KELOMPOK 2B
2021
Di Susun Kelompok 2B
Dosen Pembimbing,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Laporan Hasil Praktik Profesi Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada Masalah Dampak Pandemi Corona Virus Terhadap Tingkat Kesadaran
Masyarakat Dalam Penerapan Protokol Kesehatan Di Kampung Bekelir RT 03
Kel. Babakan Kec. Tangerang”. Laporan in dibuat untuk memenuhi tugas mata
ajar Keperawatan Komunitas pada Program Studi Profesi Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA. Mahasiswa menyadari bahwa
banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya
laporan ini. Pada kesempatan ini mahasiswa ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................
C. Sasaran.........................................................................................................
A. Paradigma Sehat..........................................................................................
C. Analisa Data................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM
Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat telah memberikan paradigma baru
pada pembangunan kesehatan di dunia, termasuk Indonesia yang dirumuskan
dalam suatu visi Indonesia Sehat 2015 yakni Visi Misi Indonesia Sehat
Sejahtera dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium
Development Goals (MDG’s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan
adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan
yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan
yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa
(Indonesia Sehat, 2015). Strategi yang dilaksanakan untuk mewujudkan hal ini
adalah melalui pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental,
spiritual, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti
mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Bagi yang belum
memasuki usia kerja, anak, dan remaja: atau bagi yang sudah tidak bekerja
(pensiun) atau usia lanjut, berlaku produktif secara sosial, yakni mempunyai
kegiatan, misalnya sekolah atau kuliah bagi anak dan kesehatan tersebut saling
mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang,
kelompok, atau masyarakat. Itulah sebabnya, kesehatan itu bersifat holistik
atau menyeluruh.
Data kunjungan pasien di Puskesmas kecamatan pada bulan Januari tahun 2019
dengan jumlah angka kesakitan 11.579 jiwa terdapat 10 besar penyakit
diantaranya penyakit ISPA 4938 jiwa, penyakit pada sistem otot dan jaringan
pengikat 1483 jiwa, penyakit darah tinggi 1478 jiwa, penyakit lainnya 1248
jiwa, penyakit kulit alergi 622 jiwa, penyakit kulit infeksi 596 jiwa, diare 424
jiwa, penyakit pulpa dan jaringan periapikal 288 jiwa, penyakit susunan syaraf
lain 276 jiwa, dan penyakit mata 226 jiwa. (Puskesmas Keluahan Bojong Gede,
Januari 2020). Data kunjungan pasien pada Puskesmas Kedaung bulan
Desember 2019 - Februari 2020 berjumlah 1962 jiwa dengan berbagai macam
penyakit seperti pada uraian di bawah ini,yang terdiri dari penyakit ISPA 712
jiwa (43,20%), Hipertensi 299 jiwa (18,14%), Gastritis 173 jiwa (10,49 %),
Penyakit kulit infeksi 84 jiwa (5,09%), Penyakit sistem otot dan jaringan
pengikat 146 jiwa (4,63%), Diare 69 jiwa (4,18%), Penyakit kulit alergi 59
jiwa (3,58%), Diabetes melitus 47 jiwa (2,85%), TB Paru 38 jiwa (2,30%),
Penyakit syaraf 21 jiwa (1,27%).
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran umum hasil pengkajian keperawatan
komunitas di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan,
Kecamatan Tanggerang Tahun 2021.
b. Menggambarkan prioritas diagnosa keperawatan komunitas di
Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan
Tanggerang Tahun 2021.
c. Menggambarkan intervensi keperawatan komunitas dan
disepakatinya Plan Of Action (POA) terhadap masalah keperawatan
komunitas di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan,
Kecamatan Tanggerang Tahun 2021.
d. Melakukan implementasi asuhan keperawatan komunitas di
Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan
Tanggerang Tahun 2021.
e. Memaparkan hasil evaluasi keperawatan komunitas di Kampung
Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan Tanggerang Tahun
2021.
C. Sasaran
1. Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada penularan penyakit
COVID-19 pada semua kelompok usia terutama dewasa dan lansia
di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan
Tanggerang Tahun 2021.
2. Rancangan Kegiatan
a. Topik
Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat terkait COVID-19 di
Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan Tanggerang
Tahun 2021.
b. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi
c. Sasaran
Ketua RT 03
Kader RT 03
Dosen STIKes Pertamedika
d. Media
Vidio Edukasi / Promkes
e. Waktu dan Tempat
Lokakarya Mini 1 akan diselenggarakan pada:
Hari / Tanggal : Senin, 13 Juli 2020
Waktu : 15.00 – Selesai
Tempat : Kediaman Pak Wawan RT 011
f. Setting Tempat
Pembawa
Layar
acara
Tim, mahasiswa
h. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan
.
2. Evaluasi proses
Diharapkan masyarakat aktif dalam proses jalannya acara
Lokakarya Mini 1 disertai diskusi dan tanya jawab dengan
mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan selanjutnya
setelah Lokakarya Mini 1. Adapun pelaksanaan lokakarya mini
ini dilakukan berbasis daring
3. Evaluasi hasil
a) Diharapkan mahasiswa saling mengenal dengan masyarakat
b) Tergalinya data awal permasalahan kesehatan di RT03
c) Diharapkan mahasiswa dengan masyarakat dapat menjalin
kontra
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Paradigma Sehat
1. Definisi Paradigma
Paradigma adalah upaya lebih untuk meningkatkan kesehatan bangsa yang
bersifat proaktif (syafrudin, 2009). Paradigma adalah suatu cara pandang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta
memilih tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma merupakan suatu
diagram kerangka berfikir yang menjelaskan suatu fenomena yang
mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya
(Konsep Dasar Keperawatan oleh Ns. Asmadi, S.Kep) dalam Hudaya, Isna
(2010).
2. Definisi Sehat
Menurut UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa
kesehatan adalah keadaan kesejahtera dari badan , jiwwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara social dan ekonomi. Pembangunan
kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sector, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode
sebelumnya.
b. Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain
dalam pepatah kuno “jiwa yang sehat terdapat didalam tubuh yang
sehat” (Men Sana In Corpore Sano). Atribut seorang insan yang
memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1) Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah
menyesal dan kasian terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan
menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan
2) Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak
mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi
terhadap kebutuhan emosi orang lain
3) Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah
takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan
masalah secara cerdik dan bijaksana
c. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan social yang ada disetiap tempat atau negara sulit
diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat
kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki,
kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman
damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam
kehidupan masyarakat yang sejahtera masyarakat hidup tertib dan selalu
menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
d. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh
WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Setiap individu perlu mendapakan pendidikan formal
maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengarkan alunan
lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar
tersedia keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton
Keempat komponen ini dikenal sebagai “Positive Health” karena lebih realitis
dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealitik semata-
mata
3. Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini
menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. dengan
diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif (Hudaya, 2010).
Visi :
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui :
a. Pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat
b. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata
c. Serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh Negara Republik
Indonesia
Misi :
Untuk dapat mewujudkan visi Indonesia Sehat 2015, ditetapkan empat
misi pembangunan kesehatan sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan
oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh
hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan
lainnya. Untuk optimalisasi hasil kontribusi positif tersebut, harus
dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok
program pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat
terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam
semua kebijakan pembangunannya.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara
mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai.
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu
upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Upaya kesehatan yang selama ini yang dilakukan masih berorientasi pada
upaya penanggulangan penyakit secara episodik dan upaya penyembuhan
saja. Upaya kesehatan yang demikian ini sering kali menyesatkan pola
pikir kita bahwa seolah-olah apabila semua orang sakit bisa diobati, maka
masyarakat menjadi sehat. Upaya kesehatan harusnya diarahkan untuk
dapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang optimal agar
biasa hidup produktif.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, dan
sosial ekonomi maupun spiritual dapat ditentukan.
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan
untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif
yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga
sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi
promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan,
yaitu ; pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau
penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
a. Pengumpulan Data
Tujuan :
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi, dan
spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data
meliputi:
1) Data Inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b) Data demografi
c) Vital statistik
d) Status kesehatan komunitas
2) Data lingkungan fisik
a) Pemukiman
b) Sanitasi
c) Fasilitas
d) Batas-batas wilayah
e) Kondisi geografis
3) Pelayanan kesehatan dan sosial
a) Pelayanan kesehatan
b) Fasilitas sosial (pasar, took, swalayan)
4) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia
5) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
b) Transportasi
6) Politik dan pemerintahan
a) System pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7) System komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi dan digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
c) Jenis bahasa yang digunakan.
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
b. Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari
1) Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
c. Sumber data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa
atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record (Wahid, 2005)
e. Pengolahan data
1) Klasifikasi data atau kategorisasi data
2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
( Anderson and Mc Farlane, 1998. Community as Client)
f. Analisis data
Tujuan analisis data :
1) Menetapkan kebutuhan kontinue
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon kontinue
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
5) Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
g. Prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politis
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurse of Association
(ANA). Dengan demikian diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan kesehatan
pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
3. Perencanaan / Intervensi
a. Persiapan, penentuan prioritas daerah
b. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes
c. Koordinasi intersektoral
d. Akhir, supervisi atau kunjungan bertahap
4. Pelaksanaan / Implementasi
a. Bantuan mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang, meningkatkan kesehatan
b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang
gizi
c. Advokat komunitas
D. Teori COVID – 19
Pneumonia Covid-19 adalah peradangan pada parenkim paru yang di duga di
sebabkan oleh SARS-CoV-2 dengan hasil pemeriksaan RT-PCR (dari swab
tenggorokan ataupun aspirat saluran napas bawah) menunjukkan positif
COVID-19.
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran komposmentis sampai terjadi penurunan kesadaran yang tidak
membutuhkan ventilator
b. Tanda vital : frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas meningkat,
tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh meningkat >38°C, gejala
dan tanda syok
c. Dapat disertai retraksi otot pernapasan
d. Pemeriksaan fisis paru didapatkan inspeksi dapat tidak simetris statis dan
dinamis, fremitus (getaran suara nafas) mengeras, redup pada daerah
konsolidasi, suara napas bronkovesikuler atau bronkial, ronki kasar
Derajat Kesehatan
- Kematian
- Kesakitan
- Resiko
Lingkungan Perilaku Kesehatan Upaya
Kesehatan
1. Kondisi rumah - Kebiasaan PHBS
2. Sarana sanitasi masyarakat dimasa - Puskesmas
- Air pandemic COVID- - Poswindu
- Jamban 19 - Alternatif
- Air limbah - Kebiasaan
- Sampah membersihkan
3. Vektor rumah
- Kebiasaan
menggantungkan
pakaian
- Kebiasaan BAB di
jamban
- Kebiasaan
membuang sampah
Pengetahuan perilaku
hidup sehat
- Bayi
- Balita
- Anak
- Dewasa
- Lansia
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
Aplikasi asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan di Kampung
Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan, Kecamatan Tanggerang Tahun 2021
Menggunakan pendekatan proses keperawatan meliputi kegiatan
pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi keperawatan yang dilakukan mahasiswa
melibatkan keluarga, tokoh masyarakat, dan kader.
1. Persiapan
a. Persiapan
Pengkajian ke masyarakat dilakukan oleh mahasiswa setelah
mendapat izin terlebih dahulu dari ketua RT 03 Kampung Bekelir
Kelurahan Babakan, Kecamatan Tanggerang. Mahasiswa mulai
melakukan pengkajian dengan mengenal karakteristik wilayah RT
03 dengan cara Stratified Slovin. Data demografi diambil melalui
data sekunder dari kader yaitu data hasil pengkajian mahasiswa
STIKes Pertamedika pada bulan April 2021.Setelah itu dilakukan
dengan mencari data atau informasi kesehatan di RT 03 melalui
ketua ketua RT, dan kader. Mahasiswa juga melakukan
pendekatan dengan masyarakat di RT 03.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis dimulai pada tanggal 19 April 2021 pukul 16.00
WIB mahasiswa berkumpul di rumah pak RT03 dihadiri Ketua
RT 03, dilakukan wawancara dengan ketua RT. Jumlah KK dari
RT 03 yaitu 70 KK terdiri kurang lebih 200 jiwa.
Beberapa hari kemudian, mahasiswa mengumumkan kepada kader
untuk dlakukan Lokakarya Mini 1 pada tanggal 28 April 2021
padapukul 16.00 WIB – 17:00 WIB dan Pertemuan Lokakarya
Mini 1 bertujuan untuk menyambung silaturahmi antara
mahasiswa dan masyarakat RT 03 serta memaparkan hasil
identifikasi permasalahan yang ada di RT 03 berdasarkan hasil
wawancara dan observasi. Selain windshell survey juga dikaji data
yang terkait dengan COVID-19 tentang pengetahuan warga terkait
covid, kebiasaan PHBS yang dilakukan, bagaimana menjaga
physical distancing dan social distancing, peningkatan imunitas
(gizi dan istirahat), manajemen stress dan kebutuhan aktivitas
olahraga.
2. Pelaksanaan
a. Identifikasi Masalah
Pada pertemuan 1 mahasiswa mengundang ketua RT 03 dan
Kader RT 03. Pertemuan 1 bertujuan untuk memaparkan hasil
penyebaran wawancara dan observasi beserta masalah kesehatan
dari di RT 03 secara umum. Berdasarkan identifikasi masalah,
yang terjadi di Wilayah RT 03 adalah kesehatan yang menjadi
trend dan isu saat ini di indonesia yaitu COVID 19
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara.
Dan kuesioner Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Teknik slovin.
C. Obeservasi
Berdasarkan hasil Winshield Survey, yang dilakukan di Kampung Bekelir
Kelurahan Babakan khususnya RT 03 diperoleh gambaran sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Jumlah Jiwa Di wilayah
Kampung Bekelir Rt 03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang
2021
(N: 60)
No Jumlah jiwa Jumlah Persantase
1 Balita 4
Keterangan:
2. Jenis kelamin
Tabel 3.2
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Jenis Kelamin Di wilayah
Kampung Bekelir Rt 03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
No. Jenis Kelamin Jumlah Peresentase
1 Perempuan 31
2 Laki-Laki 29
JUMLAH 60 100 %
Diagram pie
Keterangan
3. Pendidikan
Tabel 3.3
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Pendidikan Di wilayah Kampung
Bekelir Rt 03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
4. Agama
Tabel 3.4
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Agama Di Kampung Bekelir Rt 03
Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
No. Agama Jumlah Peresentase
1 MUSLIM 45
2 NON MUSLIM 15
JUMLAH 60 100%
Diadram pie
Keterangan
5. Pekerjaan
Tabel 3.5
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Pekerjaan Di wilayah Kampung
Bekelir RtT03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
6. Suku
Tabel 3.6
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Suku Di wilayah Kampung
Bekelir RtT03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
7. Penghasilan
Tabel 3.7
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Penghasilan Di wilayah Kampung
Bekelir RtT03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
No. Penghasilan Jumlah Peresentase
1 <500.000 6
2 500.000 – 1JT 14
3 1JT – 3JT 13
4 >3JT 27
JUMLAH 60 100 %
Diagram pie
keterangan
8. Kesehatan
Tabel 3.8
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Kesehatan Lingkungan Di
Kampung Bekelir RtT03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang 2021
(N: 60)
Diagram pie
Keterangan
Hasil observasi:
Hasil wawancara:
• Kurannya kesadaran sebagian
masyarakat melakukan Protokol
Kesehatan
Keterangan :
1 : Rendah
2 : Sedang
3 : Tinggi
PLAN OF ACTION
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
diharapkan
masyarakan mampu :
a. Menyebutkan
pengertian
covid-19
b. Menyebutkan
tanda dan
gejala covid-
19
c. Menyebutkan
cara
penularan dan
penyebaran
covid-19
d. Menyebutkan
cara dan tips
mencegah
penularan
penyakit
covid-19
e. Mampu
melakukan
PHBS dengan
benar.
f. Mengetahui
cara
meningkatkan
Imunitas.
g. Mempu
mengontrol
stress dan
tetap
berolahraga
2 Perilaku kesehatan 1. Tujuan umum Penyuluhan Sasaran Minggu , Rumah pak Uang kas Mahasiswa
cenderung beresiko Setelah dilakukan hipertensi. masyarakat 02 Juli RT Stikes
pada penyakit pendidikan kesehatan yang 2021 Pertamedika
Hipertensi pada dan senam hipertensi Hari/Tanggal menderita
kelompok dewasa selam 1x60 menit : hipertensi
dan lansia di diharapkan tidak
Kampung Bekelir terjadi peningkatan Minggu , 02
RT 03 Kelurahan pengetahuan dan Juli 2021
Babakan Kecamatan perubahan pola hidup
Tangerang masyarakat tentang Pukul :
penyakit hipertensi di 09.00-11,00
Kampung Bekelir RT WIB
03 Kelurahan
Babakan Kecamatan
Tangerang
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
diharapkan
masyarakat mampu :
a. Menyebutkan
pengertian
hipertensi
b. Menyebutkan
tanda dan
gejala dari
hipertensi.
c. Menyebutkan
penyebab
hipertensi.
d. Menyebutkan
komplikasi
atau akibat
hipertensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tangerang 2. Pemeriksaan
2. Identifikasi faktor nternal atau
kesehatan yang direkomendasikan
eksternal yang dapat meningkatkan
(dari tidak ada pengetahuan menjadi
atau mengurangi motivasi untuk
pengetahuan sedang)
berprilaku sehat.
3. Sumber informasi
3. Tentukan pengetahuan kesehatan
peningkatan kesehatan
dan gaya hidup perilaku saat ini
terkemuka( dari tidak ada
pada individu, keluarga dan
pengetahuan menjadi pengetahuan
kelompok sasaran.
sedang)
4.Identifikasi sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan
program
Prevensi Tersier
Client Satisfaction : Case Management Prevensi Tersier :
1. Membantu memperoleh akses Learning Facilitation
pelayanan kesehatan
- Susun informasi dari
2. Melakukan koordinasi dengan sederhana ke komplek dari
pelayanan kesehatan yang diketahui sampai yang
tidak diketahui oleh
3. Melibatkan tokoh masyarakat dalam
masyrakat
perawatan kesehatan
- Hubungkan informasi antara
keinginan dan kebutuhan
klien/ masyarakat
mengalami hipertensi lansia di Kampung 1. Dipertahankan pada pengetahuan kelompok beresiko tinggi
Hasil wawancara: Bekelir RT 03 Kelurahan terbatas (2) tanda dan gejala dan rentang usia yang akan
Prevensi tersier
Dokumentasi (7920)
2. Dokumentasikan pengkajian,
diagnosis, dan intervensi
keperawatan beserta
outcome perawatan yang
diberikan
6. Jaga kerahasiaan
dokumentasi keperawatan
Pengembangan kesehatan
masyarakat (8500)
2. Identifikasi kegiatan-
kegiatan khusus untuk setiap
tujuan, termasuk penamaan
peserta-peserta yang sesuai
3. Implementasikan rencana
kolaborasi bersama dengan
populasi sasaran
5. Berikan laporan-laporan
sesuai secara tepat waktu
No Masalah Rencana
. Keperawatan Tindakan
kegiatan Tujuan Evaluasi Hambatan
Lanjut
1. Perilaku Pendidikan 1. Tujuan umum Jumlah peserta yang hadir Terdapat beberapa Diperlukan
kesehatan Setelah dilakukan sebanyak 24 orang . hambatan pada adanya
kesehatan
tentang pendidikan kegiatan monitoring
cenderung 1. Struktur
covid-19. kesehatan dan implementasi ini terhadap
a. Laporan
beresiko pada demonstrasi cara pendahuluan, SAP, diantaranya : 1. kepatuhan
penyakit cucitangan serta dan materi tentang 1. Warga yang masyarakat
Hari/Tanggal penggunaan masker covid-19 telah hadir hanya dslam hal
covid -19 : yang benar selama dikonsultasikan PHBS
sebagian dari
Kampung 1x60 menit dan disetujui yang 2. penggunaan
Sabtu 01 mei
pembimbing. ditentukan. masker yang
Bekelir RT 03 2021 diharapkan di
b. Waktu, tempat dan 2. Sebagian warga rutin dan
Kampung Bekelir sasaran kegiatan
Kelurahan lansia kurang benar saat
RT 03 Kelurahan telah disepakati berada di
memahami
Babakan Pukul : Babakan Kecamatan oleh pihak terkait. luar rumah
penggunaan
Kecamatan 10:00-selesai Tangerang . tidak c. Media dan alat whatsapp grup. 3. Social
ada yang terpapar yang dibutuhkan distancing
Tangerang telah disiapkan.
covid-19
2. Proses
2. Tujuan khusus
a. Beberapa kader
Setelah dilakukan
dan warga
pendidikan
kesehatan mengikuti
diharapkan whatsapp grup
masyarakat mampu : untuk
mendapatkan
a. Menyebutkan
penkes tentang
pengertian covid-
covid-19 dan
19
demonstrasi cara
b. Menyebutkan
cucitangan serta
tanda dan gejala
penggunaan
dari covid-19
masker yang baik.
c. Menyebutkan
b. Warga berdiskusi
penyebab covid-
dan Tanya jawab
19
dengan
d. Menyebutkan
mahasiswa
komplikasi atau
tentang covid-19
akibat covid-19.
e. Menjelaskan cara
3. Hasil
perawatan pasien
a. Ibu-ibu kader dan
dengan covid-19
warga dapat lebih
memahami
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala, akibat,
dan cara
pengobatan untuk
covid-19
b. Kader dan warga
antusias dalam
diskusi di grup
whatsapp tentang
covid-19
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan pertama dalam proses asuhan keperawatan. Fase awal dari
pengkajian keperawatan komunitas adalah mengenal secara umum wilayah serta membuat
kontrak dengan masyarakat Rt 03. Komunitas adalah sekelompok sosial yang ditentukan
oleh ruang lingkup geografis atau nilai serta ketertarikan yang umum. Komunitas juga
memiliki makna kesamaan hubungan, gaya hidup, frekuensi kontak, dan keintiman yang
lebih besar di antara individu yang tinggal dalam sebuah komunitas (Brooker, 2008).
Jenis-jenis instrument yang digunakan pada pengkajian komunitas ini diantaranya adalah
wawancara, dan hasil Winshield Surveyr dari kader kesehatan serta pengurus RW dan RT
untuk mendapatkan data demografi, nilai dan keyakinan, karakteristik lingkungan,
pendidikan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Penyebaran
angket dilakukan pada tanggal 20 april 2021s/d 22 april 2021.
Analisa dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa bersama masyarakat pada
tahap pengkajian keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strength)
Adanya keterlibatan dari kader kesehatan dan pengurus RT serta Kader mulai dari tahap
mengidentifikasi masalah, dan tahap klarifikasi masalah atau tahap pengumpulan data.
2. Kelemahan (Weakness)
Data yang di dapat hanya data dari wawancara perangkat RT dan kader sehingga kurang
falid
Kesulitan Bagi Lansia dalam memanfaatkan telephon atau fitur Video diponsel pada saat
dilakukan wawancara dan Lokmin.
3. Peluang (Opportunity)
a. Keberadaan mahasiswa di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan
Kecamatan Tangerang . telah mendapat ijin dari Ketua Rt 03 dan Ketua Rw
01 . Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang
4. Ancaman (Threat)
Instrumen penelitian tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas secara statistik, sehingga
validitas instrument pengumpulan data belum diukur dengan standar tertentu.
B. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap penyusunan dan pengurutan masalah sesuai prioritas,
menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang dapat diukur dan mempunyai batasan waktu,
menetapkan strategi intervensi dan rencana
Tujuan umum adalah pernyataan secara spesifik dari hasil akhir yang diinginkan. Tujuan
khusus memiliki prinsip SMART yaitu Spesifik, measurable (dapat diukur), acceptable
(mudah dicapai), reliable (sesuai masalah), dan time (ada batasan yang jelas).
Analisis yang didapat pada saat dilakukan pelaksanaan penyusunan perencanaan adalah :
1. Kekuatan (Strength)
a. Adanya dukungan dari masyarakat, pengurus RT, serta para kader dibuktikan
dengan kehadirannya pada grup WA pertemuan pertama pada saat pemaparan
masalah yang ditemukan dan penyusunan rencana keperawatan serta bersama-
sama menyusun rencana (POA)
2. Kelemahan (Weakness)
b. Waktu pertemuan yang terlambat karena social distancing sehingga tidak bisa bertemu
lansung. banyak masyarakat yang tidak sesuai dengan waktu yang disepakati.
3. Peluang (Opportunity)
4. Ancaman (Threat)
Dalam proses perencanaan ini tidak ada ancaman yang harus diantisipasi.
C. Implementasi
Implementasi merupakan tahap realisasi dari apa yang telah direncanakan oleh mahasiswa
bersama dengan masyarakat terkait masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.
Implementasi dilaksanakan bertujuan untuk masalah kesehatan yang telah teridentifikasi
yaitu ada satu masalah kesehatan diantaranya Kecemasan kelompok Rt:03 . Kegiatan
implementasi yang telah dilakukan mahasiswa bersama dengan masyarakat Kampung
Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang adalah sebagai berikut :
1. Masalah Kesehatan: Perilaku kesehatan berisiko pada penyakit Covid-19
kelompok lansia di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan Kecamatan
Tangerang
a. Kekuatan (Strength)
b. Kelemahan (Weakness)
c. Peluang (Opportunity)
d. Ancaman (Threat)
Dalam proses implementasi ini tidak ada ancaman yang harus diantisipasi.
1.Kekuatan (Strength)
2) Kegiatan yang dilakukan mahasiswa diterima dengan baik oleh warga Rt: 03.
2. Kelemahan (Weakness)
2) Waktu Pendidikan kesehatan durasi waktu lebih lama dari yang diperkirakan
karena antusiasnya warga yang menanyakan tentang materi yang disampaikan.
3. Peluang (Opportunity)
4. Ancaman (Threat)
Dalam proses implementasi ini tidak ada ancaman yang harus diantisipasi.
BAB V
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi
Keperawatan STIKes Pertamedika di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan
Kecamatan Tangerang, yang dilakukan sejak tanggal 19 april 2021s/d 8 mei 2021, telah
mengidentifikasi 1 masalah keperawatan komunitas, yaitu masalah. Dari satu masalah
tersebut, masalah Perilaku kesehatan berisiko pada penyakit Covid-19 kelompok dewasa
dan lansia di Kampung Bekelir RT 03 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang menjadi
prioritas masalah yang diselesaikan terlebih dahulu. Setelah itu mahasiswa melakukan
implementasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat bersama dengan masyarakat
untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan tersebut. Bentuk-bentuk implementasi
yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut berupa pendidikan kesehatan
tentang PHBS, Social distancing, cuci tangan, Gizi dan Imunitas, educasi Covid.
Berdasarkan evaluasi hasil kegiatan asuhan keperawatan komunitas yang telah dilakukan di
RT:03 selama 2 minggu didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
perawatan masalah PHBS, Social distancing, cuci tangan, Gizi dan Imunitas, educasi
Covid.
Kader kesehatan di RW 03 aktif dan kooperatif dalam setiap kegiatan yang diadakan
bersama mahasiswa. Mahasiswa telah mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan
komunitas yang telah dipelajari, antara lain proses keperawatan komunitas,
pengorganisasian kelompok dan community as partner.
B. Saran
Sagung Seto .
Rifqi et al, 2020 Gizi Dan Imunitas saat Pandemi Covid -19, Universitas
7. AKTIFITAS (OLAHRAGA)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Covid 19
C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian Corona virus 19
2. Mampu menyebutkan Penyebab Corona virus 19
3. Mampu menyebutkan Tanda gejala Corona virus 19
4. Mampu menyebutkan Komplikasi Corona Virus 19
D. Strategi Penyampaian
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik antara
lain:
1. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pengertian,
penyebab covid, tanda gejala, komplikasi, cara pencegan .
2. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang social distancing atau jaga
jarak sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat
diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-hal yang
belum dimengerti.
1 Pendahuluan 5 menit
1. Perkenalan 1. Menjawab
Mengucapkan salam, salam,
memperkenalkan diri, mendengarkan
2. Tujuan 2. Menyimak
Menjelaskan tujuan 3. Menyimak
umum dan tujuan
khusus.
3. Kontrak waktu
Memberitahu
waktu yang akan
digunakan dan
strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 5 menit
1. Pengertian Corona Klien menyimak Lembar
Virus 19 Balik
2. Penyebab Leaflet
3. Tanda dan gejala
4. Pencegahan
5. Komplikasi
3 Penutupan 10 Menit
1. Tanya jawab dengan 1. Diharapkan
memberikan peserta mau
kesempatan kepada bertanya
peserta untuk tentang materi
bertanya tentang yang belum
materi yang belum dimengerti.
dimengerti. 2. Menjawab
2. Evaluasi dengan pertanyaan
mengajukan yang diberikan
pertanyaan secara penyuluh.
lisan.
Mengucapkan salam Menjawab salam
I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan/chat
4. Jumlah Soal : 5 Pertanyaan
A. Pengertian Covid 19
Adalah Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
D. Komplikasi Infeksi Coronavirus
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi
pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat
dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal
jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi
yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
E. Cara Pencegahan
Sering Mencuci tangan
Memakai masker
Social Distancing
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tetap tinggal dirumah
Hindari kerumunan
Tidak berjabat tangan
Berfikir Positif
Jika sakit segera ke RS
F. Penatalaksanaan
Merujuk Penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan
karantina
Memberikan Obat Demam dan Nyeri
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan Isolasi Mandiri
Istirahat yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Nailul mona (Januari-Juni 2020), Konsep Isolasi dalam jaringan sosial untuk
eminimalis efek contagious (kasus penyebaran Virus Corona diindonesia) ,
Jakarta : UI
Merdeka.com (Mutia Anggraini, published 2/4/2020), 8 manfaat social
Distancing :Kurangi Penyebaran Corona covid 19 Higga perbaiki keuangan,
jakarta
hmed, F., Zviedrite, N., & Uzicanin, A. (2018). Effectiveness of Workplace Social
Distancing Measures in Reducing Influenza Transmission: A Systematic Review.
BMC Public Health. 18 (1), pp. 518.Leung, et al. (2018).
D. Strategi Penyampaian
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
PHBS antara lain:
1. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pengertian
PHBS dan 5 indikator
2. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang PHBS sehingga klien dapat
mengerti dengan jelas.
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat
diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-hal yang
belum dimengerti.
3 Penutupan 1
0
M
e
n
it
1. Tanya jawab dengan 1. Diharapka
memberikan n peserta
kesempatan kepada mau
peserta untuk bertanya
bertanya tentang tentang
materi yang belum materi
dimengerti. yang
belum
2. Evaluasi dengan
dimengerti
mengajukan
.
pertanyaan secara
lisan.
3. Mengucapkan salam 2. Menjawab
pertanyaa
n yang
diberikan
penyuluh.
3. Menjawab
salam
I. Evaluasi
5. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
6. Waktu : 5 Menit
7. Bentuk Soal : Lisan
8. Jumlah Soal : 5 Pertanyaan
C. Materi
1. Mampu menjlelaskan defenisi cuci tangan.
2. Mampu menjelaskan tujuan cuci tangan.
3. Mampu menjelaskan manfaat cuci tangan.
4. Mampu menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan.
5. Mampu menjelaskan kapan waktu cuci tangan
6. Mampu menjelaskan enam langkah cuci tangan
D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
hipertensi antara lain:
1. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pengertian
enam langkah cuci tangan.
2. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang6 langkahcuci tangan .
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat
diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-hal yang
belum dimengerti.
E. Media dan Alat
1. Leaflet tentang enam langkah cuci tangan
I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah
A. Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan
adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar
kuman yang menempel pada tangan benar – benar hilang. (Depkes,2007).
C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian Social distancing
2. Yang Sebaiknya Dilakukan saat Social Distancing
3. Mampu menyebutkan manfaat Social distancing
4. Mampu menyebutkan contoh Social distancing
D. Strategi Penyampaian
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
antara lain:
1. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pengertian,
Yang Sebaiknya Dilakukan saat Social Distancing Manfaat Sosial Distancing dan
Contoh Sosial distancing.
2. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang social distancing atau jaga
jarak sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat
diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-hal yang
belum dimengerti.
3 Penutupan 10
Meni
t
1. Tanya jawab 1. Diharapkan
dengan peserta mau
memberikan bertanya
kesempatan tentang materi
kepada yang belum
peserta untuk dimengerti.
bertanya
tentang 2. Menjawab
materi yang pertanyaan
belum yang
dimengerti. diberikan
penyuluh.
2. Evaluasi
dengan 3. Menjawab
mengajukan salam
pertanyaan
secara lisan.
3. Mengucapka
n salam
I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan/chat
4. Jumlah Soal : 4 Pertanyaan
hmed, F., Zviedrite, N., & Uzicanin, A. (2018). Effectiveness of Workplace Social
Distancing Measures in Reducing Influenza Transmission: A Systematic Review.
BMC Public Health. 18 (1), pp. 518.Leung, et al. (2018).
C. Materi
Menjelaskan tentang Gizi dan Imunitas disaat pandemi Covid -19
D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
pemenuhan Gizi yang seimbang untuk imunitas disaat pandemi Covid -19 :
2. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pentingnya Gizi untuk meningkatkan imunitas disaat pandemi Covid -19
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-hal
yang belum dimengerti.
3 Penutupan 12 Menit
1. Tanya jawab 1. Diharapkan
dengan peserta mau
memberikan bertanya tentang
kesempatan materi yang
kepada peserta belum dimengerti.
untuk bertanya
tentang materi
yang belum
dimengerti.
2. Evaluasi dengan
mengajukan
2. Menjawab
pertanyaan secara
pertanyaan yang
lisan.
diberikan
penyuluh.
Mengucapkan salam Menjawab salam
I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 1 Buah
Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa zat gizi tertentu memiliki
efek untuk meningkatkan kerja sistem imun. Namun ,pertahanan tubuh kita dapat
dioptimalkan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan dengan
gizi yang seimbang.
Aktifitas OLahraga
Waktu : 75 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 75 menit diharapkan warga
a. Kognitif :
1) Menyebutkan kembali Pengertian Stress
2) Menyebutkan kembali Cara mengatasi Stress
3) Menyebutkan kembali Pengertian Aktifitas fisik
4) Menyebutkan kembali Jenis Macam Aktifitas Fisik
5) Menyebutkan kembali Manfaat Aktifitas Fisik
B. Materi
1. Pengertian Stress
2. Cara mengatasi Stress
3. Menyebutkan kembali Pengertian Aktivitas Fisik
4. Menyebutkan kembali Jenis Macam Aktifitas Fisik
5. Menyebutkan kembali Manfaat Aktifitas Fisik
C. Metode
1. Ceramah.
2. Diskusi.
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab.
D. Media
1. Leaflet
2. Video
E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam.
2. Mendengarkan dan
a. Memberi salam.
memperhatikan.
b. Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
2 60 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
mendengarkan penyuluhan
Menjelaskan materi penyuluhan
kesehatan Manejemen Stress
secara berurutan dan teratur.
dan Kebutuhan
Materi :
a. Pengertian Stress Aktifitas Olahraga
b. Cara mengatasi Stress
c. Menyebutkan Pengertian
Aktivitas
d. Menyebutkan kembali Jenis
Macam Aktifitas Fisik
e. Menyebutkan kembali Manfaat
Aktifitas Fisik
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta.
3. Mengucapkan salam.
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan media yang akan digunakan (leaflet, lembar balik, sound system HP).
a. Persiapan tempat yang akan digunakan.
b. Kontrak waktu.
c. Persiapan SAP.
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan.
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
AKTIFITAS OLAHRAGA
1. Stress adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan darimanapun yang akan dapat
mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. Mengatasi Stress selama Wabah
COVID-19
melakukan berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan dan bekerja serta
berolahraga
1. Penkes Covid-19
2. Penkes PHBS (cuci tangan)
3. Penkes Sosial distancing
4. Penkes Gizi
5. Penkes aktifitas Olahraga
LAPORAN EVALUASI PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG COVID 19
PADA WARGA RT 03 KAMPUNG BEKELIR KELURAHN BABAKAN
KECAMATAN TANGERANG
1. Struktur
a. Laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan tentang covid 19 telah dibuat dan
dikonsulkan pada hari sabtu tanggal 01 Mei 2021
b. Meminta izin kepada RT 103dan Ibu kader
c. Mempersiapkan tempat pada hari pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA dengan jumlah 5
orang.
2. Proses
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada hari Senin , tanggal 01 Mei
2021 jam 10.00 s/d 11.30 WIB, di Rumah masing masing RT 03 desa
ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat melalui video.
b. Peserta yang datang dalam kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu-ibu
warga RT 03
c. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menghabiskan waktu sesuai
dengan waktu telah ditentukan.
3. Notulensi
a. Acara dimulai pukul 10.00 WIB
b. Penyaji Materi: Rini Sapta
Penyaji materi menyampaikan isi materi tentang Covid 19.
c. Jumlah peserta yang hadir di kegiatan penyuluhan kesehatan
sebanyak 10 ibu ibu
d. Respon peserta secara afektif para ibu bersedia melakukannya
dilingkungan warga.
e. Dari pertanyaan yang didapatkan setelah dilakukan
penyuluhan tentang covid 19 bahwa ibu-ibu RT 03 desa
ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat akan
menerapkannya dilingkungan RT.
4. Hambatan
a. Beberapa ibu ibu tidak dapat mengikuti kegiatan penyuluhan langsung dikarenakan
adanya kesibukan masing masing
b. Tempat saat melakukan penyuluhan terbatas melalui video dikarenakan PSBB
6. Struktur
d. Laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan tentang PHBS dan cuci tangan
dalam Pandemi covid -19 telah dibuat dan dikonsulkan pada hari Selasa, tanggal
13 Juli 2020.
e. Meminta izin kepada Ibu RT 012 dan Ibu ketua kader dan posyandu yang
bertugas dalam pelaksanaan posyandu.
f. Mempersiapkan tempat pada hari pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA dengan jumlah 5
orang.
7. Proses
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada hari senin, tanggal 13 Juli
2020, jam 16.00 s/d 18.00 WIB, di Wa Grup dengan warga RT 011 desa ciomas,
kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat.
b. Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu-ibu dari
warga RT 011 desa ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat sebanyak 5
orang.
c. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menghabiskan waktu sesuai
dengan waktu telah ditentukan.
d. Moderator dapat mengarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik.
e. Penyaji materi dapat memaparkan materi secara terperinci.
f. Notulen dapat melakukan perananya dengan baik.
g. Observer dapat melakukan peranannya dengan baik.
h. Dosen STIKes PERTAMEDIKA yaitu Bu Nilla Rostarina sebagai pembimbing
dalam melakukan kegiatan penyuluhan berlangsung.
8. Notulensi
a. Acara dimulai pukul 16.00 WIB
b. MC : Ratna J
c. MC sudah mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan anggota
kelompoknya.
d. MC memandu kegiatan penyuluhan.
e. Penyaji Materi: Dwi Intan
Penyaji materi menyampaikan isi materi tentang PHBS dan Cuci tangan dalam
masa pandemic Covid -19 .
f. Notulen: Rini Sapta
g. Jumlah peserta yang hadir di kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 5 ibu
yang yang terdiri dari ibu Rt dan warga RT 011 desa ciomas, kec. Pagelaran, kab.
Bogor, jawa barat.
h. Respon peserta secara afektif para ibu bersedia melakukannya dirumah.
i. Respon psikomotorik didapatkan 5 orang ibu mampu Mempraktekkan cara cuci
tangan dan senam Lansia
g. Observer: Siti Anisa
h. Dokumentasi: Harry N
i. Kegiatan penyuluhan kesehatan selesai pada pukul 19.00 WIB
9. Hambatan
Penyuluhan tidak dapat langsung disampaikan kewarga dan memantau langsung
aktifitas warga karena adanya pandemic Covid -19 sehingga penyuluhan diberikan
melalui wa grup dengan warga.
1. Struktur
a. Laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan tentang Sosial Distensing dalam
pandemi covid -19 telah dibuat dan dikonsulkan pada hari Sabtu, tanggal 14 Juli
2020.
b. Meminta izin kepada Ibu RT 011 dan Ibu ketua kader dan posyandu yang bertugas
dalam pelaksanaan posyandu.
c. Mempersiapkan tempat pada hari pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA dengan jumlah 5
warga
2. Proses
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada hari selasa, tanggal 14 Juli
2020, jam 20.00 s/d 21.00 WIB, di Wa Grup dengan warga Rt 011 Desa Ciomas,
Kec. Pagelaran, Kab. Bogor, Jawa Barat
b. Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu-ibu dari warga
RT 011 Kelurahan Kalisari Kecamatan sebanyak 5 warga.
c. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menghabiskan waktu sesuai
dengan waktu telah ditentukan.
d. Moderator dapat mengarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik.
e. Penyaji materi dapat memaparkan materi secara terperinci.
f. Notulen dapat melakukan perananya dengan baik.
g. Observer dapat melakukan peranannya dengan baik.
h. Dosen STIKes PERTAMEDIKA yaitu Ibu Lenny R sebagai pembimbing dalam
melakukan kegiatan penyuluhan berlangsung.
3. Notulensi
a. Acara dimulai pukul 20.00 WIB.
b. MC : Dwi intan
1) MC sudah mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan anggota
kelompoknya.
2) MC memandu kegiatan penyuluhan.
c. Penyaji Materi: Ratna Juliawati
Penyaji materimenyampaikan isi materi tentang Sosial Distensing dalam masa
pandemi Covid -19 .
d. Notulen: Siti Anisa
1) Jumlah peserta yang hadir di kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 5
warga yang terdiri dari ibu RT 011 dan warga Rt 011 Desa Ciomas, Kec.
Pagelaran, Kab. Bogor, Jawa Barat.
2) Respon peserta secara afektif para ibu bersedia melakukannya dirumah.
3) Respon psikomotorik didapatkan 3 orang ibu mampu menyebutkan bentuk
dari Sosial Distancing
e. Observer: Harry N
f. Dokumentasi: Rini Sapat
g. Kegiatan penyuluhan kesehatan selesai pada pukul 21.30 WIB
4. Hambatan
Penyuluhan tidak dapat langsung disampaikan kewarga dan memantau langsung
aktifitas warga karena adanya pandemi Covid -19 sehingga penyuluhan diberikan
melalui wa grup dengan warga.
1. Struktur
a. Laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan tentang gizi dan imunitas dalam
panedemi covid -19 t telah dibuat dan dikonsulkan pada hari Senin, tanggal 15
Juli 2020.
b. Meminta izin kepada Ibu RT 011 dan Ibu ketua kader dan posyandu yang
bertugas dalam pelaksanaan posyandu.
c. Mempersiapkan tempat pada hari pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA dengan jumlah
5 orang.
2. Proses
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 04 Juni
2020, jam 19.00 s/d 20.00 WIB, di Wa Grup dengan warga RT 012
Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo .
b. Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu-ibu dari
warga RT 012 Kelurahan Kalisari Kecamatan sebanyak 5 orang.
c. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menghabiskan waktu sesuai
dengan waktu telah ditentukan.
d. Moderator dapat mengarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik.
e. Penyaji materi dapat memaparkan materi secara terperinci.
f. Notulen dapat melakukan perananya dengan baik.
g. Observer dapat melakukan peranannya dengan baik.
h. Dosen STIKes PERTAMEDIKA yaitu Bu Nilla Rostarina sebagai
pembimbing dalam melakukan kegiatan penyuluhan berlangsung.
3. Notulensi
a. Acara dimulai pukul 20.00 WIB
b. MC : Harry N
1) MC sudah mengucapkan salam, memperkenalkan
diri dan anggota kelompoknya.
2) MC memandu kegiatan penyuluhan.
c. Penyaji Materi: Siti Anisa
Penyaji materi menyampaikan isi materi tentang imunitas dan gizi seimbang dalam masa
pandemic Covid -19 .
d. Notulen: Rini Sapta
1) Jumlah peserta yang hadir di kegiatan penyuluhan
kesehatan sebanyak 5 ibu yang yang terdiri dari ibu Rt
dan warga Rt 012 Kelurahan Kalisari Kecamatan
Pasar Rebo.
2) Respon peserta secara afektif para ibu bersedia
melakukannya dirumah.
3) Respon psikomotorik didapatkan 1 orang ibu
mampu menyebutkan contoh makanan yang
mengandung vitamin untuk pemenuhan gizi seimbang
.
e. Observer: Dwi Intan
f. Dokumentasi: Ratna Juliawati
g. Kegiatan penyuluhan kesehatan selesai pada pukul 20.30
WIB
4. Hambatan
Penyuluhan tidak dapat langsung disampaikan kewarga dan memantau langsung aktifitas
warga karena adanya pandemic Covid -19 sehingga penyuluhan diberikan melalui wa grup
dengan warga.
1. Struktur
a. Laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan tentang aktifitas olahraga dalam
pandemi covid -19 telah dibuat dan dikonsulkan pada hari Sabtu, tanggal 16 Juli
2020.
b. Meminta izin kepada Ibu RT 011 dan Ibu ketua kader dan posyandu yang bertugas
dalam pelaksanaan posyandu.
c. Mempersiapkan tempat pada hari pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA dengan jumlah 5
warga
2. Proses
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan demonstrasi dilakukan pada hari Senin,
tanggal 01 Juni 2020, jam 16.00 s/d 17.00 WIB, di Wa Grup dengan warga RT
011 Desa ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat.
b. Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu-ibu dari warga
RT 011 Desa ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat sebanyak 6 warga.
c. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menghabiskan waktu sesuai
dengan waktu telah ditentukan.
d. Moderator dapat mengarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik.
e. Penyaji materi dapat memaparkan materi secara terperinci.
f. Notulen dapat melakukan perananya dengan baik.
g. Observer dapat melakukan peranannya dengan baik.
h. Dosen STIKes PERTAMEDIKA yaitu Bu Lenny R sebagai pembimbing dalam
melakukan kegiatan penyuluhan berlangsung.
3. Notulensi
1. Acara dimulai pukul 16.00 WIB
2. MC : Siti Anisa
a. MC sudah mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan anggota
kelompoknya.
b. MC memandu kegiatan penyuluhan.
3. Penyaji Materi: Harry N
Penyaji materimenyampaikan isi materi tentang aktifitas olahraga dalam masa
pandemi Covid -19 .
4. Notulen: Ratna Juliawati
a. Jumlah peserta yang hadir di kegiatan penyuluhan kesehatan dan olahraga
sebanyak 6 warga yang terdiri dari ibu RT 011 dan warga RT 011 Desa
ciomas, kec. Pagelaran, kab. Bogor, jawa barat.
b. Respon peserta secara afektif para ibu bersedia melakukannya dirumah.
c. Respon psikomotorik didapatkan 3 orang ibu mampu menyebutkan bentuk
dari aktifitas olah raga
5. Observer: Rini Sapta
6. Dokumentasi: Dwi Intan
7. Kegiatan penyuluhan kesehatan selesai pada pukul 17.30 WIB
4. Hambatan
Warga yang hadir tidak banyak karena adanya pandemic covid-19.