D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. AYU ANSARI SARAGIH
2. ADE ARDIANINGSIH
3. ELVIANISA ANGGREINI
4. FLORIDA JUWITA BR GINTING
5. HARTATI DAELI
6. KHOSIAH HAIRANI HASIBUAN
7. MAZDALIFAH RITONGA
8. SHYNTA ARMENIA SEMBIRING
9. TAMARALINA KARONA
10. TRI RAHMA DINA HARAHAP
T.A 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat
6. Seluruh kader Posyandu Desa Durin Tonggal , tokoh masyarakat, kepala desa,
Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka apabila ada kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan 3
2.8 Sasaran..........................................................................................................11
ii
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Pengkajian.....................................................................................................23
3.3 Perencanaan...................................................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................35
LAMPIRAN 1 SAP
LAMPIRAN 2 LEAFLET
LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
menuju paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya kesehatan yang lebih
kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta berada pada derajat kesehatan yang
optimal.
populasi. Kegiatan praktek ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak terbatas
1
pada sekelompok umur dan diagnosa tertentu serta dilaksankan secara
berkelanjutan.
tempat rujukan.
tersebut maka Program Profesi Ners Institut Kesehatan Deli Husada Delitua
sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung jawab dalam
dari praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkan pada pengalaman
komunitas karena merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan
Husada Delitua disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku
kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan untuk merubah perilaku
2
dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak tahu menjadi
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mahasiswa mampu :
3
1.3 Manfaat Praktik
keperawatan komunitas
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
sebagai suatu kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, niai-nilai
keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau
5
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
kemandirian.
sebagai berikut :
1. Kemanfaatan
2. Otonomi
6
Dalam keperawatan komuitas, masyarakat diberikan kebebasan untuk
3. Keadilan
Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan
manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik
dan spiritual terhadap kesehatan komunitas. Selain itu, hal ini juga memberikan
yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan
masyarakat.
manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan
7
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan
secara berkesinambungan.
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
1. Asumsi
praktek penelitian.
2. Kepercayaan
8
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
lama.
Komunitas
9
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
kesehatan/keperawatan
care).
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan
masalah kesehatan.
1) Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang
4) Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan.
10
5) Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas
keperawatan.
dengan kebutuhannya.
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
2.8 Sasaran
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
2. Keluarga
11
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
di sekitarnya
3. Kelompok Khusus
a. Ibu hamil
c. Balita
e. Usia lanjut
kelamin lainnya.
12
2) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
sebagainya
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
4) Balita
4. Masyarakat
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
khususnya
13
2.9 Strategi Keperawatan Komunitas
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
1. Upaya Promotif
b. Peningkatan gizi
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
14
2. Upaya Preventif
melalui kegiatan:
ataupun di rumah.
3. Upaya Kuratif
dan nifas
d. Perawatan payudara
4. Upaya Rehabilitatif
15
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
5. Upaya Resosialitatif
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan- batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan
16
1. Tahap Persiapan:
program praktek.
kesehatan setempat.
telah ditetapkan.
17
2. Tahap Pelaksanaan:
kesehatan:
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
kegiatan
3. Tahap Evaluasi:
pemecahan masalah
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
18
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi.
berikut:
puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerja sama dengan tim
3) Komunikator
4) Mediator
5) Rehabilitator.
Fokus Pengajaran :
3) Olahraga
19
5) Pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya pengobatan
berkelanjutan
2. Peran Manajerial
a. Pengambil keputusan
d. Pemikir konseptual
3. Peran Konsultan
20
Konsultasi merupakan suatu interaksi interpersonal untuk membuat
agar lebih bertanggung jawab, merasa lebih aman, dan membimbing perilaku
konstruktif.
4. Peran Advokator.
obat-obatan.
b. Karakteristik Pekerjaan
2) Lingkungan
21
Perawatan kesehatan di rumah adalah bagian dari rangkaian perawatan
keperawatan
22
BAB III
kelompok yang berisiko tinggi terhadap terserangnya penyakit atau akibat proses
setempat, tokoh masyarakat dapat diperoleh data yang sangat mendukung proses
3.1 Pengkajian
untuk menentukan aktivitas keperawatan dan sumber data bagi profesi lain.
23
Pada tahap pengkajian, yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas
menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiri atas data demografi : umur ,
Analisa Data
24
milik bersama 60,0%.
10.10. Yang membuang
limbah sembarangan
40,0%.
keadaan terancam pada suatu keadaan masalah kesehatan, kurang sehat serta krisis
Keperawatan :
kesehatan
25
2. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia dengan penyakit
3.3 Perencanaan
a. Penapisan Masalah
Masalah A B C D E F G H I J K L Tot
kesehatan al
No.
1. Resiko 5 3 4 4 3 5 5 4 4 3 3 3 46
timbulnya
penyakit
menular
(diare,
DHF,
ISPA)
2. Resiko 5 3 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3 45
26
terjadi
penigkata
n angka
kesakitan
pada
lansia
dengan
penyakit
hipertensi
3. Resiko 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 42
penurunan
derajat
kesehatan
umum
Keterangan
F:Kemungkinan untuk
diatasi
b. Prioritas Masalah
27
a. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, DHF, ISPA) berhubungan
2. Upaya lansia untuk mengobati penyakit : posyandu 34,3%, rumah sakit 66,7%.
28
2. 13.2% mengkonsumsi jamu sebelum pergi ke pelayanan kesehatan, sisanya
Diagnosa Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Hari/Tgl Tempat
Keperawatan Komunitas Kriteria Standar
1 Resiko timbulnya Setelah dilakukan Warga K.I.E 1.1. Berikan penyuluhan Jumat , 30 Lingkungan Verbal 11 Jenis
penyakit : diare, DHF, tindakan masyarakat tentang dampak April Desa Durin sampah.
ISPA berhubungan keperawatan Desa durin pembuangan sampah 2021 Tonggal 2.Dampak
dengan kurangnya selama 2 kali tonggal yang tidak sehat dan pembuanga
pengetahuan masyarakat pertemuan pengolahan sampah n
dalam memilihara diharapkan yang benar. yangkurang
kesehatan lingkungan masyarakat Desa 2.2. Diskusikan dengan sehat.
yang sehat durin tonggal warga tentang
mampu : dampak yang 3.Pengelola
a) 1. Mengidentifikasi ditimbulkan bila an sampah
jenis sampah sampah berserakan. yang benar.
b) `memisahkan 3.3. Diskusikan cara
sampah kering dan pengleloaan sampah
basah yang sehat.
c) 2. Membuang 4.4. Berikan
sampah sesuai reinforcement
dengan jenis dan terhadap
tempat yang sehat kemampuan warga
d)3. Memilihara mengelola sampah
lingkungan yang yang benar.
sehat
2 Resiko terjadinya Setelah di lakukan Lansia dan K.I.E 1.1. Berikan penyuluhan Jumat , 30 Lingkungan Verbal 1.1. Proses
peningkatan angka tindakan kader tentang terjadinya April Desa durin terjadinya
kesakitan pada lansia keperawatan posyandu proses manua 2021 tonggal manua.
dengan penyakit sebanyak 1 kali lansia 2. 2. Aktifkan posyandu 2 2. Aktif
hipertensi di Desa Durin kegiatan di lansia posyandu
Tonggal Berhubungan harapkan 3. 3. Lakukan pelatihan lansia.
dengan kurangnya masyarakat mampu kader posyandu 4. 3. Kader
pengetahuan memberikan lansia. posyandu
masyarakat dalam perawatan pada 4 4. Berikan lansia aktif.
memilihara kesehatan lansia. reinforment kepada
lansia lansia dan kader
posyandu lansia.
3 resiko penurunan derajat Setelah di lakukan Warga K.I.E Memberikan Jumat , 30 Lingkungan Verbal 1.1. prinsip
kesehatan umum tindakan masyarakat penyuluhan tentang April Desa durin penggunaan
berhubungan dengan keperawatan Desa durin prinsip obat yang 2021 tonggal obat yang
kurangnya pengetahuan selama 1 kali tonggal benar antara lain benar
dan kesadaran pertemuan warga adalah dosis obat 2.bahaya
masyarakat. masyarakat Desa yang tepat, dari
Durin Tonggal memperhatikan konsumsi
29
diharapkan mampu waktu minum obat obat
menggunakan obat yang tepat dan lainya sembaranga
sesuai prinsip yang serta memperhatikan n
benar. resiko alergi
terhadap obat.
30
materi yang di bawakan.
Evaluasi Hasil:
a. Warga Desa Durin
Tonggal mengerti dan
memahami tentang
pengolahan sampah dengan
benar .
2 Resiko 01/05/21 Penyuluhan Evaluasi struktur :
terjadinya tentang proses a. Kegiatan direncanakan
peningkatan terjadinya bersama- sana kader
angka manua pada posyandu 2 hari sebelum
kesakitan pada lansia. acaranya.
lansia dengan Pengaktifan b. Materi penyuluhan dan
penyakit posyandu lansia leaflet telah dipersiapkan 1
hipertensi di dan pengobatan hari sebelum pelaksanaan.
Desa Durin lansia c. Tempat di persiapan
Tonggal sebelum acara dimulai.
berhubungan d. Masyarakat dinformasikan
dengan jauh hari sebelum acara
kurangnya dimulai.
pengetahuan
masyarakat Evaluasi Proses:
dalam a. Acara berjalan tertip dan
memilihara lancar.
kesehatan b. Acara dihadiri lansia
lansia c. 25% lansia bertanya
tentang kondisi penyakitnya.
31
terhadap obat. Evaluasi proses:
a. Acara berjalan dengan
tertib dan lancar.
b. Acara dihadiri oleh warga
Tanjung Keriahen
c. Kendala : kurangnya
kesadaran warga dalam
penggunaan fasilitas
kesehatan
e. Selama penyuluhan warga
memperhatikan dengan baik
materi yang di bawakan.
Evaluasi Hasil:
a. warga durin tonggal
mengerti tentang materi yang
disampaikan
keperawatan kepada masyarakat.. Evaluasi dilakukan baik dari respon verbal, non
dengan lingkungan yang sudah mulai bersih , pemanfaatan air bersih, dll.
mahasiswa sendiri.
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
kesehatan membutuhkan peran kita dalam bentuk dorongan dan motivasi dari
dalam ilmu kesehatan. Salah satunya dijembatani oleh praktek komunitas sebagai
Langkat Provinsi Sumatera Utara, dimulai sejak tanggal 26 April sampai dengan
Sumatera Utara.
5.2 Saran
saat melakukan praktek keperawatn komunitas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
33
1. Perlu usaha untuk melibatkan masyarakat secara penuh dengan kemampuaan
yang dimiliki, khususnya dengan aspek ekonomi dan sumber daya manusia
kesehatan.
3. Kerjasama yang adekuat antara mahasiswa profesi ners dengan pihak instansi
kepala desa dan pihak posyandu serta warga desa Durin Tonggal yang
secara berkesinambungan
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT HIPERTENSI
No Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran Media dan Alat
Pengajaran
Memperhatikan
H. Referensi
La ode, Sharif. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Salemba
Maryam, R. Siti dkk. 2010. Buku Saku Asuhan Keperawatan Pada lansia. Jakarta :
Cv. Trans Info Media
Muttakin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler.Jakarta: Salemba Medika
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus
Lampiran materi
TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
A. Definisi
Pengertian hipertensi banyak dikemukakan oleh para ahli. WHO mengemukakan
bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 160/95 mmhg, sementara itu
Smelttzer & Bare (2002: 896) mengemukakan bahwa hipertensi adalah tekanan
darah persisten atau terus menerus sehingga melebihi batas normal dimana
tekanan sitolik diatas 140 mmhg dan tekanan diastole diatas 90 mmhg. Dan
menurut Prof. dr Budhi Setiano (Depkes, 2007) menyatakan bahwa hipertensi
adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmhg dan tekanan darah
diastole lebih dari 90 mmhg. (Sharif La Ode, 2012).
Jadi hipertensi adalah tekanan darah yang lebih dari normal yaitu lebih dari 120/80
mmHg
B. Jenis-jenis tekanan darah tinggi (hipertensi)
1. Tekana darah normal : < 120/ < 80 mmHg
2. Pre Hipertensi : 120-130 / 80-89 mmHg
3. Hipertensi (ringan) : 140-159/ 90-99 mmHg
4. Hipertensi (berat) : ≥ 160/100 mmHg
C. Penyebab
1. Usia
2. Kegemukan (obesitas)
3. Asupan garam yang tinggi
4. Keturunan (genetic)
5. Stress psikologis
6. Kebiasaan hidup tidak baik seperti merokok, kopi dan alcohol
7. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/ kolestrol tinggi
8. Pengaruh obat-obatan misalnya KB
9. Keadaan iskemik pada ginjal
D. Tanda dan Gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
1. Sakit kepala, pusing
2. Mual, muntah
3. Pandangan kabur
4. Sesak nafas
5. Kelelahan, lemas
6. Gelisah
7. Rasa berat di tekuk
8. Jantung berdebar-debar, keringat dingin
9. Pada hipertensi berat kadang penurunan kesadaran atau bahkan koma
karena pembekakan otak, keadaan ini perlu penanganan segera.
E. Diet untuk tekanan darah tinggi (hipertensi)
1. Makanan yang dianjurkan:
Sumber karbohidrat : nasi, singkong, tapioca, mie, kentang, talas,
dan tepung-tepungan
Protein hewani : daging, ayam, ikan (terbatas ±50 gram perhari),
telur ayam dan telur bebek (dibatasi)
Protein nabati : tempe,tahu, oncom
Sayur-sayuran yang tidak menimbulkan gas, seperti : kangkung,
bayam, buncis, kacang panjang, toge, oyong, wortel, labu siyam.
Semua jenis buah- buahan kecuali durian dan nangka
2. Makanan yang dibatasi :
Garam dapur
Makanan lemak tinggi dan kolestrol
Makanan yang mengandung alcohol, missal durian dan tape
Daging yang berwarna merah segar : daging kambing, hati ayam,
daging sapi, sosis.
Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, telor asin, ikan asin.
Makanan yang diawetkan dengan garam : asinan, ikan asin, dll
F. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
1. Pemeriksaan darah teratur
2. Konsumsi obat anti hipertensi secara teratur
3. Diet hipertensi
4. Menjaga keseimbangan berat badan
5. Hindari minuman keras (alcohol), dan merokok
6. Hindari stress
7. Olah raga teratur
8. Istirahat yang cukup
G. Komplikasi
1. Stroke
2. Perdarahan otak
3. Gagal ginjal
4. Gagal jantung
5. Penyakit mata seperti pendarahan retina, penebalan retina, dan oedema
pupil.
H. Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Hipertensi
1. Tekhnik Relaksasi
2. Terapi Bekam
3. Terapi Akupuntur
4. Terapi Jahe
5. Terapi Jus Tomat
6. Terapi Daun
DAFTAR PUSTAKA
Stroke
1. Gaya hidup tidak sehat. Jantung
Konsumsi garam Gagal ginjal
berlebih. Cedera
Tanda dan gejala
Merokok. Kematian
Sakit kepala Minum-minuman
Mudah marah beralkohol. Cara mencegah
Telinga berdengung Kurang olahraga. hipertensi
Mata terasa berat/pandangan 2. Kegemukan.
Menurunkan berat badan HIPERTENSI KESEHATAN DELI HUSADA
Hindari stress. DELITUA T.A 2020/2021
Hindari rokok, alcohol, kopi
Olahraga teratur.
Mengurangi asupan garam,
lemak, kolestrol.
Banyak makan sayur dan buah.
Minum obat teratur.
Control setiap bulan.
Disusun Oleh
9. TAMARALINA KARONA
DOKUMENTASI