DISUSUN OLEH :
TINGKAT I B
i
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Taufik,Inayah dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk dan isi yang sederhana. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
beberapa subjek dalam hal sesederhana apapun, penulis ucapkan terima kasih banyak. Semoga
kedepannya makalah ini dapat dijadikan acuan atau referensi bagi pembaca dalam mempelajari
“Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui”.
Makalah ini penulis akui mempunyai banyak kekurangan berhubung pengalaman dan
pengetahuan yang penulis miliki masih sangat minim,oleh karena itu kritik dan saran sangat
penulis butuhkan agar menjadi bahan evaluasi demi pembuatan makalah yang lebih baik
kedepannya.
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan senyawa atau zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
menjalankan proses kehidupan. Setiap orang tentunya tahu bahwa makhluk hidup selalu
membutuhkan gizi.
Pengetahuan umum bahwa setiap makhluk hidup atau lebih tepatnya manusia
pasti membutuhkan gizi tidaklah cukup untuk menangani masalah gizi yang selalu
dijumpai pada setiap siklus kehidupan. Berbagai masalah telah melahirkan banyaknya
cendekiawan di bidang gizi, hingga saat ini telah ditemukan 45 jenis zat gizi.
Perkembangan ilmu gizi yang tiada hentinya ternyata tidak begitu signifikan dapat
mengatasi masalah gizi pada setiap siklus kehidupan. Kualitas sumber daya manusia di
masa depan dipengaruhi sejak manusia itu berada di dalam kandungan.
Di dalam kandungan, janin itu sendiri dipengaruhi oleh keadaan ibu nya, ibu
dengan status gizi yang baik akan melahirkan bayi yang sehat,begitupun sebaliknya.
Meskipun Indonesia adalah negara maritime dan agraris yang kaya akan sumber pangan
dan mempunyai swasembada di setiap daerah, namun masalah gizi belum dapat ditekan.
Hanya satu solusi tepat dalam masalah ini, yaitu mengetahui dan memahami mengenai
pengaturan gizi pada tiap siklus kehidupan,salah satunya adalah pengaturan gizi ibu
hamil dan ibu menyusui, sebab ibu hamil membutuhkan gizi yang lebih dibanding
wanita lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip gizi ibu hamil ?
2. Apa saja Efek kekurangan dan kelebihan konsumsi gizi ibu hamil ?
3. Bagaimana Pengaturan makanan ibu hamil ?
4. Bagaimana Pemenuhan makanan ibu hamil ?
5. Bagaimana Cara mengetahui status gizi ibu hamil ?
6. Apa saja Faktor yang mempengaruhi produksi asi ?
7. Kapankah Jangka waktu pemberian asi ?
8. Bagaimana pengaturan gizi ibu menyusui ?
9. Bagaimana Upaya pemberian asi eksklusif ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami prinsip gizi ibu hamil
2. Mengetahui dan memahami efek kekurangan dan kelebihan konsumsi gizi
3. Memahami pengaturan makanan ibu hamil
4. Memahami pemenuhan makanan ibu hamil
5. Mengetahui cara mengetahui status gizi ibu hamil
6. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi asi
7. Mengetahui jangka waktu pemberian asi
8. Mengetahui pengaturan Gizi Ibu Menyusui
9. Mengetahui dan memahami upaya pemberian asi eksklusif
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
1. Prinsip Gizi Ibu Hamil
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat kritis (window
of opportunity) dikataan demikian,karena kekurangan gizi pada masa
tersebut akan mempengaruhi kondisi kesehatan janin di masa depan.
Maksudnya bahwa bayi berusia 0-2 tahun yang kekurangan atau
kelebihan zat gizi akan mengalami berbagai macam hambatan
kedepannya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk dirinya sendiri,
seorang ibu hamil juga harus berbagi nutrisi kepada bayinya.
Kekurangan maupun kelebihan gizi pada ibu hamil tentu akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang dapat mengancam bayi
dan ibu. Beberapa masalah tersebut ada yang dapat dirasakan secara
langsung,dan ada yang dirasakan pada jangka waktu yang lebih lama,
oleh karena itu perlu prinsip khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi
ibu hamil agar tidak lebih dan tidak juga kurang.
Pada dasarnya, 60% gizi yang dikonsumsi ibu hamil digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sedangkan 40% nya
disalurkan kepada bayi, oleh karena itu agar nutrisi ibu hamil tetap
100% maka dibutuhkan 40% tambahan nutrisi dibanding dengan
nutrisi wanita sebelum hamil.
Pada ibu hamil,nutrisi yang di dapatkan selain untuk memenuhi
kebutuhan energy harian dan taambahan juga dibutuhkan untuk
perkembangan jaringan tubuhnya sendiri dalam rangka mendukung
kehamilan, seperti pertambahan ukuran uterus,mammae dan
penumpukan lemak. Pada janin itu sendiri, nutrisi digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mulai dari sepasang sel jantan dan
betina menjadi manusia yang utuh.
3
Kebutuhan gizi ibu hamil berbeda per trimesternya, sebab
ukuran dan kondisi janin yang terus berkembang. Adapun kebutuhan
ibu hamil per trimesternya adalah sebagai berikut :
a. Trimester I
Trimester pertama ini terhitung sejak hari pertama
menstruasi terakhir hingga akhir minggu ke-13.Pada fase ini adalah
masa yang sangat penting bagi bayi,karena pada masa ini organ-
organ tubuh mulai terbentuk. Berikut adalah fase terbentuknya
organ bayi pada trimester I :
1.) Fase germinal (germinal period) ini terjadi 2 minggu sejak
kehamilan, fase ini dimulai sejak terjadinya peleburan sel
jantan dan sel betina hingga membentuk zigot. Zigot akan terus
membelah menjadi blastosis. Blastosis sendiri akan terus
berdiferensiasi menjadi trofoblas yang terdiri atas inti sel dan
lapisan sel lainnya. Lapisan sel tersebut yang akan berperan
dalam implantasi (tertanamnya zigot ke dalam dinding uterus)
sehingga lapisan ini akan menjadi media penyaluran nutrisi
pertama dari ibu ke bayi. Sel tersebut akan terus
berdiferensiasi, hingga terbentuknya plasenta sebagai media
penyaluran nutrisi yang sempurna bagi bayi untuk menjalani
fase berikutnya.
2.) Fase embrional(2-8minggu). Pada usia kehamilan ini fitur
wajah caon bayi terus mengalami perkembangan,tunas kecil
yang nantinya akan membentuk kaki dan lengan terus
terbentuk, system saraf pusat sudah mulai terbentuk, begitupun
dengan system pencernaan.
3.) Janin (8-9 minggu) Pada akhir bulan ketiga, bayi sepenuhnya
terbentuk,mulai dari daun telinga, jari jemari hingga cikal bakal
gigi sudah terbentuk sempurna.
4
berikutnya.sehingga hal-hal yang harus diperhatikan pada trimester
ini adalah sebagai berikut :
5
kopi karena dapat mengganggu pertumbuhan system saraf pusat
tersebut.
Pada minggu ke tujuh belas hingga minggu ke dua puluh
tiga, ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang
tinggi akan serat dan minum air yang banyak untuk menghindari
sembelit, sedangkan pada minggu ke dua puluh empat hingga
minggu ke dua puluh delapan, ibu hamil disarankan untuk
mengurangi konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
untuk menghindari edema pada kaki, selain itu disarankan bagi ibu
hamil untuk mengkonsumsi nutrisi omega 3 dan vitamin E lebih
untuk meningkatkan kecerdasan otak janin.
c. Trimester III
Pada trimester ke-III ibu hamil harus lebih menambah lagi
jumlah asupan kalorinya, pada tahap ini akan dibentuk plasenta
yang sempurna, dan untuk persiapan perdarahan pasca persalinan,
kalori sangat bermanfaat untuk meningkatkan volume darah dan
menambah volume cairan ketuban. Yodium, vitamin B1,B2,B3
pada trimester ini juga bermanfaat untuk membentuk sel abru,
pertumbuhan otak janin dan untuk metabolism system pernapasan
dan pembentukan energy bagi janin.
2. Efek Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Gizi
a. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Masalah yang timbul akibat kekurangan gizi terjadi apabila
pasokan nutrisi ibu hamil tidak cukup dalam jangka waktu yang
lama sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG). Berikut adalah
masalah yang timbul akibat kekurangan gizi :
1.) Kekurangan Energi Kronik (KEK)
KEK timbul jika ibu hamil kekurangan nutrisi
karbohidrat dan lemak dalam jangka waktu yang lama.jika
seorang ibu hamil memiliki LILA <23,5, maka ia akan
berisiko KEK.
6
Untuk mengetahui kondisi ibu hamil apakah
iamengalami KEK atau tidak dapat di cek dengan
menghitung IMT trimester pertama,seorang ibu hamil akan
berisiko kekurangan energy kronik jika IMT-nya <18,5.jika
IMT bumil tidak diketahui karena menggunakan ANC pada
trimester II dan III, maka IMT yang digunakan adalah IMT
sebelum hamil.
Kekurangan energy kronik pada ibu hamil dapat
berisiko pada janin dan ibu :
1.) Risiko keguguran meningkat
2.) Risiko perdarahan pasca persalinan meningkat sehingga
risiko kematian ibu pula ikut meningkat
3.) Kenaikan berat badan ibu hamil tidak signifikan
4.) Ukuran perut dan payudara ibu hamil tidak sesuai
standar
5.) Gangguan pertumbuhan janin (intrauterine growth
retardation)
6.) Risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR)
7.) Bayi lahir dengan kelainan congenital (bibir
sumbing,defect neural tube, celah langit-langit dan lain-
lain.
8.) Risiko stunting meningkat
9.) Risiko bayi terkena penyakit degenerative pada usia
dewasa meningkat serta Pertumbuhan dan
perkembangan sel otak bayi lambat.
2.) Anemia
Seorang ibu hamil dikatakan anemia jika kadar
hemoglobin darahnya kurang dari batas normal, yaitu ,<11
gr/dL. Anemia bagi bumil dapat disebabkan menyebabkan :
a.) Ibu hamil kekurangan energy kronik
b.) Jarak persalinan sangat dekat
7
c.) Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, vitamin B12, asam folat dan protein
d.) Akibat perdarahan akut (kecelakaan,perdarahan) dan
perdarahan kronik (infeksi penyakit, malaria dan lain
sebagainya).
Ibu hamil yang anemia menurunkan beberapa risiko
kepada anaknya,seperti; bayi berisiko lahir premature,kematian
janin atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Efek jangka
panjangnya adalah pertumbuhan otak bayi yang tidak normal
sehingga bayi akan mengalami kesulitan bersosialiasidan focus
terhadapa pelajarannya.
3.) Kekurangan Yodium
8
parahnya, kekurangan vitamin K bagi ibu hamil dapat
menyebabkan kematian ibu. Vitamin K bagi ibu hamil sangat
berperan untuk meningkatkan kecepatan pembekuan darah
pasca persalinan, mencegah osteoporosis dan kolestasis bagi
ibu dan janin. Koletsasis yaitu kondisi kurangnya cairan
empedu. Gejala koletasis yang menjadi stigma bagi ibu hamil
adalah depresi, urni berwarna gelap dan gatal-gatal dikulit.
6.) Hiperemesis Gravidarum
Mual atau morning sickness bagi ibu hamil adalah hal
yang biasa. Mual atau muntah tersebut biasanya berakhir pada
minggu ke enam belas,namun ada beberapa ibu hamil yang
masih akan terus mengalami hal ini hingga akhir trimester III.
Jika si ibu hamil terus mengalami mual dan tidak ada tindakan
yang diberikan maka ia akan berisiko dehidrasi atau semua
nutrisi yang dikonsumsi hilang sehingga penting untuk
berkonsultasi ke dokter apabila mengalami hal seperti ini.
Efek dari kelebihan zat gizi bagi ibu hamil adalah sebagai
berikut :
9
pembengkakan di kaki dan tangan. Preeclampsia dapat
menyebabkan keguguran janin, oleh karena itu jika seorang ibu
hamil di diagnose preeclampsia solusi yang paling tepat adalah
dengan segera melahirkan si janin sebelum terjadi keguguran,
sebab pada umumnya komplikasi ini terjadi pada akhir
kehamilan.
2.) Diabetes gestasional
10
trimester ke II dibutuhkan tambahan kalori sebesar 300-350 Kkal per
hari, sedangkan pada trimester ke III dibutuhkan energy tambahan
sebesar 450-500 Kkal. Secara sederhana berikut kebutuhan nutrisi ibu
hamil :
11
Selenium 30 30 +5 +5 +5
(𝝁g)
Mangan 1,8 1,8 +0,2 +0,2 +0,2
(mg)
Fluor 2,7 2,7 +0,2 +0,2 +0,2
(mg)
4. Pemenuhan Makanan Ibu Hamil
a. Variasi Makanan
1.) Kebutuhan Kalori
Kalori dibutuhkan oleh ibu hamil sebagai tambahan
energy untuk tumbuh kembang janin, payudara,cadangan
lemak sertaa untuk perubahan merabolisme yang
terjadi.Sumber kalori utama bagi ibu hamil dan janinnya adalah
berasal dari karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks yang
dianjurkan adalah roti, serealia, nasi dan pasta.
2.) Kebutuhan Protein
Protein yang dibutuhkan ibu hamil 10-15 gram lebih
tinggi dibanding wanita sebelum hamil,atau sekitar 60 gram.
Protein berfungsi untuk membentuk jaringan baru,membentuk
plasenta serta mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Pemenuhan protein sebaiknya berasal dari hewani seperti
telur,susu, daging, yogurt dan lain-lain, sedangkan selebihnya
boleh dari nabati seperti tempe, tahu dan sebagainya.
3.) Lemak
Lemak merupakan sumber energy vital bagi
pertumbuhan plasenta. Asam lemak omega 3 DHA sangat
penting untuk perkembangan saraf janin. Konsumsi PUFA
selama kehamilan mempengaruhi transfer PUFA ke plasenta
dan payudara ibu. Beberapa gram lemak akan disimpan sebagai
salah satu komponen ASI pasca persalinan.
Bukan karena lemak baik untuk kehamilan,proporsi
jenis lemak itu harus diperhatikan sehingga ada beberapa jenis
lemak yang perlu dibatasi. Porsi lemak jenuh disarankan tidak
lebih dari 8% sedangkan lemak tak jenuh adalah sisa dari
12
kebutuhan lemak total bagi ibu hamil atau sekitar 12%.
Perbandingan kandungan asam lemak omega 6,omega 3, DHA
dan EPA sebaiknya lebih banyak.
4.) Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral bagi ibu hamil harus ditambah
porsinya, dikarenakan peran vitamin dan mineral bagi ibu
hamil dan janin sebagai berikut :
a.) Vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan
pemeliharaan sel serta jaringan janin
b.) Tiamin,ribovlafin,dan niasin digunakan untuk metabolism
energy
c.) B6 digunakan untuk membantu protein membentuk sel-sel
baru
d.) Vitamin C berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi
yang berasal dari bahan makanan nabati
e.) Vitamin D sangat berguna untuk menyerap kalsium bagi
janin.
5.) Air
Air sangat dibutuhkan untuk mengangkut zat gizi yang
telah diserap.seorang ibu hamil perlu mempertimbangkan
pemenuhan air didalam tubuh yang nantinya akan di bagi ke
janin,maka dari itu jumlah air yang harus di konsumsi ibu hamil
500 ml harus lebih banyak dibanding dengan kebutuhan air dewasa
normal sekitar 2000 ml atau 8 gelas per hari.
b. Suplementasi Untuk Ibu Hamil
1.) Zat Besi
13
Zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin
pada sel darah merah. Sel darah merah itu sendiri di perlukan
untuk menyerap oksigen yang pada akhirnya digunakan untuk
respirasi sel. Ketika hamil ibu hamil akan mengalami
pembesaran payudara, uterus dan perkembangan janin,sehingga
pasokan zat besi yang di butuhkan pun bertambah agar tetap
dapat bekerja dengan normal.
Ibu yang kekurangan zat besi akan sangat lemah,
begitupun dengan organ-organ janin. Selain itu, bayi yang lahir
dari ibu yang kekurangan zat besi memiliki persediaan zat besi
yang rendah ketika lahir sehingga berisiko anemia ketika bayi.
Zat besi yang disarankan adalah zat besi hewani seperti hati.
Zat besi nabati kurang disarankan karena memiliki bioavibilitas
tinggi sehingga sulit untuk diserap di usus. Zat besi baiknya
dikonsumsi bersamaan dengan sumber protein hewani dan
vitamin C dari buah-buahan. Adapun di zaman sekarang ini
telah ada tablet kapsul tambah darah yang nantinya dikonsumsi
bersamaan dengan vitamin C.
2.) Asam Folat
Asam folat yang merupakan bagian dari vitamin B
dibutuhkan 0,4 mg/hari. Asam folat ini idealnya dikonsumsi
sebelum hamil, karena asupan asam folat ketika telah hamil
biasanya sudah terlambat untuk menghindari “neural tube
defect” antara lain spina bifida (sum sum tulang yang terbuka)
dan ananchepalus (tidak memiliki batok kepala). Sumber asam
folat yang baik seperti brokoli dan bayam.
3.) Kalsium
Kalsium sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel
baru,seperti tulang. Jika janin kekurangan kalsium,maka janin
akan mengambil kalsium kepada ibu, maka dari itu biasanya
ibu akan berisiko terkena osteoporosis dimasa yang akan
datang.
14
c. Pola Hidup Sehat dan Bersih
15
kali dengan jeda satu bulan dan sudah harus selesai dua bulan
sebelum persalinan.
d. Aktivitas Fisik
16
f. Gula darah urin negative
g. Protein urin negative
a. BB terhadap TB >
Ibu yang mengalami hal ini berisiko mengalami
penyempitan pembuluh darah dan hambatan bagi pasokan oksigen
ke janin karena tertekan oleh lemak . jika hal ini terus
berlanjut,seorang ibu hamil berisiko terkena hipertensi dan diabetes
dimana hal ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
b. BB terhadap TB <
Jika sebelum hamil,ibu hamil memiliki berat badan yang
kurang, maka ia harus mengalami pertambahan berat badan yang
lebih dibanding dengan ibu dengan berat badan normal. Namun,
kadang pertambahan berat badan ini tidak sesuai dari yang
seharusnya, oleh karena itu seorang ibu hamil perlu untuk
berkonsultasi ke dokter. Jika berat badan masih kurang terhadaap
tinggi badan pada pertengahan trimester pertama, pertumbuhan
saraf dan sumsum tulang bayi dapat terganggu. Jika hingga akhir
persalinan, berat badan ibu hamil masih lebih kecil, maka akan
berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
c. Pertambahan Berat Badan Kurang
Setiap bulan, berat dan ukuran rahim terus bertambah,jika
pertambahan berat badan ibu hamil kurang, maka dapat dipastikan
bahwa pasokan nutrisi ibu hamil tidak kurang dari kebutuhan.
Keadaan ini dapat berakibat pada berat badan lahir bayi,bayi
berisiko BBLR dan mengalami stunting di masa pertumbuhan dan
perkembangan yang berikutnya.
B. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
1. Produksi ASI
Ketika system reproduksi wanita telah matur, maka akan
dihasilkan hormone estrogen dan progesterone yang membuka saluran
17
air susu ibu dan kelenjar air susu. Ketika hamil ibu akan
memperoduksi hormone placenta dan prolaktin dimana akan
merangsang hormone laktogen, akibat dari kerja sama ini terbentuklah
air susu ibu (ASI). Sebagian besar ibu dapat menghasilkan ASI hingga
6 bulan, dan sebagian kecil ibu hanya mampu memproduksi ASI
hingga 5 bulan.
Setiap bulan,produksi ASI yang dihasilkan ibu menyusi
berbeda beda sebagaimana pada tabel berikut :
Umur (bulan) Volume (ml)
1 605
3 824
6 917
9 834
12 726
ASI merupakan cairan yang di ekskresikan melalui payudara
ibu sebagai makanan bayi yang merupakan hasil darikerja prolaktin.
Sedangkan pengertian ASI eksklusif menurut WHO adalah pemberian
ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih,air
jeruk ataupun tambahan makanan lain yang diberikan saat bayi baru
lahir sampai usia 6 bulan.Jenis-jenis ASI adalah sebagai berikut :
18
ASI stadium I (kolostrum) adalah cairan kelenjar payudara
yang pertama kali di ekskresikan sejak melahirkan hingga hari ke
empat pasca melahirkan. Kolostrum baik untuk mengeluarkan
meconium atau air ketuban yang sempat tertelan oleh bayi dan baik
untuk sistem imun bayi karena mengandung IgA atau
immunoglobulin A. Volume kolostrum kurang lebih 150-300 cc.
Berikut kandungan ASI stadium I.
Kandungan Colostrum
Energi (Kkal) 57,0
Laktosa (gr/100 6,5
ml)
Lemak (gr/100 ml) 2,9
Protein (gr/100 ml) 1,195
Mineral (gr/100 0,3
ml)
Ig A (mg/100 ml) 335,9
Ig G (mg/100 ml) 5,9
Ig M (mg/100 ml) 17,1
Lisosin (mg/100 14,2-16,4
ml)
Laktoferin 420-520
b. Asi Peralihan
Kandungan Transisi
Energi (Kkal) 63,0
Laktosa (gr/100 ml) 67
Lemak (gr/100 ml) 3,6
Protein (gr/100 ml) 0,965
19
Mineral (gr/100 ml) 0,3
c. Asi Matur
ASI ini keluar dua minggu setlah asi transisi.ASI ini terdiri
atas 90% air dan 10% karbohidrat,protein dan lemak. ASIini
terbagi lagi menjadi dua bagian,yaitu foremilk yang keluar awal
sesi menyusui dan hindmilk pada akhir sesi menyusui atau saat
payudara akan kosong.
20
kelebihan gizi dapat menyebabkan kurangnya volume ASI yang
diproduksi. Jika volume ASI sedikit, kemungkinan besar payudara
akan cepat berhenti memproduksi ASI. Untuk meningkatkan
produksi ASI ibu menyusui perlu meningkatkan konsumsi kacang-
kacangan.
b. Stress
Ketika stress, hormone oksitoksin terhambat, sehingga ASI
yang di produksi akan terus tersimpan di payudara dan tidak
disalurkan.
c. Penggunaan Alat Kontrasepsi
d. Perawatan Payudara
Terkadang menyusui dapat menyebabkan putting
nyeri,mongering masuk ke dalam bahkan yang lebih parah ketika
payudara mengalami infeksi (mastitis). Keadaan payudara yang
seperti itu menyebabkan bayi kesulitan menyusui, jika menyusui di
jeda dalamwaktu yang lama, produksi ASI berkurang.
e. Anatomis Payudara
Misalnya saja putting ibu menyusui yang masuk ke dalam
mengakibatkan bayi sukar menyusu,jika bayi jarang
menyusu,maka ASI tidak terangsang sehingga produksinya dapat
berkurang.
f. Pola Istrahat
Istrahat yang kurang dari 5 jam dapat menyebabkan
seseorang stress dan kelelahan mental,hal ini tidak terlebas bagi ibu
menyusui,sehingga polat tidur yang tidak baik dikatakan dapat
mengurangi produksi ASI.
g. Factor Obat-obatan
21
Ada beberapa obat yang dapat meningkatkan roduksi ASI
seperti obat pilek(pseudoefedrin) dan ada pula golongan obat yang
dapat menyebabkan komposisi ASI yang tidak baik.
h. Frekuensi Menyusu bayi
22
berbumbu tajam atau pedas juga kafein karena bisa menjadi stimulan
bagi bayi seperti kembung, diare, alergi atau masalah lain.
23
Perhitungan kebutuhan energi ibu menyusui menggunakan
Metode Harrist Benedict, hasil yang didapatkan ditambah 500 kkal
untuk 6 bulan pertama dan ditambah 550 kkaluntuk 6 bulan kedua.
Kebutuhan protein :1 gr/kg BB/ hari, ditambah 17 gram. Kebutuhan
lemak : 25-30% dari total kebutuhan energi. bulan pertama dan kedua
sebesar 25 g/ hari. Asupan lemak adalah 25-30 % asupan.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prnsip gizi hamil adalah 60% gizi yang dikonsumsi ibu hamil digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sedangkan 40% nya disalurkan kepada bayi,
oleh karena itu agar nutrisi ibu hamil tetap 100% maka dibutuhkan 40% tambahan
nutrisi dibanding dengan nutrisi wanita sebelum hamil.
2. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil yaitu ; Kekurangan Energi Kronik (KEK),
Anemia, Kekurangan Yodium, Kekurangan Protein, Kekurangan Vitamin K,
Hiperemesis Gravidarum.sedangkan efek kelebihan zat gizi adalah sebagai berikut ;
Keracunan kehamilan (preeclampsia), Diabetes gestasional, Kelebihan nutrisi pada
masa kehamilan (obesitas).
3. Tambahan energy yang diperlukan bagi ibu hamil pada trimester I hampir tidak ada
perubahan dibanding sebelum hamil. Pada trimester ke II dibutuhkan tambahan kalori
sebesar 300-350 Kkal per hari, sedangkan pada trimester ke III dibutuhkan energy
tambahan sebesar 450-500 Kkal.
4. Berikut upaya pemenuhan makanan ibu hamil :memperhatikan variasi
makanan,suplementasi, menjaga pola hidup bersih dan sehat serta pemantauan berat
badan secara berkala
5. Standar status gizi ibu hamil yang baik adalah sebagai berikut (Pritasari,2017);LILA
≥23,5 cm,IMT pra hamil (18,5-25,0),Selama hamil, kenaikan berat badan sesuai
dengan usia kehamilan,Kadar Hb normal >11 gr/dL,Tekanan darah normal (sistol <
120 mmHg dan diastole< 80 mmHg),Gula darah urin negative,Protein urin negative
6. Ketika system reproduksi wanita telah matur, maka akan dihasilkan hormone estrogen
dan progesterone yang membuka saluran air susu ibu dan kelenjar air susu. Ketika
hamil ibu akan memperoduksi hormone placenta dan prolaktin dimana akan
merangsang hormone laktogen, akibat dari kerja sama ini terbentuklah air susu ibu
(ASI). Sebagian besar ibu dapat menghasilkan ASI hingga 6 bulan, dan sebagian kecil
ibu hanya mampu memproduksi ASI hingga 5 bulan.
25
7. Berikut adalah factor yang mempengaruhi produksi ASI : Status Gizi
,Stress,Penggunaan Alat Kontrasepsi,Perawatan Payudara,Anatomis Payudara, Pola
Istrahat,Factor,Frekuensi Menyusu Anak,Konsumsi Alcohol dan merokok.
8. Apa yang Ibu makan selama menyusui akan mempengaruhi kandungan zat gizi dari
ASI (Air Susu Ibu) Makanan Ibu bisa mempengaruhi gizi pada bayi lewat pemberian
ASI . Hindari makanan berbumbu tajam atau pedas juga kafein karena bisa menjadi
stimulan bagi bayi seperti kembung, diare, alergi atau masalah lain.
9. Untuk ibu yang bekerja atau ibu menyusui yang sibuk, dapat membiasakan menabung
ASI sejak sebulan pasca persalinan. Asi dapat disimpan selama3 hari jika disimpan di
lemari pendingin dan bertahan selama3 bulan jika disimpan di cooler box. ASI dapat
di perah setiap 3 jam.
B. Saran
Agar makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan acuan bagi seluruh satuan
masyarakat, atau lebih khususnya adalah mahasiswa Poltekkes itu sendiri :
1. Memahami prinsip gizi ibu hamil
2. Mengetahui dan memahami efek kekurangan dan kelebihan konsumsi gizi
3. Memahami pengaturan makanan ibu hamil
4. Memahami pemenuhan makanan ibu hamil
5. Mengetahui cara mengetahui status gizi ibu hamil
6. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi asi
7. Mengetahui jangka waktu pemberian asi
8. Mengetahui Pengaturan Gizi Ibu Menyusui
9. Mengetahui dan memahami upaya pemberian asi eksklusif
26
Daftar Pustaka
https://www.coursehero.com/register/?reg_only=1&get_doc=42464611&fromSimila
rQuestion=0
https://id.theasianparent.com/bahaya-anemia-pada-ibu-hamil
https://www.alodokter.com/busui-asi-sedikit-mungkin-perasaanmu-saja-atau-bisa-
disebabkan-faktor-berikut
https://www.neliti.com/id/publications/272196/strategi-peningkatan-cakupan-asi-
eksklusif-di-sulawesi-tenggara-melalui-program
https://hellosehat.com/parenting/menyusui/kapan-harus-berhenti-menyusui/amp/
https://www.academia.edu/36963462/STATUS_GIZI_IBU_HAMIL
iv