KELOMPOK 3 :
1. WA HASNAWATI (4201021012)
2. ASRAWATI NURMUMTAZ R. (4201021014)
3. MADURIA AYU (4201021013)
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
Judul..................................................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................5
A. Pengertian embrio...............................................................................6
B. Pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia....................6
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan.........................................................................................32
B. Saran...................................................................................................32
Daftar Pustaka...................................................................................................33
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
4
Perkembangan tingkat sel, baik perkembangan normal ataupun abnormal
(neoplastik) seperti tumor dan kanker; (4) Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa
sel; (5) Regenerasi; (6) Perbaikan sel, misalnya pada waktu luka dan (7) Genetika
perkembangan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian embrio ?
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian embrio.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan embrio.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Embrio
6
terbentuk di trimester ini. Yang harus diperhatikan benar, kurun waktu ini amat
rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih satu
jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek pendukung
kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen, saling dipertukarkan. Minggu
ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi
kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Selama masa ini, yang
dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada
didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini
akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel
sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur
yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat
banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian
tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun
menerobos dinding indung telur.
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah
dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel telur
bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel
telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali
sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium.
7
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat
kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah
organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi
nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki,
paha, dan organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung.
Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa
hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka,
organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar
2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah
melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi
plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang
diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin
janin, sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi
sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk
mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah masa blastula
yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap
embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah
tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ
dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh
berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan,
bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.8
Bentuk gastrula Bentuk blastula
b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan
organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna.
8
Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih besar dibanding
dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung seperti udang.
Pada minggu ini kepala dan leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya
masih berjauhan juga sudah ada. Selain itu hidung yang masih berbentuk tonjolan
sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga peredaran darah
dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan sudah mulai
terbentuk.
Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku jari kelingking
atau 1 cm, tangan sudah mulai ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-
tonjolan yang di minggu sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu ini
sudah jelas.
9
Gambar janin minggu ke-8
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. Secara
keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15
gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna.
Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika
dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia dua
bulan. Tubuh embrio semakin menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak
berupa dua bintik hitam.
c. Bulan ke tiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti nama, jadi janin.
Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah
punya tangan yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki
sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ genital sudah mulai terlihat
jelas.14
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang atas dan bawah
sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin sudah
hampir menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk.
10
Gambar janin minggu ke-9 dan 10
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai berfungsi.
Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki
sudah tumbuh. Janin sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan
mengubah posisinya.
Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain
bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.
11
2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua
d. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong) ditaksir
sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh
janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira
100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana,
biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali
dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung
ibu bahkan suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun
sapaan lembut.
Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar perut
ibunya.
e. Bulan Kelima
12
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat. Pada
minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram.
Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18cm.
Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan
fungsi dan perkembangan.
Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di usia ini janin
mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di sekelilingnya, bahkan bagian
dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba kantonq amnion (ketuban) dengan
kedua tanganmungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion, janin
akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri.
g. Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37
cm. Kelahiran bayi prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat
bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm.
h. Bulan Kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43
cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat
2450 gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah
matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru
sangat menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
13
Di usia 8 bulan, fungsi paru-paru bayi sudah matang.
i.Bulan Kesembilan
14
Posisi bayi di usia 9 bulan sudah di depan mulut rahim ibu
15
Tahap germinal mengacu pada waktu dari pembuahan hingga perkembangan
embrio awal hingga implantasi selesai di dalam rahim . Tahap germinal
membutuhkan waktu sekitar 10 hari. [2] Selama tahap ini, zigot mulai membelah,
dalam proses yang disebut pembelahan . Sebuah blastokista kemudian dibentuk
dan ditanamkan dalam rahim . Embriogenesis berlanjut dengan tahap gastrulasi
berikutnya , ketika tiga lapisan kuman dari embrio terbentuk dalam proses yang
disebut histogenesis , dan proses neurulasi dan organogenesis mengikuti.
Dibandingkan dengan embrio, janin memiliki ciri-ciri eksternal yang lebih mudah
dikenali dan seperangkat organ berkembang yang lebih lengkap. Seluruh proses
embriogenesis melibatkan perubahan spasial dan temporal yang terkoordinasi
dalam ekspresi gen , pertumbuhan sel , dan diferensiasi seluler . Proses yang
hampir identik terjadi pada spesies lain, terutama di antara chordata .
Tahap germinalSunting
1. Pemupukan
Pembuahan terjadi ketika spermatozoa berhasil memasuki sel telur dan dua set
materi genetik yang dibawa oleh gamet bergabung bersama, menghasilkan zigot
( sel diploid tunggal ). Ini biasanya terjadi di ampula salah satu tuba falopi . Zigot
mengandung materi genetik gabungan yang dibawa oleh gamet jantan dan betina
yang terdiri dari 23 kromosom dari inti sel telur dan 23 kromosom dari inti
sperma. 46 kromosom mengalami perubahan sebelum pembelahan mitosis yang
mengarah pada pembentukan embrio yang memiliki dua sel. Pembuahan yang
berhasil dimungkinkan oleh tiga proses, yang juga bertindak sebagai kontrol
untuk memastikan kekhususan spesies.
Yang pertama adalah kemotaksis yang mengarahkan pergerakan sperma menuju
sel telur.
Kedua, ada kompatibilitas perekat antara sperma dan sel telur. Dengan sperma
melekat pada sel telur, proses ketiga reaksi akrosom terjadi; Bagian depan kepala
spermatozoa ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim pencernaan untuk
memecah zona pelusida dan memungkinkan masuknya zona tersebut . Masuknya
16
sperma menyebabkan kalsium dilepaskan yang menghalangi masuknya sel sperma
lain. Reaksi paralel terjadi di sel telur yang disebutreaksi zona. Ini melihat
pelepasan butiran kortikal yang melepaskan enzim yang mencerna protein
reseptor sperma, sehingga mencegah polispermia . Butiran juga menyatu dengan
membran plasma dan memodifikasi zona pelusida sedemikian rupa untuk
mencegah masuknya sperma lebih lanjut.
2. Pembelahan
Awal dari proses pembelahan ditandai saat zigot membelah melalui mitosis
menjadi dua sel. Mitosis ini berlanjut dan dua sel pertama membelah menjadi
empat sel, lalu menjadi delapan sel dan seterusnya. Setiap divisi membutuhkan
waktu 12 hingga 24 jam. Zigot berukuran besar dibandingkan dengan sel lain dan
mengalami pembelahan tanpa peningkatan ukuran secara keseluruhan. Ini berarti
bahwa dengan setiap subdivisi yang berurutan, rasio bahan nuklir dan sitoplasma
meningkat. Awalnya, sel-sel yang membelah, disebut blastomer ( bahasa Yunani
blastos untuk tunas), tidak berdiferensiasi dan digabungkan menjadi bola yang
tertutup di dalam membran glikoprotein (disebut zona pelusida) sel telur. Saat
delapanblastomer telah membentuk mereka mulai mengembangkan persimpangan
celah , memungkinkan mereka untuk berkembang secara terintegrasi dan
mengoordinasikan respons mereka terhadap sinyal fisiologis dan isyarat
lingkungan. Ketika sel berjumlah sekitar enam belas bola padat sel dalam zona
pelusida disebut sebagai morula Pada tahap ini sel mulai mengikat kuat bersama
17
dalam proses yang disebut pemadatan, dan pembelahan berlanjut sebagai
diferensiasi seluler.
3. Blastulasi
18
sepenuhnya, dan sel-sel trofoblas yang sekarang terbuka memungkinkan
blastokista menempel pada endometrium , di mana ia akan berimplantasi .
19
4. Penanaman
20
plasenta, memungkinkan pertukaran gas dan transfer nutrisi ke embrio. Produk
limbah dari embrio akan berdifusi melintasi plasenta.
Saat syncytiotrophoblast mulai menembus dinding rahim, massa sel
bagian dalam (embryoblast) juga berkembang. Massa sel bagian dalam adalah
sumber sel induk embrionik , yang berpotensi majemuk dan dapat berkembang
menjadi salah satu dari tiga sel lapisan kuman, dan yang berpotensi memunculkan
semua jaringan dan organ.
5. Cakram embrio
6.Gastrulasi
21
The primitif beruntun , sebuah band linear sel dibentuk oleh migrasi
epiblast, muncul, dan ini menandai awal gastrulasi , yang berlangsung sekitar hari
ketujuh belas (minggu 3) setelah pembuahan. Proses gastrulasi mengatur ulang
embrio dua lapis menjadi embrio tiga lapis, dan juga memberi embrio orientasi
kepala-ke-ekor, dan depan-ke-belakang yang spesifik, melalui coretan primitif
yang membentuk simetri bilateral . Sebuah simpul primitif (atau simpul primitif)
terbentuk di depan beruntun primitif yang merupakan penyelenggara neurulasi .
Bentuk lubang primitif sebagai depresi di tengah simpul primitif yang terhubung
ke notochordyang terletak tepat di bawahnya. Simpul muncul dari epiblas dasar
rongga ketuban, dan simpul inilah yang menginduksi pembentukan lempeng saraf
yang berfungsi sebagai dasar sistem saraf. Plat saraf akan terbentuk berlawanan
dengan goresan primitif dari jaringan ektodermal yang menebal dan mendatar ke
dalam lempeng saraf. Epiblast di wilayah tersebut bergerak ke bawah menuju
goresan di lokasi pit primitif dimana proses yang disebut ingression , yang
mengarah pada
pembentukan mesoderm berlangsung. Proses ingresi ini melihat sel-sel dari
epiblast bergerak ke garis primitif dalam transisi epitel mesenkim ; sel epitel
menjadi sel induk mesenchymal, stroma multipoten sel yang dapat berdiferensiasi
menjadi berbagai jenis sel. Hypoblast didorong keluar dan membentuk amnion .
Epiblast terus bergerak dan membentuk lapisan kedua, mesoderm. Epiblast
sekarang telah berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal embrio, sehingga
cakram bilaminar sekarang menjadi cakram trilaminar, gastrula .
22
Secara umum semua lapisan germinal akan berasal dari epiblast. Lapisan
atas ektoderm akan memunculkan lapisan kulit terluar, sistem saraf pusat dan
perifer , mata , telinga bagian dalam , dan banyak jaringan ikat.
Lapisan tengah mesoderm akan membentuk jantung dan awal dari sistem
peredaran darah serta tulang , otot , dan ginjal . Lapisan dalam endoderm akan
berfungsi sebagai titik awalperkembangan paru - paru , usus , tiroid , pankreas ,
dan kandung kemih . Setelah ingresi, blastopori berkembang di mana sel-sel telah
masuk, di satu sisi
embrio dan semakin dalam menjadi archenteron , tahap formatif pertama dari usus
. Seperti di semua deuterostom , blastopori menjadi anus sementara usus
menembus embrio ke sisi lain di mana lubang menjadi mulut. Dengan saluran
pencernaan yang berfungsi, gastrulasi sekarang selesai dan tahap neurulasi
berikutnya dapat dimulai.
7.Neurulasi
Setelah gastrulasi, ektoderm memunculkan jaringan epitel dan saraf , dan gastrula
sekarang disebut sebagai neurula . The pelat saraf yang telah terbentuk sebagai
piring menebal dari ektoderm, terus memperluas dan ujung-ujungnya mulai
melipat ke atas sebagai lipatan saraf . Neurulasi mengacu pada proses pelipatan di
mana pelat saraf diubah menjadi tabung saraf , dan ini berlangsung selama
minggu keempat. Mereka melipat, di sepanjang alur saraf dangkal yang telah
terbentuk sebagai garis median pemisah di pelat saraf. Ini semakin dalam saat
lipatan terus bertambah tinggi, saat mereka akan bertemu dan berdekatan di
puncak saraf. Sel-sel yang bermigrasi melalui bagian paling kranial dari bentuk
garis primitif mesoderm paraksial , yang akan menimbulkan somitomeres bahwa
dalam proses somitogenesis akan berdiferensiasi menjadi somit yang akan
membentuk sclerotomes , yang syndetomes , yang miotom dan yang dermatom ke
bentuk tulang rawan dan tulang , tendon , dermis (kulit), dan otot . Mesoderm
menengah memunculkan saluran urogenitaldan terdiri dari sel-sel yang bermigrasi
23
dari wilayah tengah garis primitif. Sel-sel lain bermigrasi melalui bagian ekor dari
garis primitif dan membentuk mesoderm lateral, dan sel-sel yang bermigrasi
melalui bagian paling ekor berkontribusi pada mesoderm ekstraembrionik.
Cakram embrio mulai datar dan bulat, tetapi akhirnya memanjang untuk memiliki
bagian cephalic yang lebih lebar dan ujung ekor berbentuk sempit. Pada awalnya,
garis primitif memanjang ke arah kepala dan 18 hari setelah pembuahan kembali
secara ekor sampai menghilang. Pada bagian cephalic, lapisan germinal
menunjukkan diferensiasi spesifik pada awal minggu
ke-4, sedangkan pada bagian ekor terjadi pada akhir minggu ke-4.
Neuropori kranial dan kaudal menjadi semakin kecil sampai menutup
sepenuhnya (pada hari ke-26) membentuk tabung saraf .
1. Darah
24
Jantung adalah organ fungsional pertama yang berkembang dan mulai
berdenyut serta memompa darah sekitar 22 hari. Mioblas jantung dan pulau darah
di mesenkim splanchnopleuric di setiap sisi lempeng saraf, menimbulkan daerah
kardiogenik . Ini adalah area berbentuk tapal kuda di dekat kepala embrio. Pada
hari ke-19, mengikuti pensinyalan sel , dua untai mulai terbentuk sebagai tabung
di wilayah ini, saat lumen berkembang di dalamnya. Kedua tabung endokard ini
tumbuh dan pada hari ke-21 telah bermigrasi satu sama lain dan menyatu untuk
membentuk satu tabung jantung primitif,jantung tubular . Ini dimungkinkan oleh
pelipatan embrio yang mendorong tabung ke dalam rongga dada . Juga pada saat
yang sama ketika tabung endokard terbentuk, vaskulogenesis (perkembangan
sistem peredaran darah) telah dimulai. Ini dimulai pada hari ke-18 dengan sel-sel
di mesoderm splanchnopleuric berdiferensiasi menjadi angioblas yang
berkembang menjadi sel endotel yang diratakan. Ini bergabung untuk membentuk
vesikula kecil yang disebut angiocysts yang bergabung untuk membentuk
pembuluh panjang yang
disebut tali angioblastik. Kabel ini berkembang menjadi jaringan pleksus yang
meresap dalam pembentukan jaringan vaskular. Jaringan ini tumbuh dengan
penambahan tunas dan pertumbuhan pembuluh baru dalam proses angiogenesis.
Setelah vaskulogenesis dan perkembangan pembuluh darah awal, tahap renovasi
pembuluh darah terjadi.
Jantung tubular dengan cepat membentuk lima wilayah berbeda. Dari kepala
ke ekor, ini adalah infundibulum , cordis bulbus , ventrikel primitif , atrium
primitif , dan sinus venosus . Awalnya, semua darah vena mengalir ke sinus
venosus, dan didorong dari ekor ke kepala ke trunkus arteriosus . Ini akan
membelah untuk membentuk aorta dan arteri pulmonalis; bulbus cordis akan
berkembang menjadi ventrikel kanan (primitif); ventrikel primitif akan
membentuk ventrikel kiri; atrium primitif akan menjadi bagian depan dari
atrium kiri dan kanan beserta pelengkapnya, dan sinus venosus akan
25
berkembang menjadi bagian posterior atrium kanan , nodus sinoatrial, dan sinus
koroner .
Pertama dimulai sebagai jaringan berbentuk bulan sabit yang tumbuh ke bawah
sebagai septum primum . Bentuk bulan sabit mencegah penutupan lengkap atrium
yang memungkinkan darah dialirkan dari atrium kanan ke kiri melalui lubang
yang dikenal sebagai ostium primum . Ini menutup dengan perkembangan lebih
lanjut dari sistem tetapi sebelum itu terjadi, pembukaan kedua ( ostium
secundum ) mulai terbentuk di atrium atas yang memungkinkan aliran darah terus
menerus.
3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan mulai berkembang sejak minggu ketiga dan pada minggu
kedua belas, organ-organ telah memposisikan diri dengan benar.
26
4. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan berkembang dari kuncup paru - paru , yang muncul di dinding
ventral dari foregut sekitar empat minggu setelah berkembang. Tunas paru-paru
membentuk trakea dan dua pertumbuhan lateral yang dikenal sebagai tunas
bronkial, yang membesar pada awal minggu kelima membentuk bronkus utama
kiri dan kanan . Bronkus ini pada gilirannya membentuk bronkus sekunder
(lobar); tiga di kanan dan dua di kiri (mencerminkan jumlah lobus paru-paru).
Bentuk bronkus tersier dari bronkus sekunder. Sementara lapisan internal laring
berasal dari kuncup paru - paru , tulang rawan
dan ototnya berasal dari lengkungan faring keempat dan keenam .
Ginjal
Tiga sistem ginjal yang berbeda terbentuk pada embrio yang sedang
berkembang: pronephros , mesonephros dan metanephros . Hanya metanefros
yang berkembang menjadi ginjal permanen. Ketiganya berasal dari mesoderm
menengah .
Pronephros
The pronefros atau diperoleh dari mesoderm menengah di daerah leher rahim. Itu
tidak berfungsi dan merosot sebelum akhir minggu keempat.
Mesonephros
The Mesonefros atau diperoleh dari mesoderm menengah di dada atas untuk
segmen lumbal atas. Tubulus ekskresi terbentuk dan masuk ke saluran mesonefrik
, yang berakhir di kloaka . Duktus mesonefrik atrofi pada wanita, tetapi
berpartisipasi dalam pengembangan sistem reproduksi pada pria.
Metanephros
Metanephros muncul pada minggu kelima perkembangannya. Pertumbuhan
saluran mesonefrik, tunas ureter , menembus jaringan metanephric untuk
27
membentuk pelvis ginjal primitif , kelopak ginjal dan piramida ginjal . The ureter
juga terbentuk.
Kandung kemih dan uretra
Antara minggu keempat dan ketujuh perkembangan, septum
urorektal membagi kloaka menjadi sinus urogenital dan saluran anus . Bagian atas
sinus urogenital membentuk kandung kemih , sedangkan bagian bawah
membentuk uretra .
6. Sistem reproduksiSunting
a. Sistem integral
Lapisan kulit superfisial , epidermis , berasal dari ektoderm . Lapisan yang lebih
dalam, dermis , berasal dari mesenkim . Pembentukan epidermis dimulai pada
bulan kedua perkembangan dan memperoleh pengaturan definitifnya pada akhir
bulan keempat. Ektoderm membelah untuk membentuk lapisan sel datar di
permukaan yang disebut periderm. Pembagian lebih lanjut membentuk lapisan
individu epidermis .
Mesenkim yang membentuk dermis di tungkai dan dinding tubuh berasal dari
mesoderm pelat lateral
Mesenkim yang membentuk dermis di bagian belakang berasal
dari mesoderm paraxial
Mesenkim yang membentuk dermis di wajah dan leher berasal dari sel krista
saraf.
7. Sistem saraf
28
Di akhir minggu keempat, bagian superior dari neural tube menekuk ke arah
ventral sebagai fleksura cephalic setinggi otak tengah masa
depan — mesencephalon . Di atas mesencephalon adalah prosencephalon (otak
depan masa depan) dan di bawahnya adalah rhombencephalon (otak belakang
masa depan).
Sel-sel krista saraf kranial bermigrasi ke lengkungan faring sebagai sel induk saraf
, di mana mereka berkembang dalam proses neurogenesis menjadi neuron . The
vesikel optik (yang akhirnya menjadi saraf optik , retina dan iris ) bentuk di piring
basal prosencephalon tersebut. The piring alar dari prosencephalon mengembang
untuk membentuk belahan otak (telencephalon) sementara yang piring basal
menjadi diencephalon. Akhirnya, vesikel optik tumbuh membentuk pertumbuhan
optik.
29
dari komponen ventral. Itu tetap terhubung ke saluran koklea melalui duktus
reuniens sempit . Komponen punggung membentuk kanal utricle dan setengah
lingkaran .
b. Telinga tengah
Rongga dan tuba eustachius yang berasal dari kantong faring pertama (rongga
dilapisi oleh endoderm ). Bagian distal celah, reses tubotimpani, melebar untuk
membuat rongga timpani. Bagian proksimal celah tetap sempit dan membentuk
tuba eustachius.
Tulang telinga tengah, yang ossicles , berasal dari kartilago dari lengkungan
faring . maleus dan inkus berasal dari tulang rawan dari lengkungan faring
pertama , sedangkan stapes atau diperoleh dari tulang rawan dari lengkungan
faring kedua .
9. Anggota badan
Pada akhir minggu keempat perkembangan anggota tubuh dimulai. Tunas tungkai
muncul di aspek ventrolateral tubuh. Mereka terdiri dari lapisan luar ektoderm dan
bagian dalam terdiri dari mesenkim yang berasal dari lapisan parietal mesoderm
pelat lateral . Sel ektodermal di ujung distal kuncup membentuk punggungan
ektodermal apikal , yang menciptakan area sel mesenkim yang berkembang biak
dengan cepat yang dikenal sebagai zona kemajuan . Tulang rawan (beberapa di
antaranya akhirnya menjadi tulang ) dan
otot berkembang dari mesenkim.
30
8. Signifikansi klinis
Infeksi yang ditularkan secara vertikal dapat ditularkan dari ibu ke janin
pada setiap tahap perkembangannya . Hipoksia, suatu kondisi suplai oksigen yang
tidak memadai dapat menjadi konsekuensi serius dari kelahiran prematur atau
prematur
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
32
B.Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu
kami membutuhkan berbagai masukan-masukan atupun saran yang bersifat
konstruktif untuk memperbaiki pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
33
34