Arlin Aprianto
Deriansyah
Eswar Risaman
Nur Istikomah
Supriyadi
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kelompok, sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Komunitas Masyarakat kelurahan Sawah RW 001 Kecamatan Ciputat Provinsi
Banten”. Laporan ini diajukan untuk memenuhi nilai stase keperawatan komunitas.
Dalam kesempatan ini kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu hingga penulisan laporan ini selesai, khususnya kepada :
1. Ns. Very, S.Kep., M.kes selaku Dosen pembimbing stase keperawatan komunitas
2. Teman -teman mahasiswa yang telah membantu hingga laporan ini dapat selesai.
Kelompok sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
meningkatkan kemampuan penulis di masa mendatang.
Kelompok 5
Daftar Isi
i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ................................................................................................................
B.Tujuan penulisan.............................................................................................................
C.Manfaat .........................................................................................................................
D.Sistematika penulisan ...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................
A.Perawatan Kesehatan Komunitas............................................................................
B.Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas................................................................
C.Sasaran....................................................................................................................
D.Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas...............................................................
E.Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas.............................................................
F.Prinsip Dasar .....................................................................................................................
G.Metode ............................................................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A.Pengkajian ......................................................................................................................
B.Analisa data ....................................................................................................................
C.Diagnosa keperawatan komunitas ..............................................................................
D.Prioritas Masalah .........................................................................................................
E.Perencanaan ..........................................................................................................
F.Pelaksanaan ............................................................................................................
G.Evaluasi..................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok social yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
B. Tujuan
1
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik lapangan mata stase keperawatan komunitas ini
mahasiswa/I mampu melaksanakan dan membuat asuhan keperawatan komunitas
mulai dari pengkajian sampai evaluasi
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian dan turun langsung dilapangan
dengan keluarga dan masyarakat sekitar
b. Mahasiswa/i mampu mendapatkan pengalaman nyata dilapangan dengan
melakukan komunikasi dan observasi langsung
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di RW 001
d. Mahasiswa mampu menganalisa masalah kesehatan yang ada di RW 001
e. Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan (plan of action) yang
berhubungan dengan masalah kesehatan yang ada di RW 001
f. Melakukan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat untuk mengetahui masalah
kesehatan yang ada di RW 001
g. Mengevaluasi hasil kegiatan dan selanjutnya menyusun rencana tindak lanjut
terhadap hal-hal yang diperlukan dalam masyarakat yang ada di RW 001
h. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan selama prkatek keperawatan
komunitas di RW 001
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupan bermasyarakat khusunya dalam
pengembangan di RW 001 dan penggerakkan masyarakat untuk mengatasi
permasalahan kesehatannya sendiri dikaitkan dengan pelayanan manajemen
keperawatan komunitas.
b. Mampu mengenal budaya, dan adat kebiasaan masyarakat sehari-hari.
c. Memperoleh kenangan yang tak terlupakan dan menjadi media pendewasaan
karakteristik dan budi pekerti mahasiswa sebagai bekal bekerja.
2. Bagi Masyarakat
1. Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta
pelayanan sosial serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penyusunan laporan ini sebagai berikut:
a. Bab 1 membahas pendahuluan yang meliputi: latar belakang, tujuan, manfaat, dan
sistematika.
2
b. Bab 2 membahas tentang penerapan asuhan keperawatan komunitas, meliputi
pengkajian, analisa data, penentuan masalah keperawatan, perencanaan kegiatan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
c. Bab 3 Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
4
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal.
C. Sasaran
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi sosial dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidak - mampuan merawat dirinya sendiri oleh karena suatu
hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainya dan
kelurga yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Maka di sini peran
perawat komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang di alami, keterbatasan
pengetahuannya dan kekurangannya kemampuan menuju kemandirian.
b. Keluarga
Keluarga merupak unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumahtangga
karena ikatan darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antar keluarga satu
dengan yang lainya saling bergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada di
sekitarnya.Dari permasalahan tersebut di atas maka keluarga merupakan fokus
pelayanankesehatan yang strategis:
1. Keluarga sebagai lembaga yang perlu di perhitungkan
2. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan
seluruhanggota keluarga
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
4. Keluarga sebagai tempat pengambilan kepeutusan dalam perawatan
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha
kesehatan masyarakat
c. Kelompok Khusus
5
Yang di maksud adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan. Kegiatan yang terrganisasi yang sangatrawan
terhadap masalah kesehatan antara lain:
1)Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan seperti ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah, dan lansia.
