perilaku
masyarakat pada poin 10 Mengkonsumsi obat yang dapat
membuat ASI keluar sedikit (pelancar ASI) pada warga di
Kelurahan Karangayu (n=8)
33% 56%
BAB IV
PEMBAHASAN
manusiawi yang ditunjukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyrakat. Dalam
meningkatkan kualitas hidup bagi terwujudnya manusia yang sehat dan produktif
pelaksanaan, evaluasi dan tahap tindak lanjut dengan menggunakan analisa SWOT
A. Persiapan
Tahap persiapan ini merupakan tahap awal dari praktik keperawatan komunitas
yang dilaksanakan dari tanggal 11 April – 14 Mei 2022, berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini antara lain pembekalan, serah terima mahasiswa dan
tanggal 9 April 2022 jam 14.00 WIB melalui media Zoom STIKES Telogorejo
Semarang oleh koordinator mata ajar keperawatan komunitas ibu Ns. Asti
Nuraeni, M.Kep., Sp.Kom. Materi yang diberikan adalah tentang uraian tugas
Telogorejo Semarang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2022 jam 09.00 WIB.
dengan masyarakat yaitu dengan cara pendekatan dengan tokoh masyarakat baik
Kekuatan dari tahap persiapan ini adalah kepala kelurahan Karangayu ketua RW
keterbatasan waktu dan hal yang harus diperisapkan cukup banyak menyebabkan
angket.
B. Pengkajian
komunitas pada tahap pengkajian ini dilakukan pengkajian data dasar, data
450
dalam bentuk bentuk Focus Group Discussion (FGD) meliputi wawancara dan
diskusi pada tanggal 14 April 2022 yang dihadiri oleh Kepala Kelurahan,
agregat, warga RW I dan dosem pembimbing dari kampus. Hasil yang didapatkan
dalam FGD adalah untuk mengetahui sebaran penyakit yang ada di RW I tiap
agregat. Pada agregat balita didapatkan sebaran penyakit ISPA, Diare, Stunting
dan DBD. Pada agregat anak usia sekolah didapatkan Caries gigi, kecanduan
gadget, gizi kurang, ISPA dan Scabies. Pada remaja didapatkan masalah
dan merokok. Pada agrgeat dewasa didapatkan TBC, Diabetes mellitus dan Asam
Urat. Pada agrgeat lansia didapatkan Asam Urat, Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Stroke dan TBC. Pada ibu hamil didapatkan anemia, hipotensi dan mual muntah.
Sedangkan pada ibu menyusui didapatkan masalah ASI tidak lancer serta
masalah yang belum teratasi yaitu masalah ISPA pada balita tentang pengetahuan
ibu balita dalam batas cukup sebanyak 80% (20 responden), sikap cukup sebanyak
60% (15 responden) dan perilaku cukup sebanyak 60% (15 responden). Pada anak
usia sekolah tentang caries gigi memiliki tingkat pengetahuan dalam batas baik
sebanyak 61,3% (19 responden), sikap baik sebanyak 61% (19 responden) dan
451
perilaku cukup sebanyak 65% (20 responden). Pada remaja dengan Disminore
memiliki tingkat pengetahuan dalam batas cukup sebanyak 82,2% (23 rrsponden),
sikap cukup sebanyak 85% (24 responden) dan perilaku cukup sebanyak 92,8%
cukup sebnayak 53,4% (23 responden), sikap baik sebanyak 55,8% (24
responden) dan peilaku baik sebanyak 65,1% (28 responden). Pada lansia dengan
Asam Urat memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 53% (22 responden),
sikap cukup sebanyak 48% (20 responden) dan perilaku cukup sebanyak 48% (20
responden). Ibu hamil dengan mual muntah memiliki tingkat pengetahuan cukup
perilaku cukup sebnayak 51% (1 responden). Pada ibu menyusui dengan Mastitis
memiliki tingkat pengetahuan baik sebnayak 88% (7 responden), sikap ibu baik
Hasil dari windshield survey didapatkan mayoritas rumah warga dekat dengan
jalan. Pada kategori lingkungan fisik didapatkan mayoritas lingkungan bersih dan
tertata dengan rumah permanen meskipun padat penduduk, jarak antar rumah
dengan rumah tetangga mayoritas kurang dari 1 meter, sebagian besar warga
mayoritas tidak berjarak karena dalam satu rumah, untuk pembuangan sampah
mayoritas tertutup namun beberapa warga ada yang masih membakar sampahnya.
Jenis lantai pada warga RW I mayoritas adalah keramik, dan terdapat ventilasi dan
tidak pengap.
452
Kekuatan dari pengkajian ini adalah adanya dukungan serta partisipasi aktif dari
kekuatan yang dimiliki mahasiswa dalam tahap ini adalah mahasiswa sangat aktif
dan mampu bekerja sama, mampu membangun hubungan saling percaya dengan
sehingga dalam pengisian angket tidak berkenan untuk ditunggui. Sedangkan dari
mahasiswa adalah terkait manajemen waktu kurang maksimal, karena waktu yang
terbatas dengan jumlah responden yang banyak serta pembagian tugas mahasiswa
wilayah yang menjadi praktik mahasiswa sudah pernah digunakan untuk praktik
kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Ancaman yang ditemui dalam
menjawab angket. Hal ini disebabkan karena dalam pengisisan angket mayoritas
C. Perencanaan
MMD 2 pada tanggal 21 April 2022 yang dihadiri oleh Kepala Kelurahan,
Berdasarkan hasil diskusi dan skoring prioritas masalah kesehatan yang ada di
RW I yaitu: 1) Balita dengan ISPA dengan skor total 46; 2) Dewasa dengan
Hipertensi dengan skor total 44; 3) Lansia dengan Asam Urat dengan skor total
42; 4) Anak usia sekolah dengan caries Gigi dengan skor total 41; 5) Ibu menyusui
dengan Mastitis dengan skor total 40; 6) Ibu hamil dengan mual muntah dengan
skor total 38 dan 7) Remaja dengan Disminore dengan skor total 36.
Berdasarkan masalah kesehatan yang ada serta diskusi yang telah dilakukan
agregatnya. Pada agregat balita masalah kesehatan yang diangkat adalah cara
redemonstrasi cara fisioterapi dada dan inhalasi uap sederhana pada balita dengan
ISPA yang akan dilakukan pada hari Senin tanggal 25 April 2022 pukul 09.00
Pada agregat anak usia sekolah akan mengangkat masalah kesehatan tentang
Caries gigi, dimana akan dilakukan penyuluhan berupa roleplay, pemutaran video,
454
game, demonstrasi dan redemonstrasi cara menggosok gigi dengan baik dan
benar. Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 April 2022 pukul
“Bebas Caries”.
Pada agregat remaja akan mengangkat masalah kesehatan tentang Disminore pada
relaksasi nafas dalam, kompres hangat dan teknik abdominal streching exercise.
Kegiatan akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 27 April 2022 pukul 09.00 WIB
Nyeri Desminore”.
Pada agregat dewasa dan lansia akan mengangkat masalah kesehatan tentang
Hipertensi dewasa dan Asam Urat lansia, dimana akan dilakukan talk show oleh
pakarnya serta pemutaran video cara mengatasi nyeri hipertensi & asam urat
dengan teknik relaksasi otot progresif . kegiatan akan dilakukan pada hari Kamis
tanggal 28 April 2022 pukul 15.00 WIB di aula Mushola Istiqomah RT 6 dengan
topik DESAKU “Dewasa Sehat dan Berkualitas” dan “Ramadhan Sehat Bebas
Asam Urat”.
Pada agregat ibu hamil dan ibu menyusui mengangkat masalah kesehatan tentang
mual muntah pada ibu hamil dan mastitis pada ibu menyusui, dimana akan
dilakukan kegiatan penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil dan cara mengurangi
mual muntah pada ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui akan dilakukan
455
perawatan payudara dan pijak oksitosin pada ibu menyusui untuk memeprlancar
produksi ASI. Kegiatan akan dilakukan pada hari Senin tanggal 25 April 2022
pukul 10.00 WIB dengan topik SAMPERIN BUMIL “Bersama Perhatikan Nutrisi
Kekuatan faktor pendukung yang berasal dari masyarakat antara lain sumber daya
masyarakat yang cukup memadai, sarana dan prasarana, dukungan penuh dari
kepala desa, ketua RW, ketua RT, tokok masyarakat, dan kader-kader kesehatan.
Disini terjalin kerja sama dalam merumuskan masalah apa saja yang ada di RW I
ini. Selain dari masyarakat, dukungan dari puskesmas dan kelurahan yang siap
kegiatan yang telah disusun dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di
pemerintah.
Kesulitan yang ditemui adalah apabila rencana yang melibatkan pihak puskesmas
atau kelurahan dilaksanakan pada hari libur atau malam hari, maka dari pihak
puskesmas atau kelurahan tersebut keberatan atau tidak bisa menghadiri dengan
D. Implementasi
bantuan alat pemeriksaan fisik, dll) maupun tidak langsung (pemberian leaflet)
Dibawah ini diberikan uraian beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
fisioterapi dada dan inhalasi uap sederhana pada hari Senin tanggal 25 April
457
tindakan melepaskan lendir atau dahak dari saluran penafasan yang bertujuan
unutk membebaskan jalan nafas dan mengurangi sesak akibat banyaknya dahak
sebelum makan atau 1 sampai 2 jam setelah makan dan dilakukan sebanyak 2
kali sehari yaitu pagi setelah bangn tidur dan sore menjelang tidur atau dapat
dilakukan kapan saja saat balita merasa saluran nafas terdapat penumpukan
Pemberian inhalasi uap sederhana pada balita dengan ISPA terbukti dapat
lebih mudah dan lega serta lebih cepat sembuh dari ISPA (Ratnaningsih &
segar sepertipepermint atau Asian mint. Cara kerja dari inhalasi adalah uap
masuk dariluar tubuh ke dalam tubuh dengan mudah akan melewati paru-
Susanto, 2015).
458
Kegiatan “Bersama Kita Cegah ISPA Pada Balita” dihadiri oleh 22 responden
balita beserta ibunya. Semua responden mampu mengikuti kegiatan dari awal
hingga akhir. Saat penyuluhan dan demonstrasi berlangsung ibu balita antusias
dan mau mempraktekkan cara melakukan fisioterapi dada dan inhalasi uap
masalah kesehatan ISPA adalah adanya dukungan dari Kelurahan, RW, RT dan
untuk melakukan implementasi ini adalah dilakukan saat bulan puasa, sehingga
459
ibu balita ada yang kurang antusias dalam bertanya maupun melakukan
redemosntrasi bersama-sama
pencegahan. Pada agregat anak usia sekolah dengan Caries gigi telah diberikan
demonstrasi dan redemonstrasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar
pada hari Selasa tanggal 26 April 2022 pukul 09.00 WIB bertempat di halaman
Pada anak usia sekolah dengan caries gigi yang diajarkan cara menggososk gigi
yang baik dan benar terbukti dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut agar
terhindar dari penyakit gigi dan mulut salah satunya adalah mencegah
terjadinya caries gigi (Wahyu, 2013). Akibat caries gigi yang berkepanjangan
pada anak akan menyebabkan banyak masalah kesehatan yaitu masalah infeksi
pada gigi. Semakin sering gosok gigi maka akan mempengaruhi tingkat
kebersihan gigi dan mulut. Anak yang menyikat gigi dengan frekuensi 4 kali
memiliki tingkat kebersihan gigi dan mulut yang jauh lebih baik dibandingkan
anak yang hanya menyikat gigi 1 kali, 2 kali atau 3 kali. Semakin sering
frekuensi gosok gigi anak maka kebersihan gigi anak akan jauh lebih baik.
460
Kondisi kebersihan gigi dan mulut ini tentu akan berpengaruh terhadap
Kegiatan Gerakan BARIS “Bebas Caries” ini dihadiri oleh anak usia sekolah
cara menggosok gigi dengan baik dan benar bersama teman-teman, anak-anak
mampu menjawab dengan benar saat ditanya oleh penyaji. Evaluasi pada akhir
sekolah untuk masalah kesehatan caries gigi adalah adanya dukungan dari
serta perawatan pada anak usia sekolah dengan caries gigi dengan tetap
anak berkeinginanan besar untuk mengetahui cara merawat gigi dan bagaimana
cara melakukan gosok gigi yang baik dan benar. Ancaman yang akan
461
dalam, kompres hangat dan teknik abdominal streching exercise pada hari
Rabu tanggal 27 April 2022 pukul 09.00 WIB bertempat di halaman rumah bu
dengan relaksasi nafas dalam terbukti mampu menurunkan rasa nyeri karena
Relaksasi nafas dalam adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot, jika
seseorang melakukan relaksasi nafas dalam, puncaknya adalah fisik yang segar
Cara untuk mengurangi nyeri Disminorea yang kedua adalah dengan diberikan
kompres hangat pada perut bawah terbukti mampu emnurunkan tingkat nyeri
462
Cara untuk mengurangi nyeri Disminorea yang ketiga adalah dengan teknik
menit guna memaksimalkan kekuatan serta feksibilitas otot. Latihan ini lebih
disarankan untuk mengatasi dismenore karena memiliki teknik yang aman serta
tidak memicu terjadinya efek yang merugikan karena hanya memakai teknik
fisiologis dari tubuh. Pada saat exercise, akan terjadi peningkatan kadar
endorphin yang diproduksi di otak dan juga susunan saraf tulang belakang.
Endorphin inilah yang akan menjadi terapi penenang yang alamiah, sehingga
akan meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri (Hasna &
Hasmina, 2017)
Kegiatan MAS ANDRE “Mengatasi Nyeri Desminore” ini dihadiri oleh remaja
hangat pada perut bawah. Untuk evaluasi akhir kegiatan, terdapat 3 remaja
Disminorea dengan relaksasi nafas dalam, kompres hangat pada perut bawah
dan kemudahan dalam penggunaan alat dan bahan. Untuk kelemahan yang
menghambat dalam implementasi ini dirasa tidak ada, karena para remaja putri
sangat antusias.
adalah remaja putri sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan, karena anak-
implementasi ini adalah ada beberapa remaja putri yang terbiasa mengatasi
nyeri haid dengan menggunakan obat pereda nyeri yang dibeli dari apotek,
keperawatan yang muncul pada lansia meliputi (D.0116) manajemen kesehatan tidak
fisik, talk show oleh pakarnya serta pemutaran video cara mengatasi nyeri hipertensi
& asam urat dengan teknik relaksasi otot progresif pada hari Kamis tanggal 28 April
2022 pukul 15.00 WIB di aula Mushola Istiqomah RT 6 dengan topik DESAKU
“Dewasa Sehat dan Berkualitas” dan “Ramadhan Sehat Bebas Asam Urat”.
Pada dewasa dengan Hipertensi yang diajarkan cara mengurangi nyeri dengan
dan menaikan elastisitas pembuluh darah. Otot-otot dan peredaran darah akan
lebih sempurna dalam mengabil dan mengedarkan oksigen serta relaksasi otot
darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara langsung. Terapi relaksasi
frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit), penurunan ketegangan otot,
gula darah dan asam urat pada dewasa dan lansia didapatkan data bahwa
mayoritas lansia memiliki hasil pemeriksaan yang tinggi. Dari 74 dewasa dan
normal 140/90 mmHg dan terdapat 5 responden dengan gula darah melebihi
batas normal gula darah puasa <126 mg/dl serta terdapat 23 responden yang
memiliki nilai kadar asam urat melebihi batas normal (laki-laki <7 mg/dl dan
Pada lansia dengan Asam urat telah diajarkan teknik relaksasi otot progresif
untuk mengurangi nyeri. Tehnik relaksasi otot progresif merupakan terapi yang
kontraksi dan relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kaki kearah atas atau
dari kepala ke arah bawah, dengan cara ini maka akan disadari dimana otot itu
akan berada dan dalam hal ini akan meningkatkan kesadaran terhadap respon
nyeri. Sehingga tehnik ini merupakan salah satu terapi komplementer yang
Bebas Asam Urat” ini dihadiri oleh dewasa dan lansia sejumlah 74 responden.
466
Warga dewasa dan lansia antusias mengikuti kegiatan teruatama saat talk show,
warga antusias dalam bertanya terkait hipertensi dan asam urat, warga paham
dan mampu menjawab saat diberikan pertanyaan oleh pakar dan mampu
dewasa dan lansia adalah adanya dukungan dari Kelurahan, RW, RT dan
gratis serta melakukan ROP (Relaksasi Otot Progresif). Untuk kelemahan yang
berbuka puasa.
untuk melakukan implementasi ini adalah beberapa kelompok dewasa & lansia
5. Ibu hamil dengan mual muntah dan Ibu menyusui dengan Mastitis
Diagnosis keperawatan yang muncul pada ibu hamil adalah (D.0099) perilaku
dilakukan adalah penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil dan cara mengurangi
mual muntah pada ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui telah dilakukan
ASI. Kegiatan telah dilakukan pada hari Senin tanggal 25 April 2022 pukul
ibu hamil. Pengetahuan yang meningkat akan membentuk sikap dari sikap yang
Pada ibu menyusui telah diajarkan cara perawatan payudara dan pijat oksitosin,
2019 perawatan payudara pada ibu nifas berpengaruh terhadap produksi ASI
apabila dilakukan dengan baik dan benar (Soleha, 2019). Kombinasi perawatan
oksitosin.
Sedangkan pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu masa nifas dan menyusui
setelah melahirkan yang memberi efek tenang pada ibu, sehingga ASI dapat
“Srawung lan sinau ngASIhi” ini dihadiri oleh ibu hamil dan ibu menyusui
kegiatan dari awal hingga akhir, saat kegiatan ibu-ibu sangat antusias untuk
evaluasi akhir kegiatan, terdapat 1 ibu hamil dan 2 ibu menyusui mampu
dan pijat oksitosin secara mandiri serta mampu menjelaskan ulang apa yang
disampaikan penyaji.
yang menghambat dalam implementasi ini dirasa tidak ada, karena para ibu
adalah para ibu hamil sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan, karena ini
adalah pengalaman pertama hamil sehingga para ibu hamil sangat semangat
ingin tahu segala sesuatu saat masa kehamilan dan pada ibu menyusui adalah
kadang lupa untuk melakukan anjuran-anjuran untuk ibu hamil baik tentang
nutrisi maupun istirahat sedangkan pada ibu menyusui ancaman yang akan
menghambat tindakan adalah pada bayi yang terbiasa diberikan susu formula
melalui dot akan sulit untuk kembali menetek ibunya, karena anak tersebut
E. Tahap Evaluasi
yang ada. Dari evaluasi yang dilaksanakan dapat diketahui masalah kesehatan
Evaluasi yang dilakukan terdiri dari 2 bentuk, yang pertama adalah evaluasi
1. Evaluasi Implementasi
a) Agregat Balita
Hasil capaian :
DS :
mengalami ISPA
DO :
Hasil capaian :
DS :
pada anaknya
DO :
anaknya
Hasil capaian :
DS :
DO :
kesehatan meningkat.
Hasil capaian :
DS :
gigi
DO :
gigi
Hasil capaian :
DS :
DO :
gigi
Hasil capaian :
DS :
DO :
sebelum tidur
kesehatan meningkat.
c) Agregat Remaja
Hasil capaian :
DS :
nyeri disminore
streaching
DO :
Hasil capaian :
DS :
yang seimbang
DO :
dan buah
kesehatan meningkat.
Hasil capaian :
DS :
DO :
d) Agregat Dewasa
Hasil capaian :
DS :
DO :
Hasil capaian :
DS :
progresif
DO :
kesehatan meningkat.
DS :
DASH
479
DO :
e) Agregat Lansia
Hasil capaian :
DS :
progresif
DO :
secara mandiri
kesehatan meningkat.
Hasil capaian :
DASH
DO :
Hasil capaian :
DS :
DO :
kacangan, seafood
481
Hasil capaian :
DS :
untuk janinnya
DO :
tapi sering
Hasil capaian :
DS :
DO :
payudara
kesehatan meningkat.
483
Hasil capaian :
DS :
perawatan payudara
oksitosin
DO :
payudara
2. Evaluasi Persepsi
a) Agregat Balita
(21 responden)
2) Sikap dari cukup 60% (15 responden) menjadi baik 89% (22
responden)
484
3) Perilaku dari cukup 60% (15 responden) menjadi baik 84% (21
responden)
responden)
(20 responden)
c) Agregat Remaja
(21 responden)
2) Sikap cukup dari 85,8% (24 responden) menjadi baik 80% (22
responden)
3) Perilaku dari cukup 92,8% (26 responden) menjadi baik 82% (24
responden)
d) Agregat Dewasa
(34 responden)
2) Sikap dari cukup 60,9% (26 responden) menjadi baik 77% (33
responden)
3) Perilaku dari cukup 71,8% (31 responden) menjadi baik 80% (34
responden)
485
e) Agregat Lansia
responden)
2) Sikap dari cukup 48% (20 responden) menjadi baik 53% (22
responden)
3) Perilaku dari cukup 48% (20 responden) menjadi baik 62% (26
responden)
(2 responden)
responden)
responden)
responden)
Rencana tindak lanjut merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada tahap
belum terselesaikan di wilayah. Berikut ini rencana tindak lanjut yang akan
1. Agregat balita
Tempat : Rumah bu RT 3
Tempat : Rumah bu RT 5
3. Agregat remaja
WA pada remaja
Tempat : Rumah bu RT 4
487
b) Poster diit DASH yang akan ditempel saat kegiatan posbindu PTM
Tempat : Rumah bu RT 1
a) Poster perawatan payudara, pijat oksitosin, dan nutrisi pada ibu hamil
Tempat : Rumah bu RT 7
488
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semarang yang dimulai pada tanggal 18 - 23 April 2022 melalui Focus Group
14 responden.
cukup sebanyak 60% (15 responden) dan perilaku cukup sebanyak 60% (15
responden). Pada anak usia sekolah dengan caries gigi memiliki pengetahuan
baik sebanyak 61,3% (19 responden), sikap baik sebanyak 61% (19
responden) dan perilaku cukup sebanyak 65% (20 responden). Pada remaja
sebanyak 85,8% (24 responden) dan perilaku cukup sebanyak 92,8% (26
responden), sikap baik sebanyak 55,8% (24 responden) dan perilaku baik
sebanyak 53% (22 responden), sikap cukup sebanyak 48% (20 responden)
489
dan perilaku cukup sebanyak 48% (20 responden). Pada ibu hamil memiliki
responden).
perawatan/pengobatan.
talk show, demonstrasi dan redemonstrasi yang akan dilakukan mulai tanggal
dada dan inhalasi uap sederhana, cara menggosok gigi yang baik dan benar
pada anak usai sekolah, cara mengurangi nyeri Disminore pada remaja
perempuan, cara mengurangi nyeri pada dewasa dengan Hipertensi dan Asam
urat pada lansia, cara mengurangi mual muntah dan kecukupan nutrisi ibu
hamil serta perawatan payudara dan pijat oksitosin pada ibu menyusui.
490
video, talk show, demonstrasi dan redemonstrasi pada tanggal 25-28 April
mengikuti kegiatan, mau bertanya jika belum jelas, warga paham dan mampu
B. Saran
1. Mahasiswa Keperawatan
yang menarik, inovatif dan efektif mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Supaya masyarakat tidak merasa bosan dengan adanya inovasi baru tiap
2. Institusi Pendidikan
3. Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Asih;Risneni, Y. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
EGC
Azrul, A. (2014). Teori dan Praktek Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC
Publishing
Seto
STIKES Mercubaktijaya
493
Louis:Saunders Elsevier
Mubarak, I & Chayatin, N. (2017). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Mubarak, Indrawati dan Susanto. (2015). Buku 1 Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.
Salemba Medika.Jakarta
Murniati, ririn isma, feti. (2020). pelatihan relaksaasi otot progresif pada kader
Nies, M., & McEween, M. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Jakarta: Elsevier.
Pratiwi, I.G, dan Hamidiyanti, Baiq. Y. F. (2020). Edukasi Tentang Gizi Seimbang
Untuk Ibu Hamil Dalam Pencegahan Dini Stunting. Jurnal pengamas kesehatan
Prayitno. (2019). Fisioterapi Dada Pada Anak Anak. Dinkes Yogyakarta. https://
dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/fisioterapi-dada-pada-anak-anak
494
Rahayu, S., & Harnanto,addi mardi. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan
Ratnaningsih, E., & Benggu, nita ivana. (2020). Terapi Komplementer Dalam
Mengatasi Ispa Pada Ibu Yang Memiliki Balita Di Dusun Setan Desa
Ratnaningsih, T. (2016). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada
Rahayuningsih, T., Mudigdo, A., & Murti, B. (2016). Effect of Breast Care and
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.05
Rofikoh. (2014). Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Sagung
sego
Sholeha, S. N., Sucipto, E., & Izah, N. (2019). Pengaruh Perawatan Payudara
106. https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i2.491
Widagdo, w., & Khollifah, n. S. (2016). Keperawatan keluarga dan komunitas. Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1
496
2. Anifahtul Aghiyah
2. Suci Ferikawati
2. Aus : a) Erlinawati
b) Nurul Suryasari
b) Rahayu Utami
3. Fransiska Fanilaning T
7. Renny Setiawati
3. Aisa Vaatun
4. Novita Sari
5. Kholida Afianingrum
6. Fladilla Nurmawati V
9. Andriana Puji R
i. Mc : Irmawati
2. Eni Wulandari
Lampiran 2
498
No.
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda, yang dianggap paling tepat
dengan cara memberi tanda centang (√) pada huruf yang benar dari setiap
pertanyaan.
3. Isilah …… (titik-titik) sesuai jawaban Bapak/Ibu.
4. Dalam pengisian angket mohon diisi secara jujur. Karena penulis menjamin
bahwa jawaban yang diterima hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
A. PENGKAJIAN
Apakah dalam keluarga memiliki riwayat sakit (3 bulan lalu)?
Tidak
Ya
Balita Anak Usia Sekolah Remaja
1. ISPA 1. Karies gigi 1. Disminore
2. Diare 2. Insomnia
3. Stunting 2. Kecanduan gadget 3. Pengguna NAPZA
4. DBD 3. Gizi kurang
4. Penyakit menular seksual
4. ISPA 5. Merokok
5. Scabies
Dewasa Lansia Ibu Hamil & Ibu Menyusui
1. Tuberculosis (TBC) 1. Asam urat Ibu Hamil
2. Diabetes mellitus (DM) 1. Anemia
2. Diabetes mellitus (DM) 3. Hipertensi 2. Hipotensi
3. Asam urat 4. Stroke 3. Mual muntah
5. Tuberculosis (TBC) Ibu Menyusui
1. ASI tidak lancer
2. Payudara bengkak & lecet
(Mastitis)
499
1. DATA INTI
a. Sejarah
1) Apakah Bapak/ Ibu tahu sejarah berdirinya kampung ini?
2) Apa saja perubahan kampung ini dari mulai Bapak/ Ibu tinggal
disini sampai saat ini?
b. Demografi
1) Nama Kepala Keluarga (inisial) :
2) Pekerjaan :
Swasta
Wiraswasta
PNS
lain-lain…….
3) Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah :
1
2
3
4
>4
Jawa
Lain-lain…..
Agama:
Islam
Protestan
Katholik
Hindu
Budha
2. SUB SISTEM
a. Lingkungan Fisik
1) Bagaimana status kepemilikan rumah anda saat ini?
Milik sendiri
Kontrak/kost
2) Jenis perumahan apa yang dimiliki keluarga anda?
Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen
3) Jenis lantai apa yang digunakan?
Tegel/ Semen Tanah
Papan Keramik
501
15) Bagaimana kondisi jamban yang terdapat di rumah anda saat ini?
Bersih
Tidak Bersih
16) Apakah sumber air dalam rumah anda? (bisa centang lebih dari 1)
Air sumur Air PAM
Air Artetis Air sungai
17) Apakah sumber air minum yang anda gunakan?
Masak sendiri
Isi ulang
18) Apakah jenis penampungan air yang anda gunakan ?
Bak mandi Ember
Gentong Lain-lain ………..
19) Bagaiman kondisi tempat penampungan air d rumah anda?
Tertutup
Terbuka
20) Berapa kali dalam sebulan tempat penampungan air di rumah anda
dilakukan pengurasan?
1 kali Lebih dari 3 kali
2 kali Tidak pernah
21) Bagaimana kondisi tempat pembuangan sampah di rumah anda?
Terbuka
Tertutup
22) Apakah rumah anda pernah dilakukan foging (pengasapan)?
Pernah
Tidak pernah
23) Berapa kali foging atau pengasapan tersebut dilakukan dalam 1
tahun?
Tidak pernah 1
< 1 > 1
24) Apakah sering terjadi banjir atau rob dilingkungan rumah anda?
Tidak pernah 3-5 kali tiap bulan
1-3 kali tiap bulan >5 kali tiap bulan
503
c. Ekonomi
1) Berapa jumlah total penghasilan dalam keluarga?
< Rp.2.500.000 Rp. 2.500.000 – Rp 5.000.000
> Rp. 5.000.000
2) Dari manakah sumber penghasilan dalam keluarga?
Sendiri Sumbangan
Dana Pensiun Lain-lain ……….
3) Apakah penghasilan anda dapat mencukupi kebutuhan keluarga
anda?
Ya
Tidak
4) Apakah anda memiliki tabungan?
Ya
Tidak
505
f. Komunikasi
1) Apakah dalam keluarga anda memiliki alat untuk berkomunikasi?
Ya
Tidak
2) Jika Ya, apa alat komunikasi yang anda miliki?
Telefon genggam Lain-lain …………..
Telefon rumah
3) Apakah komunikasi dalam keluarga anda dengan masyarakat sekitar
berjalan dengan baik?
Ya
Tidak
4) Apakah anda mengikuti salah satu kegiatan sosial di masyarakat?
Ya
Tidak
5) Jika YA, kegiatan apa yang anda ikuti ? (bisa centang lebih dari 1)
a) Bapak
Pertemuan rutin Pengajian
Kerja bakti Lain-lain….
Tidak ada
b) Ibu
PKK Dasawisma
Pengajian Kader posyandu
Bakti Sosial Tidak ada
c) Bayi dan Balita
Posyandu Bayi dan Balita
Tidak ada
d) Remaja
Kerja Bakti Pengajian
Karang Taruna IRMA (Ikatan remaja masjid)
Tidak ada
e) Lansia
Posyandu Lansia Senam Lansia
Tidak Ada
507
g. Pendidikan
1) Apakah ada fasilitas pendidikan di lingkungan anda?
PAUD SMA
TK SMK
SD Perguruan Tinggi
SMP Tidak ada
2) Apakah ada pelayanan kesehatan di fasilitas pendidika tersebut?
UKS PMR
Dokter kecil Tidak Ada
h. Rekreasi
1) Apakah ada sarana rekreasi atau sarana hiburan di sekitar anda?
Ya
Tidak
2) Dimana anda sering berekreasi?
Mall Pantai
Taman Hiburan Pegunungan
Kebun Binatang Lain-lain……….
3) Berapa kali dalam sebulan anda berekreasi?
1-2 kali
>2 kali
tidak pernah
508
No.
BALITA
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju tidak
setuju setuju
setuju
1. Apabila ada salah satu keluarga yang sakit
batuk, pilek maka anak anda tidak boleh
mendekati orang yang sakit
2. Menurut saya ISPA hanya batuk pilek biasa
dan tidak perlu diobati karena akan sembuh
dengan sendirinya
3. Apabila balita mengalami diare dirumah
maka ibu akan memberikan oralit
4. Apabila balita ibu mengalami buang air
besar terus menerus dengan disertai mual
dan muntah.ibu akan segera membawanya
ke Puskesmas terdekat
5. Ibu beranggapan bahwa anak/balitanya
lebih pendek dari usianya adalah faktor
genetik sehingga tidak memerlukan
penanganan lebih lanjut
6. Ibu rutin menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan balita di posyandu
atau puskesmas terdekat
7. Rutin melakukan kegiatan 4M (menguras,
menutup, mengubur dan memantau)
8. Tidur menggunakan kelambu dapat
mengurangi gigitan dari nyamuk pada balita
511
C. PERILAKU
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
1. Apabila ada yang sakit batuk anda
menggunakan masker
2. Saya selalu buka jendela dan pintu setiap
hari agar sirkulasi lancar
3. Apabila balita mengalami diare ibu akan
memberikan makanan lunak sedikit-
sedikit namun sering
4. Ibu mengajarkan anak mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan
5. Melakukan penimbangan berat badan
secara berkala (1 bulan sekali) untuk
mengawasi tumbuh kembang balita
6. Ibu memilih bahan makanan yang
mengandung zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh
7. Menyemprotkan insektisida atau
memasang obat nyamuk bakar atau
menggunakan kelambu saat tidur atau
menggunakan baju lengan panjang dan
memberikan lotion anti nyamuk pada
balita secara rutin
8. Tidak membiarkan pakaian kotor
bergantungan di sembarangan tempat
512
No.
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
3. Salah satu tanda dan gejala pada karies gigi adalah nyeri
pada gigi yang berlubang
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
C. PERILAKU
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
No.
REMAJA
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Jika terjadi nyeri haid lebih baik minum jamu
tradisional
2 Penanggulangan dan pencegahan yang tepat
pada nyeri haid dapat mengurangi nyeri haid
yang berlebihan
3 Tidur siang dapat mengatasi insomnia
4 Menonton tayangan di televisi, laptop, atau
smartphone dapat membuat seseorang lebih
cepat tertidur
5 Remaja memakai narkoba sebab narkoba
membuatnya merasa nikmat, enak dan
nyaman
6 Memakai narkoba, orang
akan menilai dirinya hebat, dewasa,
mengikuti mode
7 PMS dapat menular melalui oral maupun
anal seks
8 Infeksi menular seksual dapat ditularkan
melalui penggunaan toilet umum
9 Menghirup udara yang bebas asap rokok
mrupakan hak asasi manusia
10 Saya lebih merasa percaya diri jika sedang
merokok
521
C. PERILAKU
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
1 Saya pernah membaca ttg cara mengatasi
nyeri haid
2 Mengompres air hangat jika nyeri haid
3 Saya mengurangi mengkonsumsi minuman
beralkohol dan berkafein untuk mencegah
insomnia
4 Saya menciptakan kamar tidur yg nyaman
agara lebih cepat tidur
5 Memilih pergaulan yg baik dan terampil
menolak tawaran napza
6 Saya selalu melakukan pola hidup sehat dan
kegiatan positif untuk tidak mencoba coba
narkoba
7 Saya selalu melakukan kegiatan positif
untuk menghindari pergaulan bebas yg
menyebabkan penyakit menulat seksual
8 Jika terdapat tanda gejala penyakit menular
seksual sperti infeksi bakteri, virus, jamur,
atau parasit saya segera periksa ke
pelayanan Kesehatan
9 Saya lebih percaya diri jika merokok
10 Jika ada anggota keluarga yg merokok
didalam rumah, anggota keluarga yg lain
akan menegur
522
No.
DEWASA
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1. Batuk lebih dari tiga minggu adalah tanda
gejala TBC.
2. Sering merasa lapar, haus dan sering
kencing di malam hari adalah tanda gejala
DM.
3. Makanan yang mengandung garam
berlebihan (asin) dapat menyebabkan
Hipertensi.
4. Makanan yang mengandung banyak lemak
dan santan dapat menyebabkan
Hiperkolestrol.
5. Olahraga teraratur dapat memperbaiki
kelenturan sendi.
524
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
6. Makanan cepat saji, daging olahan, alkohol,
makanan yang dipanggang dapat
mempercepat pertumbuhan sel kanker?
C. PERILAKU
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Saya membuka jendela dan membersihkan
rumah setiap pagi.
2. Saya menggunakan masker saat batuk dan
saat berkumpul dengan orang lain.
3. Saya melakukan pemeriksaan kadar gula
darah.
4. Saya membatasi konsumsi makanan dan
minuman yang manis.
5. Saya memeriksakan tekanan darah ke
pelayanan kesehatan terdekat.
6. Saya melakukan aktivitas fisik dengan
berolahraga secara rutin untuk mengontrol
tekanan darah.
7. Saya mengkonsumsi makanan yang
mengandung serat tinggi seperti brokoli,
apel, pir, ubi untuk menjaga kadar kolestrol.
8. Saya menjaga berat badan saya dalam batas
ideal.
9. Saya melakukan kompres dengan air hangat
jika saya mengalami nyeri pada sendi.
10. Saya minum air putih 6-8 gelas dalam
sehari.
525
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
Pernah
11. Saya mengkonsumsi sayuran hijau dan
buah-buahan seperti bayam, kangkung,
sawi, buah pir, apel, persik yang dapat
menurunkan resiko pertumbuhan sel
kanker?
526
No.
LANSIA
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
10. Kadar gula darah yang tinggi dapat di kontrol oleh insulin
19. Orang dengan tekanan darah rendah lebih mudah terkena stroke
22. Batuk berdahak selama 2-3 minggu tau lebih btuk bercampur
darah , dan keluar kringat dingin di malam hari merupakan gejala
TB paru
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
setuju Setuju
Setuju
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
setuju Setuju
Setuju
C. PERILAKU
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
No.
IBU HAMIL
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pertanyaan setuju tidak
setuju setuju
setuju
1 Saya senang mengkonsumsi tablet
tambah darah setiap hari, agar terhindar
dari anemia
2 Menghindari makan mentimun dapat
mencegah hipotensi
3 Menghindari asap rokok selama
kehamilan
4 Menghindari kafein (kopi) dan minuman
berkabonisasi selama kehamilan
5 Melakukan hobi untuk mengurangi stress
C. PERILAKU
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
pernah
1 Mengkonsumsi suplemen zat besi
adalah cara untuk mencegah anemia
2 Melakukan pemeriksaan darah rutin di
laboratorium dapat mengetahui kadar
Hb (Hemoglobin)
3 Melakukan pemeriksaan tekanan darah
secara rutin
4 Mengkonsumsi makanan yang dapat
menyeimbangkan tekanan darah (buah
bit, tomat, wortel, sayur-sayur hijau dan
protein ) dan yang mengandung vit B12
532
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
pernah
5 Melakukan pola hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat
selama kehamilan
6 Melakukan penimbangan berat badan
secara rutin selama hamil
7 Berpikir positif selama kehamilan dan
mendengarkan musik klasik membuat
diri ibu menjadi lebih tenang
533
No.
IBU MENYUSUI
Petunjuk Pengisian :
A. PENGETAHUAN
No Pertanyaan Benar Tidak
1 Nutrisi bagi ibu menyusui adalah nutrisi yang tepat bagi ibu dan
anak, dimana makanan yang dibutuhkan harus seimbang yang
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral
2 Nutrisi ibu menyusui berguna untuk aktivitas dan metabolisme,
proses memproduksi asi.
3 Nutrisi ibu menyusui berguna untuk meningkatkan produksi
ASI.
4 ASI tidak bisa keluar adalah tidak keluarnya ASI dari puting ibu
atau ASI keluar sedikit lebih dari 3 hari.
5 ASI susu yang tidak keluar dari puting ibu adalah masalah yang
sering terjadi pada ibu pasca melahirkan terutama ibu yang baru
lahiran pertama kali
6 ASI susu yang tidak keluar jika tidak segera ditangani akan
mengakibatkan bayi kekurangan konsumsi nutrisi yang
dibutuhkan.
7 ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama
atau tambahan makan dan minum lainnya
534
B. SIKAP
Sangat
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju tidak
setuju setuju
setuju
1 Tidak mengkonsumsi makanan
mengandung protein, karbohidrat dan
vitamin tidak berpengaruh pada produksi
ASI.
2 Apakah ibu memberi ASI saja pada bayi
yang berusia kurang dari 6 bulan
3 Selain ASI apakah ibu memberikan
makanan tambahan
4 Bila ibu pergi apakah tetap memberikan
ASI
5 Apakah ibu menyusui bayi setelah lahir
535
C. PERILAKU
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
pernah
1 Mengkonsumsi makanan tinggi protein,
lemak dan karbohidrat baik untuk ibu
menyusui.
