1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ). Dalam keadaan normal kenaikan
berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar
anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal
adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil
dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering
berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2) Ukur Tekanan Darah ( T2). Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg,
bila melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
http://bidanku91.blogspot.co.id/2013/03/standar-pelayanan-ante-natal-care-
anc.html
ANTENATAL CARE (ANC) TERPADU "14 T" & "17 T"
Antigen
Interval
Lama perlindungan
% Perlindungan
TT 1
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5
Pada kunjungan antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 taun setelah TT4
-
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun/seumur hidup
-
80
95
99
99
Sumber : (Saifuddin dalam Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara Sahli.
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi
menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
Anemia pada ibu hamil.
7) Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.
Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil
dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini
untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.
8) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T8)
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk
mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain
syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil spesimen
darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan
pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan
< 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
9) Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan
gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes Melitus
Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa pre-eklampsia,
polihidramnion, bayi besar.
10) Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali sehari
sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan
persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul, memperoleh
relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.
12) Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah
yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni
kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang
dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
Tabel 2.6 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
No
Jenis Pemeriksaan
Trimester I
Trimester II
Trimester III
Keterangan
1
Keadaan Umum
ü
ü
ü
Rutin
2
Suhu Badan
ü
ü
ü
Rutin
3
Tekanan Darah
ü
ü
ü
Rutin
4
Berat Badan
ü
ü
ü
Rutin
5
LILA
ü
Rutin
6
TFU
ü
ü
Rutin
7
Presentasi Janin
ü
ü
Rutin
8
DJJ
ü
ü
Rutin
9
Pemeriksaan HB
ü
ü
Rutin
10
Golongan Darah
ü
Rutin
11
Protein Urin
·
·
·
Rutin
12
Gula Darah/reduksi
·
·
·
Atas indikasi
13
Darah Malaria
·
·
·
Atas indikasi
14
BTA
·
·
·
Atas indikasi
15
Darah Sifilis
·
·
·
Atas indukasi
16
Serologi HIV
·
·
·
Atas indikasi
17
USG
·
·
·
Atas indikasi
Sumber : (Kementrian Kesehatan RI, 2015)
Referensi :
Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.
http://sipitduatujuh.blogspot.co.id/2016/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_9.html
1. Ukur tinggi badan/berat badan.
7. Temu wicara/konseling.
8. Test/pemeriksaan Hb.
b. pada kunjungan trimester dua usia kehamilan 14-28 minggu.(di lakukan 1x)
c. yang terakhir yaitu pada trimester tiga usia kehamilan 28-36 minggu dan lebih dari
36 minggu.
( di lakukan 2 kali).
Tuk bumil di haruskan untuk melakukan kunjungan ANC 4 kali agar mengetahui
perkembangan janinnya baik atau tidak dan tentunya kesehatan ibu itu sendiri.
http://worldhealth-bokepzz.blogspot.co.id/2012/06/standar-antenatal-care-anc-
14-t-and.html