Clara Devty Listya 42170152 Ully Narwastu A 42170153 Definisi Adalah penyakit obstruksi saluran napas yang ditemukan pada penderita post-TB yg sembuh setelah pengobatan TB. Sebagian penderita timbul gejala sesak terutama saat aktivitas. Gejala Umumnya gejala mirip dengan PPOK : • Sesak napas, dapat disertai mengi terutama saat aktivitas fisik • Batuk kering/berdahak • Dada terasa berat Pemeriksaan Fisik • Inspeksi : deviasi kearah jaringan paru yang rusak • Palpasi : fremitus menurun, ketinggalan gerak pada paru yang rusak • Perkusi : redup pada area lesi • Auskultasi : dapat ditemukan wheezing, rhonkhi Pemeriksaan Penunjang • Spirometer : mmn hal 5 • Darah Rutin : • Radiologi Thorax PA : • BTA 3x Merangsang limfosit T untuk IL 1 Limfosit T IL 2 mengaktifkan makrofag
Sasaran : protein jaringan ikat, sel Kerusakan membran sel dan dinding sel M. TB epitel, sel endotel, dan anti protease (proteolisis)
Destruksi matriks dinding alveoli oleh protease
Patofisiologi Pada minggu2 awal proses infeksi, terjadi pertumbuhan logaritmik kuman TB sehingga jaringan tubuh yang awalnya blm tersensitisasi terhadap tuberkulin mengalami perkembangan sensitivitas. Pada saat terbentuknya kompleks primer ini, infeksi TB primer dinyatakan telah terjadi. Hal ini ditandai oleh terbentuknya hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein, yaitu timbulnya respon positif terhadap uji tuberkulin. Selama masa inkubasi, uji tuberkulin masih negatif. Setelah kompleks primer terbentuk, imunitas seluler tubuhbterhadap TB terbentuk. Pada sebagian besar individu dengan sistem imun yang berfungsi baik, ketika sistem imun seluler berkembang, proliferasi kuman TB terhenti. Namun sejumlah kecil kuman TB dpat tetap hidup dalam granuloma. Bila imunitas seluler telah terbentuk, kuman TB beru yang masuk ke dalam alveoli akan segera dimuskahkan. Setelah imuniats seluler terbentuk, fokus primer di jaringan paru biasanya mengalami resolusi secara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah mengalami nekrosis perkejuan dan enkapsulasi, tetapi penyembuhannya tidak sesempurna fokus primer di jaringan paru. Kuman TB dapat tetap hidup dan menetap selama bertahun- tahun dalam kelenjar ini. Plan Tujuan penatalaksanaan : • Mengurangi gejala • Mencegah eksaserbasi berulang • Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru • Meningkatkan kualitas hidup penderita • Edukasi : – menyesuaikan keterbatasan aktivitas dan mencegah perburujan fungsi paru – Berhenti merokok – Penggunaan obat, dosis dan efek samping – Penggunaan oksigen – Penilaian dini eksaserbasi akut dan pengelolaannya