PEMBAHASAN
Kepala janin Merupakan bagian tubuh yang paling besar dan paling keras yang akan
dilahirkan.
Besar dan posisi kepala janin akan sangat menentukan dan mempengaruhi jalannya
persalinan.
Trauma pada kepala bayi selama persalinan dapat mempengaruhi kehidupannya : hidup
sempurna, cacat, atau meninggal. Kepala secara garis besar dapat dibagi menjadi tulang-
tulang tengkorak (kranium), tulang-tulang dasar tengkorak (basis kranii) dan tulang-tulang
muka. Tulang tengkorak (kranium) bayi paling menentukan keberhasilan proses persalinan
pervaginam, karena daerahnya relatif paling luas dan mengalami kontak langsung dengan
jalan lahir.
Hodge, menemukan bidang-bidang lain dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh
penurun kepala pada panggul yang dikenal dengan Bidang Hodge. Beliau juga mengajarkan
pelajaran kebidanan tentang letak verteks/letak belakang kepala, mekanisme letak sungsang,
pemasangan forsep, dan mengubah letak kepala dengan tangan sebelum memasang cunam.
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke
dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian
bawah symphisis.
3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi
spina isciadika kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak
setinggi os koksigeus.
Sutura
Sutura adalah batas antara 2 tulang, sedangkan fontanella merupakan antara sudut – sudut
tulang terdapat ruang ditutup dengan membran.
Sutura Sagitalis Superior, yang menghubungkan kedua ossis parietalis kiri dan kanan
Sutura Koronaria, yang menghubungkan os parietalis dengan os frontalis
Sutura Lamboidea , yang menghubungkan os parietalis dengan os oksipitalis
Sutura Frontalis, yang menghubungkan kedua ossis frontalis.
Adalah perubahan bentuk kepala sebagai akibat penumpukan tulang tengkorak yang saling
overlapping satu sama lain karena belum menyatu dengan kokoh dan memungkinkan
terjadinya pergeseran sepanjang garis sambungnya. Molase (Molding) melibatkan seluruh
tengkorak kepala, dan merupakan hasil dari tekanan yang dikenakan atas kepala janin oleh
struktur jalan lahir ibu. Sampai batas-batas tertentu, molase akan memungkinkan diameter
yang lebih besar bisa menjadi lebih kecil dan dengan demikian bisa sesuai melalui panggul
ibu.
Molase ( penyusupan ) adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala janin dapat
menyesuaikan diri dengan bagian atas panggul ibu. Tulang kepala yang saling menyusup /
tumpang tindih menunjukan kemungkinan adanya disproporsi tulang panggul ( Chepalo
Pelvic Disproportion ) CPD.
Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan kepala janin, temuan dicatat
pada partograf dengan lambang :
1 : Tulang – tulang kepala janin tumpang tindih, tetapi masih dapat dipisahkan.
3 : Tulang – tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.
PENURUNAN KEPALA JANIN MENURUT SISTEM PERLIMAAN
Penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari atau perlimaan adalah :
Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin
intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian
melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya
risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah
atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang
mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi
ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson dibandingkan
dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan
lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan
pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu
hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data,
didapatkan hasil pada status gizi p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi
buruk.
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri. Pemeriksaan
fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan cara
manual atau menggunakan pita lila
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan tafsiran
berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.
Secara umum persalinan pervaginam dapat dilakukan jika memenuhi tiga faktor utama:
Berat janin yang berlebih kadang menjadi kendala bagi para bidan yg akan menolong
persalinan per vaginam. Disini coba kami sampaikan :rumus menghitung berat janin dalam
uterus (rumus Lohnson) dan rumus hodge.
RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
1. LOHNSON
1. HODGE
Contohnya:
= (26-13) x 155
= 2015 gram
= (30-13) x 155
= 2636 gram
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset ,
karena faktor sbb:
Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi
fundus uteri.
Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan
menentukan besarnya janin.
Pada ekstraksi dengan vakum ekstator kita ikuti arah putaran ubun-ubun
kecil dengan hanya dilakukan penarikan kepala ke bawah dengan arah
tarikan yang disesuaikan dengan tingkat turunnya kepala
Presentasi oksiput posterior,Penanganan :
a. Persalinan akan terganggu (lama) bila rotasi spontan tidak terjadi (90%
akan terjadi rotasi spontan menjadi oksiput anterior.)
b. Pecahkan ketuban
c. Bila kepala tdk turun (teraba > 3/5 diatas PAP) ð lakukan seksio sesarea
d. Bila pembukaan serviks belum lengkap, tdk ada tanda2 obstruksi ð drips
oksitosin
e. Pembukaan lengkap & Kala II lama & tdk ada tanda2 obstruksi ð drips
oksitosin
f. Syarat2 terpenuhi ð ekstraksi vakum atau forsep
Presentasi dahi
Adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang dahi
merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 400 kelahiran. Biasanya
akan berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala.
Penanganan
1. Presentasi muka
Adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang muka
merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran.Penanganan
:
a. periksa apakah ada CPD jika positif ada maka lakukan SC dan jika
negatif dan kondisi baik lakukan persalinan pervaginam
b. dalam kehamilan, bila terjadi posisi mentoposterior (dagu berada di
belakang) perasat Schatz
c. dalam persalinan
Letak sungsang
Adalah keadaan janin dimana letaknya memanjang dgn bagian terbawah
bokong dengan atau tanpa kaki. Angka kejadian mencapai 3 % dari
kelahiran.Klasifiaksi :
Penanganan :
a. Dalam kehamilan, Bila ditemui pada primigravida hendaknya diusahakan
versi luar yang dilakukan antara 34 dan 38 minggu. Sebelum melakukan versi
luar, diagnosis letak janin harus pasti dan denyut jantung janin harus dalam
keadaan baik. Perlu diingat kotraindikasi versi luar ialah panggul sempit,
perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, dan plasenta previa.
Letak lintang
Keadaan di mana sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu
panjang tubuh ibu – Knee-chest position, Pada primigravida umur kehamilan
kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada, jika lebih dari 28
minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada sampai
persalinan. Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi
lutut dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi
lutut dada sampai persalinan.
Presentasi gandaØ
Pada 10% kehamilan, kepala masuk PAP dengan oksiput berada pada segmen posterior
panggul.
Sebagian besar keadaan ini terjadi pada arsitektur panggul yang normal, sebagian kecil terjadi
pada bentuk android.
Diagnosa ditegakkan melalui palpasi abdomen dimana punggung janin teraba disatu sisi
pinggang ibu dan dilokasi tersebut DJJ terdengar paling keras.
Pada persalinan, pemeriksaan VT dapat memberi informasi yang lebih banyak dengan
terabanya occiput dan ubun-ubun besar .
Selama persalinan berlangsung, kepala janin memperoleh tekanan kearah pelvis sehingga
terjadi fleksi kepala. Setelah dilatasi lengkap, proses persalinan selanjutnya dapat terjadi
melalui satu dari 3 kemungkinan dibawah :
Kemungkinan arah Putar Paksi Dalam ( PPD) pada posisio oksipitalis posterior
1. 65% kasus, kepala melakukan PPD sejauh 1350 sehingga occiput berada dibelakang
simfisis (rotasi panjang) → persalinan spontan pervaginam normal.
2. 20% kasus, kepala tidak dapat melalukan PPD secara lengkap sehingga ubun-ubun
kecil berada dikiri atau dikanan (“deep tranverse arrest”).
3. 15% kasus, terjadi PPD 450 kearah posterior (rotasi pendek) → positio occipitalis
posterior persisten.
1. Persalinan spontan.
2. Ekstraksi cunam dengan occiput posterior.
3. Rotasi manual menjadikan occiput anterior dan diikuti dengan persalinan spontan atau
dengan ekstraksi cunam.
4. Rotasi dengan cunam kearah occiput anterior dan kemudian dilahirkan.
PROGNOSA
Fitzpatrick dkk (2001) , Ponkey dkk (2003) : membandingkan prognosa antara 246 pasien
POPPersisten dengan presentasi occiput anterior (POA) dan tercatat adanya komplikasi
persalinan yang lebih tinggi pada POPP dibandingkan pada POA.
Hanya 40% kasus POPP yang dapat mengalami persalinan spontan pervaginam.
12% kasus POPP berakhir dengan SC atas indikasi distosia.
Pada arsitektur panggul normal, posisi occiput tranversal umumnya bersifat sementara
sebelum berakhir sebagai posisi occiput anterior atau posterior.
Bila his cukup kuat, terjadi PPD keanterior dan persalinan dapat berlangsung secara normal
atau dengan bantuan ekstraksi cunam outlet.
Bila his tidak kuat atau terdapat kelainan bentuk panggul, persalinan pervaginam mungkin
berlangsung dengan didahului oleh tindakan rotasi manual kepala dilanjutkan dengan
persalinan ekstraksi cunam dengan occiput di anterior atau di posterior.
Etiologi posisi occipitalis tranversal tidak selalu sederhana. Panggul jenis platipeloid atau
android tidak memiliki cukup ruangan untuk terjadinya rotasi kepala.
Pada panggul android, engagemen tidak terjadi sehingga kulit kepala sering terlihat didepan
introitus vagina sebagai akibat adanya molase dan pembentukan caput yang berlebihan.
Dalam keadaan ini tindakan persalinan dengan cunam harus dilakukan secara hati-hati dan
tidak dipaksakan.
Daftar pustaka
8. Saifudin, A.B, 2001. Buku Acuan Nasional, pelayanan kesehatan maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
9. Varney, Helen. 1999. Varney’s Midwifery. 3rd Edition. Sudbury Massachusetts :
Jones Bartlett
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23. KATA PENGANTAR
24.
25. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk sederhana.
26. Atas bantuan dan bimbingan semua pihak maka makalah ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, patutlah kami menyampaikan terima kasih kepada :
27. Bapak Drs. Muh. Ishak, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di Akbid
Bataritoja Watampone.
28. Orang tua kami yang banyak memeberikan motifasi dan bantuan baik moril maupun
materi, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
29. Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
30. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kami
memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenaan dihati pembaca. Serta
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
31. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
32.
33.
34. Watampone, November 2012
35.
36.
37.
38. Tim Penyusun,
39.
Iklan
Bagikan ini:
Twitter
Facebook5
Google
Navigasi pos
← DEPRESI POST PARTUM
Perubahan Haematologi Masa Nifas →
Tinggalkan Balasan
Blog di WordPress.com.