HEPATOMA
Oleh :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
yang paling sering ditemukan daripada tumor hati lainnya seperti limfoma
90% dari tumor ganas hati primer adalah hepatoma. Angka kejadian tumor di
amerika serikat hanya sekitar 2 % dari seluruh karsinoma yang ada. Sebaliknya di
afrika dan asia hepatoma adalah karsinoma yang paling sering ditemukan dengan
angka kejadian 100/100.ooo populasi. Pria lebih banyak daripada wanita. Lebih
dari 80% pasien hepatoma menderita sirosis hati. Hepatoma biasa dan sering
terjadi pada pasien dengan sirosis hati yang merupakan komplikasi hepatitis virus
kronik. Hepatitis virus kronik adalah faktor resiko penting pada hepatoma,virus
penyebabnya adalah virus hepatitis B dan C, bayi dan anak kecil yang terinfeksi
mendasarinya yaitu sirosis hati atau hepatitis kronik. Jika gejala tampak, biasanya
sudah stadium lanjut dan harapan hidup sekitar beberapa minggu sampai bulan.
Keluhan yang paling sering adalah berkurangnya selera makan,penurunan berat
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. M
Umur : 38 tahun
Alamat : Gresik
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 3 hari sebelum
dirawat di rumah sakit. Nyeri juga dirasakan di ulu hati dan tembus sampai ke
belakang. Rasa penuh di perut sejak 4 hari sebelum dirawat di rumah sakit jika
diisi makanan atau minuman.Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas, mual,
dan nafsu makan menurun. Tidak disertai panas, tidak disertai muntah,dan tidak
ada riwayat muntah darah. Pasien buang air kecil seperti air teh pekat. Buang air
Riwayat Pengobatan:
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 360C
Pernafasan : 20 x/menit
Oedema : -/-
Cyanotik : -/-
Anemia : -/-
Vena kolateral +
Caput meduse -
P: Nyeri tekan +
tidak rata.
Undulasi +
A: Bising usus +
Extremitas : Akral hangat kering merah, odema pretibial +/+, White nail
Pemeriksaan Laboratorium
Tgl 12-September-2017
Darah Lengkap
• Hematocrite: 37,1 %
• Hb 12,6 mg/dl
• LED 52/71
• Leukocytes : 12400
• Thrombocyte : 264.000
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
– Ureum : 67 mg/dl 10 - 50
Fungsi Hati
– HBsAg : Positif
Profil Lipid
- Kolesterol : 207
- HDl : 49,9
- LDL :143,5
- Trigiliserida : 173
Rontgen Thorax
flow yang menurun, tak tampak dilatasi IHB, tampak multiple nodul di
massa/cyscta
batu/cysta
batu/cycsta.
Hepatoma
Hepatitis B
Abses Hepar
3.9 Penatalaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim
lainnya.
2.2 EPEDEMIOOGI
c. Sirosis hati
d. Aflatoksin
e. Obesitas
f. Diabetes mellitus
g. Alkohol
bilier primer
c. Kontrasepsi oral
2.4 PATOFISIOLOGI
Inisiasi
HBV,HCV,aflatoksin dll
Promosi
Nekrosis,inflamasi,steroid anabolic
“ growth faktor”dsb
Progresi
Phenobarbital,Dilantin”Growth
Faktor’nekrosis dan regenrasi
lanjutan.
Expansi lokal
KHS ( Hepatoma )
2.5 GEJALA KLINIS
nyeri tulang.
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
jauh : Child A
Ib : tumor tunggal atau dua tumor dengan diameter
Child A
Untuk tumor kecil pada pasien dengan risiko tinggi, USG lebih
3. MRI
55%.3
1. Penanda Tumor
disintesis oleh sel hati fetal, sel yolk-sac dan sedikit sekali oleh
2. Biopsi hati
dari daerah lokal dengan ultrasound atau CT. karena tumor ini
hepatectomy parsial. 13
- Hemangioma
- Abses hepar
tebal.9
- Tumor metastasis
Hepar adalah organ yang paling sering menjadi tempat tumor metastasi
setelah kelenjar limfe. Gambaran eko bergantung pada jenis asal tumor
primer. Jadi dapat berupa struktur eko yang mungkin lebih tinggi atau
2.8 PENATALAKSANAAN
A. Terapi Operasi
1. Reseksi Hepatik
2. Transplantasi Hati
cm. 1
B. Terapi Lokal
terutama dari vena porta sehingga efek terhadap fungsi hati secara
4. Kemoterapi
kamtotesin, dll.3
5. Radioterapi
Radioterapi eksternal sesuai untuk pasien dengan lesi
seluruh tumor, selain itu sirosis hati tidak parah, pasien dapat
2.9 PROGNOSIS
Biasanya hasilnya tidak ada harapan. Prognosis tergantung atas
berusia < 45 tahun bertahan hidup lebih lama dibandingkan usia tua.
BAB IV
PEMBAHASAN
Telah dilaporkan Tn.M laki-laki usia 38 tahun Pada pasien ini, setelah
dari keadaan pasien ini adalah Hepatoma dimana ditemukan pemebesaran hati
dan disertai keluhan berupa nyeri perut kanan atas dialami telah sejak lama (tidak
diketahui waktu yang tepat), disertai di ulu hati dan tembus sampai ke belakang,
rasa penuh di perut , mengeluhkan badan terasa lemas, mual, dan nafsu makan
menurun. Tidak disertai panas, tidak disertai muntah,dan tidak ada riwayat
muntah darah. Pasien buang air kecil seperti air teh pekat. Buang air besar kadang
berwarna hitam kadang kuning. Pasien ini datang dengan keluhan utam nyeri
perut kanan atas nyeri perut kanan atas pada pasien ini bisa disebabkan
Pada kasus ini pasien juga didiagnosis dengan sirosis hepatis dengan
2,71↑, Bilirubin Direct: 1,25↑, SGOT 436 ↑ SGPT : 53↑, HBsAg : Positif. Pada
kasus ini pasien telah dilakukan pemeriksaan penunjang HbsAg dan telah
ditemukan HbsAg positif. Pasien juga mengidap hepatitis B yang baru diketahui
oleh pasien saat rawat inap di rumah sakit dan nilai SGOT ,SGPT serta bilirubin
darah lebih tinggi dari bilirubin non konjugasi. Akumulasi bermakna bilirubin
bilirubin terkonjugasi bisa terjadi pada obstruksi saluran bilier tetapi dari data
klinis pasien pada kasus ini lebih mungkin disebabkan oleh karena penurunan
ekresi karena kerusakan parengkim hepar (sirosis) di mana pada anamnesis dan
tanda gangguan faal hepar yaitu terdapat hipo albunemia, peninggian SGOT dan
SGPT.
terjadinya hepatoma yaitu hepatitis B dan sirosis hepatis. Karsinoma juga dapat
berasal dari jaringan ikat hati seperti misalnya fibrosarkoma hati. Secara
makroskopis karsinoma hati dapat dijumpai dalam bentuk (i) masif yang biasanya
di lobus kanan, berbatas tegas, dapat disertai nodul-nodul kecil di sekitar masa
tumor dan bisa dengan atau tanpa sirosis; (ii) noduler, dengan nodul di seluruh
hati, (iii) difus, seluruh hati terisi sel tumor. Secara mikroskopis, sel-sel tumor
biasanya lebih kecil dari sel hati yang normal,berbentuk poligonal dengan
didefinisikan baru-baru ini. Hampir semua tumor di hati berada dalam konteks
kejadian cedera kronik (chronic injury) dari sel hati, peradangan dan
dan adanya fibrosis menyebabkan timbulnya sirosis, yang kemudian diikuti oleh
atau HCV mungkin ikut terlibat di dalam berbagai tahapan proses onkogenik ini.
perubahan sel, dan menyebabkan sirosis. Sirosis selalu didahului oleh beberapa
kemudian timbul suatu fibrosis yang ireversibel dan regenerasi nodul. Lesi
Diagnosis pasti suatu keganasan hati dilakukan dengan biopsi hati. Biopsi
Untuk menilai status klinis pada pasien menggunakan skor child – pugh .
penatalaksanaan pada pasien ini kemungkinan masuk dalam child pugh A, namun
digunakan yaitu system skor child – pugh dan derajat hipertensi portal atau kadar
BAB V
KESIMPULAN
primer pada hati yang paling sering ditemukan. Faktor risiko hcc adalah infeksi
sirosis. Gejala klinis HCC adalah sakit perut pada bagian kanan atas, rasa penuh,
bengkak di perut kanan, nafsu makan berkurang dan rasa lemas. Diagnosis HCC
sistem Okuda dan TNM. Pemeriksaan HCC terdiri dari laboratorium, biopsi,
radiologi imaging berupa USG, CT Scan, MRI, dan PET. Pengobatan HCC
meliputi tindakan bedah hati digabung dengan tindakan radiologi, tindakan non