2 Melakukan pemeriksaan ke bidan terdekat
atau tenaga kesehatan jika terjadi keluhan.
3 Melakukan pompa payudara atau
memeras ASI jika ASI tidak keluar.
4 Merangsang payudara untuk merangsang
ASI agar dapat keluar.
5 Melakukan pijat payudara sehari satu kali
jika payudara terasa bengkak.
6 Ibu selesai menyusui dibersihkan dengan
menggunakan sabun
7 Memberikan tambahan nutrisi dengan
meminum susu untuk ibu menyusui.
8 Mengkompres payudara untuk
merangsang ASI agar dapat keluar.
9 Cukup istirahat untuk menurunkan stress
pada ibu menyusui.
10 Mengkonsumsi obat yang dapat membuat
ASI keluar sedikit (pelancar ASI)
Lampiran 3
DOKUMENTASI
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN 1 DI RW 0I KELURAHAN KARANGAYU
KECAMATAN SEMARANG BARAT
Oleh :
Pendidikan Profesi Ners RW 01
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan
Data yang perlu dikaji lebih lanjut meliputi data inti data subsistem dna data
persepsi. Dimana data inti terdiri dari: (1) Riwayat perkembangan komunitas, (2)
Data demografi, (3) Tipe keluarga, (4) Status perkawinan, (5) Statistik vital dan
(6) Nilai-nilai keyakinan dan agama. Untuk data subsistem komunitas terdiri dari:
(1) Lingkungan fisik, (2) Pelayanan kesehatan dan sosial, (3) Ekonomi, (4)
Transportasi dan keamanan, (5) Politik dan pemerintahan, (6) Komunikasi, (7)
Pendidikan dan (8) Rekreasi. Sedangkan untuk data persepsi meliputi: (1) Persepsi
Tujuan dari focus group discussion pertemuan pertama yaitu untuk mengetahui
masalah kesehatan setiap agregat dari tokoh masyarakat, kader, puskesmas, RW,
dan RT.
yang ada di Kota Semarang yang berada di pinggiran sebelah barat Kota
sebanyak 8.810 jiwa, yang dibagi menjadi 06 RW. Jumlah penduduk pada wilayah
RW 01 yang terdiri dari 07 RT yang kami kelola per April 2022, yaitu sebanyak
1.333 jiwa, dimana jumlah penduduk laki – laki sebanyak 638 jiwa dan perempuan
Dari data diatas maka kami akan melaksanakan kegiatan pertemuan pertama untuk
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Semarang Barat.
2. Tujuan Khusus
Semarang Barat
2. Anifahtul Aghiyah
5. MC : Irmawati
7. Fasilitator
7. Renny Setyawati
3. Bunga Putri I
5. Novitasari
6. Eni Wulandari
7. Aisa Va’atun
D. Metode Pelaksanaan
1. Setting tempat
Layar
MC
Fasilitator
Moderator
Dokumentasi
2. Setting waktu
F. Tahap Pelaksanaan
1. Struktur
f. Surat undangan telah dibuat dan sudah dibagikan 2 hari sebelum acara
2. Proses
d. Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Hasil
1, Kelurahan Karangayu
acara
d. Mendapatkan infromasi mengenai masalah kesehatan di masyarakat dari
Oleh :
Pendidikan Profesi Ners RW 01
Kelurahan Karangayu mulai tanggal 14-19 April 2022 yang dilakukan oleh
Hasil dari pertemuan 1 didapatkan masalah dari berbagai agregat, agregat balita
Agregat anak usia sekolah didapatkan masalah kesehatan karies gigi, kecanduan
gadget, gizi buruk, ISPA, dan penyakit kulit. Pada agregat remaja didapatkan
TBC, diabetes mellitus, asam urat dan ca mamae. Agregrat lansia didapatkan
masalah kesehatan asam urat, diabetes mellitus, hipertensi, stroke, dan TBC.
Sedangkan agregat ibu hamil dan menyusui didapatkan masalah kesehatan yaitu
anemia, hipotensi, gangguan nutrisi, ASI tidak keluar/tidak lancer dan payudara
bengkak.
asam urat dan Agregat ibu hamil dan menyusui terbanyak di RT 07 dengan
payudara bengkak dan ASI tidak keluar. Dengan demikian untuk menentukan
memaparkan prioritas yang akan ditangani dari data yang sudah di kumpulkan
Pertemuan ke-2.
B. Tujuan
3. Tujuan Umum
RW 01 Kelurahan Karangayu
2. Anifahtul Aghiyah
14. MC : Irmawati
16. Fasilitator
5. Yulita Putri S
7. Renny Setyawati
D. Metode Pelaksanaan
3. Setting tempat
Layar
MC
Fasilitator
Moderator
Dokumentasi
4. Setting waktu
F. Tahap Pelaksanaan
2. Inti (60 menit) 1. Pemaparan masalah pokok setiap agregrat oleh penyaji
menyusui
G. Evaluasi
4. Struktur
m. Surat undangan telah dibuat dan sudah dibagikan 2 hari sebelum acara
5. Proses
k. Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
l. Para undangan berperan aktif dalam penampilan prioritas
tindakan
6. Hasil
acara
Oleh :
TAHUN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN PERTEMUAN 3
- Latar Belakang
merupakan suatu sistem yang terdiri dari suatu sub sistem komunitas sistem sosial yang
masyarakat dibutuhkan peran serta aktif bagi setiap individu untuk mengenal dan
menyelesaikan masalah benturan sumber daya yang dimiliki sehingga membulkan perilaku
sesuai perencanaan yang telah disepakati bersama dalam memecahkan masalah kesehatan
perencanan diantaranya agregat balita dengan masalah terbanyak ISPA, implementasi yang
redemonstrasi terkait ISPA, cara perawatan balita ISPA dengan fisioterapi dada serta
inhalasi uap sederhana. Agregat anak usia sekolah dengan masalah terbanyak karies gigi,
demonstrasi dan redemonstrasi terkait cara gosok gigi yang baik dan benar. Agregat remaja
dengan masalah terbanyak disminore, implementasi yang telah dilakukan yaitu roleplay,
streching exercise dan kompres hangat. Untuk agregat dewasa dengan masalah terbanyak
hipertensi dan agregat lansia asam urat, implementasi yang telah dilakukan penyuluhan
atau edukasi melalui poster tentang diet DASH, pengecekan kesehatan, dan demonstrasi
ROP (Relaksasi Otot Progresif). Agregat ibu hamil dengan masalah mual muntah
ibu hamil dan cara mengurangi mual muntah. Agregat ibu menyusui dengan masalah
kesehatan, demonstrasi dan redemonstrasi terkait perawatan payudara dan pijat oksitosin
Sebagai tindak lanjut kegiatan dari pelaksanaan pertemuan 2, perlu diadakan pertemuan 3.
hasil kegiatan yang telah diadakan sekaligus menyampaikan kegiatan yang telah
dilaksanakan serta merencanakan tindak lanjut yang dilakukan kembali oleh masyarakat
- Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memaparkan hasil dokumentasi dari setiap kegiatan yang di lakukan baik dari
2. Anifahtul Aghiyah
5. MC : Irmawati
7. Fasilitator
5. Yulita Putri S
7. Renny Setyawati
- Metode Pelaksanaan
5. Setting tempat
Layar
MC
Fasilitator
Moderator
Dokumentasi
6. Setting waktu
- Tahapan Pelaksanaan
dan sesudah
01 Kelurahan Karangayu
H. Evaluasi
4) Struktur
b. LP (Laporan Pendahuluan) telah dipersiapkan satu satu hari sebelumnya dan telah
8) Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Hasil
1) Agregat balita
3) Agregat remaja
sekolah, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui yang ada di di
kesehatan.
3) Faktor Penunjang :
a. Peran aktif Lurah, ketua RW, ketua RT dan Tokoh masyarakat yang
pertemuan 3
4) Faktor Penghambat :
2) Dimana tempatnya ?
Oleh :
Profesi Ners Stikes Telogorejo Semarang
diharapkan dapat:
posisi, serta perkusi dan vibrasi dada yang merupakan metode untuk
Aryayuni, 2019)
gangguan pada paru. Teknik terapi yang dipakai secara umum pada
orang dewasa serta dapat diterapkan untuk anak anak dan bayi.
mutlak dan relative. Kontra indikasi yang biasa terjadi berupa gagal
iga serta luka operasiyang baru serta bisa timbul keganasan pada
tumor paru.
tindakan berupa :
1) Postural Drainage
pada pagi hari dan sebelum sarapan atau bisa dilakukan pada
dilakukan
depan dada dan bagian kiri tubuh dada antara bagian leher
4. Lingula
5. Middle lobus
2) Perkusi
Dimana tujuan dari terapi clapping ini adalah jalan nafas bersih,
meningkatkan relaksasi
g. Membereskan alat-alat
h. Mencuci tangan
diatasnya
a. Drama edukasi
V. Media Penyuluhan
a. Poster
b. Booklet
c. Roleplay
2. Etiologi ISPA
3. Penanganan ISPA
Mengeluarkan Dahak Pada Anak Yang Mengalami Jalan Napas Tidak Efektif.
Siregar, T., & Aryayuni, C. (2019). Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran
RSUD Kota Depok. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 2(2), 34–42.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
EDUKASI INHALASI UAP SEDERHANA PADA BALITA
DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI
RW 01 KARANGAYU KOTA SEMARANG BARAT
Oleh :
Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang
Waktu : 30 menit
V. Media Penyuluhan
d. Booklet
e. Poster
f. Alat peraga : handuk, baskom, aromatherapy (minyak kayu putih), air
hangat
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Penanganan ISPA
Demontrasi inhalasi uap
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW 1 KARANGAYU
(AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH)
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan mampu
melakukan pencegahan karies gigi dan brushing teeth yang benar.
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian brushing teeth dengan benar.
2. SASARAN
Anak usia sekolah RW 1 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat
3. MATERI
a. Pendidikan kesehatan brushing teeth
1) Pengertian brushing teeth
2) Tujuan brushing teeth
3) Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
4) Cara menyikat gigi yang benar
5) Langkah – langkah untuk merawat gigi
6) Tips mencegah kerusakan gigi
7) Cara memilih sikat gigi
4. METODE
a. Orasi
b. Drama edukasi dan audio visual
c. Diskusi
d. Tanya jawab
e. Demonstrasi dan redemonstrasi
5. MEDIA
a. Poster
b. Video edukasi brushing teeth
c. Booklet
6. SETTING TEMPAT
: Penyaji
Media
: Lansia
7. RENCANA KEGIATAN
No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu
Mendengarkan
Menjelaskan maksud pertemuan dan
menjelaskan tujuan dari edukasi
brushing teeth
Bertanya
Mempraktekkan
I. 8. EVALUASI :
1. Evaluasi Persiapan (Struktural)
a. Peserta penyuluhan hadir ke tempat penyuluhan
b. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
d. Persiapan media: phantom gigi, sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur, tissue,
sterofoam, kostum animasi
e. Persiapan materi: materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan
dibuatkan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah dimengerti oleh
sasaran penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Anak - anak datang dalam penyuluhan
b. Anak - anak memperhatikan penjelasan penyuluhan
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan
d. Anak - anak dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
e. Anak – anak dapat memperagakan brushing teeth
1) Evaluasi Hasil
a. Anak - anak dapat menjelaskan tentang brushing teeth yang benar
b. Anak – anak dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk nrushing teeth.
MATERI BRUSHING TEETH
Dionella. (2015). Kapan waktu yang tepat untuk sikat gigi. (online),
http://www.drg.dionella.net, diakses tanggal 23 April 2016.
Machfoedz, I. (2015). Menjaga kesehatan gigi mulut anak–anak dan ibu hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW 1
(AGREGAT REMAJA)
8. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja wanita mengetahui dan memahami
mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang sering dialami wanita saat menstruasi,
sehingga remaja wanita dapat menangani dan mengatasi masalah nyeri haid (dismenore)
tersebut.
d. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :
1) Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)
2) Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)
3) Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)
4) Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)
5) Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)
9. SASARAN
Remaja perempuan RW 1 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat
11. METODE
f. Ceramah
g. Diskusi
h. Tanya jawab
12. MEDIA
d. Flipchart nyeri haid (dismenore)
e. Leptop dan PPT
f. Poster nyeri haid (dismenore)
: Penyaji
Media
: Remaja
(dismenore)
5) Penanganan dan pencegahan nyeri
haid (dismenore)
3 Penutup 1) Mengajukan pertanyaan tentang 1. Menjawab
(3 menit) materi pembelajaran. 2. Mendengarkan dan
2) Kesimpulan dari pembelajaran memperhatikan
3) Salam penutup
B. Klasifikasi
Klasifikasi nyeri haid (dismenore) :
1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi. Dismenore
primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi
sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati &
Misaroh, 2016). Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri
dengan berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau
perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2013).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12
bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah
menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung
beberapa hari (Prawirohardjo, 2011). Menurut Prawirohardjo (2011), ada beberapa
faktor peranan sebagai penyebab Dismenore primer, antara lain :
a. Faktor kejiwaan
Pada gadis – gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka
tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul
Dismenore
b. Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat menurunkan
ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit menahun, dan
sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore
c. Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya Dismenore
primer adalah stenosis canalis servikalis
d. Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.
2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi yang
ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit yang
mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium,
dan kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan
dismenore. Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel
(Mirena) diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2015). Dismenore
sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan ginekologi seperti
salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri dan lain – lain
(Prawirohardjo, 2011).
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih. Kadang
sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah perut
yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah, sakit
kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa penuh.
Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa berlangsung
beberapa hari (Ramaiah, 2014).
Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2014) dan Wijayanti
(2010) :
1. Kompres dengan botol dingin (hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di
perut atau pinggang bagian belakang)
2. Minum – minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
3. Menghindari minum – minuman yang beralkohol, kopi dan es krim
4. Menggosok – gosok perut atau pinggang yang sakit
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah
6. Tarik nafas dalam – dalam secara perlahan untuk relaksasi
7. Obat – obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum
analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya
tidak lebih dari 3 kali sehari
2. Solusi obat
a. Obat anti-inflamasi
Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat anti-
inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka
bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga
dapat mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah di
dalam rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat Anda beli
secara bebas di apotek dan toko obat. Anda harus berhati – hati dengan obat ini
jika memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.
b. Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri / sakit
apat menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk nyeri ringan),
Promrtazin, oksikodon, butalbitat (untuk nyeri berat).
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati dkk. (2015). Studi Analisa Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Intervensi
Non Farmakologi Dalam Mencegah Nyeri Haid (Disminorea) Pada
Santriwati Di Asrama Al-Husna Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.
UNIPDU Jombang. http://eprints.unipdu.ac.id/300/1/BAB%20I.pdf diakses:
22 April 2022, jam 13.15
Proverawati & Misaroh. (2016). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Nyeri Dismenore Pada Siswi Kelas Xi Smk Muhammadiyah
Watukelir Sukoharjo (The Influence Of Warm Compress Decrease In
Dismenorhea Eleventh Grade Students Of SMK Muhammadiyah Watukelir
Sukoharjo) Volume 1 No. 2. Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.
http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/JKK/article/viewFile/242/217
diakses: 22 April 2022, jam 13.00
Wiknjosastro.H. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ABDOMINAL STRECING EXERCISE PADA AGREGAT
REMAJA DI RW I KEL. KARANGAYU
KEC. SEMARANG BARAT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW 1
(AGREGAT REMAJA)
1. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang senam
abdominal stretching exercise dan diharapkan keluarga dapat membatu anggota
keluarga yang mengalami disminore untuk melakukan senam abdominal
stretching exercise di rumah.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :
1) Menyebutkan kembali pengertian senam abdominal stretching exercise
2) Menyebutkan kembali manfaat senam abdominal stretching exercise
3) Menyebutkan kembali hal – hal yang perlu diperhatikan dari senam abdominal
stretching exercise
4) Menyebutkan kembali langkah – langkah senam abdominal stretching exercise
2. SASARAN
Remaja RW 1 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat
3. MATERI (terlampir)
Pendidikan kesehatan nyeri haid (dismenore) :
1) Pengertian senam abdominal stretching exercise
2) Manfaat senam abdominal stretching exercise
3) Hal – hal yang perlu diperhatikan dari senam abdominal stretching
exercise
4) Langkah – langkah senam abdominal stretching exercise
4. METODE
i. Ceramah
j. Demonstrasi
5. MEDIA
g. Video senam abdominal stretching exercise
h. Leaflet
6. WAKTU DAN TEMPAT
Hari / Tanggal : Rabu, 27 April 2022
Waktu : 15.00 – 17.00 WIB
Tempat : Musholla RT 6 RW 1 Kelurahan Karangayu Semarang Barat
7. SETTING TEMPAT
: Penyaji
Media
: Remaja
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW 1 KARANGAYU
(AGREGAT DEWASA)
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien mampu
mengetahui dan mengerti mengenai penyakit hipertensi dan diet yang baik untuk
mencegah dan mengendalikan Hipertensi.
b. Tujuan Khusus
1) Menyebutkan dengan benar pengertian Diet Hipertensi
4) Menyebutkan dengan benar makanan apa saja yang tidak boleh di konsumsi
2. SASARAN
Dewasa RW 1 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat
3. MATERI
a. Pendidikan kesehatan hipertensi
1) Pengertian Diet DASH
2) Tujuan diet DASH
3) Jenis makanan yang dianjurkan atau boleh dikonsumsi
4) Jenis makanan yang tidak dianjurkan
5) Cara mengatur diet
4. Terapi relaksasi otot progresifMETODE
a. Seminar
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi dan redemonstrasi
5. MEDIA
a. Poster
b. Video Relaksasi Otot Porgresif
6. SETTING TEMPAT
: Penyaji
Media
: Lansia
7. RENCANA KEGIATAN
No Tahap Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
Waktu
1. Pre Cek kesehatan (tensi,GDS,asam 1. Melakukan cek
Kegiatan urat) kesehatan pada
(60 Menit) stand yang ada
2. Pembukaan Pembukaan 1.Menjawab salam
(15 menit) 2.Mendengarkan dan
Sambutan ketua panitia
memperhatikan
2 Kegiatan Seminar oleh pembicara (30 1.Mendengarkan
inti (120 menit) dan
memperhatikan
menit) Menjelaskan materi yang
2.Bertanya dan
disiapkan : menjawab
1) Menggali pengetahuan pertanyaan yang
diajukan
peserta
2) Menjelaskan tujuan dan
manfaat diet hipertensi,
jenis makanan yang boleh di
konsumsi dan jenis
makanan yang tidak boleh
di konsumsi
3) Terapi otot progresif
(Video)
Tanya jawab dan diskusi
8. EVALUASI :
1. Evaluasi struktur
Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media sesuai dengan yang
dibutuhkan
2. Evaluasi proses
Klien mampu mengerti dan memahami dengan jelas mengenai materi yang
diajarkan serta dalam menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
3. Evaluasi hasil
Klien menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan penyakit dan manajemen
penanganan hipertensi dan asam urat, dilihat dari terjawabnya penyataan yang
diajukan oleh penyaji kepada klien.
DIET HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW 1 KARANGAYU
(AGREGAT LANSIA)
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien mampu
mengetahui dan mengerti mengenai penyakit dan manajemen penanganan asam
urat.
b. Tujuan Khusus
5) Menjustifikasi masalah asam urat yang ada di lansia
6) Memberikan edukasi mengenai asam urat pada lansia
7) Mengajarkan terapi relaksasi otot progresif pada lansia
2. SASARAN
Lansia RW 1 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat
3. MATERI
b. Pendidikan kesehatan asam urat
5) Pengertian asam urat
6) Penyebab asam urat
7) Tanda dan gejala asam urat
8) Makanan yang harus dihindari
9) Aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk mencegah nyeri sendi akibat asam
urat
c. Terapi relaksasi otot progresif
4. METODE
a. Seminar
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi dan redemonstrasi
5. MEDIA
a. Poster
b. Video Relaksasi Otot Porgresif
6. SETTING TEMPAT
: Penyaji
Media
: Lansia
7. RENCANA KEGIATAN
No Tahap Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
Waktu
1. Pre Cek kesehatan (tensi,GDS,asam 2. Melakukan cek
Kegiatan urat) kesehatan pada
(60 Menit) stand yang ada
8. EVALUASI :
1. Evaluasi struktur
Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media sesuai dengan yang
dibutuhkan
2. Evaluasi proses
Klien mampu mengerti dan memahami dengan jelas mengenai materi yang
diajarkan serta dalam menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
3. Evaluasi hasil
Klien menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan penyakit dan manajemen
penanganan hipertensi dan asam urat, dilihat dari terjawabnya penyataan yang
diajukan oleh penyaji kepada klien.
MATERI ASAM URAT
A. Pengertian
Asam urat memiliki hubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang
dapat memicu terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah, kadar sam
urat dalam darah dikatakan tinggi apabila jika kadar asam urat lebih dari 7
mg/dl pada laki-laki dan 6 mg/dl pada perempuan. Peningkatan kadar asam
urat ini dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, seperti rasa nyeri didaerah
persendian yang sering, disertai dengan rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya (Untari & Wijayanti, 2017).
B. Penyebab
1. Usia
2. Penambahan berat badan
3. Riwayat keluarga
4. Jenis kelamin
5. Konsumsi makanan tinggi purin
6. Konsumsi minuman beralkohol
7. Konsumsi obat-obatan
8. Aktifitas fisik berlebihan dan berat
(Khoirina, 2016)
E. Aktivitas fisik yang dilakukan untuk mencegah nyeri sendi akibat asam
urat
1. Berenang
2. Jalan kaki
3. Senam ringan
4. Yoga
5. Relaksasi otot progresif
(Fatah, 2017)
Disusun Oleh :
Tempat : Mushola RT 06 RW 01
1. TUJUAN
1.1 TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu menyusui dapat memahami tentang
cara dan manfaat dari perawatan payudara
2. MATERI
1. Kebutuhan cairan dan nutrisi
2. Aktivitas fisik selama hamil
3. Kebutuhan istirahat selama hamil
3. MEDIA
1. Poster
4. METODE
4.1 Drama edukasi
4.2 Ceramah
4.3 Diskusi
4.4 Tanya Jawab
5. SETTING TEMPAT
7. EVALUASI :
1) Struktur
Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media sesuai dengan
yang dibutuhkan
2) Proses
Klien mampu mengerti dan memahami dengan jelas mengenai materi yang
diajarkan serta dalam menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
3) Hasil
Klien menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang cara perawatan
payudara pada ibu menyusui dilihat dari terjawabnya pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji kepada klien.
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI
Meliputi :
3. Ketika tangan kiri berada dibawah payudara dan kemudian angkat payudara
sebentar dan lepaskan secara perlahan
b. Cara dua
1. Tangan kanan membentuk kepalan tangan dengan buku buku jari
2. Lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung atau kearah puting susu dan merata
keseluruh payudara
3. Lakukan secara bergantian untuk payudara yang lain
c. Cara tiga
1. Lanjutkan dengan sisi tangan dan lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung atau
kearah puting susu
d. Cara empat
1. Cara yang lain dapat dilakukan dengan kedua tangan ke arah puting susu
2. Kedua ibu jari diatas payudara dan jari jari yang lain menopang payudara
e. Selesai pengurutan, payudara dikompres dengan air hangat dan dingin berganti
selama 15 menit,keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH
yang bersih dan menopang
f. Bersihkan payudara terutama bekas minyak
g. Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk ibu menyusui) dan yang
menyangga buah dada atau langsung susu ibayi. (Saryono, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Bat-paul, dkk. (2015). Sleep Patteen During Pregnance and Maternal Depression: Studi of
Aube Cohort. Journal of Sleep Dissorders and Management.
Uliah & Hidayah. (2012).Keterampilan Dasar Praktik klinik, Edisi 2 Jagakarsa: Jakarta:
salemba Medika
Wahyuni & Nikmah. (2013). Manfaat Senam Hamil untuk Meningkatkan durasi tidur Ibu
hamil. Journal Kesehatan Masyarakat.
POSTER
LAMPIRAN BOOKLET