TUGAS KIA/KB
ASKEP IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH :
SUHERMAN
EPIDEMIOLOGI
SEMESTER VI
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang MAha Esa kaena atas
IBU DAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA yang berjudul “ibu hamil
dengan hipertensi “
kekurangan, untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun demi
Baubau, 28
Februari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………
BAB II.
PEMBAHASAN………………………………………………………………
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran
darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak
dinding arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika
pada pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas
garam, konsumsi alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah
beberapa faktor penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga
kehamilan sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis
selama kehamilan, komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun
juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus.
Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki
kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan
wanita hamil yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa
wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan
karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi
pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu
bisa menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat
membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian
hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari
hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga
mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa
menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.
Berdasarkan penelitian, preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada
kasus keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa
sering pusing, penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria
(protein pada urin) pada pemeriksaan laboratorium.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Hipertensi adalah kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi
dalam kehamilan, dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30
mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai dasar) edema dan
proteinura (preeklamasia) yang dapat berlanjut pada kejang/koma (eklamsia).
(Rencana Perawatan Material Bayi, 2001)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga
disebut hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus
hipertensi merupakan akibat sekunder prosespenyakit lainnya, seperti ginjal;
defek adrenal; komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
a. Hipertensi esensial
penyakithipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktoremosi
(Stress) dan lingkungan (pola hidup).
b. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita
hamil adalah :
1) Glomerulonefritis akut dan kronik
2) Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
3. Gejala hipertensi pada ibu hamil :
a. Sakit kepala
b. Mudah lelah
c. Mual, MuntaH
d. Sesak napas
e. Gelisah
g. Wajah kemerahan
h. Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal.
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
5. Patofisiologi
Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah
hal ini menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi
sebagai diuretik ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari
vilume darah kompartemen vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi
menunjukan adanya peningkatan resistensi perifer dan vasokontriksi pada ruang
vaskuler,
bertanbahnya protein serum (albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine
disebabkan oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehimgga terjadi oliguri
karena menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR (glomerulus filtrat
rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang disebabka penambahan cairan yang
berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan dengan adanya retensi
air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke
intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum
menambah oedem dan menyebabkan volume darah berkurang, visikositas darah
meningkat dan waktu peredaran darah teri menjadi lama.
6. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaannya antara lain :
1. Deteksi Prenatal Dini
Waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36
minggu, setelah itu setiap minggu.
2. Penatalaksanaan Di Rumah Sakit
Evaluasi sistematik yang dilakukan mencakup :
a. Pemeriksaan terinci diikuti oleh pemantauan setiap hari untuk mencari
temuan-temuan klinis seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan,
nyeri epigastrium, dan pertambahan berat yang pesat.
b. Berat badan saat masuk
c. Analisis untuk proteinuria saat masuk dan kemudian paling tidak
setiap 2 hari
d. Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk setiap 4 jam kecuali
antara tengah malam dan pagi hari
e. Pengukuran kreatinin plasma atau serum, gematokrit, trombosit, dan
enzim hati dalam serum, dan frekuensi yang ditentukan oleh keparahan
hipertensi
f. Evaluasi terhadap ukuran janin dan volume cairan amnion baik secara
klinis maupun USG
g. Terminasi kehamilan
Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat
inap biasanya dianjurkan pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan
janin. Persalinan sebaiknya diinduksi dengan oksitosin intravena.
Apabila tampaknya induksi persalinan hampir pasti gagal atau upaya
induksi gagal, diindikasikan seksio sesaria untuk kasus-kasus yang
lebih parah.
3. Terapi Obat Antihipertens
Pemakaian obat antihipertensi sebagai upaya memperlama kehamilan atau
memodifikasi prognosis perinatal pada kehamilan dengan penyulit hipertensi
dalam berbagai tipe dan keparahan telah lama menjadi perhatian.
4. Penundaan Pelahiran Pada Hipertensi Berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani pelahiran.
Pada tahun-tahun terakhir, berbagai penelitian diseluruh dunia menganjurkan
pendekatan yang berbeda dalam penatalaksanaan wanita dengan hiperetensi
berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini menganjurkan penatalaksanaan
konservatif atau “menunggu” terhadap kelompok tertentu wanita dengan
tujuan memperbaiki prognosis janin tanpa mengurangi keselamatan ibu.
2. DIAGNOSA
Hipertensi
Vasospasme siklik
Edema serebral
Perdarahan
2. Risiko tinggi cedera ibu b.d
Iritabilitas SSP akibat edema otak, vasospasme, penurunan perfusi ginjal
3. Risiko tinggi cedera pada janin b.d
Insufisiensi uteroplasenta
Kelahiran premature
Solusio plasenta
4. Risiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d
Terapi magnesium sulfat
Edema paru
5. Risiko tinggi mengalami solusio plasenta b.d
Vasospasme sistemik
Hipertensi
Penurunan perfusi uteroplasenta
6. Ansietas b.d efeknya pada ibu dan janin
3. INTERVENSI
1. Perubahan perfusi jaringan b.d. Hipertensi, Vasospasme siklik, Edema serebral,
Perdarahan
Tujuan : tidak terjadi vasospasme dan perfusi jaringan tidak terjadi
Kriteria hasil : klien akan mengalami vasodilatasi ditandai dengan diuresis,
penurunan tekanan darah, edema
Implementasi Rasional
1. Memantau asupan oral dan 1. MGSO4 adalah obat anti kejang
ifus IV MGSO4 yang bekerja pada sambungan
2. Memantau urin yang kluar mioneural dan merelaksasi
3. Memantau edema yang vasospasme sehingga
terlihat menyebabkan peningkatan
4. Mempertahankan tirah perfusi ginjal, mobilisasi cairan
baring total dengan posisi ekstra seluler (edema dan
miring diuresis
2. Tirah baring menyebabkan aliran
darah urtero plasenta, yang
sering kali menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan dieresis
Implementasi Rasional
1. Monitor DJJ sesuai indikasi Peningkatan DJJ sebagai indikasi
2. Kaji tentang pertumbuhan janin terjadinya hipoxia, prematur dan solusio
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta
plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim Penurunan fungsi plasenta mungkin
tegang, aktifitas janin turun ) diakibatkan karena hipertensi sehingga
timbul IUGR
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi
SM Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala
5. Kolaborasi dengan medis dalam solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia
pemeriksaan USG dan NST bagi janin
Reaksi terapi dapat menurunkan
pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
USG dan NST untuk mengetahui
keadaan/kesejahteraan janin
4. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada bayi sebelum lahir
Tujuan: ansietas dapat teratasi
Kriteria hasil:
1. Tampak rileks, dapat istirahat dengan tepat
2. Menuujukkan ketrampilan pemecahan masalah
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi
sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri
Patologi, Univ. Padjajaran Bandung, 1984)
Ada banyak factor yang mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil,
antara lainnya sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial adalah penyakithipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter,
faktoremosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup).
1. Hipertensi esensial.
2. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
3. Hipertensi diinduksi kehamilan(pregnancy-induced hypertension, PIH).
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
B. SARAN
Diharapkan ibu hamil dapat menjaga atau memperhatikan factor- factor yang dapat
mengakibatkan seseorang itu dapat terjadi hipertensi pada ibu hamil factor- factor
antara lainnya adalah factor stress, pola hidup dan lain-lain.
Kami sadar Dalam pembuatan makalah ini saya masih terdapat banyak
kekuranganuntuk itu saya mohon saran demi menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/
Read more: http://www.qirtin.com/asuha
http://herman-mamank.blogspot.com/2013/10/askep-ibu-hamil-dengan-
hipertensi.html