Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FETOMETERNAL

FISIOLOGI JANIN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1. RANI NOPRIYENTI (P01740523035)


2. DWIE YUNITA BASKA (P01740523010)
3. ARINI RACHMAWATI (P01740523053)

DOSEN PENGAJAR:
DIAH EKA NUGRAHENI, M.KEB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI PROFESI BIDAN BENGKULU
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah fetometernal yang berjudul “Fisiologi Janin” dalam bentuk maupun

isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam

pembelajaran fetometernal. Harapan kami semoga makalah ini membantu

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami

dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat

lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 25 juli 2023

Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FISIOLOGI JANIN

Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan

sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut

zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi

janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga

tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua, dan trimester

ketiga.

B. FISIOLOGI JANIN

Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Minggu ini

sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab

tanggal perkiraan kelahiran dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Selama

masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur

yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yang mengelilingi

matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses

pembuahan. 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu

menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur, pada akhirnya hanya 1 sel

sperma yang bisa menembus indung telur.

Minggu ke-2 sampai minggu ke-3 perubahan terjadi pada akhir minggu kedua.

30 jam setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus

membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah

menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira

dua kali sehari, sehingga pada hari ke-12 jumlahnya bertambah dan membantu

blastocyst (diameter 0,1-0,2 mm6) menempel pada dinding endometrium. Ibu

mungkin beum sadar jika sedang mengandung.


Minggu ke-4, darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah

organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi

nutrrisi dan oksigen ke embrio, termasuk dalam pembuangan sisa-sisa metabolism

janin. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka,

organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2

hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan system peredaran darah sudah

melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Tahap ini

merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk setelah

masa blastula hasil pembelahan zigot. Tahap selanjutnya adalah tahap embrio yang

berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio dimulai setelah zigot tertanam

dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem organ dasar bayi mulai

berbentuk dari susunan sel, meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan

manusia dewasa.

Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5- 7 mm.

pemebentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin

sempurna. Pada minggu ke-6, kepala dan leher sudah muncul, dan mata yang letaknya

masih berjauhan juga sudah ada. Hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai

terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga peredaran darah dan organ-organ

penting tubuh seperti ginjal, hati, sistem pencernaan sudah mulai terbentuk.

Pada minggu ke-7, besar embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm,

tangan sudah ada dan berkembang dengan cepat.

Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. secara

keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat janin sekitar 13-15

gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Embrio mulai
bisa bergerak secara teratur, rata-rata 60 kali gerakan dalam 1 jam. Tubuh embrio

semakin menyerupai bayi.

Minggu ke-9, masa perkembangan janin. Panjang janin sekitar 3 cm, dengan

berat 2 gram, memiliki tangan yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai

terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Organ genital sudah mulai telihat

jelas.

Minggu ke-10, panjang janin adalah 4,5 cm dengan berat 5 gram. Rahang atas

dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin

sudah hamper menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk.

Pada kehamilan 8-10 mingu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Dengan

menggunakan ultrasonography dapat diketahui sedini mungkin apakah jantung janin

telah berdenyut atau belum. Umumnya denyut jantung dapat dicatat pada minggu ke

12, sedangkan dengan Leanec baru dapat terdengar pada kehamilan 20 minggu.

Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan legkap dan mulai

berfungsi. Panjang sekitar 6 cm dengan berat 10 gram. Janin mulai bergerak dan bisa

meluruskan tubuhnya.

Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan

berkembang semakin sempurna. Di usia ini, sistem saraf dan otot janin mencapai

tingkat kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna

makanan.

Pada minggu ke-13 panjang janin sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20

gram. Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Pada

minggu-16, panjang janin sekitar 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram. Reflek

gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana. Di usia ini, janin juga mulai

mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk
detak jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu seperti gaduh atau sapaan

lembut. Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin meningkat.

Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar

150 gram. Pada minggu ke-21, beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18

cm, sistem organ tubuh mengalami pematangan dan fungsi dan perkembangan.

Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37

cm. kelahiran bayi prematur harus diwaspadai karena umumnya meningkatkan

keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi

sekitar 1800- 2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm19. Pada minggu ke-33 berat

janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. pada minggu ke-35, secara

fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Mulai minggu ini, fungsi

paru bayi sudah matang. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan

lipoprotein yang berfungsi mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan

memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas pertama oleh janin. Pada

minggu ke-36, berat bayi seharusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm.

Pada minggu ke-37, dengan Panjang 47 cm dan berat 2950 gram bayi dinyatakan

sudah siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang dan bisa

bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir, dan siap lahir.

Pada minggu ke-38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm.

meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 inggu, bayi rata-rata lahir di

usia kehamilan 38 minggu.

C. NEFROLOGI JANIN

1. Pengertian nefrologi janin

Nefrologi janin atau ginjal janin adalah organ eksresi. Fungsi utama ginjal
adalah menjaga keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan

ekstrakular. Untuk melaksanakan hal itu sejumlah besar cairan di filtrasi di

glomerulus dan kemudian di absorbs dan dieksresikan sepanjang nefron sehingga

zat-zat yang berguna diserap Kembali dan sisa-sisa metabolism dikeluarkan

sebagai urin, sedangkan air ditahan dengan kebutuhan tubuh. Berikut

perkembangan urinarius :

A. Maturasi Ginjal

Sistem ekskresi ginjal pada manusia melewati 3 tahap perkembangan

morfogenik. Tahap pertama ditandai dengan munculnya sepasang tubulus

yang membentuk Pronefros, suatu organ nonfungsional yang muncul

sekitar minggu ketigakehamilan dan mengalami involusi sempurna dalam

waktu 2 minggu. Tahap kedua adalah perkembangan mesonefros, yang

timbul lebih distal sepanjang nefrotom dan mengandung sekitar 20 pasang

glomerulus dan dinding tubulus yang tebal.

Pada minggu kelima kehamilan, ginjal mesonefrik sudah dapat

membentuk urin. Mesonefros mengalami degenerasi pada minggu ke 11

hingga minggu ke 12kehamilan yang diikuti pembentukan tunas ureterik.

Tahap ketiga dan fase terakhir perkembangan ginjal adalah timbulnya

metanefros , atau ginjal metanefrik yangmatang. Perkembangan tahap

terakhir ini tergantung pada interaksi antara tunasureterik dengan massa

sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi yang mengandung blastema

nefrogenik. Fungsi tubulus ginjal dimulai pada ginjal metanefrik manusia

antara mingguke 9 dan 12 kehamilan, dan pada minggu ke 14, saluran

henle berfungsi dan terjadi reabsorpsi tubulus. Nefron-nefron baru

dibentuk sampai minggu ke tiga puluh enam kehamilan pada janin


manusia. Nefrogenesis telah terbentuk secara sempurna pada saat

kelahiran bayi cukup bulan, tetapi pembentukan nefron terus berlanjut

setelah kelahiran pada bayi kurang bulan. Keadaan ini juga terjadi pada

perkembangan nefron, dimana terjadi perpanjangan saluran Henle dan

pembentukan lekukan pada tubulus proksimal.

2. Pertumbuhan ginjal pada janin

Pertumbuhan ginjal pada janin meliputi 3 bagian :

a. Pronephros

Pada tahap ini ginjal belum berfungsi. Pasangan-pasangan tubulus terbentuk

untuk membentuk pronephros, dimulai pada usia 3 minggu dan selesai dalam

waktu 3 minggu.

b. Mesophros

Dimulai dari minggu ke 5 dan selesai pada saat janin berusia 11-12 minggu.

Terbentuk 20 pasang glomerulus dan terjadi penebalan dari dinding tubulus.

Pada tahap ini ginjal sudah dapat memproduksi urin.

c. Metanephros

Pada tahap ini nephrosgenesis sangat tergantung dari interaksi antara uretric

bud dengan sel mesenchymal.

D. SISTEM DIGESTIF JANIN

1. Embriologi Traktus Gastrointestinal

Susunan pencernaan manusia mulai terbentuk pada kehidupan

mudigah hari ke-22 dan pembentukan usus terjadi pada hari ke-31.

Sebagai akibat pelipatan mudigah ke sefalo kaudal dan lateral, sebagian

rongga yolk sac yang dilapisi endoderm masuk ke mudigah untuk

membentuk usus primitif. Perkembangan embriologi sistem pencernaan


dan turunannya biasanya dibahas dalam 3 bagian, yaitu (a) Usus depan,

yang terletak di sebelah kaudal tabung faring dan membentang hingga ke

tunas hati; (b) Usus tengah, mulai dari sebelah kaudal tunas hati dan

berjalan ke suatu tempat kedudukan, yang padaorang dewasa membentuk

pertemuan dua pertiga kanan dan sepertiga kirikolon tranversum; dan (c)

Usus belakang, yang membentang dari sepertiga kirikolon tranversum

hingga ke memrana kloakalis. Sedangkan mesoderm akan membentuk

jaringan ikat, komponen otot, dan komponen peritoneum pada sistem

pencernaan. Tabung usus disanggah pada bagian dorsal oleh mesenterium

(mesenterium dorsal yang menggantung dari bagian bawah esofagus ke

daerah kloaka usus belakang, mesogastrium dorsal/omentum mayus yang

menggantung lambung, mesoduodenum dorsalis menggantung bagian

duodenum, dan mesenterium proprius yang menggantung illeum dan

jejunum) yang akan menjadi jalur pembuluh darah, saraf, dan getah bening

ke bagiana bdomen viseral. Sedangkan mesenterium ventral yang terdapat

pada bagian esofagus terminal, lambung, bagian atas duodenum dari

septum trensversum(mesenterium ventral: omentum minus, dari bawah

esofagus, lambung, bagianatas duodenum hati, ligamentum falsiformis,

dari hati ke dinding ventral tubuh.

1) Usus Depan (Foregut)

a. Esofagus

Pada minggu ke-4, dinding ventral usus depan terdapat

di vertikulum respiratorium (tunas paru) yang berbatasan

denganfaring. Diventrikulum berangsur-angsur terpisah dari

bagian dorsalusus depan melalui sebuah pembatas, yaitu


septum esofagotrakealissehingga usus depan terbagi menjadi

bagian ventral yaitu primodium pernapasan (tuba

laringotrakheal) dan bagian dorsal yaitu esofagus. Pada

mulanya esofagus sangat pendek, akan tetapi dengangerak

turun jantung dan paru-paru esofagus kemudian

memanjangdengan cepat. Adanya gangguan pada stadium ini

dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti atresia esofagus

dengan fistulatrakeoesofagus. Atresia esofagus terjadi jika

septum trakeo esofagus deviasi ke posterior. Deviasi ini

membuat pemisahan esofagus darisaluran laringotrakea tidak

komplit sehingga terjadi fistulatrakeoesofagus. Lapisan otot

yang terbentuk oleh mesenterium sekitarnya. Dua pertiga

bagian kranial berupa otot lurik yang dipersarafi olehnervus

vagus, sedangkan 1/3 bagian kaudal sisanya berupa otot

polosyang dipersarafi pleksus splangnikus. Panjang dari

esofagus berkisar 8-10 cm setelah lahir, menjadi dua kali lipat

saat berumur 2-3 tahun,dan menjadi kurang lebih 25 cm saat

dewasa. Esofagus bagian abdominal pada masa 8 minggu

embrio sebesar lambung tetapi akan mengecil seiiring dengan

waktu. Di lokasi intra abdominal ini, bagiandistal esofagus

dengan LES (Lower Esophageal Spinchter) mempunyai peran

penting dalam anti refluks. Aktivitas menelan diesofagus dapat

terlihat pada masa gestasi 16-20 minggu, untuk membantu

sirkulasi dari cairan amnion; Polyhidramnion, merupakantanda

dari gangguan proses menelan dari esofagus atau obstruksi


gastrointestinal bagian atas. Oleh karena itu polyhidramnion

merupakan salah satu tanda atau faktor resiko dari terjadinya

atresia esophagus.

b. Lambung

Pada minggu ke-4, lambung merupakan suatu pelebaran

ususdepan berbentuk fusiformis. Pada minggu-minggu

berikutnya, bentuk kedudukannya banyak berubah akibat

perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian

dindingnya dan perubahan kedudukan organ-organ di

sekitarnya. Perubahan kedudukan lambung paling mudah

dijelaskan dengan menganggap bahwa organ ini berputar

mengelilingi sumbu panjang dan sumbu anteroposterior. Pada

sumbu memanjangnya, lambung melakukan perputaran yang

tadinya mempersaraf dinding kiri, menjadi mempersaraf

dinding depan, demikian pula yang terjadi pada dinding

lambung belakang yang dipersarafi oleh nervus vagus kanan.

Selama perputaran ini, bagian belakang lambung tumbuh lebih

cepat dari bagian depan sehingga terbentuklah kurvatura mayor

dan kurvaturaminor.

Ujung sefalik dan kaudal lambung yang tadinya terletak

padagaris tengah akan bergerak memutari sumbu

anteroposterior sehingga badan kaudalnya (pilorus) bergerak ke

kanan atas dan badansefaliknya (kardia) bergerak ke arah kiri

bawah. Dengan demikianlambung mencapai kedudukannya

yang terakhir, dan sumbu panjangnya berjalan dari kiri atas ke


kanan bawah. Lambung menempel pada dinding tubuh dorsal

melaluimesogastrium dorsal dan ke dinding tubuh ventral

melaluimesogastrium ventral, rotasi dan pertumbuhan yang

tidak proporsional mengubah kedudukan mesenterium-

mesentrium ini. Rotasi mengelilingi sumbu longitudinal

menarik mesentrium dorsal ke kiri,sehingga menciptakan

sebuah ruang yang disebut bursa omentalis(sakus peritonealis

minor).

Pada minggu ke-5 primordium limpa terbentuk sebagai

proliferasi mesoderm di antara kedua lembaran mesogastrium

dorsal. Dengan berlanjutnya rotasi lambung, mesogastrium

dorsal memanjang dan bagian yang berada di antara limpa dan

garis tengah bagian yang berada di antara limpa dan garis

tengah bagian dorsal membelok kekiri dan menyatu dengan

peritoneum dinding abdomen posterior, dan bagian yang

menyatu ini akan berdegenerasi. Limpa yang berkedudukan

intraperitoneal kemudian dihubungkan dengan dindingtubuh di

daerah ginjal kiri oleh ligamentum lienorenalis dan kelambung

oleh gastrolienalis. Pemanjangan dan bersatunya mesogastrium

dorsal kedinding posterior tubuh juga menentukan posisi akhir

pankreas. Mula-mula,organ ini tumbuh ke dalam

mesoduodenum dorsal, namun akhirnya pada kauda

memanjang ke mesograstrium dorsal. Karena

bagianmesogastrium dorsal ini menyatu dengan dinding tubuh

dorsal, kauda pankreas terletak di daerah ini. Begitu lembaran


posterior mesogastrium dorsal dan peritoneum dinding tubuh

posterior berdegenerasi di sepanjang garis penyatuan ini, kauda

pankreasdibungkus oleh peritoneum hanya pada permukaan

anteriornya dankarena itu terletak di posisi retroperitoneal

(organ-organ semacam pankreas yang mula-mula dibungkus

oleh peritoneum tetapi kemudian menyatu dengan dinding

tubuh posterior sehingga menjadiretroperitoneal disebut

sebagai retroperitoneal sekunder).

Hasil dari rotasi lambung di sekeliling aksisantero

posteriornya, mesogastrium dorsal menonjol ke arah bawah.

ertumbuhannya kemudian terus berlanjut ke arah bawah

danmembentuk sakus berlapis ganda, memanjang sampai

kolontranversum dan gelung usus kecil, struktur ini dikenal

sebagai omentum mayus.

akus berlapis ganda, kemudian menyatu membentuk

lembaran tunggal yang tergantung dari kurvatura mayor

lambung.Lapisan posterior dari omentum mayus juga bersatu

denganmesenterium kolon transversum. Omentum minus dan

ligamentum falsiformis yang berasaldari dari mesogastrium

ventral. Korda hepatik tumbuh ke dalamseptum sehingga korda

ini menjadi menipis untuk membentuk:

1) Peritoneum hati

2) Ligamen falsiformis (memanjang dari hati ke ventral

dindingtubuh) sampai tepi bebas berisi vena umbilikalis yang

setelahlahir berobliterasi untuk membentuk ligamentum


rotundum darihati (ligamentum teres hepatis).

3) Omentum minus (memanjang dari lambung dan duodenum

ataske hati) sampai tepi bebasnya menghubungkan duodenum

danhati (ligamentum hepatoduodenalis) berisi duktus biliaris,

vena porta, dan artei hepatika (triad porta).

c. Duodenum

Bagian saluran usus ini dibentuk dari bagan akhir usus

depandan bagian sefalik usus tengah. Titik pertemuan krdua bagian

initerletak tepat di sebelah distal pangkal tunas hati. Karena duodenum

terbentuk dari gabungan usus depan dan usus tengah, sehingga

duodenum juga diperdarahi oleh cabang-cabang dari arteri Seliakayang

juga memperdarahi usus depan dan arteri Mesentrika Superior yang

juga memperdarahi usus tengah.Ketika lambung berputar, duodenum

melengkung sepertihuruf C dan memutar ke kanan. bersamaan dengan

tumbuhnya kaput pankreas, menyebabkan duodenum membelok dari

posisi tengahnya yang semula ke arah sisi kiri rongga abdomen.

Duodenum dan kaput pankreas ditekan ke dinding dorsal badan, dan

permukaan kanan mesoduodenum dorsal menyatu dengan peritoneum

kemudian ke lapisan menghilang dan duodenum serta kaput pankreas

menjadi terfiksasi di posisi retroperitoneal. Mesoduodenum dorsal

menghilang sama sekali kecuali di daerah pilorus lambung, dimana

sebagian kecil duodenum (tutup duodenum) tetap intraperitoneal.

2) Usus Tengah (Midgut)

Pada minggu ke-5, usus tengah menggantung pada dinding

dorsalabdomen dorsal oleh sebuah mesentrium pendek dan


berhubungan dengankantung kuning telur melalui duktus vitelinus

atau tangkai kuning telur.

Pada orang dewasa, usus tengah dimulai tepat di sebelah distal

muaraduktus biliaris ke dalam duodenum dan berahkir di antara

dua pertiga proksimal kolon transversum dan sepertiga distalnya.

Seluruh panjangusus tengah diperdarahi oleh arteri mesentrika

superior.

Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan

cepatusus dan mesentriumnya sehingga terbentuk gelung usus

primer. Di bagian puncaknya, saluran usus ini tetap berhubungan

langsung dengan kantong kuning telur melalui duktus vitelinus

yang sempit. Bagian kranial dari lengkung berkembang menjadi

bagian distal duodenum, jejunum, dan sebagian ileum. Sedangkan

bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum,sekum, apendiks, kolon

ascendens, dan dua pertiga proksimal kolon transversum.

Perkembangan gelung usus primer ditandai oleh pemanjangan

yang pesat, terutama dibagian kranial. Sebagai akibat pertumbuhan

yangcepat ini dan membesarnya hati yang terjadi secara serentak,

rongga abdomen untuk sementara menjadi terlalu kecil untuk

menampung semua usus,dan gelung tersebut masuk ke rongga

selom ekstraembrional di dalamtali pusat selama minggu ke-6

(hernia umbilikalis fisiologis). Bersamaan dengan pertumbuhan

panjangnya, gelung usus primer berputar melalui sebuah poros

yang dibentuk oleh arteri mesentrika superior. Apabila diihat dari

depan, perputaran ini berlawanan arah dengan jarum jam.


Perputaranyang terjadi selama proses herniasi kira-kira 90o.

Pada minggu ke-10, menghilangnya mesonefros, berkurangnya

pertumbuhan hati, dan bertambah luasnya rongga abdomen

membuatgelung usus yang mengalami herniasi kembali ke dalam

rongga abdomen. Kembalinya gelung usus ke dalam rongga

abdomen juga diikuti dengan perputaran gelung usus sebesar 180o.

Sehingga total rotasi yang terjadi pada gelung usus selama proses

herniasi umbilikalis dan kembali lagi kedalam rongga abdomen

adalah sebesar 270o.

Bagian proksimal jejunum, merupakan bagian pertama

yangmasuk kembali ke dalam rongga abdomen, kemudian

mengambil tempat didisisi kiri. Gelung usus yang masuk

berikutnya secara bertahap semakin kesisi kanan. Tunas sekum

yang muncul pada minggu ke-6 sebagai suatu pelebaran kecil

berbentuk kerucut pada bagian kaudal gelung usus primer adalah

bagian terakhir usus yang masuk ke dalam rongga abdomen. Untuk

sementara bagian ini berada pada kuadaran kanan atas tepat

dibawah lobus kanan hati. Dari sini, bagian tersebut bergerak turun

ke dalam fosa iliaka kanan, sehingga membuat kolon asendens dan

fleksura hepatika menjadi terletak di sebelah kanan rongga

abdomen. Selama proses ini ujung distal tunas sekum membentuk

sebuah divertikulum yang sempit, yang disebut Appendiks

primitive.

Mesentrium pada gelung usus primer, mesentrium proprius,

mengalami perubahan yang banyak sekali bersama dengan


peristiwa rotasidan pemutaran gelung usus. Ketika bagian kaudal

usus tersebut bergerak ke sisi kanan rongga perut, mesentrium

dorsal melilit di sekitar pangkal arteri mesentrika superior.

Kemudian ketika bagian asendens dandesendens mulai menapatkan

kedudukan yang sebenarnya, mesentriumnyadidesak menempel ke

peritoneum di dinding abdomen posterior. Setelah penyatuan

lapisan-lapisan ini, kolon asendens dan desendens tertambat

permanen di sisi retroperitonium. Sedangkan apendiks ujung

bawah sekumdan kolon sigmoid tetap mempertahankan ujung

bebasnya.

Pada mesokolon tranversum, usus ini menyatu dengan

dinding posterior omentum mayus tetapi tetap mempertahankan

mobilitasnya garis perlekatannya membentang dari fleksura

hepatica kolon asendens sampaike fleksura lienalis kolon

desendens. Sedangkan mesentrium gelung usus jejunoileal

mula-mula bersambungan dengan mesentrium kolon

asendens.Ketika mesentrium mesokolon asendens menyatu

dengan dindingabdomen posterior, mesentrium gelung

jejunoileal mendapatkan garis perlekatan baru, yang berjalan

dari daerah dimana duodenum terletak intraperitoneum sampai

ke persambungn ileosekalis.

3) Usus belakang (Hindgut)

Usus belakang membentuk sepertiga distal kolon

transversum,kolon desendens, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis

ani. Selain ituendoderm usus belakang ini juga membentuk lapisan


dalam kandung kemih dan uretra. Bagian akhir usus belakang

bermuara ke dalam kloaka yaitu suatu rongga yang dilapisi oleh

endoderm yang bertemu langsung dengan ektoderm permukaan.

Daerah pertemuan ini disebut membrankloaka.

Pada perkembangan selanjutnya, timbul suatu rigi

melintang,yaitu Septum urorektal, pada sudut antara allantois

dengan usus belakang.Sekat ini tumbuh ke arah kaudal membagi

kloaka menjadi: sinusurogenitalis primitif pada bagian anterior dan

kanalis anorektalis pada bagian posterior.

Pada minggu ke-7 septum urorektal mencapai membrankloaka

dan membentuk korpus perinealis. Membran kloaka

kemudianterbagi menjadi:

a.Membrana Urogenitalis (pada bagian depan)

b.Membrana analis (pada bagian belakang)

Sementara itu, membrana analis ini dikelilingi tonjolan-

tonjolan mesenkim, dan pada minggu ke-8 selaput ini terletak di

dasar cekungan ektoderm, membentuk celah anus atau

proktodeum. Pada minggu ke-9 membran analis koyak sehingga

rektum berhubungan dengan dunia luar.Bagian atas kanalis analis

berasal dari endoderm yang diperdarahi oleh pembuluh darah yang

juga memperdarahi usus belakang, yaitu Arterimesenterika inferior.

Sedangkan sepertiga bagian bawah kanalis analis berasal dari

ectoderm dan diperdarahi oleh Aa.Rektales yang merupakan

cabang dari arteri pudenda interna. Bagian pertemuan endoderm

danektoderm, disebut linea pektinata. Pada linea pektinata terjadi


perubahanepitel dari epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng.

Anda mungkin juga menyukai