TUGAS KIA/KB
ASKEP IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH :
SUHERMAN
EPIDEMIOLOGI
SEMESTER VI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang MAha Esa kaena atas segala rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah KESEHATAN IBU DAN ANAK DAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk
itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang
dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada
pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada pemeriksaan, tekanan darah
diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan
berat badan, sensitifitas garam, konsumsi alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor
keturunan adalah beberapa faktor penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai
dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama
kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan
perhatian khusus.
Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan
komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang menderita
hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan menderita
hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada wanita
hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa menderita
preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat membahayakan baik baik ibu
maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke,
dan gagal jantung di kemudian hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20,
sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin,
juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan
berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.
Berdasarkan penelitian, preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus
keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing,
penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada
pemeriksaan laboratorium.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri Patologi, Univ.
Padjajaran Bandung, 1984)
Hipertensi adalah kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan,
dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15
mmHg di atas nilai dasar) edema dan proteinura (preeklamasia) yang dapat berlanjut pada
kejang/koma (eklamsia). (Rencana Perawatan Material Bayi, 2001)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga disebut hipertensi
esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus hipertensi merupakan akibat sekunder
prosespenyakit lainnya, seperti ginjal; defek adrenal; komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
1. Hipertensi esensial
penyakithipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktoremosi (Stress) dan lingkungan
(pola hidup).
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
3. Gejala hipertensi pada ibu hamil :
Sakit kepala
Mudah lelah
Mual, MuntaH
Sesak napas
Gelisah
Perdarahan dari hidung
Wajah kemerahan
Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
4. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
5. PATOFISIOLOGI
Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini
menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik
ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen
vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan resistensi perifer
dan vasokontriksi pada ruang vaskuler,
bertanbahnya protein serum (albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan oleh
adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehimgga terjadi oliguri karena menurunya aliran darah ke
ginjal dan menurunya GFR (glomerulus filtrat rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang
disebabka penambahan cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan
dengan adanya retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke
intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum menambah oedem
dan menyebabkan volume darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu peredaran
6. PENATALAKSANAAN
Adapun penatalaksanaannya antara lain :
1. Deteksi Prenatal Dini
Waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu,
kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu, setelah itu setiap minggu.
2. Penatalaksanaan Di Rumah Sakit
Evaluasi sistematik yang dilakukan mencakup :
Pemeriksaan terinci diikuti oleh pemantauan setiap hari untuk mencari temuan-temuan klinis
seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, dan pertambahan berat yang
pesat.
Berat badan saat masuk
Analisis untuk proteinuria saat masuk dan kemudian paling tidak setiap 2 hari
Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk setiap 4 jam kecuali antara tengah malam dan pagi
hari
Pengukuran kreatinin plasma atau serum, gematokrit, trombosit, dan enzim hati dalam serum, dan
frekuensi yang ditentukan oleh keparahan hipertensi
Evaluasi terhadap ukuran janin dan volume cairan amnion baik secara klinis maupun USG
Terminasi kehamilan
Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap biasanya dianjurkan
pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janin. Persalinan sebaiknya diinduksi dengan
oksitosin intravena. Apabila tampaknya induksi persalinan hampir pasti gagal atau upaya induksi
gagal, diindikasikan seksio sesaria untuk kasus-kasus yang lebih parah.
2. DIAGNOSA
Implementasi Rasional
1. Memantau asupan oral dan 1. MGSO4 adalah obat anti kejang
ifus IV MGSO4 yang bekerja pada sambungan
2. Memantau urin yang kluar mioneural dan merelaksasi
3. Memantau edema yang vasospasme sehingga
terlihat menyebabkan peningkatan
4. Mempertahankan tirah perfusi ginjal, mobilisasi cairan
baring total dengan posisi ekstra seluler (edema dan
miring diuresis
2. Tirah baring menyebabkan aliran
darah urtero plasenta, yang
sering kali menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan dieresis
Implementasi Rasional
1. Mendapatkan data-data dasar data-data dasar dugunakan untuk
(misal DTRs,klonus) memantau hasil terapi
1. Memantau pemberian IV MGSO4 adalah obat anti kejang
MgSO4 dan kadar serum yang bekerja pada sambungan
MgSO4 mioneural dan merelaksasi
vasospasme
1. mengkaji adanya Dosis yang berlebih akan
kemungkinankeracunan MgSO4 membuat kerja otot menurun
sehingga dapat menyebabkan
1. mempertahankan lingkungan depresi pernapasan berat
yang tenang, gelap dan nyaman
Rangsangan kuat, misalnya
cahaya terang dan suara keras
dapat menimbulkan kejang
Implementasi Rasional
1. Monitor DJJ sesuai indikasi Peningkatan DJJ sebagai indikasi
2. Kaji tentang pertumbuhan janin terjadinya hipoxia, prematur dan solusio
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta
plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim Penurunan fungsi plasenta mungkin
tegang, aktifitas janin turun ) diakibatkan karena hipertensi sehingga
timbul IUGR
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi
SM Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala
5. Kolaborasi dengan medis dalam solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia
pemeriksaan USG dan NST bagi janin
Reaksi terapi dapat menurunkan
pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
USG dan NST untuk mengetahui
keadaan/kesejahteraan janin
4. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada bayi sebelum lahir
Tujuan: ansietas dapat teratasi
Kriteria hasil:
1. Tampak rileks, dapat istirahat dengan tepat
2. Menuujukkan ketrampilan pemecahan masalah
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri Patologi, Univ.
Padjajaran Bandung, 1984)
Ada banyak factor yang mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil, antara lainnya
sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial adalah penyakithipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktoremosi
(Stress) dan lingkungan (pola hidup).
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
Klasifikasihipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial.
2. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
3. Hipertensi diinduksi kehamilan(pregnancy-induced hypertension, PIH).
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
B. SARAN
Diharapkan ibu hamil dapat menjaga atau memperhatikan factor- factor yang dapat
mengakibatkan seseorang itu dapat terjadi hipertensi pada ibu hamil factor- factor antara lainnya
adalah factor stress, pola hidup dan lain-lain.
Kami sadar Dalam pembuatan makalah ini saya masih terdapat banyak kekuranganuntuk itu
saya mohon saran demi menyempurnakan makalah ini.