Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH BASELINE DATA

DI WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :

Amalia Rahmah P07124118164


Aulia Rahmah P07124118173
Dina Malinda P07124118181
Elrana Salsabilla P07124118185
Fitriah P07124118197
Ita Kumala Sari P07124118205
Nur Raudhathul Jannah P07124118224
Salma Mariesa P07124118238
Wahdatul Misbah P07124118254

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM
DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas Mata Kuliah Baseline Data
Adapun Laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan pada kesempatan
ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi yang ingin memberi saran dan kritik
kepada saya sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini. Dengan ini kami
penyusun mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan dan Manfaat 2

BAB II PENGKAJIAN DATA DAERAH BINAAN 3


A. Gambaran Umum 3
B. Gambaran Pelayanan KIA, Remaja dan Lansia 5

BAB III PENUTUP 7


A. Kesimpulan 7
B. Saran 7

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pada era modern, terutama dalam bidang teknologi yang semakin cepat
berkembang. Sudah banyak sekali inovasi-inovasi teknologi yang telah
dikembangkan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Salah satu teknologi
yang cukup berkembang saat ini adalah komputer atau laptop dan internet.
Mungkin kita sering sekali menggunakan komputer atau laptop dan internet.
Membantu kita dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, kantor atau mungkin
untuk menulis buku. Biasanya seorang penulis ingin sekali hasil tulisannya
tersebut dapat dilihat oleh banyak orang, baik itu berupa artikel dan bahkan
dibuat menjadi sebuah buku. File-file ynag kita kerjakan atau hasil tulisan
tersebut dapat tersimpan dengan baik di dalam komputer atau laptop yang sering
kita gunakan tetapi jangan salah, disetiap kelebihan alat pasti akan ada
kekurangannya seperti file-file yang kita simpan di kompter atau laptop bisa saja
hilang terkena virus.
Baseline kesehatan adalah upaya untuk memetakan kesehatan manusia,
ilmu kesehatan, mengumpulkan data kesehatan dari target jumlah yang
ditentukan untuk tujuan medis. Tujuan baseline adalah mengembangkan platfrom
data kesehatan untuk lebih memahami perubahan atau transisi dari kesehatan
untuk masalah atau penyakit dan mengindentifikasi faktor risiko bisa terkena
masalah atau penyakit tersebut. Diharapkan dapat memungkinkan para tenanga
kesehatan untuk memprediksi timbulnya suatu masalah lebih awal dari yang
mungkin saat ini sudah terjadi. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengindentifikasi biomarker yang membuat orang tertentu lebih atau kurang
rentan terhadap masalah atau penyakit.
Google Docs merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh
google untuk kebutuhan aplikasi office, mulai dari pengolahan kata (word
pocessor), pengolahan lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentasion).

3
Google docs bukan hanya dapat menyimpan saja tetapi pengguna google docs
bisa digunakan untuk membuat, mengolah, menyimpan dan meng-edit dokumen
kembali seperti pada saat mengedit pada Microsoft office hanya saja secara oline.
Google docs membantu para tenaga kesehatan untuk melakukan analisis
masalah kesehatan dalam suatu masyarakat, maka perlu terlebih dahulu
memetakan berbagai masalah kesehatan yang ada. Langkah ini penting untuk
mendapatkan gambaran tentang situasi kesehatan masyarakat. Informasi dan data
untuk analisis situasi dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya data
sekunder, wawancara, survei, observasi dan lain-lain. Masih ada tradisi dalam
ilmu kesehatan masyarakat bahwa analisis situasi menggunakan ukuran-ukuran
kuantitatif yang jelas dan akurat. Namun demikian, untuk lebih memahami
situasi sosial dan kultural masyarakat yang terkait dengan derajat kesehatan
mereka, maka diperlukan data kualitatif, khususnya yang mencakup adat
kebiasaan masyarakat. Dengan demikian analisis situasi tidak semata – mata
bergantung pada data kuantitatif tetapi juga data kualitatif sehingga memberikan
gambaran yang lebih utuh dari suatu fakta atau fenomena sosial dalam
masyarakat.
Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan partisipasi aktif
masyarakat. Teknik–teknik dalam PRA digunakan karena warga masyarakat
sendirilah yang paling tahu tentang kondisi kesehatan mereka. Teknik PRA akan
membantu kita menjelaskan hubungan sebab-akibat dari masalah sosial yang ada.
Memahami hubungan sebab-akibat ini penting untuk analisis masalah yang
merupakan langkah selanjutnya dari analisis situasi.
Pengumpulan data melalui Aplikasi Google Form dengan mengumpulkan
jawaban responden dari beberapa masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah responden diwilayah Kalimantan Selatan mampu memahami google
docs?
2. Apakah responden di wilayah Kalimantan Selatan sudah mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai kategori?
3. Apa saja yang di ketahui atau digunnakan oleh responden tentang
pentingnya pelayanan KIA, remaja dan lansia?
4. Bagaimana hasil pendataan yang di dapat berupa data yang valid?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui bahwa responden di wilayah Kalimantan Selatan
memahami cara pengisian google docs.
2. Untuk mendapatkan informasi pelayanan kesehatan yang sudah didapatkan
oleh responden.
3. Untuk mendapatkan informasi dari responden apakah mengetahui tentang
pentingnya pelayanan KIA, pelayanan pada remaja dan pelayanan pada
lansia.
4. Untuk mengatahui responden apakah mengisi data dengan sesuai tatacara
yang semestinya atau sesuai dengan prosedur.
5. Untuk sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan peningkatan pengumpulan data dalam pelayanan
yang digunakan.

5
BAB II
PENGKAJIAN DATA DAERAH BINAAN

A. Gambaran umum
1. Data umum
a. Geografi
Pengambilan data ditujukan untuk masyarakat wilayah Kalimantan
Selatan.
1) Luas wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.377,53 km2.
2) Batas wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki batasan wilayah
a) Sebelah Selatan : Dibatasi Laut Jawa
b) Sebelah Timur : Dibatasi Selat Makasar
c) Sebelah Barat : Dibatasi Kalimantan Tengah
d) Sebelah Utara : Dibatasi Kalimantan Timur
3) Jenis Tanah : Tanah Liat
b. Data demografi
1) Jumlah responden
Jumlah responden yang mengisi kuisioner 46 orang
2) Jumlah kepala keluarga
Jumlah kepala keluarga yang mengisi kuisioner 20 orang
3) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

6
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin di Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
Jenis Kelamin Jumlah %

Laki – laki 20 43,5%

Perempuan 26 56,5%

Total 46 100%
Sumber : data sekunder
Berdasarkan tabel 2.1 diketahui jumlah penduduk yang
berjenis laki-laki yaitu 20 orang ( 43,5 %) dan jumlah penduduk
perempuan yaitu 26 orang ( 56,5 %).
4) Jumlah wanita usia subur (WUS)
Tabel 2.2 Jumlah wanita usia subur (WUS) di Wilayah Kalimantan
Selatan Tahun 2020
Kategori Jumlah %
Ada 42 91,3
Tidak 4 8,6
Total 46 100%
Sumber : data sekunder
Dari data diatas diketahui bahwa terdapat 42 (91,3%) jumlah
wanita usia subur dan 4 lainnya (8,6%) tidak dalam usia subur dari
total 46 responden yang menjawab kuisioner.
5) Jumlah pasangan usia subur (PUS)
Tabel 2.3 Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Wilayah Kalimantan
Selatan Tahun 2020
Kategori Jumlah %
Ada 41 89,1
Tidak 5 10,8
Total 46 100%
Sumber : data sekunder

7
Dari data diatas diketahui bahwa terdapat 41 (89,1%) jumlah
pasangan usia subur dan 5 lainnya (10,8%) tidak dalam usia subur
dari total 46 responden yang menjawab kuisioner.
6) Jumlah responden berdasarkan pendidikan
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan
Pendidikan di Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
Pendidikan Jumlah %
Tidak sekolah / Belum
0 0
Sekolah
TK 0 0
SD 2 4,3
SMP 5 10,9
SMA 15 32,6
Perguruan Tinggi 24 52,2
Total 46 100%
Sumber : data sekunder
Dari data diatas didapatkan pendidikan responden paling
banyak adalah Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 24 orang (52,2%).
7) Jumlah responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan
Pekerjaan di Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
Pekerjaan Jumlah %
Belum bekerja / Tidak
17 37
bekerja
Petani 0 0
PNS 10 21,7
Wirausaha 2 4,3
Wiraswasta 17 37
Pensiun 0 0
Total 46 100%
Sumber : data sekunder
Dari data diatas didapatkan mayoritas pekerjaan responden
adalah Belum bekerja atau tidak bekerja dan Wiraswasta seimbang
yaitu sekitar 17 ( 37 %).

8
8) Apakah responden mempunyai jaminan kesehatan
Tabel 2.6 Apakah responden mempunyai jaminan kesehatan di
Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
Kategori Jumlah %
Ya 20 43,4
Tidak 7 15,2
Tidak Menjawab 19 41,3
Total 27 100%
Sumber : data sekunder
Berdasarkan tabel 2.6 diketahui dari hasil kuisioner 46
responden, yang menjawab mempunyai jaminan Kesehatan sebanyak
27 responden (43,4%), sedangkan yang menjawab tidak mempunyai
jaminan kesehatan sebanyak 7 responden (15,2%), dan sebanyak 19
responden (41,3%) tidak menjawab pertanyaan.
9) Pelayanan kesehatan yang paling dekat
Tabel 2.7 Pelayanan kesehatan yang paling dekat di Wilayah
Kalimantan Selatan Tahun 2020
Kategori Jumlah %
Puskesmas 20 43,4
Praktik Swasta 4 8,6
Tidak Menjawab 22 47,8
Total 27 100%
Sumber : data sekunder
Berdasarkan tabel 2.7 diketahui dari hasil kuisioner 46
responden, didapatkan sebanyak 20 responden (43,4%) menjawab
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan yang paling dekat, sebanyak
4 responden (8,6%) menjawab Praktik Swasta dan sebanyak 22
responden (47,8%) memilih tidak menjawab pertanyaan ini.
10) Tempat berobat keluarga

9
Tabel 2.8 Tempat berobat keluarga di Wilayah Kalimantan Selatan
Tahun 2020
Kategori Jumlah %
Puskesmas 18 39,1
Praktik Swasta 6 13,1
Tidak Menjawab 22 47,8
Total 27 100%
Sumber : data sekunder
Dari data diatas didapatkan hasil bahwa sebanyak 18
responden (39,1%) memilih Puskesmas sebagai tempat berobat
keluarga, dan 6 responden (13,1%) memilih Praktik Swasta sebagai
tempat berobat, sedangkan 22 responden (47,8%) tidak menjawab
pertanyaan.
11) Sumber pendanaan kesehatan
Tabel 2.9 Sumber pendanaan Kesehatan di Wilayah Kalimantan
Selatan Tahun 2020
Kategori Jumlah %
BPJS 20 43,4
Umum 4 8,6
Tidak Menjawab 22 47,8
Total 27 100%
Sumber : data sekunder
Berdasarkan tabel 2.5 diketahui sebanyak 22 responden
(47,8%) tidak menjawab pertanyaan ini, sebanyak 20 responden
(43,4%) menjawab BPJS sebagai sumber pendaan kesehantan,
sedangkan 4 responden (8,6%) menjawab umum.

10
B. Gambaran Pelayanan KIA, Remaja dan Lansia

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


a. Jumlah Ibu Hamil
Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan jumlah
ibu hamil di Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
No. Trimester Frekuensi (jiwa) Persentase (%)

1 I 2 28,6

2 II 2 28,6

3 III 3 42,8

Total 7 100

Sumber : data sekunder


Berdasarkan tabel 2.10 diketahui dari 46 responden terdapat
total 7 ibu hamil, dimana sebanyak 2 ibu hamil trimester I (28,6%),
ibu hamil trimester II sebanyak 2 juga (28,6%), dan sebanyak 3 ibu
hamil trimester III (42,8%)
b. Usia ibu hamil
Tabel 2.11 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan
jumlah ibu hamil di Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2020
No. Usia Ibu Hamil Frekuensi (jiwa) Persentase (%)

1 <20 tahun 1 14,2

2 20.34tahun 5 74,1

3 >35 tahun 1 14,2

Total 7 100

Sumber : data sekunder

11
Dari data diatas dapat diketahui bahwa dari total 7 ibu hamil,
terdapat 1 ibu hamil yang berusia <20 tahun dan >35 tahun dan
sebanyak 5 ibu hamil berusia antara 20-34 tahun.
c. Usia Kehamilan Ibu
Tabel 2. 12 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan
jumlah usia kehamilan ibu hamil di Wilayah Kalimantan Selatan
Tahun 2020
No. Usia Kehamilan Frekuensi (jiwa) Persentase (%)

1. 1-3 bulan 2 28,6%

2 3-6 bulan 2 28,6%

3 6-9 bulan 3 42,8 %

Total 7 100%

Sumber : data sekunder


Berdasarkan tabel 2.12 diketahui dari 46 responden terdapat total 7 ibu
hamil, dimana sebanyak 2 ibu hamil tmemiliki usia kehamilan 1-3
bulan (28,6%), ibu hamil 3-6 bulan sebanyak 2 juga (28,6%), dan
sebanyak 3 ibu hamil 6- 9 bulan (42,8%).

d. Berapa Kali Ibu Memeriksakan Kehamilan

12
No. Frekuensi ibu Frekuensi (jiwa) Persentase (%)
memeriksa
kehamilan

1. >4 kali 4 68, 1 %

2. 4 kali 1 14,2 %

2. 2 kali 2 28,6%

Total 7 100%

Berdasarkan tabel 2.13 diketahui dari 46 responden terdapat total 7


ibu hamil, dimana sebanyak 2 ibu hamil melakukan kunjungan 2 kali
(28,6%), ibu hamil 4 kali memeriksakan kehamilannya ada 1 orang
(14,2%), dan sebanyak 4 ibu hamil melakukan >4 kali pemeriksaan
(68,1%)
e. Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT
No. Ibu hamil Frekuensi (jiwa) Presentase (%)
mendapatkan
imunisasi TT
1. Imunisasi TT 6 85,7%
2. Tidak Imunisasi TT 1 14,3%
Total 7 100%
Berdasarkan tabel 2.14 diketahui dari 46 responden terdapat total 7
ibu hamil, dimana ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT
sebanyak 6 ibu hamil (85,7%) dan tidak imunisasi TT sebanyak 1 ibu
hamil (14,3%).

f. Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Tambah Darah


No. Ibu hamil mengkonsumsi Frekuensi Presentase (%)
tablet Fe (jiwa)
1. Ya 7 100%
2. Tidak 0 0%

13
Total 7 100%
Berdasarkan tabel 2.15 diketahui dari 46 responden terdapat total 7
ibu hamil, dimana ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe sebanyak 7
ibu hamil (100%) dan tidak mengonsumsi tablet Fe sebanyak 0 ibu
hamil (0%).
g. Ibu Memiliki Buku KIA
No. Ibu yang memiliki Frekuensi (jiwa) Presentase
Buku KIA
1 Memiliki buku KIA 17 68%
2 Tidak Memilik Buku 8 32%
KIA
Total 25 100%
Berdasarkan tabel 2.16 diketahui dari 46 responden terdapat total 25
ibu hamil, dimana ibu hamil yang memiliki buku KIA sebanyak 17 ibu
hamil (68%) dan tidak sebanyak 8 ibu hamil (32%).

h. Ibu Melakukan Senam Hamil


No ibu yang melakukan Frekuensi (jiwa) Presentase
senam hamil
Melakukan Senam 2 28,6%
Hamil
Tidak Melakukan 5 71,4%
Senam Hamil
Total 7 100%
Berdasarkan tabel 2.17 diketahui dari 46 responden terdapat total 7
ibu hamil, dimana ibu yang melakukan senam hamil sebanyak 2 ibu
hamil (28,6%) dan tidak melakukan senam hamil sebanyak 5 ibu
hamil (71,4%).
i. Ibu Mengikuti Kelas Ibu Hamil
No Ibu mengikuti kelas Frekuensi (jiwa) Presentase
ibu hamil
Ikut kelas ibu hamil 6 85,7%
Tidak ikut kelas ibu 1 14,3%

14
hamil
Total 7 100%
Berdasarkan tabel 2.18 diketahui dari 46 responden terdapat total 7
ibu hamil, dimana ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak
6 ibu hamil (85,7%) dan tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 1
ibu hamil (14,3%).
j. Nifas
No Ibu Nifas Frekuensi (jiwa) Presentase
1 2-24 jam 3 23%
2 24 jam-6 hari 3 23%
3 6 hari-6 minggu 7 54%
Total 13 100%
Berdasarkan tabel 2.19 diketahui dari 46 responden terdapat total 13
ibu nifas, dimana ibu nifas 2-24 jam sebanyak 3 orang (23%), 24-
6hari sebanyak 3 orang (23%), dan 6 hari – 6 minggu sebanyak 7
orang (54%).

k. Bayi
No Bayi Frekuensi Presentase
1 Ada 36 78%
2 Tidak 10 22%
Total 46 100%
Berdasarkan tabel 2.20 diketahui dari 46 responden terdapat total 36
orang (78%) memiliki bayi dan 10 orang (22%) tidak memiliki bayi.
l. Bayi Diberikan Imunisasi

m. Balita

15
No Balita Frekuensi Presentase
1 Ada 41 89%
2 Tidak 5 11%
Total 46 100%
Berdasarkan tabel 2.22 diketahui dari 46 responden terdapat total 41
orang (89%) memiliki balita, dan 5 orang (11%) tidak memiliki balita.

n. Balita Diberikan Vitamin A

o. Umur Bayi Diberikan MPASI


No MPASI Frekuensi Presentase
1 ≥ 4 bulan 7 38%
2 5-6 bulan 4 24%
3 ≥6 bulan 7 38%
Total 18 100%
Berdasarkan tabel 2.24 diketahui dari 18 responden terdapat total 7
orang (38%) diberikan ≥ 4 bulan, 4 orang (24%) 5-6 bulan, dan 7
orang (38%) ≥ 6 bulan.

p. Keluarga Berencana
No KB Frekuensi Presentase
1 Ada 40 87%
2 Tidak 6 13%
Total 46 100%
Berdasarkan tabel 2.25 diketahui dari 46 responden terdapat total 40
orang (87%) menggunakan KB, dan 6 orang (13%) tidak
menggunakan.
q. Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi (20-35
Tahun).

16
No PUS Frekuensi Presentase
1 Ada 38 93%
2 Tidak 3 7%
Total 41 100%
Berdasarkan tabel 2.26 diketahui dari 41 responden terdapat total 38
orang (93%) menggunakan KB pada pasangan usia subur, dan 3
orang (7%) tidak menggunakan pada pasangan usia subur.

r. Sumber Pengetahuan Mendapatkan Informasi Tentang Keluarga


Beremcana
No Sumber Frekuensi Presentase
1 Petugas 33 77%
kesehatan
2 Media 3 7%
elektronik
3 Media massa 4 9%
4 Orang lain 3 7%
Total 43 100%
Berdasarkan tabel 2.27 diketahui dari 43 responden terdapat total 33
orang (77%) mengetahui dari petugas kesehatan, 3 orang (7% dari
media elektronik, 4 orang (9%) dari media massa, dan 3 orang (7%)
dari orang lain.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari google form yang telah disebar adalah:
1. Dari 46 responden dari provinsi Kalimantan selatan yang telah mengisi
google form hanya sedikit responden yang mampu mengisi seluruh
pertanyaan yang diberikan.
2. Berdasarkan data yang di isi oleh 46 responden dari provinsi Kalimantan
selatan didaptkan bahwa tidak terdapat ibu hamil, terdapat 1 ibu nifas, 35
bayi, 2 balita yang mendapat imunisasi lengakap dan 4 orang balita
mendapatkan imunisasi lengkap, ada 41 remaja yang aktif diluar kegiatan
sekolah, tidak terdapat remaja yang merokok, minum alkohol serta
menggunakan narkoba. Dari 5 lansia yang terdata didapatkan 1 lansia
yang memiliki penyakit hipertensi yang diberikan penanganan dengan
pengobatan yang dibeli dari apotek serta penggunaan waktu senggang
lansia yaitu istirahat, olahraga dan berkebun.

18
3. Dari hasil 46 responden yang mengisi google form diketahui bahwa
masih kurang pengetahuan responden terhadap pentingnya pelayanan
KIA, pelayanan remaja serta lansia.
4. Berdasarkan hasil dari 46 responden yang mengisi google form
didapatkan hasil sebagian besar responden memahamai tatacara
pengisisian data.
5. Laporan ini dapat menjadi pijakan dan referensi pada penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan pengumpulan data
dalam pelayanan ynag digunakan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan.
Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan
detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan Kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.

19
Daftar Pustaka

Cambers, R. 1992. Rural Appraisal: Rapid. Relaxed and Participatory. Institute of


Development Studies. England.20 Pp,

FAO. 1990. Taking Hold of Rural Life. RAPA Bangkok – Thailand. 127pp.

Mega, Jessica. 2017. Mengapa Baseline?". Blog Project Baseline.

20
He, David. 2017. Memperkenalkan Verily Study Watch" . Sesungguhnya blog

21

Anda mungkin juga menyukai