Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Anatomi Embrio Manusia dan Fisiologi Cairan Tubuh darah


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi yang Diampu oleh Dosen :

Ns. Mutia Dwi Sagita, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh kelompok 1:

Ahda Maulana 21010031

Dinda Besri Fardinasari 21010002

Umi Salamah 21010008

Citra Hesty Juhartsa 21010011

Mutiara Florista Yaasya 21010016

Nova Nopita Sari 21010021

Rizky Alvia 21010026

STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER (PMC)

2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw berserta keluarga,sahabat dan
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, penulis
telah selesai menyusun makalah yang berjudul “ Rasa aman dan nyaman “ .

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi pembaca dan
Kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN…………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….1


1.2 Runusan Masalah………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..2

2.1 Anatomi embrio manusia………………………………………………………….2

2.2 Fisiologi Cairan tubuh dalam darah………………………………………………..2

BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………………3

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….3

3.2 Saran………………………………………………………………………………….3

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada hampir semua makhluk hidup suatu generasi dimulai dari suatu telur yang telah
difertilisasi (dibuahi) atau zigot yaitu suatu sel yang di bentuk sebagia hasil bersatu nya sel
telur induk betina dengan spermatozoa dari yang jantan. Perkembangan merupakan suatu
totalitas proses dimana sifat ini akan dicapai dan perubahan- perubahannya menjelang dan
sepanjang fase dewasa, tua dan akhir nya mati. Struktur utama yang dicapai oleh organisme
ini adalah yang berhubungan dengan ukuran, bentuk dan konstruksi sel-sel, jaringan-jaringan,
dan organ-organnya secara keseluruhan membangun bentuk dari organisme yang
bersangkutan.

Makalah ini akan membicarakan masalah perkembangan embrio khususnya pada


manusia, dimulai dari system repriduksi, gametogenesis dan sampai ke perkembangan embrio
mulai dari 0 hari samapai menjadi embrio dan beberapa kelainan pada embrio.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Fertilisasi ?


2. Bagaimana Tahap Perkembangan Fertus ?
3. Bagaimana Struktur Makroskopis ?
4. Bagaimana Mikroskropis Fetus ?
5. Apa keseimbangan cairan ?
6. Apa itu Sel Darah Merah ?
7. Apa itu Sel Darah Putih ?
8. Bagaimana Pembekuan Darah ?
9. Apa itu Plasma ?
1.3 Tujuan

Untuk mengetahui Anatomi Embrio dan Fisiologi Cairan Tubuh dan Darah.
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Embrio Manusia

Pada manusia, terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan
dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan, perkembangan zigot
menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal sebagai blastula, gastrula, dan
organogenesis.

Dalam Organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma
membuahi Ovum hasilnya adalah satu sel yang disebut Zigot yang memiliki seluruh DNA
dari kedua orang tuanya.

1. Proses Fertilisasi
Fertilisasi adalah sebuah proses penyatuan kedua sel gamet yang terdiri dari sel telur
wanita dengan sel sperma dari laki-laki. Proses fertilisasi sendiri juga sering disebut
dengan proses pembuahan seperti pada paragraf sebelumnya. Hasil dari fertilisasi
adalah sel tunggal atau bernama zigot. Sedangkan tempat terjadinya fertilisasi pada
manusia ada di tuba fallopi wanita atau bisa juga disebut oviduct.

Setelah beberapa persyaratan sebelumnya sudah terpenuhi, maka proses pembuahan


bisa terjadi. Beberapa tahapan saat proses fertilisasi berlangsung adalah sebagai
berikut.

a. Proses Pematangan

Tahapan yang pertama adalah melakukan pematangan terlebih dulu pada sel-sel
gamet, yakni sel telur dan sperma. Prosesnya sendiri bisa dilihat di bawah ini.

 Pematangan sel telur

Sel telur yang bisa dibuahi adalah jenis sel telur yang sudah matang. Proses
pematangannya ada di dalam ovarium. Pada ovarium juga terdapat berbagai sel-sel
telur muda yang dinamakan folikel. Folikel ini akan mengalami proses pematangan
yang dilakukan oleh hormon bernama FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon
tersebut akan merangsang folikel sehingga bisa tumbuh besar. Saat sel telur sudah
matang, maka folikel besar merangsang hormon estrogen agar bisa membentuk
lapisan rahim. Lapisan rahim tersebut akan tumbuh dan ditangkap otak melalui
hormon LH (Luteinizing Hormone). Hormon inilah yang mendeteksi apakah
kehamilan bisa terjadi atau tidak.

 Pematangan Sel Sperma


Pada bagian sel sperma juga sama dengan sel telur, yakni hanya jenis sperma matang
saja yang bisa melakukan pembuahan. Pematangan sel sperma tersebut akan terjadi
pada bagian epididimis. Pada dasarnya, semua sel sperma akan dibuat matang
sehingga nantinya bisa melakukan pembuahan. Namun, nantinya hanya ada satu jenis
sperma yang unggul saja sehingga dapat membuahi sel telur.

b. Tahap Perkembangan Fetus


Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu atau selama tiga trimester. Pada
trimester pertama sendiri biasanya berlangsung hingga usia kandungan memasuki
minggu ke-12. Di awal masa kehamilan ini akan banyak terjadi perubahan pada tubuh
ibu dan janin. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui tahap perkembangan
janin dalam kandungan selama trimester pertama dan mempersiapkan diri untuk
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
 Minggu ke-1 dan ke-2 : Persiapan
Dalam perkembangan janin trimester pertama, konsepsi (peristiwa bertemunya sel
telur dengan sperma) umumnya terjadi sekitar dua minggu setelah periode menstruasi
terakhir dimulai. Artinya, pada dua minggu pertama usia kehamilan, Anda belum
benar-benar hamil namun sudah memasuki tahap persiapan kehamilan.
 Minggu ke-3 : Fertilisasi
Memasuki minggu ke-3 dan selama minggu ini, perkembangan janin trimester
pertama terjadi dengan adanya penyatuan sperma dan sel telur di salah satu tuba
fallopi untuk membentuk zigot. Setelah pembuahan, zigot akan menuruni tuba falopi
menuju rahim. Kemudian membentuk sekelompok sel yang disebut morula.
 Minggu ke-4 : Implantasi
Pada perkembangan janin trimester pertama selanjutnya, implantasi merupakan
proses saat morula berkembang menjadi blastokista, kemudian menanamkan diri ke
dalam lapisan rahim yang disebut dengan endometrium. Dalam blastokista, kelompok
sel dalam akan menjadi embrio. Sedangkan lapisan luarnya akan membentuk plasenta.

 Minggu ke-5 : Peningkatan Kadar Hormon


Pada periode ini, kadar hormon HCG yang diproduksi oleh blastokista akan
meningkat signifikan. Hal ini menandakan ovarium telah berhenti melepaskan sel
telur, menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron. Peningkatan kadar
hormon ini akan menghentikan periode menstruasi dan mendorong pertumbuhan
plasenta. Ini bergunua untuk membentuk suplai darah yang kaya akan oksigen dan
nutrisi untuk janin.
Dalam proses perkembangan janin trimester pertama, embrio mulai memiliki tiga
lapisan:
 Ektoderm : membentuk lapisan kulit terluar bayi, sistem saraf pusat dan
perifer, mata, serta telinga bagian dalam.
 Mesoderm : berfungsi sebagai dasar untuk tulang bayi, otot, ginjal, dan sistem
reproduksi.
 Endoderm : tempat paru-paru, hati, pankreas dan usus bayi akan berkembang.
 Minggu ke-6 : Tabung Saraf Menutup
Pada periode ini, pipa saraf di sepanjang punggung bayi akan tertutup.
Otak dan sumsum tulang belakang akan mulai berkembang. Jantung dan organ lain
juga mulai terbentuk. Struktur dasar mata dan telinga pun mulai berkembang. Tubuh
bayi mulai membentuk huruf C.
 Minggu ke-7 : kepala Bayi Berkembang
Perkembangan janin trimester pertama dilanjutkan dengan tumbuhnya otak dan wajah
bayi. Bentuk hidung mulai terlihat, dan retina pun mulai terbentuk. Awal
perkembangan tangan dan kaki janin pun terjadi pada periode trimester pertama ini.
Telinga bagian dalam juga mulai berkembang.
 Minggu ke-8 : Terbentuknya Hidung Bayi
Perkembangan janin trimester pertama di minggu ke-8 trimester pertama ditandai
dengan jari-jari yang sudah mulai terbentuk. Bentuk telinga dan mata bayi mulai
menjadi semakin jelas. Bibir atas dan hidung telah terbentuk. Calon tulang dan leher
pun mulai lurus. Pada periode ini, bayi berukuran sekitar 1/2 inci (11-14 milimeter).
 Minggu ke-9 : jari-jari kaki bayi muncul
Di sini, lengan dan siku janin mulai tumbuh. Jari-jari terlihat, kelopak mata terbentuk,
dan kepala bayi mulai membesar. Pada akhir minggu ini, panjang bayi sekitar 3/4 inci
(16-18 milimeter).
 Minggu ke-10: siku mulai menekuk
Pada periode ini, kepala bayi menjadi lebih bundar. Janin mulai bisa menekuk
sikunya. Jari-jari semakin panjang, kelopak mata dan telinga luar terus berkembang.
Tali pusat pun terlihat jelas.
 Minggu ke-11: Alat Kelamin Bayi Berkembang
Selama minggu ini, wajah bayi melebar, mata terpisah jauh, kelopak mata menyatu,
posisi telinga rendah, dan tunas gigi muncul. Sel darah merah mulai terbentuk di hati
bayi. Akhirnya, alat kelamin eksternal bayi mulai berkembang menjadi penis atau
klitoris dan labia mayora.
 Minggu ke-12: Kuku mulai terbentuk
Perkembangan janin di trimester pertama diakhiri dengan tumbuhnya kuku. Wajah
bayi semakin jelas dan organ tubuh seperti usus mulai terbentuk. Panjang bayi saat ini
sekitar 2,5 inci (61 milimeter) dengan berat badan sekitar 0,5 ounce (14 gram).
Mengikuti perkembangan janin sejak dari trimester pertama tentu menarik bagi calon
Ibu. Dengan memahami penjelasan di atas, Anda dapat mengantisipasi dan mengenali
perubahan yang terjadi pada Si Buah Hati dari masa ke masa. Jangan lupa untuk rutin
memeriksakan kehamilan dengan dokter spesialis kandungan agar perkembangan dan
kesehatan Ibu dan bayi dapat selalu terjaga.

c. Struktur Makroskopis
Makroskopis adalah sifat ukuran yang dapat dilihat dengang kasat mata .
d. Mikroskopis Fetus
Mikroskopis adalah sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang sehingga mikroskop untuk dapat melihat dengan jelas
2.2 Fisiologi Cairan Tubuh dan Darah

Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam berbagai proses fisiologis dalam tubuh
kita. Dapat dikatakan bahwa kemampuan kita untuk dapat bertahan hidup sangat tergantung
dari cairan yang terdapat dalam tubuh kita. Oleh karena itu maka tubuh selalu
mempertahankan jumlah cairan tubuh dalam keadaan seimbang yang disebut homeostasis.

Darah merupakan jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi
utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh serta
membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui system eksresi. Darah mengandung
plasma darah dan sel darah.

a. Keseimbangan Cairan

Cairan tubuh adalah cairan suspense sel di dalam tubuh makhluk multiseluler seperti
manusia yang memiliki fungsi fisiologi tertentu. Cairan tubuh merupakan yang penting bagi
fluida ekstraseluler (termasuk plasma darah) dan fluida intraseluler, cairan tubuh dapat
ditemukan pada spasi jaringan, kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui urine.

Jumlah cairan tubuh sebagai berikut:

1. Jumlah cairan tubuh 55-60% berat badan.


2. Pada bayi premature 80% dari berat badan.
3. Bayi normal 70-75%.
4. Wanita (17-39 tahun): 50% berat badan.
5. Pria (17-39 tahun): 60% berat badan.
6. Dehidrasi berat: air berkurang 10%.

Distribusi cairan tubuh:

1. Volume cairan tubuh


 Wanita (17-39 tahun): 50% berat badan
 Pria (17-39 tahun): 60% berat badan.
2. Distribusi cairan tubuh
 Cairan intrasel (CIS) = 2/3 cairan tubuh.
 Cairan ekstrasel (CES) = 1/3 cairan tubuh.
1. Intravaskular (Plasma) = 25% CES
2. Intersisial = 75% C
b. Keseimbangan asam-basa

Keseimbangan asam basa adalah suatu keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen yang
diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Pada proses
kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molecular umumnya berhubungan dengan asam
lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat
rendah. Konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar rendah pH 7,4.4

Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45.
Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme
dan fungsi organ dapat berjalan optimal. Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia
diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi
CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah:
1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila pH > 7.45
2. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan sebagai komponen
asam.CO2 juga merupakan komponen respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmHg.
3. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan disebut juga sebagai komponen
metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.
4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau

berkurangnya jumlah komponen basa.

5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau berkurangnya jumlah

komponen asam.

c. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah bekerja mengangkut hemoglobin. Hemoglobin berperan sebagai
pembawa oksigen dan karbodioksida. Bentuk eritrosit ini pipih dan tidak berhenti.
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih.
Eritrosit memiliki bentuk yang sangat elastis dan dapat berubah bentuk untuk
menyesuaikan diri ketika mengalir melewati kapiler darah yang kecil. Sifatnya ini
membuat eritrosit mampu menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk sampai ke
berbagai organ di tubuh. Usia sel darah merah biasanya berkisar antara 120 hari
(4 bulan). Setelahnya, sel yang sudah tua dan rusak akan dipecah di organ limpa dan
digantikan dengan yang baru.
Sel darah yang belum matang disebut dengan retikulosit. Jumlahnya, bisa
mencapai 1-2% dari eritrosit keseluruhan. Fungsi lain sel darah merah adalah
membantu proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di paru-paru ketika
bernapas.

d. Sel Darah Putih (Leukosit)


Sel darah putih (Leukosit) diproduksi oleh sumsum tulang dan diedarkan ke
seluruh tubuh melalui aliran darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem
kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan
virus, jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Fungsi sel darah putih adalah sebagai sistem pertahanan dan kekebalan tubuh.
Leukosit mempertahankan kekebalan tubuh dengan cara membunuh dan memakan
mikroorganisme serta zat asing yang masuk kedalam tubuh leukosit dibentuk pada
sumsum tulang dan juga kelenjar limfa.

e. Pembeku Darah
Proses pembekuan darah atau koagulasi merupakan mekanisme alami tubuh untuk
menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau cedera. Proses ini terbilang kompleks
dan melibatkan berbagai elemen dalam darah. Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh
darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan.

f. Plasma Darah
Plasma darah adalah bagian darah yang berupa cairan. Cairan yang terdapat di
dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Bagian terbesar dari darah itu sendiri, yaitu
55% dari seluruh volume darah. Plasma darah sendiri terdiri dari 92% air, sementara
8% lainnya terdiri dari bahan-bahan penting seperti protein, glukosa, imunoglobulin,
dan juga elektrolit. Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari-sari makanan
keseluruh tubuh. Plasma darah juga mengandung beberapa protein yang memiliki
fungsi khusus.
Plasma darah juga memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, di antaranya adalah:
1. Mengangkut limbah
Plasma darah bertugas membantu sel tubuh membuang limbah-limbah hasil
metabolisme.
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Plasma darah mengandung banyak protein, namun yang paling penting adalah
albumin dan fibrinogen. Albumin dalam darah memiliki peranan yang cukup penting
dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Protein ini bertugas mempertahankan
agar cairan dalam pembuluh darah tidak merembes ke jaringan.
3. Membantu proses pembekuan darah
Selain fibrinogen, plasma darah juga mengandung berbagai faktor pembekuan darah.
Fibrinogen dan faktor-faktor ini berperan dalam proses pembekuan darah. Jika kadar
mereka dalam plasma darah rendah, darah akan sulit berhenti mengalir saat terjadi
pendarahan. Ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah.
4. Menjaga suhu tubuh
Plasma darah juga berperan dalam menjaga suhu tubuh dengan cara menyerap atau
melepaskan panas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
5. Membantu melawan infeksi
Imunoglobulin yang terkandung pada plasma darah berperan dalam sistem kekebalan
tubuh. Kehadirannya mampu membantu tubuh melawan infeksi yang disebabkan
bakteri dan virus.
6. Menjaga keseimbangan asam dan basa
Kalium, magnesium, kalsium, natrium, dan bikarbonat merupakan kandungan
elektrolit yang terdapat pada plasma darah. Elektrolit ini berperan dalam menjaga
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Tidak hanya itu, mereka juga berperan
dalam mengatur fungsi saraf dan otot.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reproduksi manusia secara vivipara (melahirkan anak) dan fertilisasi secara
internal (didalam tubuh),oleh karena itu alat-alat reproduksi yang mendukungi fungsi
tersebut.Alat –alat reproduksi tersebut dibagi luar yang masimg –masing alat
reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan dalam makalah ini.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang pokok bahsan dalam
makalah ini ,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/320863316/Makalah-Perkembangan-Embrio-Pada-
Manusia.

https://www.sehatq.com/artikel/tahap-tahap-perkembangan-janin-trimester-pertama.

Anda mungkin juga menyukai