Anda di halaman 1dari 15

PENEGAKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN

Muhammad Bismar

Bismarnasution9@gmail.com

Abstrak

Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon individu,
keluarga, dan komunitas pada masalah kesehatan pada resiko masalah kesehatan atau pada
proses kehidupan. Diagnosis keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan
keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal. Mengingat
pentingnya diagnosis keperawatan dalam memberian asuhan keperawatan, maka dibutuhkan
standar diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan di Indonesia. Penegakan diagnosis
keperawatan sebagai salah satu komponen standar asuhan keperawatan perlu dilaksanakan
dengan baik sebagaimana yang diamanahkan dalam undang-undang No.38 tahun 2014 tantang
keperawatan pada pasal 30 bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan, perawat berwenang menetapkan diagnosis keperawatan. Hal ini menegaskan
wewenang perawat sebagai penegak diagnosis yang harus memiliki kemampuan diagnosis yang
baik sebagai dasar mengembangkan rencana intervensi keperawatan dalam rangka mencapai
peningkatan, pencegahan dan penyembuhan serta pemulihan kesehatan klien.

Kata kunci : penegakan, diagnosa, asuhan keperawatan

PENDAHULUAN keadaan yang sedang di alami pasien,


kesalahan dalam penegakkan diagnosa dapat
Latar Belakang
berakibat fatal dalam pemberian askep
Diagnosa Keperawatan merupakan karena diagnosa merupakan sebagai acuan
bagian dari proses keperawatan, dimana dan pedoman untuk menentukan intervensi
diagnosa ini merupakan gambaran dari dan implementasi keperawatan.
Para praktisi keperawatan tentu telah Dengan demikian, perawat tidak
paham cara merumuskan diagnosa hanya melakukan upaya-upaya untuk
keperawatan sebagai langkah kedua dari menangani masalah yang aktual atau yang
proses keperawatan. Pemberian asuhan bersifat penyembuhan saja tetapi juga
keperawatan pada saat ini masih lebih melakukan upaya promosi kesehatan melalui
banyak terfokus pada upaya penyembuhan penetapan diagnosa keperawatan sejahtera.
penyakit atau respons klien terhadap Pembahasan tentang diagnosa keperawatan
penyakit. Hal ini berdampak pada diagnosa sejahtera karena diagnosa keperawatan ini
yang ditetapkan oleh perawat umumnya masih jarang ditemukan di dalam
berkaitan dengan masalah klien yang kepustakaaan maupun dalam praktek
bersifat aktual dan risiko saja atau diagnosa keseharian para praktisi keperawatan. Oleh
keperawatan aktual dan risiko saja. Bila karena itu, pada tulisan ini akan diuraikan
orientasi perawat diberikan pula kepada sekilas tentang hal-hal yang berkaitan
upaya promosi kesehatan maka masih ada dengan diagnosa keperawatan sejahtera.
lagi katagori lain dari diagnosa keperawatan
METODE
yang dapat dikembangkan perawat yaitu
diagnosa keperawatan sejahtera. Di Jurnal ini menggunakan metode
kalangan akademisi, diagnosa keperawatan tersearch dan analisis dari berbagai sumber
sejahtera masih menjadi diskusi yang hangat seperti buku teks, buku referensi jurnal dan
mengenai cara perumusan dan e-book, dan juga di bandingkan dengan
penggunaannya. Walaupun di area jurnal yang berhubungan dengan Penegakan
keperawatan komunitas dan keperawatan Diagnosa Keperawatan Dalam Asuhan
maternitas, diagnosa keperawatan sejahtera Keperawatan. Dari analisi berbagai sumber
sudah mulai diperkenalkan kepada para digunakan untuk mengetahui Penegakan
mahasiswa. Untuk saat ini kita beranggapan Diagnosa Keperawatan Dalam Asuhan
bahwa perawat perlu mengangkat atau Keperawatan.
menetapkan diagnosa keperawatan yang
Penulisan jurnal ini dimulai pada
berorientasi pada upaya promosi kesehatan
tanggal 11 November 2020. Pengolahan
klien di mana diagnosa keperawatan
jurnal dilakukan dengan metode
sejahtera merupakan salah satu bagiannya.
membandingkan beberapa jurnal yang
berhubungan dengan Penegakan Diagnosa
Keperawatan Dalam Asuhan Keperawatan. pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
Untuk mengetahui apa Penegakan Diagnosa perawat dalam melakukan catatan
Keperawatan Dalam Asuhan Keperawatan. keperawatan yang berguna untuk
kepentingan klien, perawat dan tim
HASIL
kesehatan dalam memberikan pelayanan
Keperawatan merupakan suatu kesehatan dengan dasar komunikasi yang
bentuk pelayanan profesional bersifat akurat dan baik secara tertulis dengan
humanistik, menggunakan pendekatan tanggung jawab perawat (Hidayat, 2007).
holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan Pendokumentasian asuhan keperawatan
kiat keperawatan, berorientasi kepada adalah proses pelaksanaan pencatatan
kebutuhan objektif klien. Praktek asuhan keperawatan yakni dari pengkajian
keperawatan mengacu pada standar saat masuk sampai pasien dinyatakan sehat.
professional keperawatan dan menggunakan Diagnosis yang diangkat berdasarkan
etika keperawatan sebagai tuntutan utama. masalah yang ditemukan, perencanaan
Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan keperawatan, tindakan yang dilakukan serta
asuhan keperawatan yang benar atau evaluasi dari proses asuhan keperawatan
rasional (Nursalam, 2007). yang diberikan (Nursalam, 2007). Perilaku
adalah semua kegiatan atau aktivitas
Proses asuhan keperawatan
manusia, baik yang dapat diamati langsung,
merupakan tugas dan kewajiban seorang
maupun yang tidak diamati secara langsung,
perawat dari pasien datang sampai pasien
oleh pihak luar. Green (1980) mengemukaan
pulang, dimulai dengan pengkajian secara
bahwa perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor
menyeluruh, kemudian menegakkan
yakni: faktor predisposing (pengetahuan,
diagnosa keperawatan dari data pengkajian
sikap tradisi, kepercayaan, sistem nilai yang
tersebut, serta melaksanakan intervensi,
dianut), faktor pemungkin (sarana dan
implementasi dan evaluasi keefektifan
prasarana), faktor penguat (sikap perilaku
diagnosa awal yang sudah ditegakkan
tokoh masyarakat, petugas,
(Nursalam, 2007). Dokumentasi secara
undangundang,aturan) (Notoatmodjo, 2012).
umum merupakan suatu catatan otentik atau
semua warkat asli yang dapat dibuktikan PEMBAHASAN
atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti
Diagnosis keperawatan merupakan Rumus penulisan diagnosis keperawatan
suatu penilaian klinis mengenai respons yang mencakup problem, etiologi,
klien terhadap masalah kesehatan atau sign/symptom ditetapkan sebagai berikut.
proses kehidupan yang dialaminya baik Diagnosis keperawatan: Pada kenyataannya,
yang berlangsung aktual maupun potensial. dalam praktik keperawatan lebih sering
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk menggunakan masalah dan penyebabnya
mengidentifikasi respons klien saja karena tanda dan gejala sudah
individu,keluarga, komunitas terhadap menggambarkan dalam dokumentasi
situasi yang berkaitan dengan kesehatan. pengkajian data. Diagnosis keperawatan
Perawat diharapkan memiliki rentang menggambarkan respon klien, contohnya
perhatian yang luas, baik pada klien sakit kecemasan, hipertermi, dan gangguan
maupun sehat. Respons-respons tersebut komunikasi. Berikut ini penjelasan dari
merupakan reaksi terhadap masalah contoh-contoh tersebut yang diambil dari
kesehatan dan proses kehidupan yang NANDA.
dialami klien. Masalah-masalah mengacu
1. Kecemasan (ansiety)
kepada proses respons klien terhdap kondisi
sehat-sakit, sedangkan proses kehidupan Suatu keadaan dimana indifidu mengalami
mengacu pada respons klien terhadap perasaan gelisah (cemas) dan aktivitas pada
kondisi yang terjadi selama rentang system saraf otonom menunjukkan respons
kehidupannya dimulai dari fase pembuahan yang tidak jelas dan ancaman yang
hingga menjelang ajal dan meninggal yang nonspesifik.
mebutuhkan diagnosis keperawatan dan
2. Hipertermi:
dapat diatasi atau diubah dengan intervensi
kepeawatan (Christensen & Kenney, 2009; Suatu keadaan dimana individu berisiko atau
McFarland & McFarlane, 1997; seaback, mengalami peningkatan suhu tubuh
2006). mencapai 37,8̊C per oral atau 38,8̊C per
rectal karena adanya factor eksternal.
 Komponen Diagnosa
Keperawatan 3. Gangguan komunikasi verbal:

Masalah (problem) + Penyebab (etiologi) + Suatu keadaan dimana individu berisiko atau
Gejala (sign/symptom) mengalami penurunan kemampuan untuk
menerima dan memberi pesan (seperti o) Gangguan
kesukaran dalam mengekspresikan pikiran,
Diagnosis keperawatan risiko
ide, atau keinginan).
berhubungan dengan masalah dan
Pernyataan masalah selalu didahului memerlukan asuhan keperawatan untuk
oleh kata yang menguraikan taraf atau mencegah terjadinya masalah actual atau
tingkat masalah. Jika tidak kata “risiko dan penurunan status kesehatan klien. Diagnosis
potensial” yang mendahului pernyataan keperawatan potensial berhubungan dengan
masalah, maka pernyataan tersebut masalah yang memerlukan data tambahan
menggambarkan masalah yang actual. pengawasan dan pengamatan untuk
Diagnose keperawatan actual dikaitkan membuktikan pengembangan masalah.
dengan masalah-masalah yang memerlukan Hubungan penyebab (etiologi) masalah
asuhan keperawatan yang memerlukan untuk pernyataan masalah.
asuhan keperawtan untuk memecahkan atau
Penyebab masalah adalah pernyataan
meringankan status kesehatan klien.
tentang factor-faktor yang berpengaruh atau
Diagnosis ini di dahului oleh beberapa
memperbesar masalah. Ini adalah penjelasan
modifier yang mengikuti, yaitu:
“mengapa” atau alasan adanya masalah.
a) Akut Karenanya asuhan keperawatan langsung
b) Disfungsi terhadap pencegahan terhadap factor
c) Perubahan penyebab gangguan status kesehatan klien.
d) Kelebihan Dalam beberapa hal, penyebab akan
e) Kronis melewati jangkauan asuhan keperawatan
f) Peningkatan (seperti”risiko infeksi berhubungan dengan
g) Kompromi ketidakmampuan klien untuk mencegah
h) Ketidakefektifan proses infeksi’). Perawat lebih
i) Penurunan memfokuskan intervensi untuk
j) Kerusakan menghilangkan atau pencegahan masalah
k) Kekurangan dan penyebabnya. Dalam contoh ini asuhan
l) Kurang dari keperawatan tidak dapat ditangani suatu
m) Kecacatan kompromi system umum, kemudian asuhan
n) Rendah
keperawatan langsung pada masalah Di dalam pendokumentasian
pencegahan infeksi. diagnosis keperawatan biasanya hanya
ditulis masalah dan penyebab. System
Contoh penulisan diagnosis keperawatan
pendokumentasian membolehkan tanda dan
dengan masalah dan etiologi:
gejala untuk mendokumentasikan pada
1. Gangguan komunikasi verbal bagian catatan keperawatan. Perawat harus
berhubungan dengan intubasi dan sedasi. menunjuk hubungan antara pengkajian data
dengan diagnosis keperawatan. Contoh
a) Sifat: gangguan
dibawah ini memperlihatkan tanda dan
b) Masalah: komunikasi verbal gejala yang didokumentasikan pada catatan
perawat dalam bentuk data subjektif dan
c) Kata penghubung: berhubungan dengan
objektif. Karena itu abalisis menunjuk pada
d) Factor penyebab: intubasi dan sedasi diagnosis keperawatan.

1. Potensial terjadinya hipertermi Hanya masalah kesehatan actual dan risiko


berhubungan dengan dehidrasi yang didokumentasikan pada catatan
keperawatan atau catatan perkembangan
a) Sifat: potensial
diagnosis yang memerlukan asuhan
b) Masalah: hipertermi keperawtan spesifik. Masalah potensial
boleh didokumentasikan pada rencana
c) Kata penghubung: berhubung dengan
intervensi jika perawat ingin
d) Factor penyebab: dehidrasi mendelegasikan pada staf lain untuk
mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala
2. Kecemasan yang mendadak
tambahan.
berhubungan dengan ketidaktahuan klien
mengenai penyebab penyakit.

a) Sifat: mendadak (akut)  Langkah-Langkah Penentuan


Diagnosa Keperawatan.
b) Masalah: kecemasan

1. Klasifikasi & Analisis Data


c) Kata penghubung: berhubung dengan

Pengelompokkan data adalah


d) Factor penyebab: ketidaktahuan
mengelompokkan data-data klien atau
keadaan tertentu dimana klien mengalami yang mempunyai masalah potensial
permasalahan kesehatan atau keperawatan sehingga kemungkinan besar mempunyai
berdasarkan kriteria permasalahannya. masalah dan pasien yang mempunyai
Pengelmpkkan data dapat disusun masalah aktual.
berdasarkan pola respon manusia
1) Menentukan kelebihan klien
(taksonomi NANDA) dan/atau pola fungsi
kesehatan (Gordon, 1982); Apabila klien memenuhi standar kriteria
kesehatan, perawat kemudian
Respon Manusia (Taksonomi NANDA II) :
menyimpulkan bahwa klien memiliki
Pertukaran kelebihan dalam hal tertentu. Kelebihan
Komunikasi tersebut dapat digunakan untuk
Berhubungan meningkatkan atau membantu memecahkan
Nilai-nilai masalah yang klien hadapi.
Pilihan
2) Menentukan masalah klien
Bergerak
Penafsiran Jika klien tidak memenuhi standar kriteria,
Pengetahuan maka klien tersebut mengalami keterbatasan
Perasaan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan
pertolongan.
2. Interpretasi /identifiikasi kelebihan dan
masalah klien 3) Menentukan masalah yang pernah
dialami oleh klien
Masalah klien merupakan keadaan
atau situasi dimana klien perlu bantuan Pada tahap ini, penting untuk menentukan
untuk mempertahankan atau meningkatkan masalah potensial klien. Misalnya
status kesehatannya, atau meninggal dengan ditemukan adanya tanda-tanda infeksi pada
damai, yang dapat dilakukan oleh perawat luka klien, tetapi dari hasil test laboratorium,
sesuai dengan kemampuan dan wewenang tidak menunjukkan adanya suatu kelainan.
yang dimilikinya. Sesuai dengan teori, maka akan timbul
adanya infeksi. Perawat kemudian
Identifikasi masalah klien dibagi menjadi :
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh
pasien tidak bermasalah, pasien yang
klien tidak mampu melawan infeksi.
kemungkinan mempunyai masalah, pasien
4) Penentuan keputusan

- Tidak ada masalah, tetapi perlu 3.Memvalidasi diagnosa keperawatan


peningkatan status dan fungsi
Adalah menghubungkan dengan
(kesejahteraan) : tidak ada indikasi respon
klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang
keperawatan, meningkatnya status kesehatan
kemudian merujuk kepada kelengkapan dan
dan kebiasaan, serta danya inisiatif promosi
ketepatan data. Untuk kelengkapan dan
kesehatan untuk memastikan ada atau
ketepatan data, kerja sama dengan klien
tidaknya masalah yang diduga.
sangat penting untuk saling percaya,
- Masalah kemungkinan (possible problem) : sehingga mendapatkan data yang tepat.
pola mengumpulkan data yang lengkap
Pada tahap ini, perawat memvalidasi data
untuk memastikan ada atau tidaknya
yang ada secara akurat, yang dilakukan
masalah yang diduga.
bersama klien/keluarga dan/atau masyarakat.
- Masalah aktual, resiko, atau sindrom : Validasi tersebut dilaksanakan dengan
tidak mampu merawat karena klien menolak mengajukan pertanyaan atau pernyataan
masalah dan pengobatan, mulai untuk yang reflektif kepada klien/keluarga tentang
mendesain perencanaan, pelaksanaan, dan kejelasan interpretasi data. Begitu diagnosis
evaluasi untuk mencegah, menurunkan, atau keperawatan disusun, maka harus dilakukan
menyelesaikan masalah. validasi.

- Masalah kolaboratif : konsultasikan 4. Menyusun diagnosa keperawatan sesuai


dengan tenaga kesehatan profesional yang dengan prioritasnya
ompeten dan bekerja secara kolaboratif pada
Setelah perawat mengelompokkan,
masalah tersebut. Masalah kolaboratif
mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data
adalah komplikasi fisiologis yang
yang signifikan, maka tugas perawat pada
diakibatkan dari patofisiologi, berhubungan
tahap ini adalah merumuskan suatu
dengan pengobatan dan situasi yang lain.
diagnosis keperawatan. Diagnosa
Tugas perawat adalah memonitor, untuk
keperawatan dapat bersifat aktual, resiko,
mendeteksi status klien dan kolaboratif
sindrom, kemungkinan dan wellness.
dengan tenaga medis guna pengobatan yang
tepat.
Menyusun diagnosa keperawatan hendaknya Menentukan masalah klien. Jika
diurutkan menurut kebutuhan yang klien tidak memenuhi standar kriteria, maka
berlandaskabn hirarki Maslow (kecuali klien tersebut mengalami keterbatasan
untuk kasus kegawat daruratan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan
menggunakan prioritas berdasarkan “yang pertolongan.
mengancam jiwa”).
Menentukan masalah klien yang
Berdasarkan Hirarki Maslow : fisiologis, pernah dialami (potensial). Pada masalah ini
aman-nyaman-keselamatan, mencintai dan penting untuk menentukan masalah
memiliki, harga diri dan aktualisasi diri. potensial yang mungkin akan dialami klien.
Misalnya, klien mempunyai tanda-tanda
Griffith-Kenney Christensen : ancaman
infeksi pada lukanya dan hasil tes
kehidupan dan kesehatan, sumber daya dan
laboratorium menunjukkan tidak ada
dana yang tersedia, peran serta klien, dan
kelainan tetapi sesuai teori klien akan
prinsip ilmiah dan praktik keperawatan
mengalami infeksi. Perawat kemudian
menjadi titik fokal untuk pengembangan
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh
tujuan, hasil yang diharapkan, intervensi dan
klien tidak mampu untuk melawan infeksi
evaluasi.
tersebut.

Menentukan keputusan. Penentuan


 Interpretasi dan Validasi Data keputusan didasarkan pada jenis masalah
yang di temukan.
· Interpretasi data
Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi
Menentukan aspek positif klien. Jika
perlu dilakukan peningkatan status dan
klien memenuhi standar kriteria kesehatan,
fungsi kesehatan (kesejahteraan).
perawat kemudian menyimpulkan bahwa
klien memiliki aspek positif dalam hal - Tidak ada indikasi repons
tertentu dan aspek positif tersebut dapat keperawatan.
digunakan untuk meningkatkan atau
- Meningktakan status kesehatan dan
membantu memecahkan masalah klien yang
kebiasaan.
dihadapi.
- Adanya inisiatif promosi kesehatan dengan tenaga medis untuk memberikan
untuk meningkatkan status kesehatan yang pengobatan yang tepat (Capernito, 2000)
optimal.
Validasi Data

Pada tahap ini perawat memvalidasi data


Masalah yang mungkin muncul (potensial). yang telah diperoleh agar akurat dan
dilakukan bersama klien, keluarga, dan/atau
- Mengumpulkan data yang lengkap
masyarakat. Validasi dilakukan dengan
untuk lebih mengidentifikasi masalah-
mengajukan pertanyaan dan pernyataan
masalah yang mungkin muncul.
yang reflektif kepada klien/keluarga tetang
kejelasan interpretasi data (Iyer,Taptich,dan
Bernocchi-Losey, 1996).
Masalah aktual atau risiko.
Pada saat diagnosis keperawatan akan
- Tidak mampu merawat karena klien
disusun, maka harus dilakukan validasi data
menolak masalah dan pengobatan.
terlebih dahulu. Menurut Price, ada
- Mulai menyusun perencanaan, beberapa pertanyaan yang dapat membantu
implementasi, dan evaluasi untuk mencegah untuk mengindikasikan respons klien yang
dan menurunkan menyelesaikan masalah. akan menentukan diagnosa keperawatan,
yaitu :

1. Apakah data dasar tersebut mencukupi,


Masalah kolaboratif.
akurat, dan berasal dari beberapa konsep
- Berkonsultasi dengan tenaga keperawatan ?
kesehatan professional yang kompeten dan
2. Apakah data secara signifikan
berkolaborasi untuk penyelesaian masalah
menunjukkan gangguan atau masalah ?
tersebut.
3. Apakah data subjektif dan data objektif
Masalah kolaboratif adalah komplikasi
yang mendukung terjadinya gangguan atau
fisiologi yang diakibatkan dari patofisiologi,
masalah pada klien ?
berhubungan dengan pengobatan, dan situasi
yang lain. Tugas perawat adalah mengawasi 4. Apakah diagnosis, keperawatan yang
status kesehatan klien dan berkolaborasi akan ditegakkan sudah berdasarkan
pemahaman ilmu keperawatan dan keahlian mempunyai unsure PES. Symptom (S) harus
klinik ? memenuhi criteria mayor (80-100%) dan
sebagian criteria minor dari pedoman
5. Apakah diagnosis keperawatan yang
diagnose NANDA. Misalnya diperoleh data:
akan ditegakkan dapat dicegah, dikurangi,
muntah, diare, dan turgor kulit buruk selama
dan diselesaikan dengan melakukan asuhan
tiga hari. Diagnosis keperawatan yang dapat
keperawatan yang independen ?
ditegakkan adalah kekuranga volume cairan
Perlu diperhatikan bahwa klien yang tubuh berhubungan dengan kehilangan
berpartisipasi dalam keputusan klinik harus cairan secara abnormal (Tailor, Lilis dan
diikutsertakan untuk memvalidasi diagnosis Lemone, 1988, hlm. 283). Jika masalah
keperawatan. misalnya “Menurut saya semakin memburuk dan mengganggu
mandi merupakan masalah bagi saya, karena kesehatan perineal, klien tersebut
saya takut terjatuh dilantai. Bagaimana mempunyai risiko untuk mengalami resiko
menurut pendapat anda ?” kerusakan kulit sehingga dapat ditegakkan
diagnosis resikonya.
 Perumusan Diagnosa
Keperawatan

Setelah perawat menegelompokkan, B. Resiko


mengidentifikasi, dan memfalidasi data-data
Menjelaskan masalah kesehatan
yang signifikan, maka tugas perawat
yang akan terjadi jika tidak dilakukan
selanjutnya adalah menegakkan diagnosis
intervensi keperawatan. (keliat, 1990)
keperawatan.
Syarat: diagnosis keperawatan risiko yang
Diagnosis keperawatan menurut
ditegakkan harus mempunyai unsure
caipe (2000) dapat dibedakan menjadi 5
problem dan etiologi (PE). Penggunaan
kategori :
istilah (risikodan risiko tinggi” tergantung
A. Aktual dari tingkat keparahan / kerentanan masalah.
Contoh diagnosis keperawatan risiko: resiko
Menjelaskan masalah yang sedang
gangguan integritas kulit berhubungan
terjadi saat ini dan harus sesuai dengan data-
dengan diare yang terus-menerus. Jika
data klinis yang diperoleh. Syarat diagnosis
perawat menduga adanya gangguan konsep
keperawatan actual yang ditegaskan harus
diri (self-concept) tetapi data (tanda dan 1. Sesuatu yang harus menyenangkan
gejala) yang diperoleh kurang mendukung pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
untuk menegakkan diagnosis potensialnya.
2. Adanya status dan fungsi yang lebih
C. Potensial efektif.

Data tambahan diperlukan untuk Contoh diagnosis keperawatan sejahtera:


memastikan masalah keperawatan yang potensial untuk peningkatan . Perlu
potensial. Pada keadaan ini data penunjang diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan
dan masalah belum ditemukan tapi susah sejahtera tidak mengandung unsure etiologi
ada factor yang dapat menimbulkan (factor yang berhubungan).
masalah.(Keliat, 1990)
E. Sindrom diagnosis keperawatan
Syarat: diagnosis keperawatan
Sindrom adalah diagnosis yang terdiri atas
potensial yang ditegakkan harus mempunyai
beberapa diagnosis keperawatan actual dan
unsure respons (problem) dan factor yang
risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul
dapat menimbulkan masalah tetapi belum
karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
ditemukan.Contoh diagnosis keperawatan
Keuntungan dari penegakan diagnosis
potensial: potensi gangguan konsep diri:
keperawatan sindrom adalah perawat selalu
rendah diri/terisolasi berhubungan dengan
menjadi waspada akan masalah kesehatan
diare. Perawat dituntut untuk berfikir lebih
klien. Kewaspadaan ini harus didukung
kritis dalam mengumpulkan data tambahan
dengan keahlian perawat dalam setiap
yang menunjang gangguan konsep diri.
melakukan pengkajian dan asuhan
D. Sejahtera keperawatan.

Diagnosis keperawatan sejahtera


(wellness) merupakan keputusan klinik
 Sumber Kesalahan dalam
tentang status kesehatan klien, keluarga, dan
Mendiagnosa
atau masyarakat dalam transisi dari tingkat
sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang Setelah diagnosa keperawatan
lebih tinggi. diputuskan, maka perlu dilakukan penulisan
diagnosa keperawatan sesuai standar yang
Ada dua unsur yang harus ada:
ada. Diagnosa keperawatan dapat dituliskan
dau daftar pernyataan (masalah dan d. Semua perawat bisa bekerja sama
penyebab) atau 3 daftar pernyataan (masalah denga menguji dan mendefinisikan kategori
– penyebeb – tanda dan gejala). diagnosis dalam mengidentifikasi criteria
pengkajian dan intervensi keperawatan
1. Masalah (problem)
dalam meningkatkan asuhan keperawatan
Tujuan penulisan pernyataan
2. Etiologi (penyebab)
masalah adalah menjelaskan status
kesehatan atau masalah kesehatan klien Etiologi/ penyebab adalah faktor
secara jelas dan sesingkat mungkin.karena klinik dan personal yang dapat merubah
bagian ini mengidentifikasi hal yang tidak status kesehatan atau mempengaruhi
sehat dan hal yang harus diubah mengenai perkembangan masalah. Hal ini biasa
status kesehatan klien dan juga memberikan disebut related to dari pernyataan diagnosa
pedoman terhadap tujuan dari asuhan keperawatan (Carpenito, 2000). Etiologi
keperawatan. Penggunaan standar diagnosis mengidentifikasi fisiologi, psikologis,
keperawatan dari NANDA mempunyai spiritual dan factor-faktor lingkungan yang
keuntungan yang seknifikan, yaitu: dipercaya berhubungan dengan masalah baik
sebagai penyebab ataupun factor resiko.
a. memudahkan perawat berkomunikasi
Karena etiologi mengidentifikasi factor yang
dengan perawat lainnya karena
mendukung terhadap masalah kesehatan
menggunakan istilah yang sama dan dapat
klien, maka etiologi sebagai pedoman atau
dimengerti secara umum.
sasaran langsung dari intervensi
b. Memfasilitasi penggunaan computer keperawatan. Jika terjadi kesalahan dalam
dalam melakukan asuhan keperawatn karena menentukan penyebab, maka asuhan
perwat bisa mengakses diagnosis keperawatan menjadi tidak efektif dan
keperawatan yang sudah di buat dan efisien. Misalnya, klien dengan Diabetes
dimasukkan ke computer dengan mudah. Millitus masuk rumah sakit karena
hiperglikemi dan mempunyai riwayat yang
c. Mengidentifikasi perbedaan masalah
buruk tentang pola makan dan pengobatan
keperawatan yang ada dengan masalah
(insulin) didiagnosis dengan
medis.
“ketidaktaatan”. Ketidaktaatan tersebut
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien danasuhan keperawatan respons kesehatan pasien. Dengan demikian
yang diprioritaskan untuk mengajarkan klien hasil pengkajian dapat mendukung untuk
cara mengatasi Diabtes Millitus tidak mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
berhasil. Maka penyebab ketidaktaatan dengan baik.
tersebut karena klien putus asa untuk hidup.
REFERENSI
Penulisan etiologi pada diagnosis
keperawatan meliputi unsure PSMM. Azis, A. (2009). Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
P = Patofisiologi penyakit
Damhudi, Dedi. Dewi Irawati, RR. Tutik Sri
S = Situasional (keadaan lingkungan
Hariyati. 2012. Efektifitas Metode NIHSS
perawatan)
dan ESS Dalam Membuat Diagnosa
M = medikasi (pengobatan yang diberikan) Keperawatan Aktual Pada Pasien Stroke
Berat Fase Akut. Jurnal Keperawatan
M = Maturasi (tingakat
Indonesia, 15(1)/ 7-12.
kematangan/kedewasaan klien)

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan


Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.
KESIMPULAN Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Dokumentasi pengkajian merupakan Heni, Apriyani. 2015. Identifikasi


catatan tentang hasil pengkajian yang Diagnosakeperawatan Pada Pasien di Ruang
dilaksanakan untuk mengumpulkan Paru Sebuah Rumah Sakit. Jurnal
informasi dari pasien, membuat data dasar Keperawatan, 9 (1), 107-111.
tentang pasien, dan membuat catatan tentang
Noviestari, Enie. 2003. Diagnosa
respons kesehatan pasien. Dengan demikian
Keperawatan Sejahtera. Jurnal
hasil pengkajian dapat mendukung untuk
Keperawatan Indonesia, 7 (2), 77-80.
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
dengan baik Dokumentasi pengkajian Nursalam. (2002). Manajemen
merupakan catatan tentang hasil pengkajian Keperawatan Aplikasi Dalam praktik
yang dilaksanakan untuk mengumpulkan keperawatan Profesional. Jakarata :
informasi dari pasien, membuat data dasar Selemba Medika.
tentang pasien, dan membuat catatan tentang
Rachmania, D. (2016). Pengembangan S, Putri Wulandini. Tri Krianto, Yuyun
Instrument Diagnosis & Intervensi Priwahyuni. 2016. Faktor-Faktor Yang
Keperawatan Berbasis Standardized Nursing Berhubungan Dengan Pendokumentasian
Language (NANDA-I, NOC, NIC). Jurnal Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa.
Ners, 11(2). Ners Jurnal Keperawatan, 12 (2), 131-142.

Rachmawati, Umi. Budi Anna Keliat, Ice Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M.,
Yulia Wardani. 2015. Tindakan &Siahaan, J. (2017). Penguatan kinerja
Keperawatan Pada Klien, Keluarga Dan perawa tdalam pemberian asuhan
Kader Kesehatan Jiwa Dengan Diagnosa keperawatan melalui pelatihan ronde
Keperawatan Isolasi Sosial Di Komunitas. keperawatan di rumah sakit royal prima
Jurnal Keperawatan Jiwa, 3 (2), 97-106. medan. Jurnal pengabdian kepada
masyarakat, 23(2), 300-304.
Rohmah, N. (2010). Integrasi Proses
Keperawatan Dalam Pembelajaran Klinik Simamora, R. H. (2019). Socialization of
Keperawatan One To One Teaching And Information Technology Utilization and
Feed Back. The Indonesian Journal of Knowledge of Information System
Health Sience, 1(1), 1-11. Effectiveness at Hospital Nurses in Medan,
North Sumatra. Editorial Preface From the
Desk of Managing Editor…, 10(9).

Anda mungkin juga menyukai