Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini

dalam bentuk dan isi yang sangat sederhana.

Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, dimana

beliau adalah sosok yang sangat dimuliakan dan dirindukan oleh seluruh umatnya,

kami sampaikan terima kasih kepada dosen dan rekan-rekan yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya.

Banjarbaru, Oktober 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

1. sistem integumen (kulit).

2. perubahan ibu hamil pada sistem integumen (kulit).

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proses pembentukan janin atau bayi pada manusia diawali dengan proses

senggama (koitus) antara pria dan wanita.

Menurut Wikipedia; pada waktu berhubungan seksual seorang pria dapat

mengeluarkan 300-400 juta sel sperma. Namun dari sekian banyak sel sperma, hanya

satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi akan

menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah beberapa jam, zigot akan

mengalami beberapa fase berikut ini.

• Fase morulla. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis berturut-turut sehingga

menjadi 2-4-8-16 dan akhirnya 32 buah sel.

• Fase blastulla. Pada fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan

rongga tubuh dan jaringannya.

• Fase gastrulla. Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu

ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Selanjutnya, zigot membentuk embrio yang diselubungi oleh kantung kuning telur

(bagian ini tidak berkembang pada janin manusia), amnion, alantonis, dan korion.

Setelah semua membran dan plasenta terbentuk, maka embrio bisa disebut sebagai

janin atau fetus. Janin memperoleh makanan dan oksigen dari darah induk (ibunya)

dan memberikan zat-zat sisa metabolisme ke dalam darah ibu untuk dibuang.
Pada bulan pertama perkembangan embrio manusia ditandai dengan alat-alat

tubuh yang cukup penting telah mulai terbentuk dan sudah mulai berfungsi walaupun

belum sempurna. Kaki dan tangan belum terbentuk pada bulan pertama usia

kehamilan. Demikian pula otak janin masih berupa gumpalan darah. Panjang embrio

pada usia kandungan satu bulan sekitar 2.5 sampai 6 mm.

Berikutnya, pada bulan kedua usia kehamilan embrio telah terbentuk kaki dan

tangan, alat-alat kelamin bagian dalam, rangka yang masih berupa tulang rawan,

alat-alat bagian muka dan beberapa alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia

kandungan dua bulan adalah antara 25 sampai 40 mm.

Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap

telah terbentuk, termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70

sampai 100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu

pada bulan keempat kehamilan seorang wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit,

rambut, kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin sudah terasa oleh ibunya.

Panjang janin saat itu sekitar 145 mm.

Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita, janin hanya mengalami

pertumbuhan ke arah membesar dan memanjang hingga menjelang kelahirannya.

Secara normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari. Pada

waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah dari

plasenta terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.


1.2 RUMUSAN MASALAH

jelaskan pengertian fetus dan embriogenesis ?

- Bagaimana tumbuh kembang fetus (janin) ?

- Bagaimana perkembangan embriogenesis ?

1.3 TUUAN PEMBELAJARAN

- Untuk mengetahui apa pengertian dari fetus dan embriogenesis

- Untuk mengetahui bagaimana tumbuh kembang fetus (janin)

- Untuk mengetahui bagaimana perkembangan embriogenesis

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 FETUS DAN EMBRIOGENESIS

A. FETUS

Dalam bahasa Latin,fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda,
mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu
kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga
kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi
tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12
sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Kehamilan terhitung
dari hari pertama haid terakhir.

Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada
USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi
urin.

B. EMBRIOGENESIS

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses

ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau

fertilisasi.

Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada

embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer,

yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat. Blastomer akan melanjutkan

pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi, sel-sel dari kutub
animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut sebagai

proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan jaringan

tubuh dewasa.

Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat

pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini memiliki

struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan

tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

- Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan

merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub

animal.

- Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus

dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.

- Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan

komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm,

dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal.

Embrio memiliki tahapan pertumbuhan yang sangat kompleks dan terdiri 5 periode,

yaitu :

1. Periode persiapan

2. Periode pembuahan

3. Periode pertumbuhan awal

4. Periode antara

5. Periode pertumbuahan akhir


2.2 TUMBUH KEMBANG FETUS (JANIN)

1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2

Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang.

Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic

scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan

yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi

pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil

menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.

2. Perkembangan janin Bulan Ke 3

Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas

dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada

tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan

distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan

kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak, paru-

paru, hati, ginjal, usus.

3. Tumbuh kembang fetus Pada Bulan Ke 4

Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya.

Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami

pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih
kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung

berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.

4. perkembangan bulan ke 5-6

Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar

sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah

terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga

minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya

akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti

gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.

5. Perkembangan bulan ke 7-8

Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan

bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini

sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin

mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk

yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.

6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir

Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya

berkerut, pada tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada

umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum

kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas
panggul”, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai

kelahiran dimulai.

2.3 PERKEMBANGAN EMBRIOGENESIS

1. Trimester pertama

Seluruh periode zigot dan embrionik serta dua minggu periode janin (dari total 10

minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama kehamilan

dihitung dari masa menstruasi terakhir, yang merupakan trimester pertama.

a.Minggu Pertama-Kedua

Kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada masa dua

minggu ini merupakan terjadinya fase-fase menstruasi. Kelanjutan fase proliferatif

pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasi yaitu sekitar 14 hari (dua minggu)

setelah menstruasi terakhir.

b.Minggu Ketiga-Keempat

Periode minggu pertama-kedua ini berawal dari fertilisasi sampai terjadinya

implantasi dengan terbentuknya lempeng embrionik. Periode ini mencakup

pembelahan zigot, implantasi dan embrio bilaminar.

Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses fusi

pronukleus pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma. Proses fusi

ini menghasilkan sebuah sel tunggal yang disebut zigot. Segera setelah fertilisasi,
zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel mitosis yang disebut

pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan, massa sel yang membelah

disebut morula. Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan masuk ke dalam sel,

morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang tertahan pada lapisan uterus. Saat

proses implantasi berakhir pada hari ke-10 atau ke-11 setelah fertilisasi, periode

embrionik telah dimulai.

Pada saat implantasi, embrio dikenal dengan sebutan embrio bilaminar karena

lingkaran embrio terbentuk dari lingkaran massa bagian dalam, yang terdiri atas dua

lapisan sel, yakni epiblas, lapisan tebal sel-sel silindris yang membentuk dasar rongga

amnion dan pada akhirnya akan menjadi endodermis, mesodermis dan ektodermis

embrionik dan hipoblas, selapis tipis sel-sel kubus kecil yang tersusun atas

endodermis utama kantung kuning telur.

c. Minggu Kelima

Awal minggu ke tiga pascafertilisasi menandai dimulainya morfogenesis, yakni

perkembangan bentuk tubuh. Perkembangan ini diakhiri melalui gastrulasi, suatu

proses yang memungkinkan lempeng bilaminar embrionik diubah menjadi lempeng

trilaminar embrionik. Menjelang akhir minggu ketiga, perkembangan somit dimulai,

yang pada puncaknya dimulai yang pada puncaknya akan menghasilkan 42 hingga

44 pasang somit.

Selama mingg ke tiga, pembuluh saraf (cikal) bakal otak dan medulla spinalis),

notochord (permulaan vertebra), rongga koleomik (cikal bakal rongga tubuh), sel

darah primitive dan system kardiovaskuler primitive mulai terbentuk.


d. Minggu Keenam

Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke empat pascafertilisasi (enam minggu

berdasarkan masa menstruasi terakhir). Selama minggu keempat terjadi

perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng embrionik longitudinal

dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan kepala dan lapisan ekor yang

mengubah embrio dari bentuk yang lurus menjadi bentuk yang memiliki lekuk.

Lapisan transversal meliputi lapisan transversal kiri dan kanan yang melipat kea rah

garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi bentuk silindris. Pada

akhir minggu ke empat, embrio diperkirakan memiliki gambaran seperti kadal dan

mempunyai bakal telinga (lubang otis), lengan (bakal lengan), tungkai (bakal tungkai),

dan struktur leher dan wajah (empat lekuk brakial pertama).

e. Minggu Ketujuh

Selama minggu ke lima pascafertilisasi, perkembangan pesat otak menghasilkan

perkembangan kepala yang membesar dan membuatnya menjadi bagian yang lebih

besar daripada anggota tubuh lainnya. Perkembangan berlangsung dari kepala

hingga bokong, dan tungkai berkembang hamper satu minggu kemudian setelah

lengan. Mata mulai berkembang berupa bakal lensa (mulai tampak pada minggu ke

empat), cangkirr optic dan pigmen retina.

f. Minggu Kedelapan

Hidung, mulut dan palatum mulai terbentuk selama minggu ke enam

pascafertilisasi (8 minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir) dan mata mulai

terlihat. Lengan dan tungkai mengalami banyak perkembangan dan sinar-sinar digital
(jari-jari primordial) mulai berkembang pada lempeng tangan. Bentuk kepala lebih

besar daripada batang tubuh.

g. Minggu Kesembilan

Minggu ke tujuh pascafertilisasi menandai perkembangan tungkai lebih lanjut

dengan digital rays (jari kaki primordial) berkembang pada lempeng kaki. Kelopak

mata terbentuk dan dapat terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah terbentuk dan

mulai tampak meski belum sepenuhnya berkembang atau naik ke posisi seharusnya.

Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang tali pusat yang memiliki ruang

untuk usus tersebut.

h. Minggu Kesepuluh

Pada akhir minggu ke-8 pascafertilisasi (10 minggu berdasarkan masa menstruasi

terakhir), embrio telah memiliki gambaran manusia meskipun ukuran kepalanya yang

besar masih belum proporsional mencapai dan hamper separuh ukuran total.

Tungkai, terutama tungkai bagian atas, telah mengalami diferensiasi (contoh,

pergelangan tangan, siku, lutut) dan peningkatan panjang. Osifikasi tulang dimulai

dan area leher mulai terbentuk. Perkembangan urogenital telah terjadi, tetapi

diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat menentukan jenis kelamin.

Akhir minggu ke-8 pascafertilisasi juga menandai akhir periode embrionik. Semua

struktur eksternal dan internal yang penting sudah terbentuk dan mengalami

perkembangan dan detil lebih lanjut, termasuk penggantian kartilago oleh sel-sel

tulang. Periode embrionik adalah masa kritis yang memungkinkan teratogen apapun

(seperti obat-obatan, sinar-X, virus) dapat menyebabkan kematian atan malformasi


congenital.

i.Minggu Ke Sebelas-Dua belas

Trimester pertama kehamilan juga mencakup dua minggu pertama periode janin.

Pada akhir minggu ke-10 pascafertilisasi, atau minggu ke-12 bila dihitung sejak masa

menstruasi terakhir, seluruh usus telah masuk ke dalam abdomen dan keluar dari tali

pusat, genitalia eksterna telah memiliki karakteristik laki-laki atau perempuan (meski

karakteristik ini belum terbentuk sempurna), anus telah terbentuk, raut wajah janin

sudah benar-benar tampak seperti manusia. Janin, yang kini memiliki berat kurang

lebih 0,5 hingga 1 ons, mulai dapat menelan, melakukan gerak pernapasan,

berkemih, menggerakan bagian tungkai tertentu, dapat mengedipkan mata dan

mengerutkan wajah. Mulut membuka dan menutup. Ukuran kepala sekitar sepertiga

panjang, yang kurang lebih 56 hingga 61 milimeter.

2. Trimester Kedua

Trimester kedua yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-13 hingga

minggu ke-27 mengacu pada LMP. Usia kehamilan ini, ekuivalen dengan minggu ke-

26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Trimester ke tiga, berlangsung 13 minggu,

mencakup minggu ke-28 hingga ke-40 mengacu pada LMP. Usia ini ekuivalen

dengan minggu ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Usia yang dimaksud pada

diskusi berikut adalah usia kehamilan mengacu pada LMP.

a.Minggu ke-13 hingga ke-16 (Bulan keempat)

Kelopak mata mengalami fusi dan kepala berkembang lambat, sementara telinga
bergerak ke posisi yang lebih tinggi pada kepala dan dagu tampak lebih jelas dengan

terbentuknya mandibula. Perkembangan tubuh semakin cepat sementara

perkembangan tungkai sekali lagi lebih lambat daripada lengan, dan arah

perkembangan dari sefalik ke kaudal berlanjut. Kedua lengan telah mencapai panjang

sesungguhnya. Kuku jari-jari tangan mulai berkembang, tetapi kuku jari-jari kaki

belum. Respons reflex dan kegiatan muscular mulai terjadi, meski ibu belum dapat

merasakan pergerakan akren auterus terlalu tebal dan aktifitas bayi masih sangat

halus. Perbedaan jenis kelamin mulai jelas terlihat pada minggu ke-14 (dua belas

minggu setelah fetilisasi). Pada minggu ke-16 terjadi kemajuan pesat pada

perkembangan tulang. Pusat-pusat osifikasi tulang terlihat jelas sehingga dapat dilihat

dengan menggunakan roentgenografi. Panjang kepala-bokong kurang lebih 11,5 cm

dan berat janin antara 3,5 hingga 4 ons pada akhir minggu ke-16.

b.Minggu ke-17 hingga ke-20 (Bulan kelima)

Perkembangan tubuh yang pesat tetap berlanjut. Kaki telah mencapai panjang total

dan kuku pada jari-jari kaki mulai tumbuh. Kelopak mata masih menyatu. Janin

bergerak lebih bebas di dalam uterus tanpa rasa terkurung sehingga perkembangan

lebih lanjut akan terjadi. Pergerakan janin yang lebih kuat dan dinding uterus yang

lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada ibu, yang terjadi pada minggu

ke-18. Ketika janin cegukan, ibu akan merasakannya sebagai serangkaian sentakan

ringan. Pada akhir bulan, verniks caseosa mulai menutupi seluruh tubuh. Verniks

kaseosa adalah campuran sebum (sekresi dari kelenjar sebasea) dan sel epitel

permukaan yang tebal, suatu substansi seperti keju yang melindugi kulit janin yang
rapuh. Detak jantung dapat didengar dengan menggunakan fetoskop pada akhir

bulan. Pada akhir minggu ke-20, panjang rata-rata kepala-bokong adalah 16,5 cm

dengan berat badan kurang lebih hamper 500 gram.

c.Minggu ke-21 hingga ke-24 (Bulan keenam)

Pertumbuhan rambut terlihat lebih jelas pada bulan ke enam. Seluruh tubuh janin

dilapisi lanugo, yakni rambut halus yang menurun. Alis, bulu mata dan rambut kepala

mulai muncul. Ukuran kepala masih lebih besar disbanding anggota tubuh lain. Kulit

berkerut, bening dan kemerahan, yang memberi penampilan tua pada janin, yang

juga kurus dan dan tidak berlemak karena kurang lemak subkutaneus. Baik darah

kapiler dan mioglobin merah pada otot dapat terlihat melalui kulit. Bakal gigi

permanen telah muncul. Janin masih memiliki ruangan di dalam uterus untuk

berjungkir balik dan dapat melakukan gerakan seperti menangis dan mengisap.

Tangan mulai membentuk kepalan dan pegangan. Lemak coklat yang merupakan

sumber energy, produksi panas, dan pengaturan panas pada bayi yang baru lahir

juga mulai terbentuk. Pada akhir bulan, panjang rata-rata kepala hingga ke bokong

kurang lebih dari 20,3 m dan memiliki berat kurang lebih 1,25 pon.

3. Trimester Ketiga

a. Minggu ke-25 hingga ke-28 (Bulan ketujuh)

Meski lemak mulai sedikit disimpan dan kontur mulai membulat, janin masih

terlihat kurus dan Nampak masih tampak tua dan berkerut selama bulan ini.

Penambahan berat badan yang berarti membuat tubuh menjadi lebih proporsional

pada akhir bulan. Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu.
Rambut kepala semakin panjang, gerakan mengisap menjadi lebih kuat, mata mulai

menutup dan membuka, dan kuku-kuku pada jari mulai terlihat. Panjang rata-rata

kepala-bokong kurang lebih 23 cm dengan berat sekitar 2,25 pon (1000 gram) pada

akhir minggu ke-28.

b. Minggu ke-29 hingga ke-32 (Bulan kedelapan)

Simpanan lemak subkutan mulai memperhalus kerutan, tetapi kerutan janin masih

belum hilang sepenuhnya. Tubuh janin juga sudah terisi lemak dan tidak tampak

terlalu kurus. Verniks kaseosa yang tebal menutupi seluruh tubuh janin. Rambut

kepala terus bertumbuh dan lanugo banyak sekali, kecuali pada area wajah. Kuku jari

sudah mencapai ujungnya, kuku kaki sudah mulai tumbuh, tetapi belum mencapai

ujungnya. Janin telah memiliki kendali terhadap gerak pernapasan yang berirama dan

temperature tubuh. Mata telah terbuka dan reflex cahaya terhadap pupil muncul

pada akhir bulan. Ukuran panjang rata-rata kepala-bokong adalah 28 cm dan berat

badan kurang lebih 3,75 pon.

c. Minggu ke-33 hingga ke-36

Pada akhir bulan ini, kulit menjadi halus tanpa kerutan karena lemak subkutan

menebal dari cadangan tambahan. Tubuh menjadi lebih bulat sementara lengan dan

tungkai tampak montok. Rambut memanjang, kuku pada jari kaki telah mencapai

ujungnya, dan testis sebelah kiri biasanya telah turun ke skrotum. Ukuran panjang

rata-rata kepala-bokong adalah 31,7 cm lebih sedikit dan berat badan kurang lebih

5,5 pon (2500gram) selama minggu ke-36.


d. Minggu ke 37 hingga ke-40 (Bulan kesepuluh)

Bulan ke-10 merupakan waktu untuk sentuhan akhir yang penting. Pertumbuhan

dan perkembangan utuh telah dicapai. Janin kini bulat sempurna dengan dada dan

kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis kelamin. Kedua testis telah masuk ke

dalam skrotum pada akhir bulan ini. Lanugo telah menghilang pada hamper seluruh

tubuh. Kuku-kuku mulai mengeras melebihi kedua ujung jari tangan dan jari kaki.

Warna kulit bervariasi mulai dari putih hingga merah muda kebiruan tanpa

menghiraukan ras karena melanin yang bertanggung jawab member warna pada kulit

hanya dihasilkan setelah terkena cahaya. Ukuran panjang rata-rata kepla-bokong kini

adalah 36 cm. Berat badan tergantung pada sejumlah variable, tetapi rata-rata adalah

7,5 pon.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tumbuh kembang fetus dan perkembangan embriogenesis dapat dihitung dari

fertilisasi atau karna fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang-kurangnya

dari saat ovulasi. Disetiap akhir bulan janin berkembang dan memiliki proses yang

berbeda-beda, dalam rahim seorang ibu hamil terdapat pula air ketuban yang

memiliki fungsi yang amat penting, yaitu melindungi janin terhadap trauma dari luar,

melindungi suhu tubuh janin dan sebagainya.


Oleh sebab itu pertumbuhan fetus dan perkembangan embriogenesis harus

diperhatikan semenjak seorang dinyatakan hamil. Agar dapat mendapakan perhatian

lebih untuk janin.

3.2 SARAN

Kami mengharapkan kepada pembaca agar memberikan saran terhadap penyusunan

makalahini, Karna kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

dan untuk ,menyempurnakan kami mohon saran dan kritiknya.

DAFTAR PUSTAKA

http://dianhusadaekap.blogspot.com/p/proses-pertumbuhan-embriogenesis_06.html

Yatim, Wildan Dr. Reproduksi dan Embryologi untuk mahasiswa Biologi dan

Kedokteran. 1994. TARSITO: Bandung

http://biore-mayaamalia.blogspot.com/p/proses-pertumbuhan-embriogenesis.html

Varney, Helen dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 2007.EGC: Jakarta

http://fadhilah-aisyahqpringsewu.blogspot.com/2010/07/tumbuh-kembang-fetus.html

http://ridwanaz.com/umum/biologi/proses-perkembangan-kehamilan-manusia-dari-

janin-sampai-lahir

http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/11/tumbuh-kembang-

fetus.html

Anda mungkin juga menyukai