2)Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerluhkan kesehatan, anatara
lain : kasus penyakit kelamin, tuberkulosis, aids, kusta dll
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
6
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,
melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya Rahabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok
yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti
7
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
F. Prinsip dasar
1. Keluarga adalah unit utama
2. Sasaran ; Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
4. Penekanan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan
dalam proses keperawatan.
6. Kegiatan utama di masyarakat dan bukan di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku
hidupsehat masyarakat.
9. Tujuan ; meningkatkan fungsi kehidupan ; meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin.
10. Bekerja secara team.
11. Kegiatan ; meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakatyang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke
puskesmas, pasienyang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu
puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai
unit pelayanan.
G. Metode
Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield
survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).
1. Windshield survery Windshield survery dilakukan dengan berjalan-jalan di
lingkungan komunitas untuk menentukan gambaran tentang kondisi dan situasi
yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas, kehidupan komunitas,
dan karakteristik penduduk yang ditemui di jalan saat survai dilakukan.
2. Informant Interview
8
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya dikembangkan
dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu dikembangkan untuk
melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain kuesioner, pedoman
wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan
agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan perawat diperlukan kontak
yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus menyertakan lembar
persetujuan (informed consent) komunitas yang dibubuhi tanda tangan atau cap
jempol akan melakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan komonitas.
Informed consent juga mencantumkan jaminan kerahasian terhadap isi
persetujuan dan dapat yang telah disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key
informant atau tokoh yang menguasai program.
3. Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan berapa lama
observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang akan
di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan menggunakan format observasi
yang sudah disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan
tambahan penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting diperoleh
menyangkut aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang ditemukan di komunitas.
Observasi dilakukan terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai, kekuatan,
dan proses pemecahan masalah di komunitas.
4. Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran mengenai
satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan pengalaman subjektif
kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk tertentu FGD bertujuan
mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap sesuatu, misalnya, pelayanan
yang dan tidak mencari consensus serta tidak mengambil keputusan menganai
tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD terdiri dari 6-12 orang dan harus
homogen, dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis kelamin, usia, latar
belakang social ekonomi (pendidikan,suku, status perkawinan, dsb). Lama
diskusi maksimal 2 jam. Lokasi FGD harus memberikan situasi yang aman dan
nyaman sehingga menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar
FGD menggunakan diskusi yang terfokus sehingga membutuhkan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato,
notulen, dan observer. Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar
9
diskusi terfokus. Peran fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok,
mendorong peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan
baik, fleksibel, dan terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya
partisipasi.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap
pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,
waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi
peserta, gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat
peserta menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan diskusi ,
dan sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung harus
mendapat izin dari responden terlebih dahulu.
Sebelum membuat instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti
kuisioner, pedoman wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-
kisi instrument pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan
ditanyakan dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu
yang digunakan lebih efektif dan efisian
10
e) System komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
nutrisi misalnya televisi, radio, Koran atau leaflet yang diberikan kepada
komunitas.
f) Ekonomi: Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau diatas UMR
sehingga upaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau,
misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi
tersebut.
g) Rekreasi: Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan
komunitas untuk mengurangi stress.
c. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara
lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
3. Perencanaan (intervensi)
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang
harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan
tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai
dengan diagnosis keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana
pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan
dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan
sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
11
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan
masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk
menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok
kerja kesehatan (Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh
masyarakat secara bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri
dalam mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan
kesejahteraan, meningkatkan kemampuan masyarakat berperanserta dalam
pembangunan kesehatan di wilayahnya.
c. Tahap pendidikan dan latihan
a. Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
b. Melakukan pengkajian
c. Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan
d. Melatih kader
e. Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta
memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan
lebih lanjut.
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
b. Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
c. Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui
pemeriksaan fisik dan laboratorium
d. Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan
atau komunitas bila stressor dari lingkungan
e. Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
yang sifatnya:
a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b.Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
12
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan,
yaitu :
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada
populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta
perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi,
simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
b.Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk
mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keter¬belakangan tumbuh
kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan
seperti mata, gigi, telinga, dll.
c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu
pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga,
Contoh: Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan
kurang gizi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana
berikutnya. Evaluasi proses dan evaluasi hasil. Sedangkan fokus dari evaluasi
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan, peran staf
atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta
keuntungan program.
d. Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
terhadap tindakan yang dilaksanakan.
e. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis, sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, baik individu,
keluarga, dan kelompok dapat ditentukan. Data yang didapatkan dari Di RW 001 sebagai
berikut :
1. Data Lingkungan Fisik
a. Kondisi perumahan
Dari hasil diatas didapatkan tipe perumahan 90% dengan tipe permanen dan 10 %
tipe semi permanen.
Dari hasil diatas didapatkan status kepemilikan rumah 80% milik sendiri,
numpang 20%, sewa 0%.
14
Dari hasil diatas didapatkan jenis lantai 100% keramik, semen 0%, papan 0%,
tanah 0%.
Dari
hasil
diatas
didapatkan hampir semua sistem ventilasi rumah ada 100%, tidak ada 0%.
Dari hasil data diatas didapatkan sistem pencahayaan rumah siang hari 60%
pencahayaan terang, kurang terang 40%, gelap 0%.
15
Dari hasil data diatas didapatkan jarak rumah dengan tetangga 70% dekat, 30%
bersatu, 0% terpisah.
Dari hasil data diatas didapatkan halaman disekitar rumah 60% ada halaman ,
40% tidak ada.
16
Dari hasil data diatas didapatkan 70% tidak dimanfaatkan, 0% mempunyai
kandang, 30% mempunyai kebun, dan 0% tidak mempunyai kolam.
Dari
hasil
data
diatas
17
Dari data diatas didapatkan hasil 0% memakai air PAM, 70% memakai air sumur,
30% memakai air mineral, dan 0% memakai air sungai
Dari data diatas didapatkan hasil keseluruhan sistem pengolahan air penduduk
Rw 01 adalah 80% di masak , dan 20% tidak dimasak
18
Dari
data
diatas
Dari
data
diatas
didapatkan hasil jarak sumber air dengan septic tank sebanyak 50% < 10 meter,
dan 50% > 10 meter
Dari
data
diatas
19
didapatkan hasil tempat penampungan air sementara sebanyak 40% menggunakan
bak, 50% menggunakan ember, 10% menggunakan gentong
Dari data diatas didapatkan hasil kondisi tempat penampungan air sebanyak 70 %
tidak tertutup, dan 30% tertutup
Dari
data
diatas
Dari
data
diatas
20
didapatkan hasil menunjukkan bahwa sistem pembuangan sampah menggunakan
tempat pembuangan umum sebanyak 10%, 80% dibakar, dan hanya 10%
ditimbun dan 0% disembarang tempat
Dari
data
diatas
Dari data diatas didapatkan hasil kondisi tempat pembuangan sampah sementara
60% terbuka dan 40% tertutup
21
Dari data diatas didapatkan hasil jarak penampungan sampah dengan rumah 30%
> 5 meter dan 70% < 5 meter
Dari data diatas didapatkan hasil bahwa seluruhnya kebiasaan keluarga buang air
besar pada tabel sistem pembuangan kotoran rumah tangga sebanyak 100%
menggunakan WC,
Dari data diatas didapatkan hasil bahwa jenis jamban yang digunakan sebanyak
100% menggunakan leher angsa (wc jongkok/duduk).
22
Dari data diatas didapatkan hasil bahwa sistem pembuangan air limbah 70%
ke Got, 30% resapan dan tidak ada yang disembarang tempat
e. Hewan Peliharaan
Dari data diatas didapatkan hasil menunjukkan bahwa 70% tidak memiliki hewan
ternak dan 30% memiliki hewan ternak
Dari
data
diatas
23
didapatkan hasil menunjukkan 100% mayoritas letak kandang berada di luar
rumah dan 0% berada didalam rumah
Dari data diatas didapatkan hasil yang mempunyai kandang 100% seluruhnya
kondisi kandang terawat.
Dari data diatas didapatkan hasil menunjukkan bahwa tempat berobat keluarga
sebanyak 100% pergi ke puskesmas, 0% ke bidan, 0% ke dokter praktek swasta,
0% ke lain-lain
24
Dari
data
diatas
Dari data diatas didapatkan hasil 10% yang menggunakan sumber pendanaan
umum,sumber pendanaan kesehatan keluarga menggunakan BPJS 70%, yang
menggunakan askes 20%, dan hanya 0% yang menggunakan dana sehat
25
Dari data diatas didapatkan hasil serta penyakit yang sering di derita keluarga 6
bulan terakhir sebanyak 20% mengalami hipertensi.
Dari data diatas didapatkan hasil sebanyak 90% tidak ada anggota keluarga yang
hamil dan hanya 10% yang hamil
sebanyak 80%
jumlah ibu yang
tidak Kb karena
sudah
menupause dan
berencana
hamil, sebanyak 100% memakai kontrasepsi suntik, dan 10 % kontrasepsi
implant.
c. Balita
Dilihat dari gambar diatas menunjukkan bahwa hasil tabel balita pada
penduduk Rw 01 sebanyak 60% tidak memiliki balita dan 40 % terdapat balita.
Jika ada balita dalam keluarga tersebut mereka semua selalu mengikuti posyandu
26
dan hampir semua masyarakatnya mengikuti imunisasi yaitu sebanyak 100%,
memiliki KMS sebanyak 100% tetapi masyarakat dengan mengikuti imunisasi
memilki hasil penimbangan balita diatas garis normal sebanyak 100%.
d. Remaja
Diihat dari gambar diatas menunjukkan bahwa seluruh remaja penduduk
Rw 01 memiliki kegiatan sebanyak 40% remaja diluar dengan bidang olahraga.
e. Lansia
Dilihat dari gambar diatas menunjukkan bahwa hampir setengah penduduk
Rw 01 mekanisme sebanyak 30% memiliki keluhan hipertensi pada fisiknya dan
hampir setengahnya lansia yang dengan penanganan penyakit lansia sebanyak
100% di sarana kesehatan .
B. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. Sebanyak 80 % pembuangan sampah Kurangnya informasi, Resiko peningkatan
masyarakat di bakar edukasi mengenai angka penyakit di
Kondisi tempat pembuangan sampah pembuangan sampah wilayah RW 01 Sawah
sementara sebanyak 60% yang terbuka Lama, Ciputat
Jarak tempat pembuangan sampah
berhubungan dengan
sementara dengan rumah kurang dari 5
kurangnya pengetahuan
meter sebanyak 70%
warga
2. 20% lansia ada keluhan hipertensi Usia serta kurangnya Resiko terjadinya
Jenis penyakit yang diderita lansia 20%
pengetahuan dalam penyakit Hipertensi di
mengalami hipertensi
penanganan penyakit RW. 01 Sawah Lama,
Penanganan penyakit lansia 100%
hipertensi Ciputat
diobati dipelayanan kesehatan
Kebiasaan keluarga sebelum berobat
30% beli obat bebas
C. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko peningkatan angka penyakit di wilayah RW 01 Sawah Lama Ciputat
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga
a. Sebanyak 60 % warga memiliki tempat sampah sementara
b. 80% sampah rumah tangga di bakar
c. Terdapat lokasi lapak sampah yang akan dijual kembali
2. Risiko terjadinya penyakit Hipertensi berhubungan dengan Usia serta kurangnya
pengetahuan dalam penanganan penyakit hipertensi di RW. 01 Sawah Lama, Ciputat
syarat kesehatan ditandai dengan:
27
a. 20 % lansia ada keluhan
b. Jenis penyakit yang diderita lansia 20% mengalami hipertensi
c. Penanganan penyakit lansia 10% diobati sendiri
d. Kebiasaan keluarga sebelum berobat 30% beli obat bebas
D. Prioritas Masalah
Kriteria Penapisan
Jumlah skore
Suber daya waktu
Besarnya resiko
Minat Masyarakat
Diagnosa 1
TPS 5 5 5 4 4 4 5 2 3 3 3 5 48
Diagnosa 2
Hipertensi 4 3 4 5 3 5 3 5 5 2 3 2 43
Keterangan pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
28
E. Perencanaan
Rencana Waktu/tempat Penangggung Sumber
NO Masalah Keperawatan Tujuan Sasaran
Tindakan pelaksanaan Jawab Dana
1 Risiko peningkatan Tujuan Umum : 1. Mengadakan 1. Tgl : 10 Nov Arlin Masyarakat,
angka penyakit di Tujuan Khusus : penyuluhan 2018 keluarga,
wilayah RW 01 Sawah 1. Masyarakat RW. tentang Ketua RW 01 individu,
Lama Ciputat 01 Sawah Lama penanganan Sawah Lama kelompok di
berhubungan dengan Ciputat, sampah yang Wilayah
kurangnya pengetahuan mengenal baik bagi RW 01
warga tentang penyakit kesehatan warga. Sawah
2. Melakukan
akibat dari Lama
latihan tentang
penanganan Ciputat
Mahasiswa
pemanfaatan
sampah warga
2. Masyarakat RW. sampah yang
01 Sawah Lama bisa di daur
Ciputat, mampu ulang
memodifikasi
cara penanganan
sampah yang
baik bagi
kesehatan.
2 Risiko terjadinya Tujuan Umum : 1. Pemasangan Tgl 10 Nov Deriansyah Masyarakat, Mahasiswa
29
penyakit Hipertensi di Tujuan Khusus : poster tentang 2018 Eswar keluarga,
RW. 01 Sawah Lama 1. Masyarakat RW. Hipertensi dan individu,
Ciputat 01 Sawah Lama Mengadakan Ibu Kader kelompok
Ciputat, penyuluhan posbindu khusus,
mengerti tentang tentang lansia, di
penyakit hipertensi RW. 01
hipertensi, 2. Kerja sama Sawah
penyebab, tanda dengan Lama
dan gejala, masyarakat Ciputat
pencegahan serta dalam simulasi
penanganannya. pembuatan jus
2. Masyarakat RW timun
01 Sawah Lama
melakukan
simulasi
pembuatan jus
timun
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat kami
simpulkan sebagai berikut : Masalah keperawatan komunitas yang muncul di Rw 01
Kelurahan Sawah Lama Kecamatan Ciputat antara lain adalah Resiko terjadi angka
penyakit berhubungan dengan kurang pengetahuan warga tentang penanganan
pembuangan sampah, Risiko terjadinya penyakit Hipertensi berhubungan dengan Usia
serta kurangnya pengetahuan dalam penanganan penyakit hipertensi di RW. 01
Rencana yang akan dilakukan adalah Memberikan penyuluhan tentang
penanganan sampah dan penanganan penyakit hipertensi dengan melakukan pengobatan
alternative dan senam lansia, Motivasi masyarakat melalui kader atau tokoh masyarakat
untuk lebih perduli pada kesehatan, Mengajarkan cara mengurangi resiko terjadinya
penyakit hipertensi, mengajarkan pada warga tentang penanganan sampah yang baik bagi
kesehatan.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk Peran serta dari
masyarakat, Ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat dan pengurus RT–RW perlu ditingkatkan
terus dalam berbagai kegiatan dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin. Antara lain Ibu, bapak serta lansia mengikuti kegiatan
senam lansia dan serta memberikan penyuluhan dalam menurunkan hipertensi.
Serta untuk institusi, kegiatan praktek komunitas dan keluarga yang telah
dilaksanakan di Rw 01 Kelurahan Sawah Lama Kecamatan Ciputat perlu ditindaklanjuti
oleh mahasiswa angkatan berikutnya untuk mempertahankan dan mengoptimalkan hal-hal
yang telah dicapai serta menindak lanjuti hal-hal yang belum tercapai.
31
DAFTAR PUSTAKA