ABSTRAK
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan tempat dimana pasien dengan keadaan gawat darurat
mendapatkan pertolongan pertama. Penanganan gawat darurat harus diberikan sesuai kompetensi dan kemampuan
respond time yang cepat dan tepat. RSUD Dr. Iskak merupakan satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah
Kabupaten Tulungagung yang mencetuskan program Instagram dalam mendukung peningkatan kualitas layanan
gawat darurat yang cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis program instalasi
gawat darurat modern (INSTAGRAM) dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada RSUD Dr. Iskak Kabupaten
Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan 5 indikator pada konsep servqual
(service quality) yang diekmukanan oleh Zeithmal-Parasuraman-Berry. Hasil dari penelitian ini program
INSTAGRAM dalam meningkatkan kualitas pelayanan sudah cukup baik. Dari segi tangibles dan responsiveness
kurang terpenuhi karena adanya komplain pada ruang tunggu dan keramahan petugas. Dari segi reliability,
assurance dan empathy sudah baik dibuktikan melalui tingkat kepuasan yang meningkat, jumlah kunjungan yang
meningkat dan banyak capaian yang diperoleh melalui program INSTAGRAM utamanya dengan adanya respond
time 0 menit dan adanya pemilahan pasien menggunakan sistem double triage.
Kata kunci: Instalasi Gawat Darurat, Kualitas Pelayanan
52
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
Trenggalek dan Kabupaten Pacitan. Melihat dan dilakukan oleh pihak penyelenggara atau pemberi
mempertimbangkan pentingnya rumah sakit bagi pelayanan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
daerah sekitar, maka RSUD Dr. Iskak harus masyarakat sebagai penerima layanan dan sesuai
meningkatkan pelayanan yang lebih berkualitas dengan aturan pokok yang telah di tetapkan.
khususnya pada IGD. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan 2009 tentang pelayanan publik, adalah kegiatan atau
Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009 tentang rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
Instalasi Gawat Darurat rumah sakit disebutkan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
bahwa penanganan gawat darurat harus diberikan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
sesuai kompetensi dan kemampuan respond time penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
yang cepat dan penanganan yang tepat. Hal tersebut administratif yang disediakan oleh penyelenggara.
kontras dengan fakta yang ada dan beragamnya Sedangkan dalam Kepmen PAN Nomor 25 Tahun
permasalahan di IGD RSUD Dr. Iskak sebelum 2004 Pelayanan Publik adalah segala kegiatan
tahun 2014. Beragam masalah tersebut mulai dari pelayanan yang dilaksanakan penyelenggara
tingginya angka kematian kurang dari 24 jam (masa pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kritis), kerancuan dalam pemilahan pasien berdasar kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka
kegawatan, tingginya keluhan masyarakat, pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.
penanganan pasien yang terkesan lamban serta Pengembangan pelayanan publik baiknya
belum memiliki dokter spesialis emergency. Bukan berorientsi pada rakyat. Kepentingan masyarakat
hanya itu, sarana dan prasarana nya juga belum dijadikan tolak ukur sebagai pertimbangan utama
mencukupi. Kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan dalam mengembangkan pelayanan publik.
karena hal tersebut bisa merugikan pasien dalam Dalam praktiknya pelayanan publik yang
keadaan gawat darurat. Dari penjelasan tersebut dilakukan oleh pemerintah, jika dilihat dari jenis
IGD bisa dikatakan sebagai layanan primer tentang produk layanan yang diberikan diklasifikasikan ke
hidup dan mati pasien dengan kondisi gawat darurat, dalam 4 jenis yaitu; (Mulyadi, dkk, 2016:42)
maka dari itu diperlukan sebuah reformasi maupun a. Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang
inovasi di bidang kesehatan utamanya pelayanan menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi
gawat darurat yang lebih terarah. yang dibutuhkan publik.
Menyikapi permasalahan terkait penanganan b. Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang
pasien di IGD yang cukup beragam, terutama terkait menghasilkan berbagai jenis/bentuk barang yang
kualitas dan kecepatan pelayanan. Penataan sistem digunakan publik.
maupun ruangan yang ada di IGD tidak kalah c. Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang
penting, hal tersebut belum dilakukan RSUD Dr. menghasilkan berbagai jasa yang dibutuhkan
Iskak sebelum tahun 2014. Sehingga pada tahun- publik.
tahun sebelum 2014 dapat dikatakan bahwa kondisi d. Pelayanan Regulatif yaitu pelayanan melalui
IGD di RSUD Dr. Iskak masih rancu. Seiring penegakan hukum.
kebutuhan masyarakat terkait kecepatan pelayanan Pelayanan yang dilakukan di IGD RSUD Dr.
kegawatdaruratan RSUD Dr. Iskak berinisiatif untuk Iskak merupakan jenis pelayanan jasa. Karena lebih
membuat sistem Kegawatdaruratan Modern yang berfokus pada meningkatkan kualitas yang berdasar
diresmikan pada tahun 2014. pada kecermatan dan ketepatan dalam penanganan.
Tabel 1. Respond Time Penangananan di Program layanan yang diberikan juga mengacu pada
IGD RSUD Dr. Iskak keinginan, kebutuhan dan mendatangkan manfaat
No Zona Response bagi penerimanya secara langsung.
Time
1 Red Zone 0 menit Standar Pelayanan Publik
2 Yellow Zone 15 menit Standar pelayanan (LAN, 2010) dalam Hayat
(2017) meliputi standar waktu penyelesaian, standar
3 Green Zone 30 menit biaya, prosedur dan dasar hukum pelayanan. Waktu
Observasi Maksimal 6 jam penyelesaian adalah terkait kecepatan layanan yang
Sumber: RSUD Dr. Iskak diberikan. Semakin tinggi kebutuhan, maka
kecepatan waktu menjadi utama dalam pemberian
Pelayanan Publik pelayanan. Waktu pelayanan seyogya nya harus di
Agung Kurniawan dalam Pasolong standarisasi sebagai upaya pengoptimalan
(2007:158) mengatakan bahwa pelayanan publik pemberian layanan pada masyarakat. Maka dari itu,
adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan organisasi atau lembaga publik dituntut untuk
orang lain atau masyarakat yang mempunyai meningkatkan inovasi dan kreativitas sebagai
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan penyedia layanan publik. Inovasi dan kreativitas
aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat
Dari pengertian tersebut disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan.
pelayanan publik merupakan kegiatan yang
53
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
54
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
Parasuraman & Berry dalam Dwiyanto (2014:145) tidak gawat dan tidak darurat dimasukkan ke green
untuk mengetahui kualitas pelayanan yang zone dengan response time 30 menit. Pasien seperti
dirasakan secara nyata oleh konsumen, ada lima layaknya di poliklinik, di lakukan pemeriksaan dan
indikator kualitas pelayanan yang dikatakan pengobatan langsung pulang atau observasi 2 jam.
konsumen, yaitu:
a. Tangibles yaitu fasilitas fisik, peralatan, METODE PENELITIAN
pegawai, dan fasilitas-fasilitas komunikasi Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian
yang dimiliki oleh penyedia layanan. ini adalah jenis metode deskriptif dengan
b. Reliability atau reabilitas adalah kemampuan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi
untuk menyelenggrakan pelayanan yang penelitian ini adalah RSUD Dr. Iskak Kabupaten
dijanjikan secara akurat. Tulungagung. Teknik pengumpulan data melalui
c. Responsiveness atau responsivitas adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
kerelaan untuk menolong pengguna layanan Teknik analisa data menggunakan model analisis
dan menyelenggrakan pelayanan secara ikhlas. interaktif Miles dan Huberman. Model interaktif
d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan, tersebut terbagi menjdi tiga hal utama yang
kesopanan, dan kemampuan para petugas merupakan kegiatan jalin-menjalin saat sebelum,
penyedia layanan dalam memberikan selama dan sesudah pengumpulan data.
kepercayaan kepada pengguna layanan.
e. Empathy adalah kemampuan memberika
perhatian kepada pengguna layanan secara
individual.
55
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
56
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi pada pasien maka kualitas pelayanan di rumah sakit
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dari
emergency, yaitu terdiri dari triase primer, triase pengguna layanan sehingga pengguna layanan akan
sekunder, area non kritis (green zone), area semi merasa puas.
kritis (yellow zone), area kritis (red zone) dengan
standar waktu tanggap maing-masing. Respon atau tanggapan Program Instalasi Gawat
Alur pelayanan yang diberikan pun juga Darurat Modern (Instagram) di RSUD Dr. Iskak
cukup jelas, pasien akan dilakukan pemilahan sejak Kabupaten Tulungagung
di triase primer oleh perawat senior. Pasien dengan Pelayanan Prima
kondisi kritis akan langsung masuk ke Red Zone, Kualitas pelayanan publik dilihat dari sejauh
sedangkan pasien dengan kondisi ‘baik’ akan mana dia memberikan pelayanan sesuai dengan
dibawa ke triase sekunder untuk di screaning ulang. kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini RSUD Dr.
Setelah melihat kondisi pasien, maka akan di Iskak melalui Program Instalasi Gawat Darurat
tentukan pasien masuk ke zona yang sesuai dengan Modern (Instagram) menjawab kebutuhan
tingkat kegwatannya. masyarakat akan pelayanan kegawatdaruratan. Dari
Pada indikator assurance sudah terpenuhi yang sebelumnya terjadi kerancuan pada proses
karena IGD RSUD Dr. Iskak sudah memberikan penanganan pasien, karena pasien harus menunggu
jaminan atau kepastian dalam memberikan layanan. dulu dalam penanganannya melalui Program
IGD sudah menganut sistem PAC sehingga Instagram pasien yang datang bisa langsung
pelayanan bisa lebih cepat, tepat dan aman. IGD ditangani berdasar tingkat kegawatannya dengan
Modern (Instagram) juga dijadikan percontohan menggunakan sistem PAC.
Nasional. Dengan ini kualitas pelayanan yang baik Tujuan dari pelayanan prima adalah
akan tercapai. memberikan rasa puas dan dan kepercayaan pada
konsumen. Tujuan lainnya adalah mempertahankan
Empathy (Empati) pelanggan agar tetap setia. Berdasarkan pada hasil
Empathy adalah bagaimana pemberi layanan penelitian dapat dilihat bahwa melalui program
mampu memberikan perhatian secara individual Instagram peningkatan jumlah kunjungan
kepada pengguna layanan. Pada indikator ini akan membuktikan bahwa RSUD Dr. Iskak telah berhasil
dijelaskan bagaimana pemberi layanan mampu meningkatkan kepercayaan dan rasa setia dari pasien
mengkomunikasikan dan memahami kebutuhan maupun keluarga pasien
pengguna layanan dengan cara melayani dan 50.000 44.294 200
menghargai setiap pasien maupun keluarga pasien 36.744 38.369 36.146 41.600
Rata-rata Kunjungan
40.000 150
Jumlah Kunjungan
perhari
RSUD Dr. Iskak yaitu dengan tidak membedakan 10.000
status sosial pengguna layanan. Disini RSUD Dr. 0 0
Iskak mengutamakan penanganan berdasar kondisi 2013 2014 2015 2016 2017
kegawatan, bukan status pasien yang datang. Tidak Jml kunjungan
ada pembedaan pelayanan pada pasien BPJS, umum,
Gambar 3. Kunjungan Layanan Gawat Darurat RSUD
jamkesmas, dan lainnya. Meskipun pasien datang Dr. Iskak
tanpa identitas namun memerlukan penanganan Jumlah kunjungan pasien di IGD RSUD Dr. Iskak
gawat darurat akan tetap dilayani. Pada indikator ini Tulungagung di tahun 2017 mencapai 44.294
RSUD Dr. Iskak sebagai pemberi layanan sudah kunjungan dengan rata-rata perhari 122 kunjungan
berusaha untuk memahami kebutuhan pengguna dan terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun
layanan dengan cara meningkatkan pelayanan sebelumnya. Selain itu tingkat kepuasan dari
melalui penanganan yang dilakukan pada pasien penerima layanan juga meningkat dilihat dari data
yang datang berdasar pada tingkat kegawatannya. survei tersebut tahun 2017 sangat baik yakni
Dengan ini pengguna jasa layanan akan merasa puas 82,66%.
terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSUD Dr.
Iskak Tulungagung.
Dari hasil pemaparan kelima indikator
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jika rumah
sakit khususnya IGD mampu mewujudkan peralatan
yang canggih, sarana-prasarana, tenaga profesional
yang memiliki kemampuan dasar Basic Life Support
serta ketanggapan dalam menangani pasien, jaminan
pelayanan yang sudah sesuai standar karena
mengacu pada PAC (Patient Acuity Category) serta
rasa empati dengan tidak melakukan deskriminasi
57
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
65,00
KURA
KESIMPULAN
NG Pelaksanaan Program Instalasi Gawat Darurat
45,00 BAIK Modern (Instagram) RSUD Dr. Iskak Kabupaten
TIDAK Tulungagung berdasarkan konsep servqual (service
25,00
BAIK quality) Zeithmal-Parasuraman-Berry dengan
I… 2013 2014 2015 2016 2017 indikator sebagai berikut:
a. Tangibles (Wujud)
Gambar 4. Indeks Kepuasan Masyarakat 2013- IGD memiliki fasilitas dengan menggunakan
2017 RSUD Dr. Iskak sistem dobel triase yaitu ada triase primer dan
Survei kepuasan pasien dilakukan tiap tahun triase sekunder, ada zona pelayanan yang sudah
untuk evaluasi pelaksanaan pelayanan tiap tahunnya dibagi berdasar tingkat kegawatan pasien (Green
karena masih banyak hal-hal yang harus dibenahi Zone, Yellow Zone, Red Zone). IGD juga
agar kedepan mutu pelayanan menjadi lebih baik memiliki fasilitas-fasilitas penunjang seperti
lagi untuk “Terwujudnya Rumah Sakit Rujukan astma bay, kamar operasi, area emergensi
Yang Handal dan Terjangkau Dalam Pelayanan “ psikiatri, ruang radiologi dan ruang observasi
sesuai dengan visi RSUD Dr.Iskak Tulungagung. intensif (ROI), ruang isolasi, fasilitas resusitasi
dan ruang administrasi terpadu. IGD juga
Pelayanan Kurang Maksimal memiliki peralatan canggih seperti alat
RSUD Dr. Iskak telah membuka diri dalam pemasangan ring jantung, radiologi, alat bantu
menerima segala bentuk keluhan ataupun komplain. pernapasan dan lainnya yang dapat menunjang
Komplain dan tanggapan dijadikan sebagai masukan dalam pelayanan. Hanya saja untuk ruang tunggu
untuk evaluasi rumah sakit dalam meningkatkan kurang luas dan tidak ada corner untuk mengecas
mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dari Hp.
hasil penelitian tersebut keluarga pasien b. Reliability (Kehandalan atau Kemampuan)
mengeluhkan dari indikator tangibles yaitu pada Masyarakat sudah sangat puas dengan
ruang tunggu IGD yang kurang luas, dan pada kemampuan yang dimiliki oleh petugas. Karena
indikator responsiveness yaitu sikap dari beberapa petugas dibekali oleh kehandalan atau
petugas yang kurang ramah. kemampuan dalam melakukan Basic Life
Pada ruang tunggu keluarga pasien berharap Support dan dalam menggunakan peralatan
dibuatkan tempat yang lebih nyaman. Sedangkan canggih dan baru. Hanya saja belum
pada keramahan petugas sebaiknya lebih terpenuhinya penekanan kematian ≤ 24 jam.
ditingkatkan lagi komitmen petugas saat c. Responsiveness (Responsivitas atau
memberikan pelayanan sehingga masyarakat akan Ketanggapan)
merasa lebih puas. Melalui komplain dan tanggapan Beberapa petugas bersikap kurang ramah
tersebut diharapkan dapat terus dievaluasi oleh terhadap pengguna layanan khususnya keluarga
RSUD Dr. Iskak demi terwujudnya kualitas pasien. Terlepas dari itu ketanggapan pasien
pelayanan kesehatan yang lebih baik dari sekarang. dalam penanganan sudah sangat baik.
Program Instagram ini telah membawa RSUD Dr. d. Assurance (Jaminan atau Kepastian)
Iskak meraih Penghargaan Top 35 Inovasi Kepastian yang diberikan pemberi layanan
Pelayanan Publik Instagram Tahun 2016 dari melalui alur pelayanan dan memiliki standar
Kemenpan-RB dan dijadikan sebagai percontohan pelayanan yang jelas berpengaruh terhadap
pelayanan IGD secara Nasional. kepercayaan dan kepuasan masyarakat sebagai
Berdasarkan hasil pemaparan respon atau penerima layanan.
tanggapan pasien dan keluarga pasien mengenai e. Empathy (Empati)
program Instagram, peneliti menyimpulkan bahwa Dalam memberikan pelayanan tidak ada
jika dilihat dari respon atau tanggapan pasien deskriminsi atau pembedaan dalam melayani
maupun keluarga pasien mengenai kehandalan pasien. Penanganan pasien dilakukan berdasar
petugas dalam memberikan pelayanan, jaminan pada tingkat kegawatnnya bukan status
pelayanan yang diberikan yakni secara cepat, tepat, sosialnya.
dan aman serta empati petugas dengan tidak Respon atau tanggapan Program Instalasi Gawat
melakukan deskriminasi kepada pasien maka rumah Darurat Modern (Instagram) di RSUD Dr. Iskak
sakit mampu mewujudkan pelayanan prima Kabupaten Tulungagung
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan Sebagian besar dari mereka sangat
yang diberikan oleh IGD RSUD Dr. Iskak. mengapresiasi RSUD Dr. Iskak karena telah
Sedangkan jika dilihat dari kurang luasnya ruang
58
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
memperbaiki kualitas pelayanan yang berdasar pada Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu
apa yang mereka sebagai pengguna jasa butuhkan. Sosial Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Pelayanan yang cepat, tepat dan aman seperti yang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
mereka janjikan sudah terealisasi melalui program Reformasi Birokrasi. 2016. Top 35
Instagram. Inovasi Pelayanan Publik Indonesia
Dari beberapa uraian kesimpulan yang telah 2016. Jakarta: Kemenpan-RB
dipaparkan oleh peneliti maka secara kesimpulan Moeloeng, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian
Program Instalasi Gawat Darurat Modern dalam Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Meningkatkan Kualitas Pelayanan telah memenuhi Rosdakarya
kelima Indikator yang dikemukakan oleh Zeithmal- Mulyadi, Deddy. 2016. Administrasi Publik untuk
Parasuraman-Berry. Selanjutnya berdasar pada data Pelayanan Publik. Bandung: Alfabeta
di lapangan dilihat dari kehandalan, jaminan dan Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik.
empati yang diberikan sudah memenuhi dan dinilai Bandung: Alfabeta
masih kurang memenuhi dari bagian sarana dan Peraturan Bupati Nomor 29 tahun 2015 tentang
prasarana juga bagian responsivitas atau Sistem Penanganan Gawat Darurat
ketanggapan petugas. Terpadu (SPGDT) Kabupaten
Dari tanggapan petugas maupun pengguna Tulungagung.
jasa sama-sama mengapresiasi adanya program ini, Rahmayanty, Nina. 2013. Manajemen Pelayanan
karena sama-sama menguntungkan dari kedua sisi. Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu
Melalui program ini juga meningkatkan jumlah Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi
kunjungan pasien di IGD dan meningkatkan survei Publik, Reformasi Birokrasi dan
kepuasan dari tahun 2013-2017. Kepemimpinan Masa Depan
(Mewujudkan Pelayanan Prima, dan
SARAN Kepemerintahan yang Baik). Bandung:
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan Refika Aditama
dengan judul Program Instalasi Gawat Darurat Sumber Dokumen:
Modern (Instagram) dalam Meningkatkan Kualitas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Pelayanan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung, dapat Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang
diajukan saran sebagai berikut. Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan
1. Sehubungan dengan indikator tangibles, perlu Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
adanya perbaikan sarana dan prasarana di bagian Negara Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
lobi IGD. Sebaiknya ruang tunggu pasien Pelayanan Publik
dibuatkan di ruangan sendiri yang lebih luas Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
untuk kenyamanan keluarga pasien. Dibuatkan Nomor 129 Tahun 2008 Tentang
juga corner atau sudut untuk mengecas Hp Standar Pelayanan Minimal Rumah
seperti yang sudah ada di tempat umum lain. Sakit
2. Sehubungan dengan angka tingkat kematian ≤ 24 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
jam di IGD yang masih melebihi standar, supaya Nomor 856 Tahun 2009 Tentang
terus dilakukan evaluasi. Mengingat program ini Instalasi Gawat Darurat
sudah sangat bagus, tetapi angka kematiannya Peraturan Bupati Nomor 29 tahun 2015 tentang
masih tinggi. Sistem Penanganan Gawat Darurat
3. Sehubungan dengan indikator responsiveness, Terpadu (SPGDT) Kabupaten
mengenai pelayanan yang kurang ramah supaya Tulungagung.
dilakukan evaluasi bagaimana dalam menangani Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat (3)
keluhan dari pasien dan keluarga pasien dengan Tentang Penyediaan Fasilitas Yang
rasa ikhlas dan penuh kesabaran. Layak
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Rumah Sakit
Sumber Buku: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Depkes R.I. 2006. Pedoman Manajemen Sumber Pelayanan Publik
Daya Manusia (SDM) Kesehatan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
dalam Penanggulangan Bencana. Tenaga Kesehatan
Jakarta: Departemen Kesehatan
Dwiyanto, Agus. 2014. Mewujudkan Good
Governance Melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta:
Rajawali Pers
59
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 6, Tahun 2019, Hal: 52-59
60