Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

HEPATOMA

Oleh :
dr. Renny Fadila Fitri Hapsari

Pembimbing :
dr. Irwin Prijatna K, Sp.PD
1
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. T
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 59th
• Alamat : Driyorejo
• Status : Menikah
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : Pekerja proyek
• No.RM : 359803
• Tanggal MRS : 3/07/2019
• Tanggal KRS : 5/07/2019

2
ANAMNESA
• Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas
• Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri pada
perut kanan atas. Nyeri perut kanan atas dirasakan
mendadak sejak + 1 bulan sebelum masuk rumah sakit,
namun gejala memberat sejak 10 hari yang lalu, nyeri
dirasakan tidak menjalar ke bagian perut lainnya, dan
sakit terasa sepanjang hari, karena nyeri ini pasien
mengaku mengalami kesulitan tidur.

3
ANAMNESA
• Pasien hanya mengalami nyeri perut kanan atas tanpa disertai rasa mual
dan muntah. Pasien juga tidak mengalami panas badan. Pasien merasakan
tubuhnya lemas sehingga tidak mampu beraktifitas seperti biasanya dan
pasien lebih banyak berada di tempat tidur karena lemas dan nyeri perut
yang dirasanya. Pasien merasakan nafsu makan dan minumnya menurun
dalam sebulan terakhir. Berat badan pasien juga dikatakan mengalami
penurunan selama sebulan terakhir.

• Pasien tidak BAB sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Keluhan BAB
seperti warna dempul dan BAK berwarna seperti teh disangkal oleh
pasien.
4
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami nyeri perut kanan


atas seperti ini

• Pasien belum pernah diopname sebelumnya.

• Riwayat menderita penyakit hepatitis dan penyakit hati


lainnya tidak diketahui oleh pasien dan keluarganya, asma,
hipertensi, maag dan penyakit lainnya disangkal oleh pasien.

5
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA

• Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan


nyeri kanan atas hebat seperti yang dirasakan
oleh pasien.
• Riwayat hepatitis, asma, maag, hipertensi,
stroke dan penyakit lainnya disangkal oleh
keluarga pasien.

6
RIWAYAT SOSIAL

• Pasien merupakan pekerja proyek jalan tol, pasien mengatakan


memiliki kebiasaan makan dengan teratur setiap harinya sebanyak 3x
sehari, saat makan pasien mengaku mengkonsumsi makanan yang
dimasak di rumah dengan sayur dan lauk pauk seperti tempe, tahu
dan ikan.

• Riwayat merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol sejak 10


tahun yang lalu

7
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Lemas
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4 V5 M6
• Tekanan darah : 160/100 mmHg
• Nadi : 85x/menit
• Frekuensi napas : 18x/menit
• Temperatur Axila : 37,2˚ C

8
STATUS INTERNA
Mata : Anemia -/-, ikterus -/-, Reflek Pupil +/+ isokor
THT : Mukosa bibir (basah), Stomatitis , angularis (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), kelenjar tiroid: tidak
teraba, JVP PR +2
Thorax
Pulmo :
inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
palpasi : FV N/N
perkusi : sonor sonor
sonor sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-

COR :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat , spider nevi (-),
Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS 5 MCL S
Perkusi :batas atas PSL ICS 2 kiri; kiri MCL ICS 5 kiri; kanan SL ICS 5 kanan
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur (-)

9
STATUS INTERNA
Abdomen:
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : BU (+) Normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : NT epigastrium (-), Murphy Sign (-), hepar teraba 5 cm di bawah prosesus
xipoideus dan teraba 3 cm di bawah arcus costae dengan permukaan berdungkul-dungkul, tepi tidak
rata, sudut tumpul dan konsistensi padat keras.
Ekstremitas : akral hangat (+) pada 4 sisi, edema (-) pada 4 sisi

10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH LENGKAP

11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ELEKTROLIT
Parameter Hasil Unit Remark Nilai normal

Natrium 134 mmol/L L 136 – 142

Kalium 5,1 mmol/L H 3,8 – 5,0

Chlorida 98 mmol/L N 95 - 108

12
Parameter Hasil Unit Remark Nilai normal

GDA 149 mg/dL N 0-150

Bil tot 3,7 mg/dL H 0,2-1,0

Bil dir 1,06 mg/dL H 0,05-0,3

Bil indir 2,64 mg/dL H 0,0-0,75

SGPT 36 mg/dL N 5-40

SGOT 116 mg/dL H 11-37

Alkali phospat 150 mg/dL H 35-65

HbsAg Negatif

Ureum 28 mg/dL N 0-40

Creatinin 1,0 mg/dL N 0,6-1,1

13
FOTO THORAX

Interpretasi :
• Trachea tidak berdeviasi
• Mediastinum tidak ada deviasi atau
melebar
• Cor: CTR 55 %, elongasi aorta
• Pulmo: Hilus tidakmenebal, corakan
bronkovaskuler normal, Kedua
hemidiafragma normal, kedua Sinus
costophrenicus tajam, tampak
bayangan infiltrat pada apex paru
kanan
• Kesan: cor pulmo dalam batas normal

14
USG ABDOMEN
Interpretasi :
• Hepar: membesar (pj = 15,47 cm),
intensitas echo parenkim heterogen,
sudut tumpul, tepi rata,
intrahepatic/ekstrahepatic bile duct
tidak melebar, v. hepatica dan v.
porta normal, tampak multiple nodul
di lobus kanan, abses/kista (-).
• Kesan: hepatomegali dengan
multiple nodul di lobus kanan
suspect hepatoma.

15
DIAGNOSIS
Hepatomegali ec. Hepatoma

16
PENATALAKSANAAN
3/07/2019
• Bed rest
• IVFD D5% 20 tpm
• Sanmol 3x1 flash
• Cefotaxim 3x1 gr
• Lactulosa syr. 3xC1
• Curcuma 3x1 tab
• Codein tab 3x10 mg

17
FOLLOW UP
4/07/2019 5/07/2019
S : mual, muntah S : badan lemas
O : GCS 456, TD : 140/90, HR : 90 O : GCS 456, TD : 150/70,
RR : 18x, tax : 36,3 HR : 88, tax : 36,6
A : Hepatomegali ec. Hepatoma A : Hepatomegali ec. Hepatoma
P : Antasida 3x1 P : RUJUK
Cobazim 1x1
Terapi lainnya tetap

18
PROGNOSIS
Dubia ad malam

19
PEMBAHASAN
• Hepatoma  tumor primer hati yang biasanya berkembang
pada penyakit hati kronis terutama hepatitis viral

• Prevalensi 2-3 kali lebih sering pada laki-laki

20
ETIOLOGI
faktor resiko terjadinya Hepatocellular Carcinoma
Common Unusual
Cirrhosis from any cause Primary biliary cirrhosis
Hepatitis B or C chronic infection Hemochromatosis
Ethanol chronic consumption 1 Antitrypsin deficiency
Nonalcoholic steatohepatitis (NASH) Glycogen storage diseases
Aflatoxin B1 or other mycotoxins Citrullinemia
Porphyria cutanea tarda
Hereditary tyrosinemia
Wilson's disease

21
PATOGENESIS

sel neoplastik
Inflamasi dan
kerusakan
oksidatif DNA
Perubahan genetic
(perubahan
Cedera dan kromosom, aktivasi
regenerasi onkogen selular, atau
inaktivasi gen
kronik supresor tumor)

22
PATOGENESIS
Cedera dan regenerasi kronik  inflamasi dan kerusakan
oksidatif DNA  perubahan genetic (perubahan kromosom,
aktivasi onkogen selular, atau inaktivasi gen supresor tumor)
yang mungkin bersama dengan kurang baiknya penanganan
DNA mismatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktor-faktor
pertumbuhan dan angiogenik –vascular endothelial growth
factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF)sel
neoplastik

23
24
MANIFESTASI KLINIS
• Pada 24% penderita HCC tidak menimbulkan gejala

• Gejala pada penderita HCC:

1. nyeri abdomen

2. penurunan berat badan

3. Kelelahan

4. rasa kembung (fullness) dan pembengkakan pada abdominal (hepatomegali dan


splenmegali)

5. jaundice, dan nausea

6. Tanda penyakit hati kronik juga dapat terlihat, seperti jaundice, dilatasi vena
abdominal, palmar eritema, gynecomastia, testicular atrophy, dan edema perifer

25
DIAGNOSIS
• anamnesis

• pemeriksaan fisik  diperlukan untuk melihat adanya kelainan pada hati seperti
hepatomegali, splenomegali, jaundice, asites, edema perifer, spider navy, palmar eritema dan
penurunan berat badan.

• pemeriksaan laboratorium  diperlukan pemeriksaan darah lengkap (untuk splenomegali),


tes fungsi hati, level ammonia, elektrolit. Diagnosis pasti adalah dengan menggunakan
pemeriksaan serologi. α-Fetoprotein merupakan serum penanda tumor pada HCC. Penanda
tumor HCC lain adalah des-γ- carboxy prothrombin (DCP). Pemeriksaan serlogi untuk virus
hepatitis B dan C juga dapat dilakukan dan neurotensin yang spesifik untuk fibrolamellar HCC

• pemeriksaan radiology  pemeriksaan radiologi yang sering digunakan untuk mendiagnosis


HCC adalah dengan USG. CT-Scan, MRI dan angiografi kadang diperlukan

• pemerikasaan histopatologi  untuk membuktikan benar atau tidaknya terdapat HCC adalah
dengan melihat histologis specimen yang diperoleh dari biopsi massa di hati tersebut

26
STAGING
CLIP (Cancer of the Liver Italian Program)
Classification2
Points
Variables
0 1 2
1. Tumor number Single Multiple —
Hepatic replacement by tumor <50 <50 >50
(%)
1. Child-Pugh score A B C
1. α-Fetoprotein level (ng/mL) <400 400 —
1. Portal vein thrombosis (CT) No Yes —
CLIP stages (score = sum of points): CLIP 0, 0 points; CLIP 1, 1
point; CLIP 2, 2 points; CLIP 3, 3 points 27
STAGING
OKUDA Classification

Tumor Size Ascites Albumin (g/L) Bilirubin


(mg/dL)
≥50% <50 + – ≤3 >3 ≥3 <3

(+) (–) (+) (–) (+) (–) (+) (–)

Okuda stages: stage 1, all (–); stage 2, 1 or 2 (+); stage 3, 3 or 4 (+).

28
TATA LAKSANA
• Indikasi untuk penatalaksanaan mebutuhkan evaluasi
yang sangat cermat mengenai staging tumor, derajat
kerusakan hati dan kondisi kesehatan secara umum
• terapi bedah
– reseksi hepatik
– transplantasi hati

• local ablation strategies dan terapi injeksi lokal


• terapi paliatif

29
30
ANALISIS KASUS
Teori Hasil Pemeriksaan
Anamnesis Anamnesis
– Nyeri abdomen • Pasien mengeluh nyeri perut kanan
– Penurunan berat badan atas
– Kelelahan • Pasien mengeluhkan badan lemas
– Rasa kembung (fullness)
• Nafsu makan menurun
– Jaundice, dan nausea
– Tanda penyakit hati kronik juga • Penurunan berat badan dalam 1
dapat terlihat, seperti jaundice, bulan terakhir
dilatasi vena abdominal, palmar
eritema, gynecomastia, testicular
atrophy, dan edema perifer

31
ANALISIS KASUS
Teori Hasil Pemeriksaan
• Tekanan darah meningkat, • TD: 160/100 mmHg, N:
bradikardia, suhu meningkat, 85x/m, RR: 18x/m, Tax: 37,2˚
takipneu C
• Mata: sklera ikterik • Hepar teraba 5 cm di bawah
• Mulut: mukosa kering, bibir prosesus xipoideus dan
pucat teraba 3 cm di bawah arcus
• Abdomen: terdapat nyeri costae dengan permukaan
tekan kuadran kanan atas, berdungkul-dungkul, tepi
hepatomegali, asites, tidak rata, sudut tumpul dan
permukaan teraba ireguler konsistensi padat keras.
• Kulit: pruritus, ikterik
• Ekstremitas: edema

32
ANALISIS KASUS
Teori Hasil Pemeriksaan
• Peningkatan kadar bilirubin, • Bil. Direct 1,06 H, indirect
alkali fosfatase, AST, SGOT, 2,64 H, alkali phospat 150 N
LDH
• WBC 12,6 H, RBC 4,03 N
• Leukositisis, eritrositosis
• USG Abdomen: hepatomegali
• Hiperkalsemia, hipoglikemia dengan multipel nodul di
• USG abdomen: terdapat lobus kanan susp. Hepatoma
tumor hati • CT Scan Abdomen: hepatoma
• CT Scan: massa yang soliter di lobus kanan
dengan lesi satelit
disekitarnya
• Biopsi hati terdapat resiko sel-
sel tumor

33
ANALISIS KASUS
Teori Hasil
Pembedahan • Bed rest
Non pembedahan • IVFD RL:D5% 20 tpm
• Percutaneous ethanol • Sanmol 3x1 flash
injection
• Cefotaxim 3x1 gr
• Chemoembolism
• Lactulosa syr. 3xC1
• Kemoterapi sistemik
• Curcuma 3x1 tab
• Kemoterapi intra-arterial
• Codein tab 3x10 mg
• Radiasi
• Tamoxifen
• Injeksi asam asetat
perkutaneum

34
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai