Anda di halaman 1dari 16

M A K A L AH

IMPLANTASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

ANISAH AINUN ZAHRAH (P003200190054)

NUR FATIN (P003200190079)

MIFTAKHUL JANNA GAMAL (P003200190075)

PUTRI MAWADDAH (P003200190085)

WAODE FARMAWATI (P003200190097)

RAHMAWATI SAFITRI (P003200190086)

FIRA ADELIA (P003200190064)

PRODI D3 KEPERAWATAN

TK. I B

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “IMPLANTASI”.Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar Semester Ganjil.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Kendari, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
(PENDAHULUAN) ................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
(PEMBAHASAN) ................................................................................................................................. 3
A. Pengertian Implantasi.................................................................................................................. 3
B. Proses Implantasi ........................................................................................................................ 3
C. Tipe-tipe Implantasi pada Manusia ............................................................................................. 7
1. Berdasarkan Prosesnya ............................................................................................................... 7
D. Proses Pendarahan pada Implantasi ............................................................................................ 9
BAB III................................................................................................................................................. 11
(PENUTUP) ......................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta.PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

iii
Ayu Febri Wulanda. 2011. Biologi Reproduksi

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi dasar.

https://www.grid.id/read/04934901/3-ciri-pendarahan-implantasi-yang-jadi-tanda-awal-kehamilan-
wanita-wajib-tahu?page=all

iv
BAB I

(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
Untuk terjadinya kehamilan melibatkan spermatozoa,ovum,pembuahan ovum
(konsepsi) dan hasil pembuahan ovum atau yang biasa disebut nidasi/implantasi hasil
konsepsi.

Setelah terjadi fertilisasi, zigot mamalia yang terbentuk segera mengalami


proses pembelahan (segmentasi|) di dalam oviduk. Selanjutnya blastula (=blastosis -
terdiri dari inner cell mass/embrioblas dan trofoblas) akan mengalir ke dalam
uterus. Pada manusia, perjalanan zigot yang berkembang di dalam oviduk adalah
sekitar 5 hari. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam
lumen uterus. Selanjutnya, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio mengadakan pertautan
dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.
Peristiwa terpautnya embrio pada endometrium uterus induk
disebut implantasi (nidasi). Bagian yang pertama kali menyentuh endometrium
uterus adalah kutub animal (kitub embrionik), yaitu kutub tempat terdapatnya inner
cell mass. Pada waktu itu sel-sel trofoblas mensekresikan enzim-enzim proteolitik
yang akan menghancurkan epitelium uterus sebagai jalan untuk berpenetrasinya
embrio ke dalam endometrium. Setelah terbentuk “jalan masuk”, trofoblas aakan
bertransformasi menjadi 2 lapisan,
yaitu sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas. Implantasi pada manusia telah lengkap
(yaitu seluruh embrio telah tertanam di dalam endometrium uterus) 12 hari setelah
fertilisasi.
Pembahasan mengenai implantasi ini sangat diperlukan untuk menghindari
terjadinya kehamilan secara alamiah maupun intervensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implantasi ?
2. Bagaimana proses implantasi ?
3. Apa saja tipe-tipe implantasi pada manusia ?

1
4. Bagaimana proses pendarahan implantasi ?
C. Tujuan
1. memahami pengertian implantasi
2. mengetahui proses implantasi
3. mengetahui tipe-tipe implantasi pada manusia
4. memahami proses pendarahan implantasi

2
BAB II
(PEMBAHASAN)
A. Pengertian Implantasi
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut
trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.
Setelah terjadi fertilisasi, zigot mamalia yang terbentuk segera mengalami
proses pembelahan di dalam oviduk. Selanjutnya blastula yang terdiri dari
innercellmass dan trophoblast akan mengalir ke dalam uterus. Pada manusia,
perjalanan zigot yang berkembang di dalam oviduk adalah sekitar 5 hari. Setelah
memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uterus.
Selanjutnya, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio mengadakan pertautan dengan
dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.

Blastula

B. Proses Implantasi

Beberapa jam pasca fertilisasi, penyatuan nuklei akan membentuk zigot dan
selanjutnya dalam waktu 3 – 4 hari sudah terbentuk sebuah masa solid berbentuk
seperti bola yang disebut morula. Morula dengan cepat berjalan didalam Tuba Falopii

3
menuju rongga uterus. Selama perjalanannya, melalui kanalikuli zona pellucida
masuk sejumlah cairan membentuk rongga cairan dalam morula sehinga terbentuk
blastosis. Setelah mencapai rongga rahim, zona pellucida mengembang dan menipis.
Blastosis akan menempel dan segera masuk kedalam stroma endometrium. Sekitar
50% bagian blastosis berada dalam endometrium. Peristiwa terpautnya blastosis pada
stroma endometrium uterus induk disebut implantasi (nidasi). Penempelan blastosis
pada dinding endometrium yang terjadi pada hari ke 6-7 (akhir minggu pertama )

Bagian yang pertama kali menyentuh endometrium uterus adalah kutub


embrionik, yaitu kutub tempat terdapatnya inner cell mass. Pada waktu itu sel-sel
trofoblas mensekresikan enzim-enzim proteolitik yang akan menghancurkan
epitelium uterus sebagai jalan untuk penetrasinya zigot ke dalam endometrium.
Setelah terbentuk “jalan masuk”, Sel trofoblas superfisial mengalami diferensiasi
menjadi sitotrofoblas (lapisan dalam) dan sinsitiotrofoblas ( lapisan luar ).

Perkembangan embrio manusia pada hari ke-8, blastosis tertanam di dalam


stroma endometrium. Trofoblas berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu
sitrotrofoblas dan sinsitrofoblas. Embrioblas juga berdiferensiasi menjadi sel kecil
kuboid berdampingan dengan rongga blastosis(hipoblas) dan satu lapisan sel silinder
tinggi bersebelahan dengan ruang amnion (epiblas). Pembentukan cakram datar
(cakram mudigah bilaminer). Rongga kecil muncul di dalam epiblas menjadi rongga
amnion. Sroma endometrium tempat implantasi dan sekitarnya tampak edema dan
hipervaskuler. Kelenjarnya berkelok-kelok dan mengeluarkan banyak glikogen dan
mucus.

Perkembangan embrio manusia pada hari ke-9, blastosis semakin dalam


terbenam didalam endometrium.. Pada kutub abembrional terbentuk selaput tipis

4
(selaput eksoselom) yang melapisi sitotrofoblas. Selaput ini bersama hipoblas
membentuk rongga ekoselom (yolk sac /kantung kuning telur).

Implantasi Blastosis Hari ke-9

Blastosis telah terbenam seluruhnya pada hari ke-10-12. Pada saat yang sama,
sel-sel sinsitrofoblas menembus lebih dalam ke stroma dan merusak lapisan endotel
kapiler ibu. Pembuluh darah ini tersumbat dan kemudian melebar(sinusoid). Karena
trofoblas terus merusak sinusoid, darah ibu mulai mengalir melalui sistem trofoblas
sehingga terjadi sirkulasi uteroplasma.Sekelompok sel baru muncul di antara
permukaan dalam trofoblas dan permukaan luar rongga eksoselom yang berasal dari
yolk sac membentuk jaringan penyambung halus dan longgar = mesoderm
ekstraembrional = selom ekstraembrional = rongga korion.

Impantasi Blastosis hari ke 10

5
Implantasi Blastosis hari ke-12

Membran ekstra embrionik merupakan perluasan – perluasan berlapis


membran dari jaringan-jaringan embrio. Pada dasarnya membran – membran tersebut
adalah lipatan-lipatan yang pada akhirnya tumbuh mengelilingi embrio dan
menghasilkan empat kantung pada embrio yang sedang tumbuh. Selaput ekstra
embrionik berasal dari embrio yang terletak di luar tubuh embrio dan tidak menjadi
bagian dari embrio. Fungsi selaput ekstra embrionik sebagai media perantara
pertukaran zat dan pelindung embrio.

Pada saat blastosista itu terimpantasi di uterus, massa sel bagian dalam
membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas (epiblas), dan lapisan sel
bagian bawah (hipoblas). Embrio berkembang secara keseluruhan dari sel-sel epiblas,
sementara sel-sel hipoblas membentuk kantung kuning telur.

6
Korion berkembang dari trofoblas, secara sempurna mengelilingi embrio dan
membran ekstra embrionik lainnya. Amnion mulai terbentuk sebagai sebuah kubah
diatas epiblas yang memperbanyak diri dan akhirnya meneyelimuti embrio dengan
rongga amnion yang penuh dengan cairan (cairan ini berupa air yang keluar dari
vagina induk ketika amnion pecah persis sebelum kelahiran). Membran kantung
kuning telur pada mamalia merupakan tempat pembentukan awal sel-sel darah merah,
yang kemudian bermigrasi kedalam proper embrio.

Alantois, berkembang sebagai kantung dari luar perut rudimenter embrio.


Alantois digabungkan ke dalam tali pusar, dimana alantois membentuk pembuluh
darah yang mengangkut oksigen dan nutrient dari plasenta ke embrio dan
mengeluarkan karbon dioksida serta limbah bernitrogen dari embrio.

Implantasi blastosit biasanya terjadi di uterus. Jika implantasi terjadi di tempat


lain, biasanya perkembangannya mengalami komplikasi serius dalam beberapa
minggu. Implantasi intrauterine, blastosit biasanya lebih banyak menempel pada
badan endometrium, sedikit lebih sering pada posterior dari pada anterior.

Tempat terjadinya implantasi pada manusia pada bagian posterior uterus (2/3
bagian kasus) dan pada bagian anterior uterus (1/3 bagian kasus). Daerah tempat
tertanamnya embrio ke dalam endometrium induk disebut tangkai tubuh (body stalk).
Daerah ini semula berada di atas amnion. Ketika amnion membesar, embrio bergeser
dari tangkai tubuh, sehingga berada di posterior (kauda). Tangkai tubuh akan
mengalami pemanjangan dan perampingan menjadi tali pusat. Tempat imlantasi
blastosit dapat terjadi di ekstrauterin yang akan menyebabkan terjadinya kehamilan
luar rongga rahim, yang disebut dengan kehamilan ectopic.

C. Tipe-tipe Implantasi pada Manusia


1. Berdasarkan Prosesnya

7
Berdasarkan proses perlekatan antara trophoblast dan sel epitel
endometrium induk, tipe implantasi pada manusia, disebut dengan implantasi
invasive, dinding rahim di daerah tempat terjadinya implantasi akan
mengalami peningkatan vaskularisasi dan perubahan komposisi matriks
interseluler, perubahan morfologi sel-sel stromanya serta peningkatan
pertumbuhan kapiler-kapiler pembuluh darah. Reaksi ini dikenal sebagai
reaksi desidualisasi primer.Dalam 2-3 hari proses desidualisasi semakin
meluas (reaksi desidualisasi sekunder) untuk mempersiapkan endometrium
sebagai bagian dari plasenta. Beberapa jam setelah terjadi periekatan,
permukaan epitel endometrium pada daerah periekatan mengalami erosi.
Penjuluran trofoblas menyelinap diantara sel-sel epitel dan kemudian
mencernanya. Beberapa sel-sel trofoblas menyatu membentuk hubungan
(syncytiotrophoblast), sedangkan yang lain tetap mempertahankan keutuhan
selnya (sytotrophoblast). Sel-sel sitotrofoblas bertindak sebagai sebagai
sumber proliferasi sel-sel trofoblas, sebaliknya sel-sel sinsisiotrofoblas tidak
dapat berproliferasi telapi ia hanya dihasilkan dari sel-sel sitotrofoblas yang
menyatu. Jaringan kelenjar uterus dan jaringan desidua disekitar trofoblas
embrio yang sedang implan mengalami kerusakan. Kerusakan ini
menyebabkan dikeluarkannya bahan-bahan metabolit (Iemak, karbohidrat,
asam nukleat dan protein) yang bertindak sebagai sumber nutrisi bagi embrio
yang sedang implan tersebut.
2. Berdasarkan kedalaman proses implantasi

Implantasi interstisial terjadi pada manusia, sipanse dan marmut dimana


invasi embrio merusak jaringan stroma uterus sedemikian dalam
kemudian embrio masuk kedalam stroma dan permukaan uterus akan menutup
daerah bekas masuknya embrio.

8
Implantasi Interstitial/Profundal

D. Proses Pendarahan pada Implantasi


Pendarahan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi serta membelah
diri menanamkan dirinya di dinding rahim. Saat implantasi hasil konsepsi akan
masuk ke dalam endometrium (lapisan kelenjar bagian dalam rahim), menyatu
dengan jaringan rahim serta sirkulasi darahnya, daerah penanaman ini merupkan
cikal bakal plasenta. Saat proses menempelnya inilah terjadi pengeluaran darah
sedikit.
Pendarahan yang terjadi berupa perdarahan ringan (spotting) yang warnanya
merah jambu atau coklat muda.Tidak seperti menstruasi, timbulnya hanya 1-3 hari
saja serta sifatnya tidak terus menerus (intermitten).
Cendrung terjadinya perdarahan ini, sebelum mentruasi diperkirakan terjadi, yaitu
sekitar 6 - 12 hari setelah ovulasi.Pada umumnya wanita mengalami haid kira-kira
14 hari setelah ovulasi, tergantung siklus haidnya.
Ternyata tidak semua wanita mengalaminya.Hanya sepertiga wanita saja yang
mengalami fenomena ini.Karena kemiripannya dengan awal periode haid, maka
sering wanita tidak menyadarinya (mengetahuinya).Sebaliknya sering juga awal
haid disangka perdarahan implantasi.Sehingga hal terbaik dalam mendeteksi
kehamilan adalah tunggu sampai menstruasi telat.

Namun ciri perdarahan berikut bisa membantu mendeteksi fenomena ini:


a. Tampilan: warna darah cenderung merah muda atau coklat muda (darah
haid biasanya merah kehitaman).

9
b. Waktu : sebelum waktu haid, rata2 sekitar 9 hari setelah ovulasi.
c. Durasi: cendrung satu atrau dua hari dan sifatnya intermitten (terputus2).
d. Jumlah: tidak seperti haid yang cendrung membanyak, perdarahan
implantasi cendrung sedikit berupa (spotting) atau bercak berwarna.

10
BAB III
(PENUTUP)
A. Kesimpulan
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya
hasilkonsepsi ke dalam endometrium.
Embrio pertama kali dapat dikenali didalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak
dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada
hari ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari
ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.Selanjutnya,
pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Perdarahan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi serta membelah
diri menanamkan dirinya di dinding rahim. Saat implantasi hasil konsepsi akan
masuk ke dalam endometrium (lapisan kelenjar bagian dalam rahim), menyatu
dengan jaringan rahim serta sirkulasi darahnya, daerah penanaman ini merupkan
cikal bakal plasenta. Saat proses menempelnya inilah terjadi pengeluaran darah
sedikit.

B. Saran

Adapun saran penulis sehubungan dengan masalah ini, kepada rekan-rekan


mahasiswa agar lebih meningkatkan, mengenali dan mengakaji lebih dalam
tentang implantasi.

11
12

Anda mungkin juga menyukai