Anda di halaman 1dari 16

PERAN ILMU KOMPUTER BAGI DUNIA

KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Eko Susanto
NIM : 821213007

Untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Komputer Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI


PONTIANAK
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi sangat berkembang pesat sekarang ini. Dalam setiap aktifitas
manusia tidak bisa terlepas dari teknologi informasi ini. Berbagai kemudahan dalam
kehidupan ini berkat maju dan berkembangnya ilmu teknologi informasi. Hal tersebut akan
juga berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dengan adanya kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi kesehatan di dunia kesehatan tidak lepas dari teknologi
digital dan internet, kemajuan teknologi yang begitu pesat berdampak juga pada bidang
kesehatan. Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional dan memegang peranan
penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dirumah sakit karena
pelayanan keperawatan tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan. (Rosari – Tarigan,
2019)
Dalam era revolusi digital, suara, data, dan gambar yang dapat dikirim dalam
berbagai bentuk menuntut kita untuk selalu meningkatkan perkembangan teknologi dengan
percepatan informasi. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berperan aktif dalam
merawat pasien memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan menggunakan suatu teknologi
informasi diharapakan pelayanan akan lebih praktis dan mudah bagi pasien dan juga perawat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan system
pendokumentasian yang baik.
Teknologi informasi ini salah satunya yaitu pemakaian system komputerisasi dalam
melakukan proses keperawatan. Seorang perawat dituntut untuk bisa mengoperasikan
komputer, dan mampu mengembangkan system dokumentasi keperawatan berbasis digital
atau komputerisasi sesuai perkembangan teknologi. Sehingga dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan, kita tidak lagi mengisi data secara manual (tulisan), namun kita input
dalam program komputer yang telah dikembangkan.
Oleh sebab itu, ilmu komputer ini sangat diperlukan dalam dunia keperawatan,
dalam hal dokumentasi keperawatan, pengaturan jadwal pelayanan serta dalam
berkomunikasi dengan teman sejawat maupun dari tenaga kesehatan yang lainnya.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa semangat dalam mempelajari
ilmu komputer dan mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah umum dalam makalah ini adalah Bagaimana peran ilmu komputer
bagi dunia keperawatan.
Adapun masalah khusus makalah ini, meliputi :
1. Apa yang dimaksud dengan Komputer?
2. Apa yang dimaksud dengan Keperawatan ?
3. Apa peran ilmu computer dalam dunia keperawatan?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


Adapun tujuan pembahasan masalah secara umum, yaitu agar mahasiswa mengetahui
seberapa besarnya peran ilmu computer bagi dunia keperawatan, sehingga mahasiswa
semangat dalam mempelajarinya serta mengembangkan ilmu computer ini dalam
memberikan asuhan keperawatan baik di lapangan maupun di manajerial.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komputer

Pada saat ini kita ketahui komputer sudah semakin canggih, dari mulai yang besar,
dapat dibawa kemana-mana (mobile), sampai ditanam kedalam tubuh manusia. Namun
komputer yang ada saat ini berawal dari perjalanan panjang. Pada mulanya berbentuk alat
mekanik dan elektronik. (Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2018)
Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.
Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin Computare yang berarti menghitung
(to compute atau reckon). Berikut ini ada beberapa definisi tentang komputer yang disajikan
oleh beberapa para ahli : Menurut Sujatmiko (2012:156) komputer adalah mesin yang dapat
mengolah data digital dengan mengikuti serangkaian perintah atau program. Menurut Sutanta
(2011:01) komputer berasal dari bahasa latin, yaitu computare yang berarti menghitung (to
compute/to reckon).Sedangkan pengertian komputer menurut Jogiyanto (2006:2) komputer
adalah alat elektronik yang menerima input data, mengolah data, dan memberikan informasi
dengan menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer (stored program)
dan menyimpan program dan hasil pengolahan yang bekerja secara otomatis. Menurut
Gordon B Davis (2013:64) komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut
prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang pekerjaanya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau
tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal
mulanya pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
Dari definisi di atas, dapat saya simpulkan bahwa Komputer merupakan suatu
perangkat elektronik yang telah diprogram oleh pembuatnya, untuk mengolah data,
menghitung serta menyimpannya melalui memori internalnya dengan serangkaian perintah
dari penggunanya.
Menurut Jogiyanto (2005:34) menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dan
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai tujuan tertentu.Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data,
maka harus berbentuk sistem komputer (Computer System).
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan
informasi. Supaya tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada elemen-elemen yang
mendukungnya. Elemen-elemen dari sistem computer adalah Software, Hardware dan
Brainware.
Hardware (perangkat keras/piranti keras) adalah peralatan disistem komputer yang
secara fisik terlihat dan dapat dijamah. Software (perangkat lunak/piranti lunak) adalah
program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.
Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur
sistem komputer.
Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk
satu kesatuan. Hardware tanpa adanya software, maka tidak akan berfungsi seperti yang
diharapkan, hanya berupa benda mati saja. Software yang akan mengoperasikan hardware-
nya. Hardware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi kalau tidak ada
manusia yang mengoperasikannya.
B. Keperawatan
Keperawatan merupakan asuhan terhadap individu pada semua usia, keluarga, kelompok, dan
komunitas yang sakit maupun sehat pada semua tatanan pelayanan secara otonom/mandiri
dan berkolaborasi. Keperawatan meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan
asuhan keperawatan kepada yang sakit, tidak memiliki kemampuan, dan menghadapi
kematian. Peran kunci keperawatan lainnya: memberikan advokasi, promosi lingkungan yang
aman, riset, partisipasi dalam penetapan kebijakan kesehatan, dan manajemen sistem
kesehatan, pendidikan. (International Council of Nurses, 2007)

C. Peran Komputer dalam Keperawatan

Perkembangan pengetahuan dan teknologi membuat orang berpikir lebih kritis,


termasuk dalam penggunaan layanan kesehatan, oleh karena itu perawat sebagai salah satu
petugas kesehatan diwajibkan untuk melakukan dokumentasi yang baik tentang asuhan
keperawatan agar ketika ada masalah yang muncul antara pasien dan perawat, dokumentasi
dapat digunakan sebagai bukti otentik yang dapat melindungi perawat dan pasien. Menulis
dokumentasi yang akurat dan lengkap memudahkan perawat untuk mengidentifikasi masalah
sehingga mereka dapat memberikan intervensi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh pasien dan secara tidak langsung akan meningkatkan mutu layanan perawatan.
Perkembangan teknologi ini perannya dapat membangun mutu perawatan kesehatan yang
lebih baik karena dapat membantu para dokter dan praktisi kesehatan (Sutoto, 2019).
Sistem informasi manajemen berbasis komputer sudah mulai banyak digunakan di
lingkungan kesehatan, terutama di bidang keperawatan. Strategi pengembangan teknologi
komputer untuk pendidikan keperawatan adalah penggunaan simultan keperawatan virtual.
Sistem informasi manajemen di Indonesia masih mengalami banyak kendala. Di luar
Indonesia, teknologi telah banyak membantu manajemen pendidikan keperawatan,
khususnya penggunaan komputer dalam asuhan keperawatan. Komputer ini didasarkan pada
tiga dimensi, dengan bekerja untuk mensimulasikan pengalaman pasien seolah-olah itu nyata
dan dalam lingkungan yang bebas risiko, di mana ada sesi pelatihan hingga pengambilan
keputusan klinis dengan beragam kondisi pasien, dan segera memberikan umpan balik. Di
Indonesia, proses menggunakan komputer dalam dokumentasi keperawatan sangat lambat,
sehingga perlu menyegarkan aplikasi sistem informasi keperawatan untuk pengembangan
pendidikan keperawatan. (Prasetyanto, D., Sukihananto, 2019).
Sesuai dengan penelitian Dewi, pengembangan dokumentasi keperawatan elektronik
berbasis teknologi informasi yang memberikan manfaat bagi perawat, antara lain: waktu
dokumentasi menjadi lebih pendek, kemudahan membaca dan mengakses dokumen dan
memungkinkannya sebagai alat pembelajaran (Dewi, 2010). Dengan terlaksananya
dokumentasi ini tidak lagi menggunakan kertas laporan atau buku yang berlembar-lembar
jumlahnya tetapi cukup hanya dengan melihat pada layar komputer sudah dapat melihat
keseluruhan data pasien.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah sistem komputer yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat. Saat ini Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer
rumah sakit (SIMRS) merupakan sarana pendukung yang sangat penting, bahkan bisa
dikatakan mutlak untuk mendukung pengelolaan operasional rumah sakit (Ammenwerth, at
al, 2011)
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi dari ilmu komputer, ilmu informasi,
dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan proses data
keperawatan, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung praktik keperawatan dan
pemberian perawatan (Hariyati, Kobayashi, & Sahar, 2018).
Sistem Informasi Keperawatan (NIS) adalah bagian dari sistem informasi perawatan
kesehatan yang berhubungan dengan aspek keperawatan, terutama pemeliharaan catatan
keperawatan. Beberapa tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi keperawatan untuk
mencapai tujuannya, memenuhi kebutuhan pengguna dan beroperasi dengan baik dijelaskan.
Fungsi sistem tersebut, yang dikombinasikan dengan tugas-tugas dasar proses asuhan
keperawatan. Dokumentasi keperawatan berbasis komputerisasi dibuat untuk membantu
manajemen dan proses data keperawatan, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung
praktik keperawatan dan pemberian perawatan.
Dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer adalah pencatatan yang
dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer yang telah disediakan perangkat lunak
sesuai dengan kebutuhan. Pemasukan data dilakukan setiap saat sehingga perkembangan
pasien dapat terekam secara kontinyu dan komprehensif. Dengan sistem dokumentasi yang
berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. Data
yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian,
dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta dapat
memperhitungkan biaya dari pelayanan Kesehatan (Liaw,T. 1993). Dokumentasi
keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-prinsip
pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti:
ANA, NANDA, NIC (Nursing Interventions Classification, 2000).
Perkembangan teknologi informasi yang sudah dikembangkan dalam bidang
keperawatan di dunia internasional adalah Mobile Nursing Information System, Nursing
Home Clinical System, Informatic Telephone Triage Nursing, SisEnf dan masih banyak lagi
teknologi informasi keperawatan yang sudah berjalan di luar negeri. Dari semua teknologi
informasi yang dikembangkan tujuanya adalah untuk memberikan kemudahan pada perawat
dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
1. Mobile Nursing Information System (MNIS)
Perawat adalah seorang informasi yang intensif. Perawat menangani informasi
perawatan pasien selama setiap dinas. Namun sebagian besar NIS (Nursing Information
System) yang konvensional ditempatkan di dekat nurse station. Sementara memberikan
perawatan kepada pasien mereka, perawat biasanya merekam informasi pengolahan
secara manual di atas kertas. Jika perawat perlu untuk memasukkan atau mengambil
informasi dari catatan perawatan dalam pengambilan keputusan, mereka harus
menghentikan proses pelayanan keperawatan dan kembali ke nurse station. Oleh karena
itu jenis offline layanan komputer yang disediakan oleh NIS konvensional tidak
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan rawat inap.
Mobile Nursing Information System diproduksi paling terintegrasi dengan
komuter dan jaringan komunikasi. Sistem ini menawarkan portabilitas perawat dan akses
mobile ketika informasi yang dibutuhkan. Komputer portabel komputer laptop, komputer
tablet, atau Personal Digital Assistant (PDA). Wireless komunikasi dan jaringan
memungkinkan komputer mobile untuk mengakses data dalam sistem informasi rumah
sakit online tanpa kabel. Populer komunikasi nirkabel semut jaringan termasuk GSM,
jaringan Area Lokal Nirkabel (WLAN) dan Bluetooth, WLAN cocok untuk digunakan
dalam keperawatan. WLAN dapat sebagai jaringan independen atau bersama dengan
LAN yang sudah ada.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) adalah sebuah alat komputer genggam
portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun
terus berkembang sepanjang masa (Koeniger-Donohue, 2008) Pada aplikasi klinis yang
sudah digunakan adalah referensi tentang obat. PDA dengan Mudah dapat menariknya
keluar ketika butuh pengingat cepat tindakan obat, intervensi, diagnosis. Diagnosis
keperawatan sangat membantu menghubungankan antara teoretis dan praktis (Fisher &
Koren, 2007). Bahkan sebuah PDA dengan pemindai barcode/gelang data, saat ini sudah
tersedia. PDA semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar
code/gelang data pasien guna mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah
dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain (Joan, Dionne, & Jia Joyce, 2006).
2. Nursing Home Clinical System
Sistem OneTouch teknologi sebelumnya tidak tersedia untuk perawatan di rumah
dan merupakan pergeseran dari manual kertas pena ke metode digital. Pengumpulan data
baru ini memiliki efek positif pada kualitas pribadi perawatan dengan meningkatkan
deteksi masalah penduduk melalui alert otomatis. Bukti efek positif dari otomatisasi
ditemukan dalam praktek kritis menggunakan tanda untuk meningkatkan evaluasi pasien
yang spesifik dan keputusan klinis. OneTouch mengintegrasikan teknologi khusus yang
digunakan untuk melacak secara elektronik perawatan di rumah, PDA di samping
tempat tidur untuk data perawatan masuk, dan teknologi wireless melalui perangkat
lunak untuk mendukung CDSS (Clinical Decission Suport System).
Modul Bedside ini dirancang untuk menyediakan kelengkapan, dokumentasi
yang diverifikasi dan interaktivitas dari item tertentu dalam catatan klinis. Pengguna
Nursing Home Clinical System sebelumnya menunjukkan bahwa jenis sistem
dokumentasi Bedside ini memberikan manfaat penyedia perawatan kesehatan. Mereka
bisa melihat banyak hal tentang perawatan pada penduduk secara bersamaan dari
beberapa daerah di fasilitas dan kemudian melacak informasi pelayanan penduduk yang
nantinya dikembalkani ke penyedia layanan tersebut. Informasi yang disediakan
termasuk hal- hal penting seperti tanda tanda klinis, pesan antara perawat, item rencana
perawatan, perintah aktif dari dokter, dan perawatan.
BAB III

PEMBAHASAN

Dokumentasi keperawatan merupakan suatu catatan proses keperawatan yang telah


dilakukan perawat mengenai kondisi kesehatan klien, yang dimulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga apa yang telah dilakukan olehnya bisa
dipertanggung jawabkan serta untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Perawat
merupakan tenaga kesehatan yang memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan tersebut perawat harus
memberikan pelayanan keperawatan yang professional dan sesuai standar.

Perkembangan teknologi informasi Keperawatan adalah asuhan yang diberikan kepada


individu, keluarga, atau kelompok masyarakat, baik dalam kondisi yang sakit maupun dalam
kondisi yang sehat. Dalam proses keperawatan yang sistematis, seorang perawat melakukan
berbagai kegiatan dari pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam melakukan berbagai hal inilah, seorang perawat sangat memerlukan suatu catatan
mengenai proses keperawatan yang telah dilakukannya yang kemudian disebut sebagai
dokumentasi keperawatan.

Peranan teknologi dalam setiap aktifitas manusia sangatlah besar. Dengan adanya
teknologi berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Dan tidak bisa dipungkiri
perkembangan teknologi informasi juga masuk dalam dunia keperawatan. Dengan demikiann
perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang holistic tentunya harus dapat menyesuaikan
pelayanan asuhan tersebut dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Suatu proses keperawatan
yang professional, memerlukan dokumentasi atau pencatatan yang baik dan benar sesuai standar.
Dulunya, seorang perawat menulis dokumentasi keperawatan dalam lembar-lembar catatan
perkembangan klien dengan tulisan tangan. Dengan menggunakan teknologi informasi ini
diharapkan pergeseran dokumentasi keperawatan menjadi catatan digital yang lebih praktis
sehingga memudahkan tugas seorang perawat.
Komputer untuk memasukkan data merupakan komponen yang penting sehingga semua
komponen yang tercakup didalamnya bisa tersambung langsung dan bisa dilihat dari bagian
manapun. Dokumentasi catatan klinik mencakup hasil pengkajian pasien, laporan keadaan klinik
seperti catatan pemberian obat, implementasi yang sudah dilakukan.
Dalam pelaksanaan dokumentasi ini ada berbagai cara yang dilakukan antara lain
langsung menuliskan dokumentasi setelah tindakan, menuliskan terlebih dahulu pada lembaran
kertas, menuliskan dahulu pada buku catatan kecil, menulis dulu pada tisu toilet dan setelah itu
baru memindahkan ke dokumentasi Electronic Health Record System (EHRs) sehingga dalam
hal ini ada yang melakukan pencatatan lebih dari satu kali. Hal yang disukai perawat dengan
dokumentasi Electronic Health Record System (EHRs) adalah pencatatan tentang pemberian
obat, tanda tanda vital, pengkajian data dan catatan perkembangan pasien. Tidak semua perawat
melakukan pencatatan langsung didekat pasien karena ruang perawatan pasien yang kecil dan
Komputer yang yang tidak adekuat (komputer lambat dan memori tidak cukup). Perilaku
perawat terhadap dokumentasi secara elektronik didapatkan hasil perilaku perawat sangat
menerima karena menurunkan beban kerja dibandingkan menulis dalam catatan kertas sehingga
waktu lebih banyak untuk melakukan aktifitas keperawatan. Kelebihan dan Kekurangan
Dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada kertas merupakan catatan yang memerlukan
waktu dalam hal menulis. Kegiatan ini mulai dari hal penegakan diagnosis keperawatan,
penentuan intervensi dan tindakan keperawatan ini disebabkan karena kurangnya kemampuan
perawat dalam hal melakukan analisa. Hal ini juga sulit dianalisis untuk. keperluan penelitian
dan mendukung proses pengambilan keputusan klinis. Namun pada dokumentasi berbasis
komputerisasi dapat membantu perawat untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses
pendokumentasian sehingga waktu perawat dapat lebih lama kontak dengan pasien dalam
memberikan asuhan, dapat mengurangi kesalahan dalam melakukan dokumentasi dan evaluasi
hasil tindakan keperawatan yang telah diberikan.
Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat lebih efektif,
efisien, dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan. Terdapat akurasi, real time,
paperless, memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu asuhan keperawatan lebih
terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperluas akses keperawatan (Stubenrauch,
2009).
Penggunaan sistem komputerisasi adalah dapat meningkatkan keselamatan pasien dan
kualitas perawatan, meningkatkan penggunaan perencanaan keperawatan sesuai standar, cara
anggota tim multidisiplin berinteraksi sesuai dengan standar kualitas hasil dari implementasi
Electronic Health Record System (EHRs) satu sama lain dan klien yang menjadi tanggung
jawabnya. Perawat melihat ini sebagai perubahan yang positif, dan perawat merupakan jumlah
tenaga terbanyak yang memungkinkan mereka untuk terus memberikan sistem pemberian
layanan kesehatan dan harus berada disamping klien setiap saat untuk memberikan perawatan
(Mcbride, Delaney, & Tietze, 2018).
Kelebihan lainnya adalah dapat meningkatkan keamanan sistem perawatan,
memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dapat diandalkan antara praktisi dan klien dan
peningkatan yang signifikan dalam cara perawatan yang akan disampaikan, meningkatkan
inisiatif perawat, memasukkan dan mengirimkan implementasi keperawatan yang telah
dilaksanakan lebih cepat, dan menciptakan pelayanan yang berpusat kepada pasien (Mcbride et
al., 2018).
Kekurangannya adalah butuh anggaran yang besar pada permulaan, akan sangat
bergantung pada teknologi, membutuhkan tempat penyimpanan data yang sangat besar, risiko
terbukanya kerahasiaan data privacy pasien (Permenkes RI No 82, 2013). Kekurangan lain
adalah risiko kemampuan perawat dalam berpikir kritis kurang terasah rumit dengan penggunaan
teknologi untuk perawatan pasien, membutuhkan waktu jauh dari perawatan pasien langsung
(Mcbride et al., 2018).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komputer merupakan suatu perangkat elektronik yang telah diprogram oleh


pembuatnya, untuk mengolah data, menghitung serta menyimpannya melalui memori
internalnya dengan serangkaian perintah dari penggunanya.
Keperawatan adalah asuhan yang diberikan kepada individu, keluarga, atau
kelompok masyarakat, baik dalam kondisi yang sakit maupun dalam kondisi yang sehat.
Dalam proses keperawatan yang sistematis, seorang perawat melakukan berbagai kegiatan
dari pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam
melakukan berbagai hal inilah, seorang perawat sangat memerlukan suatu catatan mengenai
proses keperawatan yang telah dilakukannya yang kemudian disebut sebagai dokumentasi
keperawatan.

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi dari ilmu komputer, ilmu informasi,
dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan proses data
keperawatan, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung praktik keperawatan dan
pemberian perawatan

Dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer adalah pencatatan yang


dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer yang telah disediakan perangkat lunak
sesuai dengan kebutuhan. Pemasukan data dilakukan setiap saat sehingga perkembangan
pasien dapat terekam secara kontinyu dan komprehensif. Dengan sistem dokumentasi yang
berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa ilmu komputer sangat diperlukan dalam
dunia keperawatan, untuk meningkatkan mutu pelayanan, efektifitas kerja dan berbagai
kemudahan lainnya.
B. Saran
Menurut pendapat saya, seharusnya seorang perawat menguasai ilmu komputer,
perkembangan, dan menerapkan dokumentasi yang berbasis komputer dalam menulis
dokumentasi keperawatan. Seorang perawat semestinya mengikuti perkembangan
teknologi, sehingga dunia keperawatan semakin maju dan professional. Keperawatan
sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, harus lebih efektif dan efisien dalam
menyajikan informasi pelayanan maupun dokumentasi pelayanan. Saya yakin, perawat
mampu mengikuti kemajuan teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ammenwerth, E et al. 2011. Effect of a nursing information system on the quality of information
processing in nursing : An Evaluation study using the HIS-monitor instrument.
International Journal of Medical Informatics, 80 (1), 25-38. https://doi.org/10.1016/j-
ijmedinf.2010.10.010
Davis, Gordon B. 2013. Kerangka Dasar Sistem Informasi manajemen. Palembang : Maxikom

Dewi, A., Ningrum, B. S., & Hariyati, R. T. S. JURNAL SURYA.


Gunawan, G. (2016). Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Perawat Melaksanakan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(10), 1926-1934.
Hariyati, R.T.S., Kobayashi, N., & Sahar, J. 2018 (Simplicity and Completeness of Nursing
Process Satisfaction Using Nursing Management Information System at the public
Health Service “X” Indonesia. International Journal of Caring Science, 11 (2), 1034-
1042
ICN. (2007). The Rule of the Public Health Nurse in Disaster Preparedness, Response, and
Recovery .
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset
Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset
Kementerian KESEHATAN RI. 2018. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Mcbride, S.,Delaney,J. M.,& Tietze, M. 2018. EU Health Information. 112(8), 36-44

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82. 2013. Sistem informasi Rumah
Sakit

Prasetyanto, D., & Sukihananto, S. (2019). Penerapan Sistem Informasi Keperawatan Virtually
Nursing Technologies in Nursing Education: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal
Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes
Voice"), 10(2), 135-138.
Rosari Tarigan. 2019. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah.

Stubenrauch, J.M. 2009. Health Information Technology : A HIT with Nurses? AJN, American
Journal of Nursing, 109 (7), 17-18

Sujatmiko, Eko. 2012. Kamus Teknologi Informasi dan Komunikasi . Surakarta : PT. Aksara
Sinergi Medina.
Sutanta, Edhy. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai