Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan manusia di mulai saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada
pembuahan sel telur oleh spermatosoma. Bila sperma laki laki memasuki dinding
telur (ovum) wanita terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot
Pertumbuhan janin dalam kandungan merupakan hasil interaksi antara potensi
genetic dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterine. Pertumbuhan janin
diengaruhi oleh factor factor selama kehamilan (Soetjiningsih,2012).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi sampai permulaan persalinan (Manuaba dalam Dewi, 2011: 59).
Tahap fetus atau janin berlangsung dari 9 minggu (ketika embrio dapat
dikenali sebagai manusia) sampai kehamilan berakhir. Perubahan selama periode
fetus tidak terlalu dramatis karena sedaang terad perbaikan struktur dan fungsi. Fetus
lebih tidak rentan terhadap teratogen, kecuali yang memengaruhi fungsi system saraf
pusat.

1.2 Rumusan Masalah


2.1 Menjelaskan maturasi fetus
2.2 Menjelaskan bagaimana fase perkembangan fetus manusia
2.3 Menjelaskan bagaimana system respirasi pada janin
2.4 Menjelaskan bagaimana system sirkulasi pada janin
2.5 Menjelaskan bagaimana system hematopoiesis pada janin
2.6 Menjelaskan bagaimana system hepatic pada janin
2.7 Menjelaskan bagaimana system gastrointestinal pada janin
2.8 Menjelaskan bagaimana system ginjal pada janin

1
2.9 Menjelaskan bagaimana system neurologi pada janin
2.10 Menjelaskan bagaimana system endokrin pada janin
2.11 Menjelaskan bagaimaan system reproduksi pada janin
2.12 Menjelaskan bagaimana system musculoskeletal pada janin
2.13 Menjelaskan bagaimana system integument pada janin
2.14 Menjelaskan bagaimana system imunologi pada janin

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran
tentang fase fase dan perkembangan fetus.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Maturasi Fetus

Tahap fetus atau janin berlangsung dari 9 minggu (ketika embrio dapat
dikenali sebagai manusia) sampai kehamilan berakhir. Perubahan selama periode
fetus tidak terlalu dramatis karena sedaang terad perbaikan struktur dan fungsi. Fetus
lebih tidak rentan terhadap teratogen, kecuali yang memengaruhi fungsi system saraf
pusat.

Viabilitas adalah kemampuan fetus untuk bertahan hidup di luar Rahim. Di


masa lalu, usia fetus termuda dimana fetus diharapkan bertahan hidup adalah 28
minggu setelah konsepsi. Dengan teknologi modern dan kemajuan dalam perawatan
ibu dan neonates, viabilitas ini diharapkan mungkin sekitar usia 20 minggu setelah
konsepsi (22 minggu dari HPHR;setelah berat fetus lebih dari 500 g). keterbatasan
dalam bertahan hidup di luar uterus adalah fungsi system saraf pusat dan kemampuan
oksigenasi paru.

2.2 Fase fase perkembangan fetus manusia

Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan
sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut
zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi
janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua, dan
trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga
bulan.
Tahap fetus atau janin berlangsung dari 9 minggu (ketika embrio dapat
dikenali sebagai manusia) sampai kehamilan berakhir.
A. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan pesat
dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ penting janin

3
terbentuk di trimester ini. Yang harus diperhatikan benar, kurun waktu ini amat
rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal.
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih
satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek pendukung
kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen, saling dipertukarkan. Minggu ini
sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada
tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Selama masa ini, yang dibutuhkan
hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim,
berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu
dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus
berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini
kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos
dinding indung telur.
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah
dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel
telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32,
sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali
sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium.
Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika
sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1-0,2 mm.
Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta

4
adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu
memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki
kaki, paha, dan organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung.
Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa
hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka,
organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2
hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah
melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi
plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang
diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin,
sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat
pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio
berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah masa
blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut
tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika
zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem
dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih
jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan
tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.

Bentuk gastrula bentuk blastula


b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.

5
Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin
sempurna.
Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih besar
dibanding dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung seperti
udang. Pada minggu ini kepala dan leher sudah mulai muncul, dan mata yang
letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Selain itu hidung yang masih berbentuk
tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga
peredaran darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan
sudah mulai terbentuk.
Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku jari
kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai ada dan berkembang dengan cepat.
Tonjolan-tonjolan yang di minggu sebelumnya masih tampak pada rangka, pada
minggu ini sudah jelas.
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. Secara
keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15
gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Tubuh yang
ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan
rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia dua bulan.
Tubuh embrio semakin menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua
bintik hitam.
c. Bulan ke tiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti
nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm dengan berat
sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah
mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ genital
sudah mulai terlihat jelas.
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5gr. Rahang atas dan
bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk
janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai
terbentuk.

6
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai
berfungsi. Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut, kuku pada jari tangan
dan kaki sudah tumbuh. Janin sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya,
bahkan mengubah posisinya.
Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan
berkembang kian sempurna.
Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat
kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.

B. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua


Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
d. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong)
ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh
tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan
berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat
sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini, janin juga mulai
mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban.
Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara
gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.
Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar
perut ibunya.
e. Bulan Kelima
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat.
Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150
gram. Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira
18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami
pematangan fungsi dan perkembangan.

7
Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di usia
ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di sekelilingnya, bahkan
bagian dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba kantonq amnion (ketuban)
dengan kedua tanganmungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion,
janin akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri.
Pada bulan keenam, Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih
menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal.

C. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga


Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin matang.
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut
jantungnya pun kian mudah didengar.
g. Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata- rata
37 cm. Kelahiran bayi prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada
minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm.
h. Bulan Kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar
43 cm.
Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat
2450 gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah
matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru
sangat menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
i. Bulan Kesembilan
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan
panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di
usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa

8
matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan
posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Pada
minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski
biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan
lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250 gram
dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40, panjang bayi mencapai kisaran
45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram dan siap dilahirkan.

2.3 Sistem Respirasi

Sistem respirasi mulai berkembang saat fase embrionik dan terus berkembang
selama kehidupan fetus dan masa kanak-kanak. Perkembangan sistem respirasi mulai
pada minggu ke-4 dan lanjut sampai minggu ke-17 dengan pembentukan laring,
trakea, bronkus, dan bronkiolus terminal membesar, dan struktur vasikuler dan
alveolus primitif dibentuk. Antara 24 minggu dan usia aterm, lebih banyak alveoli
dibentuk. Sel alveolar khusus, sel tipe I, dan II, menyekresikan surfaktan untuk
melapisi bagian dalam alveolus. Pada usia 32 minggu, sudah ada surfaktan yang
cukup di dalam alveoli yang sudah berkembang untuk memberikan kemungkinan
bertahan hidup yang baik pada bayi.

Surfaktan paru. Deteksi adanya surfaktan paru didalam cairan amnion telah
digunakan untuk menentukan derajat maturitas paru fetus, atau kemampuan paru
untuk berfungsi setelah lahir. Lesitin merupakan surfaktan alveolar yang paling
dibutuhkan untuk ekspansi paru saat lahir. L dapat dideteksi sekitar usia kehamilan
21 minggu dan meningkatkan jumlahnya setelah 24 minggu. Fosfolipid paru lainnya,
sfingomielin (S), jumlahnya tetap.

Kondisi tertentu pada ibu menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta,


seperti hipertensi ibu, disfungsi plasenta, infeksi dan penggunaan kortikosteroid
untuk mempercepat pematangan paru.proses ini tampaknya disebabkan oleh hipoksi

9
fetus yang terjadi, yang membuat fetus stres dan meningkatkan kadar kotikosteroid di
darah yang mempercepat perkembangan alveolar dan surfaktan.

Pergerakan respirasi fetus sudah terlihat dengan USG sejak usia 11 minggu.
Pergerakan respirasi ini mungkin membantu perkembangan otot dinding dada dan
mengaur volume cairan paru. Paru fetus menghasilkan cairan yang mengekspansi
rongga udara di paru. Cairan akan masuk ke cairan amnion atau di telan oleh fetus.

Sebelum lahir, sekresi cairan paru menurun. Proses persalinan normal akan
mengeluarkan sepertiga cairan tersebut. Bayi yang lahir dengan operasi cesar tidak
mendapatkan keuntungan dari proses ini, karena itu mereka mungkin mengalami
lebih banyak kesulitan bernafas saat lahir.

2.4 Sistem sirkulasi fetus

Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi pada


manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah mulai pada minggu ketiga dan
menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu. Pada akhir tingkat
metabolisme pada fetus relatif rendah, namun bayi memiliki kabutuhan yang besar
untuk tumbuh dan berkembang. Mulai dari minggu ke-9 fetus aka n menyintesis
glikogen untuk disimpan di hepar. Antara minggu ke-26 dan 30 fetus mulai
menyimpan cadangan lemak coklat untuk mempersiapkan diri terhadap tekanan
dingin ekstrauterus. Regulasi suhu di neonatus dan oksigenasi yang adekuat.

Sistem gastrointestinal matang pada usia 36 minggu. Enzim-enzim


pencernaan (kecuali enzin pankreas, amilase, dan lipase) diproduksi dalam jumlah
yang cukup untuk membantu pencernaan. Neonatus tidak bisa mencerna serat dan
lemak secara baik. Saliva yang diproduksi masih sangat sedikit.

2.5 Sistem hematopoiesis

Hematopoiesis, pembentukan darah, terjadi di yolk sach, dimulai pada minggu


ketiga. Sel punca hematopoiesis berada di hepar pada minggu ke lima dan

10
hematopoiesis mulai pada minggu ke enam, perkembangan ini disebeabkan oleh
ukuran hepar yang relatif besar antara minggu ke tujuh dan sembilan. Sel punca juga
ada di sumsum tulang fetus, limpa, timus, dan nodus limfa pada minggu ke delapan
dan sebelas.

Faktor antigenik yang menentukan golongan darah ditemukan di ertilosit


segera setelah minggu keenam. Karena itu, wanita dengan Rh negatif mengalami
risiko isoimuniksasi pada kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 6 minggu
setelah fertilisasi.

2.6 Sistem hepatic


Hepar dan traktus biliaris berkembang dari foregut pada minggu keempat.
Hematopoiesis dimulai pada minggu keenam dan membutuhkan hepar berukuran
besar. Hepar embrio berukuran besar, hampir memenuhi seluruh rongga abdomen.
Empedu, berisi meconium, mulai terbentuk pada minggu ke duabelas.
Glikogen disimpan di hepar mulai minggu ke-9 dan 10. Saat aterm, cadangan
glikogen dua kali lebih banyak dan dewasa. Glikogen merupakan sumber energy
utama fetus dan untuk neonates yang stress karena hipoksia intrauterus, kehilangan
supali glukosa ibu, bernapas dan stress dingin. Zat besi juga disimpan di hepar. Jika
konsumsi ibu cukup, fetus dapat menyimpan zat besi yang cukup sampai 5 bulan
setelah lahir.
Selama kehidupan fetus, hepar tidak mengonjugasikan bilirubin karena
bilirubin tidk terkonjugasi dibersihkan oleh plasenta. Karena itu enzim glukonil
transferase yang diperlukan untuk konjgasi ada di hepar fetus dalam setelah lahir.
Keadaan ini membuat neonates, terutama bayi preterm, mempunyai predisosisi untuk
mengalami hiperbilirubine.
2.7 System gastrointestinal
Pada minggu keempat, bentuk embrio yang lurus berubah menjad seperti
huruf C karena kedua ujung menekuk kea rah ventral. Suatu bagian dari yolk sac
masuk ke dalam badan dari kepala sampai ekor sebagai usus primitive (system
pencernaan).

11
Foregut (usus depan) akan mmbentuk faring, bagian bawah saluran respirasi,
esophagus, lambung, setengah pertama duodenum, hepar, pancreas, dan kandung
empedu. Struktur ini akan brubah selama minggu kelima dan keenam. Malformasi
dapat terjadi pada area ini adalah atresia esophagus, stenosis pylorus hipertrofik,
stenosis atau atresia duodenum, dan atresia bilier.
Midgut( usus tengah) menjadi setengah distal duodenum, jejunum, dan ileum,
sekum dan apendiks, serta setengah proksimal usus besar. Untaian midgut akan
menjorok ke tali pusat antara minggu ke 5 sampai 10.
Hindgut (usus belakang) tumbuh menjadi setengah distal usus besar, rectum
dan sebagian kanalis analis, kandung kemih dan uretra, kelainan anorektal adalah
kelainan paling umum system pencernaan.
Fetus akan menelan cairan amnion mulai bulan ke lima. Pengosongan
lambung dan peristaltic usus terjadi. Nutrisi fetus dan eliminasi adalah fungsi
plasenta. Begitu fetus mendekati aterm, produk sisa fetus akan terakumulasi di
meconium sebagai meconium yang berwarna hijau tua sampai hitam. Biasanya
meconium akan keluar dari rectum 24 jam setelah lahir. Kadang, karena sungsang
atau hipoksia, meconium masuk intrauterus ke dalam cairan amnion. Kegagalan
mengeluarkan meconium setelah lahir mungkin mengindikaikan atresi di suatu
tempat di saluran pencernaan, anus imperforate, atau ileus meconium, dimana
meconium yang padat menyumbat jalan.
Tingkat metabolisme pada fetus relative rendah, namun bayi memiliki
kebutuhan yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Mulai dari minggu ke 9 fetus
akan menyintesis glikogen untuk disimpan di hpar. Antara minggu ke 26 dan 30
fetus mulai menyimpan cadangan lemak coklat untuk mempersiapkan dirii terhadap
tekanan dingin ekstrauterus.
System gastrointestinal matang pada usia 36 minggu. Enzim enzim
pencernaan ( kecuali pancreas, amylase dan lipase) diproduksi dalam jumlah yang
cukup untuk mmbantu pencernaan. Neonates tidak bias mencerna serat dan lemak
secara baik. Saliva yang dproduksi masih sangat sedikit.

12
2.8 Sistem ginjal
Ginjal terbentuk pada minggu ke 5 dan mulai berfungsi 4 minggu kemudian.
Urine diseksresikan ke cairan amnion dan membentuk sebagian besar dari volume
cairan amnion. Oligohidramnion merupakan indiksi disfungsi ginjal.
Saat aterm, fetus mempunyai ginjal yang sudah berkembang sempurna.
Sebagian besar neonates buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir. Karena
hilangnya cairan amnion yang ditelan dan metabolism nurisi yang diberikan plasenta,
buang air kecil pada hari hari pertama masih sedikit sampai pemasukan cairan
bertambah.
2.9 Sistem neurologi

Sistem saraf berasal dari ektoderm pada minggu ketiga setelah fertilisasi. Tuba
neuralis yang terbuka terbentuk pada minggu keempat. Awalnya tuba neuralis
menutup pada tempat yang nantinya menjadi sambungan antara otak dan medula
spinalis. Pada minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda akan menyebabkan
fleksur di tuba neuralis, membagi tiga area otak :

1) Otak depan (forebrain) berkembang memjadi mata (nervus kranial II) dan
hemisfer serebri. Sistem olfaktorius (nervus kranial I) dan thalamus juga
berkembang dari otak depan.

2) Otak tengah (midbrain) nervus kranial III dan IV (okulomotor dan troklear)

3) Otak belakang (bindbrain) membentuk medulla, pons, serebrum, dan sisa dari
nervus kranialis.

Medula spinalis berkembang dari ujung panjang tuba neuralis. Struktur ektoderm
lainnya, krista neuralis, berkembang menjadi sistem saraf tepi. Pada minggu
kedelapan, seraf saraf akan berjalan seoanjang tubuh. Pada minggu ke 11 dan 12,
fetus akan membuat pergerakan respirasi, menggerakan seluruh ekstremitas, dan
mengubah posisi. Fetus dapat menghisap jempol, berenang di cairan amnion, salto,
dan kadang pergerakan fetus membuat simpul di tali pusat. Kadang antara minggu ke
16 dan 20, ketika pergerakan cukup kuat untuk dirasakan ibu sebagai “bayi yang

13
bergerak”, percepatan telah terjadi. Sensasi adanya pergerakan dirasakan lebih cepat
pada multipara dibanding primipara. Ibu juga menjadi sadar dengan siklus tidur dan
bangun fetus.

Indra sensorik. Pergerakan fetus yang bertujuan dapat terlihat sebagai respon
sentuhan di abdomen ibu. Karena fetus dapat merasa, fetus memerlukan anastesi
ketika prosedur invasif intracuterus dilakukan.

 Fetus merespon suara pada minggu ke 24. Fetus dapat ditenangkan dengan
suara ibu. Stimulasi akustik dapt digunakan untuk menciptakan respons pada
denyut janting bayi. Fetus akan menjadi terbiasa dengan bunyi yang didengar
berulang kali.

 Pada bulan ke 5 fetus daoat membedakan rasa. Jiak di dalam cairan omnion
ditambahkan pemanis maka fetus akan menelan lebih cepat. Fetus juga
bereaksi terhadap perubahan suhu.

 Pada bulan ke 7 fetus dapat melihat. Mata sudah mempunyai sel batang dab
kerucut di retina. Jika perut ibu disinari dengan cahaya terang pada kehamilan
lanjut, ferus akan segera bergerak.

2.10 Sistem endokrin

Kelenjar tiroid berkembang bersama struktur di kepala dan leher pada minggu ke 3
dan ke 4. Sekresi tiroksin dimulai pada minggu ke 8. Tiroksin ibu tidak daoat
menembus plasenta; karena itu fetus tidak bisa memproduksi hormon tiroid akan lahir
dengan hipotiroidisme kongenital.

Pankreas dibentuk dari foregur pada minggu ke 5 sampai 8. Pulau-pulau


Langerhans berkembang selam minggu ke 12. Insulin diproduksi pada minggu ke 20.
Pada bayi dan ibu dengan diabetes tidak terkontrol, hiperglikemia ibu dapat emmbuat
hiperglikemia fetus, sehingga terjadi hiperinsulinemia dan hiperplasia pulau
Langerhans. Hal ini akan memyebabkan fetus makrosom (berukuran besar) dan dapat

14
memghambat maturasi paru, sehingga neonatus beresiko gagal nafas dan
hipoglikemia ketika sumber glukosa ibu hilang saat lahir.

2.11 Sistem reproduksi

Diferensiasi seks mulai pada embrio di minggu ke 7. Genitalia eksterna pria dan
wanita tidka dapat dibedakan samapi minggu ke 9. Karakteristik yang membedakan
muncul sekitar minggu ke 9, dan berkembang sampai minggu ke 12.

Ketika ada kromosom Y maka akan terbentuk testis. Pada akhir periode
embrionik, testosteron akan diproduksi dan menyebabkan oembentukan genitalia
pria. Pada minggu ke 28 testis mulai turun ke skrotum.

Pada watnita dengan dua kromosom X, terbentuk ovarium dan genitalia eksterna
wanita. Pada minggu ke 16, akan terjadi oogenesis. Saat lahir, ovarium akan
mengandung suplai ovum untuk seumur hidup. Sebagian besar hormon wanita tidak
diproduksi sampai pubertas. Namun, endometrium fetus akan merespon hormon ibu,
dan perdarahan withdrawal atau sekret vagina (pseudomentruasi) dapat muncul
karena hilangnya hormon tersebut. Kadar estrogen ibu yang tinggu juga emnstimulasi
pembesaran payudara dan sekresi cairan (witch milk) pada neonatus pria maupun
wanita.

2.12 Sistem muskuloskeletal

Tulang dan otot akan teebentuk dari mesoderm pada minggu ke 4 perkembangan
embrio. Pada saat itu, otot janting sudah berdenyut. Mesoderm di dekat tuba neuralis
akan membentuk iga dan kolimna vertebra.

Tulang pipih tengkorak berkembang pada periode embrionik dan osifikasi


berlanjut selama mas kanak-kanak.

Tulang bahu, lengan, panggul dna tungkai muncul pada minggu ke 6 sebagai
rangka yang bersambung tanpa sendi. Pada awal minggu ke 7, kontraksi otot akan
terjadi secara spontan.

15
2.13 Sistem integumen

Epidermis mulai sebagai selapis sel yang berasal dari eksoderm pada minggu ke 4,
pada minggu ke 7 dua lapis sel akan terbentuk. Sel dilapisan superfisial akan terlepas
akan bergabung dengans ekresi kelenjar sebaseous untuk membentuk verniks kaseosa
berwarna putih seperti keju.

Lapisan basal dari episdermis adalah lapisan germinal yang dapat emngganti sel
yang hilang. Sampai minggu ke 17, kulit tipis dan berkeriput, dengan pembuluh darah
dibawahnya terlihat.

Rambut yang sangat halus, disebut lanugo, muncul pertama oada minggu ke 12
dialis dan diatas bibir. Pada minggu ke 20 rambut tersebut akan menutupi swluruh
tubuh. Pada minggu ke 28 rambut dikulit kepala lebih panjang dari lanugo, yang
kemudian menipis dan menghilang menjelang lahir.

Kuku tangan dan kaki tumbuh dari epidermis yang menebal di ujung-ujung jari
mulai minggu ke 10. Kuku tangan biasanya mencapai ujung jari pada minggu ke 28
dan kuku kki mencapai ujung jari pada minggu ke 36.

2.14 Sistem imunologi

Selama trimestee ke 3, terdapat albumin dan globulin di fetus. Satu-satunya


imonoglobulin yang dapat melewati plasenta, IgG, akan memberikan imunitas pasif
yang dapat untuk toksin bakteri tertentu. Fetus menghasilkan IgM pada khir trimester
pertama. Imunoglobulin ini diproduksi sebagai respon terhadap antigen golongan
darah, organisme gram negatif di usus, dan beberapa virus. Imunoglobulin IgA tidak
diproduksi fetus namun kolostrum, prekursor dari ASI akan mengandung IgA dalam
jumlah besar dan dapat memberiakn imunitas pasif kepada bayi yang mendapatkan
ASI.

Neonatus normal dapat melawan infeksi, namun tidak seefektif anak yang lebih
tua. Bayi prematur memiliki risiko infeksi uang lebih besar.

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

17

Anda mungkin juga menyukai