Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI DESA

DANGDANG RW/RT 001/002 KECAMATAN CISAUK


KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2021

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Adinda Anggraeni
2. Dina Juliana Sapitri
3. Hana Izati
4. Nadia Devianti
5. Raffaza Sashina
6. Rosa Anggraeni
7. Sri Andini

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktek Asuhan Kebidanan Komunitas di Desa Dangdang RW/RT


001/002 Kecanatan Cisauk Kabupaten Tangerang Tahun 2021 telah disetujui dan
disahkan pada :

Tangerang Selatan,

Menyetujui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Nuntarsih, SST., MKM) (Chairunnisa Minarni Alamsyah, M.Keb)

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Kebidanan

(Siti Dariyani, S.Pd., SST., MKM)


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... vii
A. Latar Belakang ................................................................................................. vii
B. Tujuan ............................................................................................................. viii
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. viii
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................... x
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas ......................................................x
BAB III GAMBARAN LOKASI PRAKTIK.......................................................... xviii
A. Geografi Umum............................................................................................. xviii
B. Geografi Khusus ...............................................................................................xix
C. Demografi ........................................................................................................xix
D. Jumlah Sasaran .................................................................................................. xx
E. Data UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di Tingkat Desa) ... xx
BAB IV HASIL PENDATAAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) .........................xxiii
A. Kependudukan............................................................................................... xxiii
B. Rekapitulasi Pendataan Ibu Hamil ................................................................. xxvii
C. Rekapitulasi Pendataan Ibu Nifas ................................................................... xxvii
D. Rekapitulasi Pendataan Bayi .......................................................................... xxvii
E. Rekapitulasi Pendataan Balita .......................................................................xxviii
F. Rekapitulasi Pendataan Kesehatan Reproduksi..............................................xxviii
G. Rekapitulasi Pendataan Remaja Putri .............................................................. xxix
H. Rekapitulasi Pendataan Perimenopause ........................................................... xxix
BAB V IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ....................................... xxx
A. Identifikasi Masalah ........................................................................................ xxx
B. Prioritas Masalah ............................................................................................ xxxi
BAB VI PERENCANAAN KEGIATAN .............................................................. xxxvii
BAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI................................................... xxxviii
BAB VIII PEMBAHASAN .................................................................................... xxxix
A. Tahap Survey Mawas Diri ............................................................................ xxxix
B. Tahap Identifikasi Masalah ................................................................................ xl
C. Tahap Penyusunan Rencana ............................................................................... xl
D. Tahap Pelaksanaan ............................................................................................ xl
E. Evaluasi............................................................................................................. xl
BAB IX PENUTUP .................................................................................................... xli
A. Simpulan .......................................................................................................... xli
B. Saran ............................................................................................................... xlii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ xliii
LAMPIRAN .............................................................................................................. xliv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : SAP Hipertensi pada Ibu Hamil


SAP Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual
SAP Gejala-gejala Kanker Serviks
Lampiran II : Dokumentasi Penyuluhan
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Praktik ”Asuhan Kebidanan Komunitas di Desa Dangdang RW/RT
001/002 Kecanatan Cisauk Kabupaten Tangerang Tahun 2021”
Dalam penyusunan laporan praktik, penyusun menyadari masih banyak
kekurangan serta tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini penyusun ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. dr. Resna A. Soerawidjaja, MScPH sebagai Ketua STIKes Banten
2. Supena selaku Kepala Desa Dangdang
3. Siti Dariyani, S.Pd., SST., MKM selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Banten
4. Saroni selaku Ketua Rukun Warga 001 Desa Dangdang
5. Hendra selaku Ketua Rukun Tetangga 002 Desa Dangdang
6. Tina selaku Ketua Kader di RT/RW 002/001 Desa Dangdang
7. Nuntarsih, SST., MKM dan Chairunnisa Minarni Alamsyah, M.Keb selaku
Pembimbing Akademik Asuhan Kebidanan Komunitas
8. Warga-warga RW/RT 001/002 yang telah bersedia bekerja sama dalam
pembuatan laporan Asuhan Kebidanan Komunitas

Tangerang Selatan, ……… April 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai peningkatan derajat
kesehatan masayrakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan merupakan bagian
dari hak asasi manusia (HAM) dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Pemerintah melalui sistem Kesehatan Nasional, berupaya untuk
menyelenggarakan kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dan
dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya terebut
diselenggarakan untuk menitikberatkan pada pelayanan kesehatan untuk
masyarakat luas, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang
diberikan oleh bidan sesuai dengan wewenangan bidan yang diarahkan untuk
mewujudkan kesejahteraan keluarga terutama ibu dan anak sehingga terwujud
keluarga bahagia, sejahtera dan berkualitas.
Dalam upaya peningkatan kesehatan tersebut, dibutuhkan peningkatan calon
tenaga kesehatan juga dalam berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan untuk
tugas dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
profesional dibidangnya. Salah satu contohnya yakni adanya bentuk pelatihan
bagi mahasiswa selaku calon tenaga kesehatan yang didalmnya menggunakan
beberapa metode pembelajaran selama didalam kelas, seperti : metode ceramah,
tanya jawab, diskusi, seminar dan kegiatan diluar kelas dengan metode Praktik
Kerja Lapangan (PKL) atau Praktik Kebidanan Komunitas (PKK).
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan PKL atau PKK
bersifat komprehensif dengan penekanan pada aspek promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif dalam upaya pengembangan pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membantu memandirikan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan,
khususnya, dengan melakukan pendekatan manajemen Kebidanan komunitas
di Desa Dangdang RW/RT 001/002 tahun 2021

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan Masyarakat mampu melakukan pengkajian dan
pengumpulan data.
b. Mahasiswa dan Masyarakat mampu mengidentifikasikan diagnosa
masalah.
c. Mahasiswa dan Masyarakat mampu menentukan prioritas masalah.
d. Mahasiswa dan Masyarakat mampu merencanakan tindakan yang akan
dilakukan.
e. Mahasiswa dan Masyarakat mampu melaksanakan rencana yang telah
dilakukan
f. Mahasiswa dan Masyarakat mampu mengevaluasi tindakan yang telah
dilakukan.
g. Mahasiswa dan Masyarakat mampu menyusun rencana tindak lanjut dari
kegiatan yang telah dilakukan

C. Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode analisis
deskriptif yang menggambarkan objek dan peristiwa yang berlangsung dan
pelaksanan kegiatan perawatan. Sedangkan tehknik yang digunakan untuk
pengumpulan data :
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab dengan masyarakat untuk mendapatkan

informasi yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada

b. Metode Pengukuran
Melakukan pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat untuk dapat
menentukan masalah yang akan dipecahkan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas


1. Kebidanan Komunitas
a) Pengertian Kebidanan Komunitas
Kebidanan Komunitas merupakan serangkaian keterampilan dan
pengetahuan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu.
b) 4 Komponen Dasar dalam Paradigma Kebidanan Komunitas

MANUSIA

PELAYANAN KESEHATAN
KEBIDANAN (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN

c) Sasaran Kebidanan Komunitas


(1) Individu, Ibu dan Anak
(2) Keluarga  pelayanan kontrasepsi, pemeliharaan anak,
pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi dan
imunisasi
(3) Kelompok Penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah
tidak terjangkau
(4) Masyarakat  remaja, calon ibu dan kelompok ibu
2. Teori H.L Blum
Teori klasik H. L. Blum menyatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: 1) gaya
hidup (life style); 2) lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya); 3)
pelayanan kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan). Keempat
determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status
kesehatan seseorang. Sering yang banyak menjadi perhatian adalah
determinan pelayanan kesehatan (Blum, 1974). 1
Kerangka konsep determinan kesehatan yang diterima luas dewasa
ini adalah bahwa tingkat kesehatan individu dan distribusi kesehatan
yang adil dalam populasi ditentukan oleh banyak faktor yang tersebar di
berbagai level. Meski yang sering menjadi fokus adalah pelayanan
kesehatan, namun itu bukanlah satu-satunya determinan yang penting.
Pelayanan kesehatan hanya satu dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi kesehatan individu (Blum, 1974). 1
3. Program Kampung KB
a) Pengertian
Kampung KB dibentuk oleh Presiden Ir. Joko Widodo pada tahun
2016 dengan latar belakang terbentuknya yaitu : 2
(1) Program KB tidak lagi bergema dan terdengan gaungnya seperti
Era Orde Baru
(2) Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat
kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta
pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga
kecil berkualitas
(3) Penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh dan untuk masyarakat
(4) Mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang
dalam Newacita terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai
pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan” serta agenda prioritas
ke 5, yaitu “Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia”
(5) Mengankat dan menggairahkan kembali program KB guna
menyosong tercapai nya bonus demografi yang di prediksi akan
terjadi pada tahun 2010-2030
b) Tujuan Pembentukan
Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang
setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait
lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk
meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan
swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat
untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor
terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pembangunan berwawasan kependudukan. 2
c) Syarat-syarat Pembentukan
Pada dasarnya ada tiga hal pokok yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan sebagai syarat dibentuknya Kampung KB dalam suatu
wilayah, yaitu : 2
1. Pertama, terjadinnya data kependudukan yang akurat
2. Kedua, dukungan dan komitmen pemerintah Daerah
3. Ketiga, partisipasi aktif masyarakat
d) Kriteria Wilayah
Dalam memilih atau menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi
Kampung KB ada tiga kriteria yang dipakai, yaitu : 2
Kriteria Utama:
(1) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 (miskin) di atas rata-rata
Pra Sejahtera dan KS 1 tingkat desa/kelurahan di mana kampung
tersebut berada,
(2) Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB
tingkat desa/kelurahan di mana kampung KB tersebut berlokasi.
Kriteria Wilayah:
(1) Kumuh
(2) Pesisir,
(3) Daerah Aliran Sungai (DAS)
(4) Bantaran Kereta Api,
(5) Kawasan Miskin (termasuk Miskin Perkotaan)
(6) Terpencil
(7) Perbatasan
(8) Kawasan Industri
(9) Kawasan Wisata
(10) Padat Penduduk. Selanjutnya dalam menentukan kriteria wilayah
yang akan dijadikan sebagai lokasi pembentukan Kampung KB
dapat dipilih satu atau lebih dari sepuluh criteria yang ada.
Kriteria Khusus:
(1) Kriteria data di mana setiap RT/RW memiliki Data dan Peta
Keluarga
(2) Kriteria kependudukan di mana angka partisipasi penduduk usia
sekolah rendah
(3) Kriteria program KB di mana peserta KB Aktif dan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) lebih rendah dari capaian
rata-rata tingkat desa/kelurahan serta tingkat unmet need lebih
tinggi dari rata-rata tingkat desa/kelurahan
(4) Kriteria program pembangunan keluarga di mana partisipasi
keluarga dalam pembinaan ketahanan keluarga, pemberdayaan
ekonomi dan partisipasi remaja dalam kegiatan GenRe melalui
PIK-R masih rendah
(5) Kriteria program pembangunan sektor terkait yang mencakup
setidaknya empat bidang, yakni kesehatan, ekonomi, pendidikan,
pemukiman dan lingkungan, dan masih bisa ditambah dengan
program lainnya sesuai dengan perkembangan.
e) Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang merupakan subyek dan obyek dalam
pelaksanaan kegiatan operasional pada Kampung KB selain keluarga.
PUS, lansia, dan remaja juga keluarga yang memiliki balita, keluarga
yang memiliki remaja dan keluarga yang memiliki lansia.
Sedangkan sasaran sektoral disesuaikan dengan bidang tugas
masing-masing yang pelaksananya adalah Kepala Desa/Lurah, Ketua
RW, Ketua RT, PKB, Petugas lapangan sektor terkait, TP PKK, kader
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam hal ini PPKBD dan Sub
PPKBD, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokohagamat, tokoh pemuda
serta kader pembangunan lainnya. 2
f) Kenapa Harus Kampung KB
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana menekan
kewenangan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) untuk tidak memfokuskan hanya pada masalah
Pengendalian Penduduk saja namun masalah Pembangunan Keluarga
juga harus mendapatkan perhatian. Karena itu, dalam rangka
penguatan program KKBPKtahun 2015-2019, BKKBN diharapkan
dapat menyusun suatu kegiatan yang dapat memperkuat upaya
pencapaian target atau sasaran yang secara langsung bersentuhan dan
memberikan manfaat kepada masyarakat. 2
Sehubungan dengan itu, maka untuk menjawab tantangan tersebut
digagaslah program Kampung KB. Melalui wadah Kampung KB ini
nantinya diharapkan pelaksanaan program KKBPK dan program-
program pembangunan lainnya dapat berjalan secara terpadu dan
bersamaan. Hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Agenda
Prioritas Pembangunan terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai
pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan".2
Oleh karena itu cukup beralasan apabila pembangunan
kependudukan dimulai dari wilayah-wilayah pinggiran yaitu
kampung. Karena kampung merupakan cikal bakal terbentuknya desa,
dan apabila pembangunan pada seluruh kampung maju, maka desapun
akan maju. Dan apabila seluruh desa maju maka sudah barang tentu
negarapun akan menjadi maju. 2
g) Kampung KB Sebagai Wahana Pemberdayaan Masyarakat
Walaupun pembentukan Kampung KB diamanatkan kepada BkkbN,
akan tetapi pada prinsipnya Kampung KB merupakan perwujudan dari
sinergi antara beberapa kementerian terkait dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, mitra kerja, dan pemangku kepentingan, serta tidak
ketinggalan partisipasi langsung masyarakat setempat. Oleh sebab itu
Kampung KB ini diharapkan menjadi miniatur atau gambaran (potret)
dari sebuah desa yang didalamnya terdapat keterpaduan dari program
pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga yang
disinergikan dengan program pembangunan sektor terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. 2
Hal ini sesuai dengan definisi dari Kampung KB itu sendiri yaitu
satuan wilayah setingkat RW, dusun, atau yang setara, yang memiliki
kriteria tertentu, di mana terdapat keterpaduan Program KKBPK dan
pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan
sistematis. 2
Jadi Kampung KB sebenarnya dirancang sebagai upaya
membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program KKBPK
guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat
dalam upaya mengaktualisasikan dan mengaflikasikan 8 (delapan)
fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat. Dengan demikian
kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik
dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi, akan tetapi
merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi
dengan berbagai program pembangunan lainnya. 2
Sehingga wadah Kampung KB ini dapat kita jadikan sebagai wahana
pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program yang
mengarah pada upaya merubah sikap, prilaku dan cara berfikir
(mindset) masyarakat kearah yang lebih baik, sehingga kampung yang
tadinya tertinggal dan terbelakang dapat sejajar dengan kampung-
kampung lainnya, masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan
dapat bergabung dengan poktan-poktan yang ada, keluarga yang
tadinya tidak memiliki usaha dapat bergabung menjadi anggota
UPPKS yang ada. 2
4. Teori Prioritas Masalah (Hanlon Kualitatif)
Metode Hanlon (Kualitatif) ini lebih efektif dipergunakan untuk
masalah yang bersifat kualitatif dan data atau informasi yang tersediapun
bersifat kualitatif miaslkan peran serta masyarakat, kerja sama lintas
program, kerja sama lintas sektor dan motivasi staf.
Prinsip utama dalam metode ini adalah membandingkan pentingnya
masalah yang satu dengan yang lainnya dengan cara “matching”. Kriteria
yang dipakai :
a. Urgency ( U )
Mendesak pertimbanhan ini dari aspek waktu, masih dapat di tunda
atau harus segera di tanggulangi. Semakin pendek tengang waktunya
semakin mendesak untuk di tanggulangi.
b. Seriousness ( S )
Kegawatan besarnya akibat atau kerugian yang di nyatakan dalam
besaran kuantitaif berupa rupiah, orang dan lain-lain.
c. Growth ( G )
Perkembangan kecendrungan atau perkembangan akibat dari suatu
pemasalahan. Semakin berkembang masalah semakin di prioritaskan.
Langkah-langkah penetapannya :
1. Buat matrik
2. Tulis semua masalah pada sumbu horizontal dan vertical.
3. Bandingkan match maslah yang ada dan laksanakan penilaian
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya di beri
tanda (+) pada kotaknya, dan apabila kalah penting berikan
tanda (-) pada kotaknya.
b) Kerjakan hanya sebelah kanan dari garis diagonal
c) Jumlah tanda + secra horizontal dan memasukkan pada kotak
total + horizontal.
d) Jumlah tanda - secara horizontal dan masukkan pada kotak total
e) Pindahkan hasil penjumlahan pada kotak total + horizontal di
bawah kotak – vertikal -, jumlahkan hasil vertikal dan horizontal
dan memasukkan ke dalam kotak total
f) Nilai total tidak boleh sama
g) Hasil penjumlahan pada kotak total pindahkan pada hasil
rekapitulasi
h) Dengan kriteria (USG) yang mempunyai nilai tertinggi adalah
urutan masalah
BAB III
GAMBARAN LOKASI PRAKTIK

A. Geografi Umum
Nama Desa : Dangdang
Kecamatan : Cisauk
Kabupaten : Tangerang
Pemerintah Daerah
1. Batas – batas wilayah :
a. Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk
b. Selatan : Berbatasan dengan Desa Sukamulya Kabupaten.Bogor
c. Timur : Berbatasan dengan Desa Dangdang Kecamatan Cisauk
d. Barat : Berbatasan dengan Desa Mekar Wangi Kecamatan Cisauk
2. Luas wilayah : 512,9 Ha
3. Pembagian geografis :
a. Tanah Pemukiman : 277,3 Ha
b. Tanah persawahan : 70 Ha
c. Tanah ladang/tegalan : 31 Ha
d. Tanah galian pasir : 130 Ha
e. Kas Desa : 1,4 Ha
f. Lapangan olah raga : 1,2 Ha
g. Perkantoran,SD dll : 2 Ha
4. Pembagian administrasi :
a. Jumlah RT : 14
b. Jumlah RW :5
5. Jarak dari Padukuhan ke : (Jarak Terdekat)
a. Puskesmas/ Puskesmas Pembantu : Puskesmas Suradita
b. Praktek Nakes Swasta (Bidan, Dokter Perawat) :
c. RS Swasta : Rumah Sakit Selaras
d. RS Pemerintah (RSUD) : RSUD Kab.Tangerang
e. Pengobatan alternatif :
B. Geografi Khusus
RT : 002
RW : 001
Nama Desa : Dangdang
Kecamatan : Cisauk
Kabupaten : Tangerang
Pemerintahan daerah :
1. Batasan-batasan wilayah
a. Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk
b. Selatan : Berbatasan dengan Desa Sukamulya Kabupaten.Bogor
c. Timur : Berbatasan dengan Desa Dangdang Kecamatan Cisauk
d. Barat : Berbatasan dengan Desa Mekar Wangi Kecamatan Cisauk
2. Luas wilayah : 2 Ha

C. Demografi
1. Jumlah penduduk : 315 Jiwa
a. Laki-laki : 104 Jiwa (33%)
b. Perempuan : 211 Jiwa (67%)
2. Jumlah kepala keluarga : 120 KK
3. Tingkat kepadatan penduduk
Dengan luas wilayah 2 Ha dan terdapat jumlah penduduk 315 jiwa, maka
kepadatan penduduk desa Dangdang adalah 157,5 jiwa / Km2
D. Jumlah Sasaran
DATA JUMLAH SASARAN JUMLAH RESPONDEN
(DATA SEKUNDER) YANG DIPEROLEH
(DATA PRIMER)
Jumlah PUS 292 35
Jumlah Ibu Hamil 12 2
Jumlah Ibu Nifas 2 1
Jumlah Bayi L/P = 15/10 1
Jumlah Balita L/P = 57/49 19
Jumlah Remaja Putri 48 11
Jumlah Akseptor KB/
181 35
Peserta Alokon

*) Bila ada perbedaan antar jumlah sasaran dan jumlah responden yang
diperoleh, tuliskan alasan

E. Data UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di Tingkat


Desa)
1. Posyandu Balita
Ada / tidak: Ada
Waktu pelaksanaa: Setiap 1 bulan sekali ditanggal 12 atau 13
Kegiatan: pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi
Jumlah kunjingan bayi/balita (data 3 bulan terakhir) : 74 jiwa
Masalah: Tidak ada

2. Posyandu Lansia
Ada / tidak: Ada
Waktu pelaksanaan: Setiap 1 bulan sekali, untuk tanggal tidak menentu
Kegiatan: Cek lab, Ukur tekanan darah, dan senam lansia
Jumlah kunjungan Lansia: 150 orang
Masalah: Tidak ada
3. Posbindu
Ada / tidak: Ada
Waktu pelaksanaan: Setiap 1 bulan sekali
Kegiatan: Pemantauan perihal gizi buruk pada bayi dan balita
Jumlah kunjungan: 74 jiwa
Masalah: Tidak ada

4. KP Ibu
Ada / tidak: Tidak ada
Waktu pelaksanaan: -
Kegiatan: -
Jumlah kunjungan: -
Masalah: -

5. Kelas Ibu Hamil


Ada / tidak: Ada
Waktu pelaksanaan: Setiap ditanggal 15 ditiap bulannya
Kegiatan: Senam ibu hamil, konseling tentang kehamilan dan persiapan
persalinan
Jumlah kunjungan: 5 orang selama pandemic covid
Masalah: Ibu suka malas untuk ikut serta kelas ibu hamil

6. Kelas Ibu Balita


Ada/tidak: Tidak ada
Waktu pelaksanaan: -
Kegiatan: -
Jumlah Ibu pemilik Anak Balita yang hadir: -
Masalah: -
7. BKB/Bina Keluarga Balita
Ada/tidak: Ada
Waktu pelaksanaan: Dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
Kegiatan: Pemantauan kesehatan balita, pemantauan tumbuh kembang
Jumlah pemilik Anak Balita yang hadir: 74 jiwa
Masalah: Tidak ada

8. Poskesdes/Poskokesdes
Ada/tidak:
Penanggung Jawab:
Kegiatan yang dilaksanakan di Poskesdes/Poskokesdes:
Kelompok Pendonor Darah: Ada/tidak
Ambulan Dusun: Ada/tidak
Masalah:

9. Pustu
Ada/tidak: Ada
Penanggung Jawab: Bidan Almaini Manalu
Kegiatan yang dilaksanakan di Pustu: Pemeriksaan ibu hamil (USG),
Pemeriksaan Umum
Kelompok Pendonor Darah: Ada/tidak  Tidak ada
Ambulan Dusun: Ada/tidak  Terdapat 2 mobil operasional
Masalah: Tidak ada
BAB IV
HASIL PENDATAAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

A. Kependudukan
1. Jumlah Kepala Keluarga : 56 KK
2. Jumlah Penduduk : 315 Jiwa
a. Laki-laki : 104 Jiwa
b. Perempuan : 211 Jiwa
3. Luas Wilayah : 2 Ha
4. Distribusi Penduduk menurut penduduk dan jenis kelamin

Berdasarkan data yang kita dapatkan di RT 002 menurut jenis kelamin


dengan laki-laki sebanyak 104 jiwa (33%) dan perempuan sebanyak 211
jiwa (67%)
5. Distribusi menurut tingkat Pendidikan

TINGKAT PENDIDIKAN
5%0%5%
4%
15%

71%

Tidak Pernah Sekolah Tidak Tamat SD


Tamat SD Tamat SLTP/MTs
Tamat SLTA/MA Tamat Perguruan Tinggi

Berdasarkan data yang didapatkan bahwa tingkat pendidikan di RT 002


dapat dikalkulasikan sebagai berikut :
a. Tidak pernah sekolah sebanyak 3 jiwa (5%)
b. Tamat SD sebanyak 39 jiwa (71%)
c. Tamat SLTA/MA sebanyak 3 jiwa (5%)
d. Tidak tamat SD sebanyak 3 jiwa (4%)
e. Tamat SLTP/MTs sebanyak 8 jiwa (15%)
f. Tamat Perguruan Tinggi sebanyak 0 jiwa (0%)
6. Distribusi Penduduk menurut Pekerjaan

PEKERJAAN
60
50
40
30
20
10
0

Berdasarkan data yang didapatkan bahwa pekerjaan warga di RT 002 dapat


dikalkulasikan sebagai berikut :
a. Tidak bekerja sebanyak 51 jiwa (91%)
b. TNI/POLRI sebanyak 0 jiwa (0%)
c. PNS sebanyak 0 jiwa (0%)
d. Swasta sebanyak 1 jiwa (2%)
e. Wiraswasta sebanyak 0 jiwa (0%)
f. Pedagang sebanyak 1 jiwa (2%)
g. Petani sebanyak 0 jiwa (0%)
h. Buruh sebanyak 2 jiwa (4%)
i. Lainnya sebanyak 1 jiwa (2%)
7. Distribusi Penduduk menurut Agama

AGAMA
0%

100%

Islam Katholik Kristen Hindu Budha Lain-lain

Berdasarkan data yang didapatkan bahwa agama yang paling banyak dianut
warga RT 002 adalah agama islam dengan jumlah persentase 100%

8. Status PHBS dalam Tatanan Rumah Tangga

Status PHBS
Merokok
Aktifitas Fisik
Pengkonsumsian Buah dan Sayur
3M
Jamban Sehat
Mencuci Tangan
Air Bersih
Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
ASI Ekslusif
Persalinan dengan NaKes

0 10 20 30 40 50 60
Ya Tidak

Berdasarkan data yang didapatkan menurut Tatanan Rumah Tangga dapat


dikalkulasikan sebagai berikut :
a. Persalinan dengan NaKes : Ya (16 jiwa, 5%) dan Tidak (3 jiwa, 3%)
b. ASI Ekslusif : Ya (14 jiwa, 4%) dan Tidak (1 jiwa, 1%)
c. Tumbuh Kembang Bayi dan Balita : Ya (15 jiwa, 5%) dan Tidak (2 jiwa,
2%)
d. Air Bersih : Ya (52 jiwa, 16%) dan Tidak (2 jiwa, 2%)
e. Mencuci Tangan : Ya (51 jiwa, 16%) dan Tidak (5 orang, 6%)
f. Jamban Sehat : Ya ( 51 jiwa, 16%) dan Tidak ( 3 jiwa, 3%)
g. 3M : Ya (40 jiwa, 12%) dan Tidak (10 jiwa, 11%)
h. Pengkonsumsian Buah dan Sayur : Ya (32 jiwa, 10%) dan Tidak (20 jiwa,
21%)
i. Merokok : Ya (28 jiwa, 9%) dan Tidak (20 jiwa, 21%)

B. Rekapitulasi Pendataan Ibu Hamil


Jumlah Ibu Hamil
a. Paritas
No Paritas Jumlah %
1 Primigravida 1 100%
2 Multigravida - -
3 Grande Multipara 1 100%

b. Usia Kehamilan
No Usia Kehamilan Jumlah %
1 1-3 bulan - -
2 4-6 bulan - -
3 7-8 bulan 2 100%
4 > 9 bulan - -

C. Rekapitulasi Pendataan Ibu Nifas

No Nifas Jumlah %
1 30 hari 1 100%

D. Rekapitulasi Pendataan Bayi


No Bayi Jumlah %
1 1 bulan 1 100%
E. Rekapitulasi Pendataan Balita
No Usia Balita Jumlah %
1 12 bulan 1 100%
2 13 bulan 2 89,4%
3 14 bulan 2 89,4%
4 18 bulan 1 100%
5 19 bulan 1 100%
6 24 bulan 4 78,9%
7 36 bulan 3 84.2%
8 48 bulan 3 84,2%
9 60 bulan 2 89,4%

F. Rekapitulasi Pendataan Kesehatan Reproduksi


No Uraian Ya % Tidak %
1 Macam-macam alat
16 54,2% 19 46%
kontrasepsi
2 Jenis KB yang sedang
35 100% - 100%
digunakan
3 Gejala Kanker Payudara 4 88,5% 31 11,4%
4 Pengetahuan tentang
7 80% 28 20%
metode SADARI
5 Penyebab dan gejala
3 91,4% 32 8,6%
Kanker Serviks
6 Metode Deteksi Dini
1 97,1% 34 2,8%
Kanker Serviks
7 Rutin pemeriksaan PAP
4 88,5% 31 11,4%
SMEAR/IVA TEST
8 Perdarahan pervaginam
2 94,2% 33 5,7%
diluar siklus menstruasi
9 Perdarahan pervaginam
2 94,2% 33 5,7%
setelah berhubungan
10 Periode menstruasi lama
- 100% 35 100%
dan banyak
11 Nyeri setelah
1 97,1% 34 2,8%
berhubungan
12 Keputihan Patologis 2 94,2% 33 5,7%
13 Didiagnosa Infeksi
- 100% 35 100%
Menular Seksual
G. Rekapitulasi Pendataan Remaja Putri
No Uraian Tidak % Ya %
1 Membersihkan alat
kelamin setelah BAK 4 63,6% 7 36,3%
dengan benar
2 Mengganti pembalut 4-
10 9% 1 90,9%
5 kali/hari
3 Pakaian dalam
1 90,9% 10 9%
berbahan katun
4 Mengganti pakaian
1 90,9% 10 9%
dalam saat basah
5 Pengetahuan tentang
Infeksi Menular 10 9% 1 90,9%
Seksual
6 Pengetahuan tentang
2 81,8% 9 18,1%
Proses Kehamilan
7 Pengetahuan tentang
8 27,2% 3 72,7%
Usia Reproduksi Sehat

H. Rekapitulasi Pendataan Perimenopause


No Uraian Ya % Tidak %
1 Hot Flushes 2 84,65 11 15,3%
2 Gangguan Tidur 1 92,3% 12 7,6%
3 Gelisah 3 76,9% 8 23%
4 Gangguan Nafsu
3 76,9% 8 23%
Makan
5 Nyeri Senggama 2 84,6% 11 15,3%
6 Perdarahan Pasca
2 84,6% 11 15,3%
Senggama
7 Penurunan Aktifitas
2 84,6% 11 15,3%
Seksual
8 Keputihan 3 76,9% 8 23%
9 Gatal pada daerah
1 92,3% 10 7,6%
kemaluan
10 Nyeri saat berkemih 2 84,6% 11 15,3%
11 Susah menahan BAK 2 84,6% 9 15,3%
12 Mengalami
kesemutan dan mati 7 46,1% 4 53,8%
rasa
13 Deteksi Dini Kanker
2 84,6% 11 15,3%
Serviks
BAB V
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Dari hasil survey kesehatan masyarakat (Kebidanan Komunitas) ternyata
diperoleh 12 penyakit dan maslaah status kesehatan yang berhubungan
dengan masalah kesehatan ibu dan anak. Karena keterbatasan waktu,
transportasi, tenaga, kesulitan untuk mengumpulkan orang diberikan
penyuluhan dan besarnya maslaah. Oleh karena itu, kami membuat priotitas
masalah sebagai berikut :
A = Hipertensi
B = Maag
C = KB
D = Gejala Kanker Payudara
E = SADARI
F = Gejala Kanker Serviks
G = IVA TEST/PAP SMEAR
H = Membersihkan Alat Kelamin setelah BAK
I = Ganti Pembalut
J = Tanda & Gejala Infeksi Menular Seksual
K = Proses Kehamilan
L = Usia Reproduksi Sehat
B. Prioritas Masalah
Penetapan Prioritas dengan Kriteria Urgency
Masalah A B C D E F G H I J K L TH
A - + + + - + + + + + + 9
B + - + - - + + - + + 6
C - + - + + + - + + 6
D + - + + + - + + 6
E - - + + - - + 3
F + + + + + + 6
G + + - - + 3
H - - + + 2
I - - + 1
J + + 2
K + 1
L 0
TV 0 1 0 2 0 5 2 0 1 7 3 0
TH 9 6 6 6 3 6 3 2 1 2 1 0
Total 9 7 6 8 3 11 5 2 2 9 4 0
Penetapan Prioritas Masalah dengan Kriteria Serioussness
Masalah A B C D E F G H I J K L TH
A + + + + + - + + + + + 10
B + - + - - + + - + + 6
C - + - - + + - + + 5
D + - + + + - + + 6
E - - + + - - + 3
F + + + + + + 6
G + + - + + 4
H - - - + 1
I - - + 1
J + + 2
K + 1
L 0
TV 0 1 0 3 0 5 4 0 1 8 3 0
TH 10 6 5 6 3 6 4 1 1 2 1 0
Total 10 7 5 9 3 11 8 1 2 10 4 0
Penetapan Prioritas dengan Kriteria Growth
Masalah A B C D E F G H I J K L TH
A + + - + - + + + + + + 9
B + - + - + + + - + + 7
C - + - + + + - + + 6
D + - + + + - + + 6
E - - + + - + + 4
F + + + + + + 6
G + + - + + 4
H + - - + 2
I - - - 0
J + + 2
K + 1
L 0
TV 0 1 0 3 0 5 1 0 0 8 2 1
TH 9 7 6 6 4 6 4 2 0 2 1 0
Total 9 8 6 9 4 11 5 2 0 10 3 1

Prioritas
A B C D E F G H I J K L
U 9 7 6 8 3 11 5 2 2 9 4 0
S 10 7 5 9 3 11 8 1 2 10 4 0
G 9 8 6 9 4 11 5 2 0 10 3 1
Total 28 22 17 26 10 33 18 5 4 29 11 1

3 5 7 4 9 1 6 10 11 2 8 12

Setelah masalah telah diprioritaskan maka didapat hasil prioritas masalah di


Desa Dangdang yaitu :
1. Kanker Serviks
2. Tanda & Gejala Infeksi Menular Seksual
3. Hipertensi
4. Gejala Kanker Payudara
5. Maag
6. IVA TEST/PAP SMEAR
7. KB
8. Proses Kehamilan
9. SADARI
10. Membersihkan Alat Kelamin setelah BAK
11. Ganti Pembalut
12. Usia Reproduksi Sehat

Analisis Sebab Masalah


Penyebab masalah
Masalah
Lingkungan Perilaku Yankes Keturunan

Kanker Serviks Tingkat pengetahuan Masih Kurangnya


yang kurang rendahnya penyampaian
tingkat informasi
pengetahuan ibu tentang
tentang kanker Penyebab
kanker serviks
serviks
Tanda & Gejala Tingkat pengetahuan Karna tidak Kurang nya
IMS yang kurang atau mengerti bahaya penyuluhan
kurang nya nya tentang tentang
pendidikan infeksi menular infeksi
seksual menular
seksual
Hipertensi 1. Tingkat Masyarakat Kurangnya
pengetahuan atau yang sering pengetahuan
pendidikan yang mengkonsumsi tentang bahaya
kurang Hipertensi
garam
2. Sosial ekonomi
berlebihan
rendah
Gejala Kanker tingkat Kurang nya Kurang nya
Payudara pengetahuan atau pengetahuan penyuluhan
Pendidikan yang tentang tentang gelaja
kurang
SADARI kanker
payudara
Maag Kurang nya kebiasaan tidak Petugas
pemenuhan ekonomi makan aneka kesehatan
ragam makanan tidak
melayanai 24
jam
IVA TEST/PAP Kurang nya Tidak Kurang nya
SMEAR pengetahuan tentang mengetahui edukasi
pemeriksaan kanker metode deteksi tenaga
serviks dini kanker kesehatan
serviks kepada
masyarakat

KB Kurang nya Banyak nya ibu - Kurang nya


pengetahuan tentang yang tidak dukungan
alat kontrasespsi mengetahui keluarga
macam-macam
alat kontrasepsi

Proses Kurang nya tingkat Banyak nya Kurang nya Tingkat


Kehamilan pengetahuan dan remaja yang edukasi Pendidikan
pendidikan yang tidak kepada masyarakat
rendah mengetahui masyarakat yang masih
proses rendah
kehamilan
SADARI Banyak nya warga Tidak Kurangnya
yang tidak mengetahui edukasi cara
mengetahui apa itu bagaimana cara untuk
SADARI untuk SADARI
melakukan
SADARI
Membersihkan kurangnya tingkat Warga banyak Kurangnya
Alat Kelamin pengetahuan yang tidak penyuluhan
setelah BAK mengetahui cara mengenai
membersihkan membersihka
alat kelamin n alat
setelah BAK kelamin
dengan benar dengan benar
Ganti Pembalut Kurangnya Kebiasaan Kurangnya Karna
pengetahuan tentang masyarakat penyampaian Sebagian
kebersihan daerah jarang informasi besar
kewanitaan mengganti mengenai perempuan
pembalut karna ganti mengirit
menunggu pembalut pembalut
pembalut
sampai penuh
Usia Reproduksi Kurang pengetahuan - Kurang nya -
tentang usia penyuluhan
reproduksi sehat tentang Usia
reprodukasi
BAB VI
PERENCANAAN KEGIATAN

No Masalah Rencana Tujuan Sasaran Waktu Tempat Media Pelaksana


Kegiatan

1 Hipertensi Penyuluhan Meningkatkan Ibu Hamil Selasa,20 Rumah CJT Mahasiswi


Pada Ibu tentang pengetahuan April Bpk.Rw STIKES
Hamil Hipertensi tentang 2021 BANTEN
pada Ibu hipertensi
Hamil

2 Tanda Dan Penyuluhan Meningkatkan Remaja Selasa,20 Rumah CTJ Mahasiswi


Gejala tentang pengetahuan April Bpk.Rw STIKES
IMS Tanda dan tentang tanda 2021 BANTEN
Gejala IMS gejala IMS

3 Gejala Penyuluhan Meningkatkan PUS Rabu,21 Rumah CTJ Mahasiswi


Kanker tentang pengetahuan April Bpk.Rw STIKES
Serviks Gejala tentang gejala 2021 BANTEN
Kanker kanker serviks
Serviks
BAB VII
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pelaksanan
No Masalah Evaluasi
Kegiatan Penjelasan

Sasaran Waktu Tempat Media Pelaksana

1. Hipertensi Penyuluhan Ibu Selasa, Rumah Leaflet Mahasiswi Pengertian,


pada Ibu Hamil 20 Pak RW STIKES Penyebab,
Hamil April BANTEN Pencegahan
2021 perihal
Hipertensi
pada Ibu
Hamil

2. Tanda & Penyuluahn Remaja Selasa, Rumah Leaflet Mahasiswi Pengertian,


Gejala 20 Pak RW STIKES Penyebab,
Infeksi April BANTEN Faktor
Menular 2020 Pendukung,
Seksual Pencegahan
perihal IMS

3. Gejala Penyuluhan PUS Rabu, Rumah Leaflet Mahasiswi Pengertian,


Kanker 21 Pak RW STIKES Penyebab,
Serviks April BANTEN Pencegahan
2020 perihal Kanker
Serviks
BAB VIII
PEMBAHASAN

Pada bab ini, penyusun akan mengaplikasikan antara kenyataan yang ada di
lapangan dengan teori yang penyusun pelajari. Sehingga permasalahan yang timbul
dapat teratasi. Dari survey kesehatan yang dilakukan di Desa Dangdang pada
tanggal 12 April 2021, yang terdiri dari 120 KK/PUS. Namun survey hanya
dilakukan pada 56 Kepala Keluarga. Didapatkan data-data kesehatan yang
kemudian dilakukan pengolahan data, analisa data, dan perumusan masalah serta
analisa penyebab masalah dengan menggunakan teori pendekatan H.L Blum yang
dipengaruhi 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan. Sehingga dapat di intervensi sesuai prioritas masalah. Dalam
pembahasan, kami membandingkan antara teori dengan kenyataan yaitu :

A. Tahap Survey Mawas Diri


Proses pengkajian perdana dilaksanakan pada Senin, 12 April 2021 dan
dilakukan sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan oleh pihak
kampus. Sasaran pelaksanaan survey ini tertuju untuk para Ibu Hamil, Ibu Nifas,
Remaja Putri hingga Ibu dengan gejala menopause. Metode yang kami lakukan
adalah dengan metode wawancara. Butuh sekitar 3 hari bagi penyusun untuk
mendapatkan responden yang sesuai dengan Kartu Keluarga.
Kendala yang kami alami saat pertama kali datang adalah adanya rasa
“ketidaknyamanan” warga RT 002 untuk diajak wawancara dikarenakan
kurangnya komunikasi tokoh masyarakat dengan warga sekitar perihal praktik
ini. Namun, setelah kami melakukan pendekatan lebih dengan warga dan
bantuan dari beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya praktik ini pun bisa
dilangsungkan dengan cukup baik dan lancar. Saran kami, bagi tokoh
masyarakat hendaknya untuk lebih meningkatkan komunikasi terhadap para
warga setempat guna lebih mempermudah dalam pengambilan data dan
keefektifan waktu saat praktik ini berlangsung.
B. Tahap Identifikasi Masalah
Setelah kami selesai melakukakn survey terhadap warga RT 002, kami pun
menemukan beberapa masalah yang terjadi. Setelah berdiskusi dengan
kelompok, akhirnya kami melakukan penetapan prioritas masalah dengan hasil
scoring metode USG (Urgency, Seriuosness, Growth). Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) pun dilangsungkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dengan
lancar sesuai dengan harapan kami.

C. Tahap Penyusunan Rencana


Hasil penyusunan rencana yang telah disepakati saat Musyawarah
Masyarakat Desa sesuai dengan harapan kelompok. Hal ini pun didukung oleh
tokoh masyarakat setempat perihal masalah tersebut. Besar harapan tokoh
masyarakat kepada kami adalah dapat memberikan ilmu yang bermanfaat
kepada warga sesuai dengan prioritas masalah yang telah disepakati.

D. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan yang dilangsungkan selama 2 hari pun berjalan
dengan lancar sesuai ekspetasi kami. Kesuksesan kegiatan ini pun tidak
dipungkiri karena adanya andil yang besar dari tokoh masyarakat setempat. Para
warga pun dapat mengerti dan menjawab beberapa pertanyaan yang kami
lontarkan kepada mereka sesuai dengan materi yang kami sampaikan.

E. Evaluasi
Penilaian kami terkait kegiatan yang berlangsung selama 2 hari cukup
memuaskan. Hanya saja di hari pertama kegiatan penyuluhan adanya kendala
ketidak tepatan waktu kedatangan yang telah kami jadwalkan untuk warga
setempat. Namun, saat kegiatan penyuluhan selanjutnya semuanya berjalan
lancar sesuai dengan rencana yang telah kami siapkan secara matang.
BAB IX
PENUTUP

A. Simpulan
Sesuai dengan tujuan umum dan khusus, hasil survey yang telah kami dapatkan
adalah :
1. Dari hasil survey yang telah kami lakukan di Desa Dangdang kami
melakukan pegkajian dan pengupulan data dengan sampel 56 KK./PUS
2. Mahasiswa telah mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
Desa Dangdang RT/RW 002/001, yaitu:
a. Hipertensi
b. Maag
c. KB
d. Gejala Kanker Payudara
e. SADARI
f. Gejala Kanker Serviks
g. IVA TEST/PAP SMEAR
h. Membersihkan Alat Kelamin setelah BAK
i. Ganti Pembalut
j. Tanda & Gejala Infeksi Menular Seksual
k. Proses Kehamilan
l. Usia Reproduksi Sehat
3. Hasil scoring menggunakan pendataan. yang kami lakukan dalam
menentukan prioritas masalah yaitu sebagai berikut :
Prioritas 1 : Kanker Serviks
Prioritas 2 : Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual
Prioritas 3 : Hipertensi
4. Disusun Rencana kegiatan dari keseluruhan prioriras masalah sebagai
berikut:
a. Penyuluhan tentang hipertensi pada ibu hamil
b. Penyuluhan tentang tanda dan gejala infeksi menular seksual
c. Penyuluhan tentang gejala kanker serviks
5. Dilakukan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun bahwa Penyuluhan
tentang Hipertensi pada Ibu hamil, Penyuluhan tentang Tanda dan Gejala
Infeksi Menular Seksual, serta Penyuluhan tentang Gejala Kanker Serviks
terlaksana sesuai dengan rencana
6. Didapatkan hasil kegiatan berupa:
a. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang Hipertensi pada Ibu Hamil
b. Terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang Tanda dan Gejala
Infeksi Menular Seksual
c. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang Gejala Kanker Serviks bagi
Pasangan Usia Subur
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran yang
peneliti ingin ajukan, diantaranya :
1. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan kepada Warga Kampung Dangdang khususnya RT 002 untuk
selalu memperhatikan kesehatan keluarga
2. Bagi Peneliti
a. Diharapkan untuk penyusun lebih meningkatkan pengetahuan dalam
bagaimana cara memberikan asuhan kebidanan komunitas yang lebih
baik lagi dan komprehensif
b. Diharapkan untuk penyusun lebih teliti dan lebih menggali lagi kepada
warga sekitar saat permasalahan ditemukan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kegiatan praktik Asuhan Kebidanan Komunitas ini tetap
dilakukan dan ditingkatkan dalam upaya peningkatan dan pemahaman
dalam melakukan asuhan kebidanan
DAFTAR PUSTAKA

1. Komunitas, IB. Intervensi Berbasis Komunitas Sebuah Pengantar.


https://files.osf.io/v1/resources/2fpjz/providers/osfstorage/5cde2ed68d6e0
5001958e628?action=download&direct&version=1. Dikunjungi pada
(20/04/2021)
2. Kampung KB. https://kampungkb.bkkbn.go.id/about. Dikunjungi pada
(20/04/2021)
LAMPIRAN

Lampiran I

Konseling, Informasi dan Edukasi


Hipertensi pada Ibu Hamil

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub pokok Bahasan : Hipertensi pada Ibu Hamil
Sasaran : Warga Ibu Hamil di RT 002
Tempat : Rumah Bapak Saroni (Ketua RW 001)
Tanggal : 20 April 2021
Waktu : 30 menit
Pelaksana : Kelompok 2

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan mengenai hipertensi pada ibu hamil,
diharapkan ibu dapat mengetahui pentingnya pencegahan hipertensi guna
kepentingan kesehatan baik bagi ibu dan bayi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Ibu diharapkan dapat memahami :
a) Mengetahui pengertian Hipertensi pada Kehamilan
b) Mengetahui gejala Hipertensi pada Kehamilan
c) Mengetahui pencegahan Hipertensi pada Kehamilan
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Rincian Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab salam,
Memberi salam dan menjelaskan mendengarkan
tujuan penyuluhan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan serta dan menyimak
berurutan dan teratur pembicara
3. 9 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada audiens untuk menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara
4. 3 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih, salam
serta pembagian doorprize

F. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan adalah tekanan darah mencapai 140/90 mmHg
atau lebih yang terjadi saat kehamilan. Pengukuran tekanan darah dilakukan
secara dua kali setelah pasien beristirahat beberapa menit untuk menentukan
tekanan diastolik.Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat merupakan
tanda awal dari preeklampsia, dan dapat bertahan dalam beberapa minggu
setelah melahirkan. Diagnosa Preeklampsia termasuk peningkatan tekanan
darah dan ditemukan adanya protein didalam urine.
Preeklampsia muncul pada sekitar 5% dan sebagai factor penyebab dari
sekitar 16% kematian ibu secara global. Preeklampsia juga menyebabkan
resiko kematian bayi meningkat hingga dua kali lipat. Preeklampsia bahkan
kadang tudak menunjukkan gejala dan dapat berkembang menjadi kondisi
yang mengancam nyawa yang disebut eklampsia.
2. Gejala Hipertensi pada Kehamilan
a) Sakit kepala yang parah
b) Nyeri perut bagian atas
c) Perubahan penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur atau sensivitas
cahaya
d) Mual dan muntah
3. Faktor Resiko Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan merupakan gangguan mulfifaktoral. Beberapa
faktor resiko dari hipertensi dalam kehamilan adalah :
1) Faktor Maternal
a. Usia Maternal
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah usia 20-30
tahun. Komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada
usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian
maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang
kurang, dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan.
b. Primigravida
Sekitar 85% hipertensi pada kehamilan terjadi pada kehamilan pertama.
Jika ditinjau dari kejadian hipertensi dalam kehamilan, graviditas
paling aman adalah kehamilan kedua sampai ketiga.
c. Riwayat keluarga
Terdapat peranan genetic dalam hipertensi kehamilan. Hal tersebut
dapat terjadi karena terdapat Riwayat keluarga dengan hipertensi
kehamilan.
d. Riwayat hipertensi
Riwayat hipertensi kronis yang dialami selama kehamilan dapat
meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan, dimana
komplikasi tersebut dapat mengakibatkan superimpose preeklampsia
dan hipertensi kronis dalam kehamilan.
2) Faktor Kehamilan
Faktor kehamilan seperti molahidatidosa, hydrops fetalis dan kehamilan
ganda berhubungan dengan hipertensi dalam kehailan. Preeklampsia dan
eklampsia mempunyai resiko 3 kali lebih sering terjadi pada kehamilan
ganda. Dari 105 kasus kembar dua, didaptkan 28,6% kejadian
preeklampsia dan satu kasus kematian ibu karena eklampsia.
4. Pencegahan Hipertensi pada Kehamilan
a) Kurangi Asupan Garam
b) Olahraga Rutin
c) Rutin pemeriksaan Prenatal Rutin
d) Hindari Rokok dan Alkohol
G. Sumber
1. Pencegahan Hipertensi pada Ibu Hamil. https://www.halodoc.com/artikel/6-
cara-mencegah-hipertensi-pada-ibu-hamil. Dikunjungi pada (17/04/2021)
2. Universitas Airlangga. Takanan Darah Tinggi (Hipertensi) dalam kehamilan.
https://spesialis1.obsgin.fk.unair.ac.id/tekanan-darah-tinggi-hipertensi-
dalam-kehamilan.html. Dikunjungi pada (17/04/2021)
3. Puspitasari. 2014. Hipertensi pada kehamilan.
http://repository.unimus.ac.id/1231/3/BAB%20II.pdf. Diunduh pada
(18/04/2021)
Konseling, Informasi dan Edukasi
Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub pokok Bahasan : Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual
Sasaran : Remaja RT 002
Tempat : Rumah Bapak Saroni (Ketua RW 001)
Tanggal : 20 April 2021
Waktu : 30 menit
Pelaksana : Kelompok 2

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan mengenai tanda dan gejala infeksi menular
seksual pada remaja, diharapkan dapat mengetahui pentingnya pencegahan
tanda dan gejala infeksi menular seksual guna kepentingan kesehatan
reproduksi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, para remaja diharapkan dapat
mengetahui dan memahami :
a) Pengertian Infeksi Menular Seksual
b) Gejala Infeksi Menular Seksual
c) Pencegahan Infeksi Menular Seksual
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Rincian Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab salam,
Memberi salam dan menjelaskan mendengarkan
tujuan penyuluhan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan serta dan menyimak
berurutan dan teratur pembicara
3. 9 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada audiens untuk menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara
4. 3 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih, salam
serta pembagian doorprize

F. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Infeksi Menular Seksual
2. Gejala Infeksi Menular Seksual
3. Pencegahan Infeksi Menular Seksual
a) Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pesan kunci :
(1) Abstinance  Tidak berhubungan seksual sebelum menikah
(2) Be faithful  Saling setia pada pasangan yang sah
(3) Condom  Gunakan kondom apabila salah satu pasangan beresiko
terkena Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS
(4) Drugs  Hindari pemakaian narkoba
(5) Equipment  Peralatan kesehatan yang steril
b) Mencegah transfusi darah yg belum di screening
c) Berhati-hati untuk menangani segala hal yg tercemar oleh darah segar
d) Mencegah pemakaian alat-alat tajam yg tdk steril
e) Segera memeriksakan diri bila timbul gejala-gejala IMS yg dicurigai
G. Sumber
1. Puspita, IM. 2017. Infeksi Menular Seksual.
http://eprints.undip.ac.id/53792/3/Ike_Mega_Puspita__22010112130092_B
AB_II.pdf. Dikunjungi pada (18/04/2021)
Konseling, Informasi dan Edukasi
Gejala-gejala Kanker Serviks

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub pokok Bahasan : Gejala-gejala Kanker Serviks
Sasaran : Remaja RT 002
Tempat : Rumah Bapak Saroni (Ketua RW 001)
Tanggal : 21 April 2021
Waktu : 30 menit
Pelaksana : Kelompok 2

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan mengenai gejala-gejala kanker serviks pada
pasangan usia subur, diharapkan dapat mengetahui pentingnya gejal-gejala serta
pencegahan perihal kanker serviks guna kepentingan kesehatan reproduksi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, para remaja diharapkan dapat
mengetahui dan memahami :
a) Pengertian Kanker Serviks
b) Penyebab Kanker Serviks
c) Gejala Infeksi Menular Seksual
d) Pencegahan Infeksi Menular Seksual
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Rincian Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab salam,
Memberi salam dan menjelaskan mendengarkan
tujuan penyuluhan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan serta dan menyimak
berurutan dan teratur pembicara
3. 9 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada audiens untuk menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara
4. 3 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih, salam
serta pembagian doorprize

F. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Kanker Serviks
Kanker Serviks adalah kannker yang tumbuh pada sel-sel di leher Rahim.
Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala
baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker
serviks terkait dengan Infeksi Menular Seksual.
Kanker Serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada
wanita, selain kanker payudara. Berdasarkan penelitian yang dirilis WHO
pada tahun 2014, lebih dari 92 ribu kasus kematian pada wanita di Indonesia
disebabkan oleh penyakit kanker.
2. Faktor Penyebab Kanker Serviks
Kanker Serviks terjadi Ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan
atau mutase genetik. Mutasi genetik ini mengubah sel-sel yang normal
menjadi abnormal, kemudian berkembang secara tidak terkendali dan
membentuk sel kanker. Walau demikian, hingga saat ini belum diketahui apa
yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut.
Berikut bebebrapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami kanker serviks adalah :
a. Berat badan berlebih (obesitas)
b. Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran
c. Mengkonsumsi obat pencegah keguguran dalam masa kehamilan
d. Mengkonsumsi pil KB selama 5 tahun atau lebih
e. Merokok
f. Melahirkan lebih dari 5 anak, atau melahirkan dibawah usia 17 tahun
g. Riwayat kanker dalam keluarga
3. Gejala Kanker Serviks
Pada umumnya, gejala kanker serviks tidak menikbulkan gejala di stadium
awal. Gejala baru muncul saat kanker memasuki stadium lanjut. Gejala yang
muncul bisa berupa :
a. Perdarahan melalui vagina di luar masa menstruasi, setelah berhubungan
intim, atau setelah menopause
b. Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina yang kadang bercampur
darah
c. Timbul rasa sakit tiap berhubungan seksual
d. Nyeri panggul
e. Diare
f. Mual muntah
g. Kejang
h. Penurunan berat badan
i. Nyeri saat BAK
j. Tubuh mudah lelah
4. Pencegahan Kanker Serviks
Beberapa Langkah pencegahan guna mengurangi resiko terserang kanker
serviks, diantaranya adalah :
a. Berhubungan seks secara aman. Gunakan kondom dan hindari berganti-
ganti pasangan saat berhubungan seksual
b. Rutin menjalani PAP SMEAR. Menajlani PAP SMEAR secara rutin
berdasarkan usia membuat kondisi serviks selalu terpantau. Sehingga bila
terdapat kanker, akan lebih mudah ditangani sebelum berkembang lebih
cepat
c. Tidak merokok
G. Sumber
1. Pengertian Kanker Serviks. https://www.alodokter.com/kanker-serviks.
Dikunjungi pada (17/04/2021)
Lampiran II

Anda mungkin juga menyukai