DI SUSUN OLEH :
ATIK WIHAYATI
NIM.06242006
POLITEKNIK KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2007
RUPTUR PERINEUM DERAJAT I
Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas
apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasa
sehinga kepala janin terpaksa lahir lebih kebelakang dari pada biasa, kepala janin
melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih besar dari pada
sirkumferensia suboksipito bregmatika, atau anak dilahirkan dengan pembedahan
vagina. (Sarwono Prawirohardjo)
Definsi Nifas
Masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6
minggu. (Sarwono, 2001).
Dimulai setelah partus selesai dan berakhirnya kira-kira 6 minggu. Akan tetapi,
seluruh alat genetalia baru pulih kembali sebelum ada kehamilan dalam waktu 3
bulan (Sarwono, 1992)
Merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
normal, masa berlangsung selama 6 minggu /42 hari. (Manuaba, 2000)
Dimulai beberapa jam sesudah lahir plasenta dan mencangkup 6 minggu berikutnya
(JHPIEG, 2001)
Dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah masa pemulihan alat-alat kandungan
setelah melahirkan yang berlangsung kira-kira 6 minggu dan kembali seperti keadaan
sebelum ada kehamilan, memerlukan waktu selama 3 bulan.
d. Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas. Sifat
lochea alkalis, jumlahnya lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir
sewaktu menstruasi. Cairan ini berasal dari melekatnya plasenta. Bekas
melekatnya plasenta menimbulkan pecahan-pecahan pembuluh darah dan
dalam penyembuhan mengeluarkan getah, selain itu juga terdapat sisa selaput
chorium yang tertinggal pada decidua ligquoromni saat persalinan vernik
caseosa, rambut lanugo dan kemudian mekonium.
a) Lochea rubra/cruenta
Pada hari 1-2 berwarna merah berisi lapisan decidua sisa-sisa chorium,
liquor amni, rambut lanugo, vernik caseosa, dan kemungkinan pula
mekonium.
b) Lochea sanguinolenta
Pada hari ke 3-7 berwarna coklat sedikit darah, banyak serum, selaput
lendir, leucucytendum kuman penyakit dan serabut jaringan yang telah
mati.
c) Lochea serosa
Pada hari 7-10 berwarna agak kuning, cair, dan tidak ada lagi darah
d) lochea alba
Setelah 2 minggu berwarna kekuningan berisi selaput lendir
leucocytendon kuman penyakit dan jaringan yang telah mati.
3. Buah dada/lactasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan
lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan
prolaktin meningkat dalam darah dan merangsang produksi ASI.
4. Sistem perkencingan
Dinding kantung kencing memperlihatkan oedema dan hiperenia. Kadang-kadang
oedema tergonium pada hiperenia kandung kencing selama nifas kurang sensitif
dan kapasita kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh atau
sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urin ini dan trauma pada
kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter
dan pyelum normal kembali dalam waktu 2 minggu.
5. Tanda-tanda vital
a. Suhu tubuh
Suhu tubuh post partum meningkat 37,5 C-38 C, karena kerja keras waktu
persalinan kemudian suhu akan normal.
b. Nadi
Pols sehabis melahirkan : 100x/menit karena kelelahan, perdarahan, nyeri, dan
infeksi.
c. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan karena adanya perdarahan
d. Pernafasan
Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan akan mengikutinya.
6. Sistem gastrointestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi swetelah melahirkan. Hal ini karena alat
pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemoroi,. Supaya
BAB kembali lancar dapat diberi makanan yang mengandung serat dan
pemberian cairan yang cukup.
7. Otot-otot abdominal
Setelah persalinan, dinding perut longgar karena diranggang begitu lama, tetapi
biasanya pulih kembali dalam 6 minggu pada waktu yang ethemis, terjadi
diastusis dari otot-otot rectus abdominalis untuk mengencangkan kembali otot-
otot perut, dapat dilakukan senam nifas.
2. Keluhan utama
Ibu 2 jam post partum, tanggal 6 oktober 2007
Mengeluh bahwa vaginanya terasa pedih dan nyeri serta sakit saat
digerakkan..
4. Data psikologis
a. Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini
b. Ibu merasa dirinya seperti orang sakit
5. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TD : 120/80 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/menit
Temp : 37,5oC
2) Pemeriksaan khusus
a. Rambut
bersih, tidak mudah rontok, warna hitam, dan tidak ada ketombe
b. Mata
Bentuk simetris, tidak ada oedema, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
c. Hidung
Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip, penciuman baik
d. Gigi dan mulut
Bentuk simetris, bersih, tidak ada caries
e. Telinga
Bentuk simetris, berdih, fungsi pendengaran baik
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Dada
Jantung : Normal, tidak terdengar mur-mur
Paru-paru : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
Payu dara : Pembesaran normal, simetris kanan kiri, ASI sudah
keluar, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
h. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran yang abnormal,
nyeri sekitar pinggang
i. Genetalia
Tidak ada oedema dan varises, pada anus tidak terdapat haemoroid,
terdapat luka jahitan yang masih basah, pengeluaran lochea rubra,
berbau amis
j. Ekstrimitas atas dan bawah
Fungsi ekstrimitas baik, tidak ada oedama pada kaki dan tangan, tidak
ada varises, reflek patela positif
k. rektum
Tidak ada haemoroid
Pemeriksaan antropometri
BB : 63 kg sebelum bersalin dan 53 kg sesudah bersalin
TB : 155 cm
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
1. Diagnosa
Ibu 2 jam post partum dengan adanya ruptur perineum derajat Satu
Dasar : a. Terdapat luka perineum dengan derajat 1 yang masih basah
b. Bila disentuh perineum terasa nyeri
2. Masalah
cemas, gangguan aktivitas, adanya luka hecting yang masih basah
Dasar : a. Perineum ibu neri
b. Ibu mengatakan takut untuk bergerak
c. Ibu mengatakan sangat khawatir dengan kondisinya saat ini
3. Kebutuhan
Penyuluhan tentang vulva hygiene, ajarkan untuk mobilisasi dini, penyuluhan
tentang luka hecting adar ibu tidak merasa cemas
Dasar : a. terdapat luka di perineum ibu
b. ibu takut untuk bergerak
c. ibu kurang mengerti tentang perawatan vulva pada post partum
V. RENCANA MANAGEMENT
1. Beri tahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a. Jelaskan pada ibu tentang perineumnya
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c. Jelaskan pada ibu agar ibu tidak takut untuk bergerak
2. Jelaskan pada ibu tentang pengeluaran lochea
a. Jelaskan pada ibu tentang pengeluaran lochea yang normal
b. Jelaskan bahwa lochea yang normal adalah amis.
3. Beri penjelasan pada ibu tentang vulva hygiene
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu harus mengganti softek minimal 3x sehari
b. Jelaskan pada ibu bagaimana cara mencuci perineum yang baik
c. Beri tahu ibu untuk menjaga daerah sekitar vagina
4. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
a. Memberi tahu pada ibu tentang makanan yang mengandung protein
b. Menjelaskan pada ibu da menganjurkan untuk makan-makanan yang
mengandung banyak protein dan gizi
c. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya makanan yang mengandung protein.
VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarganya mengerti tentang keadaan ibu saat ini.
2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan dan ibu dapat
mengulangi penjelasan tersebut.
3. Ibu berjanji akan melakukan semua anjuran yang diberikan oleh bidan.
4. Ibu tampak tidak cemas lagi dengan kondisinya.
5. ibu dapat menyebutkan kembali langkah-langkah perawatan vulva dan
perineum yang benar.
Oxorn, harry, 1990, ilmu kebidanan : Patologi dan fisiologi persalinan (Human Labor
and Birth), Yayasan Essentia Medical.
Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG, Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan, dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan, EGC, Jakarta.