Anda di halaman 1dari 2

Kontak Erat dengan Pasien TBC Individu imunnosupresif Individu Resiko Tinggi Tertular Gangguan Medis sebelumnya

1. Keluarga Pasien 1. Lansia, 1. Tuna wisma 1. Diabetes,


2. Petugas Kesehatan 2. Pasien kanker 2. Tahanan 2. Gagal ginjal kronis
3. Mereka yang dalam terapi 3. Etnik dan ras minoritas 3. Silikosis
kortikosteroid, 4. Anak-anak di bawah usia 15 4. Penyimpangan gizi/ kurang gizi
4. Penderita HIV 5. Dewasa muda (15-40 th)

Klasifikasi TBC sesuai Gerdunas-TB


Gejala Klinik Tuberculosis: 1. TB Paru BTA Positif (Radiologi + TB)
1. Gejala Respiratorik TUBERCULOSIS (TBC) 2. TB Paru BTA Negatif (Radiologi + TB)
- Batuk - Sesak Nafas ORANG TERINFEKSI AKTIF 3. Bekas TB Paru (Radiologik gambaran
- Batuk berdarah - Nyeri Dada
TBC lesi inaktif)
2. Gejala Sistemik
- Demam - Keringat Malam DROPLET LESI KULIT
- Anoreksia - BB turun dan Malaise

Pemeriksaan
Basil Tuberculosis memasuki saluran pernafasan
Diagnostik :
(MCC Fycobacterium Tuberculosis)
1. Kultur Sputum
INGESTI MAKANAN TERCEMAR 2. Tes Tuberkulin
MK : GANGGUAN
Menembus mekanisme pertahanan 3. Foto Thorax
RASA NYAMAN
MK : INTOLERANSI AKTIVITAS system pernafasan 4. Bronchografi
5. Darah
Batuk 6. Spirometri
Berkoloni di saluran napas bawah
MK : KELETIHAN
MK : KETIDAKEFEKTIFAN
Fatigue Mengaktifasi respon imun BERSIHAN JALAN NAFAS

Masuk ke SSP Memicu pembentukan Inflamasi Peningkatan secret di saluran


serotonin pernafasan
Peningkatan triptopan
Sel T dan jaringan fibrosa Mekanisme Kerja
Merangsang melanocortin
membungkus Makrofag dan Fibrosis Obat Anti
di hipotalamus
basil Tuberculosis (ingesti) Tuberkulosis (OAT)
Timbul jaringan parut 1. Bakterisidal :
Anoreksia Tuberkel Rifampisin,
Alveolus tidak kembali Streptomisin &
Asupan Nutrisi kurang Isoniazid
Mengalami kalsifikasi saat ekspirasi
2. Sterilisasi : :
Berat badan menurun Rifampisin,Isonia
Eksudasi Gas tidak dapat
zid, Pirazinamid
berdifusi dengan baik
MK : KETIDAKSEIMBANGAN 3. Bakteriostatis :
NUTRISI KURANG DARI Nekrosis/perkejuan Etambutol, Asam
KEBUTUHAN TUBUH MK : GANGGUAN para-amino
PERTUKARAN GAS salistik (PAS),
Iritasi Bronkus Kavitasi kuman Isoniazid
Sesak
Infeksi primer
Pembuluh darah pecah

Sembuh total Sembuh dengan Pengobatan OAT


Hemaptoe Komplikasi menyebar
Kompleks Ghon
ke seluruh tubuh
Jangka waktu lama
secara limphogen,
Krisis situasional
Kuman dormant bronkhogen,
hematogen MK : KETIDAKEFEKTIFAN
Muncul kembali ketika MANAJEMEN REGIMEN
ANSIETAS Infeksi post primer
kondisi tubuh menurun TERAPEUTIK KELUARGA

Diresorpsi kembali/ Sarang meluas Putus obat


sembuh Membentuk Sembuh dengan
jaringan keju jaringan fibrotik Resiko MDR
Concept Map : (Multi Drugs Resistance)

Tuberculosis
Eko Susanto (NIM: 821213007) Kavitas meluas Memadat dan membungkus
Bersih dan sembuh
Mahasiswa Alih Jenjang S1 membentuk sarang diri tuberkuloma
Keperawatan + Ners STIKES YARSI
Pontianak
MASALAH KEPERAWATAN : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Gangguan pertukaran gas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas NOC : NOC :
2. Gangguan pertukaran gas kepatenan jalan nafas dengan kriteria pertukaran gas dengan kriteria hasil :
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari hasil : a. Tekanan parsal oksigen di darah arteri
kebutuhan tubuh a. Frekuensi pernafasan tidak ada deviasi (PaO2) tidak ada deviasi dari kisaran
4. Gangguan rasa nyaman dari kisaran normal normal
5. Ansietas b. Irama pernafasan tidak ada deviasi dari b. Tekanan parsial karbondioksisa di
6. Keletihan’intoleransi aktivitas kisaran normal darah arteri (PaCO2) tidak ada deviasi
c. Kemampuan untuk mengeluarkan secret dari kisaran normal
7. Ketidakefektifan manajemen regimen
tidak ada deviasi dari kisaran normal c. Saturasi oksigen tidak ada deviasi dari
terapeutik keluarga d. Suara nafas tambahan tidak ada kisaran normal
 Masalah bukan berdasarkan urutan skala e. Dispnea dengan aktifitas ringan d. Keseimbangan ventilasi dan perfusi
prioritas tidak ada tidak ada deviasi dari kisaran normal
 Berikut beberapa contoh penjabaran NOC f. Penggunaan otot bantu pernafasan tidak
dan NIC sesuai dengan masalah keperawatan ada NIC:
NIC
yang ditegakkan Terapi oksigen
Manajemen jalan nafas
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas
a. Bersihkan jalan nafas dengan teknik chin
b. Siapkan peralatan oksigen dan
lift atau jaw thrust sebagai mana
berikan melalui system humidifier
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari mestinya
c. Berikan oksigen tambahan seperti
kebutuhan tubuh b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
yang diperintahkan
NOC : ventilasi
d. Monitor aliran oksigen
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai c. Identifikasi kebutuhan aktual/potensial
e. Monitor efektifitas terapi oksigen
pasien untuk memasukkan alat membuka
dengan tujuan f. Amati tanda-tanda hipoventialsi induksi
jalan nafas
b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan oksigen
d. Lakukan fisioterapi dada sebagai mana
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi g. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
mestinya
d. Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi mengenai penggunaan oksigen
e. Buang secret dengan memotivasi pasien
tambahan selama kegiatan dan atau
e. Menunjukkan peningkatan fungsi untuk melakukan batuk atau menyedot
tidur
pengecapan dari menelan dan tidak terjadi lender
penurunan berat badan yang berarti f. Instruksikan bagaimana agar
bias melakukan batuk efektif
NIC : g. Auskultasi suara nafas Ansietas
a. Kaji adanya alergi makanan
Posisikan untuk meringankan sesak nafas NOC :
Ansietas dapat dikontrol dengan criteria hasil :
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang a. Menunjukkan fleksibilitas peran
Keletihan, Intoleransi Aktivitas b. Melibatkan anggota keluarga dalam
dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan Fe NOC : membuat keputusan
Tidak terjadi keletihan dan intoleransi aktivitas c. Mengekspresikan perasaan dan kebebasan
d. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C dengan Kriteria hasil : emosional
a. Pasien mampu melakukan aktivitas secara d. Menunjukkan strategi penurunan ansietas
e. Monitor adanya penurunan berat badan
f. Berikan makanan yang terpilih (konsultasikan mandiri
b. Pasien tidak mengalami kelelahan setelah NIC :
dengan ahli gizi)
g. Monitor intake gizi aktivitas a. Tenangkan klien
b. Berusaha memahami keadaan klien
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor mual dan muntah NIC : c. Berikan informasi tentang diagnose,
a. Jelaskan aktivitas dan factor yang prognosis dan tindakan
j. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan
jaringan konjungtiva meningkatkan kebutuhan oksigen d. Kaji tingkat ansietas dan reaksi fisik pada
b. Secara bertahap tingkatkan aktivitas harian tingkat ansietas
k. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
pasien sesuai peningkatan toleransi e. Gunakan pendekatan dan sentuhan
c. Memberikan dukungan emosional dan f. Temani klien untuk mendukung keamanan
semangat dan rasa takut
d. Setelah aktivitas kaji respon abnormal untuk g. Instruksikan kemampuan klien untuk
meningkatkan aktivitas menggunakan teknik relaksasi
h. Dukung keterlibatan keluarga dengan cara
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai