Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN MASALAH

KEBUTUHAN GIZI PADA


BAYI BARU LAHIR
Kelompok 6 :
Norhaliza
Rizqina Amalia Fatimah
Salma Mariesa
KASUS 1
Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di
Rumah sakit, BB 2400 gr, PB 47 cm, Usia kehamilan 36
minggu. Hasil pemeriksaan: Frekuensi jantung 110x/menit,
Terdapat banyak lanugo, reflex belum sempurna. Rencana
prioritas apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
PEMBAHASA
N
01. 02.
Masalah Gizi pada Penentuan Status Gizi
Bayi Baru Lahir pada Bayi Baru Lahir

Penentuan status gizi pada bayi


Bayi laki-laki tersebut termasuk baru lahir adalah dengan cara
dalam golongan bayi prematur karena usia pengukuran antropometri yang terdiri
kehamilannya adalah 36 minggu, ditunjang dari variabel umur, BB dan PB
dengan hasil pemeriksaan fisik BB 2400 gr,
PB 47 cm, dan reflex belum sempurna
PEMBAHASAN

03. Kebutuhan Gizi pada Bayi Baru Lahir


ASI = BBL (prematur).
Pemberian nutrisi dapat dimulai lebih awal yaitu di 24 jam pertama.
Produk yang diberikan sebaiknya ASI dalam jumlah 10-15mg/kg/hari
dan dibagi menjadi 8-12 kali per hari. Di hari selanjutnya, volume
minum dinaikkan perlahan 20-30ml/kg/hari dengan tetap
dilanjutkannya nutrisi parenteral.
PEMBAHASAN
Sangat penting untuk
04. Peran Zat Gizi pada Bayi Baru Lahir pemenuhan kebutuhan nutrisi
bayi

Pemilihan ASI segar lebih


dianjurkan karena
mengandung komponen
bioaktif yang lebih tinggi
dibandingkan ASI yang
telah disimpan
PEMBAHASA
N
05. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi pada Bayi Baru Lahir

1. Ibu yang pada saat hamil mengalami KEK, anemia,


obesitas,
2. Pemberian ASI petama (kolostrum) / IMD
3. ASI Eksklusif
06. Penanganan Bidan dalam Masalah Gizi pada Bayi Baru Lahir

Penanganan BBL dengan prematur diperlukan


kolaborasi antar bidan dan dokter.

Prinsip menyusui bayi prematur sama dengan neonatus


pada umumnya. Sebaiknya ibu menyusui dari satu payudara
Edukasi
sampai habis sebelum menawarkan payudara lainnya agar
produksi susu lebih baik

Mengenai tanda bayi lapar, perlekatan puting yang


benar, cara memposisikan bayi pada payudara, dan frekuensi
menyusu yang baik. Bayi prematur yang diberikan nutrisi per
Konseling oral lebih baik diberikan berdasarkan tanda lapar bayi
dibandingkan diberikan terjadwal, kecuali jika bayi tertidur
lebih dari 3 jam setelah minum terakhir. Cara pemberian ini
memperpendek masa rawat bayi.
07
Program Pemerintah Saat Ini tentang Penanganan Gizi pada
Bayi Baru Lahir
Program pemerintah = ASI Eksklusif.
Cara agar menjaga kualitas ASI dengan banyak
minum air putih serta makan protein hewani. Yang
dikhawatirkan jika ibu kekurangan nutrisi adalah
selain stunting dapat terjadi syndrome metabolic.

Beberapa bayi prematur harus dirawat di NICU agar


mendapat perawatan khusus. Keluarga adalah peranan
yang paling penting untuk mencegah bayi terlahir
stunting, agar selalu memberikan nutrisi yang baik,
perencanaan keluarga, akses, faskes dan melaksanakan
kegiatan pola hidup sehat.
KASUS 2
Seorang wanita membawa anaknya umur 18
bulan ke Puskesmas dengan keluhan berak cair
sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: berak 5 –
7 x/hari, tidak ada muntah, makan dan minum
tidak ada masalah. Hasil pemeriksaan: N 110
x/menit, S 37,5oC, P 40 x/menit, mata tidak
cekung, turgor kulit kembali 2 detik. Apakah
tindakan awal yang tepat pada kasus tersebut ?
PEMBAHASA
N
01. Masalah Gizi pada Bayi Anak laki-laki berumur 18 bulan tersebut
mengalami diare tanpa dehidrasi karena dari
hasil pemeriksaan di dapati mata tidak cekung
dan turgor kulit cepat kembali.

02. Penentuan Status Gizi pada


Bayi

Mata tidak cekung


turgor kulit kembali 2 detik
PEMBAHASAN
03. Kebutuhan Gizi pada Bayi
Makanan dan ASI yang diberikan lebih banyak akan membantu
mempercepat penyembuhan, pemulihan dan mencegah malnutrisi.
Frekuensi dan durasi pemberian ASI yang normal adalah sekitar 10-
12 kali per hari dengan durasi 15 menit tiap kali menyusu.

Pada pasien ini, tidak dilakukan pemberian


antibiotik. Pemberian antibiotik pada pasien diare harus
secara selektif. Antibiotik hanya diberikan ketika ada
indikasi seperti diare berdarah atau diare akibat kolera.
PEMBAHASAN

04. Peran Zat Gizi pada Bayi


Sangat penting untuk mencegah terjadinya
masalah stunting

1. Pemberian ASI diutamakan pada bayi


2. Energi normal sesuai kebutuhan berdasarkan BB dan
TB
3. Protein 10-15% total energi
4. Lemak 25-30% total energi
5. Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai AKG
6. Bila terjadi hipoglikemi berikan makanan tinggi kalium
05. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi pada Bayi
Ada 2 faktor yang mempengaruhi gizi yaitu faktor langsung dan tidak langsung yaitu :

Faktor langsung yaitu asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi. Kurangnya asupan gizi
dapat disebabkan karena terbatasnya jumlah asupan makanan yang dikonsumsi atau makanan
yang tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan. Sedangkan infeksi menyebabkan rusaknya
beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.

Faktor tidak langsung yaitu kebersihan lingkungan, ekonomi, budaya dan fasilitas kesehatan.
Contohnya :
1. Kepemilikan jamban atau tempat BAB dan kebersihan lingkungan
2. Ekonomi yang rendah membuat sulitnya pemenuhan gizi yang seimbang
3. Pengelolaan sampah = tempat sampah terbuka dan tertutup
4. Cara dan waktu mencuci tangan
5. Riwayat ASI Eksklusif
06. Penanganan Bidan dalam Masalah Gizi pada Bayi
Pemberian oralit ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret untuk
mencegah dehidrasi sampai diare berhenti. Oralit merupakan
cairan yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan
yang hilang. Bila penderita tidak bisa minum harus segera di
Tindakan awal bawa ke sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan cairan
melalui infus.

memberikan zinc (½ tablet ( 10 Mg ) sehari selama 10 hari


berturut-turut meskipun diare sudah berhenti

Cara pemberian oralit, zinc sulfat, ASI dan makanan, serta


tanda-tanda kapan pasien harus segera dibawa lagi ke
tempat pelayanan kesehatan, yaitu : BAB cair lebih sering,
Edukasi PHBS
muntah berulang-ulang, mengalami rasa haus yang nyata,
makan atau minum sedikit, demam, tinja berdarah, dan
keluhan diare tidak membaik dalam waktu 3 hari.
Program Pemerintah Saat Ini tentang Penanganan
07 Gizi pada Bayi Baru Lahir
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian karena diare sebagai berikut :
• Melaksanakan tata laksana penderita diare yang sesuai standar, baik di
sarana kesehatan maupun di rumah tangga.
• Melaksanakan surveilans epidemiologi & Penanggulan Kejadian Luar
Biasa.
• Mengembangkan Pedoman Pengendalian Penyakit Diare.
• Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan
program yang meliputi aspek manejerial dan teknis medis.
• Mengembangkan jejaring lintas sektor dan lintas program  Pembinaan
teknis dan monitoring pelaksanaan pengendalian penyakit diare.
• Melaksanakan evaluasi sabagai dasar perencanaan selanjutnